Anda di halaman 1dari 21

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Abhirama Kresna merupakan industri perseroan terbatas yang

bergerak dalam bidang kayu lapis (plywood) dengan berbagai macam

variasi produk yang dihasilkan. PT Abhirama kresna didirikan oleh

Bapak H Harmidi Haroen pada tahun 2001 yang berlokasi dijalan raya

Solo-Wonogiri Km. 21 kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. PT

Abhirama Kresna resmi terdaftar di kementrian kehutanan (kemenhut)

sebagai pada tanggal 15 juli 2005.

Sebelum memulai kegiatan ekspor PT Abhirama Kresna

memproduksi barang hanya untuk pembeli dari dalam negeri. PT

Abhirama Kresna memulai kegiatan ekspor pada tahun 2008 dengan

mengekspor produk plywood. Sampai tahun 2017 banyak variasi

produk yang diekspor dari PT Abhirama Kresna, mulai dari produk

plywood sampai barecore. PT Abhirama Kresna telah mengekspor

produk-produknya ke berbagai negara, seperti: Malaysia, Singapura,

Timor Leste, China, Korea, Jepang, Jerman, Amerika Serikat dan

negara-negara lain.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi perusahaan
commit to user

26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menjadi perusahaan plywood terbaik di Indonesia dan mampu

memberikan kesejahteraan bagi stakeholders dan lingkungan.

2. Misi perusahaan

a. Mengolah kayu secara efisien dan ramah lingkungan dengan

teknologi modern.

b. Menciptakan laba yang tumbuh secara berkesinambungan melalui

nilai-nilai kreatif.

c. Menciptakan lapangan kerja baru dan ikut serta melaksanakan

program pembangunan nasional maupun daerah.

d. Meningkatkan pelayanan, kepuasan pelanggan dan kesejahteraan

karyawan.

e. Menjunjung tinggi nilai religius.

4.1.3 Lokasi Perusahaan

Lokasi suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang penting

dalam kegiatan operasional perusahaan. Apabila suatu perusahaan

terletak pada lokasi yang tepat, maka akan dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan, karena perusahaan dapat meminimumkan

biaya transportasi, biaya distribusi serta tidak terganggunya proses

produksi yang jauh dari pemukiman penduduk.

Lokasi PT Abhirama Kresna terleteak dijalan raya Solo-Wonogiri

Km. 21 kabupaten Sukoharjo, propinsi Jawa Tengah. Pendirian lokasi

perusahaan tersebut atas dasar pertimbangan bahwa:

commit to user

27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1. Perusahaan tersebut didirikan jauh dari pemukiman penduduk,

sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitarnya dan tanah

tersebut masih tergolong murah.

2. Daerah tersebut juga telah disiapkan pemerintah sebagai daerah

kawasan industri.

3. Mudahnya sarana transportasi, karena merupakan jalur jalan raya dan

dapat dilalui kendaraan-kendaraan besar.

4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi. Strukter organisasi

bertujuan menjelaskan dimana dan bagaimana kedudukan seseorang

dan tugas-tugas yang harus dijalankan sesuai tanggung jawab masing-

masing.

Struktur organisasi harus jelas dan sistematis, karena hal ini

merupakan salah satu persyaratan yang mendukung terciptanya suatu

pengendalian intern yang baik, sehingga kesalahan dan kecurangan

yang mungkin terjadi dapat ditemukan dan dapat segera ditanggualangi.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Abhirama Kresna


commit to Abhirama
Sumber: PT user Kresna

28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan disesuaikan

tingkatanya dalam struktur organisasi perusahaan yang dapat dijelaskan

adalah sebagai berikut:

1. Direktur utama

Tugas dan tanggung jawab direktur utama:

a. Menyususun rencana kerja serta anggaran guna mencapai sasaran

dan tujuan perusahaan.

b. Menentukan garis-garis kebijaksanaan perusahaan agar dapat

dipakai sebagai dasar kegiatan sesuai dengan tujuan yang

diterapkan.

c. Memelihara garis-garis kebijaksanaan yang telah ditetapkan agar

pelaksanaannya konsisten dan tidak menyimpang.

2. Direktur opersional

Tugas dan tanggung jawab direktur operasional:

a. Memberikan pembinaan dan pengarahaan dalam pelaksanaan

teknis pekerjaan masing-masing bagian.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas tiap-tiap bagian yang berda

di bawahnya.

c. Menetapkan ketentuan-ketentuan dilingkungan pabrik.

d. Mengawasi, mengevaluasi dan mencari jalan keluar atas masalah-

maslah yang timbul di tiap-tiap bagain.

commit to user

29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Mengadakan atau menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terhadap

pengawasan produksi (penjadwalan, alokasi kerja mesin dan

pemantauan produksi).

f. Pengawasan stock, menjamin waktu pengiriman yang tepat.

g. Pengawasan mutu, menjamin bahwa seluruh produk yang keluar

dari pabrik memenuhi spesifikasi.

3. Manajer produksi

Tugas dan tanggung jawab manajer produksi:

a. Menyusun rencana produksi bulanan bersama general manajer,

marketing atau direktur operasional sebagai pedoman kerja.

b. Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi, hasil

produksi, mutu produksi, gudang stock dan efisiensinya supaya

sesuai dengan rencana pengiriman dan pemenuihan spesifikasi

produk.

c. Mambantu tugas general manajer untuk kontrol biaya produksi

dan recovery.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas masing-masing bagian

yang berada di bawahnya.

e. Mengevaluasi, mengawasi dan mencari jalan keluar untuk

penyelesaian masalah yang timbul di masing-masing bagian yang

berada dibawahnya.

4. Manajer Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab manajer pemasaran


commit to user

30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Membantu direktur pemasaran menganalisa situasi pasaran hasil

produksi perusahaan dan perubahan-perubahan harga terutama

yang berhubungan dengan penjualan.

b. Menerima dan mempelajari permintaan dari pelanggan terutama

tentang harga dan spesifikasi produknya.

c. Menyampaikan kepada pihak pabrik tentang permintaan

pelanggan untuk mendapatkan persetujuan.

d. Melakukan koordinasi dengan pabrik supaya permintaan dari

pelanggan dapat terpenuhi tepat pada waktunya baik dari segi

kualitas, kuantitas, spesifikasi produk maupun dokumen.

e. Menangani semua kegiatan asministrasi pemasaran.

5. Manajer Quality Control

Tugas dan tanggung jawab manajer quality control:

a. Bertanggung jawab atas kesesuaian mutu produk supaya dapat

memenuhi spesifikasi produk yang diminta oleh pelanggan.

b. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian pada waktu barang

masuk, pada waktu proses dan produk akhir untuk kesesuaian

produk.

c. Mendata dan menganalisa tentang karakteristik produk yang

dihasilkan serta mencari pemecahannya apabila terjadi

ketidaksesuaian terhadap produk.

d. Mendata dan memelihara semua peralatan yang dipakai dalam

proses produksi yang dapat mempengaruhi mutu produk.


commit to user

31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

e. Menangani komplain atau claim dari pelanggan.

4.1.5 Personalia

1. Jumlah tenaga kerja

Jumlah karyawan pada PT Abhirama Kresna secara keseluruhan

ada 800 orang yang terdiri dari direktur, general manajer, manajer

dan karyawan.

2. Jam kerja

Jam kerja karyawan PT Abhirama Kresna yaitu 6 hari kerja

dalam satu minggu. Pembagian jam kerja perhari pada PT Abhirama

Kresna adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jam Kerja PT Abhirama Kresna


Shift Jam kerja Jam istirahat
Shift pertama 07.00-15.00 12.00-13.00
Shift kedua 15.00-23.00 18.00-19.00
Shift ketiga 23.00-07.00 04.00-05.00
Sumber: PT Abhirama Kresna

3. Pengupahan

Sistem pengupahan yang dilakukan PT Abhirama Kresna sesuai

UMR yang sudah ditentukan oleh pemerintah, dimana pada setiap

tahunnya meningkat beberapa persen.

4. Fasilitas karyawan

PT Abhirama Kresna memberikan fasilitas kesehatan terhadap

karyawan seperti BPJS kesehatan dan BPJS ketenaga kerjaan. Selain

memberikan fasilitas kesehatan PT Abhirama Kresna juga

memberikan tambahan upah untuk meningkatkan kesejahteraan

karyawan, antara laincommit


dalam to user
bentuk:

32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Tunjangan hari raya.

b. Tunjangan jabatan.

c. Pemberian intensif pada karyawan yang bertanggung jawab

apabila perusahaan berhasil mencapai atau melebihi target yang

telat ditetapkan perusahaan.

4.1.6 Produksi

1. Produk yang dihasilkan PT Abhirama Kresna:

a. General plywood

b. Block board

c. Laminated Veneer Lumber (LVL)

d. Finger joint laminated board

e. Flush door

f. Laminated veneer board

g. Beam

h. Solid lamina

i. Bare core

2. Bahan baku produksi:

Bahan baku dan bahan pembantu lainya yang digunakan dalam

pembuatan plywood meliputi :

a. Kayu sengon, meranti, pinus

b. Gumetape

c. Woodputty/dempul

d. Resin/glue
commit to user

33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3. Alat atau mesin yang digunakan

Fasiltas produksi yang digunakan/mesin yang dipakai dalam

proses produksi plywood meliputi:

a. Mesin rotary

b. Mesin cliper

c. Mesin dryer

d. Mesin compuseer/joint press

e. Mesin GS/Glue Spreader

f. Mesin cold press/pengepress dingin

g. Mesin hot press/pengepress panas

h. Mesin sander

i. Mesin Sizer-Sander

4. Proses produksi

a. Proses pemotongan log

Pemotongan log yang dilakukan PT Abhirama Kresna

memiliki 2 ukuran, yaitu 130 cm yang digunakan sebagai short

core dan 260 cm yang digunakan sebagai long core.

b. Pengupasan log

Pengupasan log merupakan proses pengupasan kulit kayu

yang dilakukan tanpa bantuan mesin.

c. Veneer unreeling

Proses pengubahan bentuk dari kayu gelondongan menjadi

lembaran-lembaran tipis atau veneer dengan bantuan mesin


commit to user

34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

rotary. Veneer hasil kupasan tersebut kemudian dilanjutukan oleh

conveyor untuk proses pemotongan sesuai dengan ukuran.

d. Pengeringan veneer/dryer

Proses pengeringan adalah proses pengurangan MC atau

kelembapan pada veneer yang masih basah, pengeringan ini

dilakukan dengan mesin uap atau dryer. Proses pengeringan yang

dilakukan dengan mesin uap dilakuakan dengan memasukakan

veneer kedalam open uap dengan alat pemindah conveyor, dengan

derajat panas tertentu maka akan diperoleh pengeringan yang

merata.

e. Veneer composer

Setelah veneer mengalami pengeringan, kemudian dilakukan

penyetingan yang dilakukan secara manual oleh tanaga manusia.

f. Veneer preparation

Setelah dilakukan penyusunan terhadap veneer, kemudian

susunan veneer tersebut siap diberi lem.

g. Proses peleburan glue atau glue spreder

Proses peleburan glue adalah proses pemeberian lem pada

permukaan veneer yang sudah disiapkan. Peleburan tersebut

dilakukan dengan mesin GS. Secara semi manual mesin tersebut

dapat dengan sendirinya meleburkan lem kedalam veneer baik

permukaan atas maupun permukaan bawah.

commit to user

35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

h. Proses pengepresan dengan mesin cold press

Setelah mengalami proses peleburan lem kemudian diteruskan

kedalam mesin cold press atau pengepresan dingin yang

dimaksudkan utuk mematikan lem yang telah dileburkan dari

mesin GS.

