&
Bisnis
Mengatasipengangguran di Indonesia
Upaya Mengatasi pengangguran Oleh: SriHermuningsih Peran Kewirausahaan dalam Mengatasi pengangguran Oleh: Sukidjo pengangguran di Indonesia Permasalahan dan Strategi Mengatasinya di Indonesia di Indonesia
Oleh: Endang Mulyani Keterkaitan Pengangguran Masalah dan Pendidikan: Potensi Sumber Daya dan
Oleh: EkoGiyartiningrum dan Aula Ahmad Hafidh Peran Sektor Informal dalam Menanggulangi Indonesia Oleh: Daru Wahyuni Pengembangan Agro Industri: Suatu Alternatif Pembangunan Untuk Mengatasi pengangguran Oleh: Suwarno Usaha Keeil dan Menengah (UKM)dan Upaya Mengatasi pengangguran Oleh: Teguh Sihono Pertanian Masalah pengangguran di
Vol. 1 I No.1
Hal. 1-85
1858-2648
ISSN: 1858-2648
DAFTAR ISI
Dewa n Redaksi -------------------------------------------------------------------------Penganta r Redaksi ---------------------------------------------------------------------Dafta r Is 1.
Ii
V V
iii i------------------------------------------------------------------------------29-40
----
1-16 17-28
2.
o leh:
3.
Sukidjo ------------------------------------------------------------------------
4.
Keterkaitan Masalah
pengangguran
dan Pendidikan:
v v
Masalah pengangguran
Oleh: Daru Wahyunl --------------------------------------------------------------6. Pengembangan Agro Industrl: Suatu Alternatlf Untuk Mengatasl pengangguran Pembangunan Pertanlan
Oleh: Suwarno ---------------------------------------------------------------------7. Usaha Keel! dan Menengah (UKM) dan Upaya Mengatasl pengangguran Oleh: Teguh Sihono Blodata Penulls Pedoman Penullsan
m
65-69
v
J
70-85
ill
PERAN KEWIRAUSAHAAN
Abstract
Up to the end of the year 2004, Indonesia still experiences the impad of. 'Severeeconomi~crisisSo that the rate of economy existing still lagged behifJd 'if it is compared with the economy before crisis. The impad strongly felt by people in general is the high rate of unemployment The unemployment hap;; pened not only to low educated people, bl1.talso to university graduates who have difficulties to obtain their jobs. The increasing number of unemployment ,requires the government to undertake some solutions, considering that the 14 ... {}f!9ative irnpads of unemployment shall extremely influence the economic and Political lives. In short-term, efforts to solve the unemployment problemshallbe under.taken directly by opening new field of work. Meanwhile, indired efforts shall be meby developing entrepreneurship, so that every job seeker would have the attitude and charader of self - confident, independent, daring to take risk, innovative and creative, as well as having future perspedive. By having the entrepreneurship charader and nature, it is expeded that unemployed dare to ~ttempt opening their own business in order to create field of work. .. oth for b themselves and other people .. On the other side, to create work field it necessitates high' economic rate;, Every one per~ent the rate of economic growth it would be able to agsorqp \additionallaborforce.between 200,000 up to 300,000 manpower: In order to maintain andlmprove the economic rate, it is neededhigh investment. New 'lnvestmentswouldhappen if there are conducive econdmic climate, as well as rety and law guarantees:Jn connection with those things, every Indonesian 'enshould confer support in order to create economic and political stability, Indon~sian economy would soon grow and develop rapidly, as well as be lie to solve the increasing number of unemployment. Keywords: Unemployment, Entrepreneurship
A. Pendahuluan Hingga akhir tahun 2004 krisis ekonomi yang dialami Indonesia telah berlangsung hampir tujuh tahun, namun belum tampak
tanda-tanda bahwa krisis ekonomi tersebut akan berakhir, sementara itu negaraKorea negara tetangga seperti Thailand,
17
dari krisis ekonomi. Krisis ekonomi yang berkepanjangan ternyata telah merusak
sendi-sendi. ekonomi nasional, yang ditandai oleh bankrutnya perusahanperusahaan besar maupun lembaga perbankan. Bahkan krisis ekonomi telah berkembang menjadi krisis multi dimensi, sehingga permasalahan yang dihadapi B. Mengapa Terjadi pengangguran? Indonesia menjadi semakin kompleks. pengangguranmerupakansesuatuyang Bankrutnya beberapa perusahaan besar tidak dikehendaki atau dibenci oleh setiap maupun lembaga keuangan menyebabkan orang pada umumnya. Karena itu setiap terjadinya pemutusan hubungan kerja orang berusaha untuk tidak menganggur (PHK) secara besar-besaran, sehingga yakni dengan cara mencari pekerjaan. banyak penduduk yang semula memiliki Dengan beke~a seseorang akan pekerjaan tetap menjadi penganggur. memperoleh penghasilan, dan dengan Seseorang yang menjadi penganggur penghasilan tersebut digunakan untuk berarti mereka ini kehilangan pekerjaan memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun pokok sebagai sumber penghasilan, demikian, dorongan bekerja tidak hanya sehingga mereka tidak memifiki sekedar untuk mendapatkan penghasilan penghasilan, akibatnya mereka menjadi melainkanjuga digunakan untuk mencapai miskin. Di lain pihak kebutuhan barang dan tujuan non ekonomi, misalnyamemperoleh jasa untuk keperluan hidup harus nilai, martabat atau untuk aktualisasi diri. mendapatkan pemuasan. Adanya Siapa yang termasuk penganggur? keharusan untuk memenuhi kebutuhan Pengangguran tidak dapat dipisahkan hidup memungkinkan seseorangbertindak dengan masalah ketenagakerjaan. Dalam "tidak wajar", asal berbuat tanpa analisis ketenagakerjaan, penduduk mempertimbangkan akibat yang akan dibedakan menjadi dua golongan yakni terjadi. Oleh sebab itu, jika seseorang tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. menganggur maka memungkinkan yang Menurut Dumairy (2000: 74) tenaga kerja bersangkutan bertindak di luar batas yang (manpower)adalah penduduk yang dapat merugikan orang lain, melanggar berumur dalam batas usia kerja yakni 15aturan maupun norma serta nilai yang 64 tahun, sedangkan penduduk bukan berlaku. Oleh sebab itu, semua negara tenaga kerja adalah penduduk yang selalu berusaha untuk memperluas usianya kurang dari 15tahun. Merekayang kesempatankerja sehingga pengangguran termasuk tenaga kerja dapat dibedakan yangterjadi diupayakanserendahmungkin. menjadi angkatan kerja (labour force) dan Adanya pengangguran yang tinggi akan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja 18
mengganggu stabilitas ekonomi, politik, hukum dan sosial.Olehsebab itu perluasan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan ekonomi.
terdiri adalah
menyebutkan
selama satu minggu sebelum pencacahan dan berusaha mencari pekerjaan. 1982: 21). Menurut angkatan Sadono kerja pengangguran tergolong mendapatkan memperolehnya 236) Pengangguran adalah seseorang pekerjaan, tetapi Sukirno, dan ingin
pekerjaan, meliputi orang yang mempunyai pekerjaan, pada saat disensus (disurvei) memang sedang bekerja atau mereka yang mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, misalnya petani sedang menanti panen, atau pegawai yang sedang cuti. Sedangkan
penganggur adalah penduduk usia kerja, yang tidak memiliki pekerjaan dan mencari pekerjaan. Yang termasuk bukan angkatan kerja adalah tenaga ke~a atau penduduk usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan, dan tidak mencari pekerjaan. Termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja antara lain para Ibu rumah tangga, atau mereka yang sedang bersekolah (pelajar dan mahasiswa). Dengan demikian para ibu rumah tangga, siswa-siswa sekolah maupun mahasiswa meskipun mereka ini tidak bekerja namun tidak dapat dikatakan sebagai penganggur karena mereka tidak mencari pekerjaan. Oleh sebab itu, "usia kerja", "tidak bekerja" dan "mencari Kenyataan penduduk penganggur pekerjaan" merupakan definisi indicator terhadap konsep pengangguran. banyak dijumpai tentang pengangguran tahun adalah . Menurut Sensus orang yang tidak 3. 2.
baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang, di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Ada berbagai di penyebab terjadinya antara adalah: 1. pengangguran,
Keterbatasan jumlah lapangan kerja, sehingga tidak mampu menampung seluruh pencari kerja. Keterbatasan kemampuan yang dimiliki pencari kerja, sehlngga pencari kerja tidak mampu mengisi lowongan kerja karena tidak memenuhi kemampuan diperlukan. sebenarnya Dalam terjadi persyaratan yang ini, dan keterampilan keadaan
mismatch and
tenaga memiliki oleh
bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan (BPS, 1973 : 25) Sedangkan dalam Sensus Penduduk tahun 1980
19
disebabkan yang bersangkutan tidak memiliki kurangnya 4. Tidak akses informasi, atau dan pengetahuan lapangan
pemahaman peneari kerja. meratanya pekerjaan kerja. di Daerah perkotaan lapangan banyak tersedia sedangkan
C. Macam-macam
beberapa berikut: 1. dapat
pengangguran
lain sebagai
pedesaan sangat terbatas. Akibatnya terjadilah urbanisasi. Namun demikian perlu disadari bahwa lapangan kerja di perkotaan memerlukan keterampilan dan kemampuan memiliki menjadi tertentu, sehingga akan tenaga kerja dari pedesaan yang tidak keterampilan penganggur justru sehingga
Berdasarkan jenisnya, pengangguran dibedakan menjadi pengangguran terbuka dan setengah dan setengah Buruh yang usia
pengangguran. pengangguran terbuka (open unemployment) Menurut Internasional terbuka termasuk pengangguran (under unemployment). Organisasi (ILO) adalah seseorang penduduk pengangguran
menambah jumlah pengangguran yang telah ada. 5. Kebijakan pemerintah yang tidak tepat, yakni pemerintah tidak sektor mampu dan modern. sektor mendorong pertumbuhan modern gagal perluasan
kelompok
kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja, bersedia bekerja dan sedang meneari pekerjaan (Kompas, 15 Mei 2001) Setengah penganggur dapat dibedakan penganggur penganggur penganggur jam normal, menjadi setengah Setengah adalah meneari terpaksa dan setengah
seseorang yang bekerja kurang dari pekerjaan lain atau bersedia menerima
sehingga
kesempatan kerja juga terbatas. Rendahnya upaya pemerintah melakukan meningkatkan pelatihan skill kerja peneari
pekerjaan
tambahan
sedangkan
setengah penganggur sukarela adalah seseorang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu, tetapi tidak meneari pekerjaan dan tidak bersedia Menurut menerima pekerjaan lain. Dumairy (2000: dengan maksud
Kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan sangat baik untuk mengatasi mismatch dan mislink sehingga para peneari kerja memilikl keterampilan
20
atau
membantu
memperoleh
pendapatan atau keuntungan dan lamanyabekerjapaling sedikitsatujam secara kontinyu dalam se.minggu sebelum pencacahan. ILO menggunakan standar atau curahan jam minimum bekerja adalah 35 jam per minggu. Selain menggunakan standar atau curahan jam minimum untuk mengukur setengah penganggurandapat juga digunakan ukuran sesuai tidaknya produktivitas yang dihasilkan, maupun tingkat penghasilan yang diperoleh dibandingkan dengan kemampuan
bertambah dari 4.197.000 Orang (4,68%) naik menjadi 9.130.000 orang (9,06%) pada tahun 2002. Jumlah pengangguran terbuka ini akan bertambah lagi dengan masuknya angkatan kerja baru. Menurut Kwik Kian Gie, diproyeksikan pada tahun 2005 jumlah pengangguran terbuka akan mencapai 10,45% dari angkatan kerja. 2. Berdasarkan penyebabnya, pengangguran dapat dibedakan menjadi (a) pengangguran friksional (frictional unemployment), (b) pengangguran musiman (seasonal
Tabel 1. Profil Ketenagakerjaan Indonesia Tahun 1996-2002 (dalam ribuan) 1999 1998 1997 92.734 90.109 2000 89.602 9.130 6.030 88.816 87.672 85.405 8.005 5.062 4.197 100.770 85.701 2002 98.812 94.843 2001 89.837 . 4.407 90.807 5.813 91.550 1996 95.650 6,36 5,46 4,68 4,89 9,06 6,08 8,10 Keterangan Bekerja
yang dimiliki. Dengan demikian . seseorangyang bekerja kurang dari 35 jam per minggu, produktivitasnya rendah, penghasilan yang diterima tidak sesuaidengan kemampuan atau pendidikannya dapat dikategorikan sebagai setengah penganggur. Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa sejak tahun 1997 jumlah pengangguran terbuka selalu
unemployment), (c) pengangguran karena teknologi (technological unemployment), (d) pengangguran struktural (structural unemployment), Ce) pengangguran siklus (cyclical unemployment). pengangguran friksional merupakanpenganggurandi mana seseorang pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain dan selamabelum mendapatkanpekerjaan 21
yang baru maka yang bersangkutan menjadi penganggur. disebabkan pengangguran yang musim. adalah akibat musiman adalah pengangguran oleh pergantian teknologi yang terjadi pengangguran pengangguran dari teknologi modern. perubahan sektor adalah
rendah, atau mereka telah memiliki penghasilan dari kekayaannya sehingga mereka lebih senang tidak bekerja. pengangguran friksional pada umumnya merupakan sukarela. terjadi pengangguran yang Sedangkan pengangguran
. pergantian atau perubahan teknologi, sederhana ke teknologi structural dari karena adanya ekonomi, sekunder karena Pengangguran struktur
menginginkan untuk bekerja, sehingga mereka terpaksa menerima keadaan, misalnya pengangguran karena terjadinya pemutusan hubungan kerja
ke sektor
maupun tersier. pengangguran siklus pengangguran terjadinya siklus perekonomian dari masa boom ke masa resesi. pengangguran tak kentara (disguised
D. Dampak pengangguran
Meskipun pengangguran itu merupakan akibat, namun pengangguran ternyata menimbulkan dampak baru, baik dalam
bidang ekonomi, politik, hukum, moral dan mental. 1. Dampak ekonomi, a. pengangguran menganggur kebutuhan mendapatkan menyebabkan maka mereka tidak hidup harus kemiskinan sebab jika seseorang memiliki penghasilan, sedangkan pemuasan. Karena
pengurangan atas
tidak mengurangi produksi total. Berdasarkan pengangguran menjadi kemauannya, dibedakan sukarela dapat
pengangguran
(voluntary
tidak memiliki penghasilan maka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mengambil dipenuhi dengan cara mencari tabungan,
pinjaman. Jika keadaan demikian berlangsung terus maka kekayaan mereka akan habis dan akhirnya jatuh pada kemiskinan. pengangguran menyebabkan perekonomian tidak berkembang.
secara sukarela
pekerjaannya, antara lain disebabkan oleh fasilitas dan iklim kerja kurang nyaman, gaji/upah yang diterima
22
Sukidjo
Seseorang yang menganggur tidak memiliki tidak sebagian penghasilan besar sehingga penduduk memiliki daya beli. Jika
4.
Dampak Sosial. Karena menganggur, maka Karena terpaksa seseorang miskin, tidak mereka memiliki mungkin penghasilan, sehingga menjadi miskin. menjadi gelandangan,
menganggur maka barang-barang dan jasa yang dihasilkan tidak laku terjual akibatnya rugi, perusahaan Jika akan sehingga hubungan 6. maka 5. mengalami perusahaan mengurangi terjadilah kerugian. investasi
pengemis ataupun pemulung. Dampak moral. Karena menganggur dapat menimbulkan moral perilaku dan yang etika melanggar
kegiatan usahanya diperkecil dan pemutusan kerja sehingga pengangguran makin bertambah. Keadaan ini akan berlangsung terus sehingga perekonomian secara keseluruhan mengalami penurunan. 2. Dampak Politik. Pengangguran yang semakin meluas akan menimbulkan gelombang demonstrasi protes, ataupun dari pekerja maupun sudah tentu nasional kehidupan Banyaknya menimbulkan berbuat menipu, dan
masyarakat, misalnya tindakan asusila, dan amoral. Dampak mental, yakni mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri, hilangnya harga diri, merasa rendah diri, bahkan karena menganggur dapat menjadikan seseorang mengalami depresi.
organisasi serikat pekerja. Banyaknya gelombang demonstrasi sehingga membahayakan kenegaraan. 3. Dampak dorongan kriminal merampok, Keamanan. dapat untuk seperti . pengangguran akan mengganggu stabilitas
menempatkan
berani mencuri,
membunuh
sebagainya. Perilaku demikian terpaksa dilakukan demi memperoleh kekayaan guna memenuhi kebutuhan hid up keluarga. Kondisi demikian jelas akan mengganggu ,ketentraman aman masyarakat. dan rasa
selama krisis ekonomi, antara lain berupa lapangan dan kesempatan perlindungan kerja dan meningkatkan
23
Untuk mengatasi pengangguran dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mengatasi pengangguran secara bidang padat langsung, pemerintah dapat maupun cara tidak 2. serta langsung membuka lapangan kerja baik di pemerintahan karya. Sedangkan perekonomian serta menciptakan proyek langsung yakni dengan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan menumbuhkan sikap kewirausahaan pada para pencari kerja melalui pengembangan kewirausahaan. Menurut Gerakan Nasional Memasyarakatkan kewirausahaan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK), yang dimaksud adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah menciptakan, teknologi meningkatkan pada dan upaya baru dalam mencari, acara kerja, dengan rangka 3. menerapkan produk efisiensi
disumbangkan dalam proses produksi, sehingga tidak akan bergantung kepada pihak lain. Dengan adanya individualitas menciptakan dan kepercayaan yang usaha sendiri sesuai tinggi mereka beranj mencoba untuk dengan kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Berorientasi pad a tugas dan hasil , prestasi dalam arti dalam menjalankan kegiatan selalu berusaha mengejar keunggulan menyadari memiliki kata tertinggi, berorientasi pada laba atau yang lain. Untuk dapat perlunya dorongan lain kerja keras, mencapai hal tersebut mereka harus yang kuat, ulet, mereka perlu
tekun, energik serta inisiatif. Dengan mengembangkan motif berprestasi. Pengambil risiko, dalam arti mereka lebih senang bekerja pada kegiatan . yang memiliki sedang inisiatifnya. 4. Kepemimpinan, dalam arti mereka leadership dari Kepemimpinan cenderung karyawan mampu bertindak sebagai pemimpin yang mengutamakan pada manajerialnya. pengembangan risiko pada tingkat mendorong dan sehingga
memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dengan kata lain untuk mengatasi pengangguran mental perlu ditanamkan sehingga sikap wirausaha pada diri setiap 5) para
kreativitas
(leadership)
kolektif,
akan
mengembangkan sikap bekerja secara menempatkan sebagai mitra kerja sehingga tercipta iklim kerja yang kondusif. Sebaliknya kepemimpinan managerial cenderung mendudukkan diri sebagai "boss" yang senang memerintah, merasa memiliki
watak wirausaha sebagai berikut : percaya diri, dalam arti para pencari kerja sebaiknya memiliki optimisme yang tinggi bahwa mereka memiliki kemampuan yang dapat
24
Sukidjo
sehingga sebagai
kerja
tampaknya
sulit
untuk
menjadi yang
wirausaha.
Sebaliknya
orang
sejajar dengan factor produksi lainnya. Keorisinilan, dalam arti produk atau kegiatan yang dilakukan tidak hanya meniru yang telah ada, melainkan mereka menciptakan berbeda dengan ciri merupakan sesuatu yang lain, yang. dapat yang
berkeinginan hidup bebas, kreatif dan ingin menjadi majikan merupakan untuk menjadi wirausaha. Menurut prinsip umum dalam dan dorongan 289)
pengembangan 1.
khas yang
kewirausahaan adalah sebagai berikut : Pada dasarnya semangat, perilaku dan kinerja
diunggulkan. Untuk menciptakan orisinalitas mereka harus kreatif dan inovatif, bersifat fleksibel, memiliki memiliki pengetahuan banyak sumber. 6. Berorientasi ke masa depan, dalam arti dapat memprediksl apa yang diperlukan di masa depan yang pada saat kini belum banyak dllakukan. Untuk itu, mereka sebaiknya mampu melakukan analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang serta tantangan, yang lebih dlkenal
SWOT.
merupakan hasHinteraksi yang dinamis dari unsure kemauan, kemampuan dan kesempatan. 2. Kewirausahaan yang dapat merupakan dipelajari sesuatu dan
luas serta
dikembangkan dari pada sesuatu yang diwariskan. kemampuan banyak Meskipun kemauan dan kewirausahaan oleh sedikit factor
dipengaruhi
keturunan atau bakat, namun factor yang lebih dominan adalah pengaruh dari interaksi dari kemauan, dan pada dilakukan karena berkaitan kemampuan dan kesempatan. 3. Upaya seorang sepanjang penumbuhan kewirausahaan dapat namun banyak individu usia, pengembangan
tersebut
dimiliki oleh para pencari kerja, sehingga mereka memiliki sikap pantang menyerah, berani mencoba, tidak bergantung pada pihak lain serta memiliki kepercayaan diri yang tinggi bahwa dirinya mampu berbuat.
kewirausahaan
maka waktu penumbuhan yang tepat dilakukan sejak usia balita hingga usia 24 tahun. Secara alamiah di semua sektor ekonomi atau di semua daerah akan muncul orang yang berbakat wirausaha sebagai dampak factor tantangan serta
25
system nilai dan sosial budaya yang berlaku di masyarakat. 5. Semangat, sikap dan perilaku kewirausahaan termasuk kebutuhan tersier sebagai kebutuhan aktualisasi diri sehingga pola dapat tidak setiap orang memilikinya. Adapun kewirausahaan 1. pengembangan dikelompokkan
sendiri lapangan
sehingga
dapat
menciptakan
maupun orang lain. Penciptaan lapangan pekerjaan pemerintah maupun swasta. Untuk dapat menciptakan lapangan kerja investasi. berdampak akan terjadi Meningkatnya pada diperlukan akan . laju usaha yang terpadu guna meningkatkan investasi peningkatan laju
menjadi dua maeam, yakni: Pola Pengembangan Tradisional, yakni pola yang hampir tidak disadari sebagai program pengembangan kewirausahaan. Termasuk dalam pola pengembangan trasisional antara lain Magang eara Minang, Wirausaha eara China, Magang pola pedagang keliling, dan magang 2. dengan pola usaha angkutan dan sektor jasa, Pola Pengembangan pol a yang dirancang sebagai program Modern, yakni secara sadar pengembangan.
pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja apabila ilktivitas tambahan ekonomi yang kerja. mengalami kenaikan sebagai akibat makin tingginya memerlukan ekonomi tenaga
Secara teori, setiap laju pertumb.uhan ekonomi sebesar 1 (satu) persen akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 400.000 orang. Jika setiap tahun terjadi tambahan angkatan kerja baru 2,3 juta orang maka untuk menyerap tambahan angkat kerja baru maka laju pertumbuhan ekonomi harus diusahakan sebesar 6% (Sukidjo, 2003: 425). Tabel2 disajikan data hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan pertambahan lapangan kerja. Dari Tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa tambahan tenaga kerja maupun pertambahan lapangan pekerjaan tiap satu pertumbuhan berjalan secara proporsional dengan satu pertumbuhan ekonomi dan tambahan lapangan pekerjaan untuk tiap persen pertumbuhan ekonomi bergerak antara 200.000 mengurangi perlu pertumbuhan hingga 300.000 secara cepat laju yang tinggi.
Termasuk dalam pola ini, antara lain Pola Inkubator, pola Franchaise, Pola Kemitraari Usaha Kecil, Pola Program Usaha Mandiri dan Kewirausahaan, Pola Penumbuhan Kewirausahaan Program Pemuda Mandiri{Tenaga Kerja Mandiri yang dilaksanakan oleh Departemen Tenaga Kerja dan Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga, serta Pola Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan Dengan kewirausahaan penganggur berani cara yang dikembangkan pengembangan diharapkan melakukan para usaha oleh Pendidikan Tinggi.
ribu orang. Oleh karena itu untuk dapat pengangguran perekonomian diupayakan terjadinya
26
Tabel
2. Pertumbuhan
Ekonomi,
pengangguran
Terbuka
dan Pertambahan Lapangan yang Ke~a Angkalan Lapangan Lapangan Jumlah 3,16 10,64 96,08 -191,00 106,720,82 108,864 6,075,81Jumlah ke~a 88,194,25 94,855,40 98,815,80 95,65 1,14 1,02 % 9,504,29Pengangguran per 1 % Beke~a 8,108,00Orang 91,65 292.00 104,584,80 100,327 ,83 100,783 9,13 198,00 0,84 10,05 6,03,48 94,07 2,00 9,97 1,97 10,51 2,01 1,79 4,861.443,03 6,36 2,114,51 89,84 2,26 Terbuka Ekonomi 88,82 208,25 83,90 346,55 2,61 2,28 92,28 312,50 90,81 331,92 90,78 2,14 9,06 0,80,79 9,81 253,00 10,04 9,53 -0,46 -0,86 1,50 0,97 Oula) Pertumbuhan Tambahan Ke~a Oula) Ekonomi (%) Kerja Pertumbuhan
Kerja Tahun
u)
Sumber
: Sakernas-BPS
2003 (Kompas,
12 Pebruari
2005)
Tinggi
rendahnya
laju
perekonomian
lapangan
kerja
sangat tergantung
maka para
yang terjadi. Di lain pihak dorong~n investasi sangat tergantung pada stabilitas politik dan ekonomi. Para investor akan menanamkan modalnya apabila ad a jaminan keamanan dan kepastian hukum. Oleh sebab itu kita perlu menyadarkan semua pihak agar dapat menciptakan dan mempertahankan iklim investasi dengan ini. mengupayakan keamanan dan kepastian hukum di negara Indonesia tercinta Penciptaan lapangan kerja melalul
penganggur dl desa akan pindah ke kota sehingga terjadilah urbanisasi. Oleh sebab itu penciptaan lapangan kerja sebaiknya dilakukan pedesaan. G. Kesimpulan Hingga akhir tahun 2004 dampak krisis ekonomi di Indonesia masih sangat terasa sehingga laju perekonomian yang terjadi masih jauh dibandin'g sebelum terjadi dengan krisis. angka perekonomian banyak adalah baik di perkotaan maupun di
pengembangan kewirausahaan hendaknya dilakukan secara merata hingga sampai ke pelosok desa. pengangguran dapat terjadi baik di kota maupun di pedesaan. Hanya saja pengangguran umumnya tersembunyi di daerah pedesaan pengangguran merupakan
Dampak yang sangat dirasakan oleh rakyat masih tingginya pengangguran. pengangguran tidak hanya dialami oleh mereka yang berpendidikan rendah, bahkan banyak lulusan perguruan tinggi yang mengalami kesulitan untuk
(disguised unemployment).
27
mendapatkan pekerjaan. Makin banyaknya pengangguran mengharuskan pemerintah untuk segera mengambil langkah pemecahan, mengingat dampak negatif
Di lain lapangan
pihak, kerja
untuk
diperlukan
perekonomian
yang tinggi.
ekonomi akan
pengangguran sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi dan politik. DaJamjangka pendek upaya mengatasi pengangguran dilakukan secara langsung dengan membuka lapangan Sedangkan dengan kewirausahaan cara kerja baru. adalah cara tidak langsung sehingga
mampu menyerap tambahan tenaga kerja antara 200.000 hingga 300.000 ribu tenaga kerja. Untuk mempertahankan laju terjadi dan meningkatkan baru akan per~konomian apabila iklim
diperlukan investasi yang tinggi. Investasi perekonomiannya Sehubungan dukungan ekonomi kondusif serta adanya itu, setiap warga stabilitas sehingga segera tumbuh cepat serta yang
jaminan keamanan dan kepastian hukum. dengan untuk dan negara Indonesia hendaknya memberikan terjadinya politik dengan
masing pencari kerja akan tertanam sikap dan watak percaya diri, tidak bergantung, berani mengambil risiko, inovatif dan kreatif serta memiliki wawasan ke depan. Dengan memiliki cirri dan watak kewirausahaan diharapkan para penganggur berani mencoba untuk membuka usaha sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
pengangguran
Daftar Pustaka
Anonim. (2000). Propenas 2000-2004. UU No.25 Th 2000 tentang Program Pembangunan Naslonal Tahun 2000-2004. Jakarta : Sinar Graflka. Anonim. (2003). Kompas, Mel dan September 2003 dan Desember 2004. Dumalry. (2000). Perekonomlan Indonesia. Yogyakarta : BPFE UGM Yogyakarta Meredith, Geoffrey G. (1992). Kewlrausahaan : Teor! dan Praktek. Seri Manajemen No.97. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Sadono Sukirno. (1989). Ekonoml Pembangunan: Teorl dan Kebljakan. Jakarta: Erlangga
Salim Siagian. (1995). Kewlrausahaan Indonesia Dengan semangat 17-8-45. Jakarta : Puslatpengkop dan PK. Sukldjo. (2003). Peranan Pendldikan kecakapan Hldup (Life Skills) dalam Mengatasl pengangguran Terdldlk. Cakrawala pendld!kan : JurnalIlmlah Pendldlkan. Nopember 2003 Th.XXII No.3. Yogyakarta : LPM UNY.
28