Anda di halaman 1dari 23

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia

PENDEKATAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN


UNTUK SDGs DESA

Bito Wikantosa
Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan
Jakarta, 4 November 2021
LATAR BELAKANG KEHADIRAN KEBIJAKAN SDGs DESA
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Arahan Presiden Joko Widodo pada 22
mengatur bahwa Desa adalah desa dan desa adat
atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya Oktober 2019:
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang 1. Dana desa harus dirasakan seluruh
berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
warga desa, terutama golongan
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak terbawah
asal-usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara 2. Dana Desa harus berdampak pada
Kesatuan Republik Indonesia.
peningkatan Ekonomi dan SDM Desa
➢ Agar Desa berdaya dalam menjalankan
kewenangannya, Undang-Undang Desa AGENDA GLOBAL PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA :
memandatkan Desa berhak memperoleh Sustainable Development Goals (SDGs)
sumber-sumber pendapatan. Ikrar SDGs: No One Left Behind
➢ Sumber pendapatan Desa antara lain:
Dana Desa yang bersumber dari APBN 2
MELOKALKAN SDGs GLOBAL KE DALAM PEMBANGUNAN DESA
SDGs DESA : UPAYA PERCEPATAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
➢ Implementasi SDGs Global di Indonesia dituangkan dalam Perpres 59/2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan
➢ Merujuk Perpres 59/2017, maka disusun SDGs Desa
➢ SDGs Desa berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
PERMENDESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 21 TAHUN 2020 TENTANG
PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
➢ SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
➢ SDGs Desa merupakan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Peraturan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun


2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022
Pasal 6 ayat (1)
Penggunaan Dana Desa untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai
kewenangan Desa diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa:
a. penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan Desa tanpa
kemiskinan;
b. pembentukan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas
pengelolaan badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa
bersama untuk pertumbuhan ekonomi Desa merata; dan
c. pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi produktif
yang diutamakan dikelola badan usaha milik Desa/badan
usaha milik Desa bersama untuk mewujudkan konsumsi dan
produksi Desa sadar lingkungan.
3
DESA INKLUSIF
Kondisi kehidupan di Desa yang setiap warganya
bersedia secara sukarela untuk membuka ruang
kehidupan dan penghidupan bagi semua warga
Desa yang diatur dan diurus secara terbuka, ramah
dan meniadakan hambatan untuk bisa berpartisipasi
secara setara, saling menghargai serta merangkul
setiap perbedaan dalam pembangunan.
➢ TUJUAN-TUJUAN SDGs DESA AKAN LEBIH MUDAH DICAPAI APABILA TATA KELOLA DESA
BERSIFAT INKLUSIF
➢ NO ONE LEFT BEHIND – PEMBANGUNAN DESA DILAKSANAKAN DENGAN
MENGUTAMAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN WARGA DESA YANG MAGINAL DAN RENTAN
(WARGA MISKIN, PEREMPUAN, ANAK, PENYANDANG DISABILITAS, MANULA, MASYARAKAT
ADAT, SERTA KELOMPOK MARGINAL DAN RENTAN LAINNYA)
TRAYEK “DESA INKLUSIF”
➢ Pernyataan tentang Desa Inklusif dimulai dengan memposisikan definisi Desa Inklusif sebagai titik masuk ke dalam pernyataan
“Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang dalam batas wilayahnya memiliki kewenangan mengatur dan mengurus”. Desa
Inklusif menegaskan prisip equality before the law.
➢ Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum ini menegaskan bahwa aturan hukum harus ditegakkan dalam penyelenggaraan
Desa. Setiap orang adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan. Oleh sebab itu, setiap warga Desa harus
diperlakukan sama dalam penyelenggaraan pembangunan Desa dan pemberdayaan.
➢ Pendekatan tentang inklusi sosial bukan sebagai moral sentiment, tetapi sebagai penegakan kedaulatan rakyat.
➢ Ketika inklusi sosial ditempatkan dalam konteks Desa sebagai sebuah kesatuan masyarakat hukum yang dalam batas wilayahnya
memiliki kewenangan mengatur dan mengurus, maka yang harus didudukan pertama-tama adalah masalah kesediaan semua
pihak sebagai penopang Desa secara sosial politik harus bersedia secara sukarela terlibat dalam urusan hidup bersama: gotong
royong.
➢ Gotong royong sebagai kesediaan seluruh kepala Desa, perangkat Desa, BPD dan warga masyarakat Desa untuk terlibat dalam
urusan hidup bersama ini dilakukan dengan melakukan kontrak sosial antara warga Desa dengan pemerintahan representative
yang dibentuknya. Warga Desa melepaskan sebagian kekuasaannya kepada kepala Desa dan BPD agar para pemimpin yang
dibentuk oleh warga Desa ini memimpin dirinya. Proses pelepasan kedaulatan ini adalah bentuk kontrak sosial.
➢ Beroperasinya Desa sebagai pemerintahan representatif juga menganut asas legalitas. Segala tindakan pemerintahan Desa
harus didasarkan atas peraturan perundang-undangan yang sah dan tertulis. Kewenangan Desa untuk mengatur adalah wujud
asas legalitas ini.
➢ Warga Desa perlu berpartisipasi dalam urusan penyusunan aturan hukum di Desa. Karena di Desa juga diterapkan demokrasi
deliberative. Formasi penyusunan norma hukum dilakukan dengan melibatkan para pihak yang akan diatur dengan norma
hukum itu sendiri sehingga aturan hukum itu memiliki legitimasi sosial yang kuat.
➢ Trayek inklusi sosial difokuskan pada formasi penyusunan kebijakan publik dan/atau penyusunan produk
hukum di Desayang demokratis dan berkeadilan sosial berbasis kondisi objektif Desa.
STRATEGI NASIONAL PEMBAHARUAN PEMBANGUNAN DESA
➢Strategi pembaharuan pembangunan Desa adalah sebuah rencana kerja yang mengarah pada pencapaian tujuan pengaturan Desa
dengan menentapkan tindakan-tindakan prioritas secara terus-menerus dan menyeluruh sesuai dengan kondisi objektif Desa dan
sumberdaya yang ada di Desa.
➢Strategi pembaharuan pembangunan Desa dalam jangka panjang merupakan sarana untuk menentukan arah pemajuan Desa
secara lebih tertata dengan mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Strategi pengembangan Desa diharapkan
membantu Desa-Desa untuk memfokuskan energinya, untuk memastikan bahwa kepala Desa, perangkat Desa, BPD dan
masyarakat Desa bekerja ke arah tujuan yang sama, dan mampu menilai serta beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Misalnya: adanya hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa teknologi digital dan kecerdasan buatan (artificial
intelligence).
➢Strategi pengembangan Desa dalam jangka pendek mengarahkan kepala Desa, perangkat Desa, BPD dan masyarakat Desa untuk
berdisiplin menghasilkan perencanaan pembangunan Desa yang berdasarkan kondisi objektif Desa dan arah kebijakan perencanaan
pembangunan Desa yang difokuskan pada upaya mewujudkan tujuan-tujuan Desa (gabungan dari visi misi kepala Desa terpilih
dengan visi-misi kolektif masyarakat Desa)
➢Kunci dari pelaksanaan strategi pembaharuan pembangunan Desa adalah kemampuan Desa mempersiapkan cara terbaik untuk
mengelola pembangunan Desa dengan mendayagunakan sumberdaya Desa (modal SDM, modal SDA, modal sosial, modal
infrastruktur dan modal finansial). Desa harus mampu menyusun dan menetapkan tujuan prioritas serta kegiatan-kegiatan prioritas
yang akan dilakukannya. Karena tidak mungkin Desa melakukan segala sesuatu yang ada. Melalui proses perencanaan
pembangunan Desa, kepala Desa, perangkat Desa, BPD dan masyarakat Desa memilih tujuan pembangunan dan kegiatan
pembangunan yang lebih penting daripada yang lain. Agar Desa mampu mengambil keputusan yang sulit ini, maka perlu dilakukan
pemberdayaan masyarakat. Undang-Undang Desa memandatkan bahwa pemberdayaan masyarakat Desa dilakukan dengan cara:
a. menerapkan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan
ekonomi dan pertanian masyarakat Desa;
b. meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat Desa melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dan
c. mengakui dan memfungsikan institusi asli dan/atau yang sudah ada di masyarakat Desa.
PENGHIDUPAN KELOMPOK MARGINAL DAN RENTAN

