Anda di halaman 1dari 3

Wadah Pemersatu Warga Batak

AIDA ISMET LANTIK PENGURUS RUMPUN BATAK BERSATU

Warga Batak di Tanjungpinang dan Bintan, Provinsi Kepri memiliki wadah baru: Rumpun
Batak Bersatu-disingkat RBB. Paguyuban lahir atas prakarsa dan kesepakan bersama oleh
sejumlah sesepuh warga Batak, dengan melebur dua organisasi warga Batak sebelumnya, IKB
dan IKTK. Upaya menyatukan persepsi lima puak suku Batak sekaligus menghilangkan kesan
pengkotak-kotakan warga Batak dalam wilayah pulau Bintan khususnya, Provinsi Kepri pada
umumnya.

Sekitar 2.000 warga Batak menjadi saksi pelantikan Pengurus Rumpun Batak Bersatu Periode
2011-2016, di gedung PSMTI Tanjungpinang Sabtu 26 November 2011 lalu. Hadir juga
Gubernur Kepri diwakili Asisten I Said Agil, Walikota Tanjungpinang Suryatati A. Manan, Wakil
Ketua DPRD Kepri Lis Darmansyah, ketua Kadin Kota Tanjungpinang, yang juga mantan ketua
DPRD Tanjungpinang Bobby Jayanto, mantan ketua IKB, yang juga mantan anggota DPRD
Tanjungpinang Leo M. Siahaan, serta tamu undangan lainnya.

Pengurus RBB, yang diketuai Ir Boorman Sirait, MM dan sekretaris Drs Sukaman Harianja,
dilantik oleh Aida Ismeth Abdullah Nasution, Tokoh waga Batak. Aida adalah anggota DPD RI
asal Dapil Kepri, yang juga istri Ismeth Abdullah, mantan Gubernur Kepri.

Boorman Sirait terpilih sebagai ketua RBB berdasarkan hasil musyawarah warga Batak, yang
disebut Rembug Warga Batak, yang dilaksanakan di gedung Serba Guna HKBP Kampung Baru
Resort Tanjungpinang, beberapa waktu lalu. Ia dipilih secara demokrasi dalam pemilihan ketua
RBB yang diselenggarakan oleh panitia yang berjumlah 13 orang, yang disebut juga Tim 13.

Tim 13 ini dibentuk oleh sesepuh warga Batak, pada saat musyawarah penyatuan persepsi
(susdut pandang, red) lima puak dan peleburan Ikatan Keluarga Batak (IKB) dan Ikatan
Keluaraga Tapanuli Kepri (IKTK). Yang tugas pokoknya merumuskan dan menetapkan anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga wadah baru yang akan dibentuk, serta penyelenggaraan
pemilihan ketuanya.

Usai dilantik, kepada Majalah Horas, Boorman Sirait menegaskan, pembentukan RBB didasari
dari pemikiran untuk mempersatukan warga Batak, baik dalam keorganisasiannya maupun
kelima puak dalam suku Batak, yakni puak Toba, Karo, Mandailing, Pak-Pak dan Simalungun. Ini
untuk menghilangkan image orang mengenai pengkotak-kotakan warga Batak, khususnya di
Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, kata Anggota DPRD Kota Tanjungpinang itu.

Sebab, menurut politisi partai PDI-P, itu bahwa sebelumnya ada dua organisasi yang tumbuh
ditengah warga Batak di Tanjungpinang. Ikatan Keluarga Batak (IKB) yang diketuai Leo Mangasa
Siahaan dan Ikatan Keluarga Tapanuli Kepri (IKTK), yang ketuanya saya sendiri, jelas mantan
pejabat Dinas Kimpraswil Kota Tanjungpinang itu.

Dalam perjalanannya, kehadiran kedua organisasi ini memunculkan kesan seolah adanya
pengkotak-kotakan warga Batak. Makanya, dengan adanya kesepakatan pembentukan wadah
baru warga Batak oleh sejumlah sesepuh warga Batak, pengurus dari kedua organisasi tersebut
juga telah sepakat untuk meleburkan IKB dan IKTK dan menggabungkan diri dalam wadah
baru tersebut.

Jadi, dengan terbentuknya paguyuban Rumpun Batak Bersatu (RBB) ini, organisasi IKB dan IKTK
sudah membubarkan diri melalui mekanisme masing-masing organisasi, papar Boorman, yang
menjabat ketua Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang itu.

Ia menjelaskan, RBB ini bukan wadah yang berhaluan politik atau pun sebagai afiliasi dari
kepentingan politik maupun politik praktis untuk sebuah kepentingan politik tertentu. Namun,
RBB lahir sebagai paguyuban yang bersifaf sosial. Dari awal pembentukannya, RRB disepakati
sebagai organisasi sosial dan bergerak dibidang kegiatan sosial kemasyarakatan, tegas bapak
tiga anak itu.

Ia mengatakan, meski jumlah warga Batak relatif kecil yang hanya berkisar 15 % dari penduduk
Kota Tanjungpinang, namun kehadirannya telah banyak memberikan kontribusi terhadap
pembangunan dan kemajuan daerah. Warga Batak merupakan asset daerah yang terus
berperan aktif dalam pelaksanaan pembangunan di Tanjungpinang dan Bintan, katanya.

Tokoh Batak Kepri Aidah Ismet berharap ketua RBB Boorman Sirait dan segenap pengurus dapat
bekerja dengan baik untuk membesarkan RBB sebagai paguyuban sosial melalui program kerja
yang bermanfaat bagi warga Batak sendiri, masyarakat sekitarnya maupun daera h ini.

Ia menuturkan, saat ini persoalan gender, ras, agama dan suku sering menjadi polemik hingga
menimbulkan perbedaan antara warga yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu, ia
mengingatkan, dalam kehidupan sehari-hari, agar setiap warga tidak saling membeda-bedakan
agama, ras maupun tingkat sosialnya.

Saya berharap agar warga Batak tidak menganut perbedaan antarsesama, namun dapat
bersatu padu dalam membangun daerah. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus
menjungjung semboyan: Dimana Bumi Dioijak Disitu Langit Dijungjung , ujarnya.

Sementara Walikota Tanjungpinang, Suryatati A. Manan memuji pribadi orang Batak.


Menurutnya, sosok orang Batak dikenal tegas dan bernada keras ketika sedang berbicara.
Meski kelihatan seperti orang yang sedang marah, namun hatinya sangat baik, puji Walikota
Tanjungpinang saat menyampaikan sambutan.
Ia mengisahakan, ia dulu pernah punya teman perempuan orang Batak. Tiap bicara, nada
suaranya keras. Orang yang belum mengenalnya, disangka orang yang sedang marah-marah.
Namun, setelah lama berteman, ternyata hatinya sangat baik sekali. Saya baru tahu, bicara
tegas dan suara keras adalah ciri khas orang Batak, katanya kagum.

Acara pelantikan pengurus RBB dimeriahkan pagelaran musik tradisonal dan adat batak berupa
Gondang dan Tor-Tor. Tak hanya itu, warga Batak juga dihibur artis trio Batak dari ibu kota: Style
Voice, yang membawakan lagu-lagu populer Batak.

Yang tak kalah serunya, penampilan Parna Kids Trio, tiga artis cilik bersaudara dari kota Batam.
Meski artis lokal, namun kehadirannya justru membuat suasana lebih hidup dan semarak.
Tambuah cieklanjut terus.., pekikan penonton bertubi-tubi ketika Parna Kids Trio naik
panggung.

Suara merdu trio cilik yang lincah ini tidak hanya mampu membawakan lagu pop batak, tapi juga
lagu pop Indonesia. Melihat penampilannya cukup luar biasa untuk sekelas penyanyi trio cilik,
hingga Aida Ismeth dan Walikota Suryatati serta para tamu kehormatan lainnya, beranjak dari
tempat duduknya untuk menyambangi para artis cilik itu. Dan, joget bersama artis cilik Parna
Kids Trio.

Memang penampilan artis cilik itu luar biasa. Nada suara mereka sangat tinggi, kompak dan
merdu sehingga kedengarannya enak ditelinga, kata Ongky Purba bersama rekanya Atong
Silitonga, memuji artis Parna Kids Trio. Tigor/Baik

Anda mungkin juga menyukai