Metode Simplex
Disusun oleh :
KELOMPOK 10
2019
1
14.5 METODA SIMPLEX
Seperti halnya dengan metode aljabar, di sinipun terlebih dahulu harus dilakkukan
standarisasi rumusan model, sebelum tahap penyelesaian awal dikerjakan. Fungsi-
fungsi kendala yang masih berebntuk pertidaksamaan harus diubah dulu menjadi
bentuk persamaan, yakni dengan menambahkan “variabel senjang” pada fungsi
kendala yang bertanda < dan mengurangkan “variabel surplus” pada fungsi endala
yang bertanda >. Secara umum, fungsi-fungsi endala yang standar dapat dituliskan
sebagai berikut:
. . . .
.
. . . .
.
. . . .
.
. . . .
.
. . . .
.
2
𝑨𝒎𝟏 𝑿𝟏 + 𝑨𝒎𝟐 𝑿𝟐 + ............... + 𝒂𝒎𝒏 𝑿𝒏 ± 𝑺𝒎 =
𝒃𝒎
𝑹𝒊𝒏𝒈𝒌𝒂𝒔𝒏𝒚𝒂: ∑ 𝒂𝒊𝒋 𝑿𝒋 = 𝒃𝟏
𝒋=𝟏
Optimumkan 𝑧 − 𝑐1 𝑋1 − 𝑐2 𝑋2 − ⋯ … … … … … … … . 𝑐𝑛 𝑋𝑛 = 0
Terhadap
3
. . . .
.
. . . .
.
. . . .
.
. . . .
.
. . . .
.
Bentuk tablonya:
VC Z 𝑥1 𝑥2 ........ 𝑥𝑛 𝑠1 𝑠2 ......... 𝑠𝑛 S
z 1 𝑐1 𝑐2 ........ 𝑐𝑛 0 0 ......... 0 0
𝑠1 0 𝑎11 𝑎21 ........ 𝑎1𝑛 1 0 ......... 0 𝑏1
𝑠2 0 𝑎12 𝑎22 ........ 𝑎2𝑛 0 1 ......... 0 𝑏2
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . .
𝑠𝑛 0 𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ......... 𝑎𝑚𝑛 0 0 ......... 1 𝑏𝑚
Keterangan:
4
konstanta-konstanta yang bersesuaian di kolom S. Pada penyelesaian awal
atau tablo pertama kolom VD ini berisi semua variabel semu. Pada tahap-
tahap berikutnya variabel-variabel yang termuat di kolom ini akan
berganti-ganti, kecuali z yang senantiasa hhadir di situ sejak penyelesaian
awal hingga penyelesaian akhir. Variabel-variabel lain yang tidak
tercantum di kolom ini dinamakan variabel-variabel adasar atau variabel
nol.
2. Kolom Z
3. Kolom-kolom Variabel
4. Kolom S
Langkah-langkah Pengerjaan
5
2. Bentuk tablo pertama dengan menetapkan semua variabel semu sebagai
variabel dasar (semua variabel asli sebagai variabel adasar)
3. Tentukan satu “variabel pendatang” di antara varibael-variabel dasar
yang ada, untuk dijadikan variabel dasar dalam tablo berikutnya.
Variabel pendatang ialah variabel adasar yang nilainya pada baris-z
paling negatif dalam kasus maksimisasi, atau paling positif dalam kasus
minimisasi.
4. Tentukan satu “variabel perantau” di antara variabel-variabl dasar yang
ada untuk menjadi variabel dasar yang memiliki “rasio solusi” dengan
nilai positif terkecil.
6
penyelesaian sudah optimal, tidak perlu dibentuk tablo selanutnya. Jika
masih, bearti penyelesaian belum optimal, ulani lagi langkah ke 3
sampai 6.
Kasus 83
Sekarang, marilah kita coba metoda ini untuk menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh PT “Double-X”, yakni:
Maksimumkan z = 25 𝑥1 + 15 𝑥2
2𝑥1 + 4𝑥2 ≤
20 … … … … … … … … … … … (𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐿)
3𝑥1 + ≤
21 … … … … … … … … … … … (𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑙𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑀)
𝑥1 , 𝑥2 ≥ 0
Model standarnya:
Maksimumkan z - 25 𝑥1 + 15 𝑥2 = 0
3𝑥1 + 3𝑥2 + 𝑠1 = 24
2𝑥1 + 4𝑥2 + 𝑠2 = 20
3𝑥1 + + 𝑠3 = 21
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑠1, 𝑠2 , 𝑠3 ≥ 0
𝑀𝑜𝑑𝑒𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑖 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑗𝑒𝑚𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎,
7
Tablo I
X1 0 1 0 0 0 1/3 7
8
Tablo II
X2 0 0 1 1/3 0 -1/3 1
9
Tablo III
10
Penafsiran Tablo Optimal
11
Keterangan :
1. Kolom Program
2. Kolom Tujuan
Kolom ini berisi koefisien variabel variael didalam fungsi tujuan,sesuai dengan
yang tercantum dikolom program.Pada penyelesaian aal,karena kolom Program
berisi variabel-variabel semu ,padahal koefisien-koefisien variabel semu didalam
fungsi tujuan adalah 0 – maka kolom ini berisi bilangan-bilangan nol.
3. Kolom Variabel
Kolom ini berisi koefisien dari setiap variabel yan terdapat di dalam model.
Koefisien yan terdapat di dalam fungsi tujuan (yaitu c1 sampai cn untuk x1
sampai xn dan 0 untuk semua sj) diletakkan di sebelah atas. Sedankan koefisien
yang terdapat di dalam fungsi kendala *yaitu aij untuk xj, dan 0 atau 1 untuk
12
variabel asli xj membentuk matriks Am x n sedangkan koom bariabel semu sj
membentuk matriks satian In x n
4. Koom Kuantitas
5. Baris-zj
Baris ini berisi jumlah hasil kali unsur-unsur pada kolom tujuan denan unsur pada
kolom yang bersesuaian
6. Baris cj-zj
Langkah pengerjaan:
13
Kasus 84
Metode standart:
Maksimumkan z= 25x1+15x2
X1,x2,s1,s2,s3≥0
Tablo I
25 15 0 0 0
Program Tujuan Kuantitas
x1 x2 S1 S2 S3
S1 0 3 3 1 0 0 24
S2 0 2 4 0 1 0 20
S3 0 3 0 0 0 1 21
Zj 0 0 0 0 0 0
Cj-zj 25 15 0 0 0
Tablo II
25 15 0 0 0
Program Tujuan Kuantitas
x1 x2 S1 S2 S3
S1 0 0 3 1 0 -1 3
S2 0 0 4 0 1 -2/3 6
S3 25 1 0 0 0 1/3 7
Zj 23 0 0 0 25/3 0
Cj-zj 0 15 0 0 -25/3
14
Karena baris cj-zj masih terdapat unsur positif, berarti penyelesaian belum
optimal. Kolom kuncinya sekarang adalah kolom –x2 dan variabel x2 merupakan
variabel pendatang. Adapun baris kuncinya ialah baris –s1 dan variabel s1
merupakan variabel paerantau. Berarti dalam tablo berikutnya x2 menggantikan
s1 di kolom Program. Unsur kuncinya 3. Sedangkan rasio kunci untuk baris –s2
dan baris –x1 masing-masing adalah 4/3 dan 0
Tablo III
25 15 0 0 0
Program Tujuan Kuantitas
x1 x2 S1 S2 S3
S1 15 0 1 1/3 0 -1/3 1
S2 0 0 0 4/3 1 2/3 2
S3 25 1 0 0 0 1/3 7
Zj 25 15 5 0 10/3 190
Cj-zj 0 0 -5 0 -10/3
Pada penyelesaian tahap ketiga ini terihat tidak terdapat lagi unsur positif pada
baris cj-zj. Berarti penyelesaian sudah optimal. Tabo III merupakan tablo optimal.
Dengan membaca tablo terakhir ini dapat disimpulkan bahwa optimalitas tercapai
pada kombinasi produksi unit X1 dan 1 unit X2 dengan profit maksimum 190, dan
tersisa 2 unit masukan L (s2=2). Koefisien baris –zj pada kolom variabel semu
mencerminkan nilai dual (dual value) dari variabel semu yang bersangkutan.
Dalam hal ini nilai dual untuk variabel s1,s2,s3 masing-masing adalah 5, 0 dan
10/3
Penyeesaian secara simplek dengan metode tablo berbaris cj-zj ini terbukti tidak
berbeda dengan model tablo berkolom variabel dasar. Dengan demikian tablo
model yang manapun dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah progamasi
linear secara simpek akan membuahkan hasil dan kesimpulan serupa.
Dalam membahas metode simplex, sejauh ini kita baru bekerja dengan contoh
kasus maksimalisasi. Penyelesaian masalah minimalisasi dengan metode
simplex relative lebih canggih daripada menyelesaikan masalah
maksimalisasi. Sebab di samping menyertakan variabel semy, dalam masalah
minimalisasi pada umumnya disertakan pula satu jenis variabel lain yang
disebut variabel buatan. Variabel buatan ialah suatu variabel pelengkap yang
ditambahkan ke dalam fungsi kendala yang bertanda ≥ dan bertanda =. Tujuan
15
penggunaan variabel ini dalam progamasi linier, khususya dalam masalah
minimaisasi adalah untuk merasionalkan proses penyelesaian variabel buatan
ini juga perlu disertakan di dalam masalah maksimalisasi apbila di antara
fungsi-fungsi kendalanya terdapat kendala bertanda≥ dan/atau bertanda=.
Kasus 85
Minimumkan z= 4x1 + 3 x2
Terhadap 2 x1 + x2 ≥ 50
X1 + 2x2 ≥ 40
5 x1 + 4x2 ≥ 170
X1,x2 ≥ 0
16
Dengan demikian, rumusan modelnya setelah distandarisasikan selengkapnya
adalah sebagai berikut :
Minimumkan z – (4-8 M)×1 – (3-7 M)×2 – MS1 – MS2 – MS3 = 260 M
Terhadap
2 ×1 + ×2 – S1 + r1 = 50
×1 + 2×2 – S2 + r2 = 40
5×1 + 4 ×2 – S3 + r3 = 170
X1,x2,S1,S2,S3,r1,r2,r3≥0
Dengan model yang sudah standar ini tablo pertama bisa langsung di
bentuk. Guna menentukan variabel-variabel mana yang masuk ke dalam kolom
VD (kolomm Variabe Dasar) pada tablo pertama, perhatikan letak susunan
persamaan-persamaan kendalanya. Matriks satuan dibentuk oleh koefisien-
koefisien variabel buatan r1, r2 dan r3. Berarti variabel-variabel inilah yang
merupakan variabel dasar dalam tablo pertama.
VC Z ×1 ×2 S1 S2 S3 R1 R2 R3 S
Z 1 -4 + 8 M -3 +7M –M –M –M 0 0 0 260 M
R1 0 2 1 -1 0 0 1 0 0 50
R2 0 1 2 0 -1 0 0 1 0 40
R3 0 5 4 0 0 -1 0 0 1 170
Tablo I
Rasio solusi
25
40
34
Langkah – langkah berikutnya adalah seperti yang sudah digariskan
sebelumnya: menentukan variabel pendatang (kolom kunci), variabel perantau (
baris kunci ), unsur kunci, mentransformasikan baris-baris, membentuk tablo baru
dan menguji optimalitasnya. Perlu dicatat di sini bahwa masalahnya adalah
masalah minimisasi, sehingga variabel pendatangnya adalah variabel dasar yang
nilainya pada baris –z paling positif. Indicator optimalitasnya ialah jika semua
koefesien variabel dasar pada baris –z sudah tidak ada lagi yang positif.
Untuk tablo pertama ini variabel pendatangnya adalah ×1 (ingat M adalah
bilangan yang sangat besar). Variabel perantaunya ri karena rasio solusinya,
50/2=25, paling kecil. Unsur kuncinya 2. Berarti dalam tablo II x1 masuk ke
kolom VD menggantikan r1. Hasil transformasi baris kunci, yakni baris kunci
lama dibagi unsur kunci, adalah:
17
X1 0 1 ½ -½ 0 0 ½ 0 0 25
Sampai dengan tahap kedua ini penyelesian belum optimal, karena koefesien
variabel adasar pada baris –z masih ada yang bernilai positif (lihat x2 dan s1!).
Tablo-tablo selanjutnya berturut-turut adalah sebagai berikut.
18
Tablo III, IV, dan V
C Z X1 X2 S1 S2 S3 R1 R2 S
R3
Z 1 0 0 -5/3+2M -2/3+M -M 5/3-3M 110+30M
X1 0 2/3-2M 0 20
X2 0 1 0 -2/3 1/3 0 2/3 - 10
R1 0 1/3 0 30
0 1 -1/3 -2/3 0 -1/3
2/3 0
0 0 2 1 -1 -2 -
1 1
19