Anda di halaman 1dari 7

Desain Tata Letak

Perencanaan Layout dan Tipe Layout


Definis Tata Letak
Tata letak adalah bagaimana mengubah sumber daya yang transformasinya diposisikan
satu dengan yang lain dan bagaimana berbagai tugasnya dialokasikan ke sumber daya
transformasinya tersebut (Slack, Jones, & Johnston, 2013).

Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah organisasi mencapai strategi yang mendukung
perbedaan, harga rendah, atau respon (Heizer, Render, & Munson, 2017).

Selain itu, perencanaan tata letak didefinisikan sebagai tempat pengaturan sumber daya fisik
yang digunakan untuk membuat produk (Herjanto, 2008).

Tata letak (layout) atau pengaturan dari fasilitas produksi dan area kerja yang ada merupakan
landasan utama dalam dunia industri. Pada umumnya tata letak pribadi yang terencana dengan
baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga menjaga kelangsungan
hidup ataupun kesuksesan kerja dalam suatu industri.

Tujuan
Untuk mengembangkan tata letak yang efektif dan efisien yang akan mendukung
perusahaan mencapai tujuannya.
1. Pemanfaatan/Utiliasi ruangan, peralatan, dan karyawan yang lebih tinggi
Maksudnya digunakan atau dimanfaatkan semaksimal mungkin, sehingga tidak ada
ruangan yang kosong atau mengatur ruangan yang sulit untuk bergerak.
2. Peningkatan arus, informasi, materi, dan karyawan
Memiliki strategi tata letak yang baik dapat meningkatkan arus, informasi, materi, dan
karyawan. Ibaratkan mau jalan 2 langkah bisa sampai di tempat tujuan.
3. Meningkatkan semangat kerja karyawan dan kondisi kerja yang lebih aman
4. Meningkatkan interaksi pelanggan/klien
5. Flesibilitas ( apapun tata letaknya sekarang, harus dapat diubah)
Tipe-tipe layout
7 Layout Type
1. Office Layout
merupakan menempatkan pekerja peralatan yang dipakai memungkinkan
mudahnya pertukaran informasi. Dengan demikian maka untuk opsi tersebut harus
dirancang dulu alur dari informasinya, selanjutnya selesai dirancang setelah itu siapa
yang bertugas dari alur informasi kemudian dirancang layoutnya dan usahakan
layoutnya di sesuaikan dengan alur pekerjaan yang dilakukan oleh suatu bagian.
Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan
layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi
secara elektronik.
b. Virtual company menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa.
Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit
berada di kantor.
Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa digram hubungan
(relationship chart).
Contoh suatu kantor memiliki 9 ruangan untuk :
1. Direktur
2. Direktur teknologi
3. Ruang para insinyur
4. Sekretaris
5. Pintu masuk kantor
6. Pusat arsio
7. Lemari peralatan
8. Peralatan fotokopi
9. Gudang
 Tujuan Office Layout
Untuk melokasikan pekerja satu dan yang lainnya berdasarkan alur informasi.
Contoh : Divisi HR 1 ruangan, Divisi Makerting 1 ruangan, Divisi Keuangan 1 ruangan dan
lain-lain.
Namun dalam tipe ini tergantung dalam budayanga perusahaan, misal kantor google
yang instagramable. Beda pula kantor yang tempatnya kaku.
2. Retail Layout
merupakan kegiatan merencanakan pengaturan rak-rak dan sesuai dengan
kesukaan konsumen. Jadi umumnya di jumpai di supermarket yang dimana disitu ada
pengaturan rak-raknya seperti rak makanan, rak minuman dan lain-lain. Tujuan utama
dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi”.
Disamping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya Slotting (Slotting
Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan produk mereka pada rak
di rantai ritel atau supermarket. Disamping itu ada juga pertimbangan-pertimbangan
lain yang disebut dengan “servicescapes” yang terdiri dari tiga elemen yaitu :
1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan
2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi
3. Tanda-tanda, simbul dan patung.
Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh konsumen
maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi semakin tinggi.
Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu :
a. Tempatkan barang-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.
b. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai
keuntungan besarseperti kosmetika, asesories.
c. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung
berbelanyja, pada kedua sisilorong cdan letakkan secar tewrsebar untuk bisa
dilihat lebih banyak konsumen.
d. Gunakan lokasi ujung loronng karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi.
e. Sampaikan misi totko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama
bagi konsumen.

 Tujuan Retail Layout,


Untuk melokasikan barang-barang high-margin kepada konsumen.
3. Warehouse Layout
merupakan merencanakan kegiatan tata letak gudang agar cukup melakukan
penanganan barang-barang yang di simpan. Layout ini merupakan sebuah disain yang
mencoba meminimalkan biaya total dengan mencapai paduan yang terbaik antara luas
ruang dan penanganan bahan. Manajemen bertugas mamaksimalkan tiap unit luas
gudang yaitu mamanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya
penanganan bahan yang rendah. Yang mana biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya
yang berkaitan dengan transportasi bahng yang masuk, penyimpanan dan bahan keluar
meliputi; peralatan, tenaga kerja, bahn, biaya pengawasan, asuransi, penyusutan. Layout
gudang yang efektif meminimalkan kerusakan bahan di gudang.
Ada tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu :
a. Cross Docking Cross Docking adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan
dalanm gudang dengan cara memproses secara langsung disaat diterima
b. Random Stocking Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana
terdapat lokasi yang terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perelu dikhususkan
untuk barang-barang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan lebih baik.
c. Customizing Merupakan penggunaan gudang untuk menambahkan nilai produk melalui
modifikasi, perbaikan, pelabelan dan pengepakan. Cara ini biasanya berguna untuk
menghasilkan keunggulan bersaing dal;am pasar dimana terdapat perubahan produk
yang sangat cepat. Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan dengan misalkan
penyediaan label pada usaha eceran sehingga barang dapat langsung dipajang.
 Tujuan Warehouse Layout
Untuk memaksimalkan trade off antara ruangan dan penanganan material.

