Final
DISUSUN OLEH :
DHANY HIMAWAN
C1E118037
KENDARI
2022
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
masyarakat desa. Oleh karena itu, pembangunan desa harus didasarkan pada
1
2
sehingga dalam hal ini masyarakat adalah sentral dari proses pembangunan
terbentuk, struktur sosial sejenis desa, masyarakat adat dan lain sebagainya
telah menjadi institusi sosial yang mempunyai posisi yang sangat penting.2
Hal ini bisa dilihat dari perkembangan suatu desa dan kesejahteraan
pendapatan yang baik maka kebutuhan hidup mereka dapat terpenuhi dan
jauh dari garis kemiskinan. Dimana garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah
makanan setara 2.100 kilo per orang per hari dan kebutuhan non-makanan
serta aneka barang dan jasa lainnya. Dari penjelasan tersebut maka untuk
untuk membuat usaha mikro atau usaha kecil yang dapat dilakukan agar
usaha tersebut banyak diantara penduduk yang tidak memiliki modal cukup
untuk menjalankan usaha-usaha tersebut dan oleh karna itu penduduk sangat
2
3
penduduk desa salah satunya Badan Usaha Milik Desa atau biasa disebut
Bahkan lebih dari itu, desa diharapkan akan menjadi podasi penting bagi
kemajuan bangsa dan negara di masa yang akan datang. Badan Usaha Milik
Desa (BUMDes) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat
antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes). Lebih
ini belum terlihat secara jelas peran Badan usaha milik desa ini dalam
dan tepat sasara, beberapa studi menyebutkan bahwa sejauh ini program
3
4
latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Peran
4
5
BAB II
PEMBAHASAN
pattae mengenal Bate, Batebiring, Batetangnga dan Bateulu. Tiga bagian ini
menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan mulai dari Bakaru bagian dalam
mengenal kerajaan Eran Batu, hingga hari ini sebagai sebuah meniatur
tradisi tari Eran Batu, yang menjadi bagian warisan masyarakat Polewali
Mandar.
Yang dimaksud dengan kata Bate diatas ialah wilayah atau kekuasaan
dimana terdiri dari tiga Bate yaitu, Batebiring, Batetangnga dan Bateulu dari
Batetangnga juga bagian dari pada kerajaan Pitu Ulunna Salu Pitu
5
6
kampung yaitu :
Kampung Biru
Kampung Kanang
Kampung Penaniang
Kampung Rappoang
Kampung Passembarang
Kampung Kaleok
kampung itu, maka sekitar tahun 1961 kampung ini dibentuklah desa yang
sebagai ibu kota enam bagian kampung tersebut memiliki peran masing-
6
7
lagu-lagu.
mana oleh orang leluhur, di wilayah ini tumbuh dan subur beberapa jenis
buah buahan seperti durian, rambutan, langsat, dan beberapa buah lagi
Passambarang dan Kaleok, sebagai bagian wilayah atas penghasil gula aren
RK/Dusun Biru
RK/Dusun Kanang
RK/Dusun Penaniang
RK/Dusun Rappoang
RK/Dusun Passembarang
RK/Dusun Kaleok
Dan setelah Damang meninggl dunia maka yang menjadi Kepala Desa
adalah Abd. Wahab pada waktu itu ia menjabat sebagai Sekretaris Desa
7
8
terpih adalah : Mahamuddin dan ia menjabat sebagai kepala desa tahun 1966
s/d 1983 dan pada tahun 1983 diadakan pemiliahan kembali dan yang terpilih
adalah Saraila pada periode 1983 s/d 1991, Selanjutnya pada tahun 1991
kembali diadakan pemilihan kepala Desa dan yang terpilh adalah: Muchtar
Lallo, SH. sampai periode 1991 s/d 1999. Kemudian tahun 1999 Pejabat
sementara pada waktu itu adalan camat Binuang yaitu Sukirman SH. Dan
sejak 1999 s/d 2001 dan pada tahun 2001 Sirajuddin meningggal Dunia maka
yang menggantikan pada waktu itu adalh Drs Hamdan (Camat Binuang) dan
Kemudian tahun 2003 Pemilihan kepala Desa dan yang terpilih adalah
Hasan Dsampai periode 2003 s/d 2008 pada tahun akhir 2008 diadakan
pelihan kepala Dasa yang terpilih adalah saudara Sumaila Damang sampai
sekarang.
dilatar belakngi dari stambu (sejarah). Dan melalui musyawarah oleh para
saat itu di depan batu besar yang tepatnya di Dusun Rappoan, akhirnya
8
9
2. BUMDes Simpakarannu
usaha milik desa atau yang sering di sebut BUMDes dan di beri nama
keadaan kas BUMDes sebesar nol rupiah tetapi dengan asset unit usaha yang
masih bisa berfungsi. Kodisi ini dijadikan sebagai dasar penyusunan data
didasarkan pada peta konsep yang telah dibuat dalam potensi Desa. Unit-unit
A. Usaha lama
B. Usaha baru
tahun 2014 dan PP No. 47 tahun 2015 tentang perubahan PP No. 43 tahun
9
10
Menteri Dalam Negeri Nomor 39 tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik
Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan Potensi Desa. Kemudian di dalam
umum yang dikelola oleh Desa. Hal ini dikarenakan: pertama BUMDes
10
11
at dalam perekonomian.
masih kurang paham tentang pengelolaan yang sudah di kelola oleh pengelola
BUMDes dan juga tidak berjalannya BUMDes desa Batetangnga secara ideal
yakni :
1. Pola Komunikasi
11
12
2. Sumberdaya
Selain harus dijalankan dengan cermat, jelas dan komitmen maka juga di
unit BUMDes.
3. Pertanggung jawaban
Pertanggung jawaban dari pengurus BUMDes selama ini sudah berjalan dengan
baik akan tetapi hal ini bisa menjadi buruk jika di topang oleh lingkungan
4. Informasi
Dalam hal ini Informasi belum berjalan dengan baik, informasi bisa dijadikan
bahan evaluasi akan kinerja dari pengelola BUMDes dan walaupun sudah di
bantu oleh pemerintah akan tetapi penguruslah yang bertanggung jawab secara
5. Kredibilitas
dan sampai saat ini masih berjalan akan tetapi di harap kedepan BUMDes di
12
13
mempunyai pengaruh penting. Birokrasi merupakan salah satu badan yang paling
Dalam hal ini terdapat empat aspek yang mempengaruhi birokrasi yaitu :
A. Aspek administrasi
lain.
B. Aspek manajemen
pengelola BUMDes, dan yang dimaksud dengan adanya aspek manajemen ini
memperhatikan manajemen yang sudah yang dikelola, baik dari segi proses
unit usaha BUMDes yang sudah ada. Dan jika diperbaiki maka akan lebih efektif
13
14
C. Aspek ekonomi
Aspek ekonomi adalah salah satu strategis pengembangan yang bertujuan untuk
D. Aspek Pelayanan
dijanjikan dengan tepat serta akurat, misalnya apakah ketika kita berlanggan
dengan pihak ketiga atau kepada masyarakat maka akan mampu memberikan
akibatkan
14
15
7. Fasilitas
Dalam hal ini sarana dan prasarana sangat diperlukan demi keberhasilan suatu
yang harus dilakukan dan melakukan tugasnya juga sebaiknya memiliki fasilitas
muka langsung dengan beberapa individu sebagai anggota masyarakat yang telah
diwawancarai.
15
16
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a. Faktor penghambat
Keberadaan BUMDes dalam melaksanakan program usaha tidak bisa lepas dari
anggaran yang dimiliki, sebagai lembaga usaha keberadaan untuk hidup dan
16
17
program BUMDes di Desa kami sudah baik akan tetapi keberadaan anggaran kami
dengan secara bertahap dan juga tidak adanya kesadaran masyarakat akan
mengenai BUMDes.
b. Faktor Pendukung
Desa melalui BUMDes sangat tinggi. Ini dibuktikan dengan suntikan dana BUMDes
program lain yang berbasis pada masyarakat Desa. Dalam penelitian ini peneliti
bertatap muka langsung dengan beberapa individu sebagai anggota masyarakat yang
17
18
DAFTAR KEPUSTAKAAN
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25