Anda di halaman 1dari 33

KEMENTERIAN DESA,

PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI


REPUBLIK INDONESIA

Fasilitasi Kegiatan Ketahanan Pangan


di Desa untuk Mendukung Percepatan
Penurunan Stunting

Pada Acara:
Webinar Kebijakan dan Strategi Program Ketahanan
Pangan untuk Mendukung Percepatan Penurunan
Stunting

Ir. Eppy Lugiarti,MP.


Plt. Direktur Pengembangan Sosial Budaya dan
Lingkungan Desa dan Perdesaan,
Direktorat Jenderal
Pembangunan Desa dan Perdesaan

Jakarta, 16 September 2021


HAKEKAT DAN TUJUAN PEMBANGUNAN DESA (UU Desa)

Meningkatkan KUALITAS
HIDUP Manusia 01 Peningkatan Pelayanan
Dasar

Meningkatkan PELAYANAN 02 Pembangunan dan


Pengembangan Sarana dan
PUBLIK di Desa Prasarana Desa

MELALUI
Penanggulangan
03 Pengembangan Potensi
Ekonomi Lokal di Desa
PEMBANGUNAN DESA KEMISKINAN

Menjadikan Masyarakat Desa


04 Pemanfaatan SDA dan
Lingkungan Hidup berkelanjutan
Sebagai SUBJEK PEMBANGUNAN
ARAHAN PRESIDEN NO ONE
PADA 22 OKTOBER 2019 LEFT BEHIND
Dana desa harus dirasakan
seluruh warga desa,
terutama golongan terbawah
Dana desa harus berdampak
pada peningkatan ekonomi
dan SDM desa

Pembaharuan pembangunan desa:


§ Refokusing arah pembangunan desa kepada agenda
sustainable development goals (SDGs)

3
ARAH KEBIJAKAN NASIONAL
PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
Menerapkan SDGs di Desa (SDGs Desa)

SDGs Desa adalah upaya terpadu Pembangunan Desa untuk percepatan pencapaian
tujuan pembangunan berkelanjutan
4
Upaya Percepatan Pencapaian SDGs Desa 1 - 6 In line dengan
Upaya Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Desa
25%

50%

In line dengan
perwujudan Desa
Berketahanan Pangan
“DESA BERKETAHANAN PANGAN”

Desa Berketahanan Pangan, sebagai salah satu upaya terpadu pembangunan desa
dalam rangka akselerasi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di desa (SDGs
Desa 1, 2, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 18)
6
Pendekatan:
Sufficient Economy
Pemberdayaan
Philosophy à Masyarakat Desa
Fokus Desa pemenuhan Berbasis Adat dan
katahanan Budaya à
Berketahanan pangan bagi Revitalisasi keswadayaan
Pangan kelompok marginal dan gotong royong
masyarakat Desa dalam
dan rentan di Desa
mewujudkan Desa
dan Perdesaan Berketahanan Pangan

7
KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
TANTANGAN dan POTENSI
Mewujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan di Desa

TANTANGAN: POTENSI:
q Masih terdapat orientasi pembangunan untuk q Dukungan regulasi pengaturan Desa (UU Desa dan peraturan
infrastruktur (terlihat hasil, dirasakan banyak turunannya) memungkinkan Desa mengatur sesuai kewenangannya,
orang, mudah terukur keberhasilannya, dll) mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa untuk
q Terbatasnya dukungan untuk peningkatan pengembangan potensi dan aset Desa guna kesejahteraan bersama.
kapasitas SDM di Desa terutama untuk
keterampilan/kemampuan komunikasi q Terdapat 7 sumber keuangan Desa (APBDesa) untuk perencanaan Desa
perubahan perilaku untuk mendorong sesuai prioritas yang dibahas dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.
pentingnya pengembangan pangan lokal,
akses pangan bagi warga Desa, dan q Setiap Desa tentunya memiliki keunggulan pangan lokal yang dapat
pemanfaatannya “konsumsi pangan beragam,
aman dan bergizi seimbang”. dikembangkan.
q Kondisi alam yang kurang menunjang, q Akses informasi semakin terbuka untuk mencari alternatif solusi atas hasil
namun belum terdiseminasikan solusi Pengkajian Keadaan Desa (khususnya pengembangan pangan lokal)
Teknologi Tepat Guna.
q Terdapat sumberdaya alam yang belum q Sistem Informasi Desa (SID) dapat dioptimalkan untuk basis perencanaan
optimal dimanfaatkan. dan menjamin fungsi pemantauan dan evaluasi terhadap status dan dampak
ketahanan pangan di Desa dalam upaya percepatan penurunan stunting
q Perlu peningkatan sharing praktik baik
pengelolaan atau pengembangan pemanfaatan q Mengoptimalkan Forum Konsultasi OPD dan secara berkala OPD terkait
pekarangan dan/atau lahan Desa
melakukan pembinaan kepada Pemerintahan Desa “dapat melibatkan
q Lumbung Desa/Lumbung Pangan di Desa Pendamping Desa”.
sudah tidak tersedia dan/atau tidak
berfungsi “sepertinya tidak menjadi salah satu q Pemerintahan Desa dapat menghidupkan kembali adanya Lumbung
priorias pembangunan Desa”. Desa/Lumbung Pangan Desa/nama lain guna memastikan terpenuhinya
q Pembinaan berkala OPD terkait kepada aspek utama ketahanan pangan (ketersediaan, akses/keterjangkauan, dan
Pemerintah Desa perlu ditingkatkan terutama konsumsi pangan masyarakat Desa “pemanfaatan”) khususnya bagi rumah
pada isu pengembangan potensi pangan lokal.
tangga 1.000 HPK.
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA 2022 TERKAIT
KETAHANAN PANGAN DAN PENANGANAN STUNTING
Prinsip
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Th 2022

2 4
3 5
1
keseimbangan
keadilan
alam Kebijakan strategis
kemanusiaan kebhinekaan nasional berbasis
kewenangan Desa
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2022

pemulihan ekonomi program prioritas Mitigasi bencana alam


nasional sesuai nasional sesuai dan nonalam sesuai
kewenangan Desa kewenangan Desa kewenangan Desa
Prioritas Penggunaan Dana
Desa diarahkan untuk
percepatan pencapaian aksi
SDGs Desa melalui :

NJW/09/2021
Prioritas Penggunaan Dana Desa Untuk Program Prioritas
Nasional Sesuai Kewenangan Desa Meliputi

1. PENDATAAN DESA

2. PEMETAAN POTENSI DAN SUMBER


DAYA PEMBANGUNAN DESA

3.PENGELOLAAN TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI

4. PENGEMBANGAN DESA WISATA

5. PENGUATAN KETAHANAN PANGAN


NABATI DAN HEWANI

6. PENCEGAHAN STUNTING DI DESA

7. PENGEMBANGAN DESA INKLUSIF


C.5. Penguatan ketahanan Pangan Nabati dan
Hewani

a c. d.
b.
pengembangan usaha Pengelolaan pasca penguatan ketahanan
pembangunan
pertanian, perkebunan, panen; pangan lainnya yang sesuai
lumbung pangan
perhutanan, peternakan dengan kewenangan Desa
Desa;
dan/atau perikanan dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.

Lampiran Permendesa No. 7 Tahun 2021


NJW/09/2021
PENCEGAHAN STUNTING DI DESA
a b. c.
Pengelolaan advokasi konvergensi tindakan promotif dan peningkatan layanan
pencegahan stunting di Desa preventif untuk pencegahan kesehatan, peningkatan
dengan menggunakan aplikasi digital stunting melalui rumah gizi dan pengasuhan anak
electronic-Human Development Desa sehat melalui kegiatan
Worker (e-HDW

7) pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan


1) kesehatan ibu dan anak; tanah kas Desa untuk pembangunan Kandang,
2) konseling gizi; Kolam dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan
3) air bersih dan sanitasi; makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil,
4) Perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil balita dan anak sekolah
dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan 8) peningkatan kapasitas bagi Kader Pembangunan
dan administrasi kependudukan; Manusia (KPM), kader posyandu dan pendidik
5) pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); dan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga 9) pemberian insentif untuk Kader Pembangunan
Balita (BKB); Manusia (KPM), kader posyandu dan pendidik
6) upaya pencegahan perkawinan anak; pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
menjadi kewenangan Desa
NJW/09/2021
REPLIKASI LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT (LPM) DAN
PROGRAM PANGAN LESTARI (P2L)
Tujuan: Untuk memperkaya konsep pengembangan kegiatan ketahanan pangan dalam rangka mencapai SDGs Desa yaitu:
SDGS 1 : Desa tanpa kemiskinan
SDGs 2 : Desa tanpa kelaparan

PRINSIP REPLIKASI
PROGRAM

Sesuai Terintegtrasi dengan


Memanfaatkan Meningkatkan Disesuaikan dengan
Sistem Perencanaan
Kewenangan Regulasi dan
dan Pembangunan
Potensi Desa Kapasitas Pelaku Kebijakan di Desa
Desa Desa
Fasilitasi replikasi program Lumbung Pangan Masyarakat
(LPM) dan Program Pangan Lestari (P2L)

Program Pusat Hal yang dapat di replikasi:


Program di Desa
1. Lumbung Pangan • Konsep program
• Pengelolaan kegiatan Lumbung Pangan Desa
Masyarakat (LPM) • Model penganggaran
2. Pekarangan Pangan • Model peningkatan Pendayagunaan lahan
Lestari kapasitas pekarangan keluarga dan tanah
• Pola pendampingan kas Desa untuk pembangunan
Kandang, Kolam dan Kebun (3K)
Peran Pemda kabupaten dan pendamping
desa dalam replikasi program
1. Memberikan input bentuk penyesuaian program LPM dan P2L ke
dalam kegiatan Lumbung pangan desa dan pendayagunaan
pekarangan.
2. Mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kapasitas atau bimbingan
teknis.
3. Melakukan advokasi peluang dan keuntungan melakukan replikasi
program.
4. Mendampingi dalam pelaksanaan program (termasuk pasca)
KEMENTERIAN DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA

Praktik/Pembelajaran Baik
Dukungan Desa Dalam Pengembangan
Kegiatan Ketahanan Pangan dan Pencegahan Stunting di Desa
Membangun Green House
Guna Mendorong Ketahanan Pangan Keluarga
Tujuan utama dari pembangunan Green House seluas 6×6 meter yang berada
disekitar lingkungan kantor pemenerintah desa Hanura itu, lanjut Agus, adalah
untuk menciptakan kemandirian dan ketahanan pangan keluarga. Dengan
Hanura – Pemerintah Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan terus kondisi wilayah desa Hanura yang hampir tidak terdapat lahan pertanian, maka
mendorong masyarakat setempat memanfaatan lahan kosong terutama pemerintah desa Hanura menjalankan program kemandirian dan ketahanan
disekitar lingkungan rumah. Hal itu pula yang menyebabkan berdirinya pangan keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah.
Green House (rumah hijau) yang dibangun oleh pmerintah desa hanura Dengan adanya Green House ini, pembinaan pengelolaan kemandirian dan
guna menciptakan ketahanan pangan keluarga. Sekretaris Desa ketahanan pangan keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan rumah akan
Hanura, Agus Guntoro mengatakan, pemerintah desa hanura melalui lebih dimaksimalkan. Agar, tercipta keluarga yang mandiri dan sejahtera
perangkatnya selalu giat mendorong masyarakat setempat untuk dapat tandasnya.
memanfaatkan lahan pekarangan rumah agar dapat terciptanya
Sementara, Kepala Desa Hanura, Chodri Cahyadi menegaskan, dengan terciptanya
kemandirian dan ketahanan pangan keluarga. Hal ini pula yang mendorong
ketahanan pangan keluarga, maka kondisi pangan bagi rumah tangga dapat
pemerintah desa Hanura untuk membangun Green House yang akan
terpenuhi yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam
digunakan sebagai sarana belajar dan percontohan bagi masyarakat
jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau oleh masyarakat.Untuk
setempat dalam melakukan pemanfaatan lahan pekarangan rumah.
itu, kami juga mengajak semua pihak untuk tetap memperhatikan masalah
Kami juga telah melakukan sosialisasi kepada kelompok perempuan untuk
pangan ini. Karena pangan adalah kebutuhan utama masyarakat yang harus
usaha pemanfaatan lahan pekarangan rumah karena merupakan program
dipenuhi di samping kebutuhan sandang dan papan. Sebab, kekurangan pangan
unggulan. Dengan adanya Green House ini, nantinya masyarakat akan
juga dapat menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
diberikan pelatihan dalam upaya meningkatkan kapasitas masyarakat
dalam melakukan pemanfaatan pekarangan rumah,
Pembangunan Green House yang bertujuan untuk meningkatkan
Menurut Agus, pemanfaatan lahan pekarangan rumah, merupakan salah ketahanan keluarga tersebut bersumber dari anggaran Dana Desa (DD)
satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan yang dikucurkan oleh pemerintah pusat ke desa untuk meningkat
dalam rumah tangga. Maka itu pemanfaatan lahan pekarangan rumah akan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
dapat mengurangi pengeluaran belanja bulanan sehingga dalam mencukupi Dalam pengalokasian dana desa ini, kami menitik beratkan terhadap
kebutuhan pangan keluarga, tidak terlalu menjadi beban masyarakat. peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program ini juga untuk memenuhi pola pangan harapan masyarakat dalam
rangka mengkomsumsi makanan yang bervitamin. Dimana dalam
melakukan pengelolaan lahan pekarangan rumah dilakukan dengan
menanam berbagai aneka jenis sayuran juga tanaman obat-obatan,
ujarnya.
Di Desa Pasuruan sampai saat ini
Lumbung masih ada dan berjalan bahkan
berkembang dengan hadirnya Lumbung
Pangan Desa yaitu berbentuk Kebun
yang terletak di Tanah Bengkok (Aset
Desa) yang tadinya lahan tidur sekarang
sudah menjadi Lumbung Pangan Hidup
Desa yang di dalamnya ada bahan
Lumbung Pangan Desa Menjadi Wujud Makanan Tradisional yaitu ada Talas,
Program Swasembada Gizi di Desa Singkong, Ubi Jalar, Pepaya, Jagung,
Pasuruan Garut dsb.
Pemerintah Desa Pasuruan, Kecamatan
Penengahan, Kabupaten Lampung Dengan Hadirnya Kebun Lumbung
Selatan, membangkitkan kembali Pangan Desa kini masyarakat mulai sadar
Lumbung Pangan komunal di desa. Pada akan pentingnya suatu sistem penyangga
masa silam Lumbung merupakan tempat pangan dalam lingkup desa. Karena ini
menyimpan hasil pertanian pangan juga sebagai upaya menunjang
sebagai strategi ketahanan pangan Swasembada Gizi dengan Program
keluarga. BUGISA (Lumbung Gizi Desa).
Sumber: Sugeng, H. 2021. Lumbung pangan desa menjadi wujud program swasembada gizi di Desa Pasuruan. Dapat diunduh dari:
https://pasuruan.smartvillage.co.id/artikel/2021/6/1/lumbung-pangan-desa-menjadi-program-swasembada-gizi-di-desa-pasuruan
Mulai Tahun 2021 ini, Gerakan Tani Pekarangan juga diarahkan untuk
keperluan produksi, sehingga hasilnya bisa dijual untuk menambah
pendapatan keluarga.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pangan dan Tanaman Pangan, Dinas
Ketahanan Pangan Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten
Temanggung Sigit Sulistyo Budi, yang disampaikan melalui Kasi Pangan
Wara Sawitri, Jumat (12/3/2021), di Temanggung.
Karena akan dijual hasilnya, menurut dia, mesti dipilih komoditas yang
punya nilai ekonomi tinggi. Antara lain, jahe merah, jamur, juga kombinasi
dengan peternakan dan perikanan seperti ayam, lele, dan ikan.
"Istilahnya ada budikdamber atau budi daya ikan dalam ember yang
Tani Pekarangan, Upaya Jaga sekarang sudah mulai digalakan," katanya.
Terkait gerakan Tani Pekarangan untuk keperluan konsumsi dan produksi
Ketahanan Pangan ini, lanjutnya, sudah dikembangkan di beberapa desa. Antara lain Desa
Temanggung, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejosari di Kecamatan Bansari, dan Desa Klepu di Kecamatan Pringsurat.
Temanggung, Jawa Tengah telah mengembangkan Sejauh ini Tani Pekarangan dibiayai warga sendiri. Namun Tahun 2021 ini
gerakan Tani Pekarangan di 266 desa sejak Tahun akan ada anggaran APBDes melalui Dana Desa untuk membiayai Tani
2020 lalu. Namun ketika itu, hasil dari Tani Pekarangan.
Pekarangan hanya untuk konsumsi rumah tangga "Soal Tani Pekarangan ini kalau bergerak semua pasti bagus untuk
saja. menambah pendapatan. Apalagi pada masa pandemi ini banyak warga
yang mengalami krisis ekonominya. Jadi bisa mengonsumsi produk
pangan dari pekarangan sendiri," pungkasnya. (kominfo21)
Menurut data yang diperoleh desapedia.id dari Kemendes PDTT, sejak tahun
Fokus Gunakan Dana Desa Untuk
2015 sampai 2020 lalu, Desa Kandar konsisten menggunakan Dana Desa
Ketahanan Pangan, Desa Ini Melompat
hanya untuk ketahanan pangan. Dimulai pada tahun 2015, Dana Desa
Jadi Desa Mandiri digunakan untuk peningkatan kapasitas kelompok tani yang ada di Desa Kandar.
Lalu di tahun 2016, Desa Kandar membangun jalan usaha tani dan peningkatan
kapasitas kelompok tani.

Masih terus menggunakan Dana Desa, pada tahun 2017, Desa Kandar mendirikan
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menopang ketahanan pangan, kemudian
mengembangkan penyediaan teknologi tepat guna pertanian dan perikanan.

Memasuki tahun 2018, Desa Kandar terus memantapkan penyediaan teknologi


tepat guna pertanian dan perikanan, pengadaan bibit sayuran yang semua
pembiayaannya bersumber dari Dana Desa.

Barulah pada tahun 2019, Desa Kandar memproduksi alat produksi pertanian,
yang puncaknya kemudian pada tahun 2020 menghasilkan alat produksi pertanian
Jakarta, desapedia.id – Desa Kandar yang terletak di dan teknologi tepat guna untuk nelayan.
Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat,
Provinsi Maluku telah memberikan pelajaran yang Setelah konsisten menggunakan Dana Desa hanya untuk mendukung ketahanan
berharga bagi 74.961 Desa diseluruh Indonesia dalam
pangan selama 5 tahun terakhir ini, Desa Kandar yang awal mulanya sebagai
hal penggunaan Dana Desa.
desa sangat tertinggal pada tahun 2015, melompat menjadi Desa
Betapa tidak, desa yang berada di wilayah Indonesia Mandiri pada tahun 2020 lalu.
paling timur ini sejak 5 tahun terakhir menggunakan
Dana Desa yang bersumber dari APBN hanya difokuskan
Bahkan, Desa Kandar telah mampu menyumbang padi keluar Pulau
untuk mendukung ketahanan pangan di Desa Kandar.
Selaru. Semoga Desa Kandar memberi inspirasi bagi desa lainnya dalam
pemanfaatan penggunaan Dana Desa. (Red)
Secara gotong-royong masyarakat di desa ini
kembali menghidupkan lumbung padi
sebagai penguatan untuk ketahanan pangan
di tengah krisis akibat pandemi COVID-19 ini.

Untuk mendukung ketahanan pangan


Pemkab Temanggung mengucurkan dana
sebesar Rp 464 juta, yang akan digunakan
untuk membantu pembelian benih padi
Bertahan di Masa Pandemi warga hibrida bagi petani.
Kedungumpul Hidupkan Kembali
Lumbung Padi Bupati juga mengingatkan warganya agar
meneruskan program tani pekarangan, yang
bisa dilakukan di pekarangan rumah masing-
Temanggung, Pandemi Covid-19 telah
memporak-porandakan semua sektor masing misalnya dengan menaman sayur-
mayur, ketela, dan bisa menggunakan media
kehidupan masyarakat termasuk sektor
tanah secara langsung atau di polybag.
ekonomi di mana hal ini dikhawatirkan
berdampak pada ketahanan pangan jika Sumber: 2020. Bertahan di masa pandemi warga Kedungumpul
hidupkan kembali lumbung padi. Dapat diunduh dari:
sampai terjadi krisis bahan makanan. https://laman.temanggungkab.go.id/berita/detail/202006/4523/b
Di saat banyak orang berkeluh kesah, warga ertahan-di-masa-pandemi-warga-kedungumpul-hidupkan-
Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan, lumbung-padi.html
Kabupaten Temanggung justru berpikir
positif.
Sistem yang digunakan, yakni BUMDes
mengambil peran sebagai pihak ikut
memasarkan produk lumbung pangan atau
sebagai dropshipper.

BUMDes, bukan sebagai gudang melainkan


Lumbung Pangan Jatim akan mengirimkan
paket sembako sesuai dengan pembelian dari
masyarakat di daerah tersebut.

Lumbung Pangan Jatim Menggandeng sistem integrasi BUMDes ini sudah diuji coba
BUMdes Jangkau Layanan Masyarakat di lima kabupaten, yaitu Pasuruan, Malang,
Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.
Surabaya- Lumbung Pangan Jawa Timur
menggandeng Badan Usaha Milik Desa Lumbung Pangan Jatim siap memperluas
(BUMDes) di sejumlah kabupaten provinsi sasaran integrasi dengan BUMDes, mengingat
setempat sebagai bagian dari inovasi dan di Jatim sudah banyak yang memiliki usaha
menjangkau layanan ke masyarakat luas. toko dan menjadi agen pos, yaitu 62 BUMDes
Salah satunya ada di Desa Rejuno, per September 2020.
Kecamatan Kandangan, Kabupaten Ngawi,
Jawa Timur. Sumber: Fatimah, Nurul. 2020. Lumbung pangan Jatim
menggandeng BUMDes jangkau layanan masyarakat. Dapat diunduh
dari: https://rejuno.ngawikab.id/2021/01/lumbung-pangan-jatim-
gandeng-bumdes-untuk-meluaskan-layanan-sembako-murah/
Jenis sayuran yang menghiasi
halamannya antara lain cabai, seledri,
loncang, kacang panjang, buncis, kol,
kangkung, pare, sawi, tomat, dan lain-lain.
Tanaman buah alpukat, mangga, rambutan
dan buah stroberi. Juga sebuah kolam kecil
yang berisi ikan lele dan nila merah.

KWT Sehati awalnya mengikuti program


Mengolah Pekarangan untuk Tanaman Kementerian Pertanian melalui Badan
Pangan Berkelanjutan di Masa Pandemi Ketahanan Pangan (BKP) dengan
melaksanakan Kegiatan Kawasan Rumah
Beberapa warga di Dukuh Dukorejan RT 05 Pangan Lestari (KRPL).
RW 08 Desa Urut Sewu, Kecamatan Ampel
Kabupaten Boyolali Jawa Tengah yang Kegiatan KRPL pada 2020 kemudian
tergabung ke dalam kelompok wanita tani berubah menjadi Pekarangan Pangan
memanfaatkan lahan pekarangan untuk Lestari (P2L). Namun kedepannya sumber
ditanami berbagai jenis tanaman pangan. pembiayaan dapat dimanfaatkan dari dana
Seperti sayuran, buah-buahan, dan desa sesuai dengan arahan bupati
tanaman obat. setempat.
Sumber: Marwoto, Bambang Dwi. 2021. Mengolah pekarangan untuk tanaman pangan berkelanjutan di masa pandemi. Dapat
diunduh dari: https://www.antaranews.com/berita/1983339/mengolah-pekarangan-untuk-tanaman-pangan-berkelanjutan-saat-
pandemi
Salah satu kawasan yang menjadikan bidang
pertanian sebagai sumber pokok
penghidupan penduduknya adalah Desa
Kadu Bale, di Kecamatan Banjar.

Kepala Desa Kadu Bale, Darna Sudarna


mengatakan, pihaknya telah memfokuskan
pembangunan dari Dana Desa untuk
kepentingan masyarakat, khususnya dalam
menunjang pertanian dan perekonomian
warga dalam budidaya jamur tiram.
Dana Desa Permudah Usaha Pertanian
Warga Desa Kedung Bale Melalui BUMDes, warga menerima bantuan
berupa bahan baku, selanjutnya dikelola
Kabupaten Pandeglang merupakan daerah dan dikembangkan oleh warga desa.
yang sebagian besar penduduknya
Sumber: 2019. Dana desa permudah usaha pertanian
bertumpu pada sektor pertanian. Tak heran, warga desa Kedung Bale. Dapat diunduh dari:
Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu https://rri.co.id/banten/daerah/757584/dana-desa-
lumbung pangan di Provinsi Banten. permudah-usaha-pertanian-warga-desa-kadu-bale
yang kini dapat melangsungkan dua kali masa
tanam dalam satu tahun.

Tak heran jika produk padi Olak-Olak menjadi


salah satu andalan dalam mencukupi
kebutuhan pangan dalam satu wilayah
kecamatan.

Pengelolaan produk pertanian padi di Desa


BUMDes Olak-olak Kalimantan Barat Olak-olak dikelola oleh BUMDes. Ketua
Andalkan Padi BUMDes setempat menyambut dukungan
pemerintah desa yang menjadikan BUMDes
Memiliki luas wilayah 5.600 hektar, sebagai prioritas kebijakan desa yang akan
mayoritas penduduknya petani padi menjadi lebih diseriusi lagi, tetapi juga kesiapan
berkah serta kebanggaan tersendiri bagi menyertakan modal awal usaha untuk
masyarakat Desa Olak-Olak, Kubu Raya, BUMDes. Tidak mudah bagi nya turut
Kalimantan Barat. menggagas berdirinya BUMDes Olak-Olak
karena harus melakukan pendekatan
Penemuan jenis bibit kondisi lokal personal dengan berbagai tokoh masyarakat
menggunakan teknologi pertanian cukup di desanya hingga akhirnya terbentuk
mendukung produktivitas padi Olak-Olak kepengurusan.
Sumber: 2017. BUMDes Olak-olak Kalimantan Barat andalkan padi. Dapat diunduh dari:
https://desalestari.com/2017/10/05/bum-desa-olak-olak-andalkan-padi/
Sedang empat desa lainnya meliputi
Margoagung; Wukirharjo di wilayah Sleman,
Hargomulyo dan Pagerharjo, Kulonprogo.

Program penetrasi pangan yang dilakukan


dilaksanakan dengan identifikasi potensi yang
dimiliki masing-masing desa. Selain itu,
dalam pelaksanaan tidak hanya
menggunakan anggaran yang dimiliki desa,
namun juga mendapatkan bantuan dari
pemerintah termasuk dari dana desa.
Semula Rawan Pangan, 8 Desa di DIY Jadi
Lumbung Pangan Program ketahanan pangan, Pemeritah DIY
telah memiliki Perda No.10/2011 tentang
Pemerintah DIY terus melakukan upaya Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
dalam rangka pengentasan kemiskinan. Dalam peraturan ini, Sultan memproyeksikan
Keseriusan ini terlihat dengan ditetapkan lahan tanam abadi di wilayah DIY seluas
delapan desa sebagai lumbung pangan di 36.000 hektare.
wilayah DIY.
Sumber: Atmasari, Nita. 2017. Semula rawan pangan, 8 desa di DIY
jadi lumbung pangan. Dapat diunduh dari:
Desa-desa yang menjadi lumbung pangan https://www.solopos.com/semula-rawan-pangan-8-desa-di-diy-ini-
meliputi Dadapayu; Pundungsari (wilayah jadi-lumbung-pangan-855066

Gunungkidul), Tamantirto, Jagalan (Bantul).


Tahun 2020, melalui Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan, Provinsi Bali
mendapatkan alokasi anggaran dari
APBD maupun APBN sebanyak 12
(dua belas) kelompok yang tersebar
di 5 (lima) kabupaten (Kab. Buleleng,
Kab.Tabanan, Kab. Bangli,
Kab.Gianyar, Kab. Karangasem)
mendapatkan banper untuk pengisian
cadangan pangan di lumbungnya.

Saat Wabah Covid 19 LPM Menjadi Bantuan pemerintah tersebut telah


Salah Satu Menjaga Ketahanan dimanfaatkan oleh kelompok LPM
Pangan untuk membeli beras sebanyak 38
ton beras, sebagai cadangan pangan
Pada saat pandemi Covid-19 ini, yang dapat memenuhi beras bagi
ketersediaan pangan sangat krusial, 1.528 orang atau 381 KK selama 3
khususnya wilayah perdesaan, bulan.
keberadaan Lumbung Pangan Sumber: 2020. saat wabah covid 19 LPM menjadi salah satu menjaga
ketahanan pangan. Dapat diunduh dari:
Masyarakat akan memudahkan https://distanpangan.baliprov.go.id/saat-wabah-covid-19-lumbung-
masyarakat untuk memenuhi pangan-masyarakat-lpm-sebagai-salah-satu-menjaga-ketahanan-
pangan/
kebutuhan pangan pokoknya.
Kegiatan padat karya dimulai 1 Mei sampai
30 Juli. Proyek ini termasuk mengolah
kebun (ladang) desa dalam rangka
mengadakan lumbung desa Nayubaya.
Hasil dari ladang desa ini akan disimpan di
dalam lumbung sebagai stok pangan
terakhir. Jenis tanaman yang dibudidaya
antara lain pisang, umbi-umbian, kacang-
kacangan, dan jagung. Jika ada warga
yang benar-benar butuh bantuan pangan,
lumbung desa itu dimanfaatkan.

Ratusan Desa di NTT Mengatasi Dampak Namun, proyek padat karya sudah berjalan
Covid 19 dengan Dana Desa di sebagian besar desa. Proyek ini
dilakukan sesuai kebutuhan desa,
Ratusan desa di Nusa Tenggara Timur kebanyakan untuk pembangunan
memanfaatkan dana desa untuk mengatasi infrastruktur desa, dan pengadaan pangan
dampak penyebaran Covid-19 melalui oleh BUMBDes masing-masing.
proyek padat karya, di samping bantuan
langsung tunai dan bahan pokok. Proyek Sumber: Ama, Kornelis Kewa. 2021. ratusan desa di NTT mengatasi
dampak covid 19 dengan dana desa. Dapat diunduh dari:
padat karya ini termasuk membangun https://www.kompas.id/baca/nusantara/2020/05/06/ratusan-
lumbung pangan desa. desa-di-ntt-mengatasi-dampak-covid-19-dengan-dana-
desa/?status=sukses_login&status_login=login&isVerified=false
program Forest Community Work.

Program pengelolaan hutan berbasis


kearifan lokal itu mulai dijalankan tahun
2019. Lewat Forest Community Work,
masyarakat desa dibimbing
mengembangkan produk turunan kelapa,
pisang, dan kenari.

Asa Mencapai Ketahanan Pangan di Desa- PakaTiva juga mendampingi kelompok-


desa Terpencil Halmahera Selatan kelompok tani yang ada di desa
memanfaatkan lahan mereka untuk
Direktur Perkumpulan PakaTiva Faisal menanam tanaman pangan seperti padi,
Ratuela bersama EcoNusa dalam setahun sayur, singkong, dan buah.
terakhir mendampingi warga Desa Samo,
Posi-posi, Gumira, dan Pasir Putih untuk Kesuksesan Samo dilirik oleh beberapa desa
mengoptimalkan potensi desa guna tetangga. Desa-desa yang sudah
memenuhi kebutuhan dasar warga. didampingi PakaTiva mempertimbangkan
untuk memasukkan upaya pengembangan
PakaTiva bersama EcoNusa membimbing lahan pertanian dalam usul rencana
warga desa menapaki jalan menuju penggunaan Dana Desa tahun 2021.
ketahanan pangan, antara lain lewat
Sumber: Violetta, Prisca. 2020. Asa mencapai ketahanan pangan di desa-desa terpencil Halmahera Selatan. Dapat diunduh dari:
https://www.antaranews.com/berita/1835840/asa-mencapai-ketahanan-pangan-di-desa-desa-terpencil-halmahera
Melalui perkebunan ubi jalar seluas 54
hektar ini, ke depan dapat memperkuat
ketahanan pangan lokal di tengah pandemi
covid-19 saat ini.

Ia berharap semua distrik dan kampung


dapat mengkolaborasikan anggaran yang
dikucurkan pemerintah pusat lewat dana
desa untuk kegiatan padat karya.
Dana Desa Harus Dimaksimalkan untuk
Padat Karya Bantuan itu jika dikolaborasikan dengan
bantuan dana dari kementerian, bisa
Untuk mendukung ketahanan pangan di digunakan untuk membuka lahan
Papua Barat, Gubernur Papua Barat perkebunan dan menjaga ketahana pangan
Dominggus Mandacan meminta masyarakat di Papua Barat dengan kegiatan padat karya.
memaksimalkan lahan perkebunan untuk
ditanami tanaman pangan seperti ubi jalar. Sumber: solo, Martinus. 2020. dana desa harus dimaksimalkan
untuk padat karya. Dapat diunduh dari:
https://mediaindonesia.com/nusantara/326724/dana-desa-harus-
Hal itu disampaikan gubernur saat dimaksimalkan-untuk-padat-karya

melakukan panen ubi jalar di lahan seluas 10


hektare dari total 54 hektare yang ditanam
oleh Kelompok Tani Jaya, Kelurahan
Matowolot, Distrik Salawati, Kabupaten
Sorong, Papua Barat.
TERIMA KASIH

Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa


Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia
Jl. TMP Kalibata No. 17, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai