Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.

11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

PENERAPAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP


CONTROLLING PROYEK.
(STUDI KASUS : BANGUNAN LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO )

Setyadi Asnuddin
Jermias Tjakra, Mochtar Sibi
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi
Email : setyadiasnudin@gmail.com

ABSTRAK

Dalam kegiatan pembangunan proyek sering terjadi keterlambatan terhadap waktu pelaksanaan
proyek. Beberapa faktor penyebab antara lain; factor cuaca, pengadaan bahan yang tidak sesuai
dengan ketetapan waktu pelaksanaan, pengadaan peralatan yang kurang memadai,dan sumber daya
manausia yang belum optimal. Untuk itu perlu mengetahui sejauh mana penerapan manajemen
konstruksi dalam hal ini pada waktu pelaksanaan proyek dan peranan dari pengelola proyek.
System manajemen yang lazim digunakan pada pelaksanaan proyek konstruksi adalah manajemen
konstruksi. Dalam pelaksanaan proyek ini manajemen kontruksi berfungsi untuk mengatur dan
mengendalikan pelaksanaan kegiatan proyek dengan mengoptimalkan peranan konsultan manajemen
konstruksi. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu pada bulan januari 2018 sampai april 2018
dimulai dengan survey lapangan, wawancara, analisis RAB sampai pada tahap penyusunan laporan
penelitian.
Dari hasil kajian menggunakan time schedule rencana dan pekerjaan di lapangan terdapat : Adanya
perbedaan antara realisasi pelaksanaan dilapangan dengan time schedule, dilihat dari segi waktu
yaitu dalam pelaksanaannya mengalami akselerasi dan deviasi pekerjaan pada setiap minggunya.
Perencanaan jadwal kerja yang baik dapat meminimal deviasi pekerjaan. Pada Pembangunan
Gedung LAB TEKNIK terdapat keterlambatan pada minggu-minggu akhir bulan desember dan awal
bulan januari. penyebab terjadinya keterlambatan adalah yaitu pekerjaan struktur seperti : pekerjaan
lantai, pekerjaan lantai 2, lantai 3 dan lantai atap yang mengaakibatkan pekerjaan pada minggu-
minggu selanjutnya juga menjadi lambat. Jika dilihat pada kurva S pada minggu sebelumnya yaitu
pada minggu ke 16-20 (awal November-pertengahan desember 2017) terjadi percepatan akselerasi
pekerjaan dikarenakan pada minggu tersebut difokuskan dalam pekerjaan pondasi yang realtif cepat
dan dibantu dengan alat berat. Pada data progres mingguan terdapat beberapa pekerjaan yang
belum di kerjakan, sedangkan pada time schedule, seharusnya pekerjaan tersebut harusnya sudah di
kerjakan. Faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek berdasarkan laporan harian diantaranya :
(a). kurangnya pekerja struktur pada minggu-minggu tersebut (b). Kondisi cuaca yang masih tinggi
curah hujannya juga mengganggu produktifitas para pekerja dan membuat hasil yang dicapai tidak
masimal. c. factor hari libur nasional juga berpengaruh pada pekerjaan proyek.

Kata kunci : Manajemen Konstruksi, Waktu Pelaksanaan, Pengendalian

PENDAHULUAN Namun demikian sering terjadi keterlambatan


terhadap waktu pelaksanaan proyek, hal ini
Latar Belakang Masalah disebabkan oleh faktor alam yaitu gangguan cuaca.
Kegiatan pembangunan proyek merupakan Selain itu juga disebabkan oleh pengadaan
aktivitas rencana dengan menggunakan berbagai bahan/material yang tidak sesuai dengan ketepatan
sumber daya dan dana untuk mendapatkan waktu pelaksanaan, misalnya setelah berakhir
manfaat dimasa yang akan datang. Aktivitas pekeijaan yang satu dan akan dimulai pekerjaan
suatu proyek selalu ditujukan untuk mencapai yang lain akibatnya pekeijaan yang akan dimulai
suatu sasaran dan mempunyai suatu titik tolak terhenti karena penyediaan bahan untuk pekerjaan
dan titik akhir dimana hasilnya dapat diukur. tersebut tersendat atau tidak tepat waktu. Hal ini
terjadi

895
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

selain daripada biaya untuk pembelian Manajemen adalah proses tertentu yang
bahan/material tersendat juga lokasi tempat terdiri dari kegiatan merencanakan,
pengambilaan bahan/material berada ditempat mengorganisasikan, menggerakkan sumber
yang jauh dari pelaksanaan proyek yang daya manusfa dan sumber daya lain untuk
membutuhkan waktu dan biaya yang sangat tujuan yang telah ditetapkan.
besar terhadap pengangkutan bahan material 2. Harold Koontz & Cyril O. Donnell
tersebut. Faktor lain juga yang mempengaruhi Manajemen adalah proses merencanakan,
keteriambatan terhadap waktu pelaksanaan mengorganisir, memimpin, dan
adalah pengadaan peralatan yang digunakan mengendalikan kegiatan anggota serta
kurang memadai. Pemberdayaan tenaga kerja sumber daya yang lain untuk mencapai
sebagai sumber daya manusia yang belum sasaran organisasi yang telah ditentukan.
optimal juga mempengaruhi keteriambatan Mary Parker Follet
terhadap waktu pelaksanaan. Manajemen adalah seni melakukan sesuatu
Rumusan Masalah dengan bantuan orang lain (The art
Dari latar belakang masalah diatas, pembahasan ofgettings done througt people).
mengarah pada masalah yang lebih spesifik 3. H. Tarore & Robert J. M. Mandagi
yaitu bagaimana penerapan manajemen Manajemen adalah suatu proses penggunaan
konstruksi pada tahap controlling sumber daya yang dituangkan dalam suatu
(pengendalian) terhadap waktu pelaksanaan wadah tertentu, untuk mencapai tujuan atau
pada pembangunan proyek. sasaran dengan menggunakan metodik dan
Batasan Masalah sistematik tertentu, dalam batas ruang dan
Dalam penelitian ini dibatasi hanya pada waktu tertentu, agar tercapai dayaguna dan
pelaksanaan kegiatan pada tahap konstruksi hasilguna yang sebesar-besarnya.
lebih khususnya controlling (pengedalian) 4. Reksohadiprodjo
terhadap waktu pelaksanaan proyek Bangunan Manajemenadalahsebagaiusaha
laboratorium fakultas teknik universitas merencanakan,mengorganisasikan,
samratulangi mengarahkan, mengkoordinir serta
Tujuan Penelitian mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh agar tercapai tujuan organisasi secara efektif
mana pola penerapan manajemen konstruksi dan efisien.
dalam hal ini waktu pelaksanaan pada proyek Kamus Istilah Manajemen
bangunan pada pekerjaan pembangunan gedung Manajemen adalah proses penggunaan
laboratorium fakultas teknik dari pengelola sumber daya secara efektif untuk mencapai
proyek dalam pelaksanaan proyek tersebut. sasaran.
Manfaat Penelitian Unsur, tujuan dan fungsi manajemen
Penelitian ini diharapkan mampu memberi Unsur manajemen adalah sesuatu yang menjadi
pengetahuan dan informasi dalam bagian mutlak sebagai pembentuk manajemen.
pengembangan ilmu manajemen khususnya Menurut Harrington Emerson, manajemen
dibidang teknik sipil tentang pola penerapan mempunyai lima unsur (5 M), yaitu :
manajemen konstruksi pada tahap controlling
(pengendalian) proyek agar dapat menghasilkan -Men, tenaga kerja manusia, pelaksana yang
suatu pekerjaan yang sesuai dengan rencana handal dan terampil.
kerja. -Money, ketersediaan dana untuk mencapai
TINJAUAN PUSTAKA tujuan.
Pengertian Manajemen -Methods, cara-cara yang digunakan untuk
Manajemen merupakan proses untuk mencapai tujuan.
mendapatkan suatu cara yang sebaik-baiknya -Materials, bahan-bahan yang diperlukan
agar supaya dengan sumber daya yang terbatas, dalam pelaksanaan proyek.
dapat dicapai sasaran yang ingin dicapai sesuai -Machines, perlengkapan sebagai alat bekerja.
rencana yang telah ditetapkan. Tujuan Manajemen
Ada beberapa pengertian manajemen yang Manajemen adalah suatu proses kegiatan yang
diambil dari beberapa sumber buku literatur dilakukan oleh orang-orang termasuk dalam
yaitu sebagai berikut: kelompok manajer. Proses kegiatan itu
1.George R. Terry diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan mempelajari manajemen

896
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

adalah memperoleh suatu cara atau teknik yang 1) Konstruksi Pemukiman {Residential
baik untuk dilakukan atau dherapkan agar Construction)
sumber-sumber yang terbatas seperti modal, Konstruksi ini meliputi rumah tunggal,
tenaga, lahan dan sebagainya dapat diatur rumah duplex, rumah susun, rumah
sehingga memperoleh hasil atau pemasukan susun (flat), apartemen, rumah pangsa
yang efektif dan efisien, karena system yg diperlakukan milik sendiri
pengaturannya yang tertata dengan baik. (kondominium), kompleks perumahan
Manajemen yang baik mengandung pengertian dan pengembangan wilayah
efektifitas dan efisiensi. Efektifitas dan efisiensi pemukiman, rumah dan toko (ruko) dan
adalah dua konsepsi utama untuk mengukur Iain-lain.
prestasi kerja manajemen. Efisiensi adalah 2) Konstruksi Gedung (Building
kemampuan untuk menyelesaikan suatu Construction)
pekerjaan dengan benar. Efektifitas merupakan Konstruksi ini menghasilkan bangunan-
kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat bangunan seperti gedung sekolah,
atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan fakultas, universitas, rumah sakit,
yang telah"ditetapkan. Jadi pengertian efisiensi gereja, mesjid, bangunan-bangunan
dan efektifitas berarti segala sesuatu bertingkat baik untuk perkantoran
dilaksanakan dengan berdaya guna, yang berarti maupun untuk perdagangan (pasar,
tepat, cepat, hemat, dan selamat. pusat pertokoan, mall), bioskop, gedung
a) Tepat adalah apa yang dikehendaki pemerintah, pusat rekreasi, pabrik
tercapai, kena sasaran, memenuhi industi kecil/ringan, pergudangan dan
target, apa yang dicita-citakan menjadi Iain-lain.
realitas. 3) Konstruksi Rekayasa Berat (Heavy
b) Cepat adalah sebelum waktu yang telah Engineering Construction)
ditetapkan pekerjaan telah selesai. Konstruksi ini meliputi pekerjaan-
c) Hemat adalah dengan biaya seminimal pekerjaan bangunan bendungan,
mungkin digunakan untuk memperoleh terowongan, jalan raya, penyaringan dan
apa yang diharapkan, tanpa terjadi distribusi air minum, janngan irigasi,
pemborosan dalam bidang apapun. pemasangan pipa, pelabuhan/dermaga,
d) Selamat adalah segala sesuatu sampai bandar udara, jaringan listrik, jaringan
pada tujuan yang dimaksud, komunikasi, reservoir, sistem
meskipun ada berbagai hambatan penanganan dan pembuangan bahan
namun dapat teratasi dengan baik dan limbah, bangunan lepas pantai
lancar. (offshore), jalan kereta api (reil road)
Fungsi Manajemen dan Iain-lain.
Manajemen merupakan suatu system yang 4) Konstruksi Industri (Industrial
didalamnya merupakan rangkaian kegiatan yang Construction)
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan antara Konstruksi ini meliputi proyek-proyek
fungsi satu dengan lainnya. antara lain: proyek pembangunan pabrik
Pengertian Dasar Konstruksi besi beton, pabrik semen, pabrik
Istilah Constructie dalam bahasa peleburan logam, pabrik baja, pabrik
Belanda artinya sruktur (konstruksi), misalnya aluminium, pabrik pupuk, pabrik gula,
konstruksi kap baja, konstruksi kap kayu, pabrik kain tenun, pabrik keramik,
konstruksi jembatan beton, konstruksi jembatan pabrik pesawat terbang, pabrik
rangka baja, konstruksi jembatan kayu, penggalangan kapal, fasilitas lainnya
konstruksi jalan raya, konstruksi bendungan, yang dibutuhkan oleh pelayanan umum,
konstruksi lapangan terbang, dan Iain-lain, industri dasar dan Iain-lain.
sedangkan Construction dalam bahasa Inggris Manfaat Penerapan Manaiemen Konstruksi
artinya pembangunan. Jadi Construction Manajemen konstruksi digunakan karena
Management System berarti sistem manajemen memiliki banyak keuntungan dibandingkan
pembangunan. dengan sistem konvensional. Keuntungan
Ada 4 (empat) tipe utama konstruksi penerapan manajemen konstruksi dapat ditinjau
{Construction), menurut Donald S. Barrie dan dari beberapa aspek:

Boyd C. Paulson, Jr, yaitu: Aspek Biaya

897
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

Tidak terjadinya faktor ganda atas rancangan dapat dilakukan lebih leluasa, karena
keuntungan, pajak dan biaya umum, pada paket pekerjaan dilelang berdasarkan prioritas
masing-tnasing kontraktor yang dibebankan sesuai

jadwal utama.
pemilik seperti yang terjadi pada sistem AspekWaktu
konvensional (sitem kontraktor utama). Pada Dengan diterapkan sistem manajemen
sistem konvensional kegiatan utama dikerjakan konstruksi maka pelaksanaan pembangunan
oleh kontraktor yang dibantu oleh beberapa sub dapat dilakukan lebih awal, walaupun
kontraktor, yang mana sub kontraktor perencanaan belum seluruhnya selesai. Hal ini
merupakan tanggungjawab kontraktor utama. bisa dilakukan karena adanya penerapan metode
Kontrak kerja dilakukan oleh kontraktor utama fast track, yaitu sebagian tahap pelelangan dan
dengan pemilik. Inilah yang dimaksud dengan pelaksanaan dapat dilakukan sebelum seluruh
pengadaan pajak dan keuntungan. Sub rangkain selesai. Dengan demikian waktu untuk
kontraktor mendapat keuntungan atas pekerjaan menyelesaikan suatu proyek/pekerjaan dapat
dari kontraktor utama, dan kontraktor utama dilakukan lebih singkat. Selain itu pula dengan
mendapat keuntungan dari pekerjaan proyek adanya sistem manajemen konstruksi berbagai
tersebut. Sedangkan dalam sitem manajemen hal seperti tugas-tugas manajerial
konstruksi, para kontraktor pengambilan keputusan dalam tahap
memperoleh pekerjaan kontrak (kontrak) perencanaan, pelelangan, pengadaan material
langsung dari pemilik sehingga tidak terjadi dan pelaksanaan dapat diatur dan disesuaikan
pengandaan pajak dan keuntungan. waktunya menurut urutan skala prioritas
Dengan menggunakan manajemen kebutuhan

proyek yang mendesak.
Aspek Lain
konstruksi, pekerjaan pembangunan proyek Manajemen dalam penyelenggaraan keseluruhan
dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. proyek ditangani oleh tim manajemen
Hal ini dapat memberikan penghematan biaya konstruksi dengan mengintegrasikan seluruh
kepada pemilik proyek. Evaluasi dan tahap dalam satu keadaan sistem yang utuh dan
pemeriksaan keuangan baik oleh staf maupun terpadu.
oleh konsultan manajemen konstruksi selama Manajemen konstruksi selalu mengadakan
penyelenggaraan proyek akan memberikan check dan recheck terhadap seluruh tahap
keuntungan pada pemilik proyek dengan adanya penyelenggaraan proyek, sehingga dicapai suatu
pengawasan secara teratur, teliti dan terus hasil yang optimal sesuai dengan keinginan
menerus terhadap arus keuangan proyek maka pemilik proyek.
pemilik dapat mengetahui posisi keuangan Apabila dalam pelaksanaan proyek didapati
proyek setiap saat. Misalnya dalam hal kontraktor yang tidak melaksanakan tugasnya
pembelian material (terutama material import) dengan baik maka kontraktor tersebut dapat saja
yang biasanya memerlukan waktu yang lama diganti tanpa perlu mengganti seluruh
dapat dilakukan secepat mungkin karena adanya kontraktor dan tanpa menimbulkan pengaruh
dana➢yang tersedia. yang drastis terhadap keseluruhan proyek.
Aspek Mutu
Pada proyek yang tergolong berskala besar, Pada prinsipnya terdapat 3 faktor utama untuk
penerapan sistem manajemen konstruksi akan menentukan sukses atau tidaknya suatu proyek.
sangat membantu dalam hal pengawasan mutu
bangunan. Perpaduan dari berbagai bidang - Waktu
keahlian dalam tim konsultan manajemen Faktor waktu sangat penting untuk
konstruksi akan memberikan kontribusi yang pemilik proyek yang mengharapkan
positi pada pemilik, terutama pada tahap keuntungan operasi atau produksi dari
pelaksanaan, konsultan manajemen konstruksi proyek yang telah selesai dilaksanakan.
akan sangat membantu untuk memberikan Makin cepat selesai suatu proyek makin
penilaian/evaluasi mengenai usulan-usulan cepat "return of investment" serta
kemajuan pekerjaan metode kerja dari keuntungan yang akan didapat.
kontraktor sehingga dapat dicapai mutu atau Bagaimanapun bilamana akhir waktu
kualitas hasil pekerjaan. Dalam sistem suatu proyek tidaksangat menentukan
konvensional, seleksi kontraktor spesialis (sub mengenai "turn of investment dan
kontraktor) ditangani oleh pemilik proyek dan keuntungan, maka suatu keterlambatan
dibantu oleh tim manajemen konstruksi. penyelesaian proyek selalu memerlukan
Kesempatan untuk menyempuraakan hasil tambahan biaya.

898
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

- Biaya kegiatan yang dilakukan. Dalam pelaksanaan


Faktor biaya sangat jelas merupakan unsur-unsur ini saling berkaitan dan berhubungan
perhatian utama pada umumnya pemilik mengikuti pola hubungan kerja yang telah
proyek agar supaya mengeluarkan biaya ditetapkan. Agar dapat diperoleh hasil
yang minimal untuk proyek tersebut. bangunan yang sesuai dengan yang
Walaupun misalnya terdapat pemilik direncanakan, maka koordinasi dan kerja sama
proyek yang mempunyai kendala biaya, yang serasi antara unsur-unsur sangat
tetapi dia akan menuntut kualitas yang diperlukan. Demikian juga dengan pengadaan
prima untuk setiap uang yang kebutuhan bahan, peralatan, tenaga kerja dan
dikeluarkan. dana harus sesuai dengan yang telah
- Kualitas direncanakan.
Faktor kualitas tidak terlalu merupakan Dari uraian mengenai pelaksanaan suatu
fiingsi dari waktu dan biaya. Dua hal proyek dapat dilihat bahwa perencanaan
penting yang perlu diberikan perhatian memegang peranan yang sangat penting, karena
dalam kaitan dengan biaya adalah berhasilnya suatu proyek tergantung pada baik
pertama; dokumen kontrak terutama buruknya perencanaan. Untuk itu dalam
spesifikasi teknisnya, yang merupakan membuat rencana harus memikirkan dengan
acuan kontrol dari kualitas proyek, dan matang tentang anggaran, kebijaksanaan,
kedua; metode dan proses pelaksanaan program, prosedur, metode dan standar untuk
dari hasil disain tersebut. Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
pelayanannya manajemen konstruksi Dalam perencanaan strategis, rencana
mencoba memaksimalkan kualitas kegiatan sebagai dasar dalam proses
proyek selama proses disain dan review, pengendalian pelaksanaan proyek
dilanjutkan dengan penyiapan prosedur memiliki hirarki perencanaan dimana dapat
pelaksanaan pekerjaan serta koordinasi digambarkan sebagai berikut:
dan pengawasan selama pelaksanaan
berlangsung. Metode MK tidak merusak Menentukan tujuan dan s sasasaran
kualitas proyek dengan
meminimalisasikan waktu dan biaya dan
memaksimalkan sedikitnya Merumuskan perencanaan strategis
mempertahankan kualitas proyek
RENCANA KEGIATAN DALAM PROSES
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN PROYEK Menjabarkan perencanaan strategis
Rencana Kegiatan Sebaeai Dasar Dalam Proses
• Paket kerja / SRK
Pengendalian Pelaksanaan Proyek
• Organisasi
Pekerjaan pembangunan suatu proyek
• Anggaran
yaitu dimulai dari tahap perencanaan fisik
• Jadwal
termasuk rencana penggunaan anggaran, • Tenaga kerja
penyusunan peraturan dan persyaratan teknis • Program mutu
maupun administrasi, rencana kebutuhan bahan
dan peralatan serta waktu pelaksanaan pekerjaan
pembuatan gambar-gambar serta persyaratan Pemilik Proyek
pada umumnya dikerjakan oleh pihak Jadwal atas pertanyaan
perencana. Sedangkan pelaksanaan
pembangunan dilaksanakan oleh pemborong • Kegiatan apa yang akan dilakukan
atau kontraktor biasanya melalui proses • Bagaimana kegiatan harus
pelelangan. dikerjakan
Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu • Siapa yang akan melakukan
bangunan terdapat orang-orang/badan yang pekerjaan
• Kapan kegiatan akan dikerjakan
melaksanakan pekerjaan bangunan yang disebut
unsur pelaksana pembangunan. Masing-masing
unsur pelaksana pembangunan mempunyai - Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan
kewajiban, tanggungjawab dan wewenang Pengendalian adalah kegiatan untuk menjamin
sesuai dengan kedudukan serta persesuaian hasil karya dibandingkan dengan

899
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

rencana, program, perintah-perintah dan karyawan, penetapan departemen-departemen


ketentuan -ketentuan lainnya yang telah serta penentuan hubungan-hubungan.
ditetapkan, termasuk tindakan-tindakan Organisasi berasal dari kata organism
korektif terhadap ketidakmampuan yang berarti menciptakan struktur dengan
penyimpangan-penyimpangan. bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian
Proses Manajemen Pada Pengendalian waktu rupa, sehingga hubungannya satu sama lainnya
Manajemen konstruksi merupakan suatu sistem terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya.
pengelolahan pekerjaan pelaksanaan Dalam pengorganisasian hams menentukan,
pembangunan fisik yang ditangani secara mengelompokkan dan mengatur bermacam-
multidisiplin profesional, dimana tahapan- macam aktifitas, yang diperlukan untuk
tahapan manaiemen diperlukan sebagai suatu mencapai tujuan. Menempatkan orang pada
sistem yang menyeluruh dan terpadu dengan setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang
tujuan untuk mencapai hasil yang efektif dan diperlukan, menetapkan wewenang yang secara
efisien dalam aspek biaya,mutu dan waktu. relatif didelegasikan pada setiap individu yang
Kegiatan manajemen konstruksi dalam akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.
pengendalian waktu pelaksanaan proyek terdiri Pembagian kerja dilakukan dari
dari: spesialisasi keahlian atau ketrampilan
- Perencanaan (Planning) dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Perencanaan atau planning adalah Pengorganisasian memusatkan perhatian pada
menentukan serangkaian tindakan atau kegiatan struktur dan alokasi tugas organisasi yang
untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dalam tersebut dalam pelaksanaan fisik proyek. Mulai
proses pengendalian waktu pelaksanaan, kita dari pengelompokan orang-orang, alat-alat,
perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang akan tugas dan tanggung jawab serta wewenang
dilakukan dalam rangka melaksanakan sehingga tercipta suatu kesatuan dalam rangka
pengendalian waktu. -Kegiatan apa yang perlu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dapat
dilakukan dan alat apa yang digunakan dalam dilihat bahwa pengorganisasian merupakan
proses pengendalian waktu tersebut. proses dari rangkaian kegiatan dalam pembagian
Kegiatan yang harus diketahui dan pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan
dimengerti dalam rangka pengendalian waktu oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan
terdiri dari program pencapaian sasaran fisik hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka
konstmksi, program penyediaan dan dan pemberian lingkungan dan fasilitas
penggunaan tenaga kerja, program penyediaan pekerjaan yang sepatutnya. Dengan demikian
dan penggunaan peralatan dan perlengkapan, dapat dimengerti bagaimana peranan
program penyediaan dan penggunaan material, pengorganisasian dalam pengendalian waktu
program penyediaan dan penggunaan pelaksanaan.
informasi, program penyediaan dan penggunaan Pengorganisasian yang baik akan
dana. Selain itujuga hams menyusun program mempermudah dan memperlancar pelaksanaan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk pekerjaan dilapangan, sehingga waktu
dipatuhi oleh setiap personil dilapangan. pelaksanaan akan berialan sesuai dengan yang
Semuanya ini merupakan alat-alat yang direncanakan.
digunakan untuk pengendalian waktu
pelaksanaan sedangkan yang hams dikendalikan - Penggerakan (actuating)
sehubungan dengan pengendalian waktu Dalam proses pengendalian waktu
pelaksanaan adalah kemajuan kegiatan, fungsi penggerakan tidak kalah pentingnya
pengadaan dan penggunaan dana, pengadaan dengan fungsi-fungsi yang lain. Karena setiap
dan penggunaan material, pengadaan dan orang yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
penggunaan peralatan, pengadaan dan harus dimotivasi atau diberikan inspirasi,
penggunaan tenaga serta sumber daya Iain yang semangat dan kegairahan kerja serta dorongan
menunjang pelaksanaan proyek. agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
-Pengorganisasian (Organizing) ketrampilan atau keahliannya.
Pengorganisasian dapat diartikan Masalah pergerakan berkaitan erat dengan
sebagai penentuan pekerjaan-pekerjaan yang manusia dan merupakan suatu masalah yang
harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas paling kompleks serta yang paling sulit
dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap dilakukan. Penggerakan ini merupakan suatu
proses kegiatan dalam mengusahakan agar

900
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

semua anggota kelompok/organisasi Pengawasan adalah suatu proses dan


melaksanakan tugas-tugas sesuai denganjencijna rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar
yang sudah ditetapkan. sesuatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai
Bila perencanaan organisasi dan dengan rencana yang telah ditetapkan dan
personalia sudah ada maka fungsi Penggerakan tahapan yang harus dilalui sehingga apabila ada
dapat dilakukan. Dalam masalah pengendalian kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan
waktu peranan penggerakan sangat dibutuhkan tahapan tersebut, diadakan suatu tindakan
karena hal ini berhubungan dengan orang-orang perbaikan seperlunya. Sedangkan arti dari
yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Dalam pengawasan itu sendiri adalah tugas untuk
hal ini pimpinan atau harus ada orang yang mencocokkan sampai sejauh mana rencana
membimbing, menggerakan, mengatur segala yang sudah digariskan/ditetapkan telah
kegiatan yang telah diberi tugas dalam dilaksanakan, dan dipakai sesuai dengan hasil
pelaksanaan suatu pekerjaan. yang diinginkan.
Jadi dalam penggerakan ini sehubungan Mengendalikan kegiatan pelaksanaan
dengan pengendalian waktu harus mengetahui yang merupakan tugas-tugas pengawasan
pokok-pokok yang harus diperhatikan. Misalnya pekerjaan meliputt:
perilaku-perilaku dan cara memotivasi - Mengawasi laju pekerjaan pelaksanaan
bagaimana menggerakan bawahan untuk konstruksi fisik dari segi kualitas dan
bekerja. Tujuan Penggerakan: kuantitas bahan bangunan serta
• Memupuk semangat gotong-royong pelaksanaannya dan waktu petaksanaan.
diantara semua unsur-unsur yang ada - Mengawasi pekerjaan serta produknya,
didalam satu kegiatan. mengawasi ketepatan waktu dan biaya
• Menjelaskan akan tujuan dan sasaran konstruksi.
usaha bersama. - Mengawasi,menelitiperubahan-
• Memelihara disiplin yang baik supaya perubahan serta penyesuaian-
terjamin hasil yang baik didalam usaha penyesuaian yang terjadi selama
bersama. pekerjaan konstruksi fisik.
- Koordinasi (coordinating) Dengan demikian pengawasan bukan hanya
Koordinasi adalah usaha mengarahkan untuk mencari kesalahan- kesalahan tetapi
kegiatan seluruh unit-unit organisasi agar tertuju berusaha untuk menghindari terjadinya
untuk memberikan sumbangan semaksimal penyimpangan- penyimpangan. Pengawasan
mungkin bagi pencapaian tujuan organisasi dalam pengendalian waktu didasarkan pada
sebagai keseluruhan. Dengan adanya koordinasi perencanaan keija yang ditunjukkan dalam
akan terdapat keselarasan aktifitas diantara unit- bentuk bar chart/time schedule dan networking
unit organisasi. Koordinasi merupakan fiingsi planning serta rencana kebutuhan bahan, tenaga,
untuk raencapai keseimbangan, keselarasan peralatan dan sumber daya lainnya yang
demi tercapainya tujuan. Jadi masing-masing menunjang pelaksanaan proyek. -Evaluasi
kegiatan yang terlibat dalam peiaksanaan proyek (Evaluation)
haruslah diatur sedemikian rupa, sehingga Setelah pelaksanaan proyek selesai
kegiatannya berjalan tertib, harmonis, selaras diadakan evaluasi dimana pada tahap evaluasi
dan seimbang. Juga perlu diadakan pengaturan ini dapat dilihat apakah waktu pelaksanaan
baik yang bersifat horizontal atau antara bagian proyek sesuai dengan rencana dan yang
maupun hubungan yang bersifat vertikal atau diinginkan pengelola. Bila terjadi hal-hal yang
hubungan antara atasan dan bawahan. tidak sesuai rencana misalnya keterlambatan
Dengan demikian dalam pelaksanaan pelaksanaan proyek. maka harus dapat dilihat
fisik proyek koordinasi merupakan usaha apa yang menyebabkan terjadinya
mencegah terjadinya kekacauan, kekosongan keterlambatan. Misalnya, Hntasan kritis perlu
pekerjaan yang semuanya dapat menghambat ditinjau kembali atau ada kendala-kendala lain
waktu pelaksanaan proyek, antara semua pihak yang menghambat terjadinya keterlambatan
yang terlibat dalam pelaksanan proyek waktu pelaksanaan. Dalam tahap evaluasi ini
dikoordinasi sedemikian rupa sehingga dapat rencana kerja juga perlu dievaluasi yang perlu
saling mengisi, saling membantu dan saling ditinjau kembali sehubungan dengan ttdanya
melengkapi. hambatan dalam pelaksanaan proyek. -Kurva
-Pengawasan (controling) “S” (Hannum Curve)

901
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

Kurva S merupakan salah satu teknik masing kegiatan tersebut dengan diaya
pengendalian kemajuan proyek total.
dengan memakai kombinasi kurva “s” dan 4. Mendistribusikan bobot kegiatan
tonggak kemajuan (milestone). tersebut (secara merata), yaitudengan
Milestone adlah titik yang menandai suatu membagi bobot dengan durasi masing
peristiwa yang di anggap penting masing kegiatantersebut, sehingga
dalam rangkaian pelaksanaan pekerjaan proyek. diperoleh bobot persatuan waktu.
Peristiwa itu dapat berupa 5. Menjumlahkan bobot kegiatan yang
saat mulai atau berakhirnya pekerjaan. Titik terdistribusi tersebut secara komulatif
milestone ditentukan pada waktu untuk setiap satuan waktu, yaitu dari
mentiapkan perencanaan dasar yang sebagai waktu permulaanproyek sampai dengan
tolak ukur kegiatan pengendalian proyek. waktu penyelesaian proyek.
Kurva prestasi atau kurva “s” berupa gambar 6. Menuliskan nilai hasil penjumlahan
hubungan atau tersebut pada bagian bawahdiagram
penjumlahan antara kemajuan pelaksanaan batang.
pekerjaan secara komulatif (dalam persen 0% - 7. Plot titik titik pada diagram batang
100%) pada sumbu Y dan waktu pelaksanaan sesuai dengan nilai hasil penjumlahan
pekerjaan. Pada sumbu X atau suatu kemajuan untuk masing masing waktunya.
komulatif pekerjaan terhadap waktu 8. Menghubungkan titik titik yang sudah
pelaksanaan. di plot tersebut maka diperoleh kurva S.
Untuk menyusun kurva S, sebelumnya harus di Berikut adalah contoh cara membuat kurva s
ketahui terlebih dahulu dan bar chart.
jadwal dari masing masing kegiatan, bobot misal pekerjaan yang akan dibuat sebagai
(persentase) dari kegiatan tersebut hingga berikut:
distribusinya. Kurva yang di buat dengan sumbu Langkah pertama adalah memperkirakan waktu
vertical sebagai nilai kumulatif biaya atau jam- masing pekerjaan dan rincian harga dari RAB,
orang atau penyelesaian pekerjaan dan sumbu misal
horizontal sebagai waktu kalender masing dari - A=Pekerjaan Persiapan@6 hari Rp.100.000
angka 0 sampai 100 ini, umumnya akan - B=Pekerjaan galian @2 hari Rp.150.000
berbentuk huruf S . Penyebab terjadinya huruf S - C=Pekerjaan lantai kerja @2hari Rp.200.000
di dalam kurva di karenakan kegiatan proyek - D=Pekerjaan pasir urug @1 hari Rp.150.000
berlangsung sebagai berikut: - E=Pekerjaan pasangan batu kali @3 hari
a) Kemajuan pada awalnya bergerak Rp.400.000
lambat - F=Pekerjaan urugan kembali @1 hari
b) Di ikuti oleh kegiatan yang bergerak Rp.100.000
cepat dalam kurun waktu yang lebih Selanjutnya menghitung bobot masing masing
lama. pekerjaan, dengan
c) Akhirnya kecepatan kemajuan menurun rumus : (Harga pekerjaan/harga total
dan berhenti pada titik akhir. pekerjaan)x100%=bobot per
Kurva S sangat cocok untuk di pakai sebagai pekerjaan, begitu dengan macam pekerjaan yang
laporan proyek bulanan lainnya di hitung
yang berlangsung dan kepada pimpinan proyek satu per satu. Langkah berikutnya adalah
maupun pimpinan perusahaan karena kurva ini membagi bobot pekerjaan
dapat dengan jelas menunujukan kemajuan dengan durasi kemudian meletakkan pada
proyek dalam bentuk yang mudah di pahami. kolom hari
pelaksanaannya, contoh pekerjaan persiapan =
Cara menggambar kurva S sebagai berikut: Rp.100.000/Rp1.100.000)x100%=9,09. Adalah
1. Menentukan ketergantungan dari masing hasil dari bobot
masing kegiatanYang terlibat dalam pekerjaan persiapan, kemudian membagi bobot
proyek. pekerjaan dengan
2. Menentukan jadwal dari masing masing durasi/waktu contoh pekerjaan persiapan
kegiatan tersebut 9,09/6=1,52 masukan di
3. Menghitung bobot(presentase), dari kolom hari pelaksanaannya, seperti pada table
masing masing kegiatan tersebut, yaitu dibawah ini:
perbandingan antara biaya masing

902
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Nama Proyek : Pembangunan gedung
laboratorium
Lokasi Proyek : fakultas teknik
universitas sam ratulangi, Manado.
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan dalam 4 bulan mulai
dari pengawasan di lapangan, pengambilan data, HASIL DAN PEMBAHASAN
sampai penyusunan hasil penelitian, yaitu bulan
januari 2018 sampai dengan bulan april 2018 Pelaksanaan Pembangunan pada proyek
Metode Pelaksaaaan Penelitian Bangunan laboratorium Fakultas Teknik
Dalam pelaksanaan penelitian disusun suatu Universitas Samratulangi Manado
lingkup perencanaan yang meliputi: Pekerjaan pembangunan ini di mulai dari tahap
• Identifikasi masalah, mencari tau pokok perencanaan yang meliputi pengumpulan data,
permasalahan dari objek yang kita teliti yang penelitian atau peyelidikan studi kelayakan.
bersangkutan dengan judul penulisan dan Perencanaan fisik yang meliputi gambar denah,
mencari alternatif pemecahannya. pandangan atau tampak, potongan, detail
• Studi literatur, mencari bahan pustaka yang termasuk perhitungan konstruksi serta
berkaitan dengan judul Untuk menunjang persyaratan yang di sebut bestek, mencakup
penulisan. peraturan dan persyaratan teknis administrasi.
• Persiapan, menentukan data yang akan Kemudian di lanjutkan dengan pelaksanaan
diperlukan dalam penulisan. konstruksi di lapangan serta pengawasan
• Pengambilan data, terbagi menjadi: terhadap pekerjaan. Pekerjaan pembuatan

Data primer, adalah data langsung dari gambar-gambar serta perhitungan dan
objek yang diteliti, yaitu melalui survei penyusunan rencana anggaran bangunan di
lapangan dan wawancara. laksanakan oleh konsultan perencana dalam hal

Data sekunder, adalah data yang diambil ini sebagai konsultan perencana adalah PT.
dari data yang telah ada atau data yang
telah di survei sebelumnya oleh instansi PATROON ARSINDO, dan sebagai kontraktor
atau badan usaha lain yaitu berupa time pelaksana adalah PT. ADY KARYA. Data
schedule, Gambar dan RAB. Proyek

Analisis Data, menganalisa data yang di Nama Proyek : Pembangunan Gedung
dapat dari hasil penelitian untuk dibuat Laboratorium Fakultas teknik
suatu pembahasan.

Kesimpulan dan Saran, membuat Lokasi Proyek : Fakultas Teknik Sipil Unsrat
kesimpulan dari hasil pembahasan dan Kontraktor Pelaksana : PT. ADY KARYA
memberikan saran atau masukan yang - Pekerjaan : Pembangunan Gedung
sesuaiuntukmenunjanghasil Laboratorium Fakultas Teknik
penelitian. - Jangka Waktu : Sampai dengan

selesainya pekerjaan Konstruksi fisik Konsultan
Perencana : PT. PATROON ARSINDO

903
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

-Pekerjaan : Pembangunan Gedung


Laboratorium Fakultas Teknik
-Jangka Waktu : Sampai selesainya
Pekerjaan Konstruksi Fisik
Pencapaian Hasil Pelaksanaan
Uraian Kemajuan Proyek
Dari hasil evaluasi kemajuan pekerjaan pada
realisasi pelaksanaan pekerjaan pembangunan
pada proyek pembangunan gedung
Laboratorium Fakultas Teknik pada pertengahan
pelaksanaannya, mengalami keterlambatan dan
tidak sesuai dengan rencana. Dalam rencana
kerja atau time schedule dapat terlihat grafik
realisasi
kemajuan dan keterlambatan pekerjaan yang di Setelah melihat jadwal perencanaan (kurva S)
capai kontraktor. dan membandingkannya dengan progress di
Analisis Data lapangan terdapat keterlambatan pekerjaan yang
-Kurva S sangat signifikan pada pekerjaan struktur. Pada
Dibawah ini merupakan grafik kemajuan dan data progress mingguan, terdapat pekerjaan
keterlambatan pekerjaan pada proyek yang terhambat seperti : pekerjaan lantai I,
pembangunan Gedung Laboratorium Fakultas lantai 2 dan lantai 3.

Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado Pekerjaan Lantai1
dilihat menggunakan Kurva S : jika dilihat pada time schedule bulan
januari (minggu 23), pekerjaan lantai I
seharusnya sudah selesai dikerjakan
dan tidak ada lagi pekerjaan pada lantai
1 pada minggu 23, tapi data progress
dilapangan pada minggu tersebut baru
mencapai 66,042%, dimana pada
minggu sebelumnya pada bulan
desember (minggu 22) pekerjaan yang
dicapai hanya 63,632%. Artinya
pencapaian yang dikerjakan pada
minggu 22 hingga 23 hanya sebanyak

2,41%. (-33,958%)
Pekerjaan Lantai 2
Dilihat pada time schedule bulan
januari (minggu 23) pekerjaan lantai 2
Dari kurva S, kita dapat melihat bahwa harusnya sudah mencapai tahap akhir
pekerjaan pembangunan Gedung Laboratorium pekerjaan, tapi pada data progress
Fakultas Teknik mengalami kecepatan dan dilapangan,pekerjaan lantai 2 baru
keterlambatan pekerjaan. mencapai 35,528%, dimana pada
Setelah mengapload data progress mingguan, minggu sebelumnya (minggu 22)
terdapat pada minggu-minggu awal tahun 2018 mencapai 35,528% pekrjaan. Dengan
(bulan januari) terjadi keterlambatan pada melihat progress dilapangan dapat
pekerjaan. disimpulkan bahwa pekerjaan lantai 2
Untuk lebih Jelasnya Penulis pada minggu 22 sampai minggu 23
memisahkan data dari bulan Januari sampai tidak terjadi tambahan pekerjaan
april yaitu minggu ke 23-39, di mana pada dilapangan (pekrjaan terhenti) dan
minggu tersebut terjadi keterlambatan pekerjaan situasi tersebut berlangsung pada
yang sangat mencolok dan mencari tahu apa minggu 24 yang masih terdapat angka
yang menyebabkan pekerjaan menjadi terlambat bobot pekerjaan yang sama.
pada minggu-minggu tersebut ➢
Pekerjaan lantai 3
Dilihat pada time schedule pekerjaan
lantai 3 harusnya sudah dimulai

904
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

pekerjaannya pada minggu 22 (bulan • Pada data progres mingguan terdapat


desember 2017), akan tetapi hingga beberapa pekerjaan yang belum di kerjakan,
minggu 23 (bulan januari 2018) tidak sedangkan pada time schedule, seharusnya
terdapat pekrjaan dilapangan. Dengan pekerjaan tersebut harusnya sudah di
keterlambatan tersebut dapat kerjakan.
simpulkan bahwa pekerjaan akan terus • Faktor-faktorpenyebabketerlambatan
terhambat pada minggu-minggu proyek berdasarkan laporan harian
selanjutnya. diantaranya :

Pekerjaan lantai atap ▪
Dilihat pada time schedule pekerjaan kurangnya pekerja struktur pada minggu-
minggu tersebut
lantai atap pada minggu ke 24 ▪
seharusnya sudah mulai dikerjakan, Kondisi cuaca yang masih tinggi curah
tapi pada progress mingguan pada hujannya juga mengganggu produktifitas
para pekerja dan membuat hasil yang
minggu tersebut, tidak ada tambahan dicapai tidak maksimal.
pekerjaan. ▪
factor hari libur pada nasional juga
berpengaruh pada pekerjaan proyek

PENUTUP Saran
Hal-hal yang dapat disarankan adalah:
Kesimpulan • Perencanaan awal yang telah matang dibuat
Dari pembahasan evaluasi kemajuan dan dilakasanakan dilapangan dapat
pekerjaan pada pembangunan gedung menjamin pengurangan resiko keterlambatan
Laolatorium Universitas Sam Ratulangi Manado pekerjaan.
antara time schedule dan progress dilapangan, • Pada masa peninjauan, untuk mengetahui
dapat disimpulkan bahwa : factor-faktor yang mempengaruhi kinerja
• Adanya perbedaan antara realisasi proyek, selain dari wawancara antara pihak
pelaksanaan dilapangan dengan time kontrktor dengan site manager dan pengawas
schedule, dilihat dari segi waktu yaitu dalam serta logistic, juga perlu dilakukan
pelaksanaannya mengalami akselerasi dan pengamatan sendiri pada setiap hari kerja
deviasi pekerjaan pada beberapa minggunya.
proyek
• Pada Pembangunan Gedung LAB TEKNIK • Perlu dirancang alternative-alternativ system
terdapat keterlambatan pada minggu-minggu penanganan bila terjadi penyimpangan waktu
akhir bulan desember dan awal bulan januari. secara terpadu (misal terjadi bencana maka
penyebab terjadinya keterlambatan adalah harus dibuat jadwal baru), atau misal
yaitu pekerjaan struktur seperti : pekerjaan terlambat karena material tidak datang tepat
lantai, pekerjaan lantai 2, lantai 3 dan lantai waktu kontraktor harus mempunyai
atap yang mengaakibatkan pekerjaan pada alternative agar target segera terpenuhi, itu
minggu-minggu selanjutnya juga menjadi juga berlaku untuk peralatan maupun
lambat. Jika dilihat pada kurva S pada material dan man power.
minggu sebelumnya yaitu pada minggu ke • Diperlukan koordinasi yang baik antara
16-20 (awal November-pertengahan pihak kontraktor pelaksana, subkontraktor,
desember 2017) terjadi percepatan akselerasi konsultan pengawas dan Owner untuk
pekerjaan dikarenakan pada minggu tersebut mengatasi keterlambatan progress pekerjaan.
difokuskan dalam pekerjaan pondasi yang
realtif cepat dan dibantu dengan alat berat.

DAFTAR PUSTAKA

Barie S. Donald, Boy C. Pauldson,1987. Manajemen Konstruksi Professional. Erlangga. Jakarta

Dipohusodo, Istimawan. 1995. Manajemen Proyek dan Konstruksi jilid I. Kanisius. Yogyakarta

Dipohusodo, Istimawan. 1995. Manajemen Proyek dan Konstruksi jilid II. Kanisius. Yogyakarta

905
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

Ervianto, Wullfram. 2002. Manajemen Proyek Konstruksi. ANDI. Yogyakarta

Nugraha, Paulus, Nathan, Ishak, dan Sujipto, R. 1985. Manajemen Proyek Konstruksi I. Kartika
Yudha. Surabaya

Siregar Ali Basyah. 1987. Manajemen Proyek. Erlangga. Jakarta

Soeharto Imam. 1986, Manajemen Proyek. Erlangga. Jakarta.

Soekarno. 1986. Dasar-Dasar Manajemen. Miswar. Jakarta

Sompie, B. F. 1981. Fungsi Pengawasan Dalam Manajemen Konstruksi Publikasi. Fakultas Teknik
Unsrat

Tarore, H dan Mandagi, R. J. M. 2006. Sistem Manajemen Proyek dan Konstruksi (SIMPROKON).
Tim Penerbit JTS Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulamgi. Manado

906
Jurnal Sipil Statik Vol.6 No.11 November 2018 (895-906) ISSN: 2337-6732

907

Anda mungkin juga menyukai