DI SUSUN OLEH :
TEGUH SUPRIYANTO
NIM : 100565201233
FAKULTAS FISIP
TAHUN 2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka
Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas dari Dosen mata kuliah Partisipasi Politik
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
Semoga Makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan mahasiswi dan
Penulis
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ . iii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH......................................................... 1
1.2. PEMBATASAN MASALAH................................................................... 1
1.3. TUJUAN PENULISAN............................................................................ 2
BAB II
PERMASALAHAN...................................................................................................... 3
1. PARTAI POLITIK............................................................................................... 4
2. PARTISIPASI POLITIK..................................................................................... 7
3. LEGITIMASI PARTAI POLITIK..................................................................... 13
BAB III
KESIMPULAN............................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA .. 21
Partisipasi politik dan Legitimasi Sistem Politik adalah merupakan hal yang
saling berkaitan, karena tanpa adanya legitimasi dari masyarakat sudah tentu dukungan
yang diberikan sia-sia saja.
Legitimasi dan Partisipasi sama-sama merupakan dukungan,sokongan,keikutsertaan
dalam menentukan sikap terhadap pemerintah dalam menggerakkan roda pemerintahan.
Keterkaitan antara keduanya merupakan suatu titik tolak kesuksesan dalam menentukan
figure atau sosok seorang pemimpin dalam pesta demokrasi yang dikenal dengan
PEMILU.
Konsep legitimasi berkaitan dengan sikap masyarakat terhadap kewenangan.
Artinya apakah masyarakat menerima dan mengakui hak moral pemimpin untuk
membuat dan melaksanakan keputusan yang mengikat masyarakat ataukah tidak
Partisipasi politik amat urgen dalam kontes dinamika perpolitikan di suatu
masyarakat. Sebab dengan partisipasi politik dari setiap individu maupun kelompok
masyarakat maka niscaya terwujud segala yang menyangkut kebutuhan warga
masyarakat secara universal.
Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. PartaiPolitik.
2. Patisipasi Politik.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam hal
tentang politik yang tumbuh di negara Indonesia dan untuk memahami bagaimana
sistem yang berlaku dalam mengelola negara yang tidak terlepas dari politik yang begitu
prular dan universal yang melibatkan banyak elemen dalam mengambil suatu kebijakan
dan keputusan yang arif dan bijaksana.
Banyak permasalahan di negara ini belum di selesaikan dengan cara baik,namun dengan
adanya makalah ini semoga dapat menambah wawasan bagaimana sebenarnya
berpolitik yang baik dan benar.
Tidak terlepas pula dengan hukum-hukum yang berlaku di Indonesia dalam persoalan
politik dan legitimasi dalam berpolitik.
1. Partisipasi aktif, yaitu partisipasi yang berorientasi pada proses input dan output.
Artinya setiap orang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah
tinggi. Warga negara secara aktif mengajukan usul mengenai kebijakan public,
mengajukan alternative kebijakan public yang berlainan dengan kebijakan pemerintah,
mengajukan kritik dan perbaikan untuk meluruskan kebijakan umum, memilih
pemimpin pemerintah dan lain-lain.
2. Partisipasi pasif, yaitu partisipasi yang berorientasi hanya pada output, dalam arti
hanya mentaati peraturan pemerintah, menerima dan melaksanakan saja setiap
keputusan pemerintah.
3. Golongan putih (golput) atau kelompok apatis, karena menganggap system politik
yang ada telah menyimpang dari apa yang di cita-citakan.
Kesimpulan
Secara umum, sejarah politik berfokus pada peristiwa-peristiwa yang berkaitan
dengan negara-negara dan proses politik formal. Sejarah Politik "adalah gagasan tentang
negara dengan kekuatan moral dan spiritual di luar kepentingan materi pelajaran: itu
diikuti bahwa negara merupakan agen utama dalam perubahan sejarah" Ini salah satu
perbedaan dengan, misalnya, sejarah sosial, yang berfokus terutama pada tindakan dan
gaya hidup orang biasa, atau manusia dalam sejarah yang merupakan karya sejarah dari
sudut pandang orang biasa.
Partisipasi politik adalah aktivitas warganegara yang bertujuan untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Partisipasi politik dilakukan orang
dalam posisinya sebagai warganegara, bukan politikus ataupun pegawai negeri. Sifat
partisipasi politik ini adalah sukarela, bukan dimobilisasi oleh negara ataupun partai
yang berkuasa.
Ruang bagi partisipasi politik adalah sistem politik. Sistem politik memiliki pengaruh
untuk menuai perbedaan dalam pola partisipasi politik warganegaranya. Pola partisipasi
politik di negara dengan sistem politik.
Bahwa Legitimas Pengakuan dan penerimaan masyarakat kepada pemimpin
untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik. Persamaan antara
kekuasaan, kewenangan dan legitimasi karena ketiganya berkaitan dengan hubungan
antara pemimpin dan yang dipimpin atau masyarakat.Perbedaannya kekuasaan adalah
penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana
kebijakan politik.
Partisipasi Politik dan Legitimasi Politik 14
Daftar Pustaka
- Al-Khalidi,
Mahmud. (2002). Baiat dalam Perspektif Pemikiran Politik
Islam. Bangil: Al-Izzah
Partisipasi Politik dan Legitimasi Politik 21