Anda di halaman 1dari 35

DESAIN TATA

LETAK
KELOMPOK 4 :
 BUDI SANTOSO_ ( P100200035 )
 YOGA_ ( P1002000… )
Pengertian Desain Tata Letak

Render dan Heizer (2007:450) menyatakan bahwa tata letak (layout) merupakam sebuah keputusan
penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang.
Heizer, Render, & Munson (2017) juga mengungkapkan bahwa, Tata letak adalah salah satu kunci
yang menentukan efisiennya sebuah operasi perusahaan dalam jangka panjang. Tata letak yang
efektif dapat membantu sebuah organisasi mencapai strategi yang mendukung perbedaan, harga
rendah, atau respon.

Definisi tata letak menurut Birchfield (2008), adalah pengaturan peralatan untuk menciptakan area
kerja yang efisien, aman, dan ergonomis. Area kerja dengan tata letak yang memiliki prinsip desain
yang baik akan menciptakan menghasilkan tingkat efisiensi dan produktivitas karyawan yang tinggi.
Kepentingan Strategi Tata Letak

 Tata letak merupakan suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah operasi secara
jangka panjang.
 Tata letak menentukan daya saing perusahaan, dalam hal kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya,
kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan, dan citra perusahaan.
 Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang
diferensiasi, biaya rendah, atau respon cepat

Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang ekonomis yang memenuhi
kebutuhan persaingan perusahaan. Tata letak yang efektif dapat membantu organisasi mencapai sebuah
strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau respon yang cepat.
Tujuan Perencanaan Tata Letak
Tujuan perencanaan layout/tata letak yang baik yaitu :

• Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik


• Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja
• Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar
• Meminimumkan hambatan pada kesehatan
• Meminimumkan usaha membawa bahan
• Meminimumkan material handling cost
• Efektifitas penggunaan ruangan pabrik
• Tingkat penggunaan tenaga kerja pabrikasi
• Mengurangi kendala kelancaran proses produksi
• Memudahkan komunikasi
Utilisasi ruang, peralatan, dan orang, yang lebih tinggi
Pertimbangan Desain Tata Letak
Aliran informasi, barang, atau orang, yang lebih tinggi
Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
Interaksi dengan pelanggan / klien yang lebih baik
Fleksibilitas (bagaimana kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut
perlu diubah)
Keputusan Strategi Tata Letak
Untuk memutuskan strategi layout perlu diperhatikan desain layout yang diikuti usaha:
Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan peralatan,
serta pekerja.
Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja.
Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif.
Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan.
Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk berubah).
Prinsip Tata Letak
Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Rancanagan Tata Letak (Layout) Yaitu:
• Integrasi secara menyeluruh atas semua fakator yang mempengaruhi faktor produksi
• Jarak pindah barang diupayakan seminimal mungkin
• Aliran kerja berlangsung secara normal
• Semua area dimanafaatkan secara efektif & Efesien
• Kepuasan kerja dan rasa aman pekerja dijaga sebaik-baiknya.
• Pengaturan tata letak harus fleksibel
Langkah-langkah Merancang Layout
Langkah-Langkah dalam merancang tata letak, yaitu:
1. Analisis Produk yaitu menganalisis jenis dan jumlah produk yang harus dibuat.
2. Analisis Proses adalah menganalisis jenis dan urutan proses pengerjaan produk.
3. Analisis Jenis & jumlah mesin/peralatan seta luas area yang dibutuhkan.
4. Rancangan layout mesin dan departemen
5. Menetapkan prosedur atau metode pengaturan layout (Tipe Layout), meliputi : 
Layout dengan posisi tetap, Layout berorientasi pada proses, Layout perkantoran Ritel, Layout
Layout Gudang dan Layout berorientasi produk
Kebutuhan Persiapan Tata Letak
 Peralatan penanganan bahan.
 Manajer harus memutuskan peralatan yang akan digunakan meliputi ban berjalan, cranes, juga kereta
otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan.
 Kapasitas dan persyaratan luas ruang.
 Desain tata letak dan penyediaan ruangan hanya dapat dilakukan saat persyaratan jumlah pekerja, mesin
dan peralatan diketahui. Manajemen juga harus mempertimbangkan kelonggaran yang diisyaratkan
sebagai keamanan yg mengatasi beberapa masalah.
 Lingkungan hidup dan estetika.
 Pemikiran mengenai tata letak sering membutuhkan keputusan mengenai jendela, tanaman, dan tinggi
partisi untuk memfasilitasi aliran udara, mengurangi kebisingan, menyediakan keleluasaan pribadi, dan
sebagainya.
 Aliran informasi.

 Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan dan harus dapat difasilitasi oleh tata letak.
Permasalahan ini mungkin membutuhkan keputusan tentang jarak, juga keputusan akankan
dibuat kantor pada ruangan terbuka menggunakan pembatas setengah badan atau kantor
yang memberi keleluasaan pribadi.
 Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda.
 Terdapat banyak pertimbangan unik yang berkaitan dengan pemindahan bahan atau
kepentingan beberapa wilayah tertentu untuk didekatkan satu sama lain. Sebagai contoh,
memindahkan leburan baja akan lebih sulit dibandingkan dengan memindahkan baja dalam
keadaan dingin.
Tipe Tata Letak
1. Tata letak dengan posisi tetap (Fixed-Position Layout)
Yaitu memenuhi persyaratan tata letak untuk proyek yang besar dan memakan
tempat seperti proses pembuatan kapal laut dan gedung.
2. Tata letak yang berorientasi pada proses (Process-oriented Layout)
Berhubungan dengan produksi dengan volume rendah, dan bervariasi tinggi (juga
disebut sebagai “job shop”, atau produksi terputus).
3. Tata letak yang berorientasi pada produk (Product-oriented Layout )
Yaitu untuk mencari utilisasi karyawan dan mesin yang paling baik dalam produksi
yang kontinu atau berulang.
4. Tata letak kantor (Office Layout)
Yaitu menempatkan posisi para pekerja, peralatan mereka, dan ruangan/kantor yang
melancarkan aliran informasi.
5. Tata letak ritel (Retail Layout)
Menempatkan rak-rak dan memberikan tanggapan atas perilaku dan kebiasaan pelanggan dan
mengalokasikan ruang display
6. Tata letak gudang (Warehouse Layout)
Menentukan ruang penyimpanan dan pertukaran material antar material handling dan melihat
kelebihan dan kekurangan antara ruangan dan sistem penanganan bahan.
7. Sel Kerja (Work-cell Layout)
Mengatur mesin dan peralatan untuk fokus pada produksi dari produk tunggal atau produk
yang berkelompok.
1. Tata Letak Dengan Posisi Tetap
Yaitu, proyek tetap berada dalam satu tempat, sementara pekerja dan peralatan datang pada
tempat tersebut. Teknik untuk mengatasi tata letak dengan posisi tetap tidak dikembangkan
dengan baik dan kerumitannya bertambah karena ada tiga faktor Tempat terbatas pada semua
lokasi produksi.
1. Terdapat tempat yang terbatas pada semua lokasi produksi,
2. Setiap tahapan yang berbeda pada proses konstruksi membutuhkan bahan yang berbeda,
3. Volume bahan yang dibutuhkan dinamis, ct: tingkat kebutuhan material berubah sejalan
dengan perkembangan proyek.
Ct: jalan layang, rumah, jembatan.
2. Tata Letak Yg Berorientasi Pada Proses
 kelebihan utama dari tata letak ini adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Tata
letak ini sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch yang kecil atau disebut job lot
(kelompok dari komponen yang diproduksi secara bersama-sama), dan untuk memproduksi beragam
komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.
 Kelemahan tata letak ini terletak pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Pesanan akan
menghabiskan waktu yang lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena penjadwalan yang sulit,
peruban setelan mesin, dan penanganan bahan yang unik.Taktik yang paling lazim digunakan untuk
menyusun departemen atau stasiun kerja adalah untuk meminimalkan biaya penanganan bahan.
3. Tata Letak Berorientasi Pada Produk
Asumsi yang digunakan adalah:
• volume yang ada mencukupi untuk utilisasi peralatan yang tinggi.
• permintaan produk cukup stabil memberikan kepastian akan penanaman modal yang besar untuk peralatan
khusus.
• produk distandarisasi atau mendekati sebuah fase dalam siklus hidupnya.
• pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dan mempunyai kualitas yang seragam
Tujuan utama tata letak yang berorientasi pada produk adalah:
• Rendahnya biaya variabel per unit dikaitkan dengan produk yang terstandarisasi dan bervolume tinggi
• Biaya penanganan bahan yang rendah
• Mengurangi persediaan barang setengah jadi
• Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah
• Hasil keluaran produksi yang lebih cepat
4. Tata Letak Kantor (Office Layout)

• Menurut Drs.The Liang Gie “Tata Ruang adalah penyusunan alat-alat pada letak yang tepat serta
pengaturan kerja yang memberikan kepuasan bekerja bagi para karyawannya”.
• Menurut Litlefield & Petterson “  Tata ruang kantor dapat dirumuskan sebagai penyusunan
perabot dan alat perlengkapan pada luas yang tersedia.

Secara Umum Tata letak kantor adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan mereka, dan
ruang dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi. Dan sebagai
pengaturan perabotan, mesin, dan sebaginya didalam ruangan yang tersedia.
Tujuan Penataan Ruang Kantor
1. Memberikan kemudahan yang optimum bagi arus komunikasi dan arus kerja.
2. Memberikan kondisi kerja yang baik bagi setiap orang.
3. Memudahkan pengawasan sehingga manajer dapat melihat staf yang sedang bekerja.
4. Memberikan kemudahan yang tinggi kepada setiap gerakan karyawan dari meja ke meja.
5. Menghindarkan diri dari kemungkinan saling menganggu antara karyawan dengan karyawan
lainnya.
6. Mempergunakan segenap ruangan dengan baik.
7. Memisahkan pekerjaan yang berbunyi keras, gaduh dan menganggu dari pekerjaan yang
sunyi.
8. Terciptanya kesan yang baik tentang organisasi tersebut dari relasi dan tamu yang datang.
9. Pelaksanaan pekerjaan dapat menempuh jarak yang terpendek.
Bentuk-bentuk Tata Ruang Kantor
1. Tata Ruang Tertutup
Suatu tata ruang dikatakan terpisah-pisah atau tertutup apabila susunan ruang untuk
bekerja terbagi-bagi dalam beberapa bagian.
2. Tata Ruang Terbuka
Dalam susunan ini ruang yang dipergunakan untuk ruang bekerja tidak dipisah-pisahkan
atau tidak menggunakan penyekat, tetapi semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang
besar terbuka sehingga semua yang bekerja tampak mudah diamati dari satu sudut
pandang.
3. Tata Ruang Kantor Semi Tertutup
Ruang kantor semi tertutup adalah ruang yang disekat hanya setinggi 1,5 meter.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang
Perencanaan Cahaya Perencanaan Udara
 Hasil pekerjaan atau produktivitas  Kenyamanan bekerja pegawai terjamin
bertambah.  Produktivitas kerja yang lebih tinggi
 Kualitas pekerjaan lebih baik.  Kualitas pekerjaan yang lebih baik
 Kesalahan-kesalahan berkurang.  Semangat kerja yang lebih tinggi
 Semangat kerja pegawai lebih baik.  Kesehatan pegawai terpelihara dengan baik
 Mengurangi ketegangan dan kelelahan  Kesan yang lebih baik dari para tamu        
 Prestise lebih baik untuk perusahaan. 
Perencanaan Warna
 Kantor menjadi tampak menyenangkan dan menarik pandangan
 Mempunyai akibat yang tidak langsung terhadap efisiensi dan produktivitas pegawai.
 Mencegah kesilauan akibat cahaya yang berlebihan.
 Memelihara kegembiraan, ketenangan dan semangat bekerja pegawai.
 Mengurangi rasa tertekan sehingga pegawai merasa lega dan bebas.
Menurut Nadine Todd mengatakan bahwa warna memberikan pengaruh terhadap tamu yang  
datang, diantaranya:
• Kepercayaan terhadap kantor
• Efisiensi atau produktifitas
• Moral
Perencanaan Suara
Karena permasalahan pada suara gaduh berakibat pada:
 Gangguan mental dan saraf bagi pegawai
 Kesulitan mengadakan konsentrasi
 Kesalahan yang lebih banyak
 Kelelahan yang bertambah
 Semangat kerja pegawai berkurang
Untuk mengatasi faktor suara yang sering mengurangi efisiensi kerja para pegawai,hendaknya
diperhatikan hal berikut:
• Langit-langit atau dinding ruang dipakai lapisan-lapisan penyadap suara
• Mesin-mesin tik dibawahnya diberi alas karet busa tipis
• Pesawat telepon dibuatkan bilik kecil yang tertutup rapat
• Lantai-lantai ruang sebaiknya diberi alas karet atau semacam tegel dari bahan yang tidak
banyak meneruskan suara.
5. Tata Letak Ritel (Retail Layout)
Merupakan pendekatan yang menggunakan aliran, mengalokasikan ruang, dan menanggapi perilaku
pelanggan. Ada istilah yang digunakan dalam retail layout yaitu:
• Biaya penempatan (slotting fees) adalah biaya yang dibayar oleh produsen untuk menempatkan
produk mereka pada rak suatu toko.
• Servicescape: menerangkan lingkungan fisik di mana jasa dilakukan, dan bagaimana lingkungan ini
mempengaruhi pelanggan dan karyawan. Untuk mendapatkan tata letak jasa yang baik, sebuah
perusahaan harus mempertimbangkan:
1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan,
2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi,
3. Tanda-tanda, simbol, dan artefak yang merupakan karakteristik desain bangunan.
Tujuan Retail Layout

Tujuan utama dari tata letak ritel adalah untuk memaksimalkan keuntungan luas lantai kaki persegi. Untuk
mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan diantaranya:
• Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan yaitu karakteristik latar belakang seperti pencahayaan,
suara, bau dan suhu.
• Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi meliputi rencana pola sirkulasi pelanggan karakteristik
lorong dan pengelompokan produk.
• Tanda, simbol dan patung yang merupakan karakteristik desain bangunan yang memiliki arti sosial.
Tata letak ritel (retail layout) didasarkan pada ide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi
tergantung kepada produk yang dapat menarik perhatian pelanggan. Jadi, banyak menejer ritel
mencoba untuk memperlihatkan produk-produk kepada pelanggan sebanyak mungkin.

Lima ide yang digunakan dalam menentukan pengaturan toko secara keseluruhan:
1. Tempatkan barang yang sering dibeli oleh pelanggan disekitar batas luar toko.
2. Gunakan lokasi strategis untuk barang-barang yang menarik dan memiliki nilai keuntungan
besar. Seperti peralatan rumah tangga, kosmetik dan shampo.
3. Distribusikan yang dikenal oleh pedagang sebagai “produk yang kuat” yaitu barang yang
menjadi alasan utama pengunjung berbelanja.
4. Gunakan lokasi di ujung lorong karena mereka memiliki tingkat eksposur yang tinggi.
5. Sampaikan misi toko dengan memilih posisi bagian yang akan menjadi perhatian pertama
pelanggan.
6. Tata Letak Gudang dan Penyimpanan
 Tujuan Utama tata letak gudang (warehouse layout) adalah menemukan titik optimal di antara biaya
penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas ruang dalam gudang.
 Tugas manajemen adalah memaksimalkan penggunaan setiap kotak dalam gudang yaitu
memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah.
 Biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi barang masuk,
penyimpanan dan transportasi bahan keluar untuk dimasukkan dalam gudang. Biaya-biaya ini
meliputi peralatan, orang, bahan, biaya pengawasan, asuransi, dan penyusutan, tata letak gudang
yang efektif juga meminimalkan kerusakan bahan dalam gudang.
Tujuan perencanaan layout dari bagian penyimpanan atau gudang, di antaranya adalah :
• Untuk efektivitas dari penggunaan ruang
• Untuk memberikan material handling yang efisien
• Untuk meminimalkan biaya penyimpanan saat memenuhi pelayanan pada level tertentu,
• Untuk memberikan fleksibilitas yang maksimum
• Untuk menyediakan pengaturan rumah tangga produksi yang baik.

Istilah yang digunakan dalam tat letak gudang dan penyimpanan yaitu:

1. Cross-Docking berarti menghindari penempatan bahan atau barang-barang dalam gudang dengan


langsung memproses mereka saat diterima. Cross-docking mengurangi biaya penanganan bahan,
persediaan, dan fasilitas. Dan membutuhkan penjadwalan yang ketat dan identifikasi produk yang datang
secara akurat.
2. Random stocking : digunakan dalam proses penggudangan untuk menemukan lokasi barang jika
terdapat lokasi yang tersedia.

Sistem random stocking yang terkomputasi meliputi tugas-tugas berikut:


 Membuat daftar lokasi “terbuka” atau yang tersedia.

 Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juga lokasinya.

 Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan waktu perjalanan


yang dibutuhkan untuk “mengambil” pesanan.
 Menggabungkan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan.

 Menugaskan barang atau sekumpulan barang tertentu, seperti barang-barang yang sering
digunakan pada wilayah gudang tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang dapat
diminimalkan.
3. Customizing gudang dapat menjadi tempat dimana nilai ditambahkan melalui customizing ini.
Kustomisasi gudang biasanya merupakan cara yang berguna untuk menghasilkan keunggulan
bersaing dalam pasar dimana terdapat perubahan produk yang sangat cepat. Sebagai contoh,
gudang bisa menjadi tempat di mana komponen computer dipasang, software dimuat, dan
perbaikan dilakukan. Gudang juga dapat menyediakan label dan pengepakan yang customized
untuk pedagang eceran sehingga barang yang datang dapat langsung dipajang.
Beberapa karakteristik komponen yang penting dalam perencanaan tata letak gudang, yaitu :
1. Perishable materials (komponen yang mudah rusak)

Komponen ini umumnya memerlukan penanganan kontrol lingkungan yang serius serta penentuan shelf
life yang juga harus dipertimbangkan.
2. Oddly shaped and crushable items (komponen bentuk khusus dan mudah rusak)

Komponen seperti ini umumnya tidak akan sesuai dengan area penyimpanan yang tersedia. Karenanya,
untuk komponen dengan bentuk khusus ini akan diperlukan penanganan yang cenderung bermasalah. Apabila
komonen tersebut harus disimpan, maka akan diperlukan ruangan khusus yang terbuka dan sesuai untuk
penyimpanannya.
3. Hazarduous materials (Komponen berbahaya)

Contohnya seperti varnish, propane, cat dan bahan kimia lainnya yang umumnya mudah terbakar.
Komponen -kompenen ini di dalam gudang akan memerlukan tempat penyimpananyang terpisah. Selain itu,
harus terdapat kode keselamatan yang senantiasa di cek dan langsung diikuti oleh seluruh komponen yang
mudah terbakar atau meledak..
3. Security items (Komponen dengan pengamanan khusus)

Komponen yang memerlukan pemangamanan khusus adalah jenis yang seringkali menjadi target yang
mudah hilang.Sebaiknya, kompenen dengan karakteristik ini diberi perlindungan tambahan di dalam area
penyimpanan sehingga lebih terjaga dan potensi hilangnya berkurang.
4. Compatibility (Kecocokan / kesesuaian)

Misalnya saja, untuk beberapa bahan kimia bisa saja tidak berbahaya ketika disimpan sendiri. Akan

tetapi, komponen tersebut mudah menguap ketika bercampur dengan unsur lain.Selain itu, beberapa

material mungkin tidak memerlukan penyimpanan khusus. Akan tetap, komponen ini dapat dengan mudah

terkontaminasi dengan material lain jika ditempatkan secara bersama-sama.


Berikut ini adalah 3 prinsip utama ketika merencanakan tata letak gudang agar efisien, antara lain :
1. Aliran (Flow)
 Aliran pergerakan barang digudang dapat diringkas sebagai gerakan memindahkan bahan baku, orang,
dan lalu lintas didalam gudang. Langkah yang harus dlakukan adalah mengurangi setiap area lalu lintas
tinggi atau potensi crash aliran silang yang terjadi didalam gudang. Artinya, setiap kegiatan dan aktivitas
yang dilakukan oleh karyawan harus ditempatkan sedekat mungkin dengan kegiatan yang paling awal,
kemudian kegiatan selanjutnya dan begitu seterusnya. Dan bahan yang digunakan untuk melakukan
kegiatan tersebut harus terletak sedekat mungkin untuk setiap workstation
2. Aksesibilitas 
 Karena Setiap produk dan semua produk yang berada di atas palet harus dapat diakses oleh
semua orang, tanpa perlu memindahkan satu produk yang menghalangi untuk mencapai
produk tersebut..Itu artinya penataan rak palet dalam baris yang cukup lebar untuk
mengakomodasi penggunaan pallet Jack dan Lift truck, untuk menumpuk dan menempatkan
item strategis tanpa mengganggu produk yang lain 
3. Ruang (Space)
 Pertimbangkan bagaimana bisa memaksimalkan ruang yang ada di dalam gudang secara
maksimal, dengan mempertimbangkan penyimpanan, stock, kantor, area kerja, Penyimpanan
palet kosong, pengisian baterai, dan sebagainya. Dengan berbagai jenis rak vertikal dan
peralatan yang berdiri sendiri, harus merasa bahwa layout tersebut cukup fleksibel untuk di
rubah di masa depan jika dibutuhkan.
7. Tata Sel Kerja
Sel kerja (Work Cell) mengorganisasikan ulang tenaga kerja dan mesin yang biasanya tersebar pada
departemen yang beragam sehingga mereka dapat memusatkan perhatian dalam membuat satu produk
atau sekumpulan produk yang saling berkaitan.
Sel kerja memiliki lima keuntungan
 Pertama, karena tugas- tugas dapat dikelompokan maka pengujian dapat dilakukan segera.

 Pekerja yang diperlukan lebih sedikit.

 Para pekerja dapat menjangkau wilayah kerja secara lebih luas.

 Wilayah kerja dapat diseimbangkan secara Iebih efisien.

 Komunikasi ditingkatkan.
Keunggulan sel kerja :
• Mengurangi persediaan setengah jadiRuang yang dibutuhkan lebih sedikit
• Mengurangi persediaan bahan baku dan barang jadi
• Mengurangi biaya tenaga kerja langsung
• Meningkatkan partisipasi pekerja
• Meningkatkan utilisasi peralatan dan mesin
• Mengurangi modal pada mesin dan peralatan

Syarat Sel Kerja


• Identifikasi keluarga produk kerap menggunakan kode teknologi kelompok atau sejenisnya
• Tingkat pelatihan dan fleksibilitas pekerja yang tinggi
• Sel kerja dibangun pertama kali oleh dukungan staf atau karywan yang fleksibel dan imajinatif
• Pengujian terdapat pada setiap stasiun dalam sel
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai