Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA

TUGAS KEWARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU:
ABDUL MANAN,S.Pd.,M.Si.
DISUSUN OLEH:
MIRANDA AMELIA AGUSTIN
1916220052

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA


PERDANA INDONESIA
AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
           
            Makalah yang ditulis ini adalah sebuah pembelajaran untuk memahami,

menganalisa dan mendalami proses perkembangan politik diindonesia, mengingat

maraknya partai politik diindonesia ini mulai dari Era Orde lama Hingga Era

Demokrasi seperti pada saat ini, makalah ini juga diharapkan bisa dimanfaatkan

oleh pembaca sebagai pembelajaran tentang perkembangan politik diIndonesia ini.

Karena faktanya banyak Warga negara Indonesia yang mengaku dirinya WNI

tetapi tidak tahu sejarah peradaban Indonesia terutama dibidang politik dan

kebudayaan.

            Dengan makalah ini makalah memberikan kesempatan kepada pembaca

untuk bisa memahami dan mendalami proses perkembangan polik diIndonesia

dan bisa mengaplikasikan apa yang dipelajari dari makalah ini untuk diterapkan

dikedepannya.

Melalui kata pengantar ini, Penulis Berterima kasih kepada Bpk Husni

(Dosen Pengantar Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Komunikasi D) atas perintahnya untuk

menyusun tugas Politik dengan tema “Perkembangan Politik Diindonesia” melalui

perantaranyalah  penulis bisa belajar menganalisa proses perkembangan politik

dan partai politik diIndonesia ini.

  

i
DAFTAR ISI :

KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................ 2
A. Perkembangan Badan Eksekutif........................................................ 2
a. Orde Baru.................................................................................. 2
b. Masa Reformasi......................................................................... 2
B. Perkembangan politik Badan Legislatif............................................
3

Badan-badan Legislatif diIndonesia.................................................. 4

a.      Volkraad........................................................................................... 4
b.      Komite Nasional Indonesia Pusat................................................... 4
c.       Badan Legislatif Republik Indonesia Serikat................................ 4
d.      Badan Legislatif Sementara................................ ............................ 5
e.       Badan Legislatif Hasil Pemilu 1955................................................ 5
f.       Badan Legislatif Pemilu berlandaskan UUD 1945 ....................... 5
g.      Badan Legislatif Gotong Royong Demokrasi Terpilih.................. 5
h.      Badan Legislatif Gotong Royong Demokrasi Pancasila............... 6
i.        Badan Legislatif Hasil Pemilu 1971-1977....................................... 6
j.        Badan Legislatif Hasil Pemilu 1977-1997...................................... . 6
k.      Badan Legislatif Masa Reformasi Hasil Pemilu 1999 dan 2004.... 7

C. Perkembangan politik Badan Yudikatif............................................. 7


D. Perkembangan Partai Politik Diindonesia melalui perkembangan zaman 8

BAB III........................................................................................................ 8
PENUTUP.................................................................................................. 8
A. KESIMPULAN...................................................................................... 8
Daftar Pustaka............................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Dinamika perkembangan politik di indonesia berkembang melalui yurispudensi

mulai dari orde baru hingga saat ini, Indonesia adalah Negara yang menganut trias

politika yang artinya pembagian kekuasaan perkembangan politik tersebut berkembang

melalui badan-badan petinggi Negara yang dikembangkan secara yudikatif, badan-badan

tersebut yaitu Badan Eksekutif yang terdiri dari presiden serta wakil presiden, mentri-

mentri, perdana mentri dan kabinet, Badan Legislatif yang dijalankan presiden bersama-

sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat, dam Majlis Permusyawaratan Rakyat dan

Badan Yudikatif yang dijalankan oleh Mahkamah Agung.

Badan eksekutif menjelaskan bahwa perkembangan politik diindonesia ini

dilakukannya perubahan-perubahan politik sehingga sistem politik indonesia menjadi

lebih demokratis dan perkembangan politik diindonesia pada masa-masa orde baru

menunjukan peranan presiden soeharto yang semakin dominan sedangkan praktik-praktik

yang tidak domokratis dihilangkan dengan melakukan perubahan-perubahan terhadap

peraturan perundangan.

Badan Legislatif mengembangkan politik diindonesia dengan system perwakilan

yang dinggap paling wajar. Oleh karena itu, ketika pemilihan umum tahun 1971 

mengikutsertakan partai politik dan golongan fungsional. Pada tahun 1973 juga presiden

Soeharto mengajak partai politik dan sekber golkar untuk menfungsikan diri sebagai

golongan spiritual, golongan nasionalis, dan golongan karya. 

Badan Yudikatif sebenarnya lebih bersifat teknis yuridis dan termasuk bidang

ilmu hokum daripada bidang ilmu politik.Namun kekuasaan badan yudikatif

hubungannya erat dengan kekuasaan badan legislative dan eksekutuf serta dengan hak

dan kewajiban individu.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Perkembangan Badan Eksekutif

Badan eksekutif Negara yang terdiri atas Presiden dan wakil presiden adalah

sebagai bagian eksekutif yang tak dapat diganggu gugat, kemudian mentri-mentri yang

dipimpin oleh seorang perdana menteri dan yang bekerja atas dasar asas tanggungjawab

mentri.Dan kabinet dipimpin oleh wakil presiden.

a.      Orde Baru

Perkembangan politik didindonesia pada masa-masa awal Orde Baru

menunjukkan peranan presiden Soeharto yang semakin dominan.Situasi politik Indonesia

memberikan kesempatan yang besar bagi presiden soeharto untuk berperan sebagai

presiden yang dominant.Kedudukan dominant yang berhasil diduduki oleh soeharto

menyebabkan tidak ada satupun diantara elite politik nasional yang dapat dianggap

sebagai calon pengganti presiden Soeharto.

Ketika menjelang berakhirnya Orde Baru pada tahun 1998, penyelewengan

kekuasaan yang dipimpin oleh soeharto semakin hebat bahkan kebebasan berbicara

terutama yang menyinggung presiden soeharto dan keluarganya tidak diperbolehkan

sama sekali persaingan politik antar dua partai politik dan golkar menghilang, peranan

ABRI yang semakin besar seiring dengan meluasnya dwifungsi ABRI dan timbulnya

anggota-anggota keluarga soeharto sebagai pengusaha-pengusaha besar (konglomerat)

yang menggunakan kekuasaan, fasilitas, dan keuangan Negara untuk kepentingan bisnis

mereka.

b.      Masa Reformasi

Setelah masa orde baru berakhir, munculah masa sesudah orde baru yaitu Orde

reformasi.Yang ingin dilalukannya adalah melakukan perubahan-perubahan politik

2
sehingga system politik Indonesia menjadi lebih Demokratis.Praktik-praktik yang tidak

demokratis dihilangkan dengan melakukan perubahan-perubahan terhadap peraturan

perundangan.

UU poliitik baru dan bersifat lebih demokrasi dikeluarkan pada awal 1999 dan

UU tentang pemerintah daerah yang lebih demokratis dikeluarkan pada pertengahan

tahun yang sama, UU politik baru menghasilka PEMILU 1999 yang dianggap sebagai

pemilu yang demokratis yang mendapat pujian dari dunia Internasional.

Dalam jabatannya sebagai Presiden, presiden tidak bias diberhentikan oleh DPR

karena masalah-masalah Politik. Sebagaimana yang dijelaskan dari Hasil Amandemen

UUD 1945 yang menegaskan bahwa presiden didalam system presidensial yang

demokrasi.Ia tidak bias diberhentikan oleh DPR karena masalah-masalah politik,

sebaliknya, presiden tidak dapat membubarkan DPR dengan alasan permasalahan politik.

B.     Perkembangan Badan Legislatif

            Badan legislatif yang meliputi DPR dan MPR mencerminkan salah satu fungsi

badan yaitu membuat Undang-undang.Tidak semua badan legislative mempunyai

wewenang utuk menentukan kebijakan umum dan membuat undang-undang.Dengan

perkembangan gagasan yang menerangkan bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat, maka

badan legislative menjadi badan yang berhak menyelenggarakan kedaulatan itu dengan

jalan menentukan kebijakan umum dan menuangkannya dalam Undang-undang maka

badan eksekutif hanyalah penyelenggara kebijakan umum itu.

            Didalam Badan legislative, ada Dua kategori masalah perwakilan yaitu

perwakilan Politik (political reprentation) dan perwakilan Fungsional (Funcional

reprentation). Katagore perwakilan fungsional menjelaskan peranan badan legislative

sebagai anggota parlemen menjadi trustee, dan perannya sebagai pengemban “mandate”

3
dan mempunya konsep bahwa seorang atau suatu kelompok mempunyai kemampuan dan

kewajiban untuk bicara dan bertindak atas nama suatu kelompok yang lebih besar.

Sedangkan Perwakilan politik, sebagai anggota badan legislative pada umumnya

badan ini mewakili rakyat melalui partai politik. Sekalipun asas perwakilan politik telah

menjadi sangat umum, tetapi ada beberapa kalangan yang merasa bahwa partai politik

dan perwakilan yang berdasarkan kesatuan-kesatuan politik semata-mata, mengabaikan

berbagai kepentingan dan kekuatan lain yang ada didalam masyarakat terutama dibidang

ekonomi.

Badan-badan legislative di indonesia

a.      Volksraad

Volksraad adalah badan legislative yang diketuai oleh seorang belanda dan

beranggotakan 38 orang, volksraad merupakan partisipasi dari organisasi politik

indonesia sangat terbatas ketika awalmula beririnya, namun seiring berkembangnya

zaman ada prinsip yang menyatakan ”mayoritas pribumi” yang mengakibatkan anjloknya

jumlah anggota volksraad yang mulanya 60 menjadi 30 orang.

b.      Komite Nasional Indonesia Pusat

Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merupakn badan pembantu presiden

yang pembetukannya didasarkan pada keputusan sidang PPKI pada tanggal 18 Agurtus

1945.KNIP merupan pengembangan dari Komite Nasional Indonesia (KNI) yang dilantik

oleh presiden soekarno pada tanggal 29 Agustus 1945.

Sebagai badan perwakilan, KNIP mempunya hak dan kewajiban Adapun  hak

dan kewajiban bagi KNIP-BP (badan Pekerja) yaitu mengajukan usul/inesiatif,

interpelasi, angket, pertannyaan dan mosi. 

c.       Badan Legislatif Republika Indonesia Serikat

Badan legislative Republika Indonesia Serikat terdiri dari dua majlis yaitu Senat

dan Badan Legislatif.Badan Legislatif ini berpusat di Yogyakarta, dan dalam badan

4
legislatif Republika Indonesia Serikat menerangkan bahwa DPR mempunyai hak Budget,

Inisiatif, dan amandemen.Disamping wewenang untuk menyusun rancangan undang-

undang bersama pemerintah, hak-hak lainnya yang dimiliki adalah hak bertanya, hak

interpelasi, dan hak angket tetapi DPR tidak diberi hak untuk menjatuhkan cabinet.

d.      Badan Legislatif Sementara

Badan legislative Sementara mempunyai hak legislative seperti hak Budget, hak

Amandemen, hak Inesiatif, dan hak control seperti bertanya, interpelasi,angket dan mosi.

Badan Legislatif sementara telah membicarakan 237 rancangan Undang-undang dan

menyetujui 167 diantaranya menjadi Undang-undang.

e.       Badan Legislatif Hasil Pemilu 1955

Badan legislative Hasil Pemilu 1955 memiliki wewenang dan control yang sama

dengan DPR-sementara. Namun dalam masa DPR ini diajukan 145 Rancangan Undang-

undang dan 113 diantaranya disetujuai menjadi undang-undang, diusulkan 8 Mosi dan 2

Diantaranya disetujui, dan diajukan 8 interpelasi dan 3 diantaranya disetujui.

f.       Badan Legislatif Pemilu berlandaskan UUD 1945 (DPR peralihan)

Dengan berlakunya kembali UUD 1945, maka badan legislative bekerja dalam

rangka yang sempit, dalam arti bahwa hak-haknya kurang terperinci dalam UUD 1945

jika dibandingkan dengan UUD RIS 1949 dan UUDS 1950.

Wewenang badan legislative menurut UUD 1945 mencakup ketetapan bahwa tiap

undang-undang memerlukan persetujuan DPR. DPR mempunyai hak Inesiatif, hak untuk

memprakarsai rancangan undang-undang

g.      Badan Legislatif Gotong Royong demokrasi terpilih

Badan legislative gotong royong demokarasi terpilih bekerja dalam system

pemerintahan yang lain, akan tetapi badan ini bekerja dalam suasana dimana DPR

ditonjolkan peranannya sebagai pembantu pemerintah, yang tercermin dalam istilah

gotong royong.

5
Sedangkan kelemahan DPR-GR dibidang legislative ialah DPR-GR kurang sekali

memakai hak inisiatifnya untuk mengajukan rencana Undang-undang.Selain itu DPR-GR

telah membiarkan badan eksekutif mengadakan penetapan-penetapan presiden atas dasar

dekrit 5 Juli 1959.

h.      Badan Legislatif Gotong Royong demokrasi Pancasila

Dalam terbentuknya badan ini, suasana Indonesia dikala itu ialah prosen

penegakan orde baru sesudah terdinya G 30 S/PKI yang berakibat perubahan yang

dialami oleh DPR-GR baik mengenai keanggotaan maupun wewenangannya.

Didalam badan ini mngusahakan agar tata kerja DPR-GR lebih sesuai dengan

ketekntuan-ketentuan UUD 1945.untuk pengambilan keputusan, system

musyawarah/mufakat masih dipertahankan dengan ketentuan bahwa keputusan harus

diambil oleh anggota DPR sendiri (tanpa campur tangan presiden).

i.        Badan Legislatif hasil Pemilu 1971-1977

Badan Legislatif hasil pemili 1971-1977 meruukan hasil pemilihan yang

diselenggarakan pada tanggal 3 Juli 1971 berdasarkan UU no 15 tahun 1969.sesuai

dengan ketentuan UUD 1945, DPR-RI ini disamping bersama-sama pemerintah bertugas

membentuk undang-undang dan menetapkan APBN, juga bertugas melakukan

pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, APBN, dan kebijakan pemerintah.

Sama halnya dengan DPR-GR Demokrasi Pancasila dalam hal pengambilan

keputusan, system musyawarah masih tetap diutamakan (tanpa campur tangan presiden)

dan baru apabila tidak mungkin maka keputusan siambil berdasarkan suara terbanyak.

j.        Badan Legeslatif Hasil Pemilu 1977-1997

Setelah pemilu 1971, tejadi perubahan secara fundamental dalam sistem

kepartaian diindonesia. Presiden soeharto pada tahun 1973 mengajak partai politik dan

sekber golkaryang bertarung pada pemilu 1971, untuk memfungsikan diri atas dasar

golongan spiritual, Golongan Nasionalis, dan Golongan Karya.

6
k.      Badan Legislatif masa reformasi Hasil pemilu 1999 dan 2004

Pada periode 1999 dan 2004 merupakan DPR pertama yang terpilih dalam masa

reformasi. Pemilu ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu  mengubah undang-undang

tentang partai politik, UU pemilihan Umum, UU tentang susunan dan kedudukan MPR,

DPR, dan DPRD dengan tujuan mengganti sistem pemilu kearah yang demokratis.

DPR hasil pemilu 1999 berhasil melakukan amandemen terhadap UUD 1945,

meskipun hasil amandemen tersebut masih belum ideal, namun ada beberapa perubahan

terjadi.

Salah satu perubahan tersebut adalah lahirnya Dewan Perwakilan Daerah (DPD),

lahirnya sistem pemilihan presiden secara langsung, dan lahirnya Mahkamah Konsitusi

C.    Perkembangan kekuasaan Badan Yudikatif

Dalam sistem hukum yang berlaku diindonesia, khususnya sistem hukum

perdata. Asas kebebasan badan yudikatif dikenal diindonesia. Akan tetapi dalam masa

Demokrasi terpimpin telah terjadi penyelewengan-penyelewengan terhadap asas

kebebasan badan yudikatif seperti yang ditetapkan oleh UUD 1945.

Kekuasaan yudikatif sebenarnya lebih bersifat teknis yuridis dan termasuk bidang

ilmu hukum daripada bidang ilmu politik . khususnya untuk cabang kekuasaan yudikatif,

prinsip yang tetap dipegang ialah bahwa dalam tiap negara hukum badan yudikatif

haruslah bebas dari campur tangan badan eksekutif.

Pokoknya, baik dalam perlindungan konstitusional maupun dalam hukum

administrasi, perlindungan yang utama terhadap indivudu tergantung pada badan

kehakiman yang tegas, bebas, berani, dan dihormati. Badan yudikatif yang bebas adalah

syarat mutlak dalam suatu masyarakat yang bebas dibawah rule of law. Kebebasan

tersebut meliputi kebebasan dari campur tangan badan eksekutif, legislatif, ataupum

masyarakat umum.

7
D.    Perkembangan Partai politik diIndonesia

Partai politik diIndonesia merupakan bagian dari kehidupan politik selama

kurang lebih seratus tahun. Partai politik telah muncul jauh sebelum peradaban

dieropa sebagai sarana partisipasi bagi beberapa kelompok masyarakat, yang

kemuadian meluas menjadi partisipasi seluruh masyarakat dewasa.

Indonesia mengenal sistem multi-partai, sekalipun gejala partai-tunggal

dan dwi-partai tidak asing dalam sejarah Indonesia. Perkembangan politik

diIndonesia melalui dan mengikuti perkembangan zaman yaitu pada Zaman

kolonial, zaman pendudukan jepang, zaman Demokrasi Indonesia.

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Indonesia sudah mengenal partai politik dari zaman kolonial yaitu pada tahun

1918, sebagai manifestasi bangkitnya kesadaran nasional dan berkembang lagi dizaman

pendudukan jepang. Sedangkan pada zaman Demokrasi indonesia mengembangkan

politiknya melalulai Badan-badan petinggi negar yaitu Badan Eksekutif yang meliputi

Presiden, mentri-mentri dan kabinet. Kemudian badan legislatif yang meliputi MPR dan

DPR. Dan Badan Yudikatif yaitu Mahkamah Agung.

Daftar Pustaka         

Prof DR Kaelan MS, 2010. pendidikan Pancasila. Jogjakarta :PARADIGMA

Subakti, ramlan. 2010. memahami ilmu politik. Jakarta :grasindo.

Budiardjo, miriam. Prof, 2010. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta :Gramedia Pustaka

Utama

Anda mungkin juga menyukai