Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
CHAERUNNISA 02220210210
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Perencanaan dan
Perancangan Produk" dengan tepat waktu.
Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produk adalah barang dan jasa yang dihasilkan dan dijual oleh
perusahaan kepada konsumennya. Agar barang dan jasa dapat dinikmati
ataudiperoleh oleh konsumen, maka diperlukan desain produk dan pemrosesan
produk tersebut dalam proses industri.
Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang
manufaktur. Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan
harga jual dari produk, sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara
optimal. Akan tetapi, desain produk yang gagal mengakibatkan produk tidak
terjual di pasaran. Hal ini, akan menimbulkan kerugian tidak hanya dibidang
desain saja, bidang yang lain pun akan terkena imbasnya.
Desain produk yang baik, harus memenuhi 3 (tiga) aspek penting yang
sering disebut segitiga aspek produk, yaitu kualitas yang baik, biaya rendah,
dan jadwal yang tepat. Selanjutnya segitiga aspek produk di atas
dikembangkan menjadi suatu persyaratan dalam desain, yaitu desain harus
dapat dirakit, didaur ulang, diproduksi, diperiksa hasilnya, bebas korosi, biaya
rendah, serta waktu yang tepat. Untuk itu dalam mendesain suatu produk,
harus memperhatikan secara detail tentang fungsi-fungsi dari produk yang
didesain. Guna mengetahui secara rinci tentang fungsi produk, dapat
dilakukan dengan beberapa metode pendekatan mikro (MC, MR,
Equilibrium), Linier Programming atau Dualitas, dan Manajemen Keuangan
(BEP).
1
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut.
1. Apa pengertian perencanaan dan perancangan produk?
2. Sebutkan dan jelaskan metode pada perancangan produk?
3. Bagaimana tahap-tahap perancangan produk?
4. Bagaimana proses pengembangan produk baru?
5. Apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab kegagalan perencanaan
produk baru?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian perencanaan dan perancangan produk
2. Untuk mengetahui Metode pada perancangan produk
3. Untuk mengetahui Tahap-tahap perancangan produk
4. Untuk mengetahui Proses pengembangan produk baru
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor penyebab kegagalan perencanaan produk
baru
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Metode Rasional
Metode rasional menggunakan pendekatan yang sistematik dalam
merancang. Namun, metode rasional sering memiliki tujuan yang sama
dengan metode kreatif, seperti memperluas daerah penelitian untuk solusi
potensial, atau menjadi fasilitator tim kerja dan kelompok pengambil
keputusan.
3. Metode Nigel Cross
(Cross, 1989) Perancangan produk menurut Cross terbagi menjadi tujuh
langkah yang mempunyai metode tersendiri lagi didalamnya, yaitu:
a. Klarifikasi Tujuan
b. Penetapan Fungsi
c. Menyusun Kebutuhan
d. Meneteapkan Karakteristik
e. Pembangkitan Alternatif
f. Evaluasi Alternatif
g. Rincian Perbaikan
4
3. Menentukan Tujuan dan Batasan Produk
Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang
produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen.
Konsumen tentu saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam
produk tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya (reasonable
price). Tentu saja market research diperlukan untuk mengetahui selera
pasar. Dari menentukan tujuan dan batasan ini kita memperoleh spesifikasi
komponen-komponen dan material apa saja yang akan dipakai.
4. Menggambar Produk
Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi
komponen-komponen yang sudah ditentukan dalam tahap 2 di atas, kita
akan mendapatkan ilustrasi produk jadi. Produk bisa digambar dalam 2
dimensi atau 3 dimensi, biasanya gambar 3 dimensi lebih mudah
dimengerti oleh sebagian besar orang. Merancang produk dalam 3 dimensi
bisa dilakukan dengan menggunakan software Solid Works, Inventor,
Catia dll.
5. Review Produk
Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan
pada rancangan yang sudah dibuat desainnya sampai tahap gambar ini.
Diskusi dengan melihat gambar produk biasanya lebih mudah berkembang
daripada hanya membayangkannya saja. Pada tahap ini kembali dilakukan
brainstorming untuk mendapatkan hasil yang optimal dan meminimalisir
masalah yang akan timbul ketika produksi masal nanti. Pada tahap ini pula
biasanya produk yang sedang dirancang perlu dibenahi disana-sini.
6. Membuat Prototype atau Sample
Sample barang yang akan diproduksi masal bisa dibuat dengan berbagai
cara. Untuk produk-produk dari resin bisa dimodelkan dengan mesin rapid
prototyping, desain body mobil yang stylish bisa dimodelkan dengan tanah
liat khusus, kardus pembungkus produk bisa dibuat dengan tangan. Untuk
produk-produk yang sudah umum tidak perlu sampai membuat sample
barangnya (produk-produk dari besi), namun memerlukan ketelitian dalam
5
menggambar dan tidak boleh ada kesalahan gambar yang bisa berakibat
fatal: barang reject.
7. Uji Coba
Sebelum dipasarkan tentu kita perlu menguji apakah barang yg kita buat
ini benar-benar handal atau tidak. Ada yang mengujinya berdasarkan
waktu, ditekan, dijatuhkan, dan lain-lain. Produsen telepon seluler seperti
nokia memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-ponsel buatan mereka
supaya tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan tentu saja produk tersebut perlu didesain ulang (kembali ke
tahap 3). Hal-hal yang memuaskan tentu saja harus dilihat dari sudut
pandang konsumen, bukan produsen. Begitulah produsen-produsen besar
saat ini mengkaji terus menerus produk mereka agar nama produk yang
mereka buat tetap terjaga.
8. Produksi Massal
Apabila produk sudah dipastikan aman dan lolos Quality Control (QC),
maka produksi massal sudah boleh dilakukan dan produk siap dipasarkan.
Pastikan semua barang memiliki kualitas yang baik agar produk dan
perusahaan Anda mendapatkan penilaian yang baik dari konsumen.
9. Garansi
Garansi adalah layanan purna jual yang diberikan oleh perusahaan yang
membuat produk tersebut agar konsumen tenang jika sewaktu-waktu ada
kerusakan pada barang tersebut. Banyak konsumen yang lebih memilih
membayar agak lebih mahal untuk mendapatkan garansi dan ketenangan
dalam pemakaian produk.
6
2. Penyaringan atau pemilihan ide produk
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan dengan
mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
3. Pengembangan dan pengujian konsep
Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya dikembangkan
menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini, konsep produk
berbeda dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu gagasan produk
adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh perusahaan dianggap
bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah versi terinci dari ide
yang diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya arti. Sedangkan
suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang diperoleh dari
produk nyata atau calon produk.
4. Menyusun strategi pemasaran
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk
memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran,
struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah
direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang
hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan
strategi pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi
distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga
menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran
keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
5. Melakukan analisis bisnis (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi pemasaran,
perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu. Manajemen
harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk menentukan
apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah memenuhi,
produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
6. Mengembangkan dan menyempurnakan produk
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu menuju
riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan menjadi
7
produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau beberapa
versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan sebuah
prototipe yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi dengan
biaya produksi yang telah dianggarkan.
7. Uji pemasaran (skala kecil)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program pemasaran
diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik untuk
mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur mengelola, memakai, dan
membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasarnya.
8. Memasarkan produk dalam skala besar (komersialisasi)
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi
peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam
melemparkan suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan,
dimana, pada siapa, dan bagaimana.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa.
Perancangan adalah proses pemecahan masalahyang disertai dengan
pemikiran yang kreatif guna mencapai hasilyang maksimal.
Ada dua alasan pokok pentingnya kegiatan perencanaan yaitu:
Untuk mencapai “protecitve benefit” yang dihasilkan dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.
Dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi
“positive benefits”.
9
DAFTAR PUSTAKA
Yudi Maulana, Wakhit Ahmad Fahrudin, Budi Aprina, Taufik, dan Wahyu. 2022.
Perencanaan dan Perancangan Produk.
http://eprints.unpam.ac.id/10005/1/TIN0461_PERENCANAAN%20%2
6%20PERANCANGAN%20PRODUK.pdf (diakses pada 16 Oktober
2022)
10