Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Desain Barang dan Jasa

Dosen Pembimbing:
L. Happy Amira, S SE, M.Si
Disusun oleh:
Moh. Irsyadul Akmal
Mukhlis Utami
Vena Vilenia
Zahra nur Lutfiah
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan makalah yang

berjudul Manajemen Desain Barang dan Jasa ini dapat diselesaikan guna memenuhi Tugas yang
diberikan oleh Ibu L. Happy Amira, S SE, M.Si.
Perjalanan panjang telah kami lalui dalam rangka menyelesaikan penulisan makalah ini. Banyak
hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya, namun berkat kehendak-Nyalah sehingga
penulis berhasil menyelesaikan penulisan makalah ini. Oleh karena itu, dengan penuh
kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah kiranya penulis mengucapkan terima kasih
kepada:

 Yuanis SE, MM. Selaku Kepala STIE Muammadiyah Tuban.


 Kepada Ibu L. Happy Amira, S SE, M.Si. selaku pengampu mata kuliah Manajemen
Operasi 1
 Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan karya ilmiah ini yang tidak
bisa penulis sebutkan semuanya.

Akhir kata, kami mengharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya.

Tuban, 9 November 2023


Penulis
Bab 1
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Desain produk sangat menentukan keberhasilan dalam industri manufaktur. Desain produk yang
berkualitas akan membuat produk lebih diminati dan dihargai oleh konsumen, sehingga dapat
memaksimalkan keuntungan. Namun, desain produk yang kurang baik akan menyebabkan produk
sulit bersaing di pasar. Hal ini, akan merugikan tidak hanya bagian desain, tetapi juga bagian lain
yang terlibat.
Desain produk yang berkualitas, harus mempertimbangkan 3 (tiga) aspek utama yang biasa
disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang tinggi, biaya murah, dan jadwal yang sesuai.
Kemudian segitiga aspek produk tersebut dijadikan sebagai kriteria dalam desain, yaitu desain harus
mudah dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa kualitasnya, tahan karat, biaya murah, serta waktu
tepat. Oleh karena itu dalam merancang suatu produk, harus memperhatikan secara mendalam
tentang fungsi-fungsi dari produk yang dirancang. Untuk mengetahui secara detail tentang fungsi
produk, dapat menggunakan beberapa metode pendekatan mikro (MC, MR. Equilibrium), Lanier
Programming/Dualitas, dan Manajemen Keuangan (BEP).

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Untuk mengetahui desain produk dan jasa
2. Untuk mengetahui pemilihan produk dan jasa
3. Untuk mengetahui keunggulan produk dan daya saing
4. Untuk mengetahui strategi pengenalan dan pengembangan produk
5. Untuk mengetahui cara mendesain produk

5.1. TUJUAN PENULISAN


1. Sebagai penambah nilai mata kuliah Manajemen Operasional.
2. Untuk mengetahui desain produk dan jasa
3. Untuk mengetahui pemilihan produk dan jasa
4. Untuk mengetahui keunggulan produk dan daya saing
5. Untuk mengetahui strategi pengenalan dan pengembangan produk
6. Untuk mengetahui cara mendesain produk
Bab 2
Hasil Dan Pembahasan

2.1. Desain Produk dan Jasa


Produk adalah sesuatu yang dibuat dan ditawarkan oleh perusahaan kepada pelanggannya. Untuk
mencapai tujuan tertentu, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan berfokus pada produk
dan mengembangkan kemampuan khusus dalam menyesuaikan produk atau jasa yang sudah ada
dengan keluarga produk.
Hal ini memungkinkan pelanggan untuk memilih variasi produk yang mereka inginkan dan juga
meningkatkan kekuatan organisasi. Strategi produk yang baik mengaitkan keputusan produk dengan
investasi pasar, siklus hidup produk, dan keterluasan lini produk. Tujuan dari keputusan produk
adalah untuk membuat dan menerapkan strategi produk yang dapat memuaskan kebutuhan pasar
dengan keunggulan bersaing.
2.2. Pemilihan Produk Dan Jasa
Pilihan strategi produk menunjang keunggulan bersaing. Banyak pilihan yang ada dalam
pemilihan, penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk adalah ,proses pemilihan produk atau
jasa untuk dapat disajikan pada pelanggan atau klien.
2.3. Strategi Produk dengan Keunggulan Bersaing
Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan, baik pelanggan
tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan acuan patokan (benchmarking) yang
ditetapkan perusahaan.
Selanjutnya mendefinisikan produk yang akan dihasilkan ke dalam sistem manajemen
operasional dan implikasinya, dilanjutkan dengan membuat desain produk yang akan diproduksi
melalui manajemen operasional.
2.4. Pengembangan Produk
Sebuah strategi pengembangan produk yang efektif menghubungkan keputusan produk dengan
arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sebuah perusahaan harus
mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami perubahan yang terus terjadi di pasar,
mempunyai potensi yang diperlukan, dan juga sumber daya. Sistem pengembangan produk tidak
hanya menentukan keberhasilan produk, tetapi juga masa depan perusahaan.
1. Quality Function Deployment (QFD)
QFD adalah proses menetapkan permintaan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan
ke dalam atribut yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh setiap bagian fungsional. Suatu
perangkat QFD adalah Rumah Kualitas, yaitu bagian dari proses penyebaran fungsi kualitas yang
menggunakan matriks perencanaan untuk menghubungkan keinginan pelanggan dengan
bagaimana perusahaan akan memenuhi keinginan tersebut.
2. Tim Pengembangan Produk
Tim pengembangan produk bertanggung jawab mengubah permintaan pasar menjadi sebuah
produk yang dapat mencapai tahap keberhasilan. Tim ini terdiri atas perwakilan dari pemasaran,
produksi, pembelian, penjaminan kualitas dan pelayanan lapangan. Banyak juga tim yang
memasukkan perwakilan dari para penyedia barang atau jasa.
3. Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai
Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai berkenaan dengan peningkatan dalam hal desain
dan spesifikasi pada tahap pengembangan produk, mulai dari penelitian, pengembangan, desain,
dan produksi. Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat, desain sedemikian
hingga barang layak diproduksi dan rekayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain, antara lain
:
a. Mengurangi kerumitan
b. Standarisasi tambahan dari berbagai komponen
c. Perbaikan aspek-aspek fungsional dari produk
d. Peningkatan desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
e. Memudahkan produk untuk dirawat
f. Desain yang tangguh
2.5. Perancangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi
kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Untuk membuat sebuah produk biasanya kita akan
melewati tahap-tahap sebagai berikut:
a. Market Research dan Feasibility Study Market Research
Dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Dari market research ini bisa
didapatkan produk seperti apa yang konsumen butuhkan atau inginkan.
b. Brainstorming
Brainstorming,atau dalam bahasa Indonesia juga disebut sebagai curah pendapat, adalah proses
mengumpulkan ide-ide untuk mencari solusi/jalan keluar dari masalah yang didiskusikan. Dari
proses berdiskusi ini akan didapatkan garis besar barang yang akan dibuat, cara kerja, komponen
yang akan dipakai, dan lain sebagainya. Misalnya kita ingin membuat mesin penghisap debu,
akan terbayang untuk membuatnya dibutuhkan motor, chasing/wadah, filter/saringan, hose/pipa,
mulut pipa dan sebagainya.
c. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk
Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang produk tersebut yang
akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen. Konsumen tentu saja menginginkan nilai
tambah yang ditawarkan dalam produk tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya
(reasonable price). Tentu saja market research diperlukan untuk mengetahui selera pasar. Dari
menentukan tujuan dan batasan ini kita memperoleh spesifikasi komponen-komponen dan
material apa saja yang akan dipakai.
d. Menggambar Produk
Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi komponen komponen yang
sudah ditentukan dalam tahap-2 di atas, kita akan mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk bisa
digambar dalam 2 dimensi atau 3 dimensi, biasanya gambar 3 dimensi lebih mudah dimengerti
oleh sebagian besar orang. Merancang produk dalam 3 dimensi bisa dilakukan dengan
menggunakan software SolidWorks, Inventor, Catia dll.
e. Review Produk
Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan pada rancangan yang sudah
dibuat desainnya sampai tahap gambar ini. Diskusi dengan melihat gambar produk biasanya lebih
mudah berkembang daripada hanya membayangkannya saja. Pada tahap ini kembali dilakukan
brainstorming untuk mendapatkan hasil yang optimal dan meminimalisir masalah yang akan
timbul ketika produksi masal nanti. Pada tahap ini pula biasanya produk yang sedang dirancang
perlu dibenahi disana-sini.

f. Membuat Prototype/Sample
Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai cara. Untuk produk-
produk dari resin bisa dimodelkan dengan mesin rapid prototyping, desain body mobil yang
stylish bisa dimodelkan dengan tanah liat khusus, kardus pembungkus produk bisa dibuat dengan
tangan. Untuk produk-produk yang sudah umum tidak perlu sampai membuat sample barangnya
(produk-produk dari besi), namun memerlukan ketelitian dalam menggambar dan tidak boleh ada
kesalahan gambar yang bisa berakibat fatal: barang reject.
g. Uji Coba
Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg kita buat ini benarbenar handal
atau tidak. Ada yang mengujinya berdasarkan waktu, ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain. Produsen
telepon seluler seperti nokia memiliki mesin khusus untuk menguji ponselponsel buatan mereka
supaya tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan tentu saja
produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke tahap 3). Hal-hal yang memuaskan tentu saja
harus dilihat dari sudut pandang konsumen, bukan produsen. Begitulah produsen-produsen besar
saat ini mengkaji terus menerus produk mereka agar nama produk yang mereka buat tetap terjaga.
h. Poduksi Masal
Dalam produksi masal perlu adanya kontrol kualitas agar konsumen tidak sampai menerima
barang yang rusak.
i. Garansi
Garansi adalah layanan yang diberikan oleh perusahaan yang membuat produk tersebut agar
konsumen tenang jika sewaktu-waktu ada kerusakan pada barang tersebut. Banyak konsumen
yang lebih memilih membayar agak lebih mahal untuk mendapatkan garansi dan ketenangan
dalam pemakaian produk.
Bab 3
Penutup

3.1. Kesimpulan

Setelah berbagai produk dan jasa dirancang, spesifikasi-spesifikasinya harus dianalisis ke


berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan jasa. Desain proses
digunakan untuk produksi barang-barang dan jasa-jasa ini menyangkut serangkaian keputusan
tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses. Untuk membuat sebuah
produk biasanya kita akan melewati tahap-tahap sebagai berikut:
1. Market Research dan Feasibility Study Market Research
2. Brainstorming
3. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk
4. Menggambar Produk
5. Review Produk
6. Membuat Prototype/Sample
7. Uji Coba
8. Poduksi Masal
9. Garansi
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Desain_industri
http://rizqitoyiblogger.blogspot.com/2013/07/pengertian-desain-produk.html
http://vercomfo.blogspot.com/2012/03/perancangan-produk-design-product.html
http://muhammadalfaridzi.wordpress.com/2014/05/16/makalah-desain-produk/

Anda mungkin juga menyukai