Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH EKONOMI

KETENAGAKERJAAN

0LEH :

KELOMPOK 4

DISUSUN OLEH : CANDRA SAPUTRA


IIN INAROH
NAHLA ISPANDIARI
NOVA

SMAN 1 PAMANUKAN
Jl. E. Tirtapraja No. 83, Pamanukan, Kabubaten Subang, Jawa Barat 41254

BAB I
1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting

dalam usaha memajukan perekonomian bangsa. Tenaga kerja yang memadai

dari segi kuantitas dan kualitas menjadi aspek penting dalam pembangunan

ekonomi, yaitu sebagai sumber daya untuk menjalankan proses produksi dan

distribusi barang dan jasa, serta sebagai sasaran untuk menciptakan dan

mengembangkan pasar.

Permasalahan paling pokok dalam ketenagakerjaan Indonesia terletak

pada kesempatan kerja. Ketidakseimbangan antara peningkatan penduduk

usia kerja dengan kesempatan kerja yang tersedia akan menimbulkan

pengangguran yang akan berdampak pada ketidakstabilan ekonomi dan

bidang kehidupan lainnya. Oleh karena itu dengan meningkatkan kegiatan

pembangunan ekonomi, maka kesempatan kerja yang tersedia juga akan

semakin banyak dan kemajuan kegiatan ekonomi masyarakat akan semakin

baik.

Dimensi masalah ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan

lapangan atau peluang kerja maupun rendahnya produktivitas para pekerja,

namun dapat disebabkan oleh beberapa faktor-faktor eksternal seperti

memburuknya kondisi neraca pembayaran, meningkatnya masalah utang luar

negeri yang pada akhirnya mengakibatkan kemerosotan pertumbuhan

1
2

industri, tingkat upah, dan akhirnya, penyediaan lapangan kerja (Todaro,

2000:253).

Semakin besar kesempatan kerja bagi tenaga kerja maka akan

meningkatkan penyerapan tenaga kerja, sehingga kemajuan kegiatan ekonomi

masyarakat akan semakin baik. Inilah yang membuat penyerapan tenaga kerja

secara langsung maupun tidak langsung akan berkaitan dengan

masalahmasalah lainnya seperti pendapatan yang merata, kesejahteraan

masyarakat, pertumbuhan ekonomi yang meningkat, berkurangnya urbanisasi,

dan

stabilitas politik. Oleh karena itu, berbagai upaya terus dilakukan pemerintah

dalam rangka meningkatkan kesempatan kerja seperti meningkatkan kualitas

sumber daya manusia, meningkatkan pembangunan di pedesaan, membangun

proyek-proyek padat karya dan menyelenggarakan kursus-kursus

keterampilan.

A. Keadaan Tenaga Kerja

 Jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional


(Sakernas) pada Februari 2023 sebanyak 146,62 juta orang, naik 2,61 juta
orang dibanding Februari 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK) naik sebesar 0,24 persen poin.
 Penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta orang, naik sebanyak 3,02
juta orang dari Februari 2022. Lapangan pekerjaan yang mengalami
peningkatan terbesar adalah Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan
Makan Minum serta Aktivitas Jasa Lainnya, masing-masing sebesar 0,51
juta orang.
 Sebanyak 83,34 juta orang (60,12 persen) bekerja pada kegiatan informal,
naik 0,15 persen poin dibanding Februari 2022.
3

 Persentase setengah pengangguran dan pekerja paruh waktu mengalami


penurunan, masing-masing sebesar 0,95 persen poin dan 0,33 persen poin
dibandingkan Februari 2022.
 Jumlah pekerja komuter Februari 2023 sebesar 7,18 juta orang, naik
sebesar 0,11 juta orang dibanding Februari 2022.
 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 5,45 persen,
turun sebesar 0,38 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022.
 Terdapat 3,60 juta orang (1,70 persen) penduduk usia kerja yang
terdampak COVID-19. Terdiri dari pengangguran karena COVID-19 (0,20
juta orang); Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena COVID-19 (0,26 juta
orang); sementara tidak bekerja karena COVID-19 (0,07 juta orang); dan
penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena
COVID-19 (3,07 juta orang).

B. Rata-Rata Upah Buruh

 Rata-rata upah buruh pada Februari 2023 sebesar 2,94 juta rupiah.
 Rata-rata upah buruh dari Februari 2022 ke Februari 2023 naik 1,80
persen, dari 2,89 juta rupiah menjadi 2,94 juta rupiah.
 Rata-rata upah buruh laki-laki sebesar 3,23 juta rupiah dan rata-rata upah
buruh perempuan sebesar 2,42 juta rupiah.
 Rata-rata upah buruh tertinggi berada di kategori Real Estat, yaitu sebesar
4,82 juta rupiah, sedangkan terendah berada di kategori Jasa Lainnya,
yaitu sebesar 1,79 juta rupiah.
 Terdapat 11 dari 17 kategori lapangan pekerjaan dengan rata-rata upah
buruh lebih tinggi daripada rata-rata upah buruh nasional.
 Rata-rata upah buruh berpendidikan universitas sebesar 4,46 juta rupiah,
sedangkan buruh berpendidikan SD ke bawah sebesar 1,90 juta rupiah.
 Menurut kelompok umur, rata-rata upah buruh tertinggi sebesar 3,66 juta
rupiah pada kelompok umur 50-54 tahun, sedangkan terendah sebesar 1,76
juta rupiah pada kelompok umur 15–19 tahun.

Meningkatnya penyerapan tenaga kerja ditentukan oleh ketersediaan

lapangan kerja yang merupakan salah satu tujuan dari proses pembangunan
4

ekonomi, selain itu juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti tingkat

pendidikan, investasi dan teknologi. Dengan demikian, pembangunan

ekonomi sangat diperlukan untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja. Dengan

adanya pembangunan ekonomi maka laju pertumbuhan ekonomi dapat selalu

dipertahankan pada tingkat yang lebih tinggi dari tingkat pertumbuhan

penduduk, sehingga kegiatan perekonomian akan menjadi lebih luas dan

selanjutnya dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja (Mulyadi, 2003).

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka penulis

tertarik melakukan penelitian mengenai perkembangan penyerapan tenaga

kerja dengan judul “Analisis Pengaruh Inflasi, Indeks Pembangunan Manusia,

Investasi dan Upah Minimum Provinsi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di

Indonesia tahun 2017”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka perumusan

masalah atau pertanyaan yang muncul dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja di

Indonesia Tahun 2017?

2. Bagimanakah pengaruh indeks pembangunan manusia


terhadap

penyerapan tenaga kerja di Indonesia Tahun 2017?

3. Bagaimanakah pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di

Indonesia Tahun 2017?

4. Bagaimanakah pengaruh upah minimum provinsi terhadap penyerapan

tenaga kerja di Indonesia Tahun 2017?


5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis pengaruh inflasi terhadap penyerapan tenaga kerja di

Indonesia Tahun 2017.

2. Menganalisis pengaruh indeks pembangunan manusia


terhadap

penyerapan tenaga kerja di Indonesia Tahun 2017.

3. Menganalisis pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di

Indonesia Tahun 2017.

4. Menganalisis pengaruh upah minimum provinsi terhadap penyerapan

tenaga kerja di Indonesia Tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan atau mempunyai

manfaat Adapun manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Bagi pemda tingkat I

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan kebijakan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi di

masing-masing provinsi.

2. Bagi dinas ketenagakerjaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam pembinaan

tenaga kerja guna meningkatkan kualitas pekerja, melalui

pelatihanpelatihan sehingga diharapkan ketrampilan tenaga kerja sesuai

dengan kebutuhan pasar.

3. Bagi badan koordinasi penanaman modal


6

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk mengambil

kebijakan dalam meningkatkan investasi yang bermutu guna untuk

meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

4. Bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk

peneliti lain dengan tema yang terkait di masa yang akan datang.

E. Metode Analisis

Guna menganalisis pengaruh inflasi, indeks pembangunan manusia,

investasi dan upah minimum provinsi terhadap penyerapan tenaga kerja di

Indonesia tahun 2017, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah persamaan regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least

Square (OLS).

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Keterangan:
PTK : penyerapan tenaga kerja (jiwa per tahun)

INF : inflasi (persen per tahun)

IPM : indeks pembangunan manusia (persen per tahun)

INV : investasi (juta rupiah per tahun)

UMP : upah minimum provinsi (rupiah per bulan)

Log : logaritma

β0 : konstanta

β1,β2,β3,β4 : koefisien regresi variabel independen


ɛt : error term (faktor kesalahan)
7

Anda mungkin juga menyukai