Anda di halaman 1dari 4

Tugas Perkindo 04

Nama : Samrotul Indah Sari


Nim : 170810101234

SOAL:
1. Jelaskan konsep dan rumusan perhitungan indikator-indikator makro ekonomi.
2. Eksplorasi data-data terkait indikator-indikator makroekonomi Indonesia dalam 10 tahun
terakhir dari berbagai sumber yang kredibel. Sajikan dalam teknik statistik deskripsi yang
tepat.
3. Lakukan kajian terhadap data-data tersebut, berikan argumen yang berdasar.Indikator
Makro Ekonomi.

JAWAB:
Indikator Makro ekonomi adalah statistik yang menunjukkan status ekonomi sebuah
negara tergantung pada area tertentu dari ekonomi (industri, pasar tenaga kerja, perdagangan,
dll).
Indikator Makro ekonomi diterbitkan secara berkala pada waktu tertentu. Setelah
publikasi indikator ini kita bisa melihat volatilitas pasar. Tingkat volatilitas ditentukan
tergantung pada pentingnya indikator.
Beberapa indikator makro ekonomi:
1. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi,


kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan fundamental ekonomi jangka
panjang suatu negara. pertumbuhan ekonomi adalah pertambahan agregat atau petambahan
output dalam periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi menunjukan oeningkatan kapasitas
produksi barang dan jasa secara fisik dalam kurung waktu tertentu.setiap negara akan selalu
berusaha untuk mencapau pertumbuhan ekonomi yang optimal untuk membawa bangsanya
kepada kehidupan yang lebih baik

2. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai factor  antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di
pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinue.Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal yaitu :
 Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar)
 Desakan (tekanan) produksi dan distribusi (kurangnya produksi (product or service)
dan juga termasuk kurangnya distribusi). Untuk sebab pertama lebih dipengaruhi
dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral), sedangkan untuk sebab
kedua lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam
hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal
(perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur,
regulasi, dll.

Untuk tarikan permintaan, akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga
terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan
jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi.
Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga
faktor produksi meningkat. Pada kasus desakan biaya, inflasi terjadi karena
meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk
(output) yang dihasilkan ikut naik.
Secara umum, inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara,
mendorong kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat
spekulatif, kegagalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit
neraca pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat inflasi pada
tingkat yang wajar.

3. Pendapatan per kapita


Pendapatan Perkapita (Per Capita Income) adalah besaran pendapatan rata-rata dari
penduduk suatu negara yang mencerminkan besaran Pendapatan Domestik Bruto (biasa
disebut PDB) per kapita.
Pendapatan Per kapita suatu negara bisa menjadi patokan untuk melihat tingkat
kemakmuran dan kemajuan pembangunan dari sebuah negara. Dimana semakin besar
pendapatan perkapita berarti makin makmur negara tersebut.
Rumus :
Pendapatan per kapita tahun x = Pendapatan National Bruto tahun X
Jumlah penduduk pada tahun X

4. Tingkat pengangguran

Pengangguran dapat dihubungkan dengan indicator pertumbuhan ekonomi karena


pertumbuhan ekonomi merupakan akibat dari adanya peningkatan kapasitas produksi
yang merupakan turunan dari peningkatan investasi. Jadi jelas bahwa, pertumbuhan
ekonomi berhubungan erat dengan peningkatan penggunaan tenaga kerja, begitu pula
dengan investasi. Dengan meningkatnya investasi pasti permintaan tenaga kerja akan
bertambah, sehingga dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan adanya
peningkatan investasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat pengangguran, demikian
sebaliknya. Semakin tinggi tingkat pengangguran maka daya beli produk yang dihasilkan
akan mengalami penurunan, yang berarti pergerakan perekonomian akan mengalami
hambatan.

5. Jumlah penduduk miskin

Mengurangi jumlah penduduk miskin dalam suatu negara merupakan salah satu
tujuan utama makro ekonomi. Hal ini dikarenakan semakin tinggi jumlah penduduk
miskin akan semakin menggambarkan bahwa negara tersebut jauh dari kesejahteraan
yang dituju. Selain itu, semakin banyak penduduk miskin akan menyebabkan beberbagai
masalah akan timbul.

Berikut adalah beberapa data indikator makro ekonomi dari tahun 2007-2016 yang
diambil dari Badan Pusat Statistika.

Pertumbuhan Inflasi(%) PDB per Kapita Penduduk miskin Tingkat


ekonomi (%) harga berlaku (RP) (juta) pengangguran
terbuka (%)
2007 6,35 6,59 17.364,9 37,17 9,11

2008 6,01 11,06 21.424,8 34,94 8,39

2009 4,63 2,78 23.914,0 32,53 7,87

2010 6,20 6,96 27.084,0 31,02 7,14


2011 3,79 3,79 30.813,0 30,02 6,56

2012 4,30 4,36 35.105,21 29,13 6,13

2013 8,38 8,38 38.365,92 28,07 6,17

2014 8,36 8,36 42.479,65 28,28 5,94

2015 3,35 3,35 45.730,88 28,59 6,18

2016 3,02 3,02 48.566,23 28,01 5,61

Dari data diatas, dapat kita simpulkan bahwa ada beberapa indikator makro naik dan
juga turun. Hal ini menunjukan bahwa makro ekonomi indonesia menuju kondisi yang
semakin baik selama sepuluh tahun terakhir. Hal tersebut dapat kita ketahui tingkat inflasi
yang semakin kecil dengan pertumbuhan ekonomi yang naik turun. Selain itu, tinggkat
penduduk miskin dan tingkat pengangguran terbuka tiap tahunnya juga mengalami
penurunan. Hal ini menandakan bahwa perekonomian indonesia semakin menuju ke arah
stabil.

Anda mungkin juga menyukai