manajemen ini dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Makalah
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Ilmu Pengantar
Manajemen yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada saya untuk
membuat dan menyelesaikan makalah ini. Sehingga saya memperoleh banyak ilmu,
informasi dan pengetahuan selama saya membuat dan menyelesaikan makalah ini.
Setelah itu saya berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun
terdapat banyak kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata saya meminta maaf sebesar-
besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam
penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca
maupun pengoreksi, karena hingga saat ini saya masih dalam proses belajar. Oleh karena itu
Amanda Yunentia
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini persaingan di dunia kerja semakin berat dan pengangguran semakin
memperluas lapangan pekerjaan adalah hal yang mustahil. Pengangguran tidak hanya
berasal dari masyarakat yang tidak mempunyai keahlian dalam bidang tertentu tetapi juga
dari para karyawan-karyawan yang dipensiunkan secara dini oleh perusahaan, baik
perusahaan besar maupun kecil. Dengan demikian bisa dibayangkan berapa banyak
masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai pekerjaan. Dalam hal ini harus ada kesadaran
dari seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi pengangguran karena
Kecil Menengah), sementara itu yang harus menjalankannya adalah masyarakat itu sendiri.
Pemerintah berharap agar masyarakat tidak terpaku hanya sebagai pencari kerja. Di era
pasar terbuka saat ini masyarakat harus merubah pola pikirnya dari pencari kerja tetapi
Untuk itulah saya menyusun makalah ini untuk membahas tentang bagaimana peluang
usaha kecil menengah dan yang akan saya bahas dalam makalah ini adalah mengenai usaha
warung makan biru dan cara bagaimana perkembangan usaha warung makan biru.
Saya berharap penulisan makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin
menjadi seorang wirausaha atau entrepreneur dan membuka lapangan kerja baru. Semoga
makalah ini memberikan bekal, motivasi, dan semangat untuk membangun sebuah bisnis.
Makanan adalah sebagai kebutuhan dasar manusia yang menjadi alasan mendasar
untuk pengembangan bisnis warung makan. Usaha ini menjadi alternatif yang menjanjikan
dan merupakan bisnis yang tidak pernah mati bahkan ada yang sukses dan dapat meraih
rezeki yang cukup besar apabila dikelola dengan baik dan selalu mengikuti selera dan daya
beli masyarakat. Alasan yang masuk nalar adalah makanan selalu diburu dan dicari orang
dimanapun karena apabila perut sudah lapar maka urusan makanpun tidak bisa ditunda.
Usaha warung makan biru di jl.Kedungdoro (depan restoran porong) surabaya ini
dimiliki oleh :
No.Telp : 081331337785
Yang kemudian warung makan ini diberi nama “WARUNG BIRU”. Warung Makan Biru
ini berdiri pada tahun 2007 sampai dengan saat ini. Modal awal untuk medirikan Warung
Biru ini sekitar Rp 8 Juta untuk kontrak tanah, membeli perabot dan bahan mentah yang
dikelola untuk menjadi makanan yang akan dijual. Pada awal usaha warung makan ini hanya
menyajikan menu Sego sambel yang terkenal dengan sambal bajaknya, dengan berbagai
macam lauk seperti ayam, lele, mujaer, dll dan dengan minuman seperti kopi, es teh, soda
gembira dll. Usaha warung makan ini dipilih sebagai sumber mata pencarian utama setelah
usaha dagang yang digeluti oleh pemilik warung selama bertahun-tahun mengalami
kebangkrutan.
Pada awal dibukanya usaha warung makan biru, warung ini tergolong tidak terlalu sepi
karena lokasi awal warung ini berada di depan jalan simo rukun yang tergolong ramai karna
daerahnya termasuk dekat dengan pasar malam dan banyak kendaraan yang melintas.
Setelah 3 tahun berjualan di jalan simo rukun sang pemilik tanah tidak mengontrakkan lagi
tanahnya sehingga pada tahun 2010 warung biru berpindah lokasi di jalan kedungdoro
hingga saat ini. Karna berpindahnya warung biru maka menu yang ada di rubah sesuai
dengan keinginan pasar, yaitu menu makanan nasi campur, nasi sayur lodeh, asem, bening
sop, dengan berbagai macam lauk yaitu cumi-cumi, peyek udang, ayam, bali telor/tongkol,
sarden tongkol/pindang, dll dan juga menu minuman yaitu kopi, es teh, es susu, Joshua dll.
Adapun pasar (segmen) yang dilayani warung biru ini adalah menengah ke bawah, yaitu
mulai dari pekerja kantor, pekerja kasar, sopir, dll. Apabila ada pemesanan nasi bungkus atau
kotak dalam jumlah kecil atau banyak warung biru dapat melayani melalui telfon atau datang
PEMBAHASAN
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,
dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
1. Berdasarkan wujudnya dibagi menjadi dua yaitu berbentuk barang dan jasa
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dikelompokkan menjadi dua juga yaitu barang
Produk yang ditawarkan di warung makan biru termasuk produk yang berdasarkan daya
tahan produknya adalah produk yang tidak tahan lama yaitu berupa makanan dan minuman.
• Nasi Campur
Menu ini terdiri dari nasi putih, lauk pauk (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam
goreng dll), tumis kacang, mie goreng, tahu dan tempe, sambal, dan kerupuk
• Nasi Sayur
Menu ini terdiri dari nasi putih, lauk pauk (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam
goreng dll), sayur asem/lodeh/bayam/sop, tahu dan tempe, sambal dan krupuk
C. Aneka cemilan
• Makanan ringan atau biasa disebut cemilan yang ada di warung biru antara lain : kerupuk
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu
produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran/marketing. Jadi harga
adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan
moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu usaha karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diproleh perusahaan dari penjualan
produknya. Dalam menetapkan harga apabila terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan
akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat
Mengenai harga (price) makanan dan minuman di warung biru pada dasarnya
Kenaikan tersebut biasanya diakibatkan seperti kenaikan BBM dan kenaikan akibat
Untuk aneka minuman suplemen dan minuman mineral harganya bervariasi antara Rp
mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran produk atau barang jasa yang dipasarkan. Adapun tujuan promosi adalah :
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
Aktivitas promosi yang dilakukan pemilik warung biru pada dasarnya tidak ada, hanya
karena mengutamakan rasa dan harga yang cukup terjangkau, selain itu diharapkan dari
mulut ke mulut para pembeli/konsumen dapat menjadi alat promosi yang lebih murah,
Dalam kehidupan sehari-hari rencana produksi ditafsirkan sebagai suatu rencana untuk
melakukan kegiatan besar yang memerlukan peralatan yang tradisional dan hanya
Bahan baku yang digunakan untuk membuat berbagai makanan yang nantinya dijual
Proses produksi adalah suatu kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa
untuk keperluan orang banyak, apabila suatu barang atau jasa tersebut tidak menambah
nilai guna untuk banyak orang maka barang atau jasa tersebut tidak dapat disebut sebagai
Usaha di warung biru dalam memproses suatu barang/produk mentah menjadi barang
jadi yang dapat dikonsumsi oleh orang banyak dan dapat meningkatkan nilai tambah bagi
pengelolanya. Hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) menu makanan yang ditawarkan antara lain :
• Beras yang dimasak dalam jumlah banyak dan setelah masak nasi di masukkan kedalam
pemanas nasi agar nasi tetap panas, sehingga orang yang membeli atau mengkonsumsinya
merasa nikmat.
• Lauk pauk seperti (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam goreng dll) akan
dilakukan pengolahan diharapkan akan memberikan nilai tambah yaitu mengubah lauk pauk
biasa menjadi aneka masakan. Sebelum di beri bumbu atau di olah lauk pauk terlebih dahulu
di bersihkan dan di goreng, setelah itu baru di beri bumbu-bumbu agar menambah citarasa.
• Mie goreng, mie ini adalah mie keriting biasa akan tetapi melalui pengolahan maka akan
mempunyai nilai tambah cara membuatnya bumbu mie goreng ditumis kemudian diberi air
dan rempah-rempah setelah mendidih mie keriting dimasukkan dan diaduk hingga bumbu
merata. Irisan daun sup dan bawang goreng ditaburkan sebagai tambahan agar mie goreng
lebih nikmat.
• Tumis kacang panjang dan wortel setelah diolah akan menghasilkan sayur tumis yang biasa
dinikmati oleh banyak orang dan menghasilkan nilai tambah, cara membuatnya bumbu
tumis sayur dipanaskan dalam minyak panas sambil diaduk kemudian ditambahkan air dan
setelah air mendidih semua sayur yang telah dipotong-potong dimasukkan. Apabila air sayur
bahan sambal di cuci hingga bersih setelah itu di goreng lalu di haluskan dan di goreng
• Beras yang dimasak dalam jumlah banyak dan setelah masak nasi di masukkan kedalam
pemanas nasi agar nasi tetap panas, sehingga orang yang membeli atau mengkonsumsinya
• Lauk pauk seperti (cumi-cumi, bali telor/tongkol, peyek udang, ayam goreng dll) akan
dilakukan pengolahan diharapkan akan memberikan nilai tambah yaitu mengubah lauk pauk
biasa menjadi aneka masakan. Sebelum di beri bumbu atau di olah lauk pauk terlebih dahulu
di bersihkan dan di goreng, setelah itu baru di beri bumbu-bumbu agar menambah citarasa.
• Sayur lodeh, bening, asem, dan sop yang di olah dari sayur-sayuran mentah agar
memberikan nilai tambah yaitu sayur di potong-potong lalu di cuci hingga bersih dan diolah
dengan bumbu dan rempah-rempah agar memiliki cita rasa yang nikmat.
• Sambal yaitu dibuat dari cabe, tomat, terasi, bawang putih dan bawang merah. Semua
bahan sambal di cuci hingga bersih setelah itu di goreng lalu di haluskan dan di goreng
Karyawan yang dipekerjakan sebanyak 1 (satu) orang, tetapi karena usaha ini
merupakan usaha kecil keluarga jadi keterlibatan anggota keluarga tetap ada yaitu untuk
biru adalah alat-alat rumah tangga yang ada pada umumnya, hanya jumlah dan ukurannya
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual
mempunyai nilai jual yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu pemilik usaha
dengan produk yang ditawarkan oleh warung makan pesaing. Akan tetapi, suatu produk
dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan
produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh pasar/pembeli.
Untuk menjamin kualitas produk makanan di warung biru, pengelola warung biru tidak
menyimpan bahan makanan yang mudah rusak seperti mie kuning, ayam, tahu, tempe, dan
lain-lain dalam jumlah besar. Makanan yang akan dijual diusahakan selalu dalam keadaan
segar karena itu, makanan yang dijual tidak menggunakan bahan pengawet. Agar bahan
makanan tidak cepat rusak pengelola warung biru menyimpan bahan-bahan makanan yang
masih mentah dalam lemari es dan freezer dengan system first in first out yang artinya
bahan-bahan makanan yang pertama masuk kedalam lemari es atau freezer pertama
dikeluarkan atau digunakan untuk diolah terlebih dahulu dari bahan-bahan yang masuk
operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan
tentang lay out diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja,
5. Peningkatan fleksibilitas
Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan sebagai sesuatu yang
Warung biru berdiri diatas lahan seluas 3 x 5 m tepatnya di jl. Kedungdoro (depan
restoran porong) surabaya dengan memiliki tempat yang tidak besar warung biru
Lokasi ini cukup strategis bagi pembeli untuk menjangkau dan menikmati menu yang
Modal adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam suatu usaha
serta makin banyaknya usaha-usaha kecil menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang
lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam suatu perusahaan atau suatu usaha merupakan
masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa modal itu mengandung begitu
Modal yang digunakan pada usaha warung biru adalah modal sendiri artinya bukan
modal hutang atau pinjaman. Secara rinci modal yang digunakan pertama kali untuk usaha
warung biru tidak dapat dihitung secara pasti karena merupakan usaha lanjutan dari usaha
kecil yaitu dari menjual makanan dengan menu 2 macam saja, kemudian berkembang
Untuk mengetahui berapa jumlah investasi awal dibangunnya warung makan ini agak
sulit karena bangunan warung biru ini merupakan lahan/lokasi di pinggir jalan.
Untuk analisa keuangan secara kasar dapat digambarkan dengan rincian seperti di
bawah ini.
• Pemasukan
Omset/bulan : Rp 21.000.000,-
• Pengeluaran
• Biaya operasional
Dana yang digunakan untuk usaha di warung biru adalah dana pribadi, karena usaha
warung makan ini termasuk usaha yang dirintis dari usaha kecil jadi pada awal usaha dana
yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Dengan keuletan, kesabaran dan pengelolaan
keuangan yang cukup baik dari pemilik usaha warung makan biru ini menu yang disajikan
ditambah sedikit demi sedikit disesuaikan dengan modal atau dana yang ada dan
menyesuaikan permintaan pembeli. Selain itu apabila menggunakan dana pribadi tidak ada
resiko yang harus ditanggung apabila penjualan tidak terlalu ramai atau menguntungkan,
karena tidak selamanya penjualan itu selalu ramai adakalanya penjualan hari ini ramai
adakalanya penjualan hari berikutnya sepi. Dengan dana sendiri tidak ada resiko untuk
2. Rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan resiko yang selanjutnya akan meningkatkan
biaya modal
3. Bila usaha dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi beban bunga, maka
tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan likuidasi atau penyitaan asset yang dimiliki.
Sumber daya manusia adalah karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja
lainnya untuk dapat menunjang aktifitas perusahaan atau usaha demi mencapai tujuan yang
buruh, manajer atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia
Cara warung makan biru dalam merekrut karyawan yaitu biasanya dari mulut ke mulut
sesama pengusaha kuliner manakala saling bertemu baik di pasar, tempat pengajian atau di
dalam taksi. Dengan sistem ini diharapkan karyawan yang dibutuhkan/diinginkan oleh
pemilik usaha lebih sesuai. Pada umumnya perekrutan karyawan dilakukan setelah lebaran
Idul Fitri, hal ini disebabkan karena pada saat hari raya tersebut para pekerja yang mudik
b. Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
Cara pemilik usaha warung makan biru menyeleksi karyawan secara spesifik tidak ada yang
terpenting bagi pemilik warung makan biru adalah karyawan yang direkrut rajin bekerja dan
jujur. Karena system keuangan pada usaha kecil ini sangat terbuka artinya dalam hal
pembayaran bukan monoton pada pemiliknya akan tetapi karyawan juga melayani
c. Cara melatih karyawan, biasanya pemilik usaha warung melatih karyawan sambil kegiatan
penjualan berjalan artinya tidak ada pelatihan secara khusus. Karyawan yang baru bekerja
biasanya dalam melayani pembeli cukup memperhatikan apa yang dikerjakan karyawan
sebelumnya atau pemilik usaha, setelah tahu atau paham apa yang harus dikerjakan pemilik
karyawan tersebut untuk mengerjakan pekerjaan yang ada dan melayani pembeli. Karena
sebagai tenaga kerja atau karyawan pada suatu usaha, maka tenaga kerja atau karyawan
tersebut harus cepat menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sama halnya dengan jenis bisnis lainnya, bisnis kuliner juga butuh proses yang panjang
untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan. Bisnis kuliner bergantung pada rasa dan
kepercayaan, oleh sebab itu tak ada ukuran seberapa besar kita harus memulai bisnis ini.
Pada dasarnya semua jenis usaha menggunakan system manajemen, yang secara tidak sadar
Warung makan adalah sebuah usaha yang menjanjikan dengan modal awal yang tidak
terlalu banyak, sehingga masyarakat dapat ikut berwirausaha membuka warung makan
tanpa berhutang modal. Walaupun hanya warung makan pinggir jalan setidaknya jika
dijalankan dengan serius akan membuahkan hasil yang cukup baik dan dapat menyerap
ekonomi masyarakat.
Jika ingin usaha warung makan tentunya harus bersih agar kualitas makanan terjamin,
walaupun warung makan pinggir jalan tetapi kebersihan harus tetap di perhatikan agar mutu
tetap terjamin, sehingga pelanggan/konsumen tetap datang dan tentunya dengan mutu
yang terjamin secara tidak langsung konsumen akan mengatakan kepada orang-orang tetang
mutu warung makan. Agar pelanggan/konsumen tidak bosan dengan menu makanan
memanfaatkan keluarga sendiri untuk membantu akan lebih menghemat pengeluaran dan
jika warung makan sudah cukup ramai dan banyak pelanggan disaat itu warung
membutuhkan karyawan untuk lebih meringankan pekerjaan. Untuk itu tidak ada salahnya
mencoba bisnis kuliner ini karna jika terus dijalani akan membuahkan hasil yang
memuaskan.
3.2 Saran
menimbulkan persaingan yang tajam antar warung makan. Untuk hal inilah Pemilik “Warung
Makan Biru” juga harus berpikir keras untuk memberikan perhatian khusus untuk
meningkatkan kualitas warung makannya. Dalam peningkatan kualitas warung makan ini,
Pemilik Warung Makan Biru diharapkan dapat secara tepat dan efisien dalam mengelola
biaya kualitas yang harus dikeluarkan. Selain itu, factor kualitas pelayanan juga
merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan untuk dapat memenangkan
persaingan usaha warung makan. Apabila kualitas pelayanan yang diberikan sesuai dengan
harapan pelanggan, maka akan diperoleh kepuasan pelanggan yang maksimal. Dengan
demikian, kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas pelanggan kepada
Pengelola warung makan ini sebaiknya lebih memperhatikan lagi kualitas tempat
sehingga pelanggan/konsumen bias lebih nyaman untuk makan dan pengelola warung
makan ini juga harus bisa mengolah bahan baku menjadi lebih baik lagi, sehingga tidak ada
bahan makanan yang tersisa lagi. Untuk hal lainnya warung biru sudah cukup baik.
Di dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang
bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat.
Sedangkan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data mengenai kualitas pelayanan
DR. T. Hani Handoko, MBA. Manajemen. 2014. Manajemen. Edisi2. Yogyakarta: BPFE.
Drs. Sentot Imam Wahjono,M.Si. 2008. Manajemen Tata Kelola Organisasi Bisnis. Jakarta:
PT.Indeks.
DR. H.B. Siswanto, M.Si. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.