Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

NAMA : IRENE MAGDALENA

NIM : 2014 - 72 - 071

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2017
PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK

Pabrik sebagai tempat dilaksanakannya aktifitas/kerja pembuatan barang dana tau jasa, perlu direncanakan
dengan matang. Karena fasilitas fisik yang mesti ada di dalamnya cukup banyak dan saling terkait satu sama lain.
Lagipula begitu sebuah pabrik didirikan, modal yang tertanam tidak sedikit. Jika terjadi kesalahn perencanaan modal
yang tertanam tidak bisa dengan mudah di uangkan kembali. Demikian pula jika diperlukan perubahan-perubahan
yang besar setelah pabrik berjalan, biaya lebih mahal dibandingkan perencanaan yang lebih lama agar matang.

A. Definisi Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik dengan
memanfaatkan luas area secara optimal guna menunjang kelancaran proses produksi (Wignjosoebroto, S., 2003:
67) atau tata letak pabrik (plant layout) dapat juga didefinisikan sebagai suatu rencana atau aktivitas perencanaan,
penyusunan yang optimal dari fasilitas-fasilitas suatu industri yang meliputi tenaga kerja, peralatan operasi, ruang
penyimpanan, peralatan penanganan material, dan semua pelayanan pendukung sesuai dengan rancangan terbaik
dari struktur yang terdiri dari fasilitas-fasilitas ini. Tata letak yang baik selalu melibatkan tata cara pemindahan bahan
di pabrik, sehingga kemudian disebut tata letak pabrik dan pemindahan bahan.
Rekayasawan yang merancang fasilitas harus mengevaluasi, menganalisis, membentuk konsep dan
mewujudkan sistem bagi pembuatan barang dan jasa. Dengan kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber
daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai
yaitu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan dan sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan
antara petugas pelaksana, aliran bahan, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha
secara efisien, ekonomis dan aman (Apple, J. M., 1990: 2).
Adapun Unsur-unsur utama desain fasilitas adalah jenis masukan (input), kegiatan transformasi atau proses
produksi,dan keluaran (output) yang dihasilkan.

Contoh unsur-unsur desain fasilitas

Dalam mendesain fasilitas, pendesain perlu memperhatikan ketiga unsur diatas. Pendesain minimal harus
memahami apa saja yang menjadi masukan, bagaimana proses setiap masukan, dan apa saja yang ingin dihasilkan.
Berkaitan dengan proses transformasi, desain perlu mengenal secara mendalam teknologinya. Misalnya, pada
desain fasilitas manufaktur, pendesain perlu memahami teknologi produksi yang akan digunakan. Dengan kata lain,
proses desain sangat membutukan wawasan yang luas terhadap objek yang akan didesain.
B. Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Pabrik

Menurut James M. Apple (1990, p5), tujuan rancangan fasilitas adalah untuk dimasukan (bahan, pasokan,
dll) melalui setiap fasilitas dalam waktu sesingkat mungkin dengan biaya yang wajar. Dalam sebuah
industri manufaktur, semakin cepat barang berada dalam perusahaan, maka semakin kecil biaya tenaga
kerja dan biaya tak langsung yang di bebankan pada perusahaan. Sebagian besar perancangan fasilitas
berhubungan dengan fasilitas sebuah industri atau pabrik, hal ini memudahkan penerapan konsep, prinsip
dan aturan untuk merancang setiap fasilitas bagi setiap perusahaan manufaktur.

Secara garis besar, tujuan utama dari tata letak pabrik adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas
produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi yang aman dan nyaman sehingga dapat
menaikkan moral kerja dan kinerja (performance) dari operator (Apple, J. M., 1990: 5-8). Lebih spesifik
lagi, suatu tata letak pabrik yang baik akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan dalam sistem
produksi, sebagai berikut :
o Memperlancar proses manufaktur
Tata letak pabrik yang direncanakan haruslah menjamin proses pengolahan yang efisien. Oleh
karena itu diusahakan agar :
1. Penyusunan peralatan dan mesin yang efektif sehingga aliran bahan lancar dan mendekati garis
lurus dengan mengurangi gerakan bolak-balik.
2. Mengurangi waktu menunggu pada proses produksi.
3. Aliran bahan yang terencana sehingga setiap daerah kerja dapat dibedakan dengan jelas untuk
menghindari tercampurnya alat-alat kerja.

o Mengurangi proses pemindahan bahan (minimalisasi material handling)


Biaya pemindahan bahan merupakan salah satu elemen biaya dari total biaya produksi yang harus
dikeluarkan perusahaan. Perhitungan biaya pemindahan bahan ini biasanya sebanding dengan jarak
pemindahan bahan yang harus ditempuh, sedangkan jarak pemindahan bahan dapat dianalisis
dengan memperhatikan tata letak fasilitas produksi yang ada di pabrik. Karena itu, dalam
perancangan tata letak pabrik diusahakan agar jarak pemindahan bahan menjadi seminimal
mungkin.

o Menjaga fleksibilitas susunan peralatan


Kemungkinan perubahan jumlah dan bentuk produksi sangat penting diperhatikan dalam tata letak
pabrik. Tata letak pabrik yang baik dapat dengan mudah diubah menurut kebutuhan produksi.

o Mengurangi inventory in proscess


Sistem produksi pada dasarnya menghendaki sedapat mungkin agar bahan baku berpindah dari satu
opersi ke operasi berikutnya dengan secepat-cepatnya dan berusaha mengurangi bertumpuknya
barang setengah jadi (material in process). Hal ini dapat dilaksanakan dengan mengurangi waktu
tunggu (delay) dan mengurangi antrian bahan yang menunggu untuk segera diproses.

o Menurunkan investasi pada peralatan


Susunan mesin, peralatan dan susunan departemen yang tepat dan dapat membantu menurunkan
jumlah peralatan yang diperlukan.

o Penghematan penggunaan luas lantai


Suatu perencanaan tata letak pabrik yang optimal akan mampu mengatasi segala pemborosan
pemakaian ruangan yang disebabkan oleh lalu lintas bahan dalam pabrik, penumpukan material,
jarak antar mesin yang berlebihan dan lain-lain, serta akan berusaha untuk mengoreksi semua
pemborosan tersebut.
o Memelihara pemakaian tenaga kerja seefektif mungkin
Tata letak pabrik yang tidak baik akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih besar sehingga
merupakan suatu pemborosan. Pemakaian tenaga kerja dengan efektif dan efisien dapat dilakukan
dengan cara :
1. Mengurangi pemindahan bahan yang dilakukan secara menual.
2. Mengurangi faktor yang mengakibatkan pekerja banyak berjalan dalam pabrik.
3. Melakukan keselarasan antara mesin dan operator sehingga antara mesin dan operator tidak
mengalami idle.
4. Mengadakan pengawasan yang efektif terhadap karyawan.

o Memberikan suasana kerja yang menyenangkan


Memberikan suasana kerja yang menyenangkan kepada para pekerja seperti pengaturan letak
penerangan, ventilasi serta keselamatan kerja yang terjamin.

C. Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Perencanaan Tata Letak Pabrik

Dalam perencanaan dan pengaturan tata letak pabrik, terdapat enam prinsip dasar yang perlu diperhatikan
(Muther, R., 1955: 7-8), antara lain:
o Prinsip integrasi secara total
That layout is best which integrates the men, material, machinery supporting activities, and any other
considerations in way that result in the best compromise.
Prinsip ini menyatakan bahwa tata letak pabrik adalah merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen
produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.

o Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling minimal


Other things being equal, tha layout is best permits the materials to move the minimum distance between
operations.
Hampir semua proses yang terjadi dalam suatu industri mancakup beberapa gerakan perpindahan dari
material, yang tidak bisa dihindarisecara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi
ke operasi lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi perpindahan jarak tersebut. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan menerapkan operasi yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi sebelumnya.

o Prinsip aliran suatu proses kerja


Other things being equal, than layout is best that arranges the work area for each operations or process in
the same order or sequence that forms, treats, or assembles the materials.
Dengan prinsip ini, diusahakan untuk menghindari adanya gerak balik (back tracking), gerak memotong
(cross movement), kemacetan (congestion) dan sedapat mungkin material bergerak terus tanpa ada
interupsi. Ide dasar dari prinsip aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan.

o Prinsip pemanfaatan ruangan


Economy is obtained by using effectively all available space-both vertical and horizontal.
Makna dasar tata letak adalah suatu pengaturan ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku,
peralatan penunjang proses produksi lainnya, yang memilki tiga dimensi yaitu aspek volume (cubic space),
dan bukan hanya sekedar aspek luas (floor space). Dengan demikian, dalam perencanaan tata letak, faktor
dimensi ruangan ini juga perlu diperhatikan.
o Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja
Other things being equal, that layout is best which makes works satisfying and safe for workers.
Kepuasan kerja sangat besar artinya bagi seseorang, dan dapat dianggap sebagai dasar utama untuk
mencapai tujuan. Dengan membuat suasana kerja menyenangkan dan memuaskan, maka secara otomatis
akan banyak keuntungan yang bisa kita peroleh. Selanjutnya, keselamatan kerja juga merupakan faktor
utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tata letak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan
baik apabila tidak menjamin atau bahkan justru membahayakan keselamatan orang yang bekerja di
dalamnya.

o Prinsip fleksibilitas
Other things being equal, that layout is best that can be adjusted and rearrange at minimum cost and
inconvenience.
Prinsip ini sangat berarti dalam masa dimana riset ilmiah, komunikasi, dan transportasi bergerak dengan
cepat, yang mana hal ini akan mengakibatkan dunia industri harus ikut berpacu mengimbanginya. Untuk ini,
kondisi ekonomi akan bisa tercapai apabila tata letak yang ada telah direncanakan cukup fleksibel untuk
diadakan penyesuaian/pengaturan kembali (relayout) dengan cepat dan biaya yang relatif murah.

Anda mungkin juga menyukai