i. Proses pengepresan dengan mesin hot press

Setelah mengalami pengepresan dingin kemudian dilanjutkan

kedalam mesin hot press atau pengepresan panas yang

dimaksukadkan untuk merekatkan veneer yang sudah disusun

sehingga lembaran lembaran veneer tersebut dapat menempel

denga kuat. Setalah mengalami pengepresaan maka hasil proses

tersebut dapat disebut sebagai core board.

j. Proses pemotongan atau sizer sander

Setelah pelapisan lapisan luar yang bagus kemudian akan

diproses selanjutnya yakni pemotongan secara presisi dan

pengamplasan. Pemotongan ini dilakukan untuk merapikan

lembaran-lembaran yang tidak teratur dan juga penghalusan

permukaan yang tidak rata.

k. Proses penyeleksian/finising

Setelah proses sudah selesai atau pembuatan plywood sudah

selesai, kemudian akan dilanjutkan keproses seleksi.

Penyeleksiaan ini dilakukan untuk mengetahui produk mana yang

bisa dikirim atau diproses ulang atau di repair. Pada bagian ini
commit to user

36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kayu lapis atau plywood yang sudah selesai diseleksi akan

dipindahkan kedalam gudang jadi untuk diproses lanjut.

l. Proses packing

Setelah mengalami proses seleksi kemudian plywood tersebut

telah siap untuk di packing dan siap.

4.1.7 Aspek Pemasaran

1. Strategi pemasaran PT Abhirama kresna

Strategi pemasaran yang digunakan PT Abhirama Kresna yaitu

lewat mulut ke mulut. PT Abhirama Kresna tidak melakukan

promosi untuk menjual produk-produk. Hal tersebut dikarenakan

produk dari PT Abhirama Kresna sudah dikenal dan sudah diakui

kualitasnya di pasar internasional. Walaupun tidak melakukan

promosi PT Abhirama Kresna cukup kesulitan memenuhi

permintaan dari buyer.

2. Jangkauan pemasaran PT Abhirama Kresna

PT Abhirama Kresna memasarkan produk ke berbagai wilayah,

baik dalam negeri maupun luar negeri. Pemasaran PT Abhirama

Kresna untuk dalam negeri meliputi: Jakarta, Tanggerang, Surabaya.

Sedangkan untuk pemasaran ke luar negeri PT Abhirama Kresna

meliputi: Malaysia, Singapura, Korea, China, Jepang dan berbagai

negara lain.

commit to user

37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4.1.8 Laporan Kegiatan Magang

Penulis melaksanakan kegiatan magang kerja di PT Abhirama

Kresna selama 2 bulan, pada tanggal 16 januari 2017 sampai 16 maret

2017. Selama melaksanakan kegiatan magang di PT Abhirama Kresna,

penulis melakukan kegiatan yang tercantum dalam tabel laporan

kegiatan magang.

4.2 Pembahasan Masalah

4.2.1 Mekanisme Packing pada PT Abhirama Kresna

Mekanisme packing yang dilakukan PT Abhirama Kresna bertujuan

untuk melidung barang dari kerusakan yang disebabkan oleh serangga,

guncangan ketika barang dalam kontainer dan lain-lain. Pengemasan

untuk setiap negara tujuan ekspor berbeda-beda, sesuai permintaan dari

buyer.

1. Jenis packaging plywood

a. Pengemasan produk plywood dan blockboard reguler

Gambar 4.2 Pengemasan Produk Plywood dan Blockboard Reguler


Sumber: Dokumentasi Pribadi
commit to user

38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pengemasan produk plywood dan blockboard reguler

menggunakan plastik pengemas untuk melindungi barang, dengan

diberi 2 pallet yaitu dibagian samping dan dibagian bawah. untuk

produk yang dipasarkan dalam negeri menggunakan tali pengikat

berwar

na kuning. Produk dengan pengemasan jenis ini dikirim ke dalam

negeri dan diekspor ke negara Timor Leste.

b. Pengemasan produk plywood dan blockboard ekspor

Gambar 4.3 Pengemasan Produk Plywood dan Blockboard Ekspor


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pengemasan produk plywood dan blockboard ekspor

menggunakan lapisan veneer sebagai penutup akhir setelah

dilapisi plastik pengemas. Dengan menggunakan menggunakan 2

pallet dibagian samping dan bawah. untuk produk ekspor

menggunakan tali pengikat berwana hijau. Produk dengan


commit to user

39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pengemasan jenis ini dikirim ke negara Korea, China, Malaysia,

Singapura dan Jepang.

c. Pengemasan produk bare core ekspor

Gambar 4.4 Pengemasan Produk Bare Core Ekspor


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Pengemasan produk bare core ekspor menggunakan plastik

pengemas untuk melindungi barang, dengan diberi 2 pallet

dibagian samping dan bagian bawah. untuk produk ekspor

menggunakan tali pengikat berwana hijau. Produk dengan

pengemasan jenis ini dikirim ke negara Korea.

2. Proses packing

a. Alat yang digunakan

1) Pisau cutter

2) Forklift

3) Alat packing

4) Amplas
commit to user
b. Bahan yang digunakan

40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Veneer core

2) Hand sanding

3) Plastik pengemas

4) Tali milyar

5) Klem seng

6) Klem

7) Hand pallet

8) Balok kayu

c. Proses packing

1. Proses pembuatan pallet

2. Pemberian alas dan menyiapkan material

3. Pemindahaan material

4. Pembungkusan material dengan plastik

5. Pembungkusan dengan veneer core

6. Pemasangan pallet dan pengikatan

7. Pemberian tiket packing dan pencatatan hasil output

Gambar 4.5 Proses Packing Plywood


Sumber: Hasil Pengamatan

commit to user

41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1) Proses pembuatan pallet

Pembuatan pallet menggunakan bahan baku kayu sengon yang

dilakukan dengan cara manual atau tanpa menggunakan

bantuan mesin.

2) Pemberian alas dan menyiapkan material

Alas yang digunakan untuk packing yaitu plastik pengemas.

Pengguanaan plastik pengemas mempertimbangkan volume

material yang akan dikemas. Kemudian menyiapkan material

yang akan dikemas, material tersebut di susun secara rapi dan

dihitung berdasarkan permintaan.

3) Pemindahaan material

Material yang sudah disusun dan dihitung, kemudian

dipindahkan ke atas alas packing menggunakan bantuan

forklift.

4) Pembungkusan material dengan plastik

Pembungkusan material dilakukan menggunakan plastik

pengemas yang menutupi seluruh bagial luar material.

5) Pembungkusan dengan veneer core

Material yang sudah dibungkung menggunakan plastik,

kemudian dilapisi kembali menggunakan veneer.

6) Pemasangan pallet dan pengikatan

commit to user

42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Pemasangan pallet yang sudah dibuat diawal dengan

menggunakan tali milyar sebagai pengikat. Penggunaan tali

milyar sesuai yang diminta dari buyer.

7) Pemberian tiket packing dan pencatatan hasil output

Pemberian tiket packing dilakukan setelah barang sudah di

packing. Tiket packing berfungsi sebagai penanda jenis

barang. Kemudian mencatat hasil output.

4.2.2 Proses Pembuatan Pallet

Semua pallet yang digunakan pada PT Abhirama Kresna

menggunakan pallet kayu, hal tersebut dikarenakan bahan baku kayu

yang sudah tersedia dan untuk menghemat biaya produksi. Proses

pembuatan pallet untuk packing mempunyai beberapa tahap, berikut

tahap-tahap dalam pembuatan pallet:

1. Penyiapan bahan baku 2. Pengeringan bahan baku pallet

3. Pendinginan kayu

5. Pembuatan pallet packing 4. Penyesuaian ukuran kayu

Gambar 4.6 Proses Pallet Packing


Sumber: Hasil Pengamatan

1. Penyiapan bahan baku

Penggunaan bahan baku untuk pembuatan pallet menggunakan kayu

sengon laut.
commit to user

43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Pengeringan bahan baku pallet

Proses pengengeringan dilakukan dengan mesin bouler atau klindry.

Pengeringan kayu dilakukan selama 30 menit, dengan suhu c.

3. Proses pendinginan kayu

Setelah kayu dikeringkan, kayu harus didiamkan beberapa saat.

4. Penyesuaaian ketebalan stick pallet

Penyesuaaian ketebalan ukuran stick pallet dilakukan menggunakan

mesin sander.

5. Proses penyatuan pallet/pembuatan pallet

Proses penyatuan pallet dilakukan dengan cara manual, dengan

menyatukan kayu-kayu menjadi bentuk pallet dengan menggunakan

paku. setelah proses ini pallet siap dipasang untuk packing.

4.2.3 Standarisasi Pallet untuk Packing pada PT Abhirama Kresna

1. Standar bahan baku

Bahan baku yang digunakan untuk membuat pallet pada PT

Abhirama Kresna menggunakan kayu sengon laut. Kayu sengon laut

tersebut dalam bentuk:

a. Ampulur

Ampulur digunakan untuk pallet packing plywood, ampulur

merupakan jantung kayu sisa hasil veneer unrelling atau proses

pembuatan lembaran-lembaran kayu, dari kayu gelondong

menjadi lembaran.

b. Balok kayu commit to user

44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

balok kayu digunakan untuk pallet packing bare core, balok

kayu merupakan kayu yang dipotong berbentuk balok.

Berdasarkan bahan baku pallet yang menggunakan ampulur yaitu

jantung kayu dan balok kayu, jadi untuk bahan baku pallet packing

pada PT Abhirama Kresna bersih dari kulit kayu yang menempel

karena tidak menggunakan kayu utuh atau kayu gelondong.

2. Parameter ukuran pallet packing

Ukuran pallet packing pada PT Abhirama Kresna memiliki dua

jenis, yaitu ukuran untuk pallet packing plywood dan ukaran pallet

packing untuk barecore.

Gambar 4.7 Parameter Ukuran Pallet Packing


Sumber: Hasil Pengamatan

Pallet packing untuk plywood menggunakan stick pallet lebih

commitpacking
sedikit dari pada pallet to user untuk bare core, hal tersebut

45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dikarenakan ukuran stick pallet pada plywood lehih besar dari pada

ukuran stick pallet pada bare core, sehingga lebih kuat untuk

menahan beban dan tidak perlu membutuhkan stick pallet terlalu

banyak. Pada plywood, ukuran stick pallet yaitu 44 mm x 36 mm,

sedangkan pada bare core ukuran stick pallet yaitu 44mm x 18 mm.

Berdasarkan ukuran pallet pada PT Abhirama Kresna, ukuran

pallet pada PT Abhirama Kresna tidak sesuai dengan ISO 6780,

karena ukuran pallet pada PT Abhirama Kresna disesuaikan dengan

ukuran produk per crate.

3. Parameter kekeringan pallet

Proses pengengeringan dilakukan dengan mesin bouler atau

klindry. Pengeringan kayu dilakukan selama 50 menit, dengan suhu

c hingga kadar air pada kayu kurang dari 20%.

Berdasarkan parameter pembuatan pallet pada PT Abhirama

Kresna, standar produk pallet pada PT Abhirama Kresna sudah

mengacu pada standar ISPM#15, hal itu dikarenakan proses

pengeringan yang sudah sesuai standar yang dapat membunuh hama

pada pallet kayu. tetapi kurangnya pengecekan standar kekeringan

kayu setelah proses pengeringan dapat mengakibatkan pallet

berjamur atau terserang hama. Maka dari itu diperlukan pengecekan

yang rutin setelah bahan baku dikeringkan.

commit to user

46

Anda mungkin juga menyukai