0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan9 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas indikator-indikator Sustainable Development Goals (SDG) khususnya yang berkaitan dengan upaya pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menanggulangi kemiskinan, kelaparan, dan pembangunan berkelanjutan di sektor lingkungan dan pertanian.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Indikator SDG di sekitr lingkungan wilayah sekitar domisili
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas indikator-indikator Sustainable Development Goals (SDG) khususnya yang berkaitan dengan upaya pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menanggulangi kemiskinan, kelaparan, dan pembangunan berkelanjutan di sektor lingkungan dan pertanian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas indikator-indikator Sustainable Development Goals (SDG) khususnya yang berkaitan dengan upaya pemerintah Kabupaten Lamongan dalam menanggulangi kemiskinan, kelaparan, dan pembangunan berkelanjutan di sektor lingkungan dan pertanian.
(Lamongan, Jawa Timur). A. End poverty in all its forms everywhere (Goal 1) Adalah upaya untuk mengurangi segala bentuk kemiskinan yang terjadi dimanapun. Berdasarkan hasil observasi, didapatkan data sekunder yang bersumber pada data BPS Kab. Lamongan tahun 2019, ditemukan bahwa: - Penduduk miskin di Kabupaten Lamongan pada Maret 2019 tercatat sebesar 157,11 ribu orang. - Garis Kemiskinan di Kabupaten Lamongan pada bulan Maret 2019 sebesar Rp. 380.220,- per kapita per bulan. - Persentase penduduk miskin di Kabupaten Lamongan masih lebih tinggi dibandingkan persentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur (10,37 persen). - Penurunan baik jumlah maupun persentase penduduk miskin Kabupaten Lamongan di tahun 2019, menunjukkan kemajuan progress upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Lamongan yang selalu berkurang dalam kurun waktu 2008-2019. Tabel 1. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Di Kabupaten Lamongan 2005-2019
Perubahan Perubahan Perubahan
Garis Jumlah Persentase Jumlah Persentase Kenaikan Kemiskinan/GK Penduduk Penduduk Tahun Penduduk Penduduk Garis (rupiah per kapita Miskin Miskin Miskin Miskin (%) Kemiskinan sebulan) (ribu jiwa) (ribu jiwa) (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2005 162.281 280,8 -37,60 23,13 -2,61 11,30 2006 172.062 304,2 23,40 25,74 2,61 6,03 2007 176.738 297,6 -6,60 25,79 0,05 2,72 2008 177.003 259,7 -37,90 22,51 -3,28 0,15 2009 201.771 235,9 -23,80 20,47 -2,04 13,99 2010 221.413 220,6 -15,30 18,70 -1,77 9,73 2011 242.441 206,7 -13,90 17,41 -1,29 9,50 2012 260.787 197,9 -8,80 16,70 -0,71 7,57 2013 279.166 192,0 -5,90 16,18 -0,52 7,05 2014 289.403 186,1 -5,90 15,68 -0,50 3,67 2015 303.780 182,64 -3,46 15,38 -0,30 4,97 2016 321.002 176,92 -5,72 14,89 -0,49 5,67 2017 335.783 171,38 -5,54 14,42 -0,47 4,60 2018 360.444 164,00 -7,38 13,80 -0,62 7,34 2019 380.220 157,11 -6,89 13,21 -0.59 5,49 Sumber : BPS Kabupaten Lamongan, Susenas 2005-2019 1. Indikator pertama adalah Total hibah bantuan pembangunan resmi dari semua donor yang berfokus pada pengentasan kemiskinan sebagai bagian dari pendapatan nasional bruto negara penerima. (Indicator 1.a.1) Target dari indicator ini adalah Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan dari berbagai sumber, termasuk melalui peningkatan kerjasama pembangunan, untuk menyediakan sarana yang memadai dan dapat diprediksi bagi negara berkembang, khususnya negara kurang berkembang, untuk melaksanakan program dan kebijakan untuk mengakhiri kemiskinan di semua dimensinya. Bersumber dari Jurnal Administrasi Publik (Syafi’i, 2013), seluruh anggaran program jaminan dan perlindungan sosial yang terealisasi di Kabupaten Lamongan, baik dari sumber APBN, APBD Propinsi Jatim maupun APBD Kabupaten Lamongan. Besarnya APBD Kabupaten terhadap program pemberdayaan masyarakat yang terealisasi dapat dijelaskan sebagai berikut : - Tahun 2007 sebesar 60,96 % - Tahun 2008 sebesar 58,71 % - Tahun 2009 sebesar 60,00 % Pelaksanaan Program dan kegiatan penguatan ekonomi produktif di kabupaten Lamongan didominasi oleh APBN dan APBD Kabupaten, pemerintah kabupaten begitu besar perhatiannya dalam upaya penanggulangan kemiskinan dengan membangun usaha-usaha ekonomi produktif yang bersifat kecil dan menengah, sehingga basis-basis ekonomi di masyarakat dapat diperkuat. Hal ini dapat dilihat dari besarnya komitmen pemerintahan Kabupaten dalam mengalokasikan APBD pada setiap tahunnya. 2. Indikator kedua adalah Proporsi dari total pengeluaran pemerintah untuk layanan esensial (pendidikan, kesehatan dan perlindungan social). (indicator 1.a.2) Bersumber dari Jurnal Administrasi Publik (Syafi’i, 2013), dalam melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan di kabupaten Lamongan, sesuai dengan dokumen strategi dan rencana tindak penanggulangan kemiskinan yang dilakukan melalui kebijakan : a. Menyediakan Sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah yang digunakan. b. Menjamin pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi keluarga miskin. c. Meningkatkan produktifitas, memperluas perdagangan dan meningkatkan pembangunan infrastuktur. d. Perluasan Kesempatan kerja dan berusaha meningkatkan modal masyarakat miskin. e. Percepatan pembangunan masyarakat pinggiran hutan. f. Pengembangan kawasan Pantai
Dikutip dari artikel berita dari Kompas.com, Pmerintah Kabupaten Lamongan
berharap bisa mengurangi angka kemiskinan yang ada di wilayahnya dengan cara mengeluarkan beberapa program. Salah satu di antaranya adalah, Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaaan (Gemerlap). B. End hunger, achieve food security and improved nutrition and promote sustainable agriculture (Goal 2) Adalah upaya untuk menanggulangi bentuk kelaparan dan menciptakan ketahanan pangan mandiri serta meningkatkan gizi dengan kegiatan pertanian yang berkelanjutan. C. Ensure sustainable consumption and production patterns (Goal 12) Adalah upaya untuk memastikan pola konsumsi di imbangi dengan pola produksi yang berkelanjutan. D. Take urgent action to combat climate change and its impacts (Goal 13) Adalah upaya untuk perencanaan dan pelaksanaan kebijakan sesuai dengan perubahan iklim dan meminimalisir dampaknya. E. Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for sustainable development (Goal 14) Adalah upaya untuk melestarikan dan memanfaatkan secara optimal dan tentunya berkelanjutan pada sumberdaya samudra dan kelautan untuk pembangunan yang berkelanjutan. Link Berita Goal 1 : Program Gemerlap Kompas.com https://money.kompas.com/read/2016/10/11/173000326/ melalui.program.gemerlap.lamongan.ingin.kurangi.tingkat.kemiskinan