1. Ongkos
Minimasi ongkos produk dan proyek merupakan kepentingan yang utama,
walaupun dengan ongkos yang minimum belum tentu memberikan hasil yang
terbaik. Diperlukan pengaturan anggaran (budgeting) dalam mengendalikan
ongkos proyek.
2. Kualitas produk
Kualitas adalah hal yang kritis dan sulit untuk diukur. Upaya untuk
mencapai tingkat kualitas yang diinginkan adalah dengan memilih perlengkapan,
merancang stasiun kerja, dan menyusun metode kerja yang dapat menghasilkan
produkproduk yang berkualitas.
3. Efektifitas penggunaan sumber daya
Penempatan kamar kecil, ruang ganti, dan kantin yang dapat berdampak pada
produktivitas tenaga kerja.
Karena ongkos pengadaan perlengkapan dan operasinya mahal, maka sebagian
dari ongkos ini harus dibebankan pada tiap produk yang diproduksi pada mesinmesin.
Tinggi ruangan perlu dimanfaatkan sama seperti menggunakan lebar ruangan.
C.
Cell independence
Yang menjadi tujuan utama dari formasi sel dalam teknologi kelompok adalah
kebebasan antar sel, dimana tidak ada lagi ketergantungan antar sel.
Cell flexibility
Fleksibilitas berhubungan dengan kemampuan untuk memproses part oleh mesinmesin di dalam sel (internal routing flexibility), kemampuan untuk mengirimkan
part ke sel lain (external routing flexibility), dan kemampuan sel untuk
mengakomodasi part baru (process fleksibility).
Saat tujuan utama, cell independence, tidak tercapai, maka akan terjadi
perpindahan antar sel. Oleh karena itu, pengaturan tata letak sel harus optimal
karena akan mempengaruhi jarak perpindahan dan pola aliran material.
Cell layout
Tata letak mesin didalam sel merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi
jarak perpindahan, pola aliran material.
Cell size
Ukuran dari sel merupakan jumlah dari mesin/tipe proses yang disediakan dalam
suatu sel. Ini merupakan variabel yang perlu dikontrol. Contohnya, ukuran sel
tidak boleh terlalu besar karena dapat menghambat lingkungan sosial
(sociological environment) dalam sel dan menghambat pengawasan.
Additional investment
Pengurangan ukuran lot. Jika waktu setup dapat dikurangi, maka ukuran
lot yang kecil menjadi mungkin dan ekonomis. Ukuran lot yang kecil juga
dapat membuat aliran produksi lebih lancar.
Pengurangan waktu dan ongkos material handling (OMH). Pada tata letak
seluler, tiap part diproses seluruhnya dalam satu sel (jika
dimungkinkan).Oleh karena itu, waktu dan jarak perpindahan part antar sel
lain menjadi minimal.
E. DAFTAR PUSTAKA
Apple, James, M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Ketiga,
Terjemahan Nurhayati, Mardiono. ITB. Bandung.
Bagus, Hendrajid. (2011). Usulan Rancangan Tata Letak Menggunakan Software
Automated
http://www.daniriskayadi.blogspot.com/2012/02/sekilas-tentang-perancangantata-letak.html
http://mythologitheoden.blogspot.com/2012/09/perencanaan-tata-letakfasilitas.html
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=670:tataletak&catid=25:industri&Itemid=
14
Tompkins, White, Bozer, Frazelle, Tanchoco, Trevino. (1996). Facilities Planning
2nd edition, John Wiley & Sons. New York.