Anda di halaman 1dari 8

PELUANG BIDANG KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI JAWA BARAT

Abstraks
Pembahasan ini berusaha membahas permasalahan ketenagakerjaan dan
pengangguran. Masalah pengangguran perlu dikurangi dan menciptakan
lapangan pekerjaan dalam rangka meningkatkan dan mempercepat
pertumbuhan ekonomi negara ini. Dengan menciptakan pasar tenaga
kerja adalah kunci kemudahan dalam berbisnis. Implementasi kebijakan
di Indonesia sejauh ini tidak memberikan kemudahan bagi swasta dan
dunia dalam menjalankan bisnisnya. Sejumlah hal yang menjadi kendala
yaitu perizinan yang panjang, biaya yang mahal dan waktu pemrosesan
yang lama karena hal tersebut dapat mengganggu penciptaan
lapangan pekerjaan yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut maka
diperlukan untuk menyusun kebijakan yang mengutamakan sektor potensial
tersebut menjadi pembuka kesempatan kerja baru dan mendorong minat
kewirausahaan yang nantinya akan menyerap angkatan kerja.

I. PENDAHULUAN pandang positif tenaga kerja


merupakan salah satu
Masalah pengangguran dan sumberdaya yang sangat penting
ketenagakerjaan sampai saat ini dalam mendorong pertumbuhan
masih menjadi perhatian utama dan kemajuan ekonomi suatu
disetiap negara di dunia negara. Namun dari sudut
khususnya dinegara yang sedang pandang yang lain meningkatnya
berkembang. Kedua masalah tenaga kerja justru sering kali
tersebut merupakan satu kesatuan menjadi persoalan ekonomi yang
yang keduanya menciptakan sulit untuk diselesaikan oleh
dualisme permasalahan yang pemerintah. Sebagai akibat dari
saling bertentangan antar satu kurangnya pemerintah dalam
dengan yang lainnya. Dualisme menyediakan lapangan pekerjaan
tersebut terjadi jika pemerintah sebagai dampak dari
tidak mampu dalam memanfaatkan meningkatnya jumlah penduduk
dan miminimalkan dampak yang yang ada, sehingga tenaga kerja
diakibatkan dari dua persalahan yang ada tidak terserap secara
tersebut dengan baik. Namun penuh, konsekuensinya terciptalah
jika pemerintah mampu pengangguran. Dalam hal ini
memanfaatkan kelebihan tenaga pemanfaatan tenaga kerja secara
kerja yang ada maka dualisme maksimal wajib dilakukan oleh
permasalahan tidak akan terjadi pemerintah, jika pemerintah ingin
bahkan memberikan dampak yang survive dalam pembangunan, jika
positif dalam percepatan tidak perlahan tapi pasti
pembangunan. Demikian sebaliknya bertambahnya jumlah angkatan
jika pemerintah tidak mampu kerja yang tidak terserap
memanfaatkan maka akan (pengangguran) akan menjadi beban
menciptakan dampak negatif yaitu dan penghambat dalam dalam
mengganggu pertumbuhan perekonomian dan pada akhirnya
ekonomi.Dilihat dari sudut menjadi masalah. Selain menjadi

Halaman |1
beban dan penghambat dalam 15-65 tahun. Menurut UUNo.13
pertumbuhan perekonomian suatu tahun 2003, tenaga kerja
negara, pengangguran juga merupakan setiap orang yang
digunakan menjadi salah satu mampu melakukan pekerjaan guna
indikator dari pasar tenaga menghasilkan barang dan jasa,
kerja yang ada. Rendahnya baik untuk memenuhi kebutuhan
pengangguran sering dianggap sendiri maupun orang lain atau
menjadi suatu prestasi dalam masyarakat. Dalam permasalahan
suatu negara demikian juga ini tenaga kerja dikelompokkan
sebaliknya. Namun pada menjadi :
kenyataannya belum 1) Tenaga Kerja Terdidik adalah
mencerminkan masalah tenaga kerja yang memerlukan
ketenagakerjaan yang jenjang pendidikan yang
sebenarnya. Konsep tinggi. Misalnya dokter, guru,
pengangguran disini diartikan insinyur dsb.
sebagai penduduk yang memasuki 2) Tenaga Kerja Terlatih adalah
usia kerja (15–65 tahun) yang tenaga kerja yang
sedang mencari kerja, memerlukan pelatihan dan
mempersiapkan usaha, putus asa pengalaman. Misalnya sopir,
dan sudah punya pekerjaan tapi montir dsb.
belum memulai bekerja.Secara 3) Tenaga Kerja tidak Terdidik
umum upaya pemerintah dalam dan Terlatih adalah tenaga
mengatasi pengangguran yang kerja yang dalam pekerjaannya
terjadi di negeri ini cukup tidak memerlukan pendidikan
berhasil, khususnya dalam ataupun pelatihan terlebih
menyediakan lapangan kerja dahulu. Misalnya tukag
meskipun tidak semua mampu sapu, tukang sampah dsb.
terserap. Dengan mengacu pada
permasalahan ketenagakerjaan dan Sementara bekerja diartikan
pengangguran tersebut, maka perlu sebagai kegiatan ekonomi yang
dilakukan pembahasan mengenai dilakukan oleh seseorang dengan
permasalahan yang menjadi maksud memperoleh atau
penghambat dalam menciptakan membantu memperoleh pendapatan
lapangan kerja, penyerapan atau keuntungan, paling sedikit 1
tenaga kerja, dan pengangguran jam (tidak terputus) dalam
dalam upaya meningkatkan dan seminggu yang lalu. Kegiatan
mempercepat pertumbuhan tersebut termasuk pola kegiatan
ekonomi negara ini. pekerja tak dibayar yang membantu
dalam suatu usaha/kegiatan
ekonomi. Berdasarkan definisi
II. TINJAUAN SECARA UMUM yang ada bekerja dapat
Konsep Tenaga Kerja dan dibedakan menjadi 4 kelompok
Pengangguran Konsep Tenaga kerja yaitu;
sendiri diartikan sebagai penduduk 1. bekerja secara optimal baik
dalam usia kerja yang siap dari segi upah dan maupun
melakukan pekerjaan, yaitu usia jam kerja,

Halaman |2
2. bekerja paruh waktu secara peningkatan ekspor yang akan
sukarela, menambah nilai devisa dan
3. bekerja tetapi disertai mendorong peningkatan nilai mata
ketidaksesuaian antara uang. Lebih lanjut, sektor industri
pendidikan dan pekerjaan yang dapat menggerakkan roda
ditekuni dan bekerja paruh perekonomian negara dengan lebih
waktu secara sukarela, cepat melalui dorongan terhadap
4. bekerja tetapi disertai dengan mobilitas barang/jasa dan
ketidaksesuaian antara latar penyediaan lapangan kerja. Oleh
belakang pendidikan dengan sebab itu, pembangunan di sektor ini
pekerjaan yang ditekuni. menjadi sangat signifikan untuk
diperhatikan oleh setiap
Selanjutnya, untuk mengukur pemerintahan di negara manapun.
persentase penduduk usia kerja Menindaklanjuti hal tersebut,
yang aktif secara ekonomi maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat
digunakan konsep Tingkat perlu untuk ikut berkontribusi dengan
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). mendorong sektor industri sebagai
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja salah satu penggerak utama
(TPAK) didefinisikan sebagai pertumbuhan ekonomi. Pada tahun
persentase jumlah angkatan kerja 2021, sektor industri pengolahan
terhadap jumlah penduduk usia sebagai penyumbang terbesar bagi
15 tahun keatas dalam suatu PDRB Jawa Barat sebesar 41,80%
wilayah. Sedangkan Pengangguran (BPS, 2022). Sehingga industri
diartikan sebagai angkatan kerja pengolahan di Jawa Barat dapat
yang belum dan sedang mencari dikatakan memegang peran vital
pekerjaan. Pengangguran terjadi sebagai penggerak pertumbuhan
karena jumlah penawaran tenaga ekonomi.
kerja lebih besar daripada
permintaan tenaga kerja. Persoalan ketenagakerjaan masih
Dengan kata lain, terjadinya menjadi isu sentral yang
surplus penawaran tenaga kerja memerlukan langkah-langkah
dipasar tenaga kerja. terobosan di dalam penanganannya,
Ketidakseimbangan dan terlebih di tengah ketidakpastian
ketidakcocokan antara permintaan ekonomi akibat pandemi Covid-19
lapangan kerja dengan penawaran maupun faktor global lainnya.
lapangan kerja inilah yang Kinerja ekonomi nasional dan Jawa
menciptakan pengangguran Barat menunjukkan perbaikan di
tengah tantangan ketidakpastian
III. POTENSI DAN global masih membayangi. Menurut
PERMASALAHAN TENAGA data Bank Indonesia dalam Laporan
KERJA DI JAWA BARAT Perekonomian Provinsi Jawa Barat
Sektor industri merupakan salah November 2022, IMF kembali
satu pendorong utama pertumbuhan menurunka proyeksi pertumbuhan
ekonomi. Hal ini berkaitan dengan ekonomi global 2022 dari 3,6% (yoy)
kemampuan sektor tersebut dalam menjadi 3,2% (yoy), seiring masih
memberi kontribusi terhadap berlangsungnya konflik geopolitik,

Halaman |3
tingginya inflasi, perlambatan
ekonomi di berbagai kawasan, Berdasarkan indikator
penurunan volume perdagangan ketenagakerjaan periode Agustus
dunia, dan berlanjutnya disrupsi 2022 yang dibandingkan dengan
rantai pasokan global. periode Februari 2022, terjadi
Perekonomian Indonesia 2022 penurunan Tingkat Partisipasi
diproyeksikan tumbuh pada rentang Angkatan Kerja (TPAK), namun
4,5%-5,3% (yoy), sehingga uniknya Tingkat Pengangguran
berpotensi tumbuh lebih tinggi Terbuka (TPT) juga turut menurun.
dibandingkan 2021. Permintaan Akan tetapi, apabila dibandingkan
domestik masih menunjukkan dengan kondisi pada Agustus 2021,
peningkatan searah dengan kinerja TPAK masih menunjukkan
terkendalinya pandemi Covid-19, perbaikan yang artinya proses
didukung masih positifnya kinerja pemulihan ekonomi masih terus
ekspor, dan terjaganya stabilitas berlangsung hingga saat ini. TPAK
sistem keuangan. Searah perbaikan pada Agustus 2022 mencapai
ekonomi nasional, perekonomian 66,15%, lebih tinggi sebesar 1,2%
Jawa Barat 2022 diperkirakan poin dibandingkan Agustus 2021
tumbuh pada rentang 5,1%-5,9% yang sebesar 64,95%. Namun
(yoy). Setelah mencatat kinerja apabila dibandingkan Februari 2022,
menggembirakan pada triwulan III kondisi TPAK tercatat mengalami
2022 yang tumbuh 6,07% (yoy), penurunan sebesar 0,24% poin yang
tantangan risiko perlambatan tercatat sebesar 66,31%. Adapun
ekonomi ke depan perlu diwaspadai, tingkat pengangguran terbuka (TPT)
antara lain kinerja ekspor dan pada Agustus 2022 adalah sebesar
investasi yang berpotensi tumbuh 8,31%, turun 1,51% poin
lebih rendah, seiring menurunnya dibandingkan dengan Agustus 2021
prospek ekonomi negara mitra dan yang sebesar 9,82% maupun
volume perdagangan global. Di Februari 2022 yang sebesar 8,35%.
tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Pada Maret 2022, laju perbaikan
Jawa Barat diperkirakan melambat kesejahteraan masyarakat Jawa
dibandingkan tahun 2022 namun Barat tertahan dibandingkan periode
masih tumbuh positif. Dari sebelumnya. Tingkat kemiskinan
permintaan, perekonomian Jawa tercatat sebesar 8,06% atau
Barat tahun 2023 masih akan meningkat dibandingkan September
ditopang oleh konsumsi rumah 2021 (7,97%), namun membaik jika
tangga dan net ekspor. Sementara dibandingkan Maret 2021 (8,40%).
dari sisi lapangan usaha, kontributor Di sisi lain, perbaikan kesejahteraan
utama diperkirakan bersumber dari petani menunjukkan perbaikan yang
sektor industri pengolahan, terindikasi dari Nilai Tukar Petani
perdagangan besar & eceran, (NTP) yang meningkat sebesar 2,5%
transportasi, serta penyediaan poin atau 2,56% (qtq) dibandingkan
akomodasi. Dengan demikian, triwulan II 2022 yang sebesar 97,71.
perekonomian Jawa Barat Resesi ekonomi global akan
diperkirakan tumbuh di kisaran berimbas perlambatan ekonomi
4,9%-5,7%. akan membuat sektor riil menahan

Halaman |4
kapasitas produksinya sehingga orang, bertambah sekitar 0,63 juta
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) orang (2,91%) jika dibandingkan
akan sering terjadi bahkan beberapa dengan keadaan Tahun 2020 (21,68
perusahaan mungkin menutup dan juta orang). Sedangkan jumlah
tidak lagi beroperasi. pengangguran terbuka pada Tahun
2021 mencapai 2,43 juta orang,
Berdasarkan Data BPS tahun 2020, berkurang sekitar 0,10 juta orang
jumlah tenaga kerja di Provinsi Jawa (3,95%) jika dibandingkan keadaan
Barat cukup melimpah dimana Tahun 2020 (2,53 juta orang). Pada
Provinsi Jawa Barat menjadi yang Agustus 2022, TPT mengalami
pertama sebagai provinsi dengan penurunan sebesar 1,51%
jumlah penduduk terbanyak di dibandingkan dengan Agustus 2021
Indonesia yang mencapai (9,82%), dari data tersebut dapat
48.274.162 jiwa (Sensus Penduduk disimpulkan bahwa Provinsi Jawa
2020,BPS). Dari jumlah tersebut, Barat sangat serius dalam upaya
sebanyak 24,74 juta orang menurunkan TPT, dimana
merupakan angkatan kerja. penurunan lebih tinggi dibandingkan
Angkatan kerja di Jawa Barat pada data nasional. Sementara itu data
Tahun 2021 bertambah sekitar 0,53 secara nasional, pada Agustus
juta orang (2,19%) dibanding Tahun 2022, TPT hanya turun sebesar
2020 (24,21 juta orang). Dengan 0,63% dibandingkan Agustus 2021,
demikian, Tingkat Partisipasi penurunan TPT di Provinsi Jawa
Angkatan Kerja (TPAK) pada Tahun Barat dalam rentang tahun 2021 -
2021 sebesar 64,95%, mengalami 2022 tersebut merupakan
peningkatan sebesar 0,42% poin penurunan pengangguran tertinggi
dibandingkan keadaan Tahun 2020 kedua di tingkat nasional setelah
(64,53%). Penduduk yang bekerja Provinsi Kepulauan Riau.
pada Tahun 2021 sebesar 22,31 juta

Jumlah dan Tingkat Pengangguran Jumlah dan Tingkat Pengangguran


Nasional Tahun 2019 - 2022 Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 - 2022

Dalam upaya untuk sebagai generator ekonomi, sangat


mempertahankan industri Jawa perlu untuk didukung dan diperkuat
Barat sehingga tetap berperan kunci dengan berbagai langkah strategis

Halaman |5
agar memiliki kemampuan
beradaptasi terhadap perubahan, Sejalan dengan sektor pariwisata
baik domestik maupun situasi lintas yang sedang berkembang saat ini,
negara. Terdapat beberapa sektor ekonomi kreatif juga merupakan
potensial yang dapat diangkat salah satu sektor yang berpotensi
menjadi sebuah peluang usaha dikembangkan secara lebih optimal
dalam upaya peningkatan di masa depan guna mendukung
kesempatan kerja baru dan sektor pariwisata. Ekonomi kreatif
peningkatan kesejahteraan tenaga hidup dan berkembang dari kreasi
kerja yaitu sektor pariwisata, manusia sehingga dalam
ekonomi kreatif dan agribisnis yang perkembangannya selain perlu
dapat atau memungkinkan berkaitan dukungan dari pembuat kebijakan
satu sama lainnya. Terlepas dari juga akan sangat tergantung dari
berbagai kendala yang masih kreativitas yang dihasilkan oleh para
menghimpit, sektor pariwisata pelakunya. Margin keuntungan yang
menjadi sektor yang semakin dapat dihasilkan dari kegiatan ekonomi
diandalkan dalam upaya kreatif relatif cukup tinggi
menciptakan kesempatan kerja, dibandingkan sektor lain, namun
meningkatkan nilai tambah produk, sebagai sebuah kegiatan ekonomi
serta menjadi salah satu sumber yang dicirikan dengan siklus hidup
penerimaan devisa. Jawa Barat yang singkat, risiko usaha yang
memiliki 6 Kawasan Strategis cukup tinggi, persaingan ketat, dan
Pariwisata Nasional (KSPN), 9 mudahnya pelaku pasar lain untuk
Kawasan Strategis Pariwisata melakukan imitasi produk
Provinsi (KSPP), 450 Daya Tarik menjadikan sektor ini juga sarat
Wisata Unggulan Provinsi Jawa dengan tantangan. Data Pemprov
Barat dan 108 Daya Tarik Wisata Jabar pada 2020 menunjukkan
Favorit. Pariwisata secara langsung populasi anak muda berjumlah 11,4
dapat menggerakkan bisnis juta jiwa, sementara populasi
akomodasi, transportasi, hiburan, provinsi tersebut secara total adalah
dan pertunjukan. Pariwisata juga 49,2 juta jiwa. Banyaknya penduduk
membantu perkembangan industri usia muda menjadi pemicu
jasa penginapan, jasa makanan dan pertumbuhan industri ekonomi
minuman, perdagangan eceran, jasa kreatif di Jawa Barat. Tercatat saat
transportasi, industri budaya, ini terdapat 1.504.103 usaha
olahraga, dan jasa rekreasi. ekonomi kreatif di sana. Ekonomi
Pengaruh tidak langsung pariwisata kreatif sangat membutuhkan
berasal dari peranannya dalam intervensi pemerintah dan kreativitas
mendorong investasi langsung dari masyarakatnya itu sendiri. Sub
(Foreign Direct Investment, FDI) baik sektor industri ekonomi kreatif
pada sektor pariwisata sendiri lainnya seperti fotografi, desain
maupun lintas sektor seperti grafis, video wisata atau film – film
konstruksi (misalnya infrastruktur), yang menjual rasa kangen
pendidikan (peningkatan Sumber wisatawan terhadap suatu tempat
Daya Manusia), maupun sektor yang pernah dikunjunginya.
telekomunikasi (teknologi informasi). Kemudian makanan minuman

Halaman |6
praktis yang dikemas dalam tenaga kerja dibandingkan sektor-
bungkus yang ramah lingkungan. sektor padat modal sehingga ini bisa
Lalu ada barang – barang yang dijadikan alternatif solusi bagi
berkaitan dengan olahraga dan gaya persoalan pengangguran saat ini.
hidup sehat pun akan sangat banyak Kedua, dari sisi inovasi dan
dicari seperti alat – alat kesehatan kreativitas. Ekonomi kreatif
dan kebugaran (fitness), menunjang bagi penciptaan nilai
perlengkapan olahraga (sepatu, serta berbagai pemecahan
pakaian, alat pelindung). Selain itu persoalan kreativitas dalam bisnis.
perlengkapan kebersihan seperti Ketiga, dari sisi identitas dan citra.
sabun, kosmetik berbahan organik, Karena ekonomi kreatif memiliki
dan obat- obatan herbal seperti jamu keanekaragaman tinggi maka
– jamuan juga akan banyak dicari keberadaannya sebenarnya juga
orang, bahkan kue yang dibuat dari mewakili keragaman warisan budaya
bahan yang menyehatkan juga mulai termasuk budaya ekonomi dari
marak di pasaran. Sistem penjualan masyarakat Indonesia. Sedangkan
secara daring (online) dan e- citra ekonomi kreatif terbangun
commerce pun akan sangat melalui pemasaran, turisme, dan
berkembang untuk menawarkan ikon nasional yang muncul di pasar
barang-barang pada industri kreatif internasional.
tersebut diatas. Sejurus dengan itu
beberapa jenis lapangan pekerjaan Selain itu sektor pariwisata dan
yang prospektif di era automasi ekonomi kreatif, sektor agribisnis
seperti saat ini, yaitu seperti merupakan subsektor pertanian
fotografer, desainer grafis, ilustrator, yang diharapkan dapat berperan
penata letak (layouter), kamerawan, penting dalam kontribusinya
pelatih kebugaran privat, tenaga terhadap pertumbuhan ekonomi,
pemasar (marketing), pengembang penerimaan ekspor, penyediaan
laman internet dan aplikasi (web dan kesempatan kerja, pengurangan
digital developer), dan sejenisnya. kemiskinan, dan pembangunan
wilayah Jawa Barat. Dilihat dari hasil
Ke depan, peran ekonomi kreatif produksinya, komoditas agro/
sebagai bagian dari motor perkebunan merupakan bahan baku
penggerak pertumbuhan ekonomi industri atau ekspor, sehingga pada
menjadi signifikan untuk dasarnya telah melekat adanya
dikembangkan. Setidaknya ada kebutuhan keterkaitan kegiatan
beberapa alasan yang usaha dengan berbagai sektor dan
mendasarinya: Pertama, kontribusi sub-sektor lainnya.
ekonomi. Ekonomi kreatif membuka
kesempatan untuk meningkatkan
pendapatan karena sektor ini
dicirikan dengan margin keuntungan
yang lebih tinggi dibanding sektor
lain pada umumnya. Selain itu
keberadaan ekonomi kreatif juga
lebih peka terhadap penyerapan

Halaman |7
Standar Okupasi Kebutuhan
Industri;
2) Peningkatan jumlah instruktur
IV. REKOMENDASI KEBIJAKAN bersertifikat kompetensi;
DALAM MENINGKATKAN 3) Peningkatan Jumlah Rasio
KUALITAS TENAGA KERJA Instruktur terhadap Jumlah
Pelathan;
Berdasarkan penjelasan diatas, 4) Peningkatan kapasitas BLK dan
pemerintah harus berupaya keras Kerjasama dengan LPK untuk
dalam menyusun kebijakan yang menambah jumlah penganggur
mengutamakan sektor potensial yang dilatih;
tersebut menjadi pembuka 5) Peningkatan kualitas pelatihan
kesempatan kerja baru dan Calon Pekerja Migran Indonesia
mendorong minat kewirausahaan (CPMI);
yang nantinya akan menyerap 6) Peningkatan jumlah lulusan
angkatan kerja sehingga yang bersertifikat kompetensi;
mengurangi jumlah pengangguran 7) Peningkatan akreditasi LPK;
terbuka di Jawa Barat. Salah satu 8) Peningkatan Kerjasama dengan
yang dapat diusulkan sebagai perusahaan untuk penerapan
sebuat konsep kebijakan yaitu program peningkatan
Meningkatkan Kualitas Pelatihan produktivitas;
Tenaga Kerja yang diselenggarakan 9) Peningkatan Kerjasama antara
oleh BLK maupun LPK. Adapun pemerintah, akademisi, dunia
beberapa upaya yang dapat usaha untuk jejaring
dilakukan adaalah sebagai berikut: peningkatan produktivitas.
1) Peningkatan program Pelatihan
Berbasis Kompetensi dengan
kualifikasi KKNI atau sesuai

Halaman |8

Anda mungkin juga menyukai