Garis Kemiskinan merupakan penjumlahan dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis
Kemiskinan Non-Makanan (GKNM). Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan jumlah
nilai pengeluaran dari 52 komoditi dasar makanan yang riil dikonsumsi penduduk referensi
yang kemudian disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Paket komoditi
kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan,
daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll).
Sedangkan GKNM merupakan penjumlahan nilai kebutuhan minimum dari komoditi
komoditi non-makanan terpilih yang meliputi perumahan, sandang, pendidikan, dan
kesehatan.
Grafik 1
Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Grobogan (dalam Ribu Orang), 2015-2021
184,49 184,14
180,95
175,72
172,26
168,70
161,92
Maret 2015 Maret 2016 Maret 2017 Maret 2018 Maret 2019 Maret 2020 Maret 2021
Tabel 1. Perkembangan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Grobogan, 2015-2021
Tahun Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin
(dalam 000 orang)
Pada periode Maret 2020 – Maret 2021, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) mengalami
kenaikan yaitu dari 1,17 pada Maret 2020 menjadi 1,66 pada Maret 2021 (Grafik 2). Hal ini
mengindikasikan bahwa kesenjangan antara rata-rata pengeluaran penduduk miskin dengan
garis kemiskinan semakin besar.
Dalam periode yang sama, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan dari 0,18
pada Maret 2020 menjadi 0,37 pada Maret 2021. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi
ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin pada Maret 2021 semakin besar jika
dibandingkan Maret 2020.
2,56
2,03
1,78
1,67 1,66
1,17
0,90
0,65 0,56
0,38 0,35 0,37
0,13 0,18
Dilihat dari persentase penduduk miskin, persentase penduduk miskin (P0) di Kabupaten
Grobogan di atas persentase penduduk miskin Provinsi Jawa Tengah yang nilainya sebesar
11,79.
▪ Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari
dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non-
Makanan (GKNM).
▪ Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Maret tahun
2021 adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Konsumsi Pengeluaran
Maret 2021.