Republik Indonesia
Bito Wikantosa
Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan
Jakarta, 4 November 2021
LATAR BELAKANG KEHADIRAN KEBIJAKAN SDGs DESA
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Arahan Presiden Joko Widodo pada 22
mengatur bahwa Desa adalah desa dan desa adat
atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya Oktober 2019:
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang 1. Dana desa harus dirasakan seluruh
berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
warga desa, terutama golongan
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak terbawah
asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara 2. Dana Desa harus berdampak pada
Kesatuan Republik Indonesia.
peningkatan Ekonomi dan SDM Desa
➢ Agar Desa berdaya dalam menjalankan
kewenangannya, Undang-Undang Desa AGENDA GLOBAL PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA :
memandatkan Desa berhak memperoleh Sustainable Development Goals (SDGs)
sumber-sumber pendapatan. Ikrar SDGs: No One Left Behind
➢ Sumber pendapatan Desa antara lain:
Dana Desa yang bersumber dari APBN 2
MELOKALKAN SDGs GLOBAL KE DALAM PEMBANGUNAN DESA
SDGs DESA : UPAYA PERCEPATAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
➢ Implementasi SDGs Global di Indonesia dituangkan dalam Perpres 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
➢ Merujuk Perpres 59/2017, maka disusun SDGs Desa
➢ SDGs Desa berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
PERMENDESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG
PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
➢ SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
➢ SDGs Desa merupakan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
➢ A livelihood comprises the capabilities, assets and activities required for a means of living. A livelihood is
sustainable when it can cope with and recover from stresses and shocks and maintain or enhance its
capabilities and assets both now and in the future, while not undermining the natural resource base.’’
(Sustainable livelihoods guidance sheets , DFID, diunduh dari
https://www.livelihoodscentre.org/documents/114097690/114438878/Sustainable+livelihoods+guidance+sheets.pdf/)
Sebuah penghidupan terdiri dari kemampuan, aset, dan aktivitas yang diperlukan untuk sarana hidup. Sebuah
penghidupan berkelanjutan ketika dapat mengatasi dan pulih dari tekanan dan guncangan dan mempertahankan
atau meningkatkan kemampuan dan asetnya di masa sekarang maupun di masa depan, tanpa merusak basis
sumber daya alam.
Sustainable livelihoods guidance sheets, Departement for International Development (DFID) the British Government
https://www.livelihoodscentre.org/documents/114097690/114438878/Sustainable+livelihoods+guidance+sheets.pdf/
Pendekatan Pengkehidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood Approach)
Sustainable livelihoods framework Key
H = Human Capital S = Sosial Capital
N = Natural Capital P = Physical Capital
F = Financial Capital
Sustainable livelihoods guidance sheets, Departement for International Development (DFID) the British Government
https://www.livelihoodscentre.org/documents/114097690/114438878/Sustainable+livelihoods+guidance+sheets.pdf/
Penerapan Pendekatan Pengkehidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood Approach)
sumber: http://www.fao.org/3/ad684e04.htm
Rumah tangga/keluarga miskin berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di Desa sekaligus
mengembangkan kontrol publik atas implementasi dari keputusan-keputusan publik.
Revitalisasi Community Driven Development
SUPRA DESA MODAL/PASAR PARTAI POLITIK OMS/PT
KEBUTUHAN/KEPENTINGAN
KETIDAKBERDAYAAN WARGA 1. Pangan, Sandang, Papan, Pendidikan, Kesehatan untuk
MARGINAL & RENTAN Peningkatan Kualitaas Hidup
KELUARGA
✓
✓
✓
MISKIN
TERPINGGIRKAN
TIDAK BERKUASA
MARGINAL &
RENTAN
2. Relasi Sosial, Politik dan Budaya
3. Alat Produksi/ Kesempatan Kerja
DESA
✓ MINIM SUMBER DAYA 4. Sarana/Prasarana dan Lingkungan Kehidupan
✓ BUDAYA BISU 5. Akses Finansial
Operasionalisasi CDD mencakup beberapa tahapan kegiatan yang dirancang secara jelas, terpilah dan sistematis dengan pokok-pokok
prosedur maupun mekanisme meliputi:
1. Kata kunci utama CDD adalah pemulihan kembali hak-hak warga masyarakat Desa khususnya warga marginal dan rentan untuk bertindak
secara otonom sebagai subyek pembangunan.
2. Warga masyarakat Desa dapat mengelola sumberdaya pembangunan secara otonom apabila disediakan prosedur atau mekanisme
perencanaan pembangunan yang kondusif bagi warga masyarakat Desa untuk menyampaikan aspirasinya. Sistem pembangunan
partisipatif menjadi faktor penting dalam pemberdayaan masyarakat Desa.
3. Perencanaan pembangunan partisipatif lebih berdaya guna secara fungsional apabila masyarakat dapat memperoleh akses sumberdaya
pembangunan secara mudah dan sederhana, khususnya akses kepada keuangan Desa (Dana Desa) dan aset Desa. Program/proyek dari
supra Desa akan lebih efektif apabila terintegrasi dengan sistem pembangunan Desa melalui pola pemberian bantuan langsung ke Desa
(block grant)
4. Faktor utama pemberdayaan masyarakat Desa adalah adanya pendamping masyarakat Desa dalam posisinya yang relatif independen.
Pendamping masyarakat Desa ini bertugas untuk memfasilitasi warga masyarakat Desa untuk memperoleh akses informasi, teknologi,
dan ketrampilan lain terkait dengan kebutuhan mereka dalam berpenghidupan. Pendamping membantu warga masyarakat Desa
menggunakan sumberdaya pembangunan Desa sebagai media pembelajaran dalam mengelola pembangunan Desa secara swakelola.
GERAK PEMBERDAYAAN
RUMAH TANGGA/KELUARGA ✓ Perjuangan rumah tangga/keluarga di Desa untuk
mengakses beragam sumberdaya adalah bagian dari
upaya menolong diri sendiri. Setiap rumah tangga di Desa
dipastikan berjuang hidup dengan mendayagunakan
sumberdaya yang dimilikinya. Namun demikian,
perjuangan rumah tangga di Desa mensyaratkan adanya
perjuangan kolektif melalui organisasi Desa dalam
kerangka tatanan masyarakat demokratis.
✓ Rumah tangga/keluarga di Desa terutama
golongan terbawah ikut berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan sekaligus
mengembangkan kontrol publik atas implementasi
dari keputusan-keputusan publik. Sumberdaya
Desa pun menjadi modal bagi keluarga-keluarga
dalam mengelola kehidupan dan penghidupan
secara berkelanjutan.
✓ Pemberdayaan masyarakat Desa digerakan sendiri oleh
warga masyarakat Desa itu sendiri dalam posisinya
sebagai individu-individu maupun sebagai bagian dari
anggota kelompok masyarakat, untuk secara terus-
menerus menegakkan kedaulatan sehingga memiliki
keberdayaan mewujudkan hak-haknya maupun dalam
memenuhi kewajiban-kewajibannya di dalam
penyelenggaraan Desa.
PEMBAHARUAN PEMBANGUNAN DESA
➢ SDGs Desa merupakan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
➢ Penyusunan dan penyelarasan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa dilakukan melalui Sistem Informasi Desa.
➢ SDGs Desa menyederhanakan tata kelola pembangunan Desa untuk berbasis bukti
(evidence based).
➢ Pembangunan Desa dimulai dari tahapan pengumpulan data Desa, menggunakan
hasilnya untuk memahami profil Desa, memanfaatkannya untuk menyusun
perencanaan pembangunan Desa, memilih prioritas kegiatan dan memantau
keberhasilan kegiatan, serta mengukur capaian tujuan SDGs Desa melalui beragam
pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa.
➢ Kegiatan pembangunan Desa yang diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa dibiayai
dengan keuangan Desa termasuk Dana Desa dan pendayagunaan aset Desa
ARAH KEBIJAKAN DESA RAMAH PEREMPUAN DAN PEDULI ANAK
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PEMBANGUNAN PERDESAAN
KECAMATAN (Pembangunan yang dilaksanakan Antar Desa)
DESA
1. penetapan dan penegasan batas desa untuk menjamin kepastian hukum atas
aset/ kekayaan yang dimiliki Desa : tanah kas desa, tanah ulayat, hutan desa,
mata air desa
2. penetapan dan penegasan batas desa untuk menjamin ruang perencanaan
pembangunan Desa
3. penetapan dan penegasan batas desa untuk menjamin kepastian hukum atas
wilayah berlakunya peraturan Desa
4. penataan wilayah /tata ruang Desa Adat untuk pendayagunaan aset-aset desa
dan potensi aset Desa Adat
5. perencanaan pengembangan wilayah Desa berbasis aset dengan dukungan
data yang akurat dan tata ruang desa yang pasti 16
PEMETAAN POTENSI DAN ASET DESA
Aset Desa meliputi harta dan kekayaan termasuk barang bergerak maupun tidak bergerak,
piutang, saham dan hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki oleh Desa.
Potensi Aset Desa merupakan segala potensi aset Desa yang dapat diakses, dikembangkan dan/atau diubah
oleh Desa menjadi sumber daya pembangunan Desa yang dapat dimiliki desa, dimanfaatkan dan
dipergunakan untuk kesejahteraan bersama masyarakat desa, yang meliputi:
1. sumber daya alam dan lingkungan hidup Desa, termasuk tanaman, ternak, sumberdaya air, hutan, sungai,
laut, pesisir, pasir, batu, embung, tanah dan sumberdaya mineral dan energi, dan potensi wisata seperti
laut, goa, dan pemandangan alam;
2. sumber daya manusia, termasuk potensi jumlah orang dan tenaga kerja, tingkat pendidikan dan
keterampilan masyarakat;
3. sumber daya sosial dan budaya, termasuk ilmu pengetahuan dan keterampilan, pengetahuan lokal tentang
kesehatan, alat dan teknologi di Desa, kearifan lokal, kesenian, musik, tari dan olahraga, khazanah
kebudayaan dan adat istiadat seperti ritual, upacara dan peringatan, cagar budaya, lubuk larangan, pola
mukim/hidup, pola tanam dan kuliner;
4. sumber daya ekonomi, termasuk lumbung pangan dan bibit, hutan adat dan tanah atau kawasan ulayat,
tanah bengkok dan kas desa, wakaf desa, area tangkap dan budidaya ikan, lahan budidaya pertanian dan
peternakan, pasar Desa, pasar hewan, galangan dan tambatan perahu; dan
5. beragam jenis sumber daya dan sumber daya lain yang sesuai dengan kondisi Desa.
17
PENYUSUNAN ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KEGIATAN-
KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA YANG PRIORITASKAN
i LIVELIHOOD
n
OUTCOMES
LIVELIHOOD ASSETS o
r ▪ More Income
H d ▪ Increased well-
e
r
being
▪ Reduced
S N t
o
vulnerability
▪ Improved food
a
c
security
h ▪ More
P F i sustainable use
e
v
of Natural
e Recources base
PENDEKATAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MENGUTAMAKAN PROSES YANG MENYELURUH ATAS BERBAGAI KOMPONEN
PENGHIDUPAN DI DESA YANG SALING BERKAITAN. KARENANYA, UPAYA MEWUJUDKAN SEBUAH TUJUAN SDGs DESA
MENSYARATKAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA UNTUK MEWUJUDKAN PENCAPAIAN SDGs DESA YANG LAINNYA.
MODAL Warga Marginal dan SDGs DESA PROSES OUTPUT
Rentan PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
SUMBER DAYA MANUSIA - Anak Tidak Sekolah - SDGs Desa 3; - Penanganan Anak Tidak Sekolah - Anak miskin bersekolah
- Calon PMI tanpa - SDGs Desa 4; - Pelatihan Calon PMI - PMI memiliki ketrampilan
ketrampiran - SDGs Desa 5; - Pencegahan Stunting - Prevelansi Stunting 0%
- Anak Stunting
SOSIAL - Elite Capture - SDGs Desa 16 - Pelatihan hukum komunitas - Desa Damai Berkeadilan
- Konflik Sosial - SDGs Desa 17 - Bantuan hukum komunitas - Tata Kelola Desa Demokratis dan
- Ketertutupan Informasi - SDGs Desa 18 - Pelatihan kepemimpinan Berkeadilan Sosial
- Kaderisasi Desa - Keterbukaan Informasi
- Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Desa
Desa
SUMBERD DAYA ALAM - Kebakaran Hutan - SDGs Desa 12 - Penanganan sampah - Lingkungan bersih dari sampah
- Banjir - SDGs Desa 13 - Mitigasi dan Adaptasi Perubahan - Ketahanan pangan
- Sampah di sungai - SDGs Desa 14 Iklim - Lingkungan hidup lestari
- Kerusakan hutan - SDGs Desa 15 - Wanatani di lahan gambut
mangrove - Wanatani mangrove
- Kerusakan lahan
gambut
INFRASTRUKTUR - Pemukiman kumuh - SDGs Desa 6 - Rehab lingkungan kumuh - Rumah tinggal layak huni
- Kesulitan energi - SDGs Desa 7 - Rehab rumah tinggal layak huni - Lingkungan tempat tinggal layak
- Kelangkaan air bersih - SDGs Desa 9 - Penyediaan air besih dan sanitasi huni
- SDGs Desa 11 - Penyediaan bersih energi - Tersedia air bersih dan sanitasi
terbarukan - Tersedia energi
- Pembangunan infrastruktur untuk - Kemudahaan akses ke lahan-
produksi pertanian lahan pertanian
FINANSIAL - Pendapatan ekonominya - SDGs Desa 8 - Pengembangan BUMDesa untuk Kemudahan Akses Modal
kurang peningkatan PADesa
- Tidak memiliki modal - Unit Usaha Simpan Pinjam di
usaha BUMDesa
PETA JALAN SDGs DESA
PENYELARASAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
dengan ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Penyelarasan Arah Kebijakan Pembangunan Desa dengan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
dilakukan melalui penyusunan Peta Jalan SDGs Desa oleh kepala Desa.
2. Peta Jalan SDGs Desa paling sedikit memuat:
a. sasaran SDGs Desa;
b. kondisi objektif pencapaian SDGs Desa;
c. permasalahan dan solusi dalam upaya pencapaian SDGs Desa;
d. potensi dan sumber daya untuk pencapaian SGDs Desa; dan
e. rancangan program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa.
3. Kepala Desa memasukan data dan informasi tentang Peta Jalan SDGs Desa ke dalam Sistem Informasi
Desa.
4. Berdasarkan Peta Jalan SDGs Desa, Pemerintah Daerah Kab/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi,
Kementerian, dan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian menyusun program dan/atau
kegiatan pembangunan masuk Desa untuk percepatan pencapaian SDGs Desa.
5. Program dan/atau kegiatan pembangunan masuk Desa untuk percepatan pencapaian SDGs Desa
diinformasikan kepada Pemerintah Desa melalui Sistem Informasi Desa.
KETERPADUAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBANGUAN DAERAH
Perencanaan
Pembangunan Daerah
➢ Dana Desa
RELASI ➢ Aset Desa
Kolaborasi Pembangunan
Daerah & Desa
Program Pembangunan
dan Pemberdayaan serta
Perencanaan Pembangunan Daerah
Pembangunan Desa