Anda di halaman 1dari 45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Deskripsi Obyek Penelitian

PT Sri Redjeki Isman (Sritex) sekarang menjadi pabrik tekstil

terpadu dengan mesin paling modern. Di balik semangat tinggi

untuk inovasi, terdapat sebuah perjalanan panjang. PT. Sritex

dimulai sebagai sebuah perusahaan perdagangan yakni "Sri

Redjeki" yang didirikan pada 1966 di pasar Klewer, Solo, Jawa

Tengah, Indonesia.

Perusahaan perdagangan kecil ini diperluas, dengan

memproduksi kain yang dikelantang dan dicelup dalam pabrik

pertama di Baturono 81A, Solo pada tahun 1968. Perusahaan ini

terdaftar di Departemen Perindustrian Jawa Tengah pada 30

Agustus 1974 dan kemudian muncul dari U.D. (Usaha Dagang -

Trading Company) ke sebuah PT (Perseroan Terbatas-Limited

Company) berdasarkan Akta Notaris No.48 22 Mei 1978.

Perusahaan telah secara resmi berubah nama menjadi PT Sri

Rejeki Isman pada tanggal 16 Oktober 1978.

PT Sri Rejeki Isman kemudian memperluas pabrik untuk

memintal dan menenun pada tanggal 8 Mei 1982. Pendiri PT.

Sritex, H.M. Lukminto, berhasil menjalankan PT. Sritex menjadi

terintegrasi secara vertikal Textil dan Garment yang terdiri dari 4

unit pemintalan (Spinning), 5 unit penenunan (Weaving), 3 unit

pencetakan-pencelupan (Dyeing Printing), dan 6 unit garmen.


commit to user

20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Untuk menjalankan semua itu, PT Sri Rejeki Isman terletak di

beberapa properti di area lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan

sekitar 13,500 orang.

Dalam usaha untuk menciptakan tenaga kerja yang efisien

dan efektif, PT. Sritex menyediakan lingkungan kerja yang nyaman

sesuai dengan kelayakan sosial dan kode etik pelaksanaan.

Komitmen perusahaan atas pengembangan bidang ekonomi dan

sosial juga meliputi kebijakan-kebijakan tegas untuk tenaga kerja di

bawah umur dan upah minimum. Program-program pelatihan in-

house dan eksternal diselenggarakan secara teratur yang

mengutamakan pengembangan keahlian, meningkatkan

kebersihan lingkungan dan keamanan kerja. Perkembangan bidang

ekonomi dan sosial juga dilaksanakan melalui program KPR Sritex,

dimana para karyawan dapat dengan mudah memenuhi biaya

kebutuhan hunian dengan bunga rendah.

Fasilitas lain yang dberikan PT. Sritex :

1) Makan siang gratis bagi seluruh karyawan

2) Fasilitas poliklinik di dalam area pabrik yang selalu siap siaga

3) Fasilitas olah raga dan rekreasi yang telah menjadi

kebanggaan dan pusat kegiatan para karyawan.

commit to user

21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PT. Sritex rutin menggelar upacara bendera yang diikuti oleh

seluruh manajemen dan karyawan tanpa terkecuali. Hal ini adalah

salah satu keunikan budaya perusahaan yang ditujukan untuk

memperkuat hubungan antara manajemen dan karyawan.

B. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Sritex merupakan perusahan yang memiliki orientasi ke

depan dan siap menghadapi tantangan dengan selalu

memperhatikan dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan

pelanggan dengan meningkatkan mutu hasil produksi, pelayanan

dan daya saing. Adapun visi dan misi perusahaan adalah :

a. Visi

Menjadi mitra paling inovatif dalam menyediakan produk dan

layanan paling berkualitas untuk keperluan militer, lembaga

pemerintahan dan swasta.

b. Misi

Menggunakan teknologi moderen yang mampu

menghasilkan produk dan layanan berkualitas tinggi untuk

memenuhi berbagai kebutuhan klien.

commit to user

22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

C. Struktur Organisasi Perusahaan

GENERAL
MANAJER

MANAJER

KABAG KABAG KABAG KABAG KABAG


PENGADAAN KEUANGAN PRODUKSI dan PPC PEMASARAN
BARANG QC

KARYAWAN KARYAWAN SEKSI SEKSI SEKSI


PRODUKSI ADMINISTRASI PENJUALAN

KARYAWAN KARYAWAN SEKSI


TRANSPORTASI

KARYAWAN

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Sritex

Sumber: Data Pribadi PT. Sri Rejeki Isman (Sritex), Sukoharjo

D. Diskripsi Jabatan

1) General Manajer

a) Memimpin dan mengawasi perusahaan.

b) Menentukan kebijakan pokok dalam perencanaan,

penyusunan, pengendalian, dan pengembangan

perusahaan.

c) Melakukan koordinasi dan mengawasi kebijakan.


commit to user

23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

d) Mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung

jawab kepada manajer.

e) Melakukan pembinaan dan menilai hasil dari tujuan

perusahaan.

2) Manajer

Manajer adalah pimpinan tertinggi dalam hal

koordinasi dan pengembangan keputusan kekuasaan serta

membawahi kepala bagian dalam melaksanakan tugasnya.

3) Kepala Bagian PPC

a) Membuat rencana produksi dan pemasaran

berdasarkan repeat order.

b) Membuat statistik dari data pemasaran.

c) Melakukan analisis secara berkala.

4) Kepala Bagian Produksi

a) Mengawasi dan bertanggung jawab atas jalannya

produksi sesuai dengan yang direncanakan.

b) Menjamin bahwa bahan baku yang digunakan dalam

proses produksi sesuai dengan persyaratan yang telah

ditetapkan.

c) Menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai

dengan standar yang telah ditentukan.

d) Menyimpan dan memelihara dokumen yang berkaitan

dengan kegiatan produksi.

commit to user

24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5) Kepala Bagian Kualitas

a) Mengatur dan menyusun rencana serta program kerja

bidang kualitas dan mutu produksi.

b) Melaksanakan pencatatan dan membuat laporan setiap

proyek.

c) Mengawasi proses produksi secara keseluruhan

sehingga dapat menjamin tercapainya standar kualitas

produk yang dikehendaki.

6) Kepala Bagian Keuangan

a) Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan

dengan keuangan perusahaan.

b) Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang

perusahaan.

7) Kepala Bagian Pemasaran

a) Bertanggung jawab atas pemasaran produk.

b) Memajukan perluasan pasar.

c) Membuat perencanaan pemasaran produk.

8) Kepala Bagian Pengadaan Barang

a) Mempersiapkan data barang kebutuhan pabrik yang

akan dibeli.

b) Mengadakan negosiasi dengan supplier.

c) Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada

seksi pembelian.

commit to user

25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

9) Seksi Administrasi

a) Mencatat order dari pelanggan.

b) Merangkum dan melakukan koreksi terhadap laporan

produksi dan pengeluaran gudang.

c) Melakukan tindakan koreksi pada kartu debitur.

d) Melaksanakan kegiatan surat menyurat

10) Seksi Produksi

a) Melaksanakan proses produksi.

b) Memperhatikan standar operasional.

c) Melakukan proses inspeksi produk yang dihasilkan.

d) Mengirim atau menyerahkan hasil produksi ke gudang

dalam keadaan tertata rapi.

11) Seksi Transportasi

a) Mengirimkan produk ke konsumen sesuai instruktur dari

bagian pemasaran.

b) Melakukan perawatan alat transportasi perusahaan.

c) Menjamin barang yang dipasarkan sampai ke

pelanggan.

12) Seksi Penjualan

a) Menyiapkan produk yang akan dipasarkan.

b) Mengadakan kontrak atau negosiasi dengan

konsumen.

commit to user

26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

E. Jam Kerja Karyawan

Pada PT. Sritex juga menetapkan jam kerja bagi para

karyawannya, yang berguna untuk memberikan penyesuaian waktu

kerja untuk memberikan keefektifan dalam proses produksi barang.

Karena proses produksi PT. Sritex bersifat continue atau berlanjut

dan tidak berhenti mengingat jumlah target pesanan yang harus

dicapai. Adapun jam kerja yang ditentukan oleh PT. Sritex yaitu

dibagi menjadi 2 macam :

a. Jam kerja untuk kelompok shift :

1) Shift I pagi : masuk pukul 07.00-15.00,istirahat pukul

12.00-13.00

2) Shift II siang : masuk pukul 15.00-23.00, istirahat pukul

18.00-19.00

3) Shift III malam : masuk pukul 23.00-07.00, istirahat

pukul 02.00-03.00

Pergantian shift atau perputaran shift pada PT. Sritex

dilaksanakan setiap jangka satu minggu, yang sebagaimana

shift I menggantikan shift III, dan shift III menggantikan shift II,

dan shift II menggantikan shift I begitu seterusnya.

b. Jam kerja untuk general shift :

1) Hari I-IV : Masuk pukul 08.00-17.00, istirahat pukul

12.00-13.00

2) Hari VI : 07.00-12.00

3) Hari VII : Libur


commit to user

27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

F. Pembagian Divisi Perusahaan

Dalam pengerjaan produk-produknya PT. Sritex dibagi

menjadi empat divisi yaitu divisi garment, divisi spinning, divisi

weaving, dan divisi dyeing-printing-finishing. Masing-masing

divisi mempunyai tugas sendiri dan didukung alat-alat yang

canggih dan modern serta dengan karyawan yang berkualitas.

Berikut penjelasan produk dan hasil produksi dari masing-

masing divisi.

1) Divisi Garment

Sebagai perluasan dari sistem produksi tekstil-

garment yang terintegrasi, PT. Sritex mengoperasikan tujuh

unit garment (didukung 6.350 mesin) dengan 130 lini

produksi garment yang dilengkapi dengan mesin jahit

otomatis terkomputerisasi, perlengkapan finishing dan

pressing garment, dan juga sistem pattern and marker

terkomputerisasi. Perlengkapan-perlengkapan ini

dioperasikan oleh lebih dari 7000 operator yang sangat

terlatih. Sehingga kami mampu memproduksi lebih dari 8,2

juta pakaian per tahun.

2) Divisi Spinning

Divisi spinning merubah serat menjadi benang.

Terdiri dari 9 pabrik spinning dengan total 4.000 karyawan.

Divisi ini didukung oleh 2.500 mesin dengan lebih dari

320.000 ring-spindle, dan mesin yang digunakan telah


commit to user

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dimodifikasi di import dari Asia dan Eropa. Kapasitas

produksi 353.000 bal per tahun (1 bale = 181,4 kg) = 64.048

ton/tahun. PT. Sritex secara terus menerus berusaha

meningkatkan produksinya dengan selalu menggunakan

teknologi dan mesin-mesin terbaru. Pada saat ini PT. Sritex

mengoperasikan fasilitas paling modern dalam proses

spinning sampai garment di Indonesia. Ragam produk :

i. Benang rayon

ii. Benang polyester and blended

iii. Benang cotton combed dan cotton carded

iv. Benang stretch and lycra

v. Produk benang double segala kualitas

3) Divisi Weaving

Divisi weaving merubah benang menjadi greige.

Terdiri dari 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun,

termasuk loom kecepatan tinggi. Kapasitas produksi total

adalah 120.000.000 meter kain greige per tahun. Divisi tekstil

weaving memiliki teknologi yang mampu memproduksi

berbagai jenis kain dengan struktur konstruksi ringan,

medium dan berat. Gaya pemintalan yaitu plain, twill, broken-

twill, poplin, rip-stop, canvas, dobby, jacquard, herringbone,

sateen. Ragam produk :

a. Kain rayon, cotton, T/C and blended spun lebar

finishing dari 36" sampai dengan 63"


commit to user

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

b. cotton dan T/C twills dari 44" sampai dengan 63"

c. 100% spun polyester, single-georgette, tissued faille,

and crinkle georgette

d. Kain loreng untuk militer

e. Kain stretch dengan lycra

f. Kain dobby dan jacquard

4) Divisi Dyeing-Printing-Finishing

Divisi dyeing, printing, dan finishing merubah grey

(kain putihan) menjadi kain jadi. Terdiri dari 1.000 karyawan,

mereka didukung oleh 3 lini produksi continues-dyeing, 9

mesin cetak rotary, 12 mesin jet dyeing, 9 mesin stenter.

Divisi ini memproduksi berbagai jenis kain dyed dan printed

dengan kapasitas total produksi tahunan mencapai

120.000.000 yard. Divisi printing, dyeing and finishing tekstil

mampu memproduksi beragam cetakan loreng dengan

berbagai metode (disperse reactive, disperse VAT, pigment)

dan finishing (mercerized, calendarized, sanforized, chintz-

finished, pre/post cure, peach-skin feel, efek anti kerut, tahan

air, anti serangga, tahan api, anti noda, anti infra merah dan

mampu menyerap keringat). Ragam produk :

a) Kain jadi termasuk 100% rayon dan blended suiting,

denim cotton, 100% polyester georgette dan 100%

mercerized cotton

b) Kain loreng untuk militer


commit to user

30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

c) Kain stretch dengan lycra

d) Kain dobby dan jacquard

G. Proses Produksi

Proses produksi merupakan sebuah mata rantai,

sehingga kelancaran suatu proses pada salah satu bagian akan

sangat mempengaruhi proses produksi di bagian yang lain.

Perencanaan produksi yang baik dilaksanakan secara terpadu

dan terkoordinir dengan departemen terkait. Pengawasan

produksi dilaksanakan pada masing-masing departemen sejak

proses awal hingga proses akhir (dari penerimaan bahan baku

sampai dengan pengiriman kepada konsumen) yang

dilaksanakan secara ketat, baik dalam kualitas maupun

kuantitas produksinya. Proses produksi terbagi menjadi tiga

tahap produksi, yaitu preparation (persiapan), weaving

(pertenunan), dan finishing (penyelesaian). Keseluruhan proses

produksi tersebut secara garis besar dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Tahap Preparation (Persiapan)

Pada tahap persiapan terdiri dari dua bagian, yaitu :

a. Proses Pembuatan Benang Lusi

Yang dimaksud benang lusi adalah benang yang menjulur

sejajar ke arah panjang kain. Proses pembuatan benang lusi


commit to user

31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

harus dilakukan tahapan kegiatan melalui mesin-mesin

sebagai berikut :

(1) Mesin Twisting dan Winder (Pengganda dan Penggulung)

Benang yang berasal dari gudang persediaan akan

digandakan dengan menggunakan mesin twisting.

Penggandaan benang tersebut dimaksudkan untuk

membedakan jenis kain yang dihasilkan. Setelah

digandakan, maka benang akan digulung dengan

menggunakan mesin winder. Benang-benang yang sudah

digulung dapat dimasukkan ke gudang sebagai

persediaan atau langsung masuk ke dalam mesin

warping.

(2) Mesin Warping

Dalam mesin ini, benang disesuaikan dengan jajaran

yang dibutuhkan oleh mesin tenun, kemudian dalam

mesin ini benang akan digulung pada sebuah gelondong

besar. Banyaknya jajaran benang yang ada tergantung

jenis kain yang akan dibuat.

(3) Mesin Sizing (Pengkanji)

Benang yang sudah digulung dalam gelondong besar

kemudian dikanji dengan menggunakan mesin sizing.

Tujuan pengkanjian adalah agar benang menjadi kuat

dan tidak mudah putus. Dari proses ini, dihasilkan

gulungan benang yang telah dikanji dan sudah kering.


commit to user

32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(4) Mesin Drawing (Pencucukan)

Proses dalam mesin ini adalah memasukkan tiap

helai benang yang sudah dikanji ke dalam gun dan sisir.

Gun berfungsi menentukan anyaman kain atau

menentukan kerapatan benang pakan, dengan jalan

membuka sela-sela antara benang lusi untuk diteropong

dalam proses pertenunan. Sisir berfungsi untuk mengatur

jumlah helai benang lusi dan mengatur jarak antara

benang yang satu dengan benang yang lainnya. Dalam

proses ini,dihasilkan benang lusi yang siap untuk ditenun.

b. Proses Pembuatan Benang Pakan

Gulungan benang yang berasal dari gudang ataupun

gulungan benang yang berasal dari mesin penggandaan

akan digulung kembali ke dalam suatu alat yang disebut

kleting dengan menggunakan mesin palet. Dari proses ini

akan dihasilkan benang pakan, yaitu benang yang melintang

horizontal pada kain, kemudian kleting yang sudah terisi

benang akan dimasukkan ke dalam teropong, yaitu alat

untuk menyisipkan benang pakan ke sela-sela antara

benang lusi.

2. Tahap Weaving (Pertenunan)

Pada tahap pertenunan ini, digunakan mesin tenun.

Benang lusi yang sudah dicucuk dan benang pakan yang

commit
sudah dimasukkan to user
dalam kleting, kemudian diproses dalam

33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mesin tenun. Dalam mesin tersebut, kedua jenis benang

tersebut akan dianyam menjadi lembaran kain berupa kain

grey. Selanjutnya kain grey tersebut, masuk ke bagian

inspecting, yaitu ke bagian pemeriksaan kain. Tujuan

pemeriksaan ini adalah untuk menyeleksi dan memisahkan

antara kain yang baik dengan kain yang rusak atau cacat.

3. Tahap Finishing (Penyempurnaan)

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam suatu proses

produksi tekstil. Kain tenun yang dihasilkan untuk membuat

towels, setelah keluar dari bagian pemeriksaan kain

selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin fong. Dalam mesin

ini kain akan mengalami proses penggosokkan, pengkanjian

ulang, dan pemutihan. Untuk pembuatan towels putih,

setelah proses tersebut kain langsung masuk ke mesin

centrifugal untuk diperas dan dilanjutkan ke dalam mesin

pengeringan, kemudian towels masuk ke bagian konfeksi

untuk dipotong, dijahit, disortir sesuai bentuk yang

diinginkan. Selanjutnya towels dimasukkan ke gudang dan

siap untuk dikirim kepada konsumen. Untuk pembuatan

towels berwarna, sebelum proses pengeringan towels

dimasukkan ke dalam mesin jigger. Dalam mesin tersebut

towels akan mengalami proses penggosokkan, pengkanjian

ulang, pemutihan, dan pewarnaan. Proses selanjutnya sama

dengan tahapan proses pembuatan towels putih.


commit to user

34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

H. Laporan Magang Kerja

Magang adalah suatu kegiatan yang telah dirancang oleh

program Diploma III Manajemen Pemasaran Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Berikut ini rincian jadwal kegiatan

magang penulis di PT. Sritex Sukoharjo :

No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Keterangan

Memperkenalkan profil
Senin 21 Januari
1 Diskusi kecil perusahaan secara
2013
langsung

Selasa 22 Januari Pengarahan dan pelatihan


2 Pengarahan dan orientasi
2013 awal magang di PT. Sritex

Rabu 23 Januari Pengarahan strategi Diberikan pengarahan


3
2013 pemasaran produk secara detail

Kamis 24 Januari Mengamati proses kerja di


4 Observasi lapangan
2013 PT. Sritex

Katalog merupakan salah


Jumat 25 Januari
5 Melihat pembuatan katalog satu media promosi PT.
2013
Sritex

Senin 28 Januari
6 Operator Melayani konsumen
2013

Selasa 29 Januari Kurang lebih seperti seminar


7 Meeting
2013 tapi lebih formal

Rabu 30 Januari
8 Kerja lapangan Pengamatan langsung
2013
commit to user

35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kamis 31 Januari Mendata stock barang di


9 Pendataan stok
2013 gudang

Jumat 1 Februari Menyortir barang yang layak


10 Proses rejection
2013 dan tidak layak

Senin 4 Februari Memasukkan barang ke


11 Proses pengepakan
2013 dalam kardus

Selasa 5 Februari Mengisi data barang yang


12 Rekapitulasi barang
2013 keluar

Rabu 6 Februari Mendata barang yang siap


13 Proses pengiriman
2013 kirim

Kamis 7 Februari Penentuan negara yang


14 Sortasi
2013 akan dikirimi barang

Jumat 8 Februari Memasukkan barang ke


15 Proses pengangkutan
2013 container

Senin 11 Februari Presentasi detail produk dan


16 Belajar presentasi formal
2013 inovasi

Selasa 12 Februari Berkeliling di outlet fashion Diberi cindera mata dari


17
2013 village fashion village

Rabu 13 Februari Kunjungan dosen pembimbing


18 Perizinan kegiatan magang
2013 magang

Kamis 14 Februari Membantu pramuniaga di


19 Melayani konsumen
2013 fashion village

Jumat 15 Februari Pimpinan magang meeting


20 Hari bebas
2013 keluar kota

Table 3.1 Laporan Kerja Magang

commit to user

36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

I. Pembahasan

1. Analisa Hubungan Sebab-Akibat (Fish Bone Chart) PT

Sritex

A) Diagram Sebab-Akibat (Fish Bones Chart)

Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan (fish

bone chart) dan berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor

utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai

akibat pada masalah yang kita pelajari. Selain itu kita juga

dapat melihat faktor-faktor yang lebih terperinci yang

berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama

tersebut yang dapat kita lihat dari panah-panah yang

berbentuk tulang ikan pada diagram fish bone tersebut. Cara

untuk membuat diagram sebab akibat dimulai dengan

menggunakan 4 kategori yaitu; manusia, metode, mesin,

dan material.

a. Faktor Manusia.

1) Jumlah Karyawan yang Banyak

PT Sritex memiliki karyawan yang berjumlah lebih

dari seribu orang. Sehingga hal ini sangat memudahkan

proses produksi barang. Para karyawan tersebut memiliki

tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda

tergantung dari divisi tempat mereka berada.

2) Terbatasnya Kantor Cabang

commit to user

37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kurangnya jumlah kantor cabang sangat

berpengaruh terhadap sistem komunikasi dengan

pelanggan, yaitu dari segi distribusi dan segi perluasan

pasar. Adanya kantor cabang di sejumlah kota besar di

Indonesia dapat mempermudah koordinasi dalam hal

distribusi sehingga produk dapat sampai kepada

konsumen tepat waktu dan perluasan pasar di kota-kota

besar lainnya di Indonesia dapat menambah jumlah

konsumen perusahaan, sehingga dapat meningkatkan

penjualan.

b. Faktor Metode

1) Distribusi Produk Lancar

PT. Sritex memasarkan produknya di dalam negeri

dan luar negeri. Dalam melakukan distribusi perusahaan

menggunakan saluran distribusi langsung, yaitu

penyaluran produk dari produsen langsung kepada

konsumen. Pengiriman produk dilakukan dengan

menggunakan truk berukuran besar yang dimiliki

perusahaan. Perusahaan memiliki Seksi Expedisi dalam

melakukan pengiriman barang. Seksi Expedisi tersebut

bertanggung jawab melakukan pengiriman barang

secara keseluruhan sehingga barang yang dipesan oleh

konsumen dapat diterima sesuai dengan pesanan dan

tepat waktu.
commit to user

38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2) Metode Penjualan Secara Masal

Penjualan yang dilakukan PT Sritex adalah secara

massal. PT. Sritex memusatkan perhatian pada jumlah

pesanan yang relatif besar atau massal selain itu

segmen pasar yang dimasuki PT. Sritex ditujukan untuk

konsumen bisnis.

3) Penentuan Harga yang Fluktuatif

Harga yang berfluktuasi atau mudah berubah

disebabkan karena harga yang ditetapkan perusahaan

ditentukan berdasarkan biaya produksi. Apabila biaya

produksi naik, maka harga kain juga akan mengalami

kenaikan atau pun sebaliknya. Harga yang ditetapkan

perusahaan dapat berubah sewaktu-waktu, yaitu satu

atau dua kali dalam setahun.

4) Promosi Personal Selling

Bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. Sritex

disebut juga dengan personal selling yang dilakukan

dengan cara mengenalkan produknya melalui

komunikasi langsung (tatap muka) antara sales yang

ditugaskan secara khusus pada perusahaan dengan

calon pelanggan atau pembeli.

c. Faktor Mesin

1) Penggunaan Teknologi Mesin Canggih

commit to user

39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Teknologi yang digunakan PT. Sritex dalam

pembuatan produknya yang dilakukan menerapkan

sistem Eropa khususnya Swiss dan Jerman yang

terkenal dengan kualitas tekstil yang tinggi.

2) Servis Mesin yang Kurang Rutin

Meskipun PT Sritex memiliki jumlah mesin yang

sangat banyak dan canggih, namun servis mesin yang

dilaksanakan kurang terorganisir dengan baik. Beberapa

mesin yang masih baru tidak di servis secara rutin,

karena masih dianggap bekerja dengan baik. Hal ini

yang kadang mengakibatkan hambatan produksi sebab

beberapa mesin baru kadang tidak bekerja dengan baik

karena membutuhkan servis.

3) Spare-Part Mesin yang Sulit didapatkan

Karena seluruh mesin yang digunakan PT Sritex

berasal dari Jerman dan Swiss, maka apabila terdapat

kerusakan pada mesin sulit bagi perusahaan untuk

menemukan spare-part pengganti. Untuk setiap

kerusakan spare-part mesin, PT Sritex harus memesan

spare-part dari luar negeri. Hal ini berakibat pada

terhambatnya proses produksi dalam perusahaan

karena proses pemesanan dan pengiriman spare-part

yang cukup memakan waktu.

4) Beberapa Mesin Lama masih Digunakan


commit to user

40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Sebagian kecil mesin lama yang masih berfungsi

masih digunakan. Meskipun hasil produk yang

diproduksi oleh mesin-mesin lama sama bagusnya

dengan mesin yang baru, namun terkadang ada

beberapa produk yang cacat. Selain itu proses produksi

dengan mesin lama membutuhkan waktu yang lebih

lama daripada mesin-mesin modern yang dimiliki PT

Sritex.

d. Faktor Material

1) Produk yang berkualitas

Menurut pihak manajemen perusahaan, konsumen

yang membeli produk tekstil perusahaan menyatakan

bahwa produk yang dibeli memiliki kualitas yang tinggi.

2) Distribusi Bahan Baku yang Lama

Sebagian besar bahan baku yang digunakan oleh

PT Sritex adalah bahan baku yang didatangkan dari

Cina sehingaa membutuhkan waktu yang cukup lama

untuk pemesanan dan pengiriman bahan baku.

Sehingga apabila bahan baku yang sebelumnya telah

dipesan masih kurang, diperlukan beberapa waktu untuk

membeli bahan baku tambahan.

commit to user

41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 3.2

Analisis Diagram Tulang Ikan (Fish Bone Chart)

2. Analisis Lingkungan Pemasaran

a. Analisis Lingkungan Internal

Analisis faktor-faktor internal yang ada dalam

perusahaan perlu dilakukan dalam proses penyusunan

strategi pemasaran. Analisis faktor-faktor internal perusahaan

merupakan langkah untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan. Salah satu faktor

internal yang dimiliki perusahaan, yaitu aspek pemasaran.

Aspek pemasaran yang harus diperhatikan adalah marketing

mix (bauran pemasaran).

commit to user

42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Product (Produk)

Kualitas atau mutu produk merupakan hal yang

utama diperhatikan oleh PT. Sritex. Hal ini dilakukan agar

perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan

dapat mempertahankan posisinya sebagai perusahaan

yang bergerak dalam bidang industri tekstil. Salah satu

langkah yang diambil oleh perusahaan untuk dapat

mempertahankan kualitas produknya, yaitu perusahaan

dalam memproduksi produknya menggunakan bahan baku

benang yang memiliki kualitas 100 persen cotton.

Perusahaan dalam memproduksi produknya

didukung oleh mesin-mesin produksi yang canggih dan

modern yang didatangkan dari Jerman dan Swiss sehingga

produk yang dihasilkan akan awet atau tahan lama dan

tahan terhadap pencucian setiap hari. Bahan pewarna yang

digunakan oleh perusahaan juga tahan terhadap pemutih

dan tidak luntur. Konsumen bisnis hanya dapat memesan

kain berdasarkan jumlah minimum order yang ditetapkan

perusahaan.

Apabila konsumen memesan produk kurang dari

jumlah minimum order yang ditetapkan perusahaan, maka

pesanan tidak dapat diterima atau diproduksi karena tidak

dapat menutupi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.


commit to user

43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Produk yang dihasilkan perusahaan dibuat sesuai dengan

desain atau logo yang diinginkan konsumen. Keputusan

pemberian merek produk perusahaan juga merupakan hal

yang penting. Produk yang dihasilkan perusahaan

menggunakan merek dagang. Merek ini sangat diperlukan

sebagai jaminan bagi pembeli dan agar produk perusahaan

dapat dibedakan dari produk perusahaan lain serta keaslian

dari produk tersebut dapat dijamin.

Perusahaan juga memberikan jaminan berupa ganti

rugi kepada konsumen apabila produk yang dihasilkan

mengalami cacat atau tidak berfungsi sebagaimana yang

diharapkan atau dijanjikan. Jaminan tersebut berupa ganti

rugi produk yang dipesan.

2) Price (Harga)

Harga produk-produk yang diproduksi oleh PT Sritex

dipengaruhi oleh biaya produksi, sehingga harga produknya

tidak tetap atau fluktuatif. Ukuran kain juga akan

berpengaruh terhadap harga, yaitu semakin besar ukuran

kain maka harga akan semakin mahal. Warna juga

berpengaruh terhadap harga, semakin gelap warna kain

maka harga kain akan semakin mahal. Hal ini dikarenakan

harga bahan pewarna dari pemasok berbeda, semakin

gelap pewarna yang digunakan, maka semakin mahal

commit to user

44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bahan pewarna tersebut sehingga berpengaruh terhadap

harga kain.

Harga yang fluktuatif ini sangat mempengaruhi daya

beli konsumen. Sebab tingkatan harga akan sangat

berpengaruh terhadap tingkat penjualan PT Sritex yang

menggunakan sistem massal. Cara pembayaran untuk kain

yang dipesan konsumen dapat dilakukan secara langsung

pada saat konsumen memesan atau dapat melalui transfer

antar bank yang sudah ditunjuk oleh pihak perusahaan

berdasarkan kesepakatan bersama. Konsumen juga dapat

membayar produk yang dipesannya dengan memberikan

uang muka terlebih dahulu sebesar 40 persen kepada pihak

perusahaan. Sisanya dapat dibayar kembali oleh konsumen

apabila barang yang dipesan sudah ada di tangan

konsumen atau bersamaan dengan pengiriman barang

pesanan.

3) Place (Distribusi)

PT. Sritex memasarkan produknya di dalam negeri

dan luar negeri. Dalam melakukan distribusi perusahaan

menggunakan saluran distribusi langsung, yaitu

penyaluran produk dari produsen langsung kepada

konsumen. Pengiriman produk dilakukan dengan

menggunakan truk berukuran besar yang dimiliki

perusahaan. Perusahaan memiliki Seksi Expedisi dalam


commit to user

45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

melakukan pengiriman barang. Seksi Expedisi tersebut

bertanggung jawab melakukan pengiriman barang secara

keseluruhan sehingga barang yang dipesan oleh

konsumen dapat diterima sesuai dengan pesanan dan

tepat waktu.

Sedangkan untuk pemasaran produk di luar negeri,

seksi Ekspedisi juga bertangung jawab dalam pengirman

barang. Namun, tidak seperti pengiriman di dalam negeri

yang diantarkan langsung, pengiriman ke luar negeri

dilakukan melalui jasa paket antar negara. Seksi Ekspedisi

dalam hal ini bertanggung jawab mendata barang yang

dikirim dan jasa paket yang digunakan.

4) Promotion (Promosi)

Bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. Sritex

disebut juga dengan personal selling yang dilakukan

dengan cara mengenalkan produknya melalui komunikasi

langsung (tatap muka) antara sales yang ditugaskan

secara khusus pada perusahaan dengan calon pelanggan

atau pembeli. Sales tersebut langsung mendatangi tempat

konsumen dengan memberikan brosur atau sampel produk

perusahaan. Tugas sales tersebut bertujuan untuk

memperkenalkan produk kepada konsumen dan

membentuk pemahaman konsumen terhadap produk

commit to user

46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

perusahaan sehingga konsumen akan mencoba

membelinya.

Proses promosi secara langsung semacam ini yang

sering menjadi penghambat promosi PT Sritex. Hal

tersebut dikarenakan sistem promosi ini hanya bisa

dilakukan secara langsung kepada pembeli atau

pelanggan dengan jumlah yang terbatas dan waktu yang

relatif lebih lama.

b. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis faktor-faktor eksternal perusahaan perlu

dilakukan dalam proses penyusunan strategi pemasaran.

Identifikasi faktor eksternal merupakan langkah untuk

mengetahui peluang dan ancaman yang harus dihadapi

perusahaan. Ada lima faktor yang berpengaruh dalam

lingkungan eksternal yaitu faktor politik, faktor ekonomi,

faktor sosial, lingkungan teknologi, dan lingkungan

industri.

1) Faktor Politik

Kebijakan dan stabilitas politik pemerintahan

merupakan faktor penting yang harus diperhatikan

perusahaan. Salah satu faktor politik yang harus

diperhatikan perusahaan, yaitu kondisi keamanan dalam

negeri. Kondisi keamanan dalam negeri dapat

mempengaruhi dunia usaha. Terjadinya bom di sejumlah


commit to user

47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tempat di Indonesia dapat memberikan dampak yang

negatif bagi perusahaan. Salah satunya, yaitu

pengeboman yang terjadi di Bali pada tanggal 1 Oktober

2005. Pengeboman yang terjadi di Bali tersebut

mengakibatkan menurunnya tingkat penjualan kain karena

masyarakat ataupun turis asing akan merasa tidak aman

untuk bepergian terutama untuk menginap di hotel.

2) Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat

mempengaruhi iklim berbisnis perusahaan. PT. Sritex

menganalisis dampak perubahan kondisi ekonomi yang

dapat mempengaruhi penjualan kain. Faktor ekonomi

yang mempengaruhi penjualan produk kain adalah tingkat

inflasi dan kenaikan harga BBM. Tingginya tingkat inflasi

dan kenaikan harga BBM di Indonesia berdampak pada

naiknya biaya produksi perusahaan. Hal ini

mengakibatkan terjadinya kenaikan harga kain sebesar 10

persen dari harga sebelumnya.

3) Faktor Sosial

Kondisi sosial masyarakat berubah-ubah, sehingga

perusahaan harus tanggap terhadap perubahan sosial

dan budaya pada pasar yang menjadi sasarannya. Jumlah

penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami

kenaikan yang relatif tinggi. Kenaikan jumlah penduduk di


commit to user

48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Indonesia dapat memberikan peluang pasar bagi

perusahaan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk

kebutuhan masyarakat mengenai jaminan kesehatan akan

meningkat. Hal ini akan mengakibatkan banyak dibukanya

rumah sakit di Indonesia, sehingga dapat memberikan

peluang pasar bagi perusahaan.

4) Lingkungan Teknologi

Perkembangan teknologi industri berkembang

sangat cepat, terutama pada teknologi pengolahan produk

tekstil. Penggunaan teknologi pengolahan produk yang

canggih akan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas

produk. Penggunaan teknologi pengolahan produk kain

yang digunakan PT. Sritex hampir seluruhnya

menggunakan teknologi yang modern atau canggih.

Mesin-mesin yang digunakan oleh perusahaan di impor

dari luar negeri, yaitu Eropa khususnya Swiss dan Jerman

yang terkenal dengan teknologi tekstil dengan kualitas dan

prestasi yang baik. Adanya penguasaan teknologi mesin

tersebut dapat mendukung perkembangan perusahaan,

sehingga dapat menjadi peluang bagi perusahaan dalam

menghadapi persaingan.

5) Lingkungan Industri

Lingkungan industri lebih mengarah pada aspek

persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Analisis


commit to user

49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

terhadap lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk

pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam

industri, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar-

menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar

pemasok.

1) Ancaman masuk pendatang baru

Masuknya pendatang baru dalam industri yang

sama akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi produk

yang sudah ada sebelumnya. Ancaman masuknya

pendatang baru dalam industri tekstil produk kain yang

khusus melayani konsumen bisnis berdasarkan pesanan

tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan hambatan untuk

masuk dalam industri ini cukup banyak bagi perusahaan

baru. Bagi pendatang baru perlu beroperasi dalam skala

ekonomi yang besar, sehingga modal yang dibutuhkan

cukup besar. Sulitnya mendapatkan pembeli juga

merupakan hambatan karena konsumen biasanya sudah

mempunyai langganan sendiri.

2) Persaingan sesama perusahaan dalam industri

Persaingan dalam industri yang sama akan

mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan dalam

produksi dan pemasaran. Ancaman persaingan diantara

perusahaan bagi PT. Sritex saat ini lebih ditentukan

commit
kepada pesaing to user perusahaan yang semakin
langsung

50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

banyak, baik perusahaan kelas atas maupun industri

menengah yang sedang berkembang, khususnya untuk

produk pakaian jadi atau garmen, banyak perusahaan

yang menjadi pesaing PT. Sritex.

3) Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Ancaman

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan

eksternal perusahaan, kemudian dilakukan identifikasi

terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan.

(1) KEKUATAN

(a) Citra perusahaan yang baik

Menurut pihak manajemen perusahaan, citra

perusahaan di mata konsumen baik. PT. Sritex

merupakan salah satu unit usaha di lingkungan

internal dan eksternal. Oleh karena itu, dukungan

prospek pasar merupakan salah satu langkah awal

yang baik bagi PT. Sritex dalam mengelola dan

mengembangkan usahanya. Selain itu citra

perusahaan di lingkungan eksternal, seperti

masyarakat sekitar menunjukkan citra yang baik

karena PT. Sritex mampu mengelola limbah

dengan baik, membuka lapangan kerja untuk

masyarakat sekitar.
commit to user

51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(b) Produk yang berkualitas

Menurut pihak manajemen perusahaan, konsumen

yang membeli produk tekstil perusahaan

menyatakan bahwa produk yang dibeli memiliki

kualitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari

konsumen bisnis yang menjadi target perusahaan,

yaitu konsumen bisnis jasa perhotelan yang

sebagian besar hotel bintang 4 dan 5, restoran,

jasa penerbangan, dan rumah sakit, dimana

konsumen tersebut menuntut produk yang

berkualitas sesuai dengan standar industri yang

dijalankannya. Mutu produk yang bagus

menyebabkan perusahaan dapat bertahan dalam

industri tekstil di Indonesia. Selain itu, kualitas

produk PT. Sritex kini telah juga di pasaran

Internasional. Salah satu buktinya adalah

digunakannya kain produksi PT. Sritex dalam

pembuatan seragam NATO.

(c) Melakukan distribusi produk sendiri

Perusahaan melakukan distribusi produk sendiri

untuk konsumen yang berada di dalam negeri

dengan menggunakan angkutan sendiri yang

berupa truk ukuran besar. Perusahaan juga

memiliki Seksi Expedisi dalam melakukan


commit to user

52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pengiriman barang untuk wilayah dalam negeri.

Seksi Expedisi tersebut bertanggung jawab

melakukan pengiriman barang secara keseluruhan

sehingga barang yang dipesan oleh konsumen

dapat diterima sesuai dengan pesanan dan tepat

waktu.

(d) Menjaga hubungan yang baik dengan departemen

lain dalam perusahaan

Menjaga hubungan yang baik antar departemen

dalam perusahaan dapat membantu

memperlancar aktivitas perusahaan. Dalam hal ini

Departemen Pemasaran berhubungan dengan

Departemen Produksi dalam hal pembuatan

produk agar produk dibuat sesuai dengan

pesanan dan selesai tepat waktu. Departemen

Pemasaran juga berhubungan dengan

Departemen Personalia dan Umum dalam hal

pembelian bahan baku utama produk agar produk

yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus.

Dengan demikian antar departemen saling

berhubungan.

(e) Penjualan produk melalui sistem online

Perkembangan teknologi informasi dapat

membantu perusahaan dalam mengembangkan


commit to user

53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

usahanya. Salah satu perkembangan teknologi

informasi yang membantu perusahaan dalam

mengembangkan usahanya adalah internet.

Perusahaan melayani sistem online melalui

internet dalam penjualan produknya. Hal ini

dilakukan untuk memudahkan konsumen dalam

proses pemesanan produk.

(2) KELEMAHAN

(a) Target pasar yang terbatas

Target pasar yang dimiliki PT. Sritex relatif

terbatas. Hal ini terlihat dari target pasar

perusahaan, yaitu hanya khusus melayani

konsumen bisnis. Konsumen bisnis yang menjadi

target utama perusahaan juga hanya sekitar jasa

perhotelan yang sebagian besar hotel bintang 4

dan 5, restoran, jasa penerbangan, pemerintahan,

seragam aparat polisi maupun TNI dan rumah

sakit. Hal ini disebabkan konsumen bisnis yang

bukan menjadi target pasar perusahaan seperti

hotel bintang 1, 2, dan 3, mempertimbangkan

untuk melakukan pembelian produk adalah harga

baru kemudian kualitas produk.

commit to user

54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(b) Kurangnya jumlah kantor cabang

Kurangnya jumlah kantor cabang sangat

berpengaruh terhadap sistem komunikasi dengan

pelanggan, yaitu dari segi distribusi dan segi

perluasan pasar. Adanya kantor cabang di

sejumlah kota besar di Indonesia dapat

mempermudah koordinasi dalam hal distribusi

sehingga produk dapat sampai kepada konsumen

tepat waktu dan perluasan pasar di kota-kota

besar lainnya di Indonesia dapat menambah

jumlah konsumen perusahaan, sehingga dapat

meningkatkan penjualan.

(c) Harga yang berfluktuasi

Harga yang berfluktuasi atau mudah berubah

disebabkan karena harga yang ditetapkan

perusahaan ditentukan berdasarkan biaya

produksi. Apabila biaya produksi naik, maka harga

kain juga akan mengalami kenaikan atau pun

sebaliknya. Harga yang ditetapkan perusahaan

dapat berubah sewaktu-waktu, yaitu satu atau dua

kali dalam setahun.

(3) PELUANG

(a) Pertambahan jumlah penduduk yang cukup tinggi

commit to user

55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya

mengalami kenaikan yang relatif tinggi. Kenaikan

jumlah penduduk di Indonesia dapat memberikan

peluang pasar bagi perusahaan sehingga dapat

meningkatkan penjualan. Dengan bertambahnya

jumlah penduduk kebutuhan masyarakat

mengenai jaminan kesehatan akan meningkat. Hal

ini akan mengakibatkan banyak dibukanya rumah

sakit di Indonesia, sehingga dapat memberikan

peluang pasar bagi perusahaan.

(b) Pembeli yang terdiri dari konsumen bisnis

Pembeli yang membeli produk perusahaan terdiri

dari konsumen bisnis. Konsumen bisnis yang

menjadi pasar sasaran perusahaan, yaitu jasa

perhotelan, restoran, jasa penerbangan, dan

rumah sakit. Pasar sasaran yang dimasuki oleh

perusahaan tersebut merupakan peluang bagi

perusahaan dalam mengembangkan usahanya,

yang berbeda dengan perusahaan tekstil lain.

(c) Teknologi mesin yang canggih

Dalam memproduksi produknya, perusahaan

menggunakan mesin-mesin yang berteknologi

tinggi. Mesin-mesin tersebut di impor oleh

perusahaan dari negara Jerman, Jepang, dan


commit to user

56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Swiss, dimana negara-negara tersebut terkenal

dengan mesin yang memiliki teknologi canggih,

sehingga dapat menghasilkan produk yang

memiliki kualitas yang bagus.

(4) ANCAMAN

(a) Tingkat inflasi

Tingkat inflasi yang pernah terjadi di Indonesia

pada awal tahun 2000 sebesar 17,11 persen

telah membawa sebagian masyarakat pada

kondisi yang makin memprihatinkan. Kondisi ini

ditandai dengan meningkatnya harga barang-

barang secara umum. Hal ini merupakan

ancaman bagi perusahaan karena

mengakibatkan biaya produksi perusahaan

meningkat sehingga dapat mengakibatkan

harga produk menjadi meningkat.

(b) Kenaikan harga BBM

Kebijakan pemerintah mengenai pencabutan

subsidi BBM dan kenaikan harga BBM

berpengaruh terhadap biaya produksi PT.

Sritex. Kenaikan biaya produksi berdampak

pada harga jual produk.

commit to user

57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(c) Faktor keamanan dalam negeri

Faktor keamanan dalam negeri di Indonesia

sangat mempengaruhi penjualan produk

perusahaan. Adanya bom, teroris, bencana

alam membuat masyarakat waspada dan

takut untuk bepergian, sehingga dapat

mengurangi tingkat penjualan perusahaan.

(d) Persaingan antara perusahaan sejenis

Persaingan yang terjadi antara perusahaan

yang memasuki industri yang sama dan

memiliki pasar sasaran yang sama bagi PT.

Sritex dapat berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan. Hal ini merupakan suatu

ancaman bagi PT. Sritex dalam

mengembangkan usahanya. Dalam hal ini

lebih mengarah pada garmen atau produk

jadi.

4. Perumusan Strategi Pemasaran PT. Sritex

a. Tahap Input

Tahap input merupakan proses perumusan strategi

untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi

perusahaan. Alat analisis yang digunakan, yaitu matriks

SWOT yang merupakan tahapan efektif untuk merumuskan


commit to user

58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

alternatif strategi pemasaran perusahaan. Matriks SWOT

disusun berdasarkan hasil identifikasi faktor internal

(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan

ancaman) perusahaan yang telah diolah. Pemaduan faktor

internal dan faktor eksternal perusahaan dalam matriks

SWOT akan menghasilkan beberapa alternatif strategi yang

dapat digunakan oleh perusahaan, antara lain strategi S-O,

strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T. Beberapa

alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT PT.

Sritex dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :

(1) STRATEGI KEKUATAN-KESEMPATAN

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah

memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah di

identifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada

keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat

dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang

membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju,

yang keberadaannya dan kebutuhannya telah di identifikasi

pada analisis kesempatan. Perusahaan dapat

memanfaatkan strategi ini dengan melakukan beberapa

langkah sebagai berikut :

(a) Melakukan perluasan pasar di kota-kota besar di

wilayah Indonesia. Perusahaan perlu untuk

melakukan perluasan pasar agar dapat meningkatkan


commit to user

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

penjualannya. Dengan didukung oleh citra

perusahaan yang baik, perusahaan akan dengan

mudah memperluas usahanya melalui hasil

rekomendasi dari konsumen yang pernah memakai

produk perusahaan ataupun merasa cocok dengan

produk perusahaan. Rekomendasi tersebut akan

memudahkan perusahaan untuk melakukan perluasan

pasar terutama bagi konsumen yang memiliki cabang

usahanya di tempat lain.

(b) Memperbanyak jenis produk yang dihasilkannya,

seperti baju seragam untuk sekolah, baju seragam

rumah sakit, ataupun baju seragam lainnya yang

didesain sesuai dengan keinginan konsumen agar

dapat meningkatkan penjualan. Adanya dukungan

mesin yang memiliki teknologi canggih dalam

pembuatan produk dapat mendukung perusahaan

dalam menghasilkan produk yang beragam dan

berkualitas.

(2) STRATEGI KELEMAHAN-KESEMPATAN

Strategi ini merupakan alternatif strategi untuk

meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan

memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Strategi

yang dapat digunakan perusahaan adalah menambah

commitHambatan
jumlah kantor cabang. to user untuk masuk industri tekstil

60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

bagi pendatang baru dapat menjadi peluang pasar bagi

perusahaan dalam melakukan perluasan pasar. Apalagi

didukung oleh adanya sejumlah kantor cabang dibeberapa

daerah yang dianggap memiliki potensi untuk melakukan

perluasan pasar. Oleh karena itu, untuk dapat

mempermudah perusahaan dalam melakukan perluasan

pasar, perusahaan sebaiknya menambah jumlah kantor

cabang. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah

perusahaan dalam memasarkan produknya.

(3) STRATEGI KEKUATAN-ANCAMAN

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk

mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang

dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal

ancaman tersebut, misalnya ancaman perang harga. Strategi

ini merupakan alternatif strategi yang bisa diterapkan

perusahaan dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk menghindari ancaman yang dihadapinya.

Strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah

mempertahankan kualitas produk dan menjaga hubungan

yang baik dengan pemasok. Perusahaan harus menjaga

kualitas produknya agar konsumen tetap setia menggunakan

produk perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan disarankan

untuk mempertahankan kualitas produknya dengan cara

melakukan pengawasan yang ketat terhadap mutu produk


commit to user

61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mulai dari bahan baku sampai dengan proses pembuatan

produk menjadi produk jadi. Di samping itu, perusahaan juga

sebaiknya berupaya untuk menjaga hubungan yang baik

dengan pemasok agar pasokan bahan baku dapat diperoleh

perusahaan tepat waktu sehingga proses produksi berjalan

dengan lancar.

(4) STRATEGI KELEMAHAN-ANCAMAN

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus

kelemahan internal, strategi yang umumnya dilakukan

adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan

yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat

pada situasi yang mengancam tersebut, dan

mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Strategi

lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu

perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di

suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang

akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-

langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil

kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata

lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.

Strategi ini merupakan alternatif strategi yang bisa

diterapkan perusahaan dengan meminimalkan kelemahan

yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghindari ancaman

commit to user

62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

yang dihadapi. Perusahaan dapat melakukakan beberapa

cara diantaranya :

(a) Melakukan efisiensi biaya produksi. Perusahaan

sebaiknya melakukan efisiensi biaya produksi agar biaya

bahan baku dapat ditekan, sehingga harga produk tidak

mengalami kenaikan yang relatif besar. Kenaikan BBM

yang terjadi dapat dihindari perusahaan dengan cara

melakukan alternatif bahan bakar pengganti yang lebih

murah, seperti minyak tanah industri yang harganya

relatif lebih murah dari pada solar yang selama ini

dipakai oleh perusahaan dalam memproduksi.

Memperluas target pasar dan meningkatkan kegiatan

promosi. Adanya faktor keamanan dalam negeri seperti

terjadinya bom di Indonesia dikhawatirkan akan

mengurangi tingkat penjualan perusahaan

(b) Memperluas target pasar dan meningkatkan kegiatan

promosi. Adanya faktor keamanan dalam negeri seperti

terjadinya bom di Indonesia dikhawatirkan akan

mengurangi tingkat penjualan perusahaan. Oleh karena

itu, perusahaan disarankan untuk memperluas target

pasar dengan melakukan penawaran produknya tidak

hanya untuk konsumen bisnis, tetapi perusahaan juga

sebaiknya memperluas target pasar dengan cara

memasarkan produknya kepada konsumen yang belum


commit to user

63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menjadi pasar sasaran perusahaan seperti agen, grosir,

dan lain sebagainya untuk dapat di jual lagi kepada

konsumen. Dengan adanya hal tersebut perusahaan

juga sebaiknya meningkatkan kegiatan promosi, yaitu

melalui direct marketing dengan memanfaatkan

beberapa media iklan, sehingga konsumen mengetahui

produk perusahaan.

commit to user

64

Anda mungkin juga menyukai