Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok ke-4

Week 9, Session 13

Susunlah proposal penelitian. Silahkan pilih topik-topik di bawah ini


A. Human Resource Management
B. E-Business
C. Marketing
D. Entrepreneurship
E. Business Economics

Jawab:

Topik yang dipilih : Business Economics

1. Judul Penelitian
2. Pendahuluan
2.1. Tujuan Penelitian
2.2. Manfaat Penelitian
3. Kajian Pustaka
3.1. Konsep variable
3.2. Kerangka pemikiran
3.3. Hipotesis Penelitian
4. Metodologi Penelitian
4.1. Desain Penelitian
4.2. Operasional Variabel
4.3. Populasi dan Sampel
4.4. Validitas dan Reliabilitas
4.5. Alat Analisis

Research Methodology – R2
1. Judul Penelitian

Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Pengangguran di


Indonesia

2. Pendahuluan

Pembangunan ekonomi dapat didefenisikan sebagai beberapa yang bermaksud untuk


menaikkan derajat hidup masyarakat, memperbanyak kesempatan kerja bagi pengangguran
dan memfokuskankan terhadap pembagian pendapatan secara adil. Persoalan kesempatan
kerja ataupun pengangguran adalah persoalan yang sangat sulit di hindari oleh beberapa
negara ataupun wilayah serta dapat memicu persoalan sosial misalnya antara lain perilaku
kriminalitas dan persoalan ekonomi. Keadaan ini dapat memperkecil tingkat kesejahteraan
dan juga kemampuan masyarakat. Semakin kecil jumlah pengangguran maka semakin
sejahtera kehidupan suatu negara, begitupun sebaliknya.
Persoalan pengangguran adalah masalah yang selalu di hadapi oleh setiap negara, baik
negara yang sudah jaya ataupun negara yang masih berkembang, yang jadi perbedaan hanya
berada pada pemicu dari pengangguran itu sendiri. Di negara yang sudah jaya, timbulnya
pengangguran lebih terikat dengan naik turunnya aktifitas ekonomi dan bisnis. Tetapi di
negara berkembang (termasuk Indonesia), persoalan pengangguran timbul karena tidak
adanya atau kurangnya lapangan pekerjaan, meningkatnya angkatan kerja, kurangnya
penanaman modal dan juga persoalan sosial politik didalam negeri (Limongan:2001).
Pengangguran merupakan suatu. fenomena yang terjadi di semua negara berkembang tidak
terkecuali di Indonesia. Indonesia tergolong negara yang masih muda yang sedang dalam
proses pertumbuhan atau sedang membangun atau developing country.

Research Methodology – R2
Tahun Tingkat Inflasi Pertumbuhan Tingkat Pengangguran
(%) Ekonomi (%) (%)
2010 6,96 6,81 7,14
2011 3,79 6,44 7,48
2012 4,3 6,19 6,13
2013 8,36 5,56 6,17
2014 8,36 5,02 5,94
2015 3,35 4,17 5,18
2016 3,02 5,02 5,61
2017 3,61 5,07 5,5
2018 3,13 5,17 5,34
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2019

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa, data tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi dan
pengangguran ekonomi berfluktuatif. Pada tahun 2009 tingkat inflasi sebesar 2,78%
mengalami kenaikan yang cukup tinggi menjadi 8,36% pada tahun 2013. Dan untuk
pertumbuhan ekonomi cenderung naik turun seperti pada tahun 2012 yaitu 6,19% dan turun
lagi menjadi 5,17% pada tahun 2018. Sedangkan tingkat pengangguran lebih cenderung
turun seperti pada tahun 2009 yaitu 7,87% turun menjadi 5,34% pada tahun 2018.
Menurut Fischer, (2004:104) mengatakan bahwa adanya trade off diantara inflasi dan
pengangguran, yaitu jika tingkat inflasi naik maka pengangguran turun. Inflasi muncul
ketika harga-harga itu mengalami kenaikan. Samuelson dan Nordhaus, (2004:381).
Beberapa aspek yang menimbulkan pengangguran yaitu salah satunya turunnya daya beli
masyarakat. Kemampuan daya beli masyarakat yang turun jelas mengurangi jumlah barang
ataupun jasa yang di produksi oleh sebuah perusahaan. Kalau kondisi seperti ini, seharusnya
sebuah perusahaan harus membatasi jumlah permintaan tenaga kerja yang mengakibatkan
pada menurunnnya peluang kerja sehingga pengangguran akan kembali naik. Pengangguran
yang sudah disebabkan oleh kemampuan daya beli masyarakat yang dapat menimbulkan

Research Methodology – R2
adanya hubungan terhadap inflasi, karena dengan itu inflasi dapat membanjiri daya beli
masyarakat. Dalam kurun waktu tertentu, Sukirno (2008) dapat disimpulkan bahwa inflasi
adalah suatu tahap peningkatan pada harga nilai barang secara umum, maka tinggi nya
inflasi bisa dapat mengakibatkan pada kenaikkan bunga pinjaman. Dengan itu, tingkat bunga
yang besar akan menurunkan tingkat investasi untuk memperluas beberapa sektor yang
dianggap sangat produktif. Dengan ini akan membantu angka pengangguran yang besar
karena kecilnya peluang kerja.
Selain dari pengaruh inflasi ini, pertumbuhan ekonomi juga dapat mempengaruhi tingkat
pengangguran di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi dari PDRB dapat menggambarkan
kondisi perekonomian di suatu wilayah. Kondisi seperti ini akan mengakibatkan suatu
pertumbuhan dan juga keadaan suatu perusahaan yang berjalan di daerah yang berkaitan.
Semakin meningkatnya perekonomian di suatu wilayah maka dari itu semakin tinggi pula
peluang kerja yang berkembang untuk sebuah perusahaan dan dapat memperluas lapangan
pekerjaan serta kesempatan kerja bagi masyarakat di daerah yang bersangkutan.
Pertumbuhan ekonomi juga dapat menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
sehingga dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada
periode tertentu.
Dengan ini dapat juga diiindikasikan bahwa adanya pengurangan PDRB disuatu wilayah
bisa dikaitkan dengan meningkatnya angka pengangguran di suatu daerah. Jumlah
pengangguran yang kecil bisa menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang baik, dan juga
bisa menggambarkan adanya kenaikan kualitas taraf hidup masyarakat dan menaikkan
kesetaraan pendapatan. Oleh sebab itu kemakmuran masyarakat juga akan semakin
meningkat.
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka dengan ini peneliti terdorong
untuk melakukan penelitian dan mengulas lebih luas dan detail tentang persoalan yang ada
dengan judul: „‟ PENGARUH INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI INDONESIA „‟.

Research Methodology – R2
2.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia
2. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap tingkat pengangguran di
Indonesia
2.2. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini di harapakan nantinya dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
baik bagi peneliti sendiri, masyarakat maupun pihak yang terkait dengan masalah yang di
teliti tersebut. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi pemerintah selaku pengambil kebijakan agar dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pengangguran di Indonesia. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan
dalam mengambil kebijakan dan mengambil keputusan dalam mengatasi masalah yang
mempengaruhi pengangguran di Indonesia.
2. Bagi peneliti berikutnya, sebagai rujukan atau panduan bagi para peneliti selanjutnya yang
membutuhkan bahan referensi untuk penelitian berikutnya.
3. Bagi penulis hasil penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas dan menerapkan ilmu
yang didapat oleh penulis selama proses perkuliahan di Binus University.

3. Kajian Pustaka
3.1. Konsep variable
Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian
(Sadono Sakirno, 2016:15). Demikian halnya menurut Iskandar Putong (2013:276), yang
menyatakan bahwa: “Inflasi adalah naiknya harga-harga komoditi secara umum yang
disebabkan oleh tidak sinkronnya antara program sistem pengadaan komoditi (produksi,
penentuan harga, pencetakan uang dan lain sebagainya) dengan tingkat pendapatan yang
dimiliki oleh masyarakat”. Adapula pengertian inflasi menurut Gilarso (2013:200) yaitu
kenaikan harga umum, yang bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang
dan arus barang. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat dikatakan bahwa

Research Methodology – R2
inflasi adalah kenaikan harga barang-barang pokok yang disebabkan tidak seimbangnya
ketersediaan barang pokok dengan permintaan masyarakat.
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat. Pada
kondisi tertentu, misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha untuk
memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian. Namun, inflasi akan
berdampak buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap
sedangkan harga barang/ jasa naik.

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam menilai
kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang hasil pembangunan
ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu daerah. Ekonomi dikatakan
mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan jasa meningkat dari tahun
sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian
dapat menghasilkan tambahan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat pada periode
tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan
peningkatan menggambarkan bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut
berkembang dengan baik.

Tingkat pengangguran
Pengangguran merupakan masalah bagi semua negara di dunia. Tingkat pengangguran yang
tinggi akan menganggu stabilitas nasional negara sehingga setiap negara berusaha untuk
mempertahankan tingkat pengangguran pada tingkat yang wajar. Masalah pengangguran
selalu menjadi permasalahan yang sulit terpecahkan disetiap negara. Sebab jumlah
penduduk yang bertambah semakin besar setiap tahunnya, akan menyebabkan meningkatnya
jumlah orang pencari kerja, dan seiring itu tenaga kerja juga akan bertambah. Jika tenaga
kerja tidak dapat terserap ke dalam lapangan pekerjaan maka mereka akan tergolong ke
dalam orang yang menganggur.

Research Methodology – R2
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dalam indikator ketenagakerjaan, pengangguran adalah
penduduk yang tidak bekerja namun sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan
suatu usaha baru atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah diterima bekerja
tetapi belum mulai bekerja. Menurut Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan
dimana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin memperoleh pekerjaan akan
tetapi belum mendapatkannya. Seseorang yang tidak bekerja namun tidak secara aktif
mencari pekerjaan tidak tergolong sebagai pengangguran. Fator utama yang menyebabkan
terjadinya pengangguran adalah kurangnya pengeluaran agregat. Pengusaha memproduksi
barang dan jasa dengan maksud memperoleh keuntungan, akan tetapi keuntungan tersebut
akan diperoleh apabila pengusaha tersebut dapat menjual barang dan jasa yang mereka
produksi. Semakin besar permintaan, semakin besar pula barang dan jasa yang mereka
wujudkan. Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah penggunaan tenaga kerja.

3.2. Kerangka pemikiran


Kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih tergolong lambat dari berbagai
permasalahan yang dihadapi akibat pengaruh krisis ekonomi yang dialami, salah satunya
yaitu masih tingginya tingkat pengangguran. Berikut merupakan bagan kerangka penelitian.

INFLASI

(X1)

PENGANGGURAN

(Y)

PERTUMBUHAN
EKONOMI

(X2)

Research Methodology – R2
3.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya maka
penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Di duga inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pengangguran
2. Di duga pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat
pengangguran

4. Metodologi Penelitian
4.1. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif verifikatif. Deskriptif adalah penelitian yang ditujukan untuk
menjawab rumusan masalah yang berkaitan dengan pertanyaan kepada keberadaan
variabel mandiri. Penelitian verifikatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
menguji teori dan mencoba menghasilkan metode ilmiah, yaitu dari status hipotesis
yang berupa kesimpulan hipotesis tersebut diterima atau ditolak (Sugiyono, 2017:11).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu: Inflasi (X1) dan Pertumbuhan
Ekonomi (X2) dan satu variabel terikat yaitu Tingkat Pengangguran di Indonesia (Y).
Sumber data penelitian ini yaitu laporan data yang berdasarkan laporan data inflasi dan
pengangguran per semester periode 2010-2018 diperoleh dari website BI dan BPS.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
dokumentasi. Kajian dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu dan
merupakan sarana pembantu peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi
dengan cara membaca surat-surat, ikhtisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu
dan bahan-bahan tulisan lainnya. Data yang dikumpulkan diperoleh dari buku, jurnal,
dan website Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik.

4.2. Operasional Variabel


1. Variabel Penelitian

Research Methodology – R2
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel
bebas (independen), dan variabel tetap (dependen).
a. Variabel independen: variabel X1 dalam penelitian ini adalah inflasi,
sedangkan variabel X2 dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi.
b. Variabel dependen: variabel Y dalam penelitian ini adalah tingkat
pengangguran di Indonesia.

2. Definisi Operasional Variabel


Definisi operasional variabel adalah sebagai berikut:
a. Inflasi (X1) Inflasi merupakan terjadinya kenaikan harga barang dan jasa yang
terjadi secara terus menerus yang pada kemungkinannya akan menyebabkan
penurunan nilai mata uang. Data inflasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tingkat inflasi dalam bentuk persen dan dipublikasikan dalam tahun
kalender.
b. Pertumbuhan Ekonomi (X2) Pertumbuhan ekonomi merupakan tingkat
kenaikan PDB riil pada suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Data pertumbuhan ekonomi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laju pertumbuhan PDRB dalam bentuk persen.
c. Pengangguran (Y) Pengangguran merupakan seseorang yang tergolong dalam
angkatan kerja, dan berusaha mencari pekerjaan, tetapi belum memperoleh
pekerjaan tersebut. Data pengangguran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tingkat pengangguran terbuka dalam bentuk persen.

4.3. Populasi dan Sampel


Penelitian ini mengidentifikasi pola sebaran spasial pada data pengangguran terbuka
dan kemiskinan di Indonesia pada, menggunakan populasi tingkat pengangguran
terbuka dan persentase penduduk miskin per-provinsi yang ada di Indonesia.
Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah data mengenai Inflasi, Pengangguran dan
Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia. Dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini

Research Methodology – R2
menggunakan purposive sampling. Dimana sampel wilayah adalah teknik 24 sampling
yang dilakukan dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam
populasi / provinsi.

4.4. Validitas dan Reliabilitas


Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 50 responden serta pengumpulan data
melali website, jurnal yang berhubungan dengan data keuangan dan lain sebagainya.
Uji validitasi dan Reliabilitas dilakukan sebelum peneliti memperoleh item-item
pertanyaan yang valid dan konsisten. Intrumen dan reliable merupakan sayrat untuk
mendapatkan data yang valid dan reliable.

4.5. Alat Analisis


Penelitian di indonesia dengan tahun pengamatan 2010-2018 dan mengunakan alat
analisis regresi linier berganda dengan metode OLS. Pemilihan metode ini adalah
untuk melihat seberapa jaug variasi perubahan variable pengangguran mampu
dijelaskan oleh valirabe inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan metode Ordinary
Least Square (OLS) yang dirumuskan sebagai berikut :
Linier  = 0 + 1 X1 + 2 X2 + 
Dimana :
 = Pengangguran
X1 = Inflasi
X2 = Pertumbuhan ekonomi
L = Logaritma
0, = konstanta
1, 2 = koefisien penjelas masing - masing input nilai parameter
 = eror term

Setiap estimator OLS harus memenuhi Kriteria Blue, Yaitu:


1. Best adalah yang terbaik

Research Methodology – R2
2. Linier adalah kombinasi dari sampel jika ukuran sampel ditambah maka hasil nilai estiasi
akan mendekati parameter populasi yang sebenarnya.
3. Unbiased adalah rata-rata atau nilai harapan atau estimasi sesuai dengan nilai yang
sebenarnya.
4. Efficient estimator adalah memiliki vaians yang minimum diantara pemerkiraan lain yang
tidak bias.
Untuk memenuhi analisis regri tersebut perlu diuji asumsi klasik dan uji hipotesis teori
sehingga hasil estimasi tersebut dapat terhindar dari masalah regresi lancing.
a. Uji asumsi klasik
Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-sifat tidan bias
linier terbaik suatu penaksir. Disamping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat
dipakai untuk memprediksi apabisa sudah lolos dari seangkaian uji asumsi klasik yang
lemandasinya.

Research Methodology – R2
Sumber:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10415/F.%20BAB%20II.pdf?
sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Menurut%20Sukirno%20(1994)%2C
%20pengangguran,pekerjaan%20tidak%20tergolong%20sebagai%20pengangguran.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS


https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/1991/8/UNIKOM_BOBBY%20NUR
%20YUSUF_10.BAB%20II.pdf

Research Methodology – R2

Anda mungkin juga menyukai