Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari
pekerjaan akan tetapi belum memperolehnya. (Sukirno)
Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam
kategori angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan juga secara aktif tidak sedang
mencari pekerjaan. (Nanga) (2005: 249)
Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia kerja
yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan, serta
sedang mencari pekerjaan.
Setengah pengangguran terpaksa adalah seseorang yang bekerja sebagai buruh karyawan
dan pekerja mandiri (berusaha sendiri) yang selama periode tertentu secara terpaksa
bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau masih
bersedia mencari pekerjaan lain/tambahan (BPS, 2001: 4).
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang
mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena
jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja
yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya.
John Maynard Keynes berpendapat bahwa pengangguran tidak bisa dihapuskan bersih namun
bisa dikurangi. Menurut Maynard, terdapat bebrapa langkah yang bisa dijalankan untuk
mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut:
● Mengarahkan rencana pembangunan pada kegiatan yang bertujuan mengurangi ketimbangan
antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan ekonomi.
● Merumuskan kebijakan yang berkaitan dengan bidang penanaman modal, perpajakan, izin
usaha, perdagangan, serta moneter.
● Menyusun suatu program serta proyek berkaitan dengan perluasan kesempatan kerja.
COVID-19 adalah virus yang menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi
paru-paru yang berat, hingga kematian. Di Indonesia pandemic COVID-19 yang saat ini terus
mengalami eskalasi, tidak hanya berpotensi mengakibatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi,
serta Virus ini tidak hanya menyebabkan tingginya angka kematian di seluruh dunia tetapi juga
menyebabkan kemerosotan ekonomi yang perlahan-lahan “membunuh” negara-negara di seluruh
dunia, dan juga mengakibatkan jumlah pengangguran dalam skala besar. Dalam dunia yang
sangat terhubung dan terintegrasi, dampak penyakit di luar kematian (mereka yang meninggal)
dan morbiditas (mereka yang tidak dapat bekerja untuk jangka waktu tertentu) telah terlihat jelas
sejak wabah. Perusahaan di seluruh dunia, terlepas dari ukurannya, yang bergantung pada input
dari China telah mulai mengalami kontraksi dalam produksi. Transportasi menjadi terbatas dan
bahkan dibatasi di antara negara-negara telah semakin memperlambat kegiatan ekonomi global.
Hal ini menimbulkan peningkatan angka pengangguran yang cukup signifikan. Data terakhir
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2019, tingkat pengangguran terbuka mencapai 7,05
juta orang atau 5,28 % dari jumlah angkatan kerja. Center of Reform on Economics (CORE)
Indonesia memperkirakan jumlah pengangguran terbuka pada kuartal kedua 2020 akan
bertambah 4,25 juta orang. Angka tersebut merupakan proyeksi yang dibuat CORE berdasarkan
skenario ringan dampak pandemi corona. Sementara pada skenario sedang akan terdapat
tambahan 6,68 juta orang yang menganggur, sedangkan pada skenario berat sebanyak 9,35 juta
orang.
DAMPAK CORONAVIRUS PADA EKONOMI GLOBAL
Wabah koronavirus telah menyebabkan penderitaan pada manusia dengan gangguan ekonomi
yang berasal dari Cina dan menyebar seperti secara cepat ke seluruh dunia. Kontraksi pasokan
China menyebabkan gangguan ekonomi di negaranegara lain karena berdasarkan pasokan ini
banyak negara Cina yang mengatur dan membatasi jumlah produksi mereka. China adalah
pemasok bahan baku terbesar di banyak sektor. Jadi tanpa pasokan, ekonomi negara-negara lain
juga menurun. Hal ini menyebabkan penurunan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
global menjadi 2,4% pada tahun 2020 yang sebelumnya 2,9% pada tahun 2019.
Di Amerika Serikat, perusahaan yang menyiapkan para staf untuk bekerja dari jarak jauh yaitu
Twitter, Apple, Microsoft, Amazon dan JP Morgan. Google memerintahkan 8.000 pekerja untuk
melakukan work from home selama sehari untuk menguji coba skenario kerja jarak jauh yang
diperpanjang setelah seorang karyawan menderita gejala mirip flu.
Penanaman jiwa wirausaha di sekolah merupakan salah satu contoh sebagai cara mengatasi
pengangguran. Sebenarnya apabila sebagian besar orang memiliki jiwa berwirausaha maka tidak
perlu mengkhawatirkan jumlah lapangan kerja yang sedikit.
Sebagai seorang wirausahawan pastinya dapat mendirikan usaha sendiri bahkan membuat
lapangan untuk orang lain.
Selama ini, berbagai cara mengatasi pengangguran yang dilakukan pemerintah belum mampu
meminimalisir tingkat pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia. Inilah beberapa cara
mengatasi pengangguran yang dapat dilakukan pemerintah.
Cara mengatasi pengangguran yang pertama, yaitu menyelenggarakan bursa tenaga kerja atau
job fair.
Bursa tenaga kerja ini merupakan tempat yang mempertemukan antara pemberi kerja dengan
pencari kerja. Dengan melakukan cara ini, para pencari kerja tidak akan kesulitan lagi dalam
mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai dengan potensinya.
Setiap pekerjaan akan diisi oleh Sumber Daya Manusia yang sesuai di bidangnya dan pencari
kerja tinggal melakukan sistem seleksi untuk menentukan pihak yang layak diterima untuk
mengisi posisi yang ditawarkan
Adanya bursa kerja memang salah satu penanganan pemerintah untuk merekrut lulusan terbaru
dari berbagai lapangan pekerjaan yang tersedia.
Bursa tenaga kerja ini tentunya dapat memberikan jumlah lapangan kerja untuk banyak orang.
Hal ini memang sangat mampu dalam mengatasi segala permasalahan mengenai permasalahan
pengangguran.
Program pelatihan juga diperlukan untuk orang-orang yang ingin mengembangkan keterampilan
atau hobinya. Program dapat menciptakan peluang untuk mencetak pekerja-pekerja yang
memadai, baik dari segi kuantitas, maupun kualitas.
Pemerintah juga harus mengarahkan mereka untuk berwiraswasta atau membuka lapangan
pekerjaan
Tentu dengan mutu pendidikan yang bagus maka akan membuat sumber daya manusia yang
berkualitas bagus. Pendidikan dapat dilakukan untuk menghasilkan generasi-generasi penerus
bangsa yang potensial dan merupakan hal yang sangat penting. Hal ini harus diperhatikan
pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
Hal ini juga dapat dilakukan sejak dini, dimulai dari sekolah. Hal tersebut tentunya disebabkan
karena apabila setiap orang sudah memiliki sikap kewirausahaan maka tidak perlu bingung
apabila lapangan pekerjaannya kurang.
Dengan jiwa kewirausahaan yang dimiliki tentunya akan membuat setiap orang mampu
mendirikan usaha ataupun bisnis sendiri sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi
setiap orang.
Oleh karena itu, menanamkan jiwa kewirausahaan di sekolah juga merupakan hal yang
diprioritaskan. Sayangnya hal ini belum terlalu dilakukan dengan serius sehingga masih belum
tampak hasilnya.
Cara mengatasi pengangguran dengan memberikan informasi setiap kali ada lowongan pekerjaan
harus tetap dilakukan.
Dengan informasi-informasi ini, nantinya para pencari kerja bisa menyesuaikan diri dan segera
melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk suatu pekerjaan jika memang berminat dan sesuai
dengan kemampuannya. Lowongan pekerjaan juga harusnya dilakukan dengan transparan,
sehingga tidak ada praktek “lewat jalur belakang”.
6. Transmigrasi
Transmigrasi menjadi sangat penting bila kita membahas cara mengatasi pengangguran. Hal ini
terjadi karena bila terlalu banyak jumlah penduduk di suatu daerah, hal itu juga akan membuat
lapangan pekerjaan menjadi penuh, ataupun bahkan kekurangan lapangan pekerjaan.
Masalah pengangguran adalah masalah yang selalu terjadi tiap tahunnya di Indonesia. Adanya
permasalahan pengangguran akan membuat sebagian besar orang memicu permasalahan
berikutnya dari permasalahan psikologis, kemiskinan, dan kriminalitas.
Oleh karena itu, dengan cara mengatasi pengangguran yang telah diajabarkan di atas, kita dapat
setidaknya mengurangi permasalah pengangguran yang selalu menghantui kita setiap tahunnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sebagai langkah jangka pendek
pemerintah telah menaikkan anggaran Kartu Pra Kerja. dari Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun.
"Sebanyak 5,6 juta yang terdampak bisa diserap dan BPJS Ketenagakerjaan uang yang dipakai
bisa untuk kemudahan yang terkena PHK," ujar Menkeu dalam konferensi pers via video di
Jakarta, Selasa (14/4).
Kemudian, penyaluran dana desa serta program padat karya oleh Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk bantuan sosial.
"Jadi untuk jangka pendek kita gunakan semua instrumen yang ada untuk mengatasi dampak
negatif dari PHK," jelas Sri.
Sementara, untuk jangka panjang, pemerintah akan meningkatkan daya tahan usaha. Pemerintah
akan menjaga kondisi Indonesia sebagai negara yang memiliki kapasitas menarik investasi agar
tetap baik dan menarik.
Atas dasar itu, kata Sri, maka insentif pajak akan diberikan untuk industri manufaktur serta
pemberian insentif tambahan ke-11 sektor seperti transportasi, perhotelan dan sektor lain.
"Dengan insentif pajak penghasilan (PPh) pasal 21 diharapkan bisa memberikan daya tahan bagi
perusahaan di 11 sektor," jelas dia.
Sponsored
Selain itu, pemerintah juga akan melakukan pembahasan Omnibus Law sehingga dapat menarik
modal baru melalui investasi dan kemiskinan serta pengangguran dikembalikan kepada tren
menurun.