Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PADA KOPERASI SERBA USAHA BALIEM ARABICA


DI KABUPATEN JAYAWIJAYA

DINUS KENELAK
RIANE JOHNLY PIO
SONNY GERSON KAPARANG
Abstract. This study aims to determine the effect of compensation on the employee's performance
of business cooperatives Baliem Arabica in Jayawijaya. To test the effect of compensation to employee
performance correlation and regression analysis was used with a total sample of 39 respondents. The
results showed there is a compensation effect on employee performance. Therefore, the board of Baliem
Arabica business cooperatives should pay attention to the compensation granted to employees in order to
have a positive impact on the sustainability of the business in the future.

Keywords: Compensation, Employee Performance

PENDAHULUAN motivasi maupun kepuasan kerja mereka


Manusia sebagai salah satu sumber cenderung akan menurun (Sadili, 2006).
daya yang bersifat dinamis dan memiliki Kompensasi adalah segala sesuatu yang
kemampuan untuk terus berkembang perlu diterima para karyawan sebagai balas jasa
mendapat perhatian dari pihak perusahaan. atas kerja mereka, dan kompensasi itu
Perhatian ini diperlukan mengingat dalam sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu
menjalankan aktivitasnya, perusahaan akan kompensasi langsung dan tak langsung.
selalu berhadapan dengan sumber daya Dan kompensasi langsung merupakan
manusia yang dimilikinya. Dengan imbalan jasa kepada karyawan yang
demikian pembinaan terhadap sumber diterima secara langsung, rutin atau
daya manusia perlu terus mendapatkan periodik karena yang bersangkutan telah
perhatian mengingat pesan sumber daya memberikan bantuan atau sumbangan
manusia yang besar dalam suatu untuk mencapai tujuan organisasi Ruky
perusahaan. Hal ini didukung pendapat (2001). Kompensasi langsung meliputi
Hasibuan (2007) yang menyatakan bahwa upah, bonus, dan tunjangan. Selain
manusia selalu berperan aktif dan dominan kompensasi langsung, kompensasi tak
dalam setiap organisasi. Sebaik-baiknya langsung juga mempunyai peranan yang
program yang dibuat oleh perusahaan akan tak kalah pentingnya untuk meningkatkan
sulit untuk dapat dijalankan tanpa peran kinerja karyawan. Dan kompensasi tak
aktif karyawan yang dimiliki perusahaan langsung meliputi tunjangan hari raya,
tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat tunjangan hari tua dan tunjangan
diketahui arti penting karyawan dalam kesehatan.
suatu perusahaan. Setiap kegiatan atau usaha yang
Kompensasi dapat meningkatkan dilakukan manusia dalam suatu perusahaan
kinerja karyawan. Oleh karena itu, tidak terlepas dari motif pribadi untuk
perhatian organisasi atau perusahaan memenuhi kebutuhannya. Melalui kerja
terhadap pengaturan kompensasi secara manusia berharap dapat memperoleh
rasional dan adil sangat diperlukan. Bila imbalan atau kompensasi yang akan
karyawan memandang pemberian digunakan untuk memenuhi kebutuhannya
kompensasi tidak memadai prestasi kerja, tersebut. Kebutuhan manusia bermacam-

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 1


macam dan berbeda-beda antara yang satu baik sekaligus berkualitas dari pekerjaan
dengan yang lainnya. Hal ini dapat yang dilaksanakannya.
diartikan bila kebutuhan karyawan dalam Koperasi Serba Usaha Baliem
suatu perusahaan dapat dipenuhi, mereka Arabica di Jayawijaya, sebagai salah satu
akan mendukung dan patut menjalankan koperasi dengan kompentensi yang tinggi
perintah pimpinannya. di antara koperasi-koperasi lainnya perlu
Kinerja merupakan perwujudan meningkatkan kinerja karyawan mereka
kerja yang dilakukan oleh karyawan yang selalu proses motivasi yang diwujudkan
biasanya dipakai sebagai dasar penilaian dengan pemberian kompensasi pada
terhadap karyawan atau organisasi, akhirnya nanti diharapkan mampu
sehingga perlu diupayakan untuk menigkatkan kinerja karyawannya.
meningkatkan kinerja. Faktor-faktor yang Peningkatan kinerja tersebut dapat
mempengaruhi kompensasi ini diantaranya meningkatkan pula kinerja koperasi secara
kinerja, kualitas kinerja dan motivasi kerja. keseluruhan, yang dapat menjadi nilai
Menurut Mangkunegara (2007) istilah tawar bagi Koperasi Serba Usaha Baliem
kinerja berasal dari kata job performance Arabica untuk bersaing dengan koperasi
atau actual performance (prestasi kerja lainnya.
atau prestasi sesungguhnya yang di capai Kinerja karyawan dan pelayanan
oleh seseorang). Pengertian kinerja adalah Koperasi Serba Usaha Baliem Arabica
hasil kinerja secara kualitas, kuantitas, dapat dikatakan cukup baik. Namun untuk
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam lebih memaksimalkan kinerja karyawan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tersebut, Koperasi Serba Usaha Baliem
tanggung jawab yang diberikan Arabica perlu meninjau kembali proses
kepadanya. pemberian motivasi melalui pemberian
Dharma (2005) menetapkan cara kompensasi kepada karyawannya. Adapun
untuk mengukur pelaksanaan kegiatan, jenis pemberian kompensasi oleh
banyak cara pengukuran yang dapat Komperasi Serba Usaha Baliem Arabica
digunakan dengan cara pengukuran yaitu: upah, bonus, tujangan dan fasilitas
kuantitas, kualitas, dan ketepatan waktu. .Kemudian penulis adopsi kompensasi
Bagi perusahaan, penelitian kinerja sangat sebagai variabel bebas dalam penelitian
berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, ini, untuk mengukur variabel terikat yang
efisiensi perubahan, Kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah kinerja
yang optimal sangat dibutuhkan untuk karyawan.
meningkatkan produktivitas dan menjaga Berdasarkan latar belakang yang
kelangsungan hidup perusahaan ini. Setiap telah diuraikan, maka rumusan masalah
perusahaan tidak akan pernah luput dari dalam penelitian ini adalah ³Apakah
hal pemberian balas jasa atau kompensasi terdapat pengaruh kompensasi terhadap
yang merupakan salah satu masalah kinerja karyawan pada Koperasi Serba
penting dalam hal pekerjaan, karena untuk Usaha Baliem Arabica di Kabupaten
meningkatkan kinerja karyawan Jayawijaya´ 6HGDQJNDQ tujuan penelitian
dibutuhkan pemenuhan kompensasi untuk ini adalah untuk mengetahui pengaruh
mendukung para karyawan. Maka akan kompensasi terhadap kinerja karyawan
dapat membuahkan hasil atau kerja yang pada Koperasi Serba Usaha Baliem
Arabica di Kabupaten Jayawijaya.

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 2


LANDASAN TEORI yang telah memberikan kontribusi dalam
mewujudkan tujuannya, melalui kegitan
Kompensasi yang disebut berkerja.
Perusahaan berhadapan dengan Menurut Hasibuan (2009) tujuan
tantangan besar untuk mempertahankan pemberian kompensasi antara lain adalah:
kelangsungan hidup, maka perusahaan (1) Mendapatkan karyawan yang
memandang kompensasi sebagai kunci berkualitas. Organisasi saling bersaing di
mengelolah sumber daya manusia secara pasar tenaga kerja untuk mendapatkan
efektif yang sesuai dengan kebutuhan karyawan yang berkualitas dan memenuhi
bisnis dan kebutuhan karyawan. Werther standar yang diminta organisasi. Oleh
dan Davis dalam Hasibuan (2009) karena itu, untuk menarik calon karyawan
compensation is what employee receive in masuk dalam organisasi. Organisasi harus
exchange of their work. Wether hourly merangsang calon-calon pelamar dengan
wages or periodic salaries, the personnel tingkat kompensasi yang cukup kompetitif
department usually designs and dengan tinkat kompensasi organisasi lain;
administers employe compensation. (2) Mempertahankan karyawan yang sudah
Karyawan bekerja dengan baik dan ada. Dengan adanya kompensasi yang
mengharapkan adanya imbalan kompentitif, organisasi dapat
kompensasi dari perusahaan. Notoadmojo mempertahankan karyawan yang potensial
(2009) berpendapat kompensasi adalah dan berkualitas untuk tetap bekerja. Hal ini
yang diterima oleh karyawan sebagai balas untuk mencegah tingkat perputaran kerja
jasa untuk kerja mereka. Kompensasi karyawan yang tinggi dan kasus
penting bagi karyawan sebagai individu pembajakan karyawan oleh organisasi lain
karena besarnya kompensasi mencermikan dengan iming-iming gaji yang tinggi; (3)
ukuran karya mereka di antara para Adanya Keadilan. Administrasi
karyawan itu sendiri, di mana perusahaan kompensasi menjamin terpenuhinya rasa
dalam menentukan upah tidak melihat dari keadilan pada hubungan antara manajemen
jenis kelamin namun kualifikasi. dan karyawan. Dengan peningkatan
Menurut Panggabean (2002) pekerjaan, sebagai balas jasa organisasi
kompensasi disebut juga dengan atas apa yang sudah diabdikan karyawan
penghargaan atau ganjaran dan dapat pada organisasi, maka keadilan dalam
didenfinisikan sebagai setiap bentuk pemberian kompensasi mutlak
penghargaan yang diberikan kepada dipertimbangkan; (4) Perubahan sikap dan
karyawan sebagai balas jasa atas perilaku. Adanya kompensasi yang layak
kontribusi yang mereka berikan kepada dan adil bagi karyawan hendaknya dapat
organisasi. Menurut siswanto (2011) memperbaiki sikap dan perilaku yang tidak
kompensasi merupakan istilah luas yang menguntungkan serta memengaruhi
berkaitan dengan imbalan-imbalan produktivitas kerja. Perubahan-perubahan
finansial yang diterima oleh orang-orang sikap dan perilaku ini tercermin dari ras
melalui hubungan karyawan mereka tanggung jawab, pengalaman kesetiaan
dengan organisasi. Menurut Nawawi pada perusahaan. Serta motivasi dan
(2007) kompensasi bagi perestasi yang menigkat dalam bekerja; (5)
organisasi/perusahaan berarti Efisiensi biaya. Program kompensasi yang
penghargaan/ganjaran pada para pekerja rasional membantu organisasi untuk

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 3


mendapatkan dan mempertahankan kompensasinya rendah ketempat kerja
sumber daya manusia pada tingkat biaya yang kompensasinya tinggi dengan cara
yang layak. Dengan upah yang kompetitif menunjukkan prestasi kerja yang lebih
organisasi dapat memperoleh baik; (2) Mendorong stabilitas dan
keseimbangan dari etos kerja karyawan pertumbuhan ekonomi. Sebagai akibat
yang meningkat; (7) Administrasi aplikasi dan penggunaan sumber daya
legalitas. Dalam administrasi kompensasi manusia, dalam organisasi yang
juga terdapat batasan legalitas karena bersangkutan secara efisien dan efektif
diatur oleh pemerintah dalam sebuah tersebut maka dapat diharapkan bahwa
undang-undang. Tujuannya agar organisasi sistem pemberian kompensasi tersebut
tidak sewenang-wenang memperlakukan secara langsung dapat memberikan
karyawan sebagi aset perusahaan. stabilitas organisasi dan secara tidak
Menurut Handoko (2001) tujuan langsung ikut ambil dalam mendorong
pemberian kompensasi ada dua, yaitu: (1) stabilisasi dan pertumbuhan ekonomi
Bagi Tenaga Kerja. Dengan adanya secara keseluruhan; (3) Penggunaan
pemberian kompensasi kepada tenaga sumber daya manusia secara lebih efisien
kerja akan memperoleh keuntungan dan efektif. Dengan pemberian
finansial dan nonfinasial antara lain tenaga kompensasi yang tinggi kepada karyawan
kerja mendapat upah yang lebih besar, hal mengandung implikasi bahwa organisasi
ini mendorong karyawan berusaha akan menggunakan tenaga kerja karyawan
memperoleh upah dan memperbaiki dengan seefisien mungkin. Sebab dengan
hidupnya, Tenaga kerja dapat terdorong cara demikian organisasi yang
mengembangkan diri masing-masing. bersangkutan akan memperoleh manfaat
Dengan kompensasi akan mendorong dan keuntungan semaksimal mungkin.
karyawan menganalisis pekerjaannya Disinilah produktifitas karyawan sangat
dengan baik sehinga kecakapannya menentukan.
meningkat; (2) Bagi Perusahaan. Adapun Penentuan besarnya kompensasi
yang menjadi tujuan pemberian dipengaruhi oleh beberapa tantangan
kompensasi adalah menigkatkan kepuasan implikasi ketergantungan yang bisa
dan produktivitas kerja karyawan sehingga memaksa departemen manajemen sumber
memberi motivasi kepada tenaga kerja daya manusia untuk melakukan
untuk bekerja lebih bersemangat, bekerja penyesuaiaan lebih lanjut tentang
lebih disiplin, dan bekerja lebih cepat. kebijaksanaan kompensasi perusahaan.
Fungsi pemberian kompensasi Dalam pelaksanaannya kompensasi tidak
menurut Martoyo (2000) antara lain yaitu: dapat lepas dari faktor internal dan
(1) Pengalokasian sumber daya manusia eksternal perusahaan. Hal ini harus
secara efisien. Fungsi ini menunjukkan diperhatikan oleh perusahaan agar
bahwa pemberian kompensasi yang cukup pelaksanaan kompensasi dapat benar-benar
baik pada karyawan yang berprestasi baik berjalan dengan baik sehingga
akan mendorong para karyawan untuk menimbulkan dampak positif bagi
bekarja lebih baik kearah pekerjaan yang perusahaan.
lebih produktif. Dengan kata lain ada Menurut Hasibuan (2009) faktor-
kecenderungan para karyawan dapat faktor yang mempengaruhi kompensasi
bergeser atau berpindah dari yang adalah: (1) Permintaan dan penawaran

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 4


tenaga kerja; (2) Kemampuan dan Peningkatan kinerja adalah suatu
kesediaan perusahaan; (3) Serikat buruh kegiatan jangka panjang dan
atau organisasi karyawan; (4) Posisi berkesinambungan (sustainability
jabatan; (5) Kondisi perekonomian activities), direncanakan secara sistematik
nasional; (6) Produktifitas dan kinerja termasuk prioritasnya, diterapkan secara
karyawan; (7) Jenis dan sifat pekerjaan; (8) bertahap sesuai kondisi organisasi serta
Pendidikan dan pengalaman karyawan. melibatkan banyak orang. Hasilnya sering
Sedangkan sistem pembayaran kompensasi tidak dapat dirasakan dalam waktu pendek,
yang umum diterapkan di antaranya: namun bila dilaksanakan dengan baik
sistem waktu, sistem hasil (output) dan dapat mengubah budaya kerja dan pada
sistem borongan. gilirannya budaya perusahaan. Upaya
peningkatan kinerja dapat dimulai dengan
Kinerja Karyawan memberikan perhatian mendasar kepada
Kinerja merupakan perwujudan sumber daya manusi sebagai pelaku, salah
kerja yang dilakukan oleh karyawan yang satu diantaranya dalam bentuk
biasanya di pakai sebagai dasar penilaian pengembangan diri.
terhadap karyawan atau individu. Kinerja Simanjuntak (2007) bahwa kinerja
yang baik merupakan suatu langka untuk secara philosopi merupakan suatu usaha
menuju tercapainya tujuan individu. Oleh untuk meningkatkan kualitas kehidupan
karena itu kinerja merupakan sasaran kerja, yakni hari ini lebih baik dari hari
penentu dalam mencapai tujuan individu. esok. Sedangkan menurut Dharma (2005)
Menurut Mangkunegara (2007) istilah ada standar yang meliputi cara pengukuran
kinerja berasal dari kata job performance atas kinerja yang mencakup dalam tiga hal,
atau actual performance (prestasi kerja yaitu: (1) Kuantitas; (2) Kualitas; (3)
atau prestasi sesungguhnya yang di capai Ketetapan waktu.
oleh seseorang). Pengertian kinerja Pengukuran sukses dan bagian-
(prestasi) adalah hasil kerja secara kualitas, bagian mana yang dianggap penting dalam
kuantitas, dan ketepatan waktu yang suatu pekerjaan memang sulit untuk
dicapai oleh seorang karyawan dalam ditentukan, karena berbagai jenis
melaksanakan tugasnya sesuai dengan pekerjaan yang beragam mempunyai
tanggung jawab yang diberikan ukuran yang berbeda-beda. Namun Meler
kepadanya. Kinerja adalah suatu (2007) mengemukakan untuk
pendekatan interdisipliner untuk memudahkan pengukuran kinerja seorang
menentukan tujuan yang efektif, karyawan dapat dilakukan dengan cara
pembuatan rencana, aplikasi penggunaan membagi dua jenis yaitu: (1) Pekerjaan
cara yang produktif untuk menggunakan produktif, secara kuantitatif orang bisa
sumber-sumber secara efisien dan tetap membuat suatu standar objektif; (2)
menjaga adanya kualitas yang tinggi Pekerjaan non produktif, dimana penentu
(Sinungan, 2000). Kinerja disini mengikut sukses tidaknya seorang karyawan dalam
sertakan sumber daya-sumber daya yang tugas biasanya didapat melalui jugments
ada seperti halnya sumber daya manusia atau pertimbangan subyektif.
dan skill atau ketrampilan, barang, modal, Siswanto (2011) mengemukakan
teknologi, manajemen informasi, energi bahwa kinerja merupakan tindakan atau
dan sumber daya lainnya. pelaksanaan tugas yang telah diselesaikan
Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 5
oleh seseorang dalam kurun waktu tertentu panduan dari: (1) Hasil kerja (apa yang
dan dapat diukur. Hal ini berkaitan dengan harus dicapai oleh seseorang); (2)
jumlah kuantitas pekerjaan. Ada beberapa Kompetensi (bagaimana seseorang
cara untuk mengukur kinerja secara umum, mencapainya).
yaitu: (1) Kualitas; (2) Kuantitas; (3) Mangkunegara (2007) menyatakan
Pengetahuan tentang pekerjaan; (4) indikator kinerja yaitu: (1) Kualitas adalah
Keputusan yang adil; (5) Perencanaan seberapa baik seseorang karyawan
kerja; (6) Daerah organisasi mengerjakan apa yang seharusnya
Dari beberapa faktor di atas, maka dikerjakan; (2) Kuantitas adalah seberapa
dapat disimpulkan bahwa ada banyak lama seorang karyawan bekerja dalam satu
faktor yang mempengaruhi kinerja harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat
karyawan, diantaranya faktor internal dari kecepatan kerja setiap karyawan itu
antara lain: kemampuan intelektualitas, masing-masing; (3) Pelaksanaan tugas
disiplin kerja, kepuasan kerja dan motivasi adalah seberapa jauh karyawan mampu
karyawan sedangkan faktor eksternal melakukan pekerjaannya dengan akurat
meliputi: gaya kepemimpinan, lingkungan atau tidak ada kesalahan; (4) Tanggung
kerja, kompensasi dan sistem manajemen jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran
yang terdapat di perusahaan tersebut. akan kewajiban karyawan untuk
Penilaian kinerja merupakan suatu melaksanakan pekerjaan yang diberikan
proses organisasi dalam melalui untuk perusahaan.
kerja karyawannya. Tujuan dilakukan
penilaiaan kinerja secara umum adalah Hubungan Kompensasi Dengan Kinerja
untuk memberikan feedback kepada Karyawan
karyawan dalam upaya memperbaiki Hubungan antara kompensasi
tampilan kerjanya dan upaya dengan kinerja karyawan sangat erat
meningkatkan kinerja organisasi, dan sekali, yaitu hubungan sebab-akibat
secara khusus dilakukan dalam kaitanya (causally related). Oleh karena itu menurut
dengan berbagai kebijaksanaan terhadap Spencer and Spencer (1993) dalam
karyawan seperti itu untuk tujuan promosi, Moeheriono (2010) hubungan antara
kenaikan upah, pendidikan dan latihan. kompensasi karyawan dengan kinerja
Sehingga penilaian kinerja dapat menjadi adalah sangat erat dan penting sekali,
landasan untuk penilaian sejauh mana relevansinya ada dan kuat, bahkan
kegiatan manajemen sumber daya manusia karyawan apabila ingin meningkatkan
seperti sistem pengupaan dapat sesuai kinerja, seharusnya memiliki kompentensi
dengan prosedur. yang sesuai dengan tugas pekerjaannya.
Menurut Sedarmayanti (2011) Oleh karena itu pengelolaan sumber daya
GLGHILQLVLNDQ GHQJDQ NDWD ³to appraise´ manusia memang harus dikelola secara
PHQLODL DGDODK ³PHQHWDSNDQ KDUJD benar dan seksama agar tujuan dan sasaran
XQWXN´ DWDX ³PHQLODL VXDWX EHQGD´ -LND organisasi dapat dicapai melalui
PHQJJXQDNDQ LVWLODK ³SHQLODLDQ NLQHUMD´ pengelolaan sumber daya manusia yang
berarti terlibat dalam proses menetukan optimal. Kemudian ada beberapa tindakan
nilai karyawan bagi perusahaan, dengan manajemen yang harus dilakukan dalam
maksud meningkatnya kinerja karyawan. proses mengelola sumber daya manusia
Kinerja dapat pula dipandang sebagai yang meliputi beberapa proses, antara lain

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 6


organisasi harus mengidentifikasi dan dokumen-dokumen perusahaan dan buku-
mengembangkan kompensasi individu ke buku literatur yang memberikan informasi
arah kinerja karyawan. Berdasarkan tentang kompensasi dan kinerja karyawan.
kegiatan tersebut, maka pengelolaan Metode Pengumpulan Data adalah:
sumber daya manusia harus mengacu dan (1) Wawancara digunakan sebagai teknik
mengarah pada visi dan misi, strategi serta pengumpulan data, apabila peneliti ingin
sasaran organisasi. melakukuan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus
METODE PENELITIAN diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
Untuk menganalisa suatu mengetahui hal-hal dari responden yang
permasalahan tentunya harus lebih mendalam dan jumlah respondennya
menggunakan suatu metode atau sedikit/kecil Dan mendapatkan data
pendekatan yang tepat sehingga akan penunjang penelitian; (2) Kuesioner
mempermudah dalam proses analisis data. merupakan teknik pengumpulan data yang
Untuk maksud tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan cara memberi
menggunakan pendekatan analisis seperangkat pertanyaan atau pernyataan
kuantitatif. tertulis kepada responden untuk
Sugiyono (2004) mengartikan dijawabnya. Angket tersebut diberikan
populasi sebagai wilayah generalisasi yang kepada responden dan kemudian
terdiri atas obyek dan subyek yang diharapkan masing-masing responden
mempunyai kualitas dan karakteristik menjawab pertanyaan dalam angket
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti tersebut menurut pendapat dan persepsi
untuk dipelajari dan kemudian ditarik sendiri; (3) Studi pustaka digunakan
kesimpulannya. Adapun populasi dalam sebagai landasan teori yang digunakan
penelitian ini sebanyak 45 orang dalam penelitian ini yang bersumber dari
karyawan. Sedangkan sampel merupakan buku literatur, surat kabar, internet, jurnal,
sebagian dari jumlah dan karakteristik dan lainnya yang dapat menunjang
yang dimiliki oleh populasi tersebut penelitian.
(Sugiyono, 2004). Jumlah sampel dalam Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 39 Karyawan penelitian ini adalah koefisien korelasi
Koperasi Seba Usaha Baliem Arabica. Pearson untuk mengukur ada tidaknya
Yang menjadi lokasi penelitan hubungan antara variabel bebas dan
adalah koperasi serba usaha Baliem variabel terikat serta mempunyai tujuan
Arabica di Kabupaten Jayawijaya. untuk meyakinkan bahwa pada
Sedangkan sumber data adalah: (1) Data kenyatannya terdapat hubungan antara
primer adalah data yang diperoleh penulis komepsansi terhadap kinerja karyawan.
melalui observasi atau pengamatan Kemudian analisis regresi linier sederhana
langsung dari perusahaan, baik itu melaui adalah suatu teknik yang digunakan untuk
observasi, kuesioner dan wawancara membangun suatu persamaan yang
secara langsung dengan pimpinan dan staf menunjukkan adanya pengaruh variabel
perusahaan sesuai dengan kebutuhan independen dan variabel dependen dan
dalam penelitian ini; (2) Data sekunder sekaligus untuk menentukan nilai ramalan
adalah data yang diperoleh tidak langsung, atau dugaannya.
yaitu data tersebut diperoleh penulis dari

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 7


HASIL DAN PEMBAHASAN akan menyebabkan penurunan nilai Y
(kinerja karyawan).
Hasil Hipotesis untuk uji keberartian
Berdasarkan Hasil Penelitian ini korelasi ini ada hubungan antara
yang merupakan hasil analisis data yang NRPSHQVDVL GDQ NLQHUMD NDU\DZDQ´ Ho :
diperoleh dari Koperasi Serba Usaha 0 (Tidak Ada Hubungan) dan HA : 0 (Ada
Baliem Arabica di Kabupaten Jayawijaya, Hubungan). Kriteria pengujian : Terima
dimana yang dijadikan responden adalah Ho jika thitung < ttabel atau thitung <0,05 (n-2)
berjumlah 39 karyawan. Dengan distribusi dalam hal lainnya ditolak. Ternyata thitung =
usia 25-30 tahun sebanyak 7,563 yang berarti >t0,05 (37) = 1,687. Hasil
40 %, 31-45 tahun 35 %, dan 46-50 tahun pengujian adalah menolak Ho yang
25 %. Aspek gender dari responden adalah PHQ\DWDNDQ ³ 7LGDN DGD +XEXQJDQ´ GDQ
laki-laki 71 % dan perempuan 29%. menerima HA \DQJ PHQ\DWDNDQ ³ $GD
Tingkat pendidikan responden tersebar +XEXQJDQ´
pada SMA sederajat 45 %, D3 sebanyak
20 %, S1 ada 30 % dan S2 terdapat 5%.
Pembahasan
Keeratan hubungan antara Berdasarkan hasil analisa
kompensasi terhadap kinerja karyawan di menunjukkan, kompensasi berpengaruh
tentukan oleh koefisien korelasi (r). Dari positif dan signifikan sangat kuat terhadap
hasil peritungan diperoleh koefisien kinerja karyawan. Hal ini menujukan
koerlasi (r) = 0,826 artinya antara bahwa dengan kebijakan pemberian
kompensasi terhadap kinerja karyawan kompensasi yang tepat dan diterima olah
positif atau sangat kuat. Kemudian untuk karyawan maka akan meningkatkan
mengetahui efek pemberian kompensasi kinerja karyawan pada Koperasi Serba
terhadap kinerja karyawan kita lihat dari Usaha Baliem Arabica. Hal ini sejalan
koefisien determinasi (r2) = 0,682 ini dengan penelitian yang dilakuakan oleh
menunjukan bahwa faktor-faktor yang Dito (2010) yang merupakan bahwa
merupakan variabel-variabel dari: kompensasi berpengaruh positif dan
Reability (keandalan). signifikan sangat kuat terhadap kinerja
Untuk menentukan pengaruh dalam karyawan. Berdasarkan hasil analisa
satu persamaan garis linier dilakukan menunjukan bahwa dengan kebijakan
dengan rumus regeresi. Dari hasil pemberian kompensasi yang tepat dan
perhitungan persamaan regresi Y = 37,35 diterima oleh karyawan maka akan
+ 0,12 X. Nilai b sebesar 0,12 berarti menigkatkan kinerja Koperasi Serba
bahwa setiap perubahan 1 unit nilai Usaha Baliem Arabica. Selain itu,
variabel X (kompensasi) akan karyawan juga akan terhindar dari
menyebabkan perubahan variabel Y pengaruh serikat buruh dan akhirnya hanya
(kinerja karyawan) sebesar 37,35. Karena berkosentrasi pada pekerjaannya saja.
nilai a = positif maka setiap perubahan Disini dapat dilihat bahwa dengan
nilai X (kompensasi) akan menyebabkan pemberian kompensasi yang lebih layak
pertambahan nilai variabel Y (kinerja dan diterima olah karyawan karena sesuai
karyawan) begitu pula sebaliknya dengan tenaga dan kemampuan yang
penurunan nilai variabel X (kompensasi) dikeluarakn serta menghargai kerja keras
karyawan, maka akan lebih bersikap

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 8


profesional dengan bekerja secara kontribusi pengaruh pada terjadinya
bersungguh-sungguh dan melakukan kinerja karyawan maka kita dapat
berbagai upaya agar bisa mencapai hasil mengetahui seberapa besar pengaruh
kerja yang lebih baik sehingga kinerjanya kenaikan antara tingkat pelaksanaan
bisa lebih meningkat. Dengan kinerja yang pemberian kompensasi terhadap
lebih baik tentu akan memajukan jalannya peningkatan kinerja karyawan. Hasil uji t
usaha perusahaan. Kompensasi juga juga menunjukan hubungan yang
mengandung adanya hubungan yang signifikan. Dengan demikian hipotesis
sifatnya profesional dimana salah satu yang menyatakan ada pengaruh
tujuan utama karyawan bekerja adalah kompensasi terhadap kinerja karyawan
mendapatkan imbalan unutk mencukupi pada Koperasi Serba Usaha Baliem
berbagai kebutuhan. Untuk itu penulis Arabica dapat diterima.
tertarik untuk melihat apakah ada
pengaruh kompensasi terhadap kinerja PENUTUP
karyawan pada Koperasi Serba Usaha Kesimpulan
Baliem Arabica. Penelitian ini menyimpulkan: (1)
Berdasarkan hasil penelitian Pemberian kompensasi berkorelasi positif
menunjukan bahwa secara statistik terhadap kinerja karyawan, sehingga
hipotesis yang diajukan didukung dengan hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
teori yang dikemukakan oleh Amrullah terhadap pemberian kompensasi terhadap
(2012). Dari data pada pengujian hipotesis, kinerja karyawan dapat diterima; (2) Hasil
dapat disimpulkan bahwa hipotesis analisa regresi linier sederhana
mempersentasikan pengaruh kompensasi menyatakan terdapat pengaruh kompensasi
terhadap kinerja karyawan pada Koperasi terhadap kinerja karyawan, sehingga
Serba Usaha Baliem Arabica positif dan apabila perusahaan tidak memberikan
signifikan sangat kuat. Hal ini berarti kompensasi dengan baik dan tepat, maka
kompensasi yang efektif mempengaruhi hal tersebut akan mempengaruhi kinerja
kinerja karyawanya agar berkomitmen karyawan; (3) Pemberian kompensasi
kepada tujuan dan misi organisasi merupakan salah satu faktor yang cukup
sehingga kinerja karyawan lebih penting oleh perusahaan, karena
meningkat dan mencapai tujuan pemberian kompensasi yang dilaksanakan
perusahaan yang maksimal, dengan dengan tepat akan dapat meningkatkan
demikian kompensasi kepada Koperasi kinerja karyawan dan memberikan
Serba Usaha Baliem Arabica, berpengaruh kontribusi pada peningkatan produktivitas
terhadap kinerja karywan Koperasi Serba serta memaksimalkan laba koperasi.
Usaha Baliem Arabica tersebut.
Berdasarkan hasil analisis korelasi Saran
hubungan variabel kompensasi dengan Beberapa saran yang dapat
kinerja karyawan dapat diasumsikan secara diberikan pada penelitian ini adalah: (1)
kualitatif bahwa korelasi antara Koperasi serba usaha Baliem Arabica lebih
kompensasi dengan kinerja karyawan meningkatkan pemberian kompensasi
berada pada kategori positif sangat kuat. dengan melihat hasil kerja karyawan,
Hasil analisis regresi menunjukan bahwa supaya karyawan merasa dihargai dan
variabel kompensasi memberikan terus mengabdikan diri pada koperasi

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 9


serba usaha Baliem Arabica; (2) Karena Nawawi, B. A. 2007. Manajemen Sumber
kompensasi pada koperasi serba usaha Daya Manusia. Kencana, Jakarta.
Baliem Arabica yang diterima selama ini Notoadmojo, S. 2009. Pengembangan
masih relatif rendah, maka penelitian yang Sumber Daya Manusia. Pustaka
berhubungan dengan kinerja khususnya Setia, Bandung.
mengenai kompensasi dapat dijadikan Pangabean, S. M. 2002. Manajemen
acuan dalam mengambil kebijakan untuk Sumber Daya Manusia. Ghalia,
sumber daya manusia; (3) Pada saat Bogor.
menawarkan produk-produk yang Ruky, A. 2001. Manajemen Sumber Daya
dihasilkan, hendaknya setiap karyawan Manusia. Gramedia Pustkata
memperhatikan cara berbisnis yang baik Utama, Jakarta.
agar supaya tujuan jangka panjang Samsudin, S. 2006. Manajemen Sumber
koperasi dapat dicapai. Daya Manusia. Cetakan Pertama,
Pustaka Setia, Bandung.
DAFTAR PUSTAKA Sedarmayanti, H. 2011. Manajemen
Dharma, A. 2005. Manajemen Sumber Sumber Daya Manusia. Mandar
Daya Manusia. Pustaka pelajar, Maju, Bandung.
Yogyakarta. Simanjuntak, P. 2007. Manajemen Dan
Handoko, T. H. 2001. Manajemen Evaluasi Kinerja. LPFE, Jakarta.
Pengembangan Sumber Daya Sinungan, M`. 2000. Manajemen Sumber
Manusia. Pustaka Pelajar, Daya Manusia. Bumi Aksara,
Yogyakarta. Jakarta.
Hasibuan, Malayu, S. P. 2007. Manajemen Siswasto, B. 2011. Manajemen Sumber
Sumber Daya Manusia. Cetakan Daya Manusia. UB Press, Malang.
Kesembilan, PT. Bumi Aksara, Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis.
Jakarta. Alfabeta, Bandung.
Hasibuan, M.S.P. 2009. Manajemen
Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Mangkunegara A. P. 2004. Evaluasi
Kinerja Sumber Daya Manusia.
Cetakan Pertama, Refika Aditama,
Bandung.
Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber
Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.
Meler, L. R.. 2007. Manajemen Sumber
Daya Manusia. PT Gramedia
Pustaka, Jakarta.
Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja
Berbasis Kompentensi. PT. Bumi
Aksara, Jakarta.

Jurnal Administrasi Bisnis 2016 Page 10

Anda mungkin juga menyukai