Anda di halaman 1dari 10

ProBono and Community Service Journal Volume 1, Nomor.

2 Oktober 2022, hlm 29-38


Jurnal Hukum Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/probonocsj/index

Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa


Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
*1
Pipih Ludia Karsa; 2H. Ade Marpudin;

Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


*Korespondensi: pipihludiakarsa@untirta.ac.id

ABSTRAK. Untuk mencapai tujuan nasional, sebagaimana yang tercantum pada Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yakni…”memajukan kesejahteraan umum”.Desa memiliki
peranan penting dalam upaya pembangunan nasional dikarenakan penduduk Indonesia cenderung
bermukim di wilayah pedesaan sehingga hal tersebut memberikan pengaruh yang cukup besar dalam
upaya penciptaan stabilitas nasional melalui pemulihan perekonomian masyarakat. Tiap desa dipandang
perlu untuk mengoptimalkan potensi desa melalui pembentukan BUMDesa, dengan membentuk
BUMDesa dan/atau mengoptimalkan BUMDesa yang sudah terbentuk, perlu memperhatikan kegiatan
usaha yang akan dijalankan sebagai pendorong penyelenggaraan pemerintahan desa dan juga sebagai
penunjang ekonomi masyarakat desa. Termasuk Desa Pabuara Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang,
yang Dalam hal ini sebagai Desa binaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Untuk menunjang
operasional dalam menjalankan usaha, maka dalam pembentukan BUMDesa perlu memiliki dasar
hukum, yakni Peraturan Desa (Perdes), atas dasar tersebut, maka perlu adanya penyuluhan dan
pendampingan dalam penyusunan Peraturan Desa tentang pembentukan BUMDesa sebagai dasar
hukum dalam menjalankan roda perekonomian.

Kata kunci: Peraturan Desa, BUMDesa dan Pemerintahan Desa

ABSTRACT. To fulfill national priorities, especially "promoting the general welfare," as stated in the
Preamble of the Republic of Indonesia Constitution of 1945. Villages are essential in national
development efforts because most Indonesians live in rural regions. Hence, attempts to promote national
stability through community economic recovery are necessary. Through the creation of BUMDesa, it is
deemed essential for each community to develop its potential. By developing BUMDesa and/or
optimizing BUMDesa that has already been formed, it is vital to pay attention to the commercial
operations that will be carried out as a driving force for village administration and as a support for the
village community's economy. Including Pabuara Village in the Pabuaran District of Serang Regency,
which in this instance, serves as the university's foster village. Creating BUMDesa necessitates the
creation of a legal foundation, specifically the Village Regulations, to facilitate commercial operations
(Perdes)..

Keywords: Village Regulation, BUMDesa, Village Government

ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 29
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

PENDAHULUAN pengunungan, desa perbatasan, desa


persawahan, desa pesisir, desa swasembada,
Pembangunan merupakan upaya untuk desa swadaya, dan lain-lain.
meningkatkan kesejahteraan seluruh kehidupan Memang berbagai tipologi desa di
masyarakat, bangsa, dan negara untuk atas memiliki kelebihan seperti dapat
tercapainya tujuan nasional yang tercantum mengelola dan mengembangkan desa
pada Pembukaan UUD Negara Republik berdasarkan pada kondisi riil desa tertentu.
Indonesia Tahun 1945.Desa memiliki peranan Namun kekurangannya adalah hanya semata-
penting dalam upaya pembangunan nasional mata didasarkan pada faktor karaktertistik
dikarenakan penduduk Indonesia cenderung desa tertentu, sehingga pembinaannya
bermukim di wilayah pedesaan sehingga hal pun cenderung bersifat umum. Inilah
tersebut memberikan pengaruh yang cukup keterbatasan atau masalah yang muncul dari
besar dalam upaya penciptaan stabilitas tipologi yang ada selama ini. Sehingga, perlu
nasional. ada tipologi desa yang baru.2
Selain itu pula posisi desa dinilai strategis Pemerintahan desa adalah bentuk
dalam pembangunan negara karena desa pemerintahan yang terkecil dari suatu sistem
menjadi dasar dalam identifikasi permasalahan penyelenggaraan pemerintahan daerah,
masyarakat hingga pada perencanaan serta pemerintahan yang berhubungan dengan
realisasi tujuan negara yang terdapat pada masyarakat desa, maka dari hubungan yang
tingkat desa.Pembangunan pedesaan adalah sangat menentukan dari berjalannya
menempatkan desa sebagai sarana pemerintahan ditentukan oleh kinerja
pembangunan, sehingga tujuan untuk pemerintah desa yaitu kepala desa dan
mengurangi berbagai kesenjangan dapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
diwujudkan. Desa dipandang masih jauh termasuk di dalamnya lembaga adat sebagai
tertinggal dibandingkan dengan kota baik dari instrumen primer dari suatu pemerintahan di
segi ekonomi, kesejahteraan, pendidikan dan desa, maka unsur sinergi antar lembaga
fasilitas-fasilitas lainnya. Pemerintah banyak menjadi pendorong utama dalam pembangunan
melakukan program untuk mendorong desa.3
percepatan pembangunan pedesaan, tetapi Semangat kekeluargaan dan
hasilnya belum signifikan dalam meningkatkan kegotongroyongan diwujudkan secara nyata
kesejahteraan masyarakat desa. dengan menempatkan Musyawarah
Salah satu faktor penyebab kegagalan Desa/Musyawarah Antar Desa sebagai organ
pembangunan desa adanya campur tangan tertinggi dalam pengambilan keputusan Badan
pemerintah sehingga berdampak pada Usaha Milik Desa/Badan Usaha Milik Desa
terhambatnya kreativitas serta inovasi (selanjutnya disebut BUMDesa) bersama dan
masyarakat desa dalam pengelolaaan dan ditegaskan bahwa keputusan Musyawarah
perekonomian desa.1 Desa/Musyavarah Antar Desa diambil
Eksistensi desa selalu menarik dan berdasarkan musyawarah untuk mencapai
relevan untuk dikaji, terutama jika disorot mufakat.
dari sisi pembinaannya yang selama ini Kebijakan ini selaras derrgan amanat
sangat bervariasi, namun tidak semua Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
intervensi yang dilakukan telah berhasil Desa (Selanjutnya disebut Undang-Undang
memajukan desa. Salah satu hal yang Desa) yang menmrpatkan Musyawarah Desa
menyebabkan demikian adalah persoalan sebagai forum musyawarah antara badan
penentuan model desa yang umumnya permusyawaratan desa, Pemerintah Desa, dan
hanya mengacu pada tipologi desa dengan unsur masyarakat untuk memusvawarahkan dan
merujuk pada karakteristik desa, seperti desa menyepakati hal yang bersifat strategis dalam

1
Edy Yusuf Agung Gunanto, et.all. Kebijakan Matra Pembaruan, E-ISSN:2549-5283, P-
Pengembangan Desa Mandiri Melalui Pengelolaan ISSN:2549-5151, hlm. 48.
3
Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa), Jurnal Lutfi Rumkel et.all, Hubungan Kepala
Dinamika Ekonomi dan Bisnis, ISSN:2548-5644 Desa, Badan Permusyawaratan Desa Serta Lembaga
(Online), ISSN:1693-8275 (Print), Vol. 13, No.1, Adat dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa, Jurnal
Unisnu Jepara, 2016, hlm. 68. Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, E-
2
Heri Wahyudianto, Model Desa di Masa ISSN:2548-6977 P-ISSN:2087-0825. hlm. 23.
Depan dan Kebijakan Pembinaannya, Jurnal Inovasi
ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 30
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

penyelenggaraan Perrrerintahan Desa. Dengan Nasir menjelaskan, pihaknya siap mendorong


demikian Musyawarah Desa/Musyawarah setiap produk yang dikeluarkan BUMDesa
Antar Desa menjadi wujud nyata demokrasi dengan menampung produk usaha yang
deliberatif dalam perekonomian Desa, dan dimiliki BUMDesa di Kabupaten Serang.
karenanya kesejahteraan masyarakat secara Target mengoptimalkan 90 BUMDesa yang
keseluruhan akan tetap menjadi tujuan utama ada. Kalau semua BUMDesa beroperasi
BUMDesa/BUMDesa bersama bukan hanya dengan baik, maka perekonomian rakyat
kesejahteraan masing-masing individu.4 meningkat, tentunya PADes-nya juga akan
Sehingga untuk meningkatkan dan meningkat.6 Tiap desa dipandang perlu untuk
menumbuhkan kreativitas dan kemandirian mengoptimalkan potensi desa melalui
masyarakat desa, diantaranya melalui BUMDesa, dengan membentuk BUMDesa
pembentukan BUMDesa5 yang merupakan dan/atau mengoptimalkan BUMDesa yang
badan usaha guna meningkatkan dan sudah terbentuk. Termasuk Desa Pabuaran,
memperkuat perekonomian desa melalui Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang, yang
pemanfaatan sumber daya dengan semangat dalam hal ini menjadi bagian Desa binaan
kekeluargaan dan kegotongroyongan yang Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
dimiliki oleh desa tersebut. Adapun pendirian Program tersebut tidak terlepas dari amanat
BUM Desa disepakati melalui musyawarah Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. Desa, yang telah merefleksikan kembali
Pembentukan BUM Desa merupakan mengenai penguatan perekonomian masyarakat
agenda pemerintah secara nasional yang melalui pembentukan BUMDesa yang
diamanatkan melalui Undang-Undang Desa, sebelumnya diatur dalam Undang-Undang
sehingga ini perlu ditindaklanjuti oleh Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
pemerintah daerah, terutama daerah-daerah Daerah, hal tersebut telah dijelaskan kembali
yang memiliki struktur atau kelembagaan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
desa.Termasuk diantaranya adalah pemerintah 2O2I tentang BUMDesa. Berkaitan dengan hal
daerah Kabupaten Serang. tersebut, pemerintah desa perlu
Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan menindaklanjuti amanat dari peraturan
Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Serang, perundang-undangan,pada pemerintah desa
Saat ini masih banyak BUMDesa yang belum yang belum membentuk BUMDesa. Adapun
bisa beroperasi dengan maksimal lantaran kondisi objketif dari Desa Pabuaran Kabupaten
minimnya inovasi.Pada bidang pemberdayaan Serang, sudah memiliki BUMDesa, namun
desa, saat ini di Kabupaten Serang telah ada 90 belum ditetapkan dengan Peraturan Desa.
BUMDesa yang telah berdiri.Dari jumlah Sehingga ini yang menjadi titik tekan pada
tersebut sebanyak 35 BUMDesa telah berjalan kegiatan tersebut.
secara optimal, sisanya belum dapat berjalan
dengan baik.Hal ini membuat DPMD
Kabupaten Serang bertekad untuk
mengoptimalkan potensi dari BUM Desa yang
ada.
Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan
Desa DPMD Kabupaten Serang, Muhamad

4
Lihat Penjelasan Peraturan Pemerintah 11 Tahun 2O2Itentang BUMDes, BUMDes adalah
Nomor 11 Tahun 2021 tentang BUMDesa badan hukum yang didirikan oleh desa dan/atau
5
Menurut Pasal 1 angka 6 Undang-Undang bersarma desa-desa guna mengelola usaha,
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa Badan memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan
Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau
Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau menyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
6
penyertaan secara langsung yang berasal dari Lihat Tautan Berita:
kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola https://www.rmolbanten.com/read/2020/02/25/1555
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk 7/Optimalkan-BUMDes,-DPMD-Kabupaten-
sebesarbesarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Serang-Dorong-Peningkatan-Ekonomi-Desa-
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor diunduh pada 28 Oktober 2021.

ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 31
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat A. Kondisi Eksisting dan Profil Mitra (Desa
menggunakan metode: Pabuaran)7
Pasal 23 Undang-Undang Nomor 6
1. Pendidikan Masyarakat: yakni dengan Tahun 2014 Tentang Desa, ditegaskan bahwa
memberikan penyuluhan tentang teknik Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh
penyusunan peraturan desa dan gambaran Pemerintahan Desa. Pada Pasal 1 ayat 3
umum tentang Badan Usaha Milik Desa, dirumuskan bahwa: Pemerintahan Desa adalah
yang bertujuan untuk meningkatkan Kepala Desa atau yang disebut dengan nama
pengetahuan dan pemahaman pada lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
masyarakat; penyelenggara Pemerintahan Desa. Jadi
2. Pelatihan: hal tersebut dimaksudkan untuk pemerintahan Desa merupakan organisasi
menindaklanjuti Metode yang pertama penyelenggara pemerintahan Desa yang terdiri
bahwa, setelah menerima informasi terkait atas:
teknik penyusunan peraturan desa dan a. Unsur Pimpinan, yaitu kepala Desa,
gambaran umum tentang Badan Usaha b. Unsur Pembantu Kepala Desa
Milik Desa, maka untuk penyusunan (Perangkat Desa), yang terdiri atas:
peraturan desa akan dilanjutkan dengan i. Sekretariat desa, yaitu unsur staf
mendemontrasikan dan mengkonstruksikan atau pelayanan yang diketuai
bagian-bagian yang menjadi bagian dalam oleh sekretaris desa;
rancangan peraturan desa tentang ii. Unsur pelaksana teknis, yaitu
penyusunan peraturan desa tersebut. unsur pembantu kepala desa yang
Adapun teknik pengumpulan dan analisis melaksanakan urusan teknis di
datanya adalah sebagai berikut: lapangan seperti urusan
pengairan, keagamaan, dan lain-
a. Teknik Pengumpulan Data lain:
Data yang digunakan adalah data yang iii. Unsur kewilayahan, yaitu
bersifat kualitatif, yaitu mengumpulkan pembantu kepala desa di wilayah
data dengan cara studi dokumen atau kerjanya seperti kepala dusun.8
bahan pustaka dengan cara membaca,
mempelajari, dan meneliti literatur Adapaun kondisi eksisting di Desa Pabuaran
yang berkaitan dengan peran teknik sebagai desa yang berdiri sebelum tahun 1965,
penyusunan peraturan perundang- di Pabuaran hanya ada dua Desa yaitu Desa
undangan, Badan Usaha Milik Desa Pabuaran dan Desa Kadubeureum. Desa
dan tentang sistem pemerintahan desa Pabuaran dipimpin Oleh Bapak Imi Ma’mur
yang berkaitan dengan objek bahasan. sedangkan Desa Kadubeureum di pimpin oleh
Bapak Sape’i.
b. Analisis Data Pada perkembanganya selanjutnya secara
Setelah pengumpulan data dilakukan, kelembagaan desa dalam menunjang pelayanan
untuk mendalami kebutuhan, pada masyarakan serta memperhatikan kondisi
selanjutnya dianalisis antara tekstual eksisting, maka Desa Kadubeureum maupun
dengan kontekstual dengan tujuan Desa Pabuaran telah mengalami pemekaran
menemukan jawaban serta memberikan desa.Dalam kaitannya dengan Desa Pabuaran,
solusi yang kemudian dianalisis dengan selama berdirinya sudah terjadi pergantian
cara mendeskriptifkan dan menyusun kepala desa sebanyak beberapa kali,
langkah-langkah untuk dilaksanakan danuntukKepala Desa yang sekarang adalah
guna menindaklanjutinya dalam bentuk Bapak Akhmad Suryawan.
kegiatan.

7 8
diolah dari Profil Desa Pabuaran, Hanif Nurcholis, Pertumbuhan dan
Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang Tahun Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Erlangga,
2021. Jakarta. 2011, hlm. 73.
ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 32
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Adapun pejabat Kepala Desa Pabuaran


mulai Tahun 1965 berdiri sampai sekarang No Penggunaan Luas (Ha)
adalah sebagai berikut: 1 Pemukiman 225
2 Perkantoran 1
No Tahun Nama Kepala Sekretaris 3 Pertanian 260
Desa/ Pjs Kepala Desa 4 Perkebunan 100
Desa 5 Peternakan 10
1 1965 H. Imi Mak’mur H. Muchtar 6 Perikanan 5
Imi 7 Fasilitas Umum 2
2 1995 H. Muchtar Imi A. Yani 8 Fasilitas Sosial 15
Suryana Tabel I.2 Luas Wilayah Desa Pabuaran
3 2004 A Yani Suryana Endin dengan Penggunaannya
Nasrudin
(PNS) Berdasarkan tebel diatas, luas wilayah atau
4 2014 Pjs. Endin Nuryakin lahan yang digunakan oleh sektor pertanian
Nasrudin lebih luas, hal tersebut dapat menjadi prospek
5 2015 Akhmad Suryawan Sopian untuk dikembangkan, sehingga sektor pertanian
Hadi dapat menjadi prioritas dalam meningkatkan
6 2021 Pjs.Edi Junaedi Edi Junaedi perekonomian desa, kemudian di ikuti dengan
(April-Agustus)
sektor perkebunan, peternakan dan perikanan.
7 2021 Pjs. Endin Edi Junaedi
Nasrudin (Agustus-
November) PENDUDUK
8 2021 Akhmad Suryawan Edi Junaedi Laki- Perempuan Kepala Kepala
Tabel 1.1 Daftar Kepala Desa Pabuaran dari Tahun Laki (jiwa) Keluarga Keluarga
1965 Sampai Dengan Sekarang (jiwa) RTM
3.131 2.896 1492 750
Tabel I.3
Jumlah Penduduk Desa Pabuaran
Secara demografis, Desa Pabuaran
berbatasan dengan:
Di desa Pabuaran, jumlah penduduk dengan
a. Sebelah Utara: Kecamtan Gunung Sari jenis kelamin laki-laki lebih dominan
b. Sebelah Selatan: Desa Tanjung Sari dibandingkan dengan perempuan, dengan
c. Sebelah Timur: Desa Pancanegara selisih perbedaan 235 jiwa
d. Sebelah Barat: Desa Pasanggrahan

Berdasarkan demografis diatas, maka NO PENDIDIKAN JUMLAH


gambaran umum wilayah Desa Pabuaran dalam 1 Sarjana 50
bentuk peta wilayah adalah sebagai berikut: 2 SLTA 250
3 SLTP 145
4 SD 150
5 Tidak menyelesaikan 135
pendidikan
Tabel I.4
Jenjang Pendidikan di Desa Pabuaran

Sedangkan untuk jenjang pendidikan, Desa


Pabuaran didominasi oleh jenjang SLTA,
namun sisi lainnya, masih terdapat warga yang
Gambar I.1 tidak dapat menyelesaikan pendidikannya, hal
Peta Desa Pabuaran tersebut dapat menjadi prioritas pemerintah
dalam upaya meningkatkan sumber daya
manusia melalui pendidikan.

ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 33
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

No Profesi/Pekerjaan Jumlah Sebagaimana struktur organisasi


1 Karyawan/ABRI/PNS 67 pemerintahan desa untuk aparatur desa diatas,
2 Wiraswasta/Pedagang 50 berikut adalah struktur organisasi Badan
3 Tani 246 Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Pabuaran:
4 Pertukangan 30 Ketua : Bunyamin
5 Buruh Tani 400 Anggota : H. Mahfudin
6 Pensiunan 20 : Bela safitri
7 Nelayan - : Edi
8 Pemulung -
: Romeli
9 Jasa 1542
: Makpudillah
Tabel I.5
Jenis Profesi/Pekerjaan di Desa Pabuaran : Rosmah

Profesi atau pekerjaan dibidang jasa dan Setelah diuraikan struktur organisasi
buruh tani mendominasi di Desa Pabuaran. aparatur desa dan Badan Permusyawaratan
Terkait dengan buruh tani yang berkolerasi Desa, maka berikut adalah susunan
dengan ketersediaan lahan untuk pertanian yang kepengurusan BUMDesa ‘Mitra Sukses” Desa
relatif luas, sehingga sumber daya pertanian Pabuaran:
menjadi aspek yang potensial.
No Nama Jabatan
1 Akhmad Suryawan Penasehat
2 Tedi Heriandi Manager
No Wilayah Desa/RW Jumlah RT
3 Siti Fatimah Sekretaris
1 RW I 4 RT
4 Ilah Rohilah Bendahara
2 RW II 4 RT
5 Bunyamin Ketua Pengawas
3 RW III 4 RT
6 Herman Rosadi Wakil Ketua
4 RW IV 4 RT
7 Medi Sekretaris
5 RW V 4 RT
8 Jojih Anggota
6 RW VI 4 RT
Tabel I.7 Susunan Pengurus BUMDesa “Mitra
7 RW VII 3 RT
Sukses”
8 RW VIII 2 RT
9 RW IX 2 RT
B. Pembentukan Peraturan Desa Tentang
Tabel I.6
Pembagian Wilayah Desa di Desa Pabuaran
BUMDesa Sebagai Pendorong
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
Berjumlah 9 (sembilan) RW dalam
pembagian wilayah di Desa Pabuaran, yang Untuk menganalisis status desa adalah teori
merupakan bagian dari fasilitator dalam desentralisasi Chema dan Rondinelli dan local
menjalankan pemerintahan desa, Berikut adalah government Gerry Stoker. Menurut Chema dan
struktur organisasi pemerintahan desa: Rondinelli pemerintah pusat dapat
a. Jumlah Aparatur Desa: menyerahkan sebagian urusan pemerintahan
i. Kepala Desa : 1 Orang kepada lima organisasi:
ii. Sekretaris Desa : 1 Orang
iii. Perangkat Desa : 6 Orang 1) Instansi vertikal;
b. Badan Permusyawaratan Desa (BPD): 2) Wilayah administrasi;
7 Orang 3) Organisasi semi otonom;
Berikut adalah nama-Nama Aparatur Desa Pabuaran 4) Daerah otonom; dan
adalah sebagai berikut: 5) Organisasi nonpemerintah.

Kepala Desa: Akhmad Suryawan Desentralisasi terdiri atas empat bentuk:


Sekretaris Desa: Edi Junaedi
Kepalaseksi Pemerintahan: Nuryakin 1) dekonsentrasi;
Kepala Seksi Kesejahteraan: Rozik 2) devoluisi;
Kepala Seksi Pelayanan: Tia Rusita,S.E 3) delegasi; dan
Kepala Urusan Umum: Ira Mayasari 4) penyerahan fungsi pemerintahan kepada
Kepala Urusan Keuangan: Dewi Sulasmini lembaga swasta atau privatisasi.
Kepala Urusan Perencanaan: Muntako
Khaerul Fajri, S.Pd

ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 34
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Materi desentralisasi adalah penyerahan melimpahkan sebagian urusan pemerintahan


perencanaan, pembuatan keputusan, atau kepada perangkat pemerintah atau wakil
kewenangan administrasi dari pemerintah pusat pemerintah daerah dan/ atau pemerintahan
kepada unit pemerintahan cabangnya, unit desa.11
administrasi lokal, organisasi semi otonom dan Dalam hal pemerintahan desa, lembaga
parastatal, pemerintah daerah, dan organisasi pemerintahan terbagi ke dalam 2 (dua) lembaga
non pemerintah. yaitu: Kepala Desa atau sebutan lain dan Badan
Stoker menjelasksan bahwa pemerintahan Permusyawaratan Desa (BPD), sehingga dalam
daerah terdiri atas lembaga pemerintah yang penyelenggaraan pemerintahan desa akan
berada di luar kantor pusat yang pengisian saling berhubungan dan saling membutuhkan
pejabatnya dipilih atau tidak dipilih. Pemerintah antara satu dengan lainnya yang kemudian
daerah dibentuk oleh pemerintah pusat dengan apabila hubungan tersebut berjalan dengan baik
Undang-Undang. Pemerintah daerah baik yang akan tercapai kepada good governance.
pejabatnya dipilih maupun ditunjuk sepenuhnya Indikator adanya hubungan antara Kepala Desa
dibiayai oleh pemerintah pusat: infrastruktur, dengan BPD dalam hal penyelenggaraan
anggaran, status kepegawaian dan gaji pegawai, pemerintahan desa dan dalam penyusunan,
kegiatan operasional, peralatan dan pembahasan, serta penetapan Peraturan
teknologinya.9 Desa.Melihat keberadaan BPD sebagai mitra
Undang-Undang Dasar Negara Republik kerja dari Kepala Desa, maka tidak dapat
Indonesia Tahun 1945, yakni Pasal 18 mengatur disangsikan lagi bahwa diantara kedua lembaga
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia kekuasaan tersebut terdapat hubungan yang
dibagi atas daerah-daerah Propinsi dan daerah tidak terpisahkan.12
Propinsi itu dibagi atas Kabupaten dan Kota, Sebelum lahirnya Undang-undang
yang tiap-tiap Propinsi, Kabupaten, dan kota itu Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa Kepala Desa
mempunyai pemerintahan daerah yang berhak Bertangung jawab Kepada Rakyat atau
menetapkan peraturan daerah atau peraturan Masyarakat melalui BPD sedangkan
lainnya untuk melaksanakan otonomi dan tugas berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun
pembantuan. 2014 tentang Desa bertanggung jawaban
Sebab Pemerintahan daerah merupakan Kepala Desa disampaikan kepada Bupati
sendi dari negara kesatuan yang demokratis dan melalui Camat, sedangkan ke BPD hanya
keberadaannya merupakan bentuk pengakuan sebatas memberikan keterangan atau laporan
terhadap karakteristik atau ciri khas masing- atas pelaksanaan tugas Pemerintahan Desa. Hal
masing wilayah negara, serta merupakan ini berarti posisi Badan Permusyawaratan Desa
cerminan prinsip-prinsip negara hukum yang dikurangi dan tidak sekuat dulu.13
demokratis.10Sebagai Negara hukum yang Sedangkan tugas BPD adalah
demokratis, maka secara hirarkis, akan berlaku menyelenggarakan musyawarah Desa (musdes)
sama dengan sistem demokrasi di daerah, yang yang difasilitasi oleh Pemerintah Desa yang
diantaranya melalui pembagian urusan diikuti oleh Pemerintah Desa, BPD dan Unsur
pemerintahan. Masyarakat dalam rangka membahas dan
Untuk menyelenggarakan urusan memutuskan hal-hal yang bersipat strategis
pemerintahan tersebut di atas, pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa
menyelenggarakan sendiri atau dapat yang meliputi penataan Desa, perencanaan

9 12
Hanif Nurcholis, Pemerintahan Desa: “Unit Ibid, hlm. 41
13
Pemerintahan Palsu” dalam Sistem Administrasi Khaeril Anwar, Hubungan Kerja Antara
Negara Republik Indonesia (Kasus Desa Jabon Kepala Desa Dengan Badan Permusyawaratan Desa
Mekar, Parung, Kabupaten Bogor), Jurnal Politica BPD) Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun
Vol.5 No.1, Juni 2014, hlm. 81
10 2014 Tentang Desa, Jurnal IUS Kajian Hukum dan
Dody Eko Wijayanto, Kepala Desa Dengan
Badan Permusyawaratan Desa dalam Pembentukan Keadilan, Vol.3, No. 2, 2015, E-ISSN:2477-815X-
Peraturan Desa, Jurnal Independent Vol.2 No.1, ISSN:2303-3827. hlm. 210.
hlm. 40
11
Ni’matul Huda, Hukum Tata Negera
Indonesia, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2005,
hlm. 340-341.

ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 35
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Desa, kerjasama Desa, rencana investasi yang tinggi dan tidak boleh merugikan kepentingan
masuk ke Desa, pembentukan Badan Usaha umum.Sebagai sebuah produk politik,
Milik Desa, penambahan dan pelepasan Aset Peraturan Desa disusun secara demokratis dan
Desa dan Kejadian luar biasa.14 partisifatif, yakni proses penyusunannya
Kewenangan desa yang lebih luas yang melibatkan partisipasi masyarakat. Masyarakat
diberikan peraturan perundang-undangan mempunyai hak untuk mengusulkan atau
menjadikan desa memiliki tata pemerintahan memberi masukan kepada BPD maupun Kepala
layaknya Kabupaten/Kota. Salah satu Desa dalam proses penyusunan peraturan
pembahasan utama yang harus diperhatikan desa.16
adalah apa saja kewenangan yang dimiliki oleh Peraturan Desa yang dibuat pemerintah
Desa dan bagaimana peraturan desa itu sendiri. desa bersama Badan Perwakilan Desa yang tata
Jika dibandingkan dengan Peraturan Daerah, cara pembuatan peraturan desa atau setingkat
sejak tahun 2009 Kementerian Dalam Negeri diatur oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
telah melakukan proses evaluasi terhadap 9000 yang bersangkutan.17
(Sembilan ribu) Peraturan Daerah yang Secara praktis, ketika diejawantahkan
bermasalah. Hasil evaluasi tersebut dalam kondisi eksisting pada Desa Pabuaran,
menghasilkan Perda yang dibatalkan karena Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang,
bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi dengan mengidentifikasi masalah dan
dan menghambat iklim usaha. kebutuhan, maka BUMDesa “Mitra Sukses”
Korelasinya adalah agar tidak terjadi hal sebagai lembaga usaha yang telah dibentuk
yang sama karena keterbatasan SDM, sebagai upaya peningkatan dan pemulihan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki ekonomi kerakyatan tidak terlepas dari peran
oleh Pemerintah Desa maka meningkatkan Kepala Desa dan BPD, termasuk pengelola
pengetahuan terhadap kewenangan dan bentuk BUMDesa dan masyarakat.
peraturan desa adalah hal yang harus dimiliki Maka kebutuhan akan pembentukan
oleh Pemerintah Desa agar Peraturan Desa yang peraturan desa tentang BUMDesa menjadi
ditetapkan tidak bertentangan dengan peraturan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
perundang-undangan yang lebih tinggi dan pembentukan BUMDesa sebagai dasar hukum
menghambat iklim usaha. terhadap penyelenggaraan usaha untuk
Disisi lain akuntabilitas pembuat sepenuhnya mendorong perekonomian
kebijakan berskala lokal harus mumpuni agar masyarakat. Apalagi pasca covid-19, melalui
Peraturan Desa yang ditetapkan dapat membuat pemberdayaan dana desa yang bersumber dari
desa menjadi mandiri, inovatif dan sejahtera APBN yang kemudian ditransfer melalui
serta menyentuh seluruh kalangan masyarakat APBD yang peruntukkannya untuk membiayai
desa.15 Peran BPD dengan fungsi dan penyelenggaraan pemerintahan desa, seperti
wewenangnya dalam membahas rancangan mengatasi kesenjangan, pembangunan fisik,
serta menetapkan Peraturan Desa bersama meningkatkan pelayanan publik serta
Kepala Desa merupakan sebagai kerangka pemberdayaan BUMDesa.
kebijakan dan hukum bagi penyelenggaraan Ketika esensi dari penyelenggaraan desa
pemerintahan dan pembangunan Desa. dapat dilaksanakan secara efektif dan terarah,
Penyusunan peraturan Desa merupakan maka desa akan mengalami kemajuan, dan
penjabaran atas berbagai kewenangan yang kemajuan desa merupakan indikator dari
dimiliki Desa, tentu berdasarkan kepada kemajuan daerah dan negara.
kebutuhan dan kondisi Desa setempat, serta
mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi.Sebagai sebuah produk
hukum, peraturan Desa tidak boleh SIMPULAN
bertentangan dengan peraturan yang lebih

14
Ibid, hlm. 211 Hubungan Kewenangan Kepala Desa Dan Badan
15
Lia Sartika Putri, Kewenangan Desa dan Permusyawaratan Desa (BPD), ejurnal UMRI, hlm.
Penetapan Peraturan Desa (Village Authority And 15
17
The Issuance Of Village Regulation), Jurnal HAW. Widjaja, Otonomi Desa Merupakan
Legislasi Indonesia, Vol.13 N0.02 Juni 2016:161- Otonomi yang Asli, Bulat dan Utuh, Rajawali Pers,
176. hlm. 162. Jakarta, 2008, hlm. 94-96.
16
Elvandri dan Indra Perdana,
Pembentukan Peraturan Desa (Perdes): Tinjauan
ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 36
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Bahwa Program Kemitraan Masyarakat, 1. Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman,


merupakan bagian dari tri dharma perguruan ST.,MT., Rektor Untirta;
tinggi, maka untuk menunjang kegiatan tersebut 2. Dr. Agus Prihartono PS, SH.,MH.,
diperlukan perencanaan, pelaksanaan dan Dekan Fakultas Hukum Untirta;
evaluasi dari setiap kegiatan yang berkenaan 3. Dr. Rusmana, Ir.,MP., Ketua LPPM
dengan tri dharma. Berkaitan dengan hal Untirta;
tersebut, untuk turut serta melaksanakan 4. Akhmad Suryawan, Kepala Desa
program pemerintah pusat maupun pemerintah Pabuaran, Kecamatan Pabuaran
daerah dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Serang;
masyarakat dengan konsep tri dharmanya, yang 5. Bunyamin, Ketua Badan
salah satunya yakni Pengabdian Pada Permusyawaratan Desa Desa
Masyarakat. Untuk menunjang kegiatan Pabuaran, Kecamatan Pabuaran
tersebut diperlukan peran yang nyata sebagai Kabupaten Serang;
bentuk kepedulian perguruan tinggi terhadap 6. Para Staf, anggota BPD serta Para
masyarakat. Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat,
Kegiatan Program Kemitraan Tokoh Pemuda Desa Desa Pabuaran,
Masyarakat, ketika diejawantahkan dalam Kecamatan Pabuaran Kabupaten
bentuk penyuluhan dan pendampingan, dengan Serang;
memperhatikan kondisi eksisting pada Desa 7. Para Peserta dalam kegiatan PKM yang
Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten
tidak dapat disebutkan satu persatu;
Serang, kemudian mengidentifikasi masalah
dan kebutuhan, maka BUMDesa dengan nama Maka dengan mengharap Ridho dari Allah
“Mitra Sukses” sebagai lembaga usaha yang S.W.T., semoga kegiatan tersebut dapat
telah dibentuk untuk meningkatkan pemulihan membawa manfaat dan keberkahan bagi kita
ekonomi kerakyatan tidak terlepas dari peran semua. Di lain kesempatan semoga ada
Kepala Desa dan BPD, termasuk pengelola kegiatan lain yang dapat menunjang program-
BUMDesa dan masyarakat. dengan program program Pemerintah maupun Kampus.
penyuluhan mengenai teknik penyusunan
peraturan desa, diharapkan mendapatkan
informasi yang bermanfaat mengenai dasar atau DAFTAR PUSTAKA
pokok-pokok dalam pembentukan peraturan
desa, terutama peraturan desa tentang Anwar, Khaeril. Hubungan Kerja Antara
BUMDesa, kemudian penyuluhan tersebut Kepala Desa Dengan Badan
ditindaklanjuti melalui kegiatan pendampingan Permusyawaratan Desa BPD) Menurut
dalam penyempurnaan peraturan desa tentang Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
BUMDesa, dengan upaya tersebut Rancangan Tentang Desa, dalam Jurnal IUS Kajian
Peraturan Desa tentang BUMDesa dapat Hukum dan Keadilan, Volume.3, No. 2,
terbentuk, dan dapat dijadikan dasar hukum (2015), E-ISSN:2477-815X-ISSN:2303-
kelembagaan BUMDesa termasuk dasar hukum 3827.
dalam melaksanakan kegiatan usaha BUMDe Elvandri dan Perdana, Indra. Pembentukan
Peraturan Desa (Perdes): Tinjauan
UCAPAN TERIMAKASIH Hubungan Kewenangan Kepala Desa
Dan Badan Permusyawaratan Desa
Dengan telah terselenggaranya kegiatan (BPD), dalam ejornal UMRI.
PKM di Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran Gunanto, Edy Yusuf Agung. et.all.
Kabupaten Serang, Syakur Alhamdulillah, Pengembangan Desa Mandiri Melalui
bahwa kegiatan tersebut berjalan baik dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa
lancar, namun semua itu tidak terlepas dari para (BUMDes), dalam Jurnal Dinamika
pihak yang telah membantu terselenggaranya Ekonomi dan Bisnis, ISSN:2548-5644
kegiatan tersebut, baik yang terlibat secara (Online).
langsung maupun tidak langsung. Ucapan Huda, Ni’matul, Hukum Tata Negera
Terimakasih kami sampaikan pada: Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2005.

ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 37
Penyusunan Peraturan Desa Tentang Badan Usaha Milik Desa
Di Desa Pabuaran Kabupaten Serang Sebagai Pendorong Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Nurcholis, Hanif , Pemerintahan Desa: “Unit


Pemerintahan Palsu” dalam Sistem
Administrasi Negara Republik Indonesia
(Kasus Desa Jabon Mekar, Parung,
Kabupaten Bogor), dalam Jurnal Politica
Volume. 5 No.1, Juni (2014)
Nurcholis, Hanif. Pertumbuhan dan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Jakarta: Erlangga, 2011.
Putri, Lia Sartika, Kewenangan Desa dan
Penetapan Peraturan Desa (Village
Authority And The Issuance Of Village
Regulation), dalam Jurnal Legislasi
Indonesia, Volume.13 N0.02 Juni
(2016):161-176.
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021
tentang BUMDesa
Profil Desa Pabuaran Kecamatan Pabuaran
Kabupaten Serang Tahun 2021.
Rumkel, Lutfi. et.all. Hubungan Kepala Desa,
Badan Permusyawaratan Desa Serta
Lembaga Adat dalam Pelaksanaan
Pembangunan Desa, dalam Jurnal Ilmiah
Administrasi Publik dan Pembangunan,
E-ISSN:2548-6977 P-ISSN:2087-0825.
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.

Wijayanto, Dody Eko. Kepala Desa Dengan


Badan Permusyawaratan Desa dalam
Pembentukan Peraturan Desa, dalam
Jurnal Independent Volume .2 No.1
Wahyudianto, Heri. Model Desa di Masa Depan
dan Kebijakan Pembinaannya, dalam
Jurnal Inovasi Kebijakan Matra
Pembaruan, E-ISSN:2549-5283, P-
ISSN:2549-5151.
Widjaja, HAW. Otonomi Desa Merupakan
Otonomi yang Asli, Bulat dan Utuh,
Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
Lamaan Berita:
https://www.rmolbanten.com/read/202
0/02/25/15557/Optimalkan-BUMDes,-
DPMD-Kabupaten-Serang-Dorong-
Peningkatan-Ekonomi-Desa- diunduh
pada 28 Oktober 2021.

ProBono and Community Service Journal (PCSJ), Vol.1 No.2 Oktober 2022 | 38

Anda mungkin juga menyukai