4. Fixed Posisition Layout


merupakan layout untuk proyek-proyek besar, misalnya pabrik kapal dimana faktor
produksinya yang datang kepada prodak yang akan dibuat seperti orang, mesin, bahan
baku. Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik dan
kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga faktor yaitu :
a. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.
b. Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga banyak hal
yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.
c. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis

 Tujuan Fixed Posisition Layout


Untuk mengatasi persyaratan tata letak proyek besar, seperti kapal dan bangunan.

5. Process oriented Layout


merupakan perencanaan layout dalam proyek dengan volume produksi rendah, variasi
produksinya tinggi umumnya pada intermitten production (prodak belom jadi). Layout
jenis ini marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi diferensiasi produk,
layout jenis ini adalah yang paling tepat untuk pembuatan produk yang melayani
konsumen dengan kebutuhan berbeda-beda.
- Kelebihan utama dari layout ioni adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan
tenaga kerja
- kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum.
Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam sistem
karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan penanganan
bahan.

 Tujuan Process oriented Layout


Untuk mengatasi produksi bervolume rendah dan beraneka ragam Job shop atau
intermittent production.

6. Work-Cell Layout
Pengaturan sel kerja digunakan di saat volume memerlukan pengaturan khusus
mesin dan peralatan. Dalam lingkungan manufaktur, teknologi kelompok
mengidentifikasi produk yang memiliki karakteristik sama dan kemungkinkan tidak
hanya batch tertentu (sebagai contoh, beberapa unit dari produk yang sama) tetapi juga
sekumpulan batch, untuk diproses dalam sel kerja tertentu. Sel kerja dapat dilihat
sebagai sebuah kasus khusus dan tata letak yang berorientasi pada proses.
Ide sel kerja (work cell) adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang
biasanya tersebar pada departemen proses yang beragam dan sewaktu-waktu mengatur
mereka dalam sebuah kelompok kecil, sehingga mereka dapat memusatkan perhatian
dalam membuat satu produk atau sekumpulan produk yang saling berkaitan. Oleh
karena itu, sel kerja dibangun di sekitar produk. Sel kerja ini dikonfigurasi ulang sewaktu
desain atau volume produk berubah.
Keunggulan Sel kerja adalah:
a. Mengurangi persediaan bahan setengah jadi
b. Ruang yang dibutuhkan lebih sedikit
c. Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi
d. Mengurangi biaya tenaga kerja langsung
e. Mengurangi modal pada mesin dan peralatan

 Tujuan Work-Cell Layout


Mengatur mesin dan peralatan untuk focus pada satu produksi atau kelompok
produk terkait.

7. Product oriented Layout


merupakan kegiatan mencari pekerja dan penggunaan mesin yang paling cocok
dalam repetition atau continous production. Layout ini disusun di sekeliling produk atau
keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Asumsi yang
digunakan adalah :
a. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi.
b. Permintaan produk stabil.
c. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.
d. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.
Dalam layout ini dibagi dua jenis yaitu :
a. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini
dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa untuk
membuat keseimbangan.
b. Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara
bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja.
Pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik dalam produksi yang kontinyu
atau berulang.
Keuntungan layout ini adalah:
1. Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang
terstandardisasi dan bervolume tinggi.
2. Biaya penanganan bahan rendah.
3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.
4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah
5. Hasil output yang lebih cepat.

Kelemahan layout ini adalah


1. Butuh volume tinggi karena modalnyaa besar.
2. Jika ada penghentian pada satu bagian akan berakibat pada seluruh operasi.
3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi
berbeda.

 Tujuan Product oriented Layout


Menyetarakan waktu tugas di setiap workstation

LINE BALANCING (Keseimbangan Lintasan


Line balancing merupakan metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun
kerja yang saling berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau lini produksi sehingga
setiap stasiun kerja memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dari stasiun kerja tersebut.

Tujuan line balancing adalah untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar dalam
rangka memperoleh utilisasi yang tinggi atas fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan melalui
penyeimbangan waktu kerja antar work station, dimana setiap elemen tugas dalam suatu
kegiatan produk dikelompokkan sedemikian rupa dalam beberapa stasiun kerja yang telah
ditentukan sehingga diperoleh keseimbangan waktu kerja yang baik.

Persyaratan umum yang harus digunakan dalam suatu keseimbangan lintasan produksi adalah
dengan meminimumkan waktu menganggur (idle time) dan meminimumkan pula
keseimbangan waktu senggang (balance delay).
Tujuan dari lintasan produksi yang seimbang adalah sebagai berikut:
a. Menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada setiap
workstation sehingga setiap workstation selesai pada waktu yang seimbang dan
mencegah terjadinya bottle neck. Bottle neck adalah suatu operasi yang membatasi
output dan frekuensi produksi.
b. Menjaga agar pelintasan perakitan tetap lancar.
c. Meningkatkan efisiensi atau produktifitas

Kesimpulan
Perencanaan tata letak yang baik yaitu dengan memberikan dampak yang baik bagi
perusahaan, sehingga perusahaan tersebut akan menjadi lebih baik dan produktifitas
kerja bertambah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Referensi
Heizer, J dan Barry Render, 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakart
Perencanaan Tata Letak Dalam Proses Produksi Perusahaan – HW rentalMOBIL (wordpress.com)
Perencanaan Layout ~ SANG PENJELAJAH ARUS (mohamad-khaidir.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai