Dosen Pengampu:
Yuslinda Dwi Handini, M.AB
NIP 197909192008122001
Anggota Kelompok 8:
Risky Aldo Apriliano 200910202035
Siti Wulandari 200910202052
Editya Eka Prasetya Putri 200910202084
Devina Farah Nur S. 200910202124
Alviola Rizqi Haryanti 200910202156
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Mendesain Inovasi" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Inovasi Pemasaran. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana mendesain inovasi bagi para pembaca
dan juga bagi kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yuslinda Dwi Handini selaku
Dosen Mata Kuliah Inovasi Pemasaran. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Inovasi Menurut Para Ahli ................................................................ 3
2.2 Desain inovasi .................................................................................................... 3
2.3 Desain Thingking Inovasi ................................................................................... 5
2.4 Desain Thingking Sebagai Alat Inovasi .............................................................. 6
2.5 Desain Thingking dan Riset Pasar ....................................................................... 6
2.6 Fase Desain Thingking ....................................................................................... 7
2.7 Studi Kasus: Penerapan Metode Design Thinking Terhadap Pemasaran Produk pada
Coffee Shop Rimbun .......................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 10
3.2 Saran .................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari inovasi berdasarkan para ahli?
2. Apa definisi desain inovasi?
3. Apa definisi tentang desain thinking inovasi?
4. Bagaimana cara menciptakan strategi dan inovasi bisnis dengan memanfaatkan
pendekatan design thinking?
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
5. Mengeskplorasi konsep
Melakukan brainstorming terstruktur untuk mengidentifikasi peluang
dan mengeksplorasi konsep-konsep baru. Harus dipastikan bahwa ide-ide
yang baru dan berani dihasilkan melalui sesi kolaboratif.
6. Menyusun solusi
Membangun rangkaian besar konsep-konsep yang telah
dikembangkan sebelumnya dengan menggabungkan mereka untuk
membentuk sistem-sistem konsep, bernama “solusi”
7. Merealisasikan penawaran
Setelah solusi-solusi potensial disusun dan prototipe diuji, kemudian
dievaluasi untuk kemudian diimplementasi.
7
6. Evaluation
Design thingking menurunkan pendekatan-pendekatan evolusioner dan
eksperimental, bukan revolusioner. Dalam fase design thingking mencoba prototype
solusinya dengan pengguna atau pelanggan yang mempresentasikan persona,
kemudian memperbaharui solusinya dari hasil evaluasi target pelanggan tersebut
secara berulangkali hingga mendekati sempurna.
2.7 Studi Kasus: Penerapan Metode Design Thinking Terhadap Pemasaran Produk
pada Coffee Shop Rimbun
Rimbun merupakan sebuah brand yang berasal dari Kota Batam Kepulauan Riau.
Berdiri sejak tahun 2019, Rimbun bergerak dibidang food and beverage yaitu coffee shop.
Rimbun Kopi yang pada mulanya memiliki store sederhana, kini telah berkamuflase menjadi
coffee shop yang menarik dan nyaman.
Dalam menciptakan strategi dan inovasi bisnis, dapat dilakukan dengan
memanfaatkan pendekatan design thinking. Pendekatan design thinking bertujuan untuk
mengatasi suatu permasalahan dengan cara memfokuskan kebutuhan pengguna Pemanfaatan
design thinking dalam suatu bisnis dapat memberikan ide-ide dan menghasilkan penyelesaian
yang tepat guna untuk permasalahan yang sedang dihadapi. Dalam upaya peningkatan kualitas
untuk menarik minat konsumen, diperlukan strategi yang tepat, yaitu:
1. Empathize: Bertujuan untuk menggali informasi dan masalah inti tentang apa yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh Rimbun Kopi. Permasalahan:
Pemasaran Rimbun Kopi memiliki keinginan untuk menjangkau konsumen dari
segala kalangan. Sehingga Rimbun berusaha untuk memenuhi segala keingan
konsumen termasuk soal rasa produk yang disajikan. Pada dasarnya selera setiap
konsumen akan berbeda-beda. Hal ini menjadi tantangan bagi Rimbun Kopi untuk
menjangkau semua kalangan.
Kemasan produk yang digunakan oleh Rimbun Kopi yaitu menggunakan kemasan
plastik yang hanya mampu digunakan sebanyak 1 kali, artinya penggunaan
kemasan ini secara terus menerus akan berdampak terhadap kerusakan lingkungan.
terlebih lagi saat ini masyarakat sudah mulai aware terhadap isu lingkungan,
sehingga perubahan packaging akan membantu mengurangi dampak kerusakan
lingkungan juga menjadi sarana promosi bagi Rimbun dalam menarik minat
konsumen.
8
2. Define: melakukan penggambaran ide yang bertujuan untuk menjadi dasar bagi produk
yang akan di rancang. Pada tahap ini design thinker melihat bahwa untuk menjangkau
konsumen secara luas dapat dilakukan dengan menanyakan pendapat konsumen terhadap
rasa kopi yang di gemari. Dari hasil tersebut design thinker mengetahui bahwa:
Konsumen kopi wanita di Kota Batam khususnya di Rimbun Kopi ingin mencoba
melakukan pembelian produk kopi, namun tidak terealisasi karena mengetahui ciri
khas kopi didominasi oleh rasa pahit. Sedangkan konsumen pria cenderung
menyukai kopi dengan rasa pahit.
Penggunaan kemasan plastik sudah menjadi concern Rimbun Kopi sejak lama.
Oleh karena itu design thinker memiliki pandangan untuk mengganti bahan dari
kemasan yang digunakan oleh Rimbun Kopi menjadi bahan yang ramah
lingkungan.
3. Ideate: menuangkan dan menyatukan ide yang dimiliki untuk menghasilkan suatu
produk. Berdasarkan permasalahan pertama timbul sebuah ide yaitu membuat produk
kopi dengan menggunakan level. Penggunaan level pada produk kopi ini bertujuan untuk
membedakan rasa produk kopi berdasarkan tingkat kepahitannya. Tujuan dari timbulnya
ide ini adalah untuk dapat menjangkau konsumen dengan selera yang berbeda. Pada
permasalahan kedua, ide yang disarankan adalah kemasan produk yang terbuat dari
plastic akan diganti menggunakan kemasan yang berbahan kertas atau bahan plastik
dengan jenis High-Density Polyethylene (HDPE) yang mampu digunakan berkali-kali.
4. Prototype: ide dari tahap sebelumnya akan diimplementasikan dalam suatu aplikasi
ataupun produk uji coba. Oleh karena itu sebelum melakukan pemasaran dan penjualan
secara luas, design thinker perlu melakukan uji coba terhadap kedua ide yang dimiliki,
yaitu memberikan level pada kopi dan perubahahan kemasan plastik menjadi kemasan
yang ramah lingkungan.
5. Test: pada tahap ini akan dilakukan uji coba secara langsung dengan pengguna.
Berdasarkan ide pertama Rimbun Kopi dapat memasarkan produk kopi dengan cara
menjelaskan inovasi yang dimiliki oleh Rimbun Kopi melalui social media (instagram)
untuk menarik minat konsumen. Selain itu melakukan penjualan kopi kepada konsumen
dengan menggunakan kemasan kaca atau kemasan yang dapat digunakan berkali kali
pakai selama satu minggu untuk melihat apakah perubahan ini memberikan dampak
positif/negatif bagi Rimbun Kopi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inovasi merupakan sesuatu yang baru dan belum ada secara umum. Desain inovasi
bukan hanya berbicara tentang menghasilkan sebuah ide atau produk baru, tetapi juga tentang
perubahan yang mengarah pada pertumbuhan. Design Thinking adalah bagaimana membentuk
pola pikir untuk menghasilkan solusi inovatif yang digambarkan sebagai sebuah proses dan
pola pikir untuk berempati dengan masalah dan masalah yang berpusat pada manusia, untuk
kemudian menemukan pendekatan dan ide-ide inovatif melalui visualisasi dan purwarupa.
Design Thinking menekankan pada siklus berpikir terus menerus, dengan menyediakan ruang
untuk improvisasi yang terus berempati-uji-kegagalan-sukses-empati dan sebagainya. Dimana
faktor-faktor pemikiran mendesainnya itu terdapat 5P yaitu: Practices, People, Principles,
Processes, dan Places. Serta memiliki 6 fase yaitu: Definition, Research, Interpretation,
Ideation, Prototyping, dan Evaluation.
3.2 Saran
Dengan membaca makalah ini kami harapkan, pembaca dapat memahami dengan jelas
serta mendalami apa itu Design Thinking. Jika ada saran dan kritikan yang membangun Kami
ucapkan terima kasih dan mudah-mudahan ini akan menjadi pengajaran untuk Kami dalam
menyusun sebuah makalah kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Alfatiha, R, A., Sukoco, i. Penerapan Metode Design Thinking Terhadap Pemasaran Produk
pada Coffee Shop Rimbun. Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 5 No. 1 Tahun 2021. Administrasi
Bisnis. Universitas Padjadjaran.
Hussein, Ananda Sabil. 2018. Metode Design Thingking Untuk Inovasi Bisnis. Malang: UB
Press
11