Anda di halaman 1dari 26

MANAJEMEN OPERASI

MAKALAH

DESAIN PRODUK

Kelompok 4

NO NAMA NIM

1. JOSHUA R. G. NENO 2003020209

2. GABRIELLE S. LADO 2003020096

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KOTA KUPANG

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena bekat
rahamat dan karunia beliau kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Desain
Produk“. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah yaitu Manajemen Operasi 1. Kami berharap dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kami tentang desain produk. Kami juga berharap agar pembaca dapat
mengetahui tentang apa sebenarnya itu desain produk.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidaklah luput dari kekurangan
dan kesalahan.Karena itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para
pembaca untuk memperbaiki segala kekurangan serta kesalahan dari makalah ini. Akhir
kata kami ucapkan terimakasih.

Kupang, 11 September 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1


1.1 Latar Belakang ............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Tujuan .........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................3
2.1 Defenisi desain produk ..............................................................................3
2.2 Pengertian desain produk ..........................................................................4
2.3 Maksud dan tujuan desain produk ............................................................4
2.4 Tahapan – tahapan desain produk .............................................................5
2.5 Faktor – faktor yang mempengaruhi desain produk ................................6
2.6 Proses industri.............................................................................................8
2.7 Konsep sistem produksi .............................................................................9
2.8 Desain proses strategik dalam industri .....................................................10
2.9 Strategi produksi dalam merespon konsumen ..........................................10
2.10 Pengertian research dan develompment ...................................................12
2.11Tujuan utamanya ........................................................................................12
2.12 Manfaat research and development ..........................................................12
2.13 Tahap – tahap pengembangan produk......................................................13
BAB III PENUTUP KESIMPULAN............................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produk adalah barang dan jasa yang dihasilkan dan dijual oleh perusahaan kepada
konsumennya. Agar barang dan jasa dapat dinikmati atau diperoleh oleh konsumen, maka
diperlukan desain produk dan pemrosesan produk tersebut dalam proses industri. Proses
industri harus dipandang sebagai suatu siklus yang berupaya secara terus-menerus atau
berkesinambungan (continous improvement) untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Siklus proses produksi dimulai dari riset pasar untuk mengetahui kebutuhan
konsumen. Selanjutnya dari riset pasar diperlukan perancangan produk dan perancangan
proses produksi. Perancangan produk atau dapat dikatakan sebagai desain produk juga
membawa konsekuensi pada perancangan proses produksinya sehingga diperlukan mesin-
mesin dan sparepart atau suku cadang mesin agar proses produksi dapat berjalan dengan baik
dan lancar.

Kebutuhan mesin dan suku cadangnya membawa konsekuensi untuk melakukan order
dan pembelian kepada pemasok. Sebab, proses desain produk diperlukan dalam setiap proses
manufaktur dengan tujuan untuk menghasilkan produk akhir dengan biaya produksi yang
optimal karena sebagian besar biaya produksi ditentukan pada tahap proses dcsain (Wahyudi,
D, 1999).

Perancangan proses produksi membawa konsekuensi pada perancangan tata kerja.


metode kerja, waktu standar dan kegiatan lainnya dalam proses produksi. Selanjutnya siklus
berlanjut pada proses produksi yang melibatkan bagian-bagian dalam industri seperti bagian
gedung penyimpanan material, bagian keuangan. bagian tenaga kerja, bagian keuangan dan
bagian lainnya. Setelah produk jadi maka diperlukan upaya pendistribusian kepada
konsumen, selanjutnya siklus terus berlanjut seperti semula.

1
1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang ada dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut

1. Pengertian desain produk


2. Faktor faktor yang perlu diperhatikan
3. Research and development produk
4. Proses pengembangan produk baru
5. Siklus hidup produk

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian desain produk

2. Untuk mengetahui faktor – faktor

3. Untuk mengetahui research development produk

4. Untuk mengetahui proses pengembangan produk baru

5. Untuk mengetahui siklus hidup produk

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi desain dan produk

Desain adalah suatu kegiatan manusia untuk menciptakan lingkungan dan khasanah
perbendaan buatan yang diolah dari alam. Di dalam perkembangannya pengertian desain
ditafsirkan oleh berbagai kelompok dan beberapa pengertian yang perlu dicatat adalah :

a. Desain adalah keterampilan, pengetahuan dan medan pengalaman manusia yang


tercermin dalam apresiasi serta penyesuaian hidup terhadap kebutuhan spritualnya
(Analoguas with humanitis, science).
b. Desain adalah kegiatan kreatif yang membawa pembaruan (Rcswick.1965)

Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa desain adalah bidang keterampilan, pengetahuan dan
pengalaman manusia yang mencerminkan keterikatannya dengan apresiasi dan adaptasi
lingkungannya ditinjau dari kebutuhan-kebutuhan kerohanian dan kebendaannya. Sccara
khusus desain dikaitkan dengan konfigurasi. komposisi. arti, nilai dan tujuan dari fenomena
buatan manusia, sedangkan menurut Imam Buchari Zainuddin scorang desainer Indonesia,
berpendapat bahwa :

“Desain adalah mencari mutu yang lebih baik. mutu material. teknis, performansi, bentuk dan
semuanya baik secara bagian maupun keseluruhan” Produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

