Anda di halaman 1dari 2

STUDI KASUS MANAJEMEN

KUALITAS
PT. Dua Karya Sejahtera merupakan salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan
Penerangan Jalan umum yang berlokasi di Jl. Bung Hatta No. 2 Jakarta Selatan. Perusahaan ini
merupakan salah satu perusahaan besar yang ada di Jakarta Selatan dan telah menjadi rekanan
pemerintah selama kurang lebih hampir 10 Tahun untuk menangani proyek proyek penerangan jalan
umum yang dilakukan oleh Pemerintah setempat. Perusahaan ini merupakan salah satu Perusahaan
Penanaman Modal Asing (PMA) dimana pemegang saham dari Perusahaan ini semuanya berasal dari
Jepang. Pada tahun 2000-2017 perusahaan ini mencatat keuntungan bersih yang tidak kurang dari 5
Miliar Rupiah dimana periode 2015 merupakan periode dimana perusahaan ini mencapai
keuntungan 7 Miliar Rupiah. Namun pada periode 2018 -2019 Perusahaan mengalami penurunan
jumlah omzet mencapai 4 Miliar Rupiah sehingga Perusahaan mulai mempertanyakan kualitas
manajemen terutama manajemen produksinya.
Pada tahun 2019, salah satu pihak direksi Perusahaan, Mr, Hugo Kobayashi melakukan Inspeksi
untuk mengetahui penyebab penurunan omzet yang terjadi pada perusahaan tersebut. Hasanudin,
selaku General Manager dari PT. Dua Karya Sejahtera mengatakan bahwa Perusahaan dalam kondisi
yang baik baik saja dan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Hal ini sangat wajar mengingat
jumlah competitor di dunia bisnis yang semakin banyak dan tentunya juga memiliki nilai tersendiri.
Namun Mr Hugo Kobayashi yang semakin penasaran dengan hal tersebut mulai mencurigai bagian
produksi sebagai dalang di balik kejadin ini. Sampai pada hari Libur dimana semua karyawan tidak
bekerja, Beliau mendatangkan salah satu ahli untuk mengecek bahan bahan yang digunakan oleh
bagian produksi dalam proses pembuatan lampu tersebut terutama kualitas alumunium yang
dipakai. Benar saja, kecurigaan Mr Kobayashi terbukti bahwa bagian produksi telah bermain terakit
dengan bahan yang digunakan dalam proses produksi mereka dimana bagian produksi menggunakan
alumunium yang tidak standar untuk memproduksi lampu mereka sehingga pada 2 tahun terakhir
penjualan mereka mengalami penurunan. Tak hanya itu, secara tak sengaja, Mr Kobayashi menuju
ruang customer service untuk memastikan apakah ada yang disembunyikan oleh Customer Service
dari Perusahaan karena selama ini Perusahaan tidak pernah mendengar ada keluhan terkait dengan
produk yang mereka jual ke konsumen dari Customer Service tersebut. akhirnya tak sengaja beliau
menemukan sebuah folder rahasia dimana semua keluhan pelanggan disimpan dan tidak pernah
dilaporkan oleh Customer Service tersebut. tak hanya itu, secara tak sengaja ia menemukan dua
buah nota di meja accounting dimana nota tersebut beraal dari supplier yang selama ini tidak
diketahui oleh Mr Kobayashi. Esoknya beliau memanggil bagian produksi, Customer Service, dan
bagian Accounting tersebut untuk membahas mengenai hal tersebut. Bagian produksi tidak tahu
menahu tentang bahan yang mereka pakai, Daniel selaku kepala bagian produksi hanya menerima
barang dari bagian purchasing dan mengatakan bahwa ia tidak tahu bahwa bahan yang digunakan
merupakan bahan yang kurang standar oleh karenanya Mr Kobayashi meminta penjelasan dari
bagian purchasing untuk menjelaskan mengenai hal tersebut dan bagian purchasing mengatakan
bahwa ia hanya menjalankan isntruksi dari bagian accounting saja. Akhirnya Mr Kobayashi meminta
keterangan yang valid ke bagian accounting dan customer service mengenai hal tersebut. namun
accounting dan customer service mengatakan bahwa mereka diinstruksikan seperti demikian oleh
Tuan Hasanudin selaku General Manager. Setelah mendapat informasi tersebut, Mr Kobayahsi
Langsung memanggil Tn. Hasanudin untuk meminta penjelasan terkait hal tersebut dank arena ia
tidak dapat mengelak dari semua bukti bukti dan keterangan yang berasal dari staf lain, maka ia pun
akhirnya mengakui hal tersebut dan tanpa berfikir panjang, Mr Kobayashi selaku Direksi dari
Perusahaan melakuka Pengakhiran Hubungan Kerja dengan Tn. Hasanudin atas kejadian tersebut
dan akan melimpahkan kasus ini ke jalur hokum karena Tn. Hasanudin telah terbukti melakukan
penggelapan dana. Setelah kejadian ini, Mr Kobayashi memberikan penggantian dalam bentuk
barang yang berkualitas lebih baik kepada para pelanggannya yang melakukan complain atas hal
tersebut guna memulihkan nama baiknya. Guna mencegah hal ini terjadi kembali, perusahaan
menerapkan sistem pengawasan yang ketat dengan mulai dipekerjakannya pengawas untuk bagian
produksi yang bertugas sebagai pengecek sekaligus penguji dari bahan bahan yang dipakai oleh
Bagian Produksi serta berfungsi sebagai pemberi masukan atas barang yang akan dihasilkan oleh
bagian produksi. Tak hanya itu, Mr Kobayashi juga menyewa tim IT guna mensingkronkan semua
data yang ada di computer karyawan dengan computer miliknya sehingga ia akan tahu data data apa
saja yang dipegang oleh karyawan.tak hanya itu, karyawan hanya boleh menggunakan telefon kantor
dalam arti karyawan harus menitipkan ponsel pribadi mereka ke security Perusahaa untuk
menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Ia juga akan tetap meminta daftar supplier baik yang lama
dan yang baru untuk memastikan apakah bahan bahan yang digunakan dalam proses produksi
memiliki kualitas yang baik dan untuk menghindari adanya permainan harga oleh karyawan. Mr
Kobayashi juga meminta bagian pengawas produksi untuk memberikan laporan harian secara lisan
langsung ke Direktur untuk mengetahui bagaimana proses produksi yang dijalankan oleh bagian
produksi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai