Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakatnya secara adil dan merata. Jika masyarakat mampu memenuhi
kebutuhannya secara mandiri, maka masyarakat tersebut dapat disebut sejahtera.

Untuk mengukur keberhasilan dalam pembangunan nasional, salah satu


indikatornya adalah laju penurunan tingkat penduduk miskin. Tujuan utama dalam
menentukan strategi atau instrumen pembangunan adalah efektivitas dalam
menurunkan tingkat penduduk miskin.

Kemiskinan merupakan masalah ekonomi di hampirr setiap negara, terutama


di negara berkembang sepertii Indonesia, dimana angka kemiskinan masihh tinggi
dibandingkan beberapa negara sekitarnya. Kemiskinan adalah masalah yang
kompleks dengan banyak faktor yang menyebabkannya seperti pertumbuhan
ekonomi, pengangguran dan pendidikan bersifat multidimensional (Jundi &
Poerwono, 2014:19).

Menurut (Yudha, 2013:3), pertumbuhan ekonomi yang cepat dapat


meningkatkan penduduk yang sejahtera, dapat meningkatkan produktivitas faktor-
faktor produksi dan pendapatan penduduk menjadi meningkat, sehingga mampu
memenuhi kebutuhan hidup dan mengurangi kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi
yang stabil bisa membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan menciptakan
peluang pekerjaan baru, meningkatkan pendapatan, dan memberikan akses lebih
baik kepada sumber daya ekonomi bagi masyarakat.

Sedangkan Menurut World Bank dalam (Annur, 2013:411), salahh satu


penyebab kemiskinann yaitu berkurangnya pendapatan dan asett yang dapat
memenuhiIkebutuhanNdasar seperti pakaian, makanan, rumah, serta tingkat
pendidikanndan kesehatan yang dapatt diterima. Selain itu, kemiskinan juga dapat
disebabkan oleh terbatasnya kesempatan kerja, pengangguran masyarakat sering

1
2

digolongkan miskin, serta tingkat pendidikanNdan kesehatanNhingga masalah-


masalahh lain yang jelas erat kaitannya dengan kemiskinan.

Pandangan ekonomi baru menganggap tujuan utama pembangunan ekonomi


bukan hanya pertumbuhan PDB semata, melainkan juga pengentasan kemiskinan,
penanggulangan ketimpangan pendapatan dan penyediaan lapangan kerja dalam
konteks perekonomian yang terus berkembang (Todaro, 2000). Ada hubungan yang
erat sekali antara tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan. Sebagian besar
masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau hanya part-time selalu
berada diantara kelompok masyarakat yang sangat miskin (Arsyad, 1997).

Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah yang begitu nyata dan dekat


dengan lingkungan, bahkan masalah ketenagakerjaan dapat menimbulkan masalah
baru baik di bidang ekonomi maupun non-ekonomi. Tingkat pengangguran yang
tinggi menyebabkan rendahnya pendapatan yang selanjutnya memicu munculnya
kemiskinan (Yacoub, 2012).

Dalam upaya mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan


(sustainable development), sektor pendidikan memainkan peranan yang sangat
strategis khususnya dalam mendorong akumulasi modal yang dapat mendukung
proses produksi dan aktivitas ekonomi lainnya.

Keterkaitan kemiskinan dan pendidikan sangat besar karena pendidikan


memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan
keterampilan. Pendidikan juga menanamkan kesadaran akan pentingnya martabat
manusia. Mendidik dan memberikan pengetahuan berarti menggapai masa depan.
Hal tersebut harusnya menjadi semangat untuk terus melakukan upaya
mencerdaskan bangsa.

Menurut Simmons (dikutip dari Todaro, 1994), pendidikan di banyak negara


merupakan cara untuk menyelamatkan diri dari kemiskinan. Dimana digambarkan
dengan seorang miskin yang mengharapkan pekerjaaan baik serta penghasilan yang
tinggi maka harus mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi. Tetapi pendidikan
tinggi hanya mampu dicapai oleh orang kaya. Sedangkan orang miskin tidak
3

mempunyai cukup uang untuk membiayai pendidikan hingga ke tingkat yang lebih
tinggi seperti sekolah lanjutan dan universitas. Sehingga tingkat pendidikan sangat
berpengaruh dalam mengatasi masalah kemiskinan.

Sesuai dengan studi empiris yang dilakukan oleh Ravi Dwi Wijayanto (2010),
dimana menganalisis pengaruh variabel Pendidikan terhadap kemiskinan. Hasil
penelitian tesebut menunjukan bahwa pendidikan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Kemiskinan. Hal ini berarti semakin tinggi pendidikan maka
kemiskinan akan menurun.

Dalam teori sebelumnya, seseorang yang tidak bisa mencapai tingkat


kemakmuran ekonomi minimum untuk kebutuhan standar hidup tertentu yang
menyebabkan sering terjadinya kemiskinan. Begitupun dengann kemiskinan yang
terjadi di Provinsi Gorontalo yang terdiri dari wilayahh Kota Gorontalo, Kabupaten
Pohuwato, Kabupaten Bone Bolango, Kabupatan Boalemo, Kabupaten Gorontalo
Utara, dimana penduduk tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup yang
berkecukupan karena kurangnya pendapatan, adapun faktor lain yang
mempengaruhinya seperti pertumbuhan ekonomi yang melambat dan produktivitas
sumber daya manusia yang menurun.

Menurut BPS Provinsi Gorontalo (tabel 1.1.), penduduk miskin mengalami


fluktuatif dari tahun 2010 sampai tahun 2020 yaitu berjumalah 185,02 ribu jiwa.
Hal ini dikarenakan covid-19 yang melanda dunia yang berpengaruh terhadap
pendapatan dalam artian kontribusi pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan
peningkatan mutu pendidikan.
4

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo Tahun 2010-2021


TAHUN BOALEMO KAB. GOR POHUWATO BONBOL GORUT KOTA GTLO PROV. GTLO
2010 25,8 67,1 24,2 25,1 20,4 9,9 172,6
2011 29,06 77,86 28,51 25,33 20,54 11,04 192,36
2012 28,28 75,64 27,68 24,56 19,91 10,69 186,76
2013 31,06 79,04 30,19 25,71 20,81 11,67 198,47
2014 30,5 77,66 29,85 25,31 20,15 11,64 195,1
2015 32,19 80,52 32,7 28,19 21,06 12,18 206,84
2016 32,29 78,36 31,66 27,8 20,65 12,43 203,19
2017 34,35 76,93 32,56 27,91 21,67 11,95 205,37
2018 32,83 74,69 30,39 27,61 21,09 11,91 198,51
2019 31,31 68,31 29,13 25,91 19,46 11,91 186,03
2020 31,63 66,72 28,92 25,73 19,56 12,46 185,02
Sumber: Badan Pusat statistik Provinsi Gorontalo, 2021

Masalah kemiskinan dapat disebabkan oleh banyak factor yang saling terkait,
termasuk lingkungan, pengangguran, pendidikan, Kesehatan, tingkat pendapatan,
konsumsi (Putra & Arka ,2018:419). Berikut beberapa faktornya, yaitu Petumbuhan
Ekonomi, Pendidikan dan Pengangguran.

2020 3.59 5.17


-0.02 9.31
2019 4.06 6.4
2018 4.03 9.34
6.49
2017 4.28 6.21
6.73
2016 2.76 3.78
6.52
2015 4.65 7.14
6.22
2014 4.18 13.55
7.27
2013 4.15 13.73
7.67
2012 4.44 14.42
7.91
2011 6.68 7.71 12.47

2010 5.16 13.08


7.56
-2 0 2 4 6 8 10 12 14 16

Pendidikan Pengangguran Pertumbuhan Ekonomi

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2021


Gambar 1.1 Pertumbuhan Ekonomi, Pengangguran, Pendidikan (%) Provinsi
Gorontalo 2010-2020

Berdasarkan gambar 1.1, pertumbuhan ekonomi dari tahun 2010 sampai


tahun 2020 mengalami penurunan signifikan hingga -0,02, sedangkan
5

pengangguran mengalami fuktuatif sampai 3,59 dan pendidikan mengalami


penurunan sampai 5,17 padatahun 2020.

Menurut Penelitian (rudy & Indah, 2020) mengungkapkan bahwa


pertumbuhn ekonomi berdampak secara significant terhadap tingkat kemiskinan,
sebab peningkatan pertumbuhan ekonomidi karenakan adanya banyak tercipta
tenaga kerja yang depat mengurangi pengangguran, sehingga tingkat kemiskinan
berkurang.

Disisi lain Pengaruh buruk dari pengangguran terhadap kemiskinan menurut


Sukirno, (2004) adalah pendapatan masyarakat berkurang karena tidak memiliki
pekerjaan yang pada akhirnya mengurangi tingkat kemakmuran yang telah dicapai
seseorang. Sehingganya pengangguran menjadi salah satu faktor yang significant
terhadap kemiskinan.

Sedangkan, Tingkat pendidikan dapat digunakan sebagai salah satu indikator


untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, semakin baik pula kualitas sumber daya manusianya. Pendidikan
sebagai faktorter penting yang dapat membuat seseorang keluar dari kemiskinan.
Keterkaitan kemiskinan dan pendidikan sangat besar karena pendidikan
memberikan kemampuan untuk berkembang lewat penguasaan ilmu dan
keterampilan (Suryawati, 2005).

Masih jauh dari tujuan pembangunan yaitu kesejahteraan rakyat.


Kesenjangan antara tujuan pembangunan dan kenyataan mencerminkan kegagalan
kegiatan pembangunan yang dilakukan selama ini untuk mengatasi kemiskinan.
Oleh karena itu, dari pertanyaan-pertanyaan tersebut penulisstertarik untuk
melakukan penelitian “Analisis pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendidikan,
Dan Pengangguran Terhadap KemiskinannDi Provinsi Gorontalo”
6

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusannmasalah dari penelitian
ininadalah :

1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di


provinsi Gorontalo 2010-2021
2. Bagaimana pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi
Gorontalo Tahun 2010-2021
3. Bagaimana pengaruh pendidikan terhadap kemiskinan di provinsi
Gorontalo tahun 2010-2021

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan pertanyaan di atas, adapaun tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di
provinsi Gorontalo 2010-2021
2. Mengetahui pengaruh pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi
Gorontalo Tahun 2010-2021
3. Mengetahui pengaruh pendidikan terhadap kemiskinan di provinsi
Gorontalo tahun 2010-2021

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan
penelitian ini ada dua aspek yaitu sebagai berikut;
7

1.5 Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengembangan ilmu yang


telah diperoleh semasa kuliah dan didalam hidupnya, sehingga peneliti ini
merupakan wahana untuk mengembangkan ilmu yang dimiliki oleh penulis.
b. Bagi para akademisi, peneliti ini dapat digunakan sebagai bahan referensi
atau bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan,
sehingga dapat mengetahuai bagaimana pandangan masyarakat terhadap
pendidikan.

1.6 Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat diharapkan dapat memberikan arahan dan minat serta


motivasi untuk menjadi manusia yang kaya akan ilmu pendidikan yang
berguna demi tercapainya bangsa yang maju.
b. Bagi Pemerintah Daerah, diharapkan dapat menjadikan sebagai masukan
dalam melaksanakan program kerja yang ada di lingkungan masyarakat
untuk menjadi lebih merata lagi terhadap pendidikan.
c. Bagi mahasisiwa Universitas Negeri Gorontalo, diharapkan penelitian ini
bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan pendidikan dimasa yang
akan datang.

Anda mungkin juga menyukai