➢ A livelihood comprises the capabilities, assets and activities required for a means of living. A livelihood is
sustainable when it can cope with and recover from stresses and shocks and maintain or enhance its
capabilities and assets both now and in the future, while not undermining the natural resource base.’’
(Sustainable livelihoods guidance sheets , DFID, diunduh dari
https://www.livelihoodscentre.org/documents/114097690/114438878/Sustainable+livelihoods+guidance+sheets.pdf/)

Sebuah penghidupan terdiri dari kemampuan, aset, dan aktivitas yang diperlukan untuk sarana hidup. Sebuah
penghidupan berkelanjutan ketika dapat mengatasi dan pulih dari tekanan dan guncangan dan mempertahankan
atau meningkatkan kemampuan dan asetnya di masa sekarang maupun di masa depan, tanpa merusak basis
sumber daya alam.

➢ Penghidupan Kelompok Marginal dan Rentan dalam kondisi ketidakberdayaan:


➢ kelangkaan pangan dan kelaparan, ketiadaan permukiman yang memadai, lingkungan yang tidak sehat, kerentanan
atas penyakit dan kesulitan memperoleh pengobatan.
➢ kurangnya pengetahuan dan buta huruf, ketidak-mampuan mengemukakan pendapat dan menyuarakan
kepentingan-kepentingannya.
➢ ketiadaan lapangan kerja dan penghasilan yang mencukupi, pengangguran yang diliputi kecemasan akan masa
depan diri dan keluarga.
➢ kematian bayi dan ibu hamil yang kurang gizi dan sakit akibat lingkungan yang tidak sehat, kelangkaan air bersih
maupun pelayanan kesehatan, menurunnya harapan hidup.
➢ ketidakberdayaan untuk melakukan tawar-menawar dalam memperjuangkan hak personal dan sosial demi
kepentingan-kepentingan serta perwujudan kebebasannya.
Tujuan Penghidupan Berkelanjutan
Meningkatkan keberlanjutan penghidupan warga masyarakat miskin melalui :
➢ peningkatan akses ke pendidikan berkualitas, informasi, teknologi dan pelatihan serta perbaikan gizi dan
kesehatan;
➢ lingkungan sosial yang lebih mendukung dan kohesif;
➢ akses yang lebih aman dan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik;
➢ akses ke infrastruktur dasar dan infrastruktur layanan ;
➢ akses yang lebih aman ke sumber daya keuangan; dan
➢ lingkungan kebijakan dan kelembagaan yang mendukung berbagai strategi penghidupan dan mendorong
akses yang adil ke pasar yang kompetitif untuk semua.

KONSEP INTI PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN


➢ People-centred
➢ Holistic
➢ Dynamic
➢ Building on strengths
➢ Macro-micro links
➢ Sustainability

Sustainable livelihoods guidance sheets, Departement for International Development (DFID) the British Government
https://www.livelihoodscentre.org/documents/114097690/114438878/Sustainable+livelihoods+guidance+sheets.pdf/
Pendekatan Pengkehidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood Approach)
Sustainable livelihoods framework Key
H = Human Capital S = Sosial Capital
N = Natural Capital P = Physical Capital
F = Financial Capital

LIVELIHOOD ASSETS i LIVELIHOOD


n
H TRANSFORMING OUTCOMES
o
VULNERABILITY STRUCTURES & r ▪ More Income
CONTEXT PROCESSES d ▪ Increased well-
e
➢ SHOCKS S N STRUCTURES r
being
➢ TRENDS Influence ▪ Level of ▪ Reduced
government LIVELIHOOD t
➢ SEASONALITY & Access vulnerability
▪ Private ▪ Laws STRATEGIES o
▪ Improved food
sector ▪ Policies a
security
P F ▪ Cultures c
h ▪ More
▪ Institutions i sustainable use
PROCESSES e
of Natural
v
e Recources base

Sustainable livelihoods guidance sheets, Departement for International Development (DFID) the British Government
https://www.livelihoodscentre.org/documents/114097690/114438878/Sustainable+livelihoods+guidance+sheets.pdf/
Penerapan Pendekatan Pengkehidupan Berkelanjutan (Sustainable Livelihood Approach)

sumber: http://www.fao.org/3/ad684e04.htm

Rumah tangga/keluarga miskin berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di Desa sekaligus
mengembangkan kontrol publik atas implementasi dari keputusan-keputusan publik.
Revitalisasi Community Driven Development
SUPRA DESA MODAL/PASAR PARTAI POLITIK OMS/PT

