Disusun Oleh:
Dea Fitri Handayani 4201913110
Dina Meijilandari 4201913009
Dilla Zainatun 4201913073
Farni Al Idrus 4201913132
Puji syukur hendaknya senantiasa kita haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan sebuah makalah
dengan judul “Peristiwa Mundurnya Seoharto dari Jabatan Presiden Indonesia”.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Politik dan Kepartaian
yang bertujuan untuk menjelaskan tentang permasalahan yang terjadi di Indonesia
pada masa orde baru yaitu peristiwa mundurnya Seoharto dari jabatan Presiden
Indonesia.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada dosen mata kuliah Politik dan
Kepartaian yang telah membantu dan membimbing kami dalam mengerjakan
makalah ini. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga
sudah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan
kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
Kami harap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi
kami dan para pembaca.
i
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 2
A. Perkembangan Politik di Indonesia Pada Masa Orde Baru .............................. 3
B. Permasalahan yang Terjadi Pada Perkembangan
Politik di Indonesia (Peristiwa Mundurnya Seoharto Dari Jabatan Presiden
Indonesia)........................................................................................................... 3
C. Solusi/Upaya yang dilakukan Untuk Mencegah Terjadinya Pemerintahan
Seperti Pada Masa Seoharto............................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Menurut Aristoteles
2. Menurut Plato
Kebutuhan manusia/ individu yang berbeda dan mereka harus bersatu dan
bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan bersama tersebut. Persatuan dari individu
ini yang kemudian disebut oleh masyarakat sebagai negara. Di dalam kerjasama
dibutuhkan susunan struktur yang identik sebagai ciri khas dari sesuatu individu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan politik di Indonesia pada masa orde baru ?
2. Apa permasalahan yang terjadi pada perkembangan politik di Indonesia?
3. Bagaimana solusi yang dapat diambil dari permasalahan tersebut?
C. Tujuan
Untuk mengetahui perkembangan politik di Indonesia pada masa orde baru
serta, untuk mencari solusi dari permasalahan yang terjadi pada masa orde baru.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kelebihan Orde Baru :
1. Ada perkembangan GDP per kapita Indonesia, pada tahun 1968 hanya
$70 menjadi lebih dari $1.000 pada tahun 1996.
2. Ada nya Program Keluarga Berencana yang berhasil di rencanakan pada
masa orde baru.
3. Kebutuhan bahan pokok makanan yang tercukupi, sehingga mengurangi
dampak dari kekurangan gizi.
4. Keamanan dalam negari meningkat dan ketat.
5. Menurunya masyarakat yang tidak bisa membaca. Sehingga
pengangguran dapat dikurangi.
6. Sukses Gerakan Wajib Belajar dan Sukses Gerakan Orang Tua asuh.
7. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.
5 Maret 1998
Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung DPR/MPR
untuk menyatakan penolakan terhadap pidato pertanggung jawaban Presiden
yang disampaikan pada Sidang Umum MPR dan menyerahkan agenda
reformasi nasional. Mereka diterima Fraksi ABRI.
4
11 Maret 1998
Soeharto dan BJ Habibie disumpahi menjadi presiden dan wakil presiden.
14 Maret 1998
Soeharto mengumumkan kabinrt baru yang dinamai Kebinet Pembangunan
VII.
15 April 1998
Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri proses dan kembali ke kampus
karena sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi swasta
dan negeri melakukan unjuk rasa menuntut dilakukannya reformasi politik.
18 April 1998
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima Abri Jendral Purn. Wiranto dan
14 Menteri Kabinet Pembangunan VII mengadakan dialog dengan mahasiswa
di Pekan Raya Jakarata namun cukup banyak perwakilan mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi yang menolak dialog tersebut.
1 Mei 1998
Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri dan Menteri Penerangan Alwi
DAchlan mengatakan bahwa reformasi baru bisa dimulai tahun 2003.
2 Mei 1998
Pernyataan itu diralaat dan kemudian dinyatkan bahwa Soeharto mengatkan
reformasi bisa dilakukan sejak sekarang ( tahun 1998-red)
4 Mei 1998
Mahasiswa di Medan,Bandung dan Yogyakarta menyambut kenaikan harga
bahan bakar minyak (2 Mei 1998) dengan demonstrasi besar-besaran.
Demokrasi itu berubah menjadi kerusuhan sasat para demonstrasi terlibat
bentrok dengan petugas keamanan. Di Universitas Pasundam Bandung
misalnya, 16 mahasiswa luka akibat bentrokan tersebut.
5 Mei 1998
Demonstrai mahasiswa besar-besaran terjadi di Medan yang berujung pada
kerusakan.
9 Mei 1998
Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir. Untuk menghadiri pertemuan KTT G-15.
Ini merupakan lawatan terakhirnya keluar negeri sebagai Presiden RI.
12 Mei 1998
Aparat keamanan menembak empat mahasiswa Trisakti yang
berdemonstansi secara damai. Keempat mahasiswa tersebut ditembak saat
berada di halaman kampus.
13 Mei 1998
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Tangerang dan
Bekasi dating ke Kampus Trisakti untuk menyatakan duka cita.Kegitan itu
diwarnai kerusuhan.
5
14 Mei 1998
Soeharto seperti dikutip koran, mengatakan bersedia mengundurkan diri jika
rakyat menginginkan. Ia mengatakan itu di depan masyarakat Indonesia di
Kairo. Sementara itu kerusuhan dan penjarahan terjadi di beberapa pusat
perbelanjaan di Jabotabek seperti Supermarket Hero, Super Indo, Makro,
Goro, Ramayana dan Borobudur. Beberapa dari bagunan pusat perbelanjaan
itu dirusak dan dibakar. Sekitar 500 orang meninggaldunia akibat kebakaran
yang terjadi selama kerusuhan terjadi.
15 Mei 1998
Soeharto tiba di Indonesia setelah memperpendek kunjungannya di Kairo. Ia
membantah telah mengatakan bersedia mengundurkan diri. Suasana Jakarta
masih mencekam. Toko - toko banyak di tutup. Sebagian warga pun masih
takut keluar rumah.
16 Mei 1998
Warga asing berbondong - bondong kembali ke negeri mereka. Suasana di
Jabotabek masih mencekam.
19 Mei 1998
Soeharto memangil Sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis Madjid,
Abdurachman Wahid, Malik Fajar , dan KH Ali Yafie. Dalam pertemuan yang
berlangsung selama hamper 2,5 jam itu para tokoh membeberkan situasi
terakhir, diamana eleman masyarakat tetap menginginkan Soeharto mundur.
Permintaan tersebut ditolak Soeharto. Ia lalu meningajukan pembentukan
Komite Reformasi. Pada saat itu Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau
dipilih lagi menjadi presiden. NAmun hal ini tidak mampu meredam aksi
massa, mahasiswa yang dating ke Gedung MPR untuk berunjukrasa semakin
banyak. Sementara itu Amien Rais mengajak massa mendatangi Lapangan
Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
20 Mei 1998
Jalur jalan menuju Lapangan Monumen Nasional diblokade petugas dengan
pagar kawat berduri untuk mencegah mssa masuk lewat komplek Monumen
Nasional namun, pengerahan massa tak jadi dilakukan. Pada dinihari Amien
Rais meminta massa tak dating ke Lapangan Monumen Nasional karena ia
khawatir kegiatan itu akan menelan korban jiwa. Sementara ribuan
mahasiswa tetap bertahan dan semakin banyak berdatangan ke gedung
MPR/DPR. Mereka terus mendesak agar Soeharto mundur.
21 Mei 1998
Di istana Merdeka, Kamis pukul 09.05 Soeharto mengumumkan mundur dari
kursi Presiden dan Bj Habibie disumpah menjadi Presiden RI ketiga.
6
C. Solusi
Teori plato menjelaskan keadilan ini yang dianggap aristoteles sangat penting
keadilan menunjuk pada”equality” yang memiliki karakteristik proposional bukan
sekedar asal sama. Di dalam teori ini menujukan bahwa adanya perbedaan yang
menojol antara kaum atas dan bawah( si kaya dan si miskin). Dengan adanya uang
semua bisa berjalan dengan lancar. Contohnya pembangunan yang tidak merata
menyebabkan kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, yang
disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat, terutama di
Aceh dan Papua. Karena perbedaan pendapat yang tidak merata antara si kaya dan
si miskin menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakat. Si kaya merasa lebih
bagi dalam segala bidang.
7
Universitas turun ke jalan untuk mencari keadilan kepada Presiden. Mahasiwa ingin
adanya pergantian Presiden karena di masa kepemimpinannya banyak terjadi
kekerasan dan sikap,sifat yang tidak profesional di tempatnya. Disaat mahasiswa
berunjuk rasa dengan cara mengepung gedung MPR/DPR tetapi di gedung itu di
jaga ketat oleh aparat kepolisian. Kemudian dari hari ke hari jumlah mahasiswa yang
berunjuk rasa untuk melengserkan jabatan Soeharto sebagai Prsiden semakin
bertambah.
Teori Alenia ketiga yaitu leisure time ( waktu luang ) yang dimaksud
Aristoteles aktivitas-aktvitas yang dapat membangun peradaban budaya, filsafat dan
humanisme. Teori alinea ketiga ini sangat bersangkutan dari pemimin presiden
soeharto sebab semakin banyak orang yang bisa membaca sehingga angka
pengangguran menurun itu adanya gerakan pemerintah. Ada perkembangan GDP
per kapita Indonesia, pada tahun 1968 hanya $70 menjadi lebih dari $1.000 pada
tahun 1996. Ada nya Program Keluarga Berencana yang berhasil di rencanakan
pada masa orde baru. Dengan adanya program KB ini, diharapkan masyarakat tidak
terlalu mengikuti tradisi kuno yang berbunyi “ Akeh anak, Akeh rejeki” yang memiliki
arti “Banyak Anak , banyak Rejeki” yang pada hakikatnya samua hal itu tergantung
dari nasib dan kerja keras orang tua untuk membiayai kehidupan anak-anaknya.
Kebutuhan bahan pokok makanan yang tercukupi, sehingga mengurangi dampak
dari kekurangan gizi. Dengan kebutuhan bahan pokok berupa makanan dan vitamin
diharapkan masyarakat tidak kekurangan gizi. Keamanan dalam negeri semakin
meningkat tidak ada orang berani bermacam-macam saat pemimpin soeharto
sedang berlangsung sebab kalau berani bermacam-macam banyak orang hilang
entah kemana dan banyak orang di tembak secara langsung dengan penembak
misterius (Petrus), dan Pembangunan Rencana pembangunan lima tahun (Repelita)
sukses dilaksanakan. Menurunya masyarakat yang tidak bisa membaca. Sehingga
pengangguran dapat dikurangi. Sukses Gerakan Wajib Belajar dan Sukses Gerakan
Orang Tua asuh.nSukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam
negeri.
Teori menurut Plato yakin bahwa pengetahuan itu dapat dicapai, dimiliki
dengan sepenuhnya. Pengetahuan yang sifatnya sempurna dan sebagai objek yang
benar-benar nyata dari bentuk aslinya, baginya ia akan permanen dan tidak akan
pernah berubah dengan kaitan soeharto itu saat memimpin, soeharto sangat jelas
melakukan kasus KKN dan banyak kasus lain-lain. Lalu di ketahui oleh Mahasiswa
yang menyambut kenaikan harga bahan bakar minyak dengan demonstrasi besar-
besaran yang berubah menjadi kerusuhan saat para demonstrasi terlibat bentrok
dengan petugas keamanan. Aparat keamanan menembak empat mahasiswa
Trisakti yang berdemonstansi secara damai. Keempat mahasiswa tersebut ditembak
saat berada di halaman kampus. Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di
8
Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi datang ke Kampus Trisakti untuk
menyatakan duka cita.Kegitan itu diwarnai kerusuhan.
Solusi yang dapat kami berikan terhadap pemerintahan pada masa orde baru
oleh Seoharto ini sebagai berikut :
9
gerakan moral yang berfungsi menyampaikan tuntutan masyarakat Indonesia
tanpa ada unsur politk didalamnya seperti politik balas budi atau politik modal.
4. Kunci dari suksesnya suatu gerakan adalah memiliki keorganisasian yang jelas,
memiliki tujuan yang jelas, memiliki orator tangguh yang bisa membakar api
semangat mahasiswa ketika sedang berdemonstrasi, dan kunci utamanya adalah
memiliki massa yang besar karena dengan adanya massa ini demonstrasi yang
dilancarkan akana semakin besar.
5. Gerakan mahasiswa tahun 1998 telah berhasil mewujudkan impiannya dengan
adanya reformasi total. Walaupun reformasi total tersebut membutuhkan proses
yang sangat panjang, akan tetapi dengan turunnya Seoharto dari bangku
kepresidenan seyogianya telah mengakhiri kepemimpinan yang otoriter di
Indonesia. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa sekarang ini diharapkan bisa
menyampaikan aspirasi rakyat.
Solusi diatas dimaksudkan agar tidak terjadinya pemerintahan seperti pada masa
kepemimpinan Seoharto.
10
BAB III
PENUTUP (KESIMPULAN)
Pada 5 Maret 1998 sampai 21 Mei 1998 ada tragedi penurunan jabatan
presiden Soeharto oleh Mahasiswa. Karena tragedi ini menyebabkan banyak korban
jiwa yang berjatuhan . Seharusnya Soeharto tidak mementingkan diri sendiri, harus
bisa mengontrol masyarakat sehingga kejadian tersebut tidak terjadi dengan cara
berunding dengan mahasiswa dan masyarakat. Apabila soeharto melihat dan
menggunakan teori plato dan aristoteles kejadian tersebut dapat dihindari.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto
https://nasional.kompas.com/read/2008/01/27/16234932/
Kronologi.Kelengseran.Soeharto..Mei.1998
12