Produk dapat berupa barang atau jasa. Setiap barang dan jasa yang masuk dalam fase
pcrkcnalan, dapat didefinisikan. yaitu berdasarkan fungsinya, untuk apa produk dan jasa itu
digunakan. Perusahaan mendesain produk dengan tujuan bagaimana meningkatkan fungsi-
fungsinya. Selanjutnya definisi suatu produk dilihat dari aspck dcsain scperti warna, bentuk,
dan ukurannya yang dapat diterima oleh pasar

3
2.2 Pengertian Desain Produk

Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil kegiatan
penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi rangcangan yang nyata yang
akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Salah satu fungsi manajemen
terpenting dalam semua organisasi adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai
sumber daya organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa yang dirancang secara tepat
atau menghasilkan keluaran keluaran yang dapat memuaskan keinginan para pelanggan.
Untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang tepat guna dan sesuai dengan keinginan
pelanggan maka perlu adanya desain produk. Ada pun beberapa pengertian tentang desain
produk menurut para ahli.

Sebelum menerangkan tentang pengertian desain produk. maka produk pun memiliki
pengertian sendiri sebagaimana dikemukakan oleh W.J. Stanton (1981:192 ), dimana : "A
product is a set of tangible and intangible attributes, including, packaging, color, price,
manufakture prestige, retailer prestige, and manufacture and retailer service, which Ihe buyer
may accept as offering want — satisfaction "

Yang telah diterjemahkan oleh DR. Buchori Alma dalam bukunya Manajemen
Pemasaran dan pemasaran jasa, yaitu : “ Yang dikatakan produk adalah seperangkat atribut
baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna. harga nama
baik perusahaan, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta pelayanan
pengecer yang diterima pembeli guna memuaskan keinginannya.”

2.3 Maksud dan tujuan desain produk

Berdasarkan beberapa pengertian Desain Produk tersebut diatas ternyata bahwa


Produk Desain mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan dalam
menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil produksi yang
sesuai dengan keinginan pelanggan disatu pihak serta dipihak lain untuk menyesuaikan
dengan kemampuan perusahaan.

Maksud dari Desain Produk, antara lain :

1. Untuk menghindari kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dalam


pembuatan suatu produk.

4
2. Untuk memilih metode yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan
produk
3. Untuk menentukan standarisasi atau spesifikasi produk yang dibuat
4. Untuk menghitung biaya dan menentukan harga produk yang dibuat
5. Untuk mengetahui kelayakan produk tersebut apakah sudah memenuhi
persyaratan atau masih pertu perbaikan kembali.

Sedangkan tujuan dari Desain Produk itu sendiri adalah :

1. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual
yang tinggi
2. Untuk menghasilkan produk yang trend pada masanya
3. Untuk membuat produk seckonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku
dan biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.

2.4 Tahapan-tahapan kegiatan desain produk

Seorang product designer harus melalui tahapan — tahapan dalam merencanakan


suatu produk, tahapan tersebut yaitu :

1. Memformulasikan hasil marketing research

Adapun yang menjadi titik tolak dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset
pemasaran. Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat
memperoleh data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan pelanggan. Riset
ini dilakukan baik untuk produk yang betul-betul baru maupun untuk produk yang sudah ada.

Pengembangan suatu riset dalam perusahaan akan menghasilkan sebuah gagasan atau
ide untuk membuat suatu produk, dimana ide tersebut diperoleh dari data yang didapatkan
saat riset itu sendiri dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan
produk yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal - hal sebagai berikut :

keinginan pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya
denga tidak mengabaikan penentuan harga Biaya dari pembuatan produk baru atau
pengembangan dari produk yang sudah ada apakah perusahaan mampu untuk membayarnya.

5
Untuk hal-hal tersebut diatas, maka riset ini perlu ditunjang dengan faktor-faktor yang
berupa

1. waktu untuk menjalankan penelitian, mencari informasi atau keterangan


berdasarkan pengalaman.
2. Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan Untuk melaksanakan
kegiatan pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan
kemampuan dari perusahaan itu sendiri diantaranya : tenaga kerja, mesin —
mesin, peralatan penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk.
desainer harus mempertimbangkan biaya yang se ekonomis mungkin.
3. Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari produk yang akan dibuat akan terlihat jelas
satu dengan yang lainnya. Sketsa tersebut dibuat untuk mempermudah dalam
pembuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa dari masing-masing produk
walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran-ukuran yang sebenarnya, tapi dapat
terlihat dalam skala perbandingan.

4. Membuat gambar kerja


Pembuatan gambar kerja ini adalah merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain
Produk, dimana dalam gambar kerja ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran
yang sebenarnya dengan skala yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja
juga diperlihatkan bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk
tersebut. Setelah gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan
kepada pelaksana kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara
proses produksinya.

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi desain produk

Desain produk sebagai alat bantu dalam manajemen produksi bertitik tolak penelitian
dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Pentingnya desain produk terletak pada
penetapan secara rinci disain produk atau jasa yang akan dibuat, serta klasifikasi agar sesuai
dengan tujuan yang dikendaki. Sedangkan faktor — faktor yang mempengaruhi desain
produk adalah sebagai berikut :

6
1. Fungsi produk

Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan


yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan
demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu
produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain
produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi
konsumen atau pelanggan baik segi kualitas maupun segi kuantitas.

2. Standar dan Spesifikasi desain


Dalam hal spesifikasi dan standar desain suatu produk akan terlihat dari :
 Sambungan – sambungan
Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung
bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.
 Bagian
Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain
disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi
satu kesatuan yang kuat .
 Bentuk
Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan
dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.
 Ukuran
Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian - bagian produk
secara keseluruhan.
 Mutu
Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut,
apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk
tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan
digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
 Bahan
Apabila produk yang akan digunakan ingin mempunyai mutu yang baik,
maka bahan yang dipergunakan pun harus dapat menunjang agar semua
yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan merasakan kepuasan
tersendiri.

7
 Warna
Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang
mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal
inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain yang sejenis.

3. Tanggung jawab Produk

Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat
produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk
tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan
oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.

4. Harga dan Volume

Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk
yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan
produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif
lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.

5. Prototype

Prototrpe merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat, protonpe
ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga sebelum
perusahaan memproduksi maka protorvpe diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan
gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai
informasi dalam penyusunan terakhir desain produk.

2.6 Proses Industri

Proses industri harus dipandang sebagai suatu siklus yang berupaya secara terus-
menerus atau berkesinambungan (continous improvement) untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Demi menekankan pentingnya interaksi antara ke-4 komponen di atas agar
perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga kompetiaf dan kualitas yang lebih
baik sehingga akan memuaskan konsumen. Demi juga menjelaskan bahwa Roda itu harus

8
dijalankan atas dasar pengertian dan tanggung jawab bersama untuk mengutamakan efisiensi
industri dan peningkatan kualitas.

2.7 Konsep sistem produksi

Produksi adalah bidang ilmu yang terus mengalami perkembangan sewing dengan
perkembangan teknologi. Produksi memiliki hubungan timbal balik yang erat dengan
teknologi dimana produksi dan teknologi akan saling membutuhkan. Kebutuhan produksi
yaitu biaya operasi yang rendah, kualitas produksi dan produktivitas meningkat serta
kemampuan untuk memperbaiki dan menciptakan produk baru.

Hal inilah yang mendorong teknologi untuk melakukan terobosan dalam riset untuk
menemukan sesuatu yang baru. Dalam industri sistem produksi merupakan jantungnya yang
menjadi kehidupan dalam perusahaan. Sistem produksi merupakan sistem integral yang
mempunyai komponen struktural dan fungsional. Dalam sistem produksi modern terkjadi
suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat
dijual dengan harga bersaing di pasar global.

Proses transformasi nilai tambah dari input menjadi output dalam sistem produksi modern
selalu melibatkan komponen struktural dan fungsional. Sistem produksi memiliki beberapa
karakteristik sbb:

1. Mempunyai komponen yang salmng berkaitan satu sama lainnya dan membentuk satu
kesatuan yang utuh. Hal ini berkaitan dengan komponen struktural yang membangun
sistem produksi.
2. Mempunyai tujuan yang mendasari keberadaannya yaitu menghasilkan produk baik
barang atau jasa yang berkualitas yang dapat dijual dengan harga bersaing.
3. Mempunyai aktivitas berupa proses tansformasi nilai tambah input menjadi output
secara efektif dan efisien.
4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengoperasiannya berupa optimalisasi
pengalokasian sumber daya yang ada.

Komponen struktural terdiri dari : Bahan baku, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal,
energi, informasi tanah dan lain sebagainya. Sedangkan komponen fungsional terdiri dari :
supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi dan kepemimpinan yang semuanya
berkaitan dengan manajemen dan organisasi. Di samping komponen struktural dan fungsional

9
dalam sistem produksi perlu memperhatikan aspek lingkungan seperti perkembangan
teknologi, sosial.

2.8 Desain proses strategik dalam industri

Untuk memenangkan kompetisi yang sangat berat dalam cara perdagangan bcbas
dewasa ini diperlukan desain proses strategik bagi manajemen industri. Dalam proses desain
strategik ada tiga hal penting yang harus diperhatikan yaitu : Strategi respon terhadap
konsumen, Sirategi desain proses dan Sirategi sistem perencanaan dan pengendalian
produksi.

2.9 Strategi Produksi dalam Merespon Konsumen

Strategi ini mendefinisikan tentang bagaimana cara perusahaan atau industri dalam
memberikan respon atau reaksi terhadap permintaan konsumen. Dalam hal ini industri dapat
dikelompokkan menjadi :

1. Design to order

Pada sistem produksi jenis ini perusahaan tidak memproduksi barang sebelum ada
permintaan produk yang model, spesifikasi, dimensi dan jumlahnya ditentukan oleh
konsumen. Perusahaan harus mampu mewujudkan keinginan konsumen sesuai dengan
permintaan dalam waktu yang telah ditetapkan. Untuk itu diperlukan tenaga kerja yang
handal dalam melakukan desain produk, desain proses sampai kepada proses produksinya.
Keuntungan sistem produksi jenis ini yaitu perusahaan tidak mempunyai resiko terhadap
biaya penyimpanan bahan baku dan produk jadi.

Perusahaan dengan sistem produksi design to order akan cocok untuk pemenuhan produk-
produk baru yang mempunyai sifat unik secara total. Contoh industri yang menerapkan
sistem produksi design to order diantaranya adalah: Industri desain web, Konsultan
bangunan, Industri kapal dan pesawat, Industri senjata untuk keperluan militer, Kontruksi
jembatan. gedung. dan produk-produk sejenisnya.

2. Make to order

Sistem produksi makc to order berbeda dengan design to order, kalau design to order
produk yang diproduksi bersifat baru dan unik, scdangkan make to order produknya tidak

10
sclalu baru dan biasanya tidak unik. Produk yang dibuat berdasarkan pesanan dari konsumen
dcngan spesifikasi yang ditentukan olch konsumcn dan biasanya tclah dibuat scbelumnya.

Pada sistem produksi seperti in pcerscdiaan bahan baku standar dapat dilakukan karena
produk yang akan diproduksi selalu menggunakan bahan baku standar ditambah bahan baku
lainnya. Produsen memiliki katalog produk yang dapat dipcsan oleh konsumen.Contoh
industri yang mencrapkan stratcgi makc to order diantaranya adalah: Industri komputer,
industri atomouf, industn elektronik, industri pakaian (tertentu), dan lain sebagainya.

3. Assemble to order

Sistem produksi asscemble to order lebih menckankan pada perakitan produk akhir
berdasarkan permintaan konsumen yang spesifikasinya tclah ditentukan dan biasanya
merupakan produk yang repctitive (pengulangan) sehingga perusahaan dapat menyimpan
bahan-bahan sub ascmbli dalam jumlah yang disesuaikan dengan tingkat permintaan
konsumen. Perusahaan jenis ini mempunyai resiko yang lebih kccil dalam hal penyimpanan
bahan sub asembli. Contoh industri yang menerapkan sistem produksi jcnis mi diantaranya
adalah: perusahaan otomotif, industri komputer, restoran, dil.

4. Make to stock

Sistem produksi jenis make to stock memproduksi produknya tidak berdasarkan pesanan
seperti pada ke-3 sistem yang dijclaskan di atas melankan dengan melakukan peramalan
terhadap penjualan produk. Dengan demikian sistem ini akan mempunyai sistem
penyimpanan (inventory) bahan baku, bahan setengah jadi maupun produk akhir yang baik.
Pengiriman produk akhir dilakukan jika ada permintaan dari konsumen, untuk itu perusahaan
harus mempunyai stok barang untuk mengantisipasi jika ada permintaan yang mendadak.

Perusahaan jenis ini tentu akan memiliki resiko yang cukup besar dalam hal inventori.
Inventori memakan biaya yang cukup besar untuk tcmpat, asuransi, tenaga pengamanan,
resiko bencana, rusak, transportasi dan biaya lainnya. Contoh perusahaan yang menggunakan
sistem ini adalah : Perusahaan air minum, industri pakaian yang dijual di toko, makanan yang
tahan lama, Mie Instan, barang elektronik, buku, majalah, koran, dan lain sebagainya.

5. Make to demand

Strategi produksi ini merupakan strategi yang baru yang dikembangkan dalam industri.
Pada umumnya konsumen meninginkan produk yang dapat dikustomisasi sesuai dengan

11
kebutuhannya tetapi tidak mau menunggu terlalu lama. Olch karena itu perusahaan dituntut
untuk menjalankan strategi make to demand. Penyerahan produk akhir dalam sistem produksi
ini dari perusahaan berkaitan dengan kualitas dan waktu pengiriman secara tepat berdasarkan
permintaan konsumen. Strategi ini bersifat responsif terhadap pesanan konsumen (sesuai
spesifikasi) tapi dapat dilakukan dengan cepat seperti pada make to stock.

Contoh industri yang menerapkan strategi ini adalah: industri pakaian yang menyiapkan
bahan baku dalam jumlah banyak sehingga kalau ada permintaan mendadak dapat dipenuhi
dengan segera. Contoh lain rumah makan yang harus menyiapkan makanan sesuai dengan
keinginan konsumen dalam waktu yang cepat. Rumah makan biasanya sudah memasak
terlebih dahulu dan jika ada konsumen tinggal menghangatkan saja.

Research and development produk

2.10 Pengertian Research and Development

Aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan ketika sedang berinovasi menciptakan produk
atau layanan baru. Seperti namanya, R&D berisikan rangkaian proses riset dan
pengembangan produk atau layanan yang ingin dibuat.

2.11 Tujuan utamanya

Adalah agar perusahaan dapat meluncurkan produk atau jasa yang orisinal secara optimal.
Hampir semua perusahaan menjalankan R&D. Pasalnya, seperti yang sudah disebutkan di
atas, mereka harus selalu satu langkah lebih maju dari kompetitornya. Riset dan
pengembangan produk tak hanya dilakukan oleh perusahaan besar saja, tetapi juga
bisnisbisnis kecil.

2.12 Manfaat Research and development

1. Mendapatkan hak paten

Keuntungan utama menjalankan research and development adalah perusahaan bisa


mengajukan hak paten atas produk atau layanan baru yang dikembangkan. Dikarenakan
tujuan utama menjalankan R&D adalah agar perusahaan terus inovatif, hak paten ini menjadi
penanda akan hal tersebut. Perusahaan jadi lebih kredibel di dalam industri yang dijalani, lalu
bisa mendapatkan keuntungan jangka panjang lainnya.

12
2. Finansial perusahaan membaik

Alasan lain mengapa R&D penting untuk perusahaan adalah dalam proses ini, kamu bisa
memperlihatkan secara langsung visi perusahaan kepada calon investor. Sebagai investor,
tentu mereka mengharapkan sales growth yang positif di saat ini dan di masa depan. Dengan
menjalankan R&D, kamu menandakan bahwa perusahaan akan terus muncul dengan inovasi
baru dan berkembang, baik itu dari segi produk maupun bisnis.

3. Mengurangi pengeluaran

Keuntungan research and development yang selanjutnya adalah mengurangi biaya


manufaktur. Dalam tahap awal riset, pasti kamu sudah mengumpulkan informasi terkait pasar
yang ditargetkan, kompetisi, dan lain-lain. Hasil riset tersebut dapat memperjelas arah
pengembangan produk, sehingga biaya produksi tidak terlalu tinggi dan kamu bisa menjual
produk dengan harga yang bersaing.

4. Dapat merekrut kandidat berkualitas

Keuntungan research and development yang terakhir adalah perusahaan dapat merekrut
kandidat berkualitas. Kandidat unggulan biasanya tertarik dengan perusahaan yang inovatif
dan selalu melakukan hal baru.

Pengembangan produk

Pengembangan produk mengacu pada siklus hidup evolusi produk dari konsep awal
penciptaannya, dan akhirnya peluncurannya. Peluncuran produk ini tidak mengakhiri produk
dan produk dapat terus berkembang dan meningkatkan lama steelah diluncurkan ide
pengembangan produk adalah istilah umum untuk menggambarkan fase dan tujuan yang
membawa produk yang sudah ada.

2.13 Tahap – tahap pengembangan produk

1. Brainstorming

Tahap pertama dalam proses pengembangan produk adalah fase brainstorming. Idealnya,
tim akan memiliki pemahaman tentang produk umum yang ingin mereka buat dan di sinilah
ide itu disempurnakan. Untuk menciptakan ide yang sukses, ide tersebut harus memiliki
hubungan dengan kebutuhan pelanggan. Kesenjangan pasar, dan bagaimana ide tersebut
dapat berintegrasi dengan produk atau bisnis lain. Tahap ide ini akan meletakkan dasar untuk

13
sisa proyek dan penting bahwa fase ini benar-benar menguraikan visi yang solid yang
nantinya akan diperluas dan dijalankan.

2. Verifikasi Ide

Setelah Anda melakukan brainstorming beberapa ide yang layak, penting bahwa ini
diverifikasi terhadap ide-ide lain dalam batch dan solusi pasar saat ini solusi. Ini akan
menjadi ide yang dikembangkan dan dirilis sehingga penting untuk melihat seberapa dapat
ditindaklanjuti mereka. Di akhir proses verifikasi. akan tiba saatnya bagi tim untuk
memutuskan satu bagi setiap orang untuk mendapatkan pendapat dan pendapat dalam proses
ini. Setelah ini, saatnya untuk mulai membuat rencana untuk mengubah konsep ini menjadi
kenyataan.

3. Perencanaan bisnis

Fase perencanaan bisnis adalah di mana logistik diprioritaskan. Ini termasuk


mengembangkan model bisnis untuk ide tersebut, mengusulkan anggaran untuk
pengembangan, dan menciptakan pemahaman yang jelas tentang target pasar. Fase
perencanaan bisnis sangat penting untuk siklus pengembangan produk karena akan
menangani semua elemen eksternal yang penting bagi keberhasilan produk.

Produk itu mungkin brilian dengan sendirinya tetapi tanpa penempatan yang tepat produk
itu akan berjuang untuk mencapai potensi penuhnya. Pada fase ini. menggunakan template
seperti matriks SWOT sangat penting karena memungkinkan tim untuk menmvisualisasikan
elemen penting, seperti peluang dan ancaman potensial, dan berkolaborasi dalam waktu
nyata.

4. Pengembangan produk

Pengembangan produk adalah proses merancang dan membangun produk itu sendiri.
Proses penciptaan hampir selalu dimulai dengan merancang produk. Ini sering dapat terjadi
secara paralel dengan fase lain karena ini adalah salah satu bagian terpenting yang harus
diselesaikan sebelum pengembangan dimulai, tetapi pada awal siklus pembuatan, harus selalu
ada waktu untuk mereferensikan desain dan memastikan mereka dipahami terlebih dahulu. ke
bawah.

14
Pada akhir tahap pengembangan, harus ada produk yang sepenuhnya sempurna yang
siap diluncurkan. Meskipun mungkin sepenuhnya selesai pada akhir fase ini, penting untuk
diingat bahwa perubahan mungkin harus dilakukan setelah tahap pengujian, sehingga produk
ini dapat ditinjau kembali dan ditingkatkan.

5. Pengujian & Peluncuran

Tahap terakhir dalam proses pengembangan produk adalah pengujian dan peluncuran.
Setelah produk dibuat, penting untuk menerima pengujian stres yang ketat untuk
memastikannya dapat bertahan terhadap skenario penggunaan apa pun. Terutama jika
produknya adalah perangkat lunak, mungkin ada banyak hal yang salah dengannya, jadi harus
kedap udara.

Setelah pengujian selesai, saatnya untuk meluncurkan produk . Di sinilah fase


perencanaan bisnis dimulai untuk meluncurkan kampanye promosi dan penjangkauan pasar,
Sebagian besar pekerjaan perencanaan mengarah ke momen ini dan akan memengaruhi
keberhasilan peluncuran, jadi penting untuk merencanakannya dengan tepat.