KEBUTUHAN/KEPENTINGAN
KETIDAKBERDAYAAN WARGA 1. Pangan, Sandang, Papan, Pendidikan, Kesehatan untuk
MARGINAL & RENTAN Peningkatan Kualitaas Hidup
KELUARGA



MISKIN
TERPINGGIRKAN
TIDAK BERKUASA
MARGINAL &
RENTAN
2. Relasi Sosial, Politik dan Budaya
3. Alat Produksi/ Kesempatan Kerja
DESA
✓ MINIM SUMBER DAYA 4. Sarana/Prasarana dan Lingkungan Kehidupan
✓ BUDAYA BISU 5. Akses Finansial

Operasionalisasi CDD mencakup beberapa tahapan kegiatan yang dirancang secara jelas, terpilah dan sistematis dengan pokok-pokok
prosedur maupun mekanisme meliputi:
1. Kata kunci utama CDD adalah pemulihan kembali hak-hak warga masyarakat Desa khususnya warga marginal dan rentan untuk bertindak
secara otonom sebagai subyek pembangunan.
2. Warga masyarakat Desa dapat mengelola sumberdaya pembangunan secara otonom apabila disediakan prosedur atau mekanisme
perencanaan pembangunan yang kondusif bagi warga masyarakat Desa untuk menyampaikan aspirasinya. Sistem pembangunan
partisipatif menjadi faktor penting dalam pemberdayaan masyarakat Desa.
3. Perencanaan pembangunan partisipatif lebih berdaya guna secara fungsional apabila masyarakat dapat memperoleh akses sumberdaya
pembangunan secara mudah dan sederhana, khususnya akses kepada keuangan Desa (Dana Desa) dan aset Desa. Program/proyek dari
supra Desa akan lebih efektif apabila terintegrasi dengan sistem pembangunan Desa melalui pola pemberian bantuan langsung ke Desa
(block grant)
4. Faktor utama pemberdayaan masyarakat Desa adalah adanya pendamping masyarakat Desa dalam posisinya yang relatif independen.
Pendamping masyarakat Desa ini bertugas untuk memfasilitasi warga masyarakat Desa untuk memperoleh akses informasi, teknologi,
dan ketrampilan lain terkait dengan kebutuhan mereka dalam berpenghidupan. Pendamping membantu warga masyarakat Desa
menggunakan sumberdaya pembangunan Desa sebagai media pembelajaran dalam mengelola pembangunan Desa secara swakelola.
GERAK PEMBERDAYAAN
RUMAH TANGGA/KELUARGA ✓ Perjuangan rumah tangga/keluarga di Desa untuk
mengakses beragam sumberdaya adalah bagian dari
upaya menolong diri sendiri. Setiap rumah tangga di Desa
dipastikan berjuang hidup dengan mendayagunakan
sumberdaya yang dimilikinya. Namun demikian,
perjuangan rumah tangga di Desa mensyaratkan adanya
perjuangan kolektif melalui organisasi Desa dalam
kerangka tatanan masyarakat demokratis.
✓ Rumah tangga/keluarga di Desa terutama
golongan terbawah ikut berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan sekaligus
mengembangkan kontrol publik atas implementasi
dari keputusan-keputusan publik. Sumberdaya
Desa pun menjadi modal bagi keluarga-keluarga
dalam mengelola kehidupan dan penghidupan
secara berkelanjutan.
✓ Pemberdayaan masyarakat Desa digerakan sendiri oleh
warga masyarakat Desa itu sendiri dalam posisinya
sebagai individu-individu maupun sebagai bagian dari
anggota kelompok masyarakat, untuk secara terus-
menerus menegakkan kedaulatan sehingga memiliki
keberdayaan mewujudkan hak-haknya maupun dalam
memenuhi kewajiban-kewajibannya di dalam
penyelenggaraan Desa.
PEMBAHARUAN PEMBANGUNAN DESA
➢ SDGs Desa merupakan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa
➢ Penyusunan dan penyelarasan arah kebijakan Pembangunan Desa dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa dilakukan melalui Sistem Informasi Desa.
➢ SDGs Desa menyederhanakan tata kelola pembangunan Desa untuk berbasis bukti
(evidence based).
➢ Pembangunan Desa dimulai dari tahapan pengumpulan data Desa, menggunakan
hasilnya untuk memahami profil Desa, memanfaatkannya untuk menyusun
perencanaan pembangunan Desa, memilih prioritas kegiatan dan memantau
keberhasilan kegiatan, serta mengukur capaian tujuan SDGs Desa melalui beragam
pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa.
➢ Kegiatan pembangunan Desa yang diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa dibiayai
dengan keuangan Desa termasuk Dana Desa dan pendayagunaan aset Desa
ARAH KEBIJAKAN DESA RAMAH PEREMPUAN DAN PEDULI ANAK
PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAB/KOTA

PEMBANGUNAN PERDESAAN
KECAMATAN (Pembangunan yang dilaksanakan Antar Desa)

VISI MISI KADES


TERPILIH INTEGRASI Arah Kebijakan 18 TUJUAN SDGs DESA
SID : Perencanaan
BIG DATA Pembangunan Desa
Mufakat RPJMDESA Contoh:
DESA TERWUJUDNYA DRPPA
secara Damai TAHUN 2024
ASPIRASI MASYARAKAT DESA RKP DESA &
Menggagas Masa Depan Desa APBDESA PER TAHUN
(MMDD)/Visi Kolektif/Big
Picture Fokus SDGs DESA
✓ Keuangan dan Aset Desa (termasuk Dana Desa)
PENDATAAN DESA PARTISIPATIF ✓ Sumberdaya Manusia di Desa
POKJA PENDATAAN DESA ✓ Sumberdaya Alam di Desa
(Data Mikro: Kewargaan dan ✓ Masalah-Masalah Fundamental di Desa
Kewilayahan) ✓ Peluang dan Potensi Pertumbuhan Ekonomi

PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA


PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 7 TAHUN 2021
TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2022
1. pendataan Desa 2. pemetaan potensi dan sumber daya
a. pendataan potensi dan sumberdaya pembangunan Desa
pembangunan Desa; a. penyusunan peta potensi dan sumber
b. pendataan pada tingkat rukun tetangga; daya pembangunan Desa;
c. pendataan pada tingkat keluarga; b. pemutakhiran peta potensi dan
d. pemutakhiran data Desa termasuk data sumber daya pembangunan Desa;
kemiskinan; dan c. pemetaan potensi dan sumber daya
e. pendataan Desa lainnya yang sesuai dengan pembangunan Desa lainnya yang
kewenangan Desa dan diputuskan dalam sesuai kewenangan Desa dan
Musyawarah Desa. diputuskan dalam Musyawarah Desa.
3. pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi
a. pengelolaan sistem informasi Desa berbasis aplikasi digital yang disediakan oleh Pemerintah;
b. penyediaan informasi pembangunan Desa berbasis aplikasi digital; dan
c. pengadaan sarana/prasarana teknologi informasi dan komunikasi berbasis aplikasi digital
meliputi:
1) tower untuk jaringan internet;
2) pengadaan komputer;
3) smartphone; dan
4) langganan internet.
d. pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi lainnya sesuai dengan kewenangan Desa
yang diputuskan dalam Musyawarah Desa.
PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA
Undang-Undang Desa Pasal 8 Ayat (3) huruf f.
batas wilayah Desa yang dinyatakan dalam bentuk peta Desa
yang telah ditetapkan dalam peraturan Bupati/Walikota

DESA
1. penetapan dan penegasan batas desa untuk menjamin kepastian hukum atas
aset/ kekayaan yang dimiliki Desa : tanah kas desa, tanah ulayat, hutan desa,
mata air desa
2. penetapan dan penegasan batas desa untuk menjamin ruang perencanaan
pembangunan Desa
3. penetapan dan penegasan batas desa untuk menjamin kepastian hukum atas
wilayah berlakunya peraturan Desa
4. penataan wilayah /tata ruang Desa Adat untuk pendayagunaan aset-aset desa
dan potensi aset Desa Adat
5. perencanaan pengembangan wilayah Desa berbasis aset dengan dukungan
data yang akurat dan tata ruang desa yang pasti 16
PEMETAAN POTENSI DAN ASET DESA
Aset Desa meliputi harta dan kekayaan termasuk barang bergerak maupun tidak bergerak,
piutang, saham dan hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki oleh Desa.
Potensi Aset Desa merupakan segala potensi aset Desa yang dapat diakses, dikembangkan dan/atau diubah
oleh Desa menjadi sumber daya pembangunan Desa yang dapat dimiliki desa, dimanfaatkan dan
dipergunakan untuk kesejahteraan bersama masyarakat desa, yang meliputi:
1. sumber daya alam dan lingkungan hidup Desa, termasuk tanaman, ternak, sumberdaya air, hutan, sungai,
laut, pesisir, pasir, batu, embung, tanah dan sumberdaya mineral dan energi, dan potensi wisata seperti
laut, goa, dan pemandangan alam;
2. sumber daya manusia, termasuk potensi jumlah orang dan tenaga kerja, tingkat pendidikan dan
keterampilan masyarakat;
3. sumber daya sosial dan budaya, termasuk ilmu pengetahuan dan keterampilan, pengetahuan lokal tentang
kesehatan, alat dan teknologi di Desa, kearifan lokal, kesenian, musik, tari dan olahraga, khazanah
kebudayaan dan adat istiadat seperti ritual, upacara dan peringatan, cagar budaya, lubuk larangan, pola
mukim/hidup, pola tanam dan kuliner;
4. sumber daya ekonomi, termasuk lumbung pangan dan bibit, hutan adat dan tanah atau kawasan ulayat,
tanah bengkok dan kas desa, wakaf desa, area tangkap dan budidaya ikan, lahan budidaya pertanian dan
peternakan, pasar Desa, pasar hewan, galangan dan tambatan perahu; dan
5. beragam jenis sumber daya dan sumber daya lain yang sesuai dengan kondisi Desa.
17
PENYUSUNAN ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DAN KEGIATAN-
KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA YANG PRIORITASKAN

➢ RUMAH TANGGA/KELUARGA DATA DAN


DATA DESA
➢ KELOMPOK MASYARAKAT INFORMASI ➢ DATA MIKRO KEWARGAAN
➢ DATA MIKRO KEWILAYAHAN
➢ USULAN VISI KOLEKTIF DESA
➢ USULAN PROGRAM/KEGIATAN
PEMBANGUNAN DESA PEMUTAKHIRAN DATA

PENYUSUNAN RANCANGAN: APLIKASI SISTEM INFORMASI DESA


➢ ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN ➢ BIG DATA DESA – PLATFORM DIGITAL
PEMBANGUNAN DESA ➢ KECERDASAN BUATAN
➢ PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN ➢ REKOMENDASI KEBIJAKAN
DESA YANG DIPRIORITASKAN

➢ RANCANGAN DOKUMEN RPJM DESA ➢ PERDES RPJM DESA


➢ RANCANGAN DOKUMEN RKP DESA
MUSYAWARAH DESA
➢ PERDES RKP DESA

PEMDA KAB/KOTA REVIEW PENYUSUNAN


PERDES APBDESA
RANCANGAN APBDESA RANCANGAN APBDESA
PENDEKATAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN UNTUK MEWUJUDKAN :
➢ SDGs DESA KE-1: DESA TANPA KEMISKINAN,
➢ SDGs DESA KE-2: DESA TANPA KELAPARAN,
➢ SDGs DESA KE-8: PERTUMBUHAN EKONOMI DESA MERATA,
➢ SDGs DESA KE-10: DESA TANPA KESENJANGAN

i LIVELIHOOD
n
OUTCOMES
LIVELIHOOD ASSETS o
r ▪ More Income
H d ▪ Increased well-
e
r
being
▪ Reduced
S N t
o
vulnerability
▪ Improved food
a
c
security
h ▪ More
P F i sustainable use
e
v
of Natural
e Recources base

PENDEKATAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN MENGUTAMAKAN PROSES YANG MENYELURUH ATAS BERBAGAI KOMPONEN
PENGHIDUPAN DI DESA YANG SALING BERKAITAN. KARENANYA, UPAYA MEWUJUDKAN SEBUAH TUJUAN SDGs DESA
MENSYARATKAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA UNTUK MEWUJUDKAN PENCAPAIAN SDGs DESA YANG LAINNYA.
MODAL Warga Marginal dan SDGs DESA PROSES OUTPUT
Rentan PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN PENGHIDUPAN BERKELANJUTAN
SUMBER DAYA MANUSIA - Anak Tidak Sekolah - SDGs Desa 3; - Penanganan Anak Tidak Sekolah - Anak miskin bersekolah
- Calon PMI tanpa - SDGs Desa 4; - Pelatihan Calon PMI - PMI memiliki ketrampilan
ketrampiran - SDGs Desa 5; - Pencegahan Stunting - Prevelansi Stunting 0%
- Anak Stunting

SOSIAL - Elite Capture - SDGs Desa 16 - Pelatihan hukum komunitas - Desa Damai Berkeadilan
- Konflik Sosial - SDGs Desa 17 - Bantuan hukum komunitas - Tata Kelola Desa Demokratis dan
- Ketertutupan Informasi - SDGs Desa 18 - Pelatihan kepemimpinan Berkeadilan Sosial
- Kaderisasi Desa - Keterbukaan Informasi
- Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Desa
Desa

SUMBERD DAYA ALAM - Kebakaran Hutan - SDGs Desa 12 - Penanganan sampah - Lingkungan bersih dari sampah
- Banjir - SDGs Desa 13 - Mitigasi dan Adaptasi Perubahan - Ketahanan pangan
- Sampah di sungai - SDGs Desa 14 Iklim - Lingkungan hidup lestari
- Kerusakan hutan - SDGs Desa 15 - Wanatani di lahan gambut
mangrove - Wanatani mangrove
- Kerusakan lahan
gambut
INFRASTRUKTUR - Pemukiman kumuh - SDGs Desa 6 - Rehab lingkungan kumuh - Rumah tinggal layak huni
- Kesulitan energi - SDGs Desa 7 - Rehab rumah tinggal layak huni - Lingkungan tempat tinggal layak
- Kelangkaan air bersih - SDGs Desa 9 - Penyediaan air besih dan sanitasi huni
- SDGs Desa 11 - Penyediaan bersih energi - Tersedia air bersih dan sanitasi
terbarukan - Tersedia energi
- Pembangunan infrastruktur untuk - Kemudahaan akses ke lahan-
produksi pertanian lahan pertanian
FINANSIAL - Pendapatan ekonominya - SDGs Desa 8 - Pengembangan BUMDesa untuk Kemudahan Akses Modal
kurang peningkatan PADesa
- Tidak memiliki modal - Unit Usaha Simpan Pinjam di
usaha BUMDesa
PETA JALAN SDGs DESA
PENYELARASAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA
dengan ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH
1. Penyelarasan Arah Kebijakan Pembangunan Desa dengan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
dilakukan melalui penyusunan Peta Jalan SDGs Desa oleh kepala Desa.
2. Peta Jalan SDGs Desa paling sedikit memuat:
a. sasaran SDGs Desa;
b. kondisi objektif pencapaian SDGs Desa;
c. permasalahan dan solusi dalam upaya pencapaian SDGs Desa;
d. potensi dan sumber daya untuk pencapaian SGDs Desa; dan
e. rancangan program dan/atau kegiatan Pembangunan Desa.
3. Kepala Desa memasukan data dan informasi tentang Peta Jalan SDGs Desa ke dalam Sistem Informasi
Desa.
4. Berdasarkan Peta Jalan SDGs Desa, Pemerintah Daerah Kab/Kota, Pemerintah Daerah Provinsi,
Kementerian, dan kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian menyusun program dan/atau
kegiatan pembangunan masuk Desa untuk percepatan pencapaian SDGs Desa.
5. Program dan/atau kegiatan pembangunan masuk Desa untuk percepatan pencapaian SDGs Desa
diinformasikan kepada Pemerintah Desa melalui Sistem Informasi Desa.
KETERPADUAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBANGUAN DAERAH

Perencanaan
Pembangunan Daerah
➢ Dana Desa
RELASI ➢ Aset Desa

Kolaborasi Pembangunan
Daerah & Desa

Program Pembangunan
dan Pemberdayaan serta
Perencanaan Pembangunan Daerah
Pembangunan Desa

Penggunaan Dana Desa untuk pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan


Desa diprioritaskan untuk pencapaian SDGs Desa:
a. penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan Desa tanpa kemiskinan;
Pembangunan Desa
b. pembentukan, pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan Multidimensional
usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama untuk pertumbuhan ekonomi ✓Dimensi Manusia
Desa merata; dan ✓Dimensi Ekonomi
c. pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi produktif yang diutamakan ✓Dimensi Sosial-Budaya
✓Dimensi Politik dan Hukum
dikelola badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa bersama untuk
mewujudkan konsumsi dan produksi Desa sadar lingkungan.
TERIMA KASIH

Sumber foto : www.wwf.or.id

Anda mungkin juga menyukai