Anda di halaman 1dari 7

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Republik Indonesia

REVITALISASI DASA WISMA UNTUK MENCAPAI KETAHANAN


KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID-19

ROSYIDAH RACHMAWATY
Plt Direktur Jenderal
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Jakarta, 21 Desember 2020


1
PENGANTAR
 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (selanjutnya disebut dengan Undang-Undang Desa)
mengamanatkan bahwa salah satu tujuan pengaturan Desa adalah memperkuat masyarakat Desa sebagai
subjek pembangunan Desa.
 Kebijakan ini dalam Undang-Undang Desa diperkuat dengan menempatkan peningkatan kualitas hidup
manusia menjadi salah satu tujuan pembangunan Desa.
 Pembangunan Sumber Daya Manusia di Desa merupakan program dan/atau kegiatan pembangunan Desa
yang diprioritaskan.
 Peran keluarga sangat penting dalam pembangunan manusia berkualitas di Desa, karena keluarga
merupakan wahana pertama dan ­utama untuk :
1. kecukupan ekonomi;
2. ketahanan pangan;
3. pengasuhan;
4. kesehatan; dan
5. pendidikan.
 Peran Keluarga sangat vital pada masa Pandemi Covid 19. Sebab keluarga menjadi wahana untuk
membiasakan anggota keluarga beradaptasi dengan kebiasaan baru Desa berupa:
1. seluruh anggota keluarga wajib memakai masker ketika ke luar rumah;
2. seluruh anggota keluarga wajib cuci tangan sekembalinya ke rumah;
3. terdapat tempat cuci tangan pakai sabun dan air mengalir di rumah;
4. setiap anggota keluarga senantiasa jaga jarak dalam setiap aktivitas di ruang umum dan di dalam
ruangan umum.
PENGUATAN KETAHANAN KELUARGA MELALUI PEMBANGUNAN DESA

 Langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan keluarga pada masa Pandemi Covid 19 adalah
memanfaatkan sumber daya pembangunan Desa untuk memperkuat ketahanan keluarga.
 Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas
hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
 Keberhasilan pencapaian tujuan pembanguan Desa ditentukan oleh adanya arah kebijakan
perencanaan pembangunan Desa beserta penjabarannya ke dalam prioritas, program, kegiatan,
dan kebutuhan pembangunan Desa. Arah kebijakan perencanaan pembangunan Desa disusun
dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas pembangunan kabupaten/kota.
 SDGs Desa merupakan arah tujuan Pembangunan Desa dan Perdesaan serta Pemberdayaan
Masyarakat Desa. SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan
pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Yang dimaksud dengan berkelanjutan adalah
pembangunan Desa untuk pemenuhan kebutuhan saat ini dilakukan tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi Desa di masa depan.
ARAH KEBIJAKAN NASIONAL PEMBANGUNAN DESA :
Melokalkan SDGs dalam Pembangunan Desa : SDGs DESA

4
DESA PEDULI KELUARGA
 Arah kebijakan penguatan keluarga melalui pembangunan Desa dirumuskan melalui
penggabungan beberapa tujuan SDGs Desa sehingga membentuk tipologi Desa Peduli Keluarga.
 Desa Peduli Keluarga terdiri dari beberapa tujuan SDGs Desa, yaitu:

DESA PEDULI KELUARGA DIGERAKKAN MULAI TINGKATAN DASA WISMA :


ANTAR KELUARGA BERTETANGGA DALAM UNIT SATUAN SEPULUH RUMAH
PENDANAAN DESA PEDULI KELUARGA

 Pendanaan Desa Peduli Keluarga yang dilaksanakan melalui pembangunan Desa bersumberkan Keuangan Desa salah
satunya Dana Desa .
 Dana Desa adalah dana rekognisi Negara kepada Desa, agar Desa berdaya menjalankan kewenangannya
 Prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2021 diatur dengan Peraturan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Nomor 13
Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021.
 Pasal 5 ayat (2) Peraturan Menteri Desa Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021
menyebutkan bahwa: “Prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2021 diarahkan untuk program dan/atau kegiatan
percepatan pencapaian SDGs Desa”.
 Prioritas Penggunaan Dana Desa dilakukan berdasarkan peraturan Desa mengatur mengenai Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa.
 Apabila Desa tidak memiliki peraturan Desa mengatur mengenai Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa, maka dasar penentuan Prioritas Penggunaan Dana Desa adalah peraturan
bupati/wali kota tentang daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Apabila tidak memiliki peraturan bupati/wali kota Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal-Usul dan Kewenangan Lokal
Berskala Desa, maka Desa tetap dapat menentukan Prioritas Penggunaan Dana Desa sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai