Anda di halaman 1dari 48

1

BAB I PENDAHULUAN

Dalam konteks rumah tangga Negara pendidikan merupakan hak setiap warga Negara, maka di dalamnya mengandung makna bahwa Negara berkewajiban memberikan layanan pendidikan kepada warganya. Karena itu pengelolaan sistem pembangunan pendidikan harus harus didesain dan dilaksanakan secara bermutu, efektif, dan efisien. Pelayanan pendidikan harus berorientasi pada upaya peningkatan akses pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat. Dewasa ini, persaingan antar universitas semakin interaktif. Pemasaran untuk lembaga pendidikan mutlak diperlukan. Universitas sebagai lembaga penyedia jasa pendidikan perlu belajar dan memiliki inisiatif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (peserta didik) karena pendidikan merupakan proses yang saling mempengaruhi dan berkelanjutan. Dalam bidang pendidikan, kegiatan pemasaran dapat meliputi perencanaan produk pendidikan, penentuan harga (dalam hal ini besarnya biaya pendidikan), dan mempromosikan produk pendidikan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan. Baik buruknya kondisi pendidikan di suatu Negara sangat berpengaruh terhadap kondisi internal maupun internal Negara tersebut, dimana jika suatu Negara memiliki peringkat pendidikan yang buruk maka dapat dipastikan bahwa kondisi Negara tersebut juga tidak stabil, hal ini karena kualitas sumber daya manusianya yang tidak bagus yang lain karena disebabkan mutu pendidikan yang kurang.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Pengertian Jasa Pendidikan

Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidaak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau tidak. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (Fandy Tjiptono,1996:6).Dalam hal ini jasa berupa suatu kegiatan yang bermanfaat bagi pihak lain dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Kotler mengemukakan pengertian jasa adalah a service to any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anytihing. Its production may or may not tied to a physical product (Kotler, 2003:444). Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, yang melibatkan hubungan antara penyaji jasa dengan konsumen pemakai dan tidak ada perpindahan kepemilikan (transfer of ownership) antara keduanya. Dalam menghasilkan jasa tersebut digunakan produk fisik untuk mendukung aktivitasnya. Sedangkan Berry seperti dikutip Zeithaml and Bitner mengemukakan: Service are deeds, process and performance(Zeithaml and Berry, 1996 : 5). Jasa dapat diartikan sebagai unjuk kerja (performance) ataupun prosedur kerja, tindakan dan aktivitas (deeds), maupun proses yang dilakukan oleh seseorang atau institusi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Selanjutnya dari beberapa definisi jasa

yang telah dikemukakan sebelumnya dan dirangkum. Zeithaml dan Berry mengekukakan bahwa jasa adalah include all economic activites whose outout is not a physical product or construction, is generally consumed at at time it is produced and provides added value in forms (such as convenience, amusement, timelines, comfort and health) that are essentially intangibles, concern of it first purchaser (Adapted from Zeithaml and Berry, 1996 : 5). Jasa adalah meliputi segenap kegiatan ekonomi yang

mengasilkan output (keluaran) berupa produk atau konstruksi (hasil karya) non fisik, yang lazimnya dikonsumsi pada saat diproduksi dan memberi nilai tambah pada bentuk (form)

seperti kepraktisan, kecocokan.kepastian, kenyamanan dan kesehatan, yang pada intinya menerik citra jasa pada pembeli pertama. Sementara itu, jasa pendidikan merupakan jasa yang bersifat kompleks karena bersifat padat karya dan padat modal.Artinya

dibutuhkan banyak tenaga kerja yang memiliki skill khusus dalam bidang pendidikan dan padat modal karena membutuhkan infrastruktur (peralatan) yang lengkap dan harganya cukup mahal.

2.2 Kualitas Jasa dan Karakteristik Jasa Pendidikan

Jasa pendidikan merupakan jasa yang bersifat kompleks karena bersifat padat karya dan padat modal. Artinya, dubutuhkan banyak tenaga kerja yang memilikiskill khussu dalam bidang pendidikan dan padat modal karena membutuhkaninfrastruktur (peralatan) yang lengkap. Kualitas jasa memiliki beberapa sifat atau karakteristik, antara lain; 1) Subyektif, 2) Umumnya berukuran afektif 3) Mengutamakan kepemerhatian 4) Terdiri dari non-materi 5) Tidak dapat dihitung secara kuantitatif, tetapi hanya bisa diyakini, dipercaya dan sebagainya. 6) Keistimewaan produk (semakin baik keistimewaan produk semakin tinggi mutunya). 7) Bebas definisi (semakin sedikit defisiensi, berarti semakin baik mutunya). Jasa secara umum memiliki karakteristik utama sebagai berikut: a. Tidak Berwujud (Intangibility) Jasa tidak berwujud seperti produk fisik, yang menyebabkan pengguna jasa pendidikan tidak dapat melihat, mencium, dan merasakan hasilnya sebelum mereka mengkonsumsinya. Untuk menekan ketidakpastian, pengguna jasa pendidikan akan mencari tanda atau informasi tentang kualitas jasa tersebut. Tanda maupun informasi dapat diperoleh atas dasar letak lokasi, penyelenggara, peralatan dan alat komunikasi yang digunakan, serta besarnya biaya yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan. Beberapa hal yang akan dilakukan lembaga pendidikan untuk meningkatkan calon pengguna jasa pendidikan adalah: 1) Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud menjadi berwujud. Buchari Alma. Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan

2) Menekankan pada manfaat yang akan diperoleh (lulusan lembaga pendidikan). 3) Menciptakan atau membangun suatu nama merek lembaga pendidikan (education brand name). 4) Memakai nama seseorang yang sudah dikenal untuk meningkatkan kepercayaan konsumen. b. Tidak Terpisah (Inseparability) Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Akan tetapi jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. Jasa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu lembaga pendidikan yang menyediakan jasa tersebut. Artinya, jasa pendidikan dihasilkan dan dikonsumsi secara serempak (simultan) pada waktu yang sama. Jika peserta didik membeli jasa maka akan berhadapan langsung dengan penyedia jasa pendidikan. Dengan demikian, jasa lebih diutamakan penjualannya secara langsung dengan skala operasi yang terbatas. Oleh karena itu, lembaga pendidikan dapat menggunakan strategi bekerja dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, atau melatih para penyaji jasa agar mereka mampu membina kepercayaan pelanggannya (peserta didik). c. Bervariasi (Variability) Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized out-put, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Ada tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa, yaitu: 1) Partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa. 2) Moral atau motivasi karyawan dalam melayani pelanggan. 3) Beban kerja perusahaan. Dalam lembaga pendidikan, ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan lembaga pendidikan sulit mengembangkan citranya. Akan tetapi dampak dari faktor-faktor tersebut dapat dikurangi melalui tiga strategi utama, yaitu: 1) Berinvestasi dalam seleksi, motivasi, dan pelatihan terhadap para stafstaf, dengan harapan bahwa staf yang terlatih dengan baik dan bermotivasi tinggi lebih mampu mematuhi prosedur standar dan menangani permintaan yang sifatnya unpredictable.

2) Melakukan industrialisasi jasa. Di sini lembaga pendidikan bisa membuat alternatif untuk membuat jaringan internet, memberikan penawaran jasa pendidikan lewat mesin ATM, dan bisa juga dengan cara meningkatkan konsistensi kinerja karyawan/staf. 3) Melakukan service costomization, artinya meningkatkan interaksi antara lembaga pendidikan dan masyarakat (siswa dan orang tua) sedemikian rupa sehingga jasa yang diberikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan individual setiap peserta didik. d. Bisa Hancur (Perishability) Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Apabila diperhatikan batasan dan karakteristik yang diutarakan di atas, ternyata dunia pendidikan merupakan bagian dari batasan tersebut. Dengan demikian, lembaga pendidikan termasuk dalam kategori sebagai lembaga pemberi jasa para konsumen, dalam hal ini siswa dan orang tua siswa. Mereka inilah yang berhak memberikan penilaian bermutu tidaknya keluaran (output) suatu lembaga pendidikan. e. Lock Of Ownership (Kunci Kepemilikan) Lock Of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang konsumen bisa memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat barang yang sudah dibelinya. Konsumen bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya kembali. Pada lembaga pendidikan masyarakat (siswa dan orang tua) tidak bisa memiliki lembaga tersebut. Akan tetapi masyarakat bisa memanfaatkan beberapa fasilitas yang disediakan oleh lembaga pendidikan.

2.3 Dimensi Kualitas Pelayanan pada Jasa Pendidikan

Kualitas jasa pendidikan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas pelayanan yang diperoleh atau diterima secara nyata oleh mereka dengan pelayanan yang sesungguhnya diharapkan. Jika kenyataan lebih dari yang diharrpkan, pelayanan dapat dikatakan bermutu. Sebaliknya jika kenyataan kurang dari yangdiharapkan, pelayanan dapat dikatakan tidak bermutu Namun apabila kenyataan samadengan harapan, maka kualitas pelayanan disebut memuaskan.

Dengan demikian, kualitas pelayanan dapat didefinisikan seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan para pelanggan atas layanan yang diterima mereka, dimensi jasa pendidikan tersebutdapat dijelaskan sebagai berikut : a) Bukti Fisik (tangible) Bukti fisik berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan yang tercantum dalam pasal Pasal 42 bab VII Standar Sarana danPrasarana Pendidikan yang berisi sebagai berikut : (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi dayadan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. b) Keandalan (reliability) Yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera atau cepat,akurat, dan memuaskan. c) Daya Tanggap (responsiveness) Yaitu kemauan/kesediaan para staff untuk membantu para peserta didik dan memberikan pelayannan yang cepat tanggap d) Jaminan (assurance)Yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, respek terhadap peserta didik,serta memiliki sifat dapat dipercaya, bebas dari bahaya dan keragu-raguan. e) Empati (empathy) Yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi dengan baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan peserta didiknya.

2.4 Strategi Pemasaran Jasa

Menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel (2001) terjemahan David Octaveria. Strategi pemasaran jasa adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju. Menurut Lynch seperti yang dikutip oleh Wibisono (2006, p. 50-51), Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut. Anthony dan Govindarajan (1995) juga menambahkan bahwa perencanaan strategik Merupakan suatu proses manajemen yang sistematis yang didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun mendatang (dalam Prasetyo dan Gomies, 2004, p. 8). Hasil keluaran dari proses tersebut adalah rencana atau keputusan strategi. Menurut Morrisey (1995:45), Strategi adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di perusahaan, para pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah. Henry Mintzberg menyatakan bahwa persoalan sebagaimana baiknya organisasi membuat rencana strategi, tetapi strategi yang berbeda mungkin akan muncul. Memulai dengan

strategi yang direncanakan atau yang diharapkan berhubungan dengan beberapa hal : Strategi yang diharapkan yang dapat direalisasikan yang disebut strategi dengan sengaja. Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan yang disebut strategi tak terealisasi. Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan disebut strategi darurat.

Menurut Payne yang dikutif oleh Ratih Hurriyati (2010:42)

Bahwa pemasaran jasa merupakan suatu proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian, manajemen pemasaran jasa merupakan proses penyelarasan sumber-sumber sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar. Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatan-kegiatan para pesaing. Fungsi pemasaran terdiri dari tiga komponen kunci, yaitu sebagai berikut : a. Bauran pemasaran (markting mix) Merupakan unsur-unsur internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi b. Kekuatan pasar Merupakan peluang dan ancaman eksternal dimana operasi pemasaran sebuah organisasi berinteraksi c. Proses penyelarasan Merupakan proses strategik dan manajerial untuk memastikan bahwa bauran pemasaran jasa dan kebijakan-kebijakan internal organisasi sudah layak untuk menghadapi kekuatan pasar.

Menurut pendapat Kerin dan Patenson yang dikutif oleh Buchari Alma (2009:261) mengungkapkan enam langkah proses yang kompleks dan saling berhubungan dalam strategi pemasaran, yaitu : 1. Defining the character of the organizations business. Perusahaan harus mendefinisikan bisnisnya secara jelas, konsumen yang ingin dituju, permintaan dan kebutuhan yang ingin dipenuhi

2.

Specifying the purpose of the organization. Dapat dilihat dari definisi bisnis yang dijalankannya. Apa yang ingin dicapai oleh organisasi dengan mengetahui terlebih dahulu peluang dan ancaman serta kemampuan dari perusahaan

3. Identifying organizational opportunities. Identifikasi peluang ini akan muncul dari analisa situasi lingkungan dengan kemampuan perusahaan menjawabnya, besarnya resiko dan ketersediaan sumber-sumber 4. Formulating produck market strategies. Dalam hal ini ditetapkan strategi pemasaran yang mana yan bghyujklg akan digunakan. Ini bermula dari pemilihan pasar yang hendak dituju dan bagaimana usaha mencapai pasar sasaran tersebut dengan menggunakan bauran pemasaran 5. Budgeting financial, production and human resources. Titik puncak dari keputusan strategis ini ialah muncul dalam bentuk penguasaan anggaran untuk perusahaan. Anggaran yang dipersiapkan secara sempurna akan menampilkan strategi pemasaran dengan tujuan yang terintegrasi untuk keseluruhan perusahaan 6. Developing reformulation and recovery strategis. Dalam hal ini perlu dikembangkan strategi formulasi dan strategi pemulihan. Perubahan-perubahan pasar dan prilaku dalam persaingan dalam secara periodik, kadang-kadang secara mendadak, jadi dibutuhkan penyesuaian. Secara garis besar, strategi pemasaran jasa yang pokok berkaitan dengan tiga hal berikut: 1. Melakukan diferensiasi kompetitif 2. Mengelola kualitas jasa 3. Mengelola produktivitas Melakukan Differensiasi Kompetitif Perusahaan jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-emptive dalam jangka panjang. Pre-emptive di sini maksudnya adalah implementasi suatu strategi yang baru bagi suatu bisnis tertentu, karena merupakan yang pertama maka dapat menghasilkan keterampilan atau aset yang dapat merintangi, mencegah atau menghalangi para pesaing untuk melakukan duplikasi atau membuat tandingannya.Perusahaan jasa dapat mendiferensiasikan dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbol-simbol dan merek yang

digunakan. Selain itu perusahaan dapat melakukan diferensiasi kompetitif dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui 3 aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa, yaitu melalui: 1. Manusia Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan cara merekrut dan melatih karyawan yang lebih mampu dan lebih dapat diandalkan dalam berhubungan dengan pelanggan, daripada karyawan pesaingnya. 2. Lingkungan Fisik Perusahaan jasa dapat mengembangkan lingkungan fisik yang lebih atraktif. 3. Proses Perusahaan jasa dapat merancang proses penyampaian jasa yang superior, misalnya home banking yang dibentuk oleh bank tertentu. Mengelola Kualitas Jasa Cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas jasa yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat tercapai dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan oleh para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expected service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived > expected), maka ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi. Tiga pakar pemasaran jasa, Leonard L. Berry, A. Parasuraman, dan Valerie A. Zeithaml melakukan penelitian mengenai customer-perceived quality pada empat industri jasa, yaitu retail banking, credit card, securities brokerage, dan product repair and maintenance. Dalam penelitian

tersebut, mereka mengidentifikasi 5 gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasaKelima gap tersebut adalah: 1. Gap antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Pada kenyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau memahami apa yang diinginkan para pelanggan secara tepat. Akibatnya manajemen tidak mengetahui bagaimana suatu jasa seharusnya didesain, dan jasa-jasa pendukung/sekunder apa saja yang diinginkan konsumen. Contohnya pengelola katering mungkin mengira para pelanggannya lebih mengutamakan ketepatan waktu pengantaran makanannya, padahal para pelanggan tersebut mungkin lebih memperhatikan variasi menu yang disajikan. 2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas jasa. Kadangkala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun suatu standar kinerja tertentu yang jelas. Hal ini bisa dikarenakan tiga faktor, yaitu tidak adanya komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa, kekurangan sumberdaya, atau karena adanya kelebihan permintaan. Sebagai contoh, manajemen suatu bank meminta para stafnya agar memberikan pelayanan secara cepat tanpa menentukan standar atau ukuran waktu pelayanan yang dapat dikategorikan cepat. 3. Gap antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Ada beberapa penyebab terjadinya gap ini, misalnya karyawan kurang terlatih (belum menguasai tugasnya), beban kerja melampaui batas, tidak dapat memenuhi standar kinerja, atau bahkan tidak mau memenuhi standar kinerja yang ditetapkan. Selain itu mungkin pula karyawan dihadapkan pada standar-standar yang kadangkala saling bertentangan satu sama lain, misalnya para juru rawat diharuskan meluangkan waktunya untuk mendengarkan keluhan atau masalah pasien, tetapi di sisi lain mereka juga harus melayani para pasien dengan cepat.

4. Gap antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Seringkali harapan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi perusahaan adalah apabila janji yang diberikan ternyata tidak dapat dipenuhi. Misalnya brosur suatu lembaga pendidikan menyatakan bahwa lembaganya merupakan yang terbaik; memiliki sarana kuliah, praktikum dan perpustakaan lengkap, dan staf pengajarnya profesional. Akan tetapi saat pelanggan datang dan merasakan bahwa ternyata fasilitas praktikum dan perpustakaannya biasa biasa saja (hanya memiliki beberapa ruang kuliah; jumlah komputer relatif sedikit; judul dan eksemplar buku terbatas), maka sebenarnya komunikasi eksternal yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut telah mendistorsi harapan konsumen dan menyebabkan terjadinya persepsi negatif terhadap kualitas jasa lembaga tersebut. 5. Gap antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan. Gap ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja/prestasi perusahaan dengan cara yang berlainan, atau bisa juga keliru mempersepsikan kualitas jasa tersebut. Misalnya seorang dokter bisa saja terus mengunjungi pasiennya untuk menunjukkan perhatiannya. Akan tetapi pasien dapat menginterpretasikannya sebagai suatu indikasi bahwa ada yang tidak beres berkenaan dengan penyakit yang dideritanya. Mengelola Produktivitas Ada enam pendekatan yang dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas jasa, yaitu: 1. Penyedia jasa bekerja lebih keras atau dengan lebih cekatan daripada biasanya. 2. Meningkatkan kuantitas jasa dengan mengurangi sebagian kualitasnya. 3. Mengindustrialisasikan jasa tersebut dengan menambah perlengkapan dan melakukan standardisasi produksi.

4. Mengurangi atau menggantikan kebutuhan terhadap suatu jasa tertentu dengan jalan menemukan suatu solusi berupa produk, seperti halnya TV menggantikan hiburan luar rumah, pakaian wash-and-wear mengurangi kebutuhan akan commercial laundries. 5. Merancang jasa yang lebih efektif. 6. Memberikan insentif kepada para pelanggan untuk melakukan sebagian tugas perusahaan.

BAB III

SEJARAH, VISI DAN MISI, SERTA TUJUAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS SYIAH KUALA 3.1 PENGANTAR
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala resmi di buka pada tahun 1996 sebagai sarana tempat menghasilkan, mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang professional di bidang arsitektur guna mendukung pembangunan dan meningkatkan teknologi khususnya di provinsi aceh dan di Indonesia pada umumnya. Jurusan arsitektur ini mulai di rintis pada tahun 1980-1981 yang di tandai dengn adanya pengiriman tenaga pengajar (dosen) ke institute Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya sebagai persiapan awal dan berlangsung dalam berapa angkatan. padaa tahun 1988 fakultas teknik unsyiah mengusulkan proposal pembukaan arsitektur ke dirjen dikti debdikbud RI di Jakarta. sambil menunggu izin, atas inisiatif dekan fakultas teknik dukungan dana dari pemda Tk.I aceh, dan juga mendapat sambutan dari rektor universitas syiah kuala serta dukungan dariinstitut teknologi sepuluh november Surabaya (ITS) sebagai unversitas Pembina, maka pada tahun ajarin 1988-1989, dibuka kelas khusus yang menampung sebanyak 21 mahasiswa yang di rekrut dari mahasiswa semester II jusrusan teknik sipil fakultas teknik universitas syiah kuala. Dengan tujuh orang staff pengajar (alumni jurusan arsitektur FTSP-ITS) dan rencana penambahan staff pengajar pada tahun tahun berikutnya, maka perkuliahan mulai dilakasanakan dengn prasara dan sarana seadanya pada pertengahan semester di datangkan dosen senior dari ITS Surabaya, ntuk menyelesaikan program sarjana (s1) di institute teknologi 10 november (ITS) Surabaya.sementara itu, masing masing dosen terus mempersiapkan diri untuk menempuh

program magister dan doctor baik di dalam maupun di luar negeri. Saat ini pendidikan di jurusan arsitektur telah memasuki tahun ke 15 dengan jumlah mahasiwa yang terdaftar sebanyak 500 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya dari sumatera. Hingga semester genap tahun ajaran 2012/2013 jurusan ini telah menghasilak sebanyak 400 orang sarjana teknik.

3.2 Tujuan Arsitektur Tujuan Jurusan Arsitektur adalah untuk menghasilkan sarjana Arsitektur yang memiliki dasar pengetahuan, sikap, ketrampilan dan kemampuan dalam bekerja sebagai tenaga professional di bidangnya serta memiliki kemampuan ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan lanjutan.

3.3 Sejarah/ Sekilas tentang Arsitektur Sekilas Fakultas Teknik Unsyiah

Oleh pejabat Rektor Universitas Syiah Kuala Kolonel M. Yasin (ketika itu selaku Pangdam I/Iskandar Muda) dengan surat ketetapannya tanggal 21 Mei 1963 Nomor Sekr/Usk/161963 membentuk sebuah panitia persiapan teknik kependidikan di fakultas Teknik.Perencanaan pembukaan fakultas Teknik tersebut dapat direalisir di tahun 1963 itu juga, maka panitia ketika itu telah mengeluarkan suatu pengumuman pada tanggal 3 juni 1963 Nomor 006/PFT/1963 tentang Penerimaan Calon Mahasiswa Fakultas Teknik yang pendaftarannya dimulai tanggal 10 juli1963. Pada pertama kalinya pendaftaran mahasiswa di tahun 1963 itu, terdaftar 113 orang calon rnahasiswa Fakultas Teknik dan terdiri dari 75 orang tamatan SMA-B dan 38 orang tamatan STM, di antaranya 4 orang wanita. Dalam waktu kurang lebih 2 bulan kemudian yakni tanggal 19 Agustus 1963 Rektor II Universitas Syiah Kuala (Drs Syamsudin Ishak) segera ke Jakarta untuk menguatkan dan melengkapi segala sesuatu yang berkenaan dengan persiapan pembukaan Fakultas Teknik tersebut. Panitia dan Pimpinan Universitas Syiah Kuala telah sepakat untuk menetapkan hari Peresmian Pembukaan Fakultas Teknik pada tanggal 2 September 1963, sejalan dengan memperingati Hari Pendidikan di Aceh.

Sejarah FT-Unsyiah Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala didirikan pada tahun 1963 dengan satu jurusan yaitu Teknik Sipil. Pada tahun 1967, mahasiswa sudah mencapai tingkat sarjana muda dan dosen yang ada pada waktu itu hanya mampu mengelola sampai tingkat tersebut. Dalam peningkatan mutu pendidikan, Fakultas Teknik telah berbenah diri untuk meningkatkan sumber daya manusia bagi staf pengajar. Sekarang ini, Fakultas Teknik telah mempunyai tiga orang guru besar, 30 orang Doktor dan lebih dari 70% telah bergelar Master. Pimpinan fakultas pada saat itu menjalin kerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta untuk menyelesaikan pendidikan mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah dari tingkat sarjana muda sampai menjadi sarjana. Tahap pertama dilakukan pada tahun 1967, tahap kedua tahun 1969, dan tahap ketiga tahun 1971. Pada tahun 1970 Fakultas Teknik Unsyiah mendapat bantuan dari Pertamina berupa gedung kuliah dan sejumlah peralatan laboratorium. Pada tahun 1977 dibuka dua Jurusan baru yaitu Teknik Mesin dan Teknik Kimia. Penyelesaian pendidikan sarjana untuk kedua jurusan dilaksanakan di ITS Surabaya melalui perjanjian kerjasama. Melalui hubungan kerjasama ini juga dilakukan penerimaan tenaga dosen yang dilakukan dengan mengirim mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah untuk dapat menyelesaikan tingkat sarjana di sana. Pada tahun 1996, Fakultas Teknik Unsyiah membuka lagi dua Jurusan baru yaitu Teknik Arsitektur dan Teknik Elektro. Dosen untuk kedua Jurusan ini sudah dipersiapkan lebih dahulu melalui kerjasama Fakultas Teknik Unsyiah dan ITS Surabaya. Pada tahun 1996 itu pula Fakultas Teknik Unsyiah membuka program Ekstensi dengan 3 program studi yaitu Teknik Sipil,

Teknik Mesin dan Teknik Kimia. Pada tahun 1999 mulai pula dibuka program Diploma-3, di mana pada tahun 2003 mendapat izin penyelenggaraan dari Dikti untuk 4 program studi yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro. Selanjutnya, pada tahun 2002 Fakultas Teknik Unsyiah membuka pula program Magister Teknik Sipil. Kemudian pada tahun 2004 Fakultas Teknik Unsyiah membuka pula program Magister Teknik Kimia. Setelah itu, pada tahun 2006 Magister Teknik Kimia juga membuka bidang Konsentrasi Teknologi dan Manajemen Lingkungan yang bekerjasama dengan Bapelda dan GTZ. Fakultas Teknik pada mula berdiri sampai dengan sekarang telah mengalami 17 kali perubahan pimpinan. Susunan struktur pimpinan di Fakultas Teknik Unsyiah dari mula sampai dengan sekarang adalah seperti berikut ini: 1. Tahun (1963-1964), Dekan: Drs. Marzuki Nyakman, PD-I: Ir. Abdul Muluk, PD-II: Ir. Sudarsono Tjokroseputro. 2. Tahun (1964-1968), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Abdul Muluk, PD-II: Ir. Haryoto dan PD-III: Drs. Soentadji Soedibyantoro. 3. Tahun (1968-1970), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Haryoto, PD-II: Ir. Musbar Ramali dan PD-III: Drs. Soentadji Soedibyantoro. 4. Tahun (1970-1973), Dekan: Ir. Sudarsono Tjokroseputro, PD-I: Ir. Soedibyo Oenoes, PD-II: Ir. Muhd. Ali Ismail dan PD-III: Ir. Musbar Ramali. 5. <![if !supportLists]>Tahun (1973-1975), Dekan: Ir. Haryoto, PD-I: Ir. Musbar Ramali, PD-II: Ir. Bustam Husin dan PD-III: Ir. M. Noor.<![endif]> 6. Tahun (1975-1977), Dekan: Ir. Haryoto, PD-I: Ir. Imran A. Rahman, PD-II: Ir. Bustam Husin dan PD-III: Ir. Masri St. Bandaro. 7. Tahun (1977-1980), Dekan: Ir. Muhd Ali Ismail, M. Eng., PD-I: Ir. Masri St. Bandaro, PDII: Ir. Buchari RA dan PD-III: Ir. Ismail Yusuf. 8. Tahun (1980-1983), Dekan: Ir. Muhd Ali Ismail, M. Eng., PD-I: Ir. Masri St. Bandaro, PDII: Ir. Buchari RA dan PD-III: Ir. Basri Abah. 9. Tahun (1983-1985), Dekan: Ir. Imran A Rahman, M.Eng, PD-I: Dr. Sutarto, M.Sc, PD-II: Ir. Cut Ranian, PD-III: Ir. M. Yusuf H. Benseh.

10. Tahun (1985-1988), Dekan: Ir. Imran A Rahman, M.Eng, PD-I: Dr. Sutarto, M.Sc, PD-II: Ir. Cut Ranian, PD-III: Ir. M. Yusuf H. Benseh. 11. Tahun (1988-1992), Dekan: Ir. Buchari RA, M.Eng, PD-I: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc, PDII: Ir. Basri Abah, PD-III: Ir. M. Affan AS. 12. Tahun (1992-1996), Dekan: Ir. Buchari RA, M.Eng, PD-I: Ir. Zouhrawaty Abdul Arief, M.Sc, PD-II: Ir. Basri Abah, PD-III: Ir. Agussalim, M.Sc. 13. Tahun (1996-1999), Dekan: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc , PD-I: Ir. Dirwan, SU, PD-II: Dr. Ir. Zainal Abidin Hrp, M.Sc, PD-III: Ir. Yusri Yahya. Setelah meninggal dunia PD-II karena kecelakan maka PD-II diganti oleh PD-III sedangkan yang menjadi PD-III pada masa itu yaitu Dr. Ir. Agussalim, M.Sc. 14. Tahun (1999-2003), Dekan: Ir. Thanthawi Jauhari, M.Sc , PD-I: Dr. Ir. Agussalim, M.Sc, PD-II: Ir. Jalaluddin Yunus, M.Sc, PD-III: Ir. Nurdin Ali Dipl. Ing, PD-IV: Ir. M. Yusuf H. Benseh. 15. Tahun (2003-2004), Dekan: Ir. Hasballah Abdullah, PD-I: Dr. Ir. Husaini, M.Sc, PD-II: Ir. Muslimsyah, M.Sc, PD-III: Dr. Ir. Balia Ahmad, M.Eng, PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc. Pada tanggal 26 desember 2004, Dekan dan PD-III meninggal dunia pada waktu gempa bumi dan Tsunami. 16. Tahun (2004-2005) pasca tsunami, Pelaksana tugas Dekan: Prof. Dr. Ir. Abdi A. Wahab, M.Sc (Rektor Unsyiah), Pelaksana tugas harian Dekan dan PD-I: Prof. Dr. Ir. Husaini, M.Sc, PD-II dan PD-III: Ir. Muslimsyah, M.Sc, PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc. 17. Tahun (2005-2008) Dekan: Prof. Dr. Ir. Husaini, M.Sc PD-I: Dr. Ir. Yuwaldi Away, M.Sc PD-II: Ir. Muslimsyah, M.Sc PD-III: Ir. Darwin Harun, MT PD-IV: Dr. Ir. Munirwansyah, M.Sc. Pada pertengahan januari 2006 PD-I dan PD-III sudah diusulkan ke Rektor Unsyiah dan sedang menunggu Surat Keputusan dari Rektor Unsyiah. 18. Tahun (2009 - Sekarang) : Dekan: Dr.Marwan Husin, M.Sc, PD-I: Ir. Mirza Irwansyah, M.Sc, Phd, PD-II: Ir. Syahrizal, MT

PD-III: Dr. Muhammad Ilhamsyah, ST,M.Sc PD-IV: Dr.Ir. Taufik Saidi, M.SC 3.4 marketing mix barang vs jasa

Marketing mix merupakan tools bagi marketer yg berupa program pemasaran yang mempertajam segmentasi, targeting dan positioning agar sukses. Ada perbedaan mendasar antara Marketing mix produk barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P: Product, Price, Place and Promotion. Sedang untuk jasa, keempat tahap tersebut masih kurang ditambah 3 lagi: People, Process and Physical Evident. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi dan konsumsi tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung. Karena elemen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, bila salah satu tidak tepat akan mempengaruhi keseluruhan.

3.5 Elemen Marketing Mix Jasa Pada Jurusan Arsitektur

Dalam melakukan analisa terhadap Marketing Jasa pada Jurusan Manajemen Fakultas Tehnik Universitas Syiah Kuala penulis menggunakan pendapat Kotler yang menyatakan 7 P yaitu: Product, Price, Promotion, Place, People, Process, and Physical Evident.

1. PRODUCT
Product merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat bagi konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam product adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari product itu saja tetapi membeli benefit dan value dari product itu yang disebut The offer. Terutama pada product jasa yang kita kenal tidak menimbulkan kepemilikan fisik kepada konsumen. Yang dimaksud dalam pembahasan product jasa disini adalah total product. Total product terdiri dari: (1) Core Product, merupakan fungsi inti dari product tersebut, (2) Expected Product, (3) Augmented Product,

(4) Potential Product.

Produk Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu Pendidikan Unsyiah Adapun produk yang terdapat pada jurusan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik dan Ilmu Pendidikan Unsyiah terdiri dari beberapa jurusan yaitu Jurusan Arsitektur Reguler S1 dan Jurusan Arsitektur Non-Reguler S1.

2.PRICE

Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa. Atau dapat juga diartikan sebagai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang dibutuhkan. Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang bersifat fleksibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan harga tertentu namun bisa juga tiba tiba meningkat atau turun tajam disesuaikan degan kondisi permintaan pasar. Harga merupakan alat untuk mengukur nilai suatu barang. Harga bagi produsen merupakan penentu bagi permintaan pasar dan mempengaruhi posisi pesaing perusahaan dalam merebut konsumen. Harga merupakan indikator daripada barang, oleh karena itu perlu berhatihati dalam menetapkan harga dan juga harus memperhatikan potensi pasar. Penetapan harga harus benar-benar diperhatikan agar harga yang telah ditetapkan tersebut mampu dijangkau oleh konsumen dan mampu memberikan keuntungan bagi perusahaan. Jadi baik perusahaan maupun konsumen sama-sama diuntungkan. Tujuan pricing antara lain yaitu survival, profit maxzimitation, sales maxzimitation, prestige, ROI (return on investment). Faktor-faktor yang mempengaruhi pricing: 1. Positioning jasa 2. Sasaran perusahaan 3. Tingkat persaingan 4. Life cycle jasa 5. Elastisitas permintaan 6. Struktur biaya 7. Shared resources 8. Prevailing economic condition 9. Service capacity

Metode dalam Pricing dapat dilakukan sebagai berikut 1. Cost-plus pricing 4. Loss leading pricing

2. Rate of return pricing 3. Competitive party pricing

5. Value-based pricing 6. Relationship pricing

Berikut Besaran Biaya atau Dana Pendidikan per Semester Teknik Arsitektur UNSYIAH
Kutipan Dana Pendidikan Per Semester Arsitektur UNSYIAH SPP Murni Dana Kelembagaan dan Kesehatan Jumlah Pembayaran Bagi Mahasiswa USMU Biaya Masuk pertama

NO

Dana Tambahan

Dana Pembangunan

1 A

S1- Reguler Jurusan/Prodi Teknik Arsitektur 750,000 700,000 1,450,000 5,000,000

2 A

S1-Non Reguler Jurusan/Prodi Teknik Arsitektur 750,000 700,000 1,450,000 25,000,000

Dana-dana diluar SPP seperti yang tersebut dalam table diatas hanya dikutip pada mahasiswa baru yaitu pada saat melakukan pembayaran SPP dan Dana Tambahan untuk pertama kalinya dan pengutipan dana diluar SPP ini tidak dilakukan lagi pada semester berikutnya.

3.PROMOTION
Promosi adalah usaha suatu perusahaan atau individu di dalam memberikan informasi dan mempengaruhi serta menarik konsumen secara langsung terhadap produk yang dihasilkan. Promosi adalah cara yang efektif untuk merebut konsumen di pasaran serta untuk memperkenalkan barang-barang baru kepada konsumen. Dan di dalam ilmu statistika pun terdapat adanya korelasi yang sangat kuat antara promosi terhadap hasil penjualan. Menurut Philip Khotler promotion tools dibedakan menjadi :

Advertising (periklanan) Suatu proses promosi barang yang dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

Personal selling (penjualan perorangan)

Suatu promosi yang dilakukan oleh para wiraniaga untuk membujuk dan sekaligus menjual produknya. Sales promotion (promosi penjualan) Suatu kegiatan yang bertujuan untuk membantu mendapatkan konsumen agar bersedia membeli produk barang ataupun jasa. Public relation (publisitas) Suatu promosi yang dilakukan melalui media komunikasi.

Marketer dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam promosi: a. Identifikasikan terlebih dahulu target audience-nya (berhubungan dengan segmentasi pasarnya). b. Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau untuk mengingatkan. c. Pengembangan pesan yang disampaikan, ini berhubungan dengan isi pesan (what to say), struktur pasar (how to say it logically), gaya pesan (creating a strong presence), sumber pesan (who should develop it). d. Pemilihan bauran komunikasi, apakah personal communication atau non personal communication

4. PLACE
Place adalah gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi (berhubungan dimana lokasi yang strategis dan bagaimana cara penyampaian jasa pada konsumen). Lokasi Lokasi berarti dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi: 1. Konsumen mendatangi perusahaan: Bila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau.

2. Pemberi jasa mendatangi konsumen: Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting, tapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas. 3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung: Berarti service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, surat. Dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi kedua belah pihak dapat terlaksana. Saluran Distribusi (Channel) Dalam penyampaian jasa ada tiga pihak yang terlibat yaitu: (1) service provider, (2) intermediaries, (3) customer. Untuk menentukan kualitas jasa yang diberikan, perusahaan dapat memilih saluran distribusi antara lain: 1.Direct Sales 2.Agent atau Broker 3.Agen/broker penjual atau pembeli 4.Franchises dan Contracted service deliverers. Baik lokasi maupun saluran pemilihannya bergantung pada kriteria pasar dan sifat jasa itu sendiri. Contoh jasa pengiriman barang, pasar menginginkan pengiriman yang cepat dan tepat waktu serta sifat barang tidak tahan lama, maka lokasi yang dipilih harus strategis (misalnya dekat pelabuhan) dan chanel yang dipilih sebaiknya direct sales supaya dapat terkontrol.

Place Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah memiliki tempat yang strategis dimana letaknya mudah dijangkau oleh semua mahasisiwa dan mahasiswinya,baik menggunakan transpostasi umum maupun menggunakan transportasi pribadi. Strategisnya Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah sanagat mengguntungkan bagi pihak akademis maupun mahasiswa dan mahasiswinya dimana para dosen/staf pengajar,staf karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya tidak harus menempuh jalan yang sulit untuk

mencapainya.adapun alamat Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah jalan Syeh Abdul Rauf Darussalam - Banda Aceh, Telp: (0651) 7412609 , Email: arsitektur_ftusk@yahoo.com

Periklanan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah Spanduk

Spanduk sering digunakan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah sebagai media promosi biasanya pada saat pembukaan pendaftaran mahasiswa baru Brosur Media ini juga sering digunakan Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah dan biasanya dibagikan pada calon mahasiswa yang mau melakukan pembelian pendaftaran Koran / Surat Kabar

Media ini merupakan media yang paling efektif untuk menyampaikan pesanya,setiap tahun Universitas Syiah Kuala menggunakan media ini sebagai alat promosi disaat menggumumkan penerimaan mahasiswa baru,baik waktu pendaftaran,jumlah mahasiswa yang diterima dari masing-masing fakultas sampai dengan penggumuman kelulusan.

a. Personal selling (penjualan perorangan) Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah Personal Selling yang biasa digunakan oleh Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah adalah dengan mengutuskan mahasiswa(i) atau para Alumninya Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah untuk mempromosikannya kepada siswa dan siswi SMA yang akan tamat dari sekolahnya. b. Sales promotion (promosi penjualan) Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah Jenis media ini sering dilakukan dengan cara pemberian Beasiswa Kepada Dosen/Staf pengajar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain Dosen/Staf pengajar bagi mahasiswa yang berprestasi biasanya juga diberikan beasiswa c. Public relation (publisitas)Jurusan Teknik Arsitektur Unsyiah Pada jenis media promosi ini terdapat beberapa macam yang dilakukan Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah antara lain

mengadakan event-event, melakukan hubungan dengan invertor baik dalam maupun luar negri, mengadakan Exhibitions/pameran, dan Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsyiah juga sering menjadi sponsori dalam acaraacara tertentu.

5.PEOPLE
People yang berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhikualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam people untuk mencapai kualitas berhubungan dengan seleksi, training, memotivasi dan manajemen sumber daya manusia. Pentingnya people dalam memberikan pelayanan berkualitas berkaitan dengan internal marketing. Internal marketing adalah interaksi antara setiap karyawan dan tiap departemen dalam satu perusahaan, ini bisa disebut juga internal customer. Ada 4 kriteria pengaruh aspek people yang mempengaruhi konsumen: (1) Contactors, people disini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.

(2) Modifier, mereka cukup sering berhubungan dengan konsumen tetapi tidak secara langsung mempengaruhi konsumen. Misalnya resepsionis.

(3) Influencers, mereka ini tidak secara langsung kontak dengan konsumen tetapi mempengaruhi kosumen dalam keputusan untuk membeli misalnya tim kreatif pembuatan iklan. (4) Isolateds, people disini tidak sering bertemu dengan konsumen dan juga tidak secara langsung ikut serta dalam Marketing mix. Misalnya karyawan bagian administrasi penjualan, EDP (Entry Data Processing). Dalam proses belajar mengajar seorang Dosen/Staf pengajar dalam menyampaikan jasanya harus melakukan kontak langsung kepada mahasiswanya.berikut nama-nama Dosen Jurusan Arsitektur:

1 NO NAMA STAF PENGAJAR Abdul Munir Ardian Ariatsyah Ashfa Azhar Abdullah Arif Burhan Nasution Bustari Cut Dewi Cut Nursaniah Dyah Erti Idawati Elysa Wulandari Erna Mutia Evalina Z Halis Agussaini Hilda Mufiaty Husnus Sawab Iin Rima Zahara Irfandi Irin Chaisarina Irzaidi Idris Izziah Khairul Huda Laila Qadri Laina Hilma Sari Masdar Jamaludin Mirza Fuadi Mirza Irwansyah Mirza Muftiadi Muhammad Haiqal Muslimsyah Nasrullah Ridwan Nizarli Riza Priandi Rizal Iskandar Safwan Siti Zulfa Yusni Sofyan Sylvia Agustina T.Alaidinsyah NIP GELAR AKADEMIK Dr MT MT MT MT MT MT.M.Sc MT Dr MT MT MUrbRgnLPln MT MB.Env MT ST MT M.Sc MSA Ph.D M.Eng MT ST MT Ir,MBA,MLA,P hd MT ST ST ST M.sc ST M.Eng MT MT Dr M.Si MT MUP M.Eng BIDANG KEAHLIAN JENJANG PENDIDIKAN Sains Arsitektur Arsitektur Lingkungan Perancangan Kota Perancangan Kota Sejarah dan Kritik Arsitektur Perumahan Permukiman Konservasi Arsitektur Rekayasa Struktur & Kontruksi Perumahan Permukiman Perkembangan Arsitektur Teknologi Bangunan Perencanaan Kota Perencanaan Kota Arsitektur Berkelanjutan Arsitektur Lingkungan Arsitektur Perencanaan Kota Teknologi Bangunan Sejarah & Kritik Arsitektur Interior Perencanaan Kota Arsitektur Lingkungan Sains Arsitektur Arsitektur Perencanaan Kota Perancangan Lansekap & Perancanaan Kota Transportasi Perkotaan Arsitektur Arsitektur Sains Arsitektur Arsitektur Sains Arsitektur Teknologi Bangunan Arsitektur Lingkungan Sejarah & Kritik Arsitektur Perencanaan Lansekap Teknologi Bangunan Perencanaan Kota Perumahan & Permukiman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

197207081998021001 196995738795380009 1965764738827383001 1965735211972220001 1970746398724838202 1969873279002393880 1978837619988822111 1967937281777288722 1979783726266262660 1982648287918277772 1978937664882777722 1967384729737488833 1987937665552266602 1978937483777388808 1987364555237738374 1978394837748848333 1973672888819288002 1987927378273883300 1982648287918277700 1978637488737373833 1982648287918000111 1988637726377366271 1983747282227738833 1987927378273883300 1987790765786985987 1987927378273883301 1987927378273883300 1987927378235298890 1987927378273880018 1987927378273883305 198792737827386577 1987927378273883300 1987927378273899865 1938726372663773387 1938726372663773387 1967364773882777383 1982648287918274352 1967647388299928883 1938726372663773387

1 40 41 42 43 44 45 Teuku ivan Yunita Arafah Zahriah Zahrul Fuady Zainuddin Zulfikar Taqiuddin 1967927322737772882 1976827366627720001 1978637288263777382 1982648287918278877 1977873827889345677 1982648287918271111 ST MT ST MT M.Sc S.Sn Arsitektur Perencanaan Kota Arsitektur Perumahan & Permukiman Perencanaan Kota Interior Desain

*Daftar Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Tehnik*

6.PROCESS

Proses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin sampai jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Proses dapat dibedakan menjadi 2 cara yaitu: 1. Complexity, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses. 2. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.

Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat 4 pilihan yang dapat dipilih marketer: 1. Reduced Divergence, dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktifitas dan kemudahan distribusi. 2. Increased Divergence, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah services yang diberikan. 3. Reduced Complexity, berarti cenderung lebih terspesialisasi. 4. Increase Complexity, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah services yang diberikan. Proses Jasa Pada Jurusan Arsitektur Unsyiah Berikut penulis uraikan tentang proses yang ditetaokan pada Jurusan Arsitektur Unsyiah mulai daripenerimaan mahasiswanya sampai dengan proses penyelesaian hingga menjadi seorang sarjana

A. Input

Pada proses input Jurusan Arsitektur Unsyiah melakukan proses penyaringan penerimaan mahasiswa baru yang telah lulus tes mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negri di mana

mahasiswa baru ini akan siap menjalankan perkuliahan di semester I sampai masa penyelesaian kuliah di semester VIII dan mahasiswa baru siap mematuhi peraturan akademik dan jurusan yang telah ditetapkan.

B. Proses Proses Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah mrnyelenggarakan perkuliahan di semester I sampai semester VIII.keputusan yang mendasar yang dibuat Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah sebuah program dan jasa yang ditawarkan pada mahasiswa, alumni,donator,dan

masyarakat.Karena jasa yang di berikan Jurusan Arsitektur Unsyiah termasuk jasa yang sifatnya pure service maka yang diberikan Jurusan Arsitektur Unsyiah adalah program jasa yang di dukung oleh sarana pendukung seperti ruang kuliah,meja kursi,papan tulis,buku-buku untuk menunjang aktivitas perkuliahan antara penyedia jasa (Jurusan Arsitektur Unsyiah) dan konsumen (mahasiswa) C.Sistem Pendidikan

1. Nilai Kredit Semester Fakultas teknik Jurusan Arsitektur Universitas Syiah Kuala sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) menerapkan Sistem Kredit Semester dalam pe-nyelenggaraan pendidikan. Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program. Untuk perkuliahan, nilai satu satuan Kredit Semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan dari tiga macam kegiatan per-minggu sebagai berikut: 1. Untuk mahasiswa: 50 menit acara tatap muka dengan tenaga pengajar secara terjadwal, misalnya dalam bentuk kuliah. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, misalnya membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal.

60 menit acara kegiatan akademik mandiri, misalnya mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan, atau menyelesaikan suatu rujukan (referensi).

2. Untuk tenaga pengajar: 50 menit acara tatap muka dengan mahasiswa dengan mahasiswa secara terjadwal. 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur. 60 menit pengembangan materi kuliah.

3. Nilai Kredit Semester Untuk Seminar dan Kapita Selekta Untuk matakuliah seminar dan kapita selekta, nilai satu SKS sama dengan acara 50 menit tatap muka perminggu. 4. Nilai Kredit Untuk Praktikum, Penelitian, Kerja Lapangan, Studio Perancangan, dan sejenisnya: Nilai Kredit Semester untuk praktikum di Laboratorium dan studio perancangan. Untuk praktikum di laboratorium dan studio perancangan, nilai satu kredit semester adalah beban tugas di laboratorium dan studio perancangan sebanyak 23 jam perminggu selama satu semester. Nilai Kredit Semester untuk Kerja Praktek. Beban tugas dilapangan sebanyak 4-5 jam perminggu selama satu semester. Nilai Kredit Semester Untuk Penelitian dan Penulisan Tugas Akhir dan sejenisnya Beban tugas sebanyak 3-4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan dianggap setara dengan 21-22 hari kerja.

5. Tujuan Umum Penerapan SKS Tujuan umum penerapan SKS pada TEKNIK Universitas Syiah Kuala untuk dapat memenuhi tuntutan pembangunan, karena dengan menggunakan system tersebut memungkinkan penyajianprogram pendidikan yang beraneka ragam dan luwes, sehingga terbukanya kemungkinan yang lebih luas kepada mahasiswa untuk dapat memilih program studi, jenjang profesinya masing-masing sesuai dengan tuntutan pembangunan. 6. Tujuan Khusus Penerapan SKS Tujuan khusus penerapan SKS adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. 2. Untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa supaya dapat mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya. 3. Untuk mewujudkan segala kemungkinan supaya sistem pendi-dikan dengan input dan output jamak dapat dilaksanakan. 4. Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat. 5. Untuk menciptakan supaya sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. 6. Untuk mewujudkan terjadinya kemungkinan pengalihan (transfer) kredit antar program studi, jurusan atau bahkan antar fakultas dalam lingkungan Unsyiah. 7. Untuk merealisasikan terjadinya kemungkinan perpindahan mahasiswa TEKNIK Unsyiah, baik antar jurusan, fakultas maupun antar perguruan tinggi lain, atau terjadi kemungkinan sebaliknya. Secara normal semester dipilah atas semester ganjil dan semester genap. Semester ganjil adalah satuan waktu kegiatan akademik yang berlangsusng pada bulan Juli-Desember, sedangkan semester genap berlangsung pada bulan Januari-Juni tiap tahun. Dan yang harus anda ketahui fakultas Teknik Jurusan Arsitektur tidak ada yang namanya semester pendek(SP). Jadi bila mau memperbaiki nilai, harus dengan cara mengambil matakuliah tersebut, seperti kita mengambil di semester-semester

2. Beban Studi

Beban studi mahasiswa pada semester ganjil dan genap tahun pertama ditetapkan sebesar 19-21 SKS, yang harus diselesaikan dalam bentuk paket. Untuk semester-semester berikutnya, beban studi mahasiswa ditetapkan berdasarkan indeks Prestasi Semester (IPS) yang diperolehnya. Beban studi mahasiswa mahasiswa minimum program sarjana adalah 144 SKS yang dijadwalkan dalam 8 semester dengan masa penyelesaian maksimum 14 semester.

3.Kartu Rencana Studi (KRS)

Kartu Rencana Studi (KRS) adalah daftar matakuliah yang diisi oleh mahasiswa sesuai dengan SKS yang diizinkan berdasarkan Indeks Prestasi semester sebelumnya. Pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dilakukan dengan mengikuti kegiatan sebagai berikut:

a. Waktu Pengisian KRS.

Menjelang dimulainya kegiatan studi pada tiap semester sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan, mahasiswa diharuskan memilih mata kuliah yang diikutinya pada semester bersangkutan. Pemilihan mata kuliah tersebut dilakukan dibawah bimbingan dosen wali atau ketua program studi (apabila dosen wali berhalangan) dengan memperhatikan prestasi akademik yang dicapai pada semester sebelumnya. Mata kuliah yang dipilih dicantumkan dalam KRS. Mahasiswa dianjurkan untuk memilih mata kuliah pada semester awal terlebih dahulu kecuali ada alasan tertentu untuk memilih mata kuliah pada semester lanjutan. Khusus bagi mata kuliah yang berprasyarat hanya dapat diambil jika segala persyaratan yang menyertainyasudah dapat dipenuhi. Mata kuliah berprasyarat ini misalnya mata kuliah berlanjut, praktikum, PPL dan sebagainya.

b. Lembar KRS

Pengisian KRS dilakukan secara online. Hasil cetakan KRS online tersebut dikonsultasikan dengan dosen wali dan disahkan oleh ketua program studi. 1. Konsultasi pengisian KRS tidak boleh diwakilkan kepada orang lain, kecuali jika kondisi menghendakinya, misalnya mahasiswa yang bersangkutan sakit atau berada diluar kampus karena tugas dari fakultas. 2. Pengisian KRS yang diwakilkan harus disertai dengan surat kuasa yang diketahui oleh ketua program studi masing-masing. 3 Mahasiswa yang IP semester sebelumnya < 1,5 harus membawa surat pernyataan, yang menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut telah melakukan konseling dari Pusat Bimbingan Konseling Unsyiah sebelum mengisi KRS. 4 Lembar KRS online yang telah dicetak harus ditandatangani oleh dosen wali dan ketua program studi.

5 Lembar KRS online yang telah dicetak dan ditandatangani selanjutnya diserahkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (dosen wali, ketua program studi, dan mahasiswa yang bersangkutan).

4.Sistem Penilaian Hasil Ujian

Komponen penilaian terdiri dari kuis, tugas (dan praktikum jika praktikum merupakan bagian dari mata kuliah yang bersangkutan), ujian tengah semester, dan ujian akhir semester (final). Cara penilaian dapat dilakukan dalam bentuk ujian lisan, tertulis, presentasi, tugas, seminar, penulisan karya tulis, ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk ujian tersebut. Bobot penilaian untuk setiap bentuk ujian dalam suatu mata kuliah ditentukan secara proporsional sesuai dengan beban materi yang diujikan berdasarkan peraturan/ketentuan yang ditetapkan. Penetapan bobot penilaian adalah oleh dosen atau Prodi masing-masing, misalnya untuk Kuis 10%, Tugas (termasuk praktikum jika ada) 20%, Ujian Tengah Semester 30%, dan Ujian Akhir Semester (Final) 40%. Atau dapat pula dosen memberikan penilaian terhadap Partisipasi mahasiswa dalam kelas/kelompok misalnya dengan bobot 5 %, sehingga bobot untuk komponen lain berkurang (disesuaikan). Mahasiswa yang disebabkan oleh kondisi tertentu tidak mengikuti ujian maka berdasarkan pertimbangan dosen pengampu mata kuliah dapat memberikan ujian susulan,yang dilaksanakan sebelum batas waktu penyerahan Daftar Peserta dan Nilai Akhir (DPNA) kepada Prodi. Untuk dapat mengikuti ujian akhir semester, mahasiswa harus memiliki kehadiran 75% dari total kehadiran atau tatap muka yang diwajibkan. Ujian akhir semester untuk mata kuliah tertentu tidak dilaksanakan jika dosen mengajar kurang dari 75% dari total kehadiran yang seharusnya. Seluruh mahasiswa untuk mata kuliah tersebut diberikan nilai C+.

5.Konversi Nilai

Nilai akhir untuk setiap mata kuliah merupakan indikator dari prestasi akademik yang dicapai oleh seorang mahasiswa dan diberikan tugas atas dasar penilaian terhadap semua ujian yang diadakan sepanjang semester dengan memperhitungkan bobot nilai yang ditetapkan

sebelumnya. Nilai akhir untuk mata kuliah dalam bentuk angka dikonversikan dengan cara tertentu ke dalam bentuk huruf. Konversi nilai dilakukan dengan cara sebagai berikut. Nilai ujian mahasiswa dalam bentuk angka (dari skala 0-100) diubah ke dalam bentuk huruf dengan berpedoman kepada metoda Penilaian Acuan Patokan (PAP). TEKNIK menganut dua variasi yaitu PAP sedang dan PAP tinggi yakni sebagai berikut:

Tingkat Kompetensi Sedang (Varian 1) A > 85 75 < B+ < 85 65 < B < 75 55 < C+ < 65 45 < C < 55 35 < D < 45 E < 35 6. Kurikulum Jurusan Arsitektur 1. Struktur Mata Kuliah

Tingkat Kompetensi Tinggi (Varian II) A > 87 78 < B+ < 87 69 < B < 78 60 < C+ < 69 51 < C < 60 41 < D < 51 E < 41

Jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) minimum yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa Jurusan Arsitektur adalah 145 SKS. Menurut tujuan structural, SKS tersebut dikelompokkan ke dalam 7 kelompok seperti yang diperlihatkan pada table di bawah ini:

No 1 2 3 4 5 6

KELOMPOK Mata Kuliah Humaniora Mata Kuliah Dasar Ilmu Mata Kuliah Dasar Arsitektur Mata Kuliah Studio Perancangan Mata Kuliah Tugas Akhir Mata Kuliah Penunjang Total SKS Inti 17 13 37 39 11 7 124

SKS Institusional 4 6 9 4 19 42

Total 17 17 43 48 15 26 166

Perincian beban SKS menurut komponen/kelompok mata kuiah dan jumlah maksimal nilai D sesuai dengan masing-masing kelompok mata kuliah yang diperbolehkan adalah sebagai berikut:
Komponen/kelompok mata kuliah Jumlah SKS maksimum Nilai D 2 3 2 7

Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB) Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) Jumlah

2. Ekuivalensi Matakuliah untuk Kurikulum 2009-2013


SM I I I II I II I II I I II III III Kurikulum 2005-2009 Mata kuliah Lama Pendidikan Pancasila Bahasa Indonesia Estetika Bentuk I Estetika Bentuk II Menggambar Arsitektur Teknik Komunikasi Arsitektural Mekanika Rekayasa I Mekanika Rekaysa II Fisika Dasar Matematika Teknik I Fisika Bangunan I Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Perancangan Ruang dalam SK S 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 SM VII I I II I I IV IV V II III V VI III IV IV IV VIII KURIKULUM 2009-2013 Mata Kuliah Baru Hilang Bahasa Indonesia Studio Estetika Bentuk Studio Teknik Arsitektur Mekanika Rekayasa Komunikasi KET SKS 0 3 4 4 4 0 2 3 3 2 2 5 0 3 3 3 5 3 3 3 0 3 -2 +1 0 -1 0 -2 -1 +1 +1 +2

Hilang Matematika Teknik I Fisika Bangunan I Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Arsitektur Ruang Dalam I Arsitektur Ruang Dalam II Studio Perancangan Arsitektur I Hilang Fisika Bangunan II Ilmu Kealaman Dasar Pendidikan Agama Studio Perancangan Arsitektur II Perancangan Tapak Analisis Struktur Sains dan Utilitas Hilang Pendidikan Kewarganegaraan

III III III IV IV IV IV IV IV VI IV V

Studio Perancangan Arsitektur I CAD I Fisika Bangunan II Ilmu Kealaman Dasar Pendidikan Agama Studio Perancangan Arsitektur II Perancangan Tapak Analisis Struktur Utilitas Sains Arsitektur Hukum Pranata Pembangunan Pendidikan Kewarganegaraan

3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

+2 -2 +1 +1 +1 +2 +1 +1 -1 -2 +1

1 V V V V VII V V VI VI VII VI VI VI VI VI VI VII VII VII VII VIII VIII VIII Studio Perancangan Arsitektur III Sejarah dan Teori Ars. Abad XX Struktur dan Bentuk Pengantar Penelitian Arsitektur Seminar Arsitektur Lansekap CAD II Teori Arsitektur Struktur Bangunan terpadu I Struktur Bangunan Terpadu II Perumahan & Permukiman I Perancangan Kota Manajemen Proyek Ekonomi Bangunan Tidak Ada Tidak Ada Praktek Profesi Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Stadium General Pengabdian Masyarakat Pendidikan Kewirausahaan & Profesionalisme 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 0 0 2 0 0 0 2 3 3 IV IV III VIII Studio Perancangan Arsitektur III Arsitektur Modern dan Post Modern Struktur dan Bentuk Penelitian dan Seminar 5 3 3 4 +1 +1 +1 -1

VI V V

Perancangan Lansekap Hilang Teori Arsitektur Struktur Bangunan Terpadu

3 0 3 3

+1 -2 +1 -3

VI V VI VI VI VII VII VII VII VIII VIII

Perumahan & Permukiman I Teori Perancangan Kota Ekonomi dan Manajemen Proyek Sustainable Arsitektur Arsitektur Islam Praktek Profesi Arsitektur Prilaku Konservasi Arsitektur dan Kawasan Photography Hilang Pengabdian Masyarakat Kewirausahaan dan Profesi

3 3 2 3 3 3 3 3 3 0 2 2

+1 +1 -2 +3 +3 +1 +3 +3 +3 -2 -1 -1

3. Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Struktur kurikulum jurusan Arsitektur No 1 2 3 4 5 6 Kode FTU 005 MPK 007 MPK 008 MPK 009 MBB 008 JTA 108 MATAKULIAHHUMANIORA Mata Kuliah Bahasa Inggris Teknik Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Agama Ilmu Sosial dan Budaya dasar Ilmu Kealaman Dasar Jumlah Kelompok MPK MPK MPK MPK MBB MBB SKS 2 3 3 3 3 3 17 Ket Inti Inti Inti Inti Inti Inti

No 1 2

Kode JTA 010 JTA 093

MATA KULIAH DASAR ILMU Mata Kuliah Kelompok Matematika Teknik II MKK Fisika Bangunan I MKK

SKS 3 3

Ket Inti Inti

1 3 4 5 6 JTA 096 JTA 099 JTA 100 JTA 128 Mekanika Rekayasa Tegnologi Bahan Fisika Bangunan II Matematika Teknik I Jumlah MKK MKK MKK MKK 4 2 3 3 18 Institusional Inti Inti Inti

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Kode JTA 002 JTA 063 JTA 069 JTA 095 JTA 98 JTA 102 JTA 107 JTA 111 JTA 113 JTA 123 JTA 055 JTA 090 JTA 105 JTA 109 JTA 112 JTA 129 JTA 130

MATA KULIAH DASAR ARSITEKTUR Mata Kuliah Kelompok Pengantar Arsitektur MKK Arsitektur Pra Modern MKK Arsitektur Nusantara MKK Azas dan Metode Perancangan MKK Arsitektur I Azas dan Metode Perancangan MKK Arsitektur II Arsitektur Modern dan Post Modern MKK Arsitektur Ruang Dalam I MKK Teori Arsitektur MKK Arsitektur Ruang Dalam II MKK Falsafah Arsitektur MKK Kontruksi Bangunan II MKB Kontruksi Bangunan I MKB Analisa Struktur MKB Teori Perancanaan Kota MKB Struktur Bangunan Terpadu MKB Struktur & Bentuk MKB Ekonomi dan Manajemen Proyek MPB Jumlah

SKS 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 52

Ket Inti Inti Inti Inti Inti Inti Institusional Inti Institusional Inti Inti Inti Inti Inti Inti Inti Institusional

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kode JTA 091 JTA 104 JTA 081 JTA 092 JTA 094 JTA 097 JTA 103 JTA 110 JTA 115 JTA119 JTA 124 JTA 117

MATA KULIAH STUDIO PERANCANGAN Mata Kuliah Kelompok SKS Studio Estetika Bentuk MKK 4 Perancangan Tapak MKK 3 Studio Perancangan Arsitektur V MKB 5 Studio Teknik Komunikasi Arsitektur MKB 4 Studio Perancangan Arsitektur I MKB 5 Studio Perancangan Arsitektur II MKB 5 Studio Perancangan Arsitektur III MKB 5 Studio Perancangan Arsitektur IV MKB 5 Perumahan Pemukiman I MKB 3 Perancangan Kota MKB 3 Perumahan Pemukiman II Perancangan Lansekap Jumlah MKB MKB 3 3 48

Ket Inti Inti Inti Inti Inti Inti Inti Inti Inti Institusional (Pil) Institusional (Pil) Institusional (Pil)

1 MATA KULIAH TUGAS AKHIR Mata Kuliah Kelompok Tugas Akhir MKB Penelitian dan Seminar MKB Praktek Profesi MPB Jumlah MATA KULIAH PENUNJANG Mata Kuliah Kelompok Kewirahusaan & Profesi MBB Penganbdian Masyarakat / KKN MBB Pengantar dan Aplikasi Komputer Sain dan Utilitas Apresiasi Arsitektur Sustainable Arsitektur Arsitektur Islam Arsitektur Perilaku Konservasi Arsitektur dan Kawasan Fotografi MKK MKK MPB MPB MPB MPB MPB MPB

No 1 2 3

Kode JTA 089 JTA 121 JTA 120

SKS 8 4 3 15

Ket Inti Institusional Inti

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kode FTU 006 FTU 007 USK 004 JTA 106 JTA 087 JTA 116 JTA 118 JTA 125 JTA 126 JTA 127

SKS 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3

Ket Inti Instutisional (Pil) Instutisional Inti Inti Instutisional (Pil) Instutisional (Pil) Instutisional (Pil) Instutisional (Pil) Instutisional (Pil)

Jumlah 26 *Distribusi Mata Kuliah Berdasarkan Struktur kurikulum jurusan Arsitektur*

4. Distribusi Mata kuliah Berdasarkan Kompetensi Pendidikan Tinggi

1. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

No 1 2 3 4

Kode FTU 005 MPK 007 MPK 008 MPK 009

Mata Kuliah Bahasa Inggris Teknik Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Pendidikan Agama Jumlah

SKS 2 3 3 3 11

2. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

No 1 2 3 4

Kode FTU 006 FTU 007 MBB 008 JTA 108

Mata Kuliah Kewirausahaan & Profesi Pengabdian Masyarakat / KKN Ilmu Social dan Budaya Dasar Arsitektur dan Lingkungan Jumlah

SKS 2 2 3 3 10

3. Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan (MKK)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Kode USK 004 JTA 002 JTA 010 JTA 063 JTA 069 JTA 091 JTA 093 JTA 095 JTA 096 JTA 098 JTA 099 JTA 100 JTA 102 JTA 104 JTA 106 JTA 107 JTA 111 JTA 113 JTA 123

Mata Kuliah Pengantar dan Aplikasi Komputer Pengantar Arsitektur Matematika Teknik II Arsitektur Pra Modern Arsitektur Nusantara Studio Estetika Bentuk Fisika Bangunan I Azas dan Metode Perancangan Arsitektur I Mekanika Rekayasa Azas dan Metode Perancangan Arsitektur II Teknologi Bahan Fisika Bangunan II Arsitktur Modern dan Post Modern Perancangan Tapak Sains dan Uitilitas Arsitektur Ruang Dalam I Teori Arsitektur Arsitektur Ruang Dalam II Falsafah Arsitektur

SKS 2 2 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2

1 20 JTA 128 Matematika Teknik I Jumlah 2 52

4. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

Kode JTA 055 JTA 081 JTA 089 JTA 090 JTA 092 JTA 094 JTA 097 JTA 103 JTA 105 JTA 109 JTA 110 JTA 112 JTA 115 JTA 119 JTA 121 JTA 124 JTA 129 JTA 177

Mata kuliah Kontruksi Bangunan II Studio Perancangan Arsitektur V Tugas Akhir Kontruksi Bangunan I Studio Teknik Komunikasi Arsitektur Studio Perancangan Arsitektur I Studio Perancangan Arsitektur II Studio Perancangan Arsitektur III Analisa Struktur Teori Perancangan Kota Studio Perancangan Arsitektur IV Struktur Bangunan Terpadu Perumahan dan Permukiman I Perancangan Kota Penelitian dan Seminar Perumahan dan Seminar Struktur & Bentuk Perancangan Lansekap Jumlah

SKS 3 5 8 3 4 5 5 5 3 3 5 3 3 3 4 3 3 3 71

5. Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB)

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Kode JTA 087 JTA 116 JTA 118 JTA 120 JTA 125 JTA 126 JTA 127 JTA 130

Mata Kuliah Apresiasi Arsitektur Sustainable Arsitektur Arsitektur Islam Praktek Profesi Arsitektur Perilaku Konservasi Arsitektur dan Kawasan Proyek Fotografi Ekonomi dan Manajemen Jumlah

SKS 2 3 3 3 3 3 3 2 22

5 . Standard an Peta Kompetensi MataKuliah Jurusan Arsitektur

No

Kode

Mata Kuliah 1 2

Elemen Kompetensi 3 4 5 6 7 8 9

10

11

6. Mata Kuliah pengembangan Kepribadian (MPK) 1 FTU 005 Bahasa Inggris Teknik 2 MPK 007 Pendidikan Kewarganegaraan 3 MPK 008 Bahasa Indonesia 4 MPK 009 Pendidikan Agama 7. Mata kuliah berkehidupan Bermasyarakat (MBB) 1 FTU 006 Kewirausahaan & Profesi 2 FTU 007 Pengabdian Masyarakat /KKN 3 MBB 008 Ilmu Sosial dan Budaya Dasar 4 JTA 108 Ilmu kealaman Dasar 8. Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan (MKK) 1 USK 004 Pengantar dan Aplikasi Komputer 2 JTA 002 Pengantar Arsitektur 3 JTA 010 Matematika Teknik II 4 JTA 063 Arsitektur Pra Modern 5 JTA 069 Arsitektur Nusantara 6 JTA 091 Studio Estetika Bentuk 7 JTA 093 Fisika Bangunan I 8 JTA 095 Azas dan Metode Perancangan arsitektur I 9 JTA 096 Mekanika Rekayasa 10 JTA 098 Azas dan Metode Perancangan arsitektur II 11 JTA 099 Teknologi Bahan 12 JTA 100 Fisika Bangunan II 13 JTA 102 Arsitektur Modern dan Post Modern 14 JTA 104 Perancangan Tapak 15 JTA 106 Sain dan Utilitas 16 JTA 107 Arsitektur Ruang Dalam I 17 JTA 111 Teori Arsitektur 18 JTA 113 Arsitektur Ruang Dalam II 19 JTA 123 Falsafah Arsitektur 20 JTA 128 Matematika teknik I 9. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) 1 JTA 055 Kontruksi Bangunan II 2 JTA 081 Studio Perancangan Arsitektur V 3 JTA 089 Tugas Akhir 4 JTA 090 Kontruksi Bangunan I 5 JTA 092 Studio Teknik Komunikasi Arsitektur 6 JTA 094 Studio Perancangan Arsitektur I 7 JTA 097 Studio Perancangan Arsitektur II 8 JTA 103 Studio Perancangan Arsitektur III 9 JTA 105 Analisa Struktur

1 10 JTA 109 Teori perancangan Kota 11 JTA 110 Studio Perancangan Arsitektur IV 12 JTA 112 Struktur Bangunan Terpadu 13 JTA 115 Perumahan dan Permukiman I 14 JTA 119 Perancangan Kota 15 JTA 121 Penelitian dan Seminar 16 JTA 124 Perumahan dan Permukiman II 17 JTA 129 Struktur & Bentuk 18 JTA 177 Perancangan Lansekap 10. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) 1 JTA 087 Apresiasi Arsitektur 2 JTA 116 Sustainable Arsitektur 3 JTA 118 Arsitektur Islam 4 JTA 120 Praktek Profesi 5 JTA 125 Arsitektur Perilaku 6 JTA 126 Konservasi Arsitektur dan Kawasan 7 JTA 127 Fotografi 8 JTA 130 Ekonomi dan Manajemen Proyek

Elemen Kompetensi Kurikulum pada Jurusan Arsitektur Fakultas teknik Unsyiah : 1. Mampu menerapkan ilmu dasar, ilmu dasar teknik, dan teknologi 2. Mampu merancang dan melakukan eksperimen serta menganalisa data 3. Mampu merancang system dan kpmponennya 4. Memahami tanggung jawab dan etika profesi 5. Dapat bekerjasama dalam kelompok multi disipliner 6. Mampu mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan permasalahan rekayasa 7. Mampu berkomunikasi secara efektif 8. Berwawasan luas sehingga menyadari dampak teknologi dalam cakupan local dan global 9. Memiliki kesadaran dan kemampuan untuk terus belajar 10. Memiliki pengetahuan tentang permasalahan rekayasa terkini 11. Mampu dan terampil menggunakan metode rekayasa yang mutakhir

6.Bimbingan Akademik

1. Untuk membantu keberhasilan studinya, mahasiswa perlu mendapatkan bimbingan akademik secara teratur, terpadu, dan menyeluruh dari dosen wali. 2. Jumlah mahasisawa yang dibimbing oleh seorang dosen wali tergantung pada kondisi dalam lingkungan masing-masing jurusan. 3. Tugas Dosen Wali (Pembimbing Akademik): - Memberikan konsultasi dan bimbingan kepada mahasiswa yang dibimbingnya dalam menyusun rencana studi pada permulaan setiap semester agar mahasiswa dapat belajar lebih efektif dan seimbang dengan kemampuan yang dimilikinya. - Memantau perkembangan studi mahasiswa, memantau permasalahan mahasiswa dalam perkuliahan dan di luar perkuliahan, konsultasi usul beasiswa, dan pemilihan topik seminar dan skripsi. - Dapat pula Memberikan pertimbangan kepada Pimpinan Fakultas/Jurusan/Program Studi/Unit Pelaksana Program dan pihak-pihak lain terhadap mahasiswa yang dibimbingnya.Meninggalkan Kegiatan Akademik 4. Untuk menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan diatas, maka mahasiswa dwajibkan melakukan pertemuan secara terstruktur, minimum 4x dalam satu semester.

7. Asistensi

Dalam rangka melancarkan kegiatan praktikum, studio arsitektur, dan perkuliahan, maka setiap praktikum maupun matakuliah dapat dibentuk tim asistensi. Kegiatan praktikum dan studio arsitektur akan dibantu asisten laboratorium/studio dan kegiatan perkuliahan akan dibantu oleh asisten kuliah. Tim asistensi akan dipimpin oleh ketua/coordinator laboratorium/studio. Berikut ketentuan yang berlaku untuk asistensi: 1. Asistensi laboratorium/studio, diangkat dari mahasiswa senior. 2. Asistensi kuliah, adalah staf pengajar dengan jabatan asisten ahli. 3. Dosen yang sekurang-kurangnya mempunyai jabatan fungsional lector kepala dapat mengusulkan penunjuk asisten dalam matakuliah yang diasuh.

1 8.Praktikum

Praktikum merupakan suatu tugas atau pekerjaan untuk memberikan ketrampilan sesuai dengan matakuliah yang bersangkutan. Kegiatan praktikum terdiri dari pekerjaan di laboratorium, responsi dengan asisten laboratorium, response dengan dosen pembimbing dan penulisan laporan. Asistensi laboratorium berasal dari kalangan mahasiswa senior. Dosen pembimbing disyaratkan minimal berjabatan Lektor atau berpendidikan S2 atau S3. Dalam pelaksanaanya, materi praktikum ini di atur menurut kubutuhan praktikum.

9.Kerja Praktek

Seorang mahasiswa dapat melakukan Kerja Praktek setelah menyelesaikan minimal 100 SKS matakuliah dengan IPK > 2,00. Lama Kerja Praktek adalah 2 bulan di lapangan yang diikuti dengan pembuatan Laporan Kerja Praktek yang harus diselesaikan pada semester yang sama dengan kualifikasi sebagai berikut: a. Berpendidikan S2 atau S3 b. Berpendidikan S1 dengan jabatan Lektor c. Berpendidikan S1 dengan jabatan Asisten Ahli minimal selama 2 tahun.
10.Tugas Akhir (TGA)

Tugas Akhir berbentuk pembuatan laporan dengan bobot 4-8 SKS, dan diwajibkan kepada mahasiswa pada tahapan akhir masa studinya. Perpanjangan masa Tugas Akhir dapat dilakukan maksimal 1 semester dengan pertimangan dan alasan yang diajukan oleh dosen pembimbing. Penilaian Tugas Akhir dilakukan melalui seminar dihadapan Panitia Ujian Tugas Akhir yang ditetapkan dengan surat keputusan Ketua/Sekretaris Jurusan. Panitia seminar terdiri dari seorang ketua (moderator), dua atau tiga dosen pembahasas, dan dosen pembimbing dan copembimbing. Ujian Tugas Akhir dilaksanakan setelah mahasiswa memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan dengan menunjukkan bukti pembayaran SPP

b. Telah menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang disetujui oleh dosen pembimbing untuk diseminarkan. c. Prestasi dan nilai dari matakuliah: 1. IPK > 2,00 2. Nilai D sebesar 7-8 SKS sesuai dengan ketentuan masing-masing Jurusan. 3. Tidak ada nilai E Seminar juga dihadiri oleh mahasiswa yang berminat. Buku laporan Tugas Akhir yang telah diseminarkan dan distujui oleh Jurusan dan Fakultas, harus diserahkan kepada Perpustakaan Universitas, Fakultas, dan Jurusan masing-masing 1 (satu) eksemplar untuk dokumentasi.

11.Skripsi

Skripsi diujikan setelah mahasiswa lulus semua mata kuliah yang harus diselesaikan sesuai kurikulum, dan telah lulus uji kemampuan/kompetensi dasar. Pada saat pendaftaran ujian skripsi mahasiswa harus menyerahkan sertifikat TOEFL yang dikeluarkan oleh Pusat Bahasa Unsyiah atau Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, TEKNIK Unsyiah satu tahun terakhir.Yudisium Sarjana

12.Yudisium

1. Pada saat pendaftaran untuk yudisium, mahasiswa harus menyerahkan nilai TOEFL Institusional yang masih berlaku dengan skor minimal 475. 2. Mahasiswa yang telah memenuhi semua persyaratan bagi penyelesaian program studi sarjana akan diberikan predikat yudisium Pujian, Sangat Memuaskan dan Memuaskan masingmasing dengan persyaratan sebagai berikut:

Predikat kelulusan Pujian Sangat memuaskan Memuaskan IPK 3,51 4,00 2,76 3,50 2,00 2,75

Ketentuan Masa studi* Sarjana: n + 1 semester Sarjana: n + 3 semester

* n adalah masa studi normal sesuai dengan beban studi* 3. Pemberian predikat yudisium pujian untuk program diploma dan sarjana ditentukan juga dari terpenuhinya persyaratan berikut ini: a. Tidak pernah menulang mata kulaih b. Tidak ada nilai D c. Tidak pernah cuti akademik 4. Masa studi mahasiswa untuk menentukan predikat yudisium ditentukan dari saat registrasi pada semester pertama sampai saat dinyatakan lulus ujian skripsi/tugas akhir. 13.Ijazah

1. Ijazah merupakan surat tanda bukti yang diberikan kepada seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan suatu program studi pada Universitas Syiah Kuala. 2. Setiap ijazah ditandatangani oleh Rektor dan Dekan. 3. Apabila ijazah asli hilang atau rusak Universitas Syiah Kuala dapat mengeluarkan ijazah pengganti. 4. ijazah diterbitkan 4 kali setahun, yaitu tiap tanggal 1 Februari, 1 Mei, 1 agustus, dan 1 November terhadap lulusan dalam kurun waktu 3 bukan sebelum tanggal penerbitan tersebut. 5. Ijazah diberikan pada upacara wisuda. 6. Bagi lulusan yang tidak ikut upacara wisuda, ijazah diberikan sesudah upacara wisuda.

14.Wisuda

1. Para lulusan Universitas Syiah Kuala berhak untuk mengikuti upacara wisuda. 2. Upacara wisuda dilaksanakan 4 kali dalam satu tahun akademik. 3. Dekan mengirimkan kepada Rektor nama-nama lulusan yang berhak ikut upacara wisuda 20 hari kerja sebelum pelaksanaan upacara wisuda.

7.PHYSICAL EVIDENCE
Physical evidence adalah perangkat perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara langsung kualitas produk serta pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Konsumen akan melihat keadaan nyata yang menghaslkan jasa tersebut. Misalnya orang datang ke restoran atau cafe maka orang akan melihat desain interior maupun eksteriornya juga. Desain interior bisa berupa interior bangunan, penataan ruang, perabotan, peralatan, dan bahkan sampai ke pakaian seragam karyawannya. Sedangkan desain eksterior bisa berupa ketersediaan tempat parkir, suasana lingkungan, ketersediaan taman, dsb.

Merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan dan langsungberinteraksi dengan konsumen. Dua tipe Physical Evidence: 1. Essential Evidence: merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa tentang desain dan layout dari ruang, gedung dan lainnya. 2. Peripheral Evidence: merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak berarti apaapa. Jadi hanya berfungsi pelengkap, namun peranannya penting dalam proses produksi jasa.

Physical evidence Pada TEKNIK UNSYIAH

Fasilitas Jurusan Arsitektur saat ini menempati ruang seluas lebih kurang 2.000 m2, masingmasing satu ruang untuk ketua dan Sekretaris Jurusan, 12 ruang untuk dosen dengan berbagai kualifikasi, tiga ruang studio gambar besar dan kecil serta enam ruang Laboratorium dengan fasilitas yang sangat maksimal untuk menunjang kegiatan akademik dan penelitian. Secara kelembagaan Jurusan Arsitektur Unsyiah saat ini memiliki 6 laboratorium. Disamping laboratorium, Jurusan Arsitektur telah melembagakan Studio Arsitektur dan Lembaga Tugas Akhir (LTA) sebagai penyelenggaraan Tugas Akhir secara terpadu, untuk mengendalikan kelulusan yang handal.

Penamaan Laboratorium, Studio Arsitektur dan Lembaga Tugas Akhir (LTA) disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengembangan keprofesional lulusan yang dibutuhkan di masyarakat. Adapun laboratorium, studio dan lembaga yang dimaksud yaitu: a. Laboratorium Perumahan dan Permukiman b. Laboratorium Perkembangan Arsitektur c. Laboratorium Arsitektur Lansekap d. Laboratorium Sains Arsitektur e. Laboratorium Desain Arsitektur dan Model Struktur f. Laboratorium Perancangan dan Perancangan Kota g. Studio Arsitektur; dan h. Lembaga Tugas Akhir (LTA) Menyadari perannya di masa mendatang, Jurusan Arsitektur terus akan dikembangkan melalui program pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan tenaga yang handal di masyarakat serta peyediaan pembangunan fasilitas ruang dan peralatan laboratorium dan peningkatan pendidikan staf pengajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU PANDUAN PROGRAM SARJANA (S1) JURUSAN ARSITEKTUR MARKRTING MIX JASA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN, http//: www.google.co.id http://strategik.wordpress.com/2007/06/24/pengertian-strategi/ Lupiyoadi, Rambat (2001), Manajemen Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik) Salemba empat, Jakarta
http://rajapresentasi.com/2009/04/strategi-pemasaran-dan-bauran-pemasaran/ http://nulz-e.blogspot.com/2012/04/manajemen-pemasaran-jasa-dan-bauran.html http://kampusutama.blogspot.com/2012/01/hasil-pencarian-akreditasi-program_9605.html http://arsitektur.unsyiah.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai