Anda di halaman 1dari 12

Definisi Pengangguran menurut para ahli

 Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari
pekerjaan akan tetapi belum memperolehnya. (Sukirno) 
 Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam
kategori angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan juga secara aktif tidak sedang
mencari pekerjaan. (Nanga) (2005: 249)

International Labor Organization (ILO) memberikan definisi pengangguran yaitu:

 Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja
yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta
sedang mencari pekerjaan.
 Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan
dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara terpaksa
bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih
bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan (BPS, 2001: 4).

Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) menyatakan bahwa:


 Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per
minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima pekerjaan
lain.
 Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam per
minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain
(BPS, 2000: 14).

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya.

PANDANGAN PENGANGGURAN TENTANG TOKOH EKONOMI

John Maynard Keynes berpendapat bahwa pengangguran tidak bisa dihapuskan bersih namun
bisa dikurangi. Menurut Maynard, terdapat bebrapa langkah yang bisa dijalankan untuk
mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut:
● Mengarahkan rencana pembangunan pada kegiatan yang bertujuan mengurangi ketimbangan
antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi.

● Merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan bidang penanaman modal, perpajakan, izin
usaha, perdagangan, serta moneter.

● Menyusun suatu program serta proyek berkaitan dengan perluasan kesempatan kerja.

● Mendorong secara terbuka bagi tumbuhnya usaha-usaha yang sifatnya informal.

PENJELASAN TENTANG COVID-19 MEMPENGARUHI PENGANGGURAN

COVID-19 adalah virus yang menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi
paru-paru yang berat, hingga kematian. Di Indonesia pandemic COVID-19 yang saat ini terus
mengalami eskalasi, tidak hanya berpotensi mengakibatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi,
serta Virus ini tidak hanya menyebabkan tingginya angka kematian di seluruh dunia tetapi juga
menyebabkan kemerosotan ekonomi yang perlahan-lahan “membunuh” negara-negara di seluruh
dunia, dan juga mengakibatkan jumlah pengangguran dalam skala besar. Dalam dunia yang
sangat terhubung dan terintegrasi, dampak penyakit di luar kematian (mereka yang meninggal)
dan morbiditas (mereka yang tidak dapat bekerja untuk jangka waktu tertentu) telah terlihat jelas
sejak wabah. Perusahaan di seluruh dunia, terlepas dari ukurannya, yang bergantung pada input
dari China telah mulai mengalami kontraksi dalam produksi. Transportasi menjadi terbatas dan
bahkan dibatasi di antara negara-negara telah semakin memperlambat kegiatan ekonomi global.
Hal ini menimbulkan peningkatan angka pengangguran yang cukup signifikan. Data terakhir
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2019, tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,05
juta orang atau 5,28 % dari jumlah angkatan kerja. Center of Reform on Economics (CORE)
Indonesia memperkirakan jumlah pengangguran terbuka pada kuartal kedua 2020 akan
bertambah 4,25 juta orang. Angka tersebut merupakan proyeksi yang dibuat CORE berdasarkan
skenario ringan dampak pandemi corona. Sementara pada skenario sedang akan terdapat
tambahan 6,68 juta orang yang menganggur, sedangkan pada skenario berat sebanyak 9,35 juta
orang.
DAMPAK CORONAVIRUS PADA EKONOMI GLOBAL
Wabah koronavirus telah menyebabkan penderitaan pada manusia dengan gangguan ekonomi
yang berasal dari Cina dan menyebar seperti secara cepat ke seluruh dunia. Kontraksi pasokan
China menyebabkan gangguan ekonomi di negaranegara lain karena berdasarkan pasokan ini
banyak negara Cina yang mengatur dan membatasi jumlah produksi mereka. China adalah
pemasok bahan baku terbesar di banyak sektor. Jadi tanpa pasokan, ekonomi negara-negara lain
juga menurun. Hal ini menyebabkan penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
global menjadi 2,4% pada tahun 2020 yang sebelumnya 2,9% pada tahun 2019.
Di Amerika Serikat, perusahaan yang menyiapkan para staf untuk bekerja dari jarak jauh yaitu
Twitter, Apple, Microsoft, Amazon dan JP Morgan. Google memerintahkan 8.000 pekerja untuk
melakukan work from home selama sehari untuk menguji coba skenario kerja jarak jauh yang
diperpanjang setelah seorang karyawan menderita gejala mirip flu.

DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP EKONOMI INDONESIA


Indonesia adalah negara berpenduduk padat dengan lebih dari 267,7 juta orang penduduk. Itulah
sebabnya pandemi ini sangat menakutkan bagi masyarakat Indonesia. Sudah terkonfirmasi
34,316 kasus di indonesia yang terinfeksi oleh penyakit ini dengan 12,129 orang sembuh dan
jumlah kematian 1,959 jiwa. Jika pandemi ini terus meningkat maka banyak orang yang
ketakutan pandemi ini akan merusak ekonomi dan juga sisi sosial mereka. Banyak sekali
perusahaan yang menutup usahanya untuk mencegah penularan pandemi masyarakat ini serta
banyak pabrik, toko, dan UMKM lainnya yang terpaksa menutup usaha mereka karna adanya
pandemi ini.
Hal ini menyebabkan kerugian jutaan dolar dari sektor ekonomi. Salah satu penyebab mengapa
virus corona mudah menyebar di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan negara dengan
Sektor pariwisata yang cukup luas. Jika devisa hasil ekspor Kelapa Sawi memiliki kontribusi
terbesar di Indonesia maka Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang berperan penting
dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memiliki kontribusi devisa terbesar kedua di
Indonesia. Sektor pariwisata memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang pada
perekonomian Indonesia.
Dampak jangka pendek dapat di rasakan secara langsung, sedangkan dampak jangka Panjang
dapat dilihat dengan bertambahnya pendapatan nasional, namun dengan adanya COVID-19
semuanya tidak lagi sama. Sektor pariwisata sekarang sedang mengalami penurunan sehingga
daya beli menurun secara drastis karena berkurangnya turis baik lokal maupun mancanegara,
yang secara otomatis pendapatan dan devisa yang di hasilkan dari sektor pariwisata semakin
menurun.
Pada waktu itu Pemerintah mengeluarkan surat edaran pada tanggal 18 Maret 2020, yang
berisikan segala kegiatan di dalam dan di luar ruangan di semua sektor yang terkait pariwisata
dan ekonomi kreatif ditunda sementara waktu demi mengurangi penyebaran corona.
Hal ini lah yang mengakibatkan sektor pariwisata menjadi lumpuh sementara, sehingga
pengangguran semakin bertambah karena pariwisata merupakan salah satu wadah yang
memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat wisata maupun masyarakat dari
luar.
Bukan hanya sektor pariwisata yang mengalami kelumpuhan sementara, tetapi juga para
karyawan dari jenis perusahaan lainnya ikut merasakan dampak dari pandemi COVID-19.
PHK dan Peningkatan Angka Pengangguran
Penyebaran virus corona yang luas dan cepat membuat pemerintah bereaksi dengan membatasi
mobilitas dan interaksi masyarakat. Pabrik dan kantor ditutup, sekolah diliburkan, restoran tidak
menerima makan-minum di tempat, dan sebagainya. Segala aktivitas yang membuat orang
berkumpul menjadi tabu.
Di satu sisi, social distancing ini berhasil menyelamatkan nyawa. Terbukti kasus baru semakin
menunjukkan tren penurunan. Namun di sisi lain, social distancing membuat ekonomi menjadi
mati suri. Akibatnya, jutaan orang kehilangan pekerjaan, jadi ‘korban’ Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK). Gelombang PHK menjadi momok baru di dunia selain virus yang menyerang itu
sendiri. Organisasi Buruh Internasional atau ILO, pada Maret lalu, menyerukan agar dunia
menggenjot program jejaring pengamanan sosial.
Negara-negara juga diminta mengintervensi industri lewat kebijakan untuk menanggulangi
besarnya lonjakan potensi penganguran. Pengangguran di Indonesia yang selama ini menurun
dalam lima tahun terakhir akan mengalami kenaikan. Jika skala COVID-19 ini berat akan
bertambah 2,9 juta orang namun jika lebih berat bisa 5,2 juta orang. Menurutnya, jumlah
pengangguran yang bertambah itu disebabkan besarnya tekanan yang dialami berbagai sektor
usaha. Berdasarkan data Kemnaker per 1 Mei 2020, jumlah pekerja sektor formal yang telah
dirumahkan akibat pandemi COVID-19 sebanyak 1.032.960 orang dan pekerja sektor formal
yang di-PHK sebanyak 375.165 orang. Sedangkan pekerja sektor informal yang terdampak
COVID-19 sebanyak 314.833 orang. Total pekerja sektor formal dan informal yang terdampak
COVID-19 sebanyak 1.722.958 orang.
“Itu data yang sudah bersi, berdasarkan dan berdasarkan alamat serta dilengkapi NIK dan KTP.
Ada juga 1,2 juta pekerja yang diproses tahap verifikasi dan validasi sehingga totalnya sekitar 3
juta pekerja yang terdampak,” ungkapnya. Jumlah tersebut bukan lah jumlah yang sedikit,
meningkatnya angka pengangguran di Indonesia bisa memberikan dampak yang luar biasa besar
pada masa yang akan datang. Tidak mudah bagi suatu negara untuk memulihkan kondisi
perekonomiannya dengan cepat ditambah lagi dengan angka pengangguran yang cukup tinggi.
Dengan ditutup sementaranya berbagai sektor industri memaksa para pegawainya untuk
menyetujui keputusan yang diberikan. PHK ini juga dilakukan karena kurangnya pembelian dari
konsumen dan dibatasinya ekspor ke negara tertentu sehingga akan menghambat ekspor dan
mengurangi pendapatan perusahaan, bahkan perusahaaan bisa mengalami kerugian. Perusahaan
yang berhenti beroperasi dan peningkatan jumlah angka pengangguran dapat menghambat dan
mengurangi produk domestik bruto (PDB) serta menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
PHK ini menjadi alternatif terakhir bagi pengusaha. Sebelum memutuskan untuk melakukan
PHK sudah banyak alternatif-alternatif yang dilakukan untuk menghindari PHK seperti
mengurangi upah dan fasilitas pekerja tingkat atas seperti manajer dan direktur, mengurangi jam
kerja (shift), membatasi dan menghapus jam lembur, mengurangi hari bekerja, dan meliburkan
atau merumahkan pekerja secara bergilir sementara waktu. Namun dengan semakin
meningkatnya tingkat penyebaran COVID-19 ini memaksa para pengusaha untuk memilih opsi
terakhir yakni PHK karena tidak ada pemasukan yang dihasilkan untuk bisa memberika gaji atau
tunjangan pada para pegawai.
Jika melihat kemungkinan terburuk dengan penanganan yang tidak tepat tingkat penanggungan
yang tinggi dapat mengakibatkan angka kemiskinan mencapat dibawah garis batas atau negatif
yang menyebabkan semua sektor bisa saja tidak bergerak, dengan kemiskinan yang meningkat
dan tidak adanya lapangan pekerjaan bisa timbul masalah lain yg lebih besar yaitu kelaparan.
Kelaparan jika tidak tertangani dengan baik dapat menimbulkan masalah baru yang lebih serius
lagi yaitu pencurian, perampokan dan kriminalitas. Pencurian, perampokan, dan kriminalitas
terjadi disaat tidak ada cara lain yang dapat seseorang lakukan untuk memenuhi kebutuhannya
agar tetap hidup. Hal-hal tersebut tidak dapat kita abaikan, karena ada kemungkinan hal hal
tersebut terjadi jika upaya penanganan yang dilakukan dari awal telah salah langkah.
Peran, upaya dan kebijakan dari pemerintah lah yang sudah dirasakan oleh seluruh rakyat
Indonesia bukan hanya para pekerja yang terdapak oleh pandemi COVID-19 ini saja. Salah satu
upaya yang pemerintah lakukan saat ini adalah dengan memberika berbagai macam bantuan
sosial dengan harapan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi meskipun ada pembatasan
pembatasan yang membuat masyarakat tidak bisa melakukan kegiatan sehari hari seperti
biasanya dan upaya pemerintah lakukan saat ini adalah tidak memberlakukan lockdown dan
menggantinya dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Alasan kuat pemerintah tidak memberlakukan lockdown adalah pemerintah melihat budaya dan
sikap warga negaranya yang beragam, dan setelah dikaji dan dibahas secara matang pemerintah
tidak memberlakukan lockdown ini untuk menghindari efek negatif yang bisa timbul akibat dari
lockdown yang diberlakukan. Upaya alternatif yang sudah dilakukan pemerintah adalah PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) dengan upaya ini pemerintah berharap dapat memperlambat
laju penyebaran COVID-19 ini dan semua keadaan kembali seperti semula.

TEORI ANALISIS ATASI PENGANGGURAN

Ini 6 Cara Mengatasi Pengangguran, dari


Pendidikan hingga Transmigrasi
Pengangguran juga sangat erat kaitannya dengan permasalahan ekonomi. Banyaknya
pengangguran dapat menimbulkan naiknya tingkat kemiskinan. Untuk itu, sangat dibutuhkan
cara mengatasi pengangguran agar perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
Diperlukan peran aktif dan aksi dari pemerintah dalam cara mengatasi pengangguran ini.

Penanaman jiwa wirausaha di sekolah merupakan salah satu contoh sebagai cara mengatasi
pengangguran. Sebenarnya apabila sebagian besar orang memiliki jiwa berwirausaha maka tidak
perlu mengkhawatirkan jumlah lapangan kerja yang sedikit.

Sebagai seorang wirausahawan pastinya dapat mendirikan usaha sendiri bahkan membuat
lapangan untuk orang lain.

Selama ini, berbagai cara mengatasi pengangguran yang dilakukan pemerintah belum mampu
meminimalisir tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia. Inilah beberapa cara
mengatasi pengangguran yang dapat dilakukan pemerintah.

Menyelenggarakan Bursa Tenaga Kerja dan Memberikan


Pelatihan
1. Menyelenggarakan Bursa Tenaga Kerja

Cara mengatasi pengangguran yang pertama, yaitu menyelenggarakan bursa tenaga kerja atau
job fair.

Bursa tenaga kerja ini merupakan tempat yang mempertemukan antara pemberi kerja dengan
pencari kerja. Dengan melakukan cara ini, para pencari kerja tidak akan kesulitan lagi dalam
mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan potensinya.

Setiap pekerjaan akan diisi oleh Sumber Daya Manusia yang sesuai di bidangnya dan pencari
kerja tinggal melakukan sistem seleksi untuk menentukan pihak yang layak diterima untuk
mengisi posisi yang ditawarkan

Adanya bursa kerja memang salah satu penanganan pemerintah untuk merekrut lulusan terbaru
dari berbagai lapangan pekerjaan yang tersedia.

Bursa tenaga kerja ini tentunya dapat memberikan jumlah lapangan kerja untuk banyak orang.
Hal ini memang sangat mampu dalam mengatasi segala permasalahan mengenai permasalahan
pengangguran.

2. Memberikan Pelatihan Kerja


Pelatihan kerja juga merupakan salah satu cara mengatasi pengangguran yang efektif dilakukan
di Indonesia. Banyaknya masyarakat usia produktif merupakan suatu potensi yang baik. Hal ini
harus dimanfaatkan dengan pemberian pendidikan yang berkualitas hingga tingkat perguruan
tinggi.

Program pelatihan juga diperlukan untuk orang-orang yang ingin mengembangkan keterampilan
atau hobinya. Program dapat menciptakan peluang untuk mencetak pekerja-pekerja yang
memadai, baik dari segi kuantitas, maupun kualitas.

Pemerintah juga harus mengarahkan mereka untuk berwiraswasta atau membuka lapangan
pekerjaan

Meningkatkan Mutu Pendidikan dan Jiwa Kewirausahaan


3. Meningkatkan Mutu Pendidikan

Cara mengatasi pengangguran selanjutnya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan.


Ketahuilah semakin tinggi mutu pendidikan di Indonesia maka akan membuat negara kita
menjadi lebih maju.

Tentu dengan mutu pendidikan yang bagus maka akan membuat sumber daya manusia yang
berkualitas bagus. Pendidikan dapat dilakukan untuk menghasilkan generasi-generasi penerus
bangsa yang potensial dan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini harus diperhatikan
pemerintah dalam mengatasi pengangguran.

4. Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan


Selanjutnya, seperti yang telah kita singgung sebelumnya, cara mengatasi pengangguran yang
juga sangat efektif adalah dengan meningkatkan jiwa kewirausahaan.

Hal ini juga dapat dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah. Hal tersebut tentunya disebabkan
karena apabila setiap orang sudah memiliki sikap kewirausahaan maka tidak perlu bingung
apabila lapangan pekerjaannya kurang.

Dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki tentunya akan membuat setiap orang mampu
mendirikan usaha ataupun bisnis sendiri sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi
setiap orang.

Oleh karena itu, menanamkan jiwa kewirausahaan di sekolah juga merupakan hal yang
diprioritaskan. Sayangnya hal ini belum terlalu dilakukan dengan serius sehingga masih belum
tampak hasilnya.

Memberikan Informasi Lowongan Kerja dan Mengadakan


Transmigrasi

5. Informasi Lowongan Kerja


Informasi mengenai lowongan pekerjaan juga sangat penting sebagai cara mengatasi
pengangguran. Saat ini, sudah begitu banyak media untuk pemberitahuan mengenai lowongan
pekerjaan di media massa, baik di media cetak, maupun di media elektronik.

Cara mengatasi pengangguran dengan memberikan informasi setiap kali ada lowongan pekerjaan
harus tetap dilakukan.

Dengan informasi-informasi ini, nantinya para pencari kerja bisa menyesuaikan diri dan segera
melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan jika memang berminat dan sesuai
dengan kemampuannya. Lowongan pekerjaan juga harusnya dilakukan dengan transparan,
sehingga tidak ada praktek “lewat jalur belakang”.

6. Transmigrasi

Transmigrasi menjadi sangat penting bila kita membahas cara mengatasi pengangguran. Hal ini
terjadi karena bila terlalu banyak jumlah penduduk di suatu daerah, hal itu juga akan membuat
lapangan pekerjaan menjadi penuh, ataupun bahkan kekurangan lapangan pekerjaan.

Transmigrasi merupakan cara mengatasi pengangguran dengan memindahkan penduduk dari


daerah yang jumlahnya padat ke daerah yang daerah jarang penduduknya. Dengan melakukan
transmigrasi, akan terbagi dengan seimbang porsi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan di
berbagai daerah.
Tentu saja kita mengetahui bahwa mengetahui bahwa sebagian besar daerah yang penuh
penduduknya biasanya akan kekurangan lapangan pekerjaan pula.

Masalah pengangguran adalah masalah yang selalu terjadi tiap tahunnya di Indonesia. Adanya
permasalahan pengangguran akan membuat sebagian besar orang memicu permasalahan
berikutnya dari permasalahan psikologis, kemiskinan, dan kriminalitas.

Oleh karena itu, dengan cara mengatasi pengangguran yang telah diajabarkan di atas, kita dapat
setidaknya mengurangi permasalah pengangguran yang selalu menghantui kita setiap tahunnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan


pemerintah menyiapkan strategi jangka pendek dan
panjang untuk mengatasi pengangguran.
Pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi pengangguran atau pekerja
yang kehilangan pekerjaan akibat wabah Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sebagai langkah jangka pendek
pemerintah telah menaikkan anggaran Kartu Pra Kerja. dari Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun.

"Sebanyak 5,6 juta yang terdampak bisa diserap dan BPJS Ketenagakerjaan uang yang dipakai
bisa untuk kemudahan yang terkena PHK," ujar Menkeu dalam konferensi pers via video di
Jakarta, Selasa (14/4).

Kemudian, penyaluran dana desa serta program padat karya oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk bantuan sosial.

"Jadi untuk jangka pendek kita gunakan semua instrumen yang ada untuk mengatasi dampak
negatif dari PHK," jelas Sri.

Sementara, untuk jangka panjang, pemerintah akan meningkatkan daya tahan usaha. Pemerintah
akan menjaga kondisi Indonesia sebagai negara yang memiliki kapasitas menarik investasi agar
tetap baik dan menarik.

Atas dasar itu, kata Sri, maka insentif pajak akan diberikan untuk industri manufaktur serta
pemberian insentif tambahan ke-11 sektor seperti transportasi, perhotelan dan sektor lain.

"Dengan insentif pajak penghasilan (PPh) pasal 21 diharapkan bisa memberikan daya tahan bagi
perusahaan di 11 sektor," jelas dia.

Sponsored
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pembahasan Omnibus Law sehingga dapat menarik
modal baru melalui investasi dan kemiskinan serta pengangguran dikembalikan kepada tren
menurun.

Anda mungkin juga menyukai