Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI PENGEMBANGAN

BUMDES

Disampaikan Oleh :

Kasi PMD
Kec. Penawangan
BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDesa)
UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 Ayat (6)
BUMDesa adalah Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan
usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

1. Meningkatkan perekonomian Desa;


2. Mengoptimalkan aset Desa;
3. Meningkatkan usaha masyarakat;
4. Mengembangkan rencana kerja;
TUJUAN 5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar;
BUMDesa 6. Membuka lapangan kerja;
7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; dan
8. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan
Pendapatan Asli Desa.
MENGGERAKKAN DAN MENATA POTENSI EKONOMI DESA
MELALUI BUMDESA

Beberapa hal yang harus segera dilakukan dalam rangka


penataan perekonomian desa melalui BUMDesa:

1. Memperkuat kapasitas masyarakat untuk turut mengawasi berjalannya


usaha dari BUMDesa;
2. Struktur organisasi BUMDesa yang menunjukan peranan kuat dan peran
pemerintah desa harus dikurangi namun tetap memperhatikan penasihat
dijabat secara Ex-officio oleh Kades;
3. Kegiatan ekonomi harus mengakar dengan kondisi sosial masyarakat
desa;
4. Kegiatan ekonomi sesuai dengan potensi dan aset yang dimiliki desa;
5. Pendistribusian manfaat BUMDesa harus dilakukan secara adil, jelas dan
transparan dan modern.
PENGEMBANGAN POTENSI USAHA EKONOMI DESA
MELALUI BUMDesa
No JENIS USAHA/BISNIS CONTOH

1 Bisnis Sosial Sederhana : a. air minum Desa;


“memberikan pelayanan umum (serving) b. usaha listrik Desa;
kepada masyarakat dan memperoleh c. lumbung pangan; dan
keuntungan finansial” d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna
(Pasal 19) lainnya.

2 Bisnis Penyewaan Barang: a. alat transportasi;


“untuk melayani kebutuhan masyarakat b. perkakas pesta;
Desa dan ditujukan untuk memperoleh c. gedung pertemuan;
Pendapatan Asli Desa.” (Pasal 20) d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.

3 Usaha Perantara : a. jasa pembayaran listrik;


“yang memberikan jasa pelayanan b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang
kepada warga” (Pasal 21) dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.

Selanjutnya 
N
JENIS USAHA/BISNIS CONTOH
O.
4 Bisnis yang Berproduksi atau Berdagang : a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
“barang-barang tertentu untuk memenuhi c. hasil pertanian;
kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan d. sarana produksi pertanian;
pada skala pasar yang lebih luas” (Pasal 22) e. sumur bekas tambang; dan
f. kegiatan bisnis produktif lainnya.

5 Bisnis Keuangan : Memberikan akses kredit dan peminjaman yang


mudah diakses oleh masyarakat Desa
“yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha
skala mikro yang dijalankan oleh pelaku
usaha ekonomi Desa” (Pasal 23)
6 Usaha Bersama : a. dapat berdiri sendiri serta diatur dan dikelola secara
sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha
“sebagai induk dari unit-unit usaha yang bersama.
dikembangkan masyarakat Desa baik dalam b. dapat menjalankan kegiatan usaha bersama meliputi:
skala lokal Desa maupun kawasan 1) pengembangan kapal Desa berskala besar untuk
perdesaan“ (Pasal 24) mengorganisir nelayan kecil agar usahanya menjadi
lebih ekspansif;
2) Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis
usaha dari kelompok masyarakat; dan
3) kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan
jenis usaha lokal lainnya.
Struktur Organisasi BUMDesa

Badan Pengawas Penasehat

Direktur

Sekretaris Bendahara

Kepala Unit Kepala Unit


Kepala Unit Usaha Simpan
Usaha
Usaha Pasar Desa Pinjam
Perdagangan
Struktur organisasi pengelola BUMDes pada bagan
tersebut terdiri dari :

a. Badan Musyawarah: Kepala Desa, Ketua dan


anggota Badan Pertimbangan Desa (BPD),
Perwakilan masyarakat (RW, RT, Tokoh
masyarakat, dan Lembaga Kemasyarakatan Desa) ;
b. Badan Pengawas atau Pemeriksa (BPD);
c. Penasehat atau Komisasris (Kepala Desa) ;
d. Pelaksana Operasional atau Direksi.
PERMASALAHAN PENGEMBANGAN
BUMDesa

Iklim berusaha belum kondusif

Keterbatasan informasi dan akses pasar

Rendahnya produktivitas (teknologi rendah)

Keterbatasan permodalan

Rendahnya jiwa dan semangat kewirausahaan


SOLUSI

1. PENGEMBANGAN BUMDESA MELALUI PENDEKATAN


EKONOMI KREATIF

 Mampu menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik,


thinking out of the box, invention dan innovation.;
 Mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan
mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya
manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan
ekonominya;
 Dengan Ekonomi kreatif akan menciptakan nilai tambah
secara ekonomi dan nilai tambah sosial dan budaya
2. PERLUASAN PASAR BUMDesa

 Membangun pusat pemasaran khusus dan outlet untuk


produk BUMDesa;
 Menyusun/menegakkan regulasi yang mewajibkan pasar
modern untuk ikut memasarkan produk-produk BUMDesa;
 Menerapkan linkage strategy antara BUMDesa penghasil
bahan baku perantara dengan industri yang bergerak di
sektor hilir (termasuk dengan BUMN). Dalam skema ini,
BUMDesa berfungsi sebagai penyedia input bagi industri
pengolahan akhir.
3. PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN
PERATURAN DESA MENGENAI BUMDesa

Ketentuan ini menegaskan


bahwa satu-satunya landasan Mendampingi
hukum yang mengikat dan pengelola BUMDes
berlaku dalam pendirian BUM dan aparat Desa
Solusi
Desa adalah melalui penerbitan dalam pembuatan
Peraturan Desa, sehingga Peraturan Desa
pembuatan Perdes tersebut (Perdes) tentang
penting dilakukan. BUMDesa

(pasal 88 ayat (1) dan (2)


undang-undang nomor 6 tahun
2014 tentang Desa )
Desa
Membangun
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai