SOAL:
1. Jelaskan konsep dan rumusan perhitungan indikator-indikator makro ekonomi.
2. Eksplorasi data-data terkait indikator-indikator makroekonomi Indonesia dalam 10 tahun
terakhir dari berbagai sumber yang kredibel. Sajikan dalam teknik statistik deskripsi yang
tepat.
3. Lakukan kajian terhadap data-data tersebut, berikan argumen yang berdasar.Indikator
Makro Ekonomi.
JAWAB:
Indikator Makro ekonomi adalah statistik yang menunjukkan status ekonomi sebuah
negara tergantung pada area tertentu dari ekonomi (industri, pasar tenaga kerja, perdagangan,
dll).
Indikator Makro ekonomi diterbitkan secara berkala pada waktu tertentu. Setelah
publikasi indikator ini kita bisa melihat volatilitas pasar. Tingkat volatilitas ditentukan
tergantung pada pentingnya indikator.
Beberapa indikator makro ekonomi:
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai factor antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinue.Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal yaitu :
Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar)
Desakan (tekanan) produksi dan distribusi (kurangnya produksi (product or service)
dan juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi
dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab
kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam
hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal
(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur,
regulasi, dll.
Untuk tarikan permintaan, akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga
terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan
jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi.
Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga
faktor produksi meningkat. Pada kasus desakan biaya, inflasi terjadi karena
meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk
(output) yang dihasilkan ikut naik.
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara,
mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat
spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit
neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada
tingkat yang wajar.
4. Tingkat pengangguran
Mengurangi jumlah penduduk miskin dalam suatu negara merupakan salah satu
tujuan utama makro ekonomi. Hal ini dikarenakan semakin tinggi jumlah penduduk
miskin akan semakin menggambarkan bahwa negara tersebut jauh dari kesejahteraan
yang dituju. Selain itu, semakin banyak penduduk miskin akan menyebabkan beberbagai
masalah akan timbul.
Berikut adalah beberapa data indikator makro ekonomi dari tahun 2007-2016 yang
diambil dari Badan Pusat Statistika.
Dari data diatas, dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa indikator makro naik dan
juga turun. Hal ini menunjukan bahwa makro ekonomi indonesia menuju kondisi yang
semakin baik selama sepuluh tahun terakhir. Hal tersebut dapat kita ketahui tingkat inflasi
yang semakin kecil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik turun. Selain itu, tinggkat
penduduk miskin dan tingkat pengangguran terbuka tiap tahunnya juga mengalami
penurunan. Hal ini menandakan bahwa perekonomian indonesia semakin menuju ke arah
stabil.