Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PROYEKSI KESEMPATAN KERJA DAN

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA


DI KABUPATEN LOMBOK BARAT 2010 ± 2025
Oleh:
Muhammad Hendra Djunaedi
Staff Dinas Pekerjaan Umum NTB
E-mail/No. Hp: - /0817537263

Abstract

This research takes headline about opportunity forecast analysis of activity


opportunity and labour productivity in Kabupaten Lombok Barat 2010-2025. Analytical
technique applied in studying this research is exponential trend analytical method
depicting an movement of uptrend or downwards on a long term obtained from average
of alteration from time to time and its(the value enough flattening ( smooth) From here
can be suggested that, Local Government Level Of II Kabupaten Lombok Barat need
determine target which must be reached that observation of developer of business field
sectors capable to can be made balance to with improvement of its(the labour
productivity.

Keywords: Forecasting, activity Opportunity, Productivity, Labour

PENDAHULUAN meningkatkan kesiapan anak masuk


Salah satu prioritas pembangunan sekolah;
nasional sebagaimana diamanatkan oleh Pendidikan dasar sembilan tahun
program pembangunan nasional ditingkatkan sehingga seluruh anak usia
(Propenas) 2005-2009 yakni di bidang 7 ± 15 tahun dapat memperoleh
sumber daya manusia, prioritas tersebut pendidikan setidak-tidaknya sampai
dicapai melalui upaya-upaya pokok jenjang sekolah menengah pertama
sebagai berikut. Pertama, mengendalikan dengan APK sekitar 95 persen pada
jumlah dan laju pertumbuhan penduduk tahun 2008; pendidikan menengah
dengan meningkatkan pelayanan diperluas baik umum maupun kejuruan
kesehatan reproduksi, termasuk untuk mengantisipasi meningkatnya
Keluarga Berencana, serta lulusan sekolah menengah pertama
memberdayakan keluarga dan sebagai hasil dari pelaksanaan Wajib
masyarakat menuju terbentuknya Belajar Pendidikan Dasar Sembilan
keluarga kecil yang berkualitas. Tahun; serta pendidikan tinggi
Dengan kebijakan pembangunan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan
daerah, persebaran dan mobilitas pasar kerja dan pengembangan ilmu
penduduk didorong agar lebih seimbang pengetahuan dan teknologi. Disamping
sesuai dengan daya dukung wilayah. itu, kualitas tenaga kerja sesuai keahlian,
Kedua, meningkatkan akses dan profesionalisme, dan kompetensinya
pemerataan pelayanan pendidikan yang ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan
bermutu di berbagai jenjang. Pendidikan pasar kerja yang dinamis.
anak dini usia didorong dalam rangka Sasaran umum pembangunan
menumbuhkembangkan anak dan ekonomi adalah meningkatnya
Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

pertumbuhan ekonomi secara bertahap Dalam tahun 2005, sebagian


antara 5 ± 6 persen; laju inflasi antara 5 ± tenaga kerja berpindah lagi ke sektor
6 persen; terciptanya lapangan kerja pertanian dan sebagian lainnya ke sektor
yang memadai bagi penurunan industri pengolahan. Pertambahan tenaga
pengangguran; serta berkurangnya kerja pada sektor industri pengolahan
jumlah penduduk miskin. pada tahun 2005 antara lain karena
Perlu diketahui pula bahwa dalam pengaruh investasi yang cukup tinggi
tahun 2004, setiap 1 persen pertumbuhan pada tahun 2004 hingga triwulan III-
ekonomi menciptakan lapangan kerja 2005. Dinamika ekonomi berpengaruh
baru sekitar 181.000. Pada tahun 2005, terhadap pergerakan tenaga kerja
kemampuan menciptakan lapangan kerja antarsektor ekonomi.
baru menurun menjadi 49.000, antara Salah satu permasalahan utama
lain karena ketidakstabilan ekonomi, dan yang berpotensi menghambat
pada tahun 2006 meningkat kembali pembangunan di Kawasan Timur
menjadi 265.000 per 1 persen Indonesia adalah masih rendahnya
pertumbuhan ekonomi. Dengan kualitas dankapasitas sumberdaya
kemampuan ini, total lapangan kerja manusia yang menyebabkan tingginya
baru yang tercipta sekitar 0,9 juta pada jumlah pengangguran dan rendahnya
tahun 2004, kemudian menurun menjadi kemampuan untuk menciptakan
0,3 juta pada tahun 2005, dan meningkat kesempatan kerja sendiri melalui
menjadi 1,5 juta pada tahun 2006. kewirausahaan. Disisi lain pelaku
Sementara itu, dalam periode yang pembangunan sudah mengembangkan
sama, angkatan kerja bertambah 1,3 juta, dukungan-dukungan dalam memperkuat
1,9 juta, dan 0,5 juta. Dengan lapangan program pemberdayaan masyarakat.
kerja dan tambahan angkatan kerja baru Salah satu program ketenagakerjaan
tersebut, pengangguran terbuka pada yang dikembangkan oleh pemerintah
tahun 2004 menjadi 10,3 juta (9,9 persen adalah program pemberdayaan
dari total angkatan kerja) dan tahun 2005 masyarakat dengan fokus peningkatan
menjadi 11,9 juta (11,2 persen). Dalam gerakan kewirausahaan masyarakat
tahun 2006, kondisi ketenagakerjaan pedesaan dan miskin kota. Belum lagi
membaik dengan pengangguran terbuka kalau melihat program yang
menurun menjadi 10,9 juta (10,3 dikembangkan oleh swasta ataupun LSM
persen), penurunan yang pertama kalinya internasional.Kompleksnya masalah
sejak tahun 2000. ketenagakerjaan ini merupakan bagian
Gambaran di atas menunjukkan integral dari masalah ekonomi. Dengan
bahwa angka pengangguran tidak saja demikian perencanaan ekonomi harus
ditentukan oleh lapangan kerja baru yang mencakup perencanaan ketenagakerjaan.
tercipta, tetapi juga oleh tambahan Berdasarkan hasil Susesnas 2004
angkatan kerja baru yang masuk ke pasar diketahui bahwa dari jumlah penduduk
tenaga kerja yang besarnya cukup NTB sebanyak 4.127.519 jiwa, yang
fluktuatif. Hubungan antara penggerak merupakan penduduk usia kerja ( 10
dan sektor ekonomi dengan penciptaan tahun keatas) sebanyak 3.223.592 jiwa
lapangan kerja agak sedikit rumit. atau 78,1%, termasuk didalamnya
Ekonomi tahun 2004 yang, meskipun angkatan kerja sebanyak 2.088.890
hanya tumbuh 5,0 persen tetapi orang.
didukung oleh investasi, mendorong Kemudian dari hasil sensus
sebagian tenaga kerja berpindah dari penduduk tahun 2005, penduduk NTB
sektor pertanian ke sektor perdagangan. tercatat 4.143.292 jiwa dengan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 114


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

kepadatan penduduk mencapai 205 perhatian yang sungguh-sungguh dalam


jiwa/km², dari jumlah tersebut 3 pola keterpaduan yang lebih profesional,
.223.592 orang diantaranya berusi 15 sehingga angkatan kerja usia produktif
tahun keatas atau disebut penduduk usia mampu bersaing dan mengisi setiap
kerja , sedangkan penduduk usia kerja kesempatan kerja yang ada dalam upaya
yang aktif bekerja maupun sedang membangun perekonomian diri, daerah
mencari pekerjaan atau disebut sebagai dan bangsanya.
angkatan kerja berjumlah 2.705.556 Pembangunan ketenagakerjaan di
orang dimana 1.940.578 orang (71,72%) Kabupaten Lombok Barat, diarahkan
diantaranya terserap didalam kegiatan dalam rangka perluasan lapangan kerja
ekonomi/bekerja, sedangkan 148.442 dan mengurangi penggangguran serta
orang (28,28%) lainnya berstatus peningkatan sumber daya manusia demi
mencari pekerjaan/ menganggur.Jumlah terbentuknya tenaga kerja profesional
penduduk usia kerja pada tahun 2006 yang mandiri, produktif, berjiwa usaha,
sebanyak 3.223.592 orang, jumlah berkualitas, terampil, efisien dan efektif
pencari kerja terdaftar sebanyak 14.753 terutama bagi angkatan kerja muda,
orang, jumlah lowongan kerja terdaftar sehingga mampu mengisi, menciptakan
sebanyak 7.107 orang. Sedangkan dan memperluas lapangan kerja serta
pencari kerja yang ditempatkan kesempatan berusaha.
sebanyak 5.245 orang. Dengan langkah-langkah diatas
Angka Penggangguran terbuka di diharapkan dapat membuka kesempatan
NTB pada tahun 2006 mencapai 148.442 yang luas bagi pencari kerja untuk
orang terdiri dari 42,8 persen perempuan mengisi lowongan-lowongan kerja yang
dan 57,2 persen laki-laki. Disamping itu, tersedia dan mendapat pekerjaan yang
yang lebih memperihatinkan adalah selayaknya sehingga dapat
struktur penganggur yang didominasi meningkatkan pendapatan mereka dan
oleh golongan kelompok umur pada akhirnya akan terwujud struktur
produktif.Terbatasnya kesempatan kerja perekonomian yang seimbang. Selain itu
lokal dan rendahnya tingkat Lombok Barat memiliki potensi cagar
keterampilan kerja, menimbulkan wisata terhampar luas yang jika dikelola
kompleksitas yang tinggi dalam dengan baik maka pengangguran
penanganan tenaga kerja. Penyediaan ataupun TKI ilegal tidak banyak terjadi.
lapangan kerja baru berbanding terbalik Berdasarkan latar belakang yang telah
dengan penambahan jumlah pencari diurakan, maka perumusan masalah yang
kerja baru, terutama lulusan SMTA dan diambil adalah 1) Seberapa besar laju
sarjana yang meningkat tajam setiap pertumbuhan ekonomi dilihat dari PDRB
tahunnya. Padahal NTB memiliki Kabupaten Lombok Barat tahun 1997 ±
potensi lapangan kerja yang beragam 2006. 2) Seberapa besar laju
bila dikelola dengan baik. pertumbuhan tenaga kerja di Kabupaten
Pembinaan tenaga kerja merupa- Lombok Barat tahun 1997 ± 2006.
kan tugas dan tangggungjawab semua 3)Seberapa besar laju kesempatan kerja
pihak, serta menuntut penyelesaian di Kabupaten Lombok Barat tahun 1997
dalam jangka pendek maupun jangka ± 2006. 4) Seberapa besar proyeksi
SDQMDQJ ´3HQGLGLNDQ GDQ NHWHUDPSLODQ kesempatan kerja dan produktivitas
kerja sesungguhnya merupakan investasi tenaga kerja di Kabupaten Lombok Barat
masa depan. Oleh karena itu, pola dan tahun 2010 -2025?
strategi pembinaan terhadap angkatan
kerja usia produktif, perlu mendapatkan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 115


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

TINJAUAN PUSTAKA pertumbuhan kesempatan kerja dengan


Kesempatan kerja adalah jumlah laju pertumbuhan ekonomi. Elastisitas
yang menunjukan berapa orang yang tersebut dapat digunakan untuk
telah atau dapat tertampung dalam suatu seluruh perekonomian atau untuk
perusahaan. Kesempatan kerja dapat masing-masing sektor atau sub sektor.
diwujudkan dengan tersedianya lapangan Jadi:
kerja yang memungkinkan '1 / 1
dilaksanakannya bentuk aktivitas yang (
'8 / 8
dinamakan bekerja tesebut. Dengan Untuk masing-masing sektor, dan
demikian kesempatan kerja dapat untuk masing-masing subsektor adalah
diartikan sebagai permintaan atas tenaga sebagai berikut:
kerja. '1i / 1i
Penciptaan kesempatan kerja (i
'8i / 8i
adalah langkah yang tepat, mengingat
Dimana :
penawaran tenaga kerja yang lebih tinggi
¨N / N = Laju Pertumbuhan Kesempatan
dari permintaanya. Kelebihan tenaga
Kerja
kerja yang lebih tinggi dari
¨Y / Y = Laju Pertumbuhan Pendapatan
permintaanya. Kelebihan tanaga kerja ini
Nasional
biasanya merupakan tenaga kerja tidak
Konsep elastisitas ini dapat
ahli, sehingga tidak perlu kiranya
digunakan untuk memperkirakan
perluasan investasi pada proyek-proyek
pertambahan kesempatan kerja. Bila laju
padat karya, bukan pada perkembangan
pertumbuhan kesempatan kerja
sektor kapitalitas dengan cirri utama
dinyatakan dengan k dan laju
padat modal sebagai hasil dari pilihan
pertumbuhan PDB (Produk Domestik
strategis pembangunan yang
Bruto) dinyatakan dengan g, maka dapat
mendahulukan pertumbuhan ekonomi
diajukan rumus sebagai berikut:
yang tinggi.
Penduduk yang bekerja terserap K=exg
dan tersebar di berbagai sector, namun Atau laju pertumbuhan
tiap sektor mengalami pertumbuhan kesempatan kerja k, sama dengan
yang berbeda demikian juga kemampuan elastisitas kesempatan kerja E, dikalikan
tiap sektor berbeda dalam menyerap dengan laju pertumbuhan PDB (Produk
tenaga kerja. Perbedaan laju Domestik Bruto). Konsep elastisitas ini
pertumbuhan tersebut mengakibatkan dapat digunakan untuk memperkirakan
dua hal, yaitu 1)Terdapat perbedaan laju kebutuhan tenaga untuk suatu periode
peningkatan produktivitas kerja masing- tertentu, atau untuk menyusun simulasi
masing sektor. 2)Secara berangsur- kebijakan pembangunan untuk
angsur terjadi perubahan sektoral, baik ketenagekerjaan yaitu dengan memilih
dalam penyerapan tenaga kerja maupun beberapa alternaif laju pertumbuhan tiap
dalam kontribusinya terhadap sektor, maka dihitung kesempatan kerja
pendapatan nasional. yang dapat diciptakan (Simanjuntak,
Perbedaan laju perumbuhan 1985:82-83).
pendapatan nasional dan kesempatan Menurut Soeharto Sagir
kerja tersebut juga menunjukan (1993;239) di Indonesia kesempatan
perbedaan elastisitas masing-masing kerja yang ada dibagi menjadi 11 sektor
sector untuk penyerapan tenaga kerja. yang disebut Kelompok Lapangan Usaha
Elasitisitas kesempatan kerja Indonesia (KLUI), yang terdiri dari 1)
didefinisikan sebagai perbandingan laju Sektor Pertanian, Perkebunan,

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 116


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

Perhutanan, Peternakan dan Perikanan;. menggunakan sumber daya yang lebih


2) Sektor Pertambangan dan Galian; 3) sedikit, Jumlah produksi yang lebih
Sektor Industri; 4) Sektor Gas, Air dan besar dapat dicapai dengan
Listrik; 5) Sektor Bangunan dan menggunakan sumber daya yang lebih
Konstruksi; 6) Sektor Perdagangan, sedikit, Jumlah produksi yang lebih
Restoran dan Hotel; 7) Sektor besar dapat dicapai dengan
Transportasi dan Komunikasi; 8) Sektor menggunakan sumber daya yang sama,
Bank dan Lembaga Keuangan lainnya; Jumlah produksi yang jauh lebih besar
9) Sektor Sewa Rumah; 10) Sektor dapat diperoleh dengan pertambahan
Pemerintah dan Hankam; 11) Sektor sumber daya yang relative lebih kecil.
Jasa. Sumber daya masukan dapat terdiri
Dari sebelas sektor diatas yang dari beberapa faktor produksi, seperti
paling banyak memberikan kesempatan tanah, gedung, mesin, peralatan bahan
kerja adalah sektor pertanian, oleh mentah dan sumber daya manusia itu
karena itu Indonesia terkenal dengan sendiri. Prpduktivitas masing ± masing
sebutan negara agraris karena sektor faktor produksi tersebut dapat dilakukan
pertanian adalah sektor yang paling baik secara bersama ± sama maupun
menonjol. secara berdiri sendiri. Dalam hal ini
Tetapi pertanian ini tidak peningkatan produktivitas manusia
selamanya dijadikan andalan untuk merupakan sasaran strategis karena
menyediakan kesempatan kerja karena peningkatan produktivitas faktor ± faktor
lahan pertanian tidak mungkin dapat lain sangat tergantung pada kemampuan
bertambah bahkan selalu berkurang tenaga manusia yang memanfaatkannya.
untuk dijadikan lahan perumahan. Dengan pendekatan system, faktor
Produktivitas mengandung yang mempengaruhi produktivitas
pengertian filosofis, menurut Payaman J. karyawan dapat digolongkan pada tiga
Simanjuntak (1985:30), secara filosofis kelompok (Simanjuntak, 1985: 30-33),
Produktivitas mengandung pandangan yaitu 1)Yang menyangkut kualitas dan
hidup dan sikap mental yang selalu kemampuan fisik karyawan, antara lain:
berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan, latihan, etos kerja, motivasi
kehidupan. Keadaan hari ini harus lebih kerja, sikap mental dan fisik. 2)Sarana
baik dari kemarin, dan mutu kehidupan pendukung antara lain: yang pertama,
besok lebih baik dari hari ini. Hal ini lingkungan kerja (termasuk tekonologi
akan mendorong manusia untuk tidak dan cara produksi, sarana dan peralatan
cepat merasa puas, akan tetapi terus produksi yang dipergunakan, tingkat
mengembangkan diri dan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja serta
kemampuan kerja. Untuk definisi kerja, suasana dalam lingkungan kerja sendiri).
produktivitas merupakan perbandingan Kedua, menyangkut kesejahteraan yag
antara hasil yang dicapai (keluaran) tercermin dalam system pengupahan dan
dengan keseluruhan sumber daya jaminan social, serta jaminan
(masukan) yang dipergunakan per satuan kelangsungan kerja. 3)Supra sarana,
waktu. Definisi kerja ini mengandung antara lain kebijaksanaan pemerintah,
cara atau pengukuran. hubungan industrial dan manajemen.
Pengertian teknis operasional
mengandung makna penningkatan METODE PENELITIAN
produktivitas yang terwujud dalam Dalam penelitian ini penulis
empat bentuk, yaitu Jumlah produksi menggunakan jenis Deskriftif Kuantitatif
yang sama dapat diperoleh dengan yaitu penyajian dari materi yang didapat

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 117


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

sebagai hasil penelitian dengan ¦TK ¦TK t t 1


u 100%
G TK
¦TK
memberikan gambaran uraian atau data t 1

apa adanya sesuai dengan kenyataan Dimana, GTK = Perumbuhan TK pada


yang ada. Periode t; ¦TK = Jumlah TK Pada
t

Data yang digunakan dalam


penelitian ini time series dari tahun Periode t; ¦TK t 1 = Jumlah TK
1997-2006 dan 2007. Menggunakan Sebelum Periode t.
metode tren ekponensial :
rn Menurut Nasution ( 2003 : 30-31),
P P e (eksponensial rate of
n 0
Ukuran akurasi hasil peramalan yang
growth) merupakan ukuran kesalahan merupakan
Dimana, Pn: Jumlah Penduduk pada ukuran tentang tingkat perbedaan anatara
tahun n; Po: Jumlah Penduduk pada peramalan dengan permintaan yang
tahun awal; r: Angka pertumbuhan; n: sebenarnya terjadi. Ukuran yang biasa
Jangka waktu dalam tahun; e: bilangan digunakan, yaitu :
pokok dari sistem logaritma natural yang
besarnya sama dengan 2,7182818. Rata ± rata Deviasi Mutlak (Mean
Absolute Deviation = MAD ), MAD
Metode pertumbuhan Geometric merupakan rata-rata kesalahan mutlak
n
P P 1 r
n 0 selama periode tertentu tanpa
Keterangan memperhatikan apakah hasil peramalan
Dimana, Pn: Jumlah Penduduk pada lebih besar atau lebih kecil dibandingkan
tahun n; Po: Jumlah Penduduk pada kenyataannya. Secara matematis, MAD
tahun awal; r: Angka pertumbuhan; n: dirumuskan sebagai berikut :
Jangka waktu dalam tahun.
¦ An t
F
MAD

Catatan : Dimana :
P dapat diganti dengan: A = Permintaan aktual pada periode t
AK: Angkatan Kerja dan AKT Ft = peramalan permintaan (Forecast)
(Angkatan Kerja Tertampung); atau KK: pada periode t
Kesempatan Kerja n = Jumlah periode peramalan yang
Dalam mempermudahkah terlihat
penghitungan maka peneliti
menggunakan software analisis yang Rata ± Rata Kuadrat Kesalahan
bernama MINITAB 11 for Windows. (Mean Square Error = MSE), MSE
Metode yang dipergunakan untuk dihitung dengan menjumlahkan kuadrat
menghitung data adalah metode semua kesalahan peramalan pada setiap
Exponensial Trend Analysis. Metode ini periode dan membaginya dengan jumlah
digunakan untuk menghitung proyeksi periode peramalan. Secara sistematis,
kesempatan kerja dengan tahun dasar MSE dirumuskan sebagai berikut :
1997-2006.
Untuk mengetahui Produktivitas MSE ¦ A nF t t

Sektoral :
PDRB Rata ± rata Persentase Kesalahan
Produktivitas = Kesempa tan KerjaYangT erserap Mutlak ( Mean Absolute Percentage
Error = MAPE ), MAPE merupakan
Analisis untuk Perkembangan ukuran kesalahan relatif, MAPE
Penyerapan TK biasanya lebih berarti dibandingkan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 118


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

MAD karena MAPE menyatakan Keterangan :


persentase kesalahan hasil peramalan KKn: Jumlah kesempatan kerja pada
terhadap permintaan permintaan aktual tahun n; KK0: Jumlah kesempatan kerja
selama periode tertentu yang akan pada tahun dasar; r: Tingkat
memberikan informasi persentase Pertumbuhan; n: Jangka waktu.
kesalahan terlalu tinggi atau terlalu Catatan :
rendah. Secara sistematis, MAPE Tahun dasar adalah tahun 2006.
dinyatakan sebagai berikut : Tingkat pertambahan rata-rata untuk
§ 100 · F sektor pertanian sebesar 4,22%. Tingkat
MAPE ¨ ¸¦ A t

© n ¹
t
A
t
pertambahan rata-rata untuk sektor
pertambangan sebesar 2,93%. Tingkat
PEMBAHASAN pertambahan rata-rata untuk sektor In-
Perluasan kesempatan kerja adalah dustri sebesar -0,62%. Tingkat pertam-
suatu hal yang sangat penting untuk bahan rata-rata untuk sektor listrik se-
dilakukan setiap daerah yang sedang besar -3,38%. Tingkat pertambahan rata-
membangun, mengingat jumlah pendu- rata untuk sektor bangunan sebesar
duk maupun angkatan kerja yang 4,02%. Tingkat pertambahan rata-rata
bukannya semakin berkurang tetapi untuk sektor perdagangan sebesar -
semakin bertambah meskipun telah 0,50%. Tingkat pertambahan rata-rata
ditekan dengan program keluarga untuk sektor angkutan dan perhubungan
berencana. sebesar 4,18%.
Hal ini merupakan suatu keharusan Tingkat pertambahan rata-rata
sehingga kebijaksanaan yang menyang- untuk sektor keuangan sebesar 10,69%
kut perluasan kesempatan kerja sektoral Tingkat pertambahan rata-rata untuk
maupun kebijaksanaan yang berkaitan sektor jasa dan lain-lain sebesar -3,01.
untuk menunjang perkembangan sektor- Dari hasil pengolahan data tersebut
sektor lapangan usaha perlu diprioritas- dapat diketahui bahwa pada tahun 2010-
kan, sehingga terjadi keseimbangan 2025, perluasan kesempatan kerja di
antara kewajiban untuk turut berpar- Kabupaten Lombok Barat masih
tisipasi dalam pembangunan dan hak diduduki oleh sektor pertanian, sehingga
untuk ikut menikmati hasil pembangu- untuk 2025 tahun mendatang perkiraan
nan tersebut. Dalam menghitung angka- jumlah sektor pertanian mencapai
angka dalam proyeksi tenaga kerja ini, 262.054 jiwa disusul sektor perda-
penulis menggunakan asumsi bahwa gangan, sektor konstruksi, sektor
kondisi daerah dalam keadaan tetap komunikasi dan sektor keuangan yang
(cateris paribus). masing-masing diperkirakan kesempatan
Perhitungan perkiraan jumlah kerjanya mencapai sektor perdagangan
kesempatan kerja di Kabupaten Lombok 41.722 jiwa, 50.420 jiwa sektor kons-
Barat ini menggunakan software truksi, 48.184 untuk komunikasi dan
pengolahan data MINITAB 11 for 10.166 jiwa sektor keuangan. Keempat
windows yang menghasilkan data dalam sektor ini mengalami kecenderungan
tabel 12 atau menggunakan rumus dasar naik atau tren yang diperoleh positif.
pertumubuhan, yaitu : Sedangkan untuk sektor lainnya
mengalami penurunan atau tren yang
KKn = KK0 (1 + r)n dihasilkan adalah negatif seperti sektor
industri, sektor jasa dan sektor listrik
yang mengalami penurunan jumlah
kesempatan kerjanya.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 119


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

Tabel 1. Perkiraan Jumlah Kesempatan Kerja di Kabupaten Lombok Barat


Tahun 2010-2025
Lapangan Usaha (Sektor)
Tahun Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
2010 140.969 12.658 45.644 1.286 27.916 44.980 26.070 2.216 18.496 320.235
2011 146.918 13.029 45.361 1.243 29.038 44.755 27.160 2.453 17.939 327.895
2012 153.118 13.411 45.080 1.201 30.205 44.531 28.295 2.715 17.399 335.955
2013 159.580 13.803 44.801 1.160 31.419 44.309 29.478 3.005 16.875 344.430
2014 166.314 14.208 44.523 1.121 32.682 44.087 30.710 3.326 16.368 353.339
2015 173.333 14.624 44.247 1.083 33.996 43.867 31.993 3.682 15.875 362.700
2016 180.647 15.053 43.972 1.047 35.363 43.647 33.331 4.075 15.397 372.532
2017 188.271 15.494 43.700 1.011 36.784 43.429 34.724 4.511 14.934 382.857
2018 196.216 15.948 43.429 977 38.263 43.212 36.175 4.993 14.484 393.697
2019 204.496 16.415 43.160 944 39.801 42.996 37.688 5.527 14.048 405.074
2020 213.126 16.896 42.892 912 41.401 42.781 39.263 6.118 13.625 417.014
2021 222.120 17.391 42.626 881 43.066 42.567 40.904 6.772 13.215 429.542
2022 231.493 17.900 42.362 851 44.797 42.354 42.614 7.496 12.817 442.685
2023 241.262 18.425 42.099 823 46.598 42.142 44.395 8.297 12.432 456.473
2024 251.443 18.965 41.838 795 48.471 41.932 46.251 9.184 12.057 470.936
2025 262.054 19.521 41.579 768 50.420 41.722 48.184 10.166 11.694 486.107
Sumber: BPS Lombok Barat Yang Telah disusun dan diolah kembali,Okt 2008

Keterangan :
1=Sektor Pertanian; 2=Sektor Pertambangan; 3=Sektor Industri; 4=Sektor Listrik, Gas dan Air; 5=Sektor
Konstruksi; 6=Sektor Perdagangan; 7=Sektor Komunikasi; 8=Sektor Keuangan; 9=Sektor Jasa

Tabel 2. Pendekatan Produktivitas Produktivitas Tenaga Kerja Sektoral


di Kabupaten Lombok Barat Tahun 1997-2006
Perkemban
Lapangan usaha (sektor) 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 gan (%)

1. Pertanian (16,14)
.583,82 .540,40 .716,22 ,97 ,94 ,13 ,35 ,39 ,19 .583,82
2. Pertambangan & Penggalian (11,36)
.522,11 .200,43 .021,84 ,77 ,09 ,22 ,40 ,84 ,08 .522,11
3. Industri (5,61)
87,71 43,57 78,70 ,37 ,47 ,56 ,67 ,17 ,65 87,71
4. Listrik, Gas & Air Bersih 75,94
.486,83 93,36 35,51 ,55 ,73 ,91 ,08 6,04 3,19 .486,83
5. Konstruksi (14,42)
.199,95 .900,49 .699,10 ,93 ,36 ,66 ,15 ,77 ,90 .199,95
6. Perdagangan, Hotel &
(10,99)
Restoran .646,28 .452,65 .943,12 ,77 ,17 ,34 ,51 ,96 ,96 .646,28
7. Angkutan & Komunikasi (12,29)
.240,96 .017,70 .703,25 ,56 ,89 ,28 ,64 1,38 ,87 .240,96
8. Keuangan, Persewaan & Jasa
(25,55)
Perusahaan 0.925,4 0.566,9 2.226,7 07,2 6,32 09,2 03,2 3,78 9,62 0.925,5
9. Jasa-Jasa (11,78)
.027,51 .871,57 .838,36 ,94 ,95 ,11 ,11 0,78 ,23 .027,51

Sumber : BPS Kabupaten Lombok Barat yang disusun dan diolah kembali dari Tabel 4
dan 9,Oktober 2008

Jumlah kesempatan kerja dari industri mengalami penurunan 41.579


masing-masing sektor, untuk sektor jiwa, untuk sektor jasa 11.694 jiwa dan

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 120


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

yang paling dikhawatirkan adalah sektor Lombok Barat dilaksanakannnya


listrik 768 jiwa. berbagai kegiatan motivasi, penyuluhan,
Untuk jumlah kesempatan kerja pendidikan dan pelatihan yang terarah
yang paling tertinggi diperkirakan pada terpadu dan menyeluruh. Pembinaan
tahun 2025 sebesar 486.107 jiwa dan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
jumlah kesempatan kerja paling terkecil disesuaikan dengan perkembangan
di tahun 2010. Jika dilihat dari tahun ke kebutuhan pasar tenaga kerja serta
tahun maka jumlah kesempatan kerja kemajuan ilmu pengetahuan dan
akan mengalami peningkatan atau teknologi. Pelaksanaan pendidikan dan
kecenderungan slopenya pisitif (Tren pelatihan lebih ditekankan pada
Positif). peningkatan kualitas tenaga kerja terlatih
Produktivitas sektoral dapat dari kuantitasnya, dengan
dihitung dari membagi PDRB dengan memperbanyak jam paket pendidikan
kesempatan kerja yang terserap disektor dan latihan.
tersebut. Dari seluruh sektor lapangan Untuk mencapai hasil yang
usaha yang mempunyai produktivitas optimal dalam pelaksanaan program
tertinggi adalah sektor Listrik, Gas dan pembangunan baik bersifat sektoral
Air mengalami pertumbuhan nilai maupun regional, besarnya jumlah
tambah dari tahun 1997 sampai dengan penduduk Kabupaten Lombok Barat
tahun 2006 yaitu sebesar 75,94% lebih dapat dijadikan sumber yang potensial
tinggi dibandingkan dengan sektor bagi pertumbuhan dan perkembangan
lainnya dan yang terpenting adalah pembangunan daerah. Oleh karena itu
bahwa nilai tambahnya selalu meningkat penyediaan tenaga kerja perlu
dari tahun ke tahun. Ini menandakan direncanakan agar kesenjangan antara
bahwa sektor-sektor yang telah tersedianya tenaga kerja dengan
disebutkan di atas mampu menyerap kesempatan kerja yang ada tidak terlalu
tenaga kerja lebih banyak lagi. besar.
Untuk sektor pertanian meskipun Pada sisi tenaga kerja ini akan
penyerapan tenaga kerjanya tinggi dibahas mengenai besarnya penyediaan
namun dari tahun ke tahun tenaga kerja yaitu jumlah orang yang
produktivitasnya cenderung menurun, tersedia, mampu dan mau melakukan
begitu pula untuk sektor pertamabangan, pekerjaan tanpa mengabaikan faktor-
sektor industri, sektor bangunan, sektor faktor lain yang mempengaruhi seperti
angkutan, Sektor keuangan dan sektor jumlah penduduk serta pertambahannya,
jasa mengalami penurunan, terlihat pada penyebaran penduduk, pendidikan dan
tabel 13. Hal ini mencerminkan sektor lain-lain.
pertanian maupun sektor lainnya sudah Perhitungan perkiraan jumlah
tidak mampu untuk menyerap tenaga penduduk, angkatan kerja dan angkatan
kerja lebih banyak. Kalaupun dipaksakan kerja tertampung di Kabupaten Lombok
hasil yang diperoleh per orang yang Barat ini menggunakan rumus dasar
bekerja tidak semakin bertambah tetapi sebagai berikut :
semakin menurun. Pn = P0 (1+ r )n
Yang perlu diperhatikan dalam Pn : Jumlah Penduduk pada tahun n
P0 : Jumlah Penduduk pada tahun dasar
peningkatan produktivitas adalah r : Tingkat Pertumbuhan
peningkatan mutu dan kemampuan n : Jangka Waktu
tenaga kerja. Peningkatan mutu dan
produktivitas tenaga kerja di Kabupaten

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 121


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

Tabel 3. Perkiraan Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, Angkatan Kerja Tertampung dan
Pencari Kerja di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2010-2025
Uraian
Tahun Jumlah Angkatan Angkatan Kerja Pencari
Penduduk Kerja Tertampung Kerja
2010 850.634 5.975 5.130 1.037
2011 864.840 6.586 5.851 1.042
2012 879.282 7.260 6.674 1.047
2013 893.966 8.003 7.612 1.053
2014 908.896 8.821 8.683 1.058
2015 924.074 9.724 9.903 1.064
2016 939.506 10.718 11.296 1.069
2017 955.196 11.815 12.884 1.074
2018 971.148 13.024 14.696 1.080
2019 987.366 14.356 16.762 1.085
2020 1.003.855 15.825 19.118 1.091
2021 1.020.619 17.443 21.807 1.097
2022 1.037.664 19.228 24.873 1.102
2023 1.054.993 21.195 28.370 1.108
2024 1.072.611 23.363 32.358 1.113
2025 1.090.524 25.753 36.908 1.119
Sumber : BPS Lombok Barat disusun dan diolah kembali, Oktober 2008

Catatan : angkatan kerja tertampung meningkat


Tahun dasar adalah tahun 2007 juga hingga 36.908 jiwa serta pencari
untuk Jumlah penduduk dan tahun dasar kerja juga bertambah hingga 1.119 jiwa
untuk angkatan kerja, angkatan kerja atau naik sebesar 143 % dari angkatan
tertampung serta pencari kerja adalah kerja. Jika dilihat dari perkembangan
tahun 2006. Tingkat pertambahan penduduk lebih pesat dibandingkan
penduduk sebesar 1,67 %; Tingkat dengan angkatan kerja, angkatan kerja
pertambahan angkatan kerja sebesar tertampung dan pencari kerja. Hal ini
10,23 %; Tingkat pertambahan angkatan dapat diakibatkan faktor-faktor
kerja tertampung sebesar 14,06 % serta pendukung dari luar yakni adanya
Pencari kerja sebesar 0,51%. Penduduk pelatihan sumber daya manusia yang
(P) dapat diganti dengan angkatan kerja dibuat dari berbagai instansi terkait.
(AK), angkatan kerja tertampung (AKT) Oleh karena itu perlu adanya kerjasama
dan Pencari Kerja (PK). antara pemerintah daerah dengan pihak
Berdasarkan hasil perhitungan lain dalam mengembangkan dibidang
pada tabel dibawah diperoleh perkiraan pendidikan, penambahan keterampilan
jumlah penduduk, angkatan kerja, dan lain sebagainya yang berkaitan
angkatan kerja tertampung di Kabupaten dengan peningkatan sumber daya
Lombok Barat. manusia dan mutu dari sumber daya
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa yang ada di daerah dapat bersaing
jumlah penduduk Kabupaten Lombok dengan daerah lainnya.
Barat pada tahun 2010 adalah sebesar Dengan masih banyaknya jumlah
830.634 jiwa yaitu naik sebesar 34.527 penduduk yang dapat dimanfaatkan
jiwa dari tahun sebelumnya. Untuk tahun untuk perkembangan daerah tentunya
2025 diperkirakan jumlah penduduk masih berat pula beban pemerintah
Kabupaten Lombok Barat sebesar daerah setempat agar tidak ada terjadi
1.090.524 jiwa. ketimpangan yang berakibat fatal bagi
Dari sekian jiwa tersebut jumlah daerah Kabupaten Lombok Barat sendiri.
angkatan kerja tahun 2025 diperkirakan Pendidikan adalah salah satu cara agar
meningkat hingga 25.753 jiwa, untuk sumber daya manusia dapat berkembang

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 122


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

sesuai dengan jaman. Jika satu ini dapat kerja tertampung sebanyak 3.031 orang,
terus dijalankan maka kedepan atau ini berarti angkatan kerja yang
tahun 2010-2025 jumlah angkatan kerja, tertampung oleh sektor-sektor
angkatan kerja tertampung, dan pencari pembangunan di Kabupaten Lombok
kerja diharapkan seimbang antara Barat mencapai 75 % dari total angkatan
permintaan tenaga kerja maupun dengan kerja yang ada.
penawaran akan tenaga kerja tersebut. Struktur ekonomi di Kabupaten
Lombok Barat masih agraris karena
PENUTUP sektor pertanian mendominasi proporsi
Dari hasil-hasil perhitungan dan kesempatan kerja yang ada di Kabupaten
penelitian serta uraian-uraian yang telah Lombok Barat. Hingga akhir Tahun
disajikan dalam bab-bab terdahulu maka 2006, kesempatan kerja terbesar masih
dapat diambil kesimpulan Dalam periode didominsi oleh lapangan usaha pertanian
1997-2006 laju pertumbuhan PDRB yaitu pada tahun 1997 mencapai 31,83 %
nonmigas tercatat sebesar 2.76 persen. dari sektor-sektor lainnya, sampai tahun
Sektor yang menunjukkan pertumbuhan 2006 menjadi 40,74%. Sedangkan tahun
peningkatan adalah sektor listrik, gas 2025 diperkiraan kesempatan kerja
dan air minum 6.53 persen; sektor sektor pertanian masih memegang
pengangkutan dan komunikasi 5.9 peranan penting atau mengalami tren
persen; sektor industri pengolahan 4.25 yang positif. Sedangkan perkiraan
persen; serta sektor bangunan 4.54 kesempatan kerja terkecil ada pada
persen. PDRB nonmigas per kapita pada sektor listrik,air dan gas yang mengalami
tahun 2006 berdasarkan harga konstan penurunan atau tren negatif. Sektor-
1996 di Kabupaten Lombok Barat sektor lainnya yang cukup menonjol
mencapai Rp 1,987,449.56. adalah sektor perdagangan, jasa dan
Dibandingkan dengan angka tahun 2005 industri. Ini menujukkan bahwa
yang besarnya Rp 1,881,424.64, terjadi perluasan kesempatan kerja belum
peningkatan dengan laju pertumbuhan merata di seluruh sektor lapangan usaha.
rata-rata 0.11 persen per tahun. Untuk sektor pertanian meskipun
Pertumbuhan tenaga kerja penyerapan tenaga kerjanya tinggi
Kabupaten Lombok Barat periode 1997- namun dari tahun ke tahun
2006. Pertumbuhan tenaga kerja produktivitasnya cenderung menurun.
Kabupaten Lombok Barat tertinggi Begitu pula untuk sektor keuangan yang
terjadi pada tahun 1999 sebesar 16,59%, mengalami penurunan cukup tajam. Hal
sedangkan penurunan yang signifikan ini mencerminkan sektor pertanian
terjadi pada tahun 2006 sebesar -9,40% maupun keuangan sudah tidak mampu
dan tahun 2004 sebesar -6,03% untuk menyerap tenaga kerja lebih
sedangkan secara rata-rata pertumbuhan banyak lagi. Kalaupun dipaksakan hasil
Kabupaten Lombok Barat sebesar 2,29 yang diperoleh per orang yang berkerja
% pertahun. Jumlah angkatan kerja tidak akan semakin bertambah tetapi
mengalami perkembangan rata-rata akan semakin menurun. Demikian pula
10,23 % per tahun, sedangkan angkatan untuk sektor angkutan, jasa dan
kerja tertampung perkembangan rata-rata perdagangan yang juga mengalami
per tahunnya sebesar 14,06 %. Dilihat penurunan produktivitas tiap tahunnya.
dari perbandingan antara angkatan kerja Untuk sektor Listrik mengalami
dengan angkatan kerja tertampung pada perkembangan produktivitasnya tinggi
tahun 2006, jumlah angkatan kerja atau mengalami tren yang positif yakni
sebanyak 4.047 orang dan angkatan sebesar 75.94%. Perlu diketahui

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 123


Analisis Proyeksi Kesempatan Kerja « 0XKDPPDG Hendra Djunaedi)

peningkatan tenaga kerja memang tidak


terjadi pada sektor ini melainkan ada Surakhmad, Winarno. 1985. Pengantar
faktor lain yang membuat meningkat Penelitian Ilmiah Dasar Dan
antara lain pelanggan atau konsumen Metode Teknis. Bandung
yang menggunakan jasa ini lebih banyak
dari biasanya. Suroto. 1986. Strategi Pembangunan
Dan Perencanaan Tenaga Kerja.
UGM Press. Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsono, Sonny. 2003.Ekonomi
Budi, Purbayu S dan Hamdani M. 2007. Manajemen Sumberdaya Manusia
Statistik Deskriftif dalam Bidang dan Ketenagakerjaan. Graha Ilmu.
Ekonomi dan Niaga: PT. Yogyakarta.
Erlangga. Jakarta
Waluyo, Dwi Eko. 2007. Makalah
Effendi, Tadjudin Noer. 1985. Usulan Penelitian Training
Urbanisasi Pengangguran Dan Metpen IESP. UMM. Malang
Sektor Informal Di Kota: PT
Gramedia. Jakarta

Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian


Kualitatif Dasar ± Dasar Dan
Aplikasi. Malang

Kustituanto, Bambang dan Badrudin,


Rudy. 1995. Statistika Ekonomi 1.
STIE. Yogyakarta

Manulang sendjun H, 1990. Pokok-


pokok hukum ketenagakerjaan
indonesia. Rineka cipta. Jakarta

Moleong, Lexy. J. 1994. Metodologi


Penelitian Kualitatif. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.

Simanjuntak, Payaman. J. 1985.


Pengantar Ekonomi Sumber Daya
Manusia. FE UI. Jakarta

Suharsimi, Arikunto. 1989. Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Bina Aksara. Jakarta

Suharyadi dan Purwanto. 2003.


Statistika Untuk Ekonomi dan
Keuangan Modern (Buku I).
Salemba Empat. Jakarta.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 No. 2 Desember 2009 124

Anda mungkin juga menyukai