6. Metodologi Pengembangan Produk

Mengikuti proses pengembangan produk tidak mudah dan untuk membuatnya lebih
mudah, banyak tim menggunakan metodologi pengembangan produk visual. Ini adalah
struktur yang memandu tim melalui proyek mereka dan membantu mereka mencapai
kesuksesan melalui serangkaian pedoman yang unik. Untuk memahami metodologi ini
dengan baik, kami akan menguraikan beberapa yang populer di sini.

SIKLUS UMUR PRODUK

Sehubungan dengan pelaksanaan dari penyusunan sister produksi dalam suatu


perusahaan, maka perlu dipertimbangkan pula masalah siklus umur produk dalam perusahaan
yang bersangkutan tersebut. Pada umumnya, suatu produk yang diproduksikan oleh suatu
perusahaan tidak dapat segera dijual dalam jumlah yang besar, melunkan akan melalui
beberapa tahap tertentu. Hal 1ru akan berlaku umum bagi seluruh produk perusahaan yang
ada, hanya saja panjang dan pendeknya waktu yang diperlukan untuk melewati masing-

15
masing tahap dalam siklus umur produk wi akan berbeda-beda untuk masing-masing jemis
produk tersebut.

Adapun beberapa tahap yang pada umurnnya dilahui oleh produk perusahaan yang
dipasarkan ini adalah tahap perkenalan, tahap perkembangan, tahap keseimbangan, tahap
kejenuhan dan tahap penurunan, Sebagaimana dikatakan di atas, maka setiap produk akan
melahn masing-masing dari kelirna tahap ini, namun masing-masing produk dalam
perusahaan tersebut akan memerlukan waktu yang berbeda untuk melalui tahap-tahap
tersebut. Beberapa produk akan memerlukan waktu

1. Tahap Perkenalan

Setiap produk perusahaan yang baru saja diproduksikan, atau merupakan produk baru
dalam perusahaan yang bersangkutan, akan memerlukan waktu untuk dapat dikenal dan
dipasarkan dengan baik dalam masyarakat. Dalam tahap ini, penjualan produk perusahaan
belum dapat mencapai jumlah yang besar, karena produk perusahaan dalam tahap ini belum
dikenal oleh masyarakat luas, Dalam tahap seperti ini, tentunya manajemen perusahaan akan
merencanakan jumlah yang diproduksikan yang sesuai.

Dengan jurnlah produk yang dapat dipasarkan, dan bukannya dalam jumlah yang sangat
besar. Penentuan jumlah produksi yang sangat besar dalam tahap ini akan mengundang
berbagai macara kesubtan dalam perusahaan tersebut, secara lain akan seakan banyaknya
barang jadi yang tertumpuk dalam perusahaan yang bersangkutan ini sehingga dana dalam
perusahaan tersebut akan tidak dapat dipergunakan untuk kepentingan yang lama.

Sejalan dengan perkenalan produk perusahaan kepeda masyarakat umum ini, pada
umurnnya perusahaan yang bersanginaan akan mengadakan upaya yang sebaik-baiknya agar
produk perusahaan ini dapat segera dikenal masyarakat dengan baik. Upaya ini artara lain
adalah dengan memberikan contoh-contoh produk dengan barga yang sangat mmurah, atau
bahkan cuma-cuma kepada beberapa orang tertentu (yang dianggap dapat segera
memperkenalkan produk tersebut), misalnya pemberian contoh obat kepada dokter, dan lain
sebagainya Prornosi secara besar-besaran baik lengan jalan memasang iklan pada surat kabar
atau hari maupun dengan mengadakan acara pameran sendiri juga sering dilaksanakan
perusahaan dalam rangka mengenalkan dan meningkatkan penjualan produk perusahaan yang
bersangkuaan tersebut.

16
Sesuai dengan namanya, yaitu tahap perkenalan, maks apabila .produk tersebut sudah
mulai dikenal oleh masyarakat dengan baik maka pada tahap ini perusahaan akan merasa
bahwa produk tersebut segera akan memasuki tahap berikutnya, yang disebut dengan tahap
perkembangan. Batas yang jelas antara tahap perkenalan dengan tahap perkembangan ini
pada umumnya agak susah untuk dipastikan, namun sebagai indikator akan dapat diketahwi
dari adanya penambahan terhadap jumlah produk yang dijual oleh perusahaan yang
bersangkutan dari suatu periode ke periode berikutnya.

palsu pada tahap perkenalan adanya tambahan jumlah produk yang dapat terjual oleh
perusahaan ini relatif sedikit, maka dalam tahap perkembangan ini tambahan jumlah produk
yang dapat dijual oleh perusahaan yang bersangkutan adalah semakin besar, ditambahan
penjualan ini selalu bertambah besar dari suatu periode ke periode berikutnya.

2. Tahap Perkembangan

Tahap perkembangan ini ditandai dengan bertambahnya kenaikan penjualan produk


perusahaan dalarn jumlah yang cukup besar, Setelah tahap perkenalan dilalui, maka produk
perusahaan ini sudah mulai dikenal oleh masyarakat umum sehingga masyarakat tersebut
sudah mempergunakan produk perusahaan ini. Oleh karena penjualan produk perusahaan ini
sudah mulai bertambah Dengan jurnal yang cukup besar, maka perusahaan sudah
mempersiapkan sistem produksi yang cukup baik untuk menunjang kegiatan penjualan
produk perusahaan ini.

Kegiatan Produksi dalam perusahaan pada umumnya sudah diarahkan Kepada kegiatan
produksi dalam jumlah yang cukup besar, di mana sebagian dani hasil produksi tersebut akan
disimpan dalam gudang perusahaan guna menunjang penjualan produk perusahaan yang akan
bertambah dengan jumlah yang cukup besar ini.

Dalam tahap perkembangan ini, penentuan jumlah yang Diproduksikan oleh perusahaan
yang bersangkutan tersebut perlu dilaksanakan dengan sangat teliti dan berhati-hati.
Ketiadaan persediaan barang jadi dalam perusahaan ini akan dapat menyebabkan produk
yang sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas ini menjadi turun penjualannya. Apabila
berkali-kali masyarakat umum berusaha mencari produk perusahaan yang mulai dikenalnya
ini tetapi tidak pernah diperoleh (tidak tersedia dalam pasar) maka masyarakat tersebut akan
meninggalkan produk perusahaan tersebut dan akan beralih kepada produk yang sama dari
perusahaan yang lain.

17
Dengan demikian penjualan produk perusahaan tersebut akan mengalami penurunan,
sedangkan usaha untuk menaikkan penjualan produk perusahaan tersebut bukan merupakan
hal yang mudah. Sehingga dengan demikian penjualan produk

3. Tahap Keseimbangan

Sesuai dengan narnanya, tahap ini merupakan keseimbangan penjualan produk


perusahaan. Di dalam tahap mui, pada umurnya perusahaan akan dapat melaksanakan
penjualan produk perusahaan dengan baik. Penambahan penjualan produk pada umumnya
tidak akan sebanyak pada tahap perkembangan Batkan penjualan produk perusahaan pada
tahap ini kadang-kadang tidak mengalami pertambahan yang berani, atau relanf sama dan
suatu periode kepada periode yang lain. "

Dalam hubungannya dengan perencanaan sistem produksi, marajemen perusahaan akan


dapat merencanakan tingkat produksi yang paling optimum untuk mendapatkan keuntungan
yang maksimal. Kalau pada tahap perkenalan dan tahap perkembangan tingkat produksi
dalam perusahaan yang bersangkuan belum dapat dilaksanakan pada tingkat yang optimum,
maka pada tahap keseimbangan ini perusahaan harus berusaha dengan keras agar tingkat
produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan iri tetap berada pada tingkat yang paling
optimum, Optmisasi tingkat produksi yang dilaksanakan perusahaan pada tahap ini dapat di
laksanakan melalui beberapa variabel, misalnya optimisasi pembelian bahan, optimisasi
kombinasi produksi, optirnisasi tenaga kerja, optimisasi penggunaan mesin dan peralatan
produksi serta berbagai jalan optimisasi yang lain, yang pada prinsipnya

Tujuan agar perusahaan dapat bekerja dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang cukup
tinggi Berbagai jalan tersebut dapat diiaktanakan dalam perusahaan yang bersangkutan,
namun tentunya ke semua usaha tersebut harus dilaksanakan secars terpadu, sehingga
diharapkan adanya efisieni dan efektivitas dari salah satu Variabel ini tidak akan berakibat
terhadap turunnya efisiensi dan.

Di samping usaha perusahaan yang bersangkutan unruk meningkatkan efisiensi dan


efektivitas dari pelaksanaan kegiatan produkGi dalam suatu perusahaan ini, maka masalah
kualitas produk Serta pelayanan yang baik dari perusahaan tersebut sangat perlu untuk
diperbatikam Adalah sangat merugikan perusahaan yang bersangkuran, apabila di dalam
rangka pelaksanaan kegiatan proGuksi dengan mempergunakan tingkat efisiensi dan
efektivitas yang tinggi di dalarn perusahaan tersebut, tetapi masalah kualitas dan pelayanan

18
perusahaan tersebut diabaikan dengan begitu saja. Apabila perusahaan ini mengabaikan
kualitas produk serta pelahal yang umum apabila penjualan produk perusahaan ini akan
penurunan.

Kualitas produk perusahaan serta pelayanan perusahaan (baik pelayanan dalam penjualan
produk maupun pelayanan purna jual dari produk tersebut) akan sangat menunjang kegiatan
penjualan produk perusahaan tersebut, sehingga hal ini tidak akan dapat ditinggalkan dengan
begitu saja, bahkan barus dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan yang menginginkan
penjualan produk perusahaannya dapat dipertahankan dalam tingkat yang tinggi. Dengan kara
lain, kualitas produk dan pelayanan perusahaan ini harus diselaraskan dengan usaha
optimisasi kegiatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut.

Tahap keseimbangan ini akan merupakan tahap yang paling menguntungkan bagi
perusahaan yang bersangkutan apabila dibandingkan dengan beberapa tahap yang lain dalam
siklus umur produk ini. Oleh karena itu semakin panjang tahap ini dilalui oleh perusahaan,
atau semakin lama produk perusahaan melewati tahap ini, maka akan berarti keuntungan
perusahaan tersebut akan menjadi semakin besar pula.

Dalam hal ini sangat wajar apabila perusahaan yang bersangkutan mengadakan usaha-
usaha untuk mempertimbangkan waktu dari tahap keseimbangan ini dalam rangka upaya
untuk meningkatkan keuntungan perusahaan yang bersangkutan. Usaha-usaha ini akan sangat
menunjang kegiatan penjualan produk perusahaan yang bersangkutan, sehingga sebenarnya
juga berarti akan menunjang kegiatan produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.

Apabila penjualan perusahaan dapat berjalan dengan lancar, berarti tidak akan ada
penumpukan Persediaan barang jadi dalam perusahaan yang bersangkutan secara berlebihan.
Keadaan semacam iri juga akan mendorong pelaksanaan kegiatan produksi dalam perusahaan
pada tingkat yang paling Optimum, karena tidak ada kekhawatiran akan tertumpuknya
produk yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut yang disebabkan karena produk tersebut
tidak laku untuk dijual Dengan demikian sebenarnya pada tahap ini akan dapat diusahakan
adanya keterpaduan yang serasi antara tingkat produksi, penjualan produk serta pelayanan
yang diberikan kepada para konsumen dari perusahaan yang bersangkutan ini.

19
4. Tahap Jenuh

Betapapun tahap keseimbangan ini akan mendatangkan berbagai macam keuntungan


dalam perusahaan yang bersangkutan, namun tidak akan ada satupun suatu tahap dalam
siklus umur produk ini yang tidak berakhir. Apabila tahap keseimbangan ini telah dilalui,
maka segera akan disusul dengan tahap berikutnya, yaitu tahap jenuh.

Sesuai dengan namanya, yaitu tahap jenuh, maka berarti pasar perusahaan yang
bersangkutan untuk produk ini benar-benar sudah menjadi jenuh. Di dalam tahap ini, usaha
untuk mengadakan tambahan jumlah penjualan produk perusahaan tekan dirasakan sangat
sulit oleh perusahaan yang bersangkutan, Pada tahap ini, walaupun perusahaan selalu
mengadakan kegiatan promosi untuk penjualan produk perusahaannya, namun pada
umumnya penambahan jumlah penjualan produk perusahaan ini memang sangat sukar untuk
dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.

Pada umumnya, bagi beberapa perusahaan yang tidak mengingin kan perkembangan di
dalam perusahaannya terbenti, akan segera memperkensikan produk baru dalam
perusahaannya kepada para konsumen, sehingga produk yang baru ini diharapkan akan dapat
menggantikan kedudukan produk yang lama dalam penjualan produk perusahaan.

Apabila perusahaan terlalu bergantung kepada Satu atau dua produk dalam
perusahaannya, tanpa mampu mengadakam usaha-usaha untuk memproduksikan dan
kemudian memper. kenalkan produk baru dalam perusahaan yang bersangkutan ini, maka
perusahaan tersebut akan diancam penurunan penjualan produk perusahaan tersebut.
Manajemen perusahaan yang tetap tidak berusaha untuk memproduksikan dan
memperkenalkan produk baru ke dalam masyarakat ini akan berarti menutup perusahaan
tersebut dengan cara perlahan-lahan.

Hal ini disebabkan karena kalzu pada tahap ini perusahaan belum juga berfikir tentang
pro duk yang baru tersebut, maka apabila tahap ini sudah dilalui, penjualan produk
perusahaan ini akan menurun dengan cepat sehingga perusahaan ini akan mengalami
berbagai kesulitan penjualan produk perusahaan tersebut. Hal ini akan berakibat lebih jauh
terhadap masalah pembelanjaan dalam perusahaan ini, di mana apabila penjualan perusahaan
ini menurun akan berarti peDerimsan perusahaan dari penjualan produk ini akan semakin
menurun pula.

20
5. Tahap Penurunan

Tahap terakhir yang dilalui dalam siklus umur produk ini adalah tahap penurunan. Di
dalam tahap ini, penjualan produk perusahaan akan selalu mengalami penurunan, sehingga
akhirnya produk perusahaan yang bersangkutan ini tidak dapat terjual sama sekali. Demikian,
apabila suatu perusahaan ini hanya menggantungkan dengan satu macam produk saja,
sedangkan siklus yang bersangkutan ini sudah memasuki tahap berarti perusahaan tersebut
akan tidak dapat lagi perusahaannya.

Hal ini berarti perusahaan tersebut kehilangan sumber penerimaan dana yang sangat
vital, kelangsungan hidup dari perusahaan semacam ini akan sangat tidak menentu.

21
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah berbagai produk dan jasa dirancang, spesifikasi-spesifikasinya harus


diterjemahkan ke berbagai sistem pemrosesan yang menciptakan produk atau menyediakan
jasa. Desain proses fisik untuk produksi barang-barang dan jasa-jasa ini menyangkut
serangkaian keputusan tentang seleksi proses, pemilihan teknologi dan perencanaan proses.
Keputusan-keputusan harus dibuat tentang tipe proses, derajat otomatisasi, macam mesin
yang akan digunakan, dan sebagainya. Desain proses tidak semata-mata hanya merupakan
masalah teknik tetapi juga menyangkut pertimbanganpertimbangan sosial, ekonomi dan
lingkungan. Setelah itu produk di desain sesuai kebutuhan konsumen, maka perlu
dikumpulkan bahan baku produk tersebut dan produk akan memasuki tahap proses industri,
di mana produk tersebut akan diproses hingga menjadi barang yang akan dipakai oleh
konsumen.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/25416720/Makalah_desain_produk

23

Anda mungkin juga menyukai