Anda di halaman 1dari 31

TUGAS MATERIAL DAN SPESIFIKASI

DINDING

Oleh kelompok 2

Anggota:

Senisa Muharani Putri (1910015410093)


Adellia Khairani (1910015410081)
Ainun Ma’arifatuddiniyah (1910015410064)
Ridwan Arief (1910015410067)
Faris Muhammad Iqbal (1910015410084)
Afdhal Dinilhaq (1910015410108)
Boby Pratama Andika (1910015410080)
Fachri Akbar (1910015410090)

TEKNIK EKONOMI KONSTRUKSI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA


2019
PENGERTIAN DINDING

Dinding adalah suatu struktur padat pada bagian bangunan yang di pasang secara vertikal yang
merupakan elemen non struktural dari sebuah bangunan. Dalam pengenalan pengertin kamus teknik,
dinding adalah struktur solid yang menahan/membatasi dan melindungi suatu area. Dalam
kesimpulannya, dinding adalah bagian bangunan yang sangat penting perannya bagi suatu konstruksi
bangunan. Dinding membentuk dan melindungi isi bangunan baik dari segi konstruksi maupun
penampilan artistik dari bangunan. Dinding atau tembok ini merupakan bangunan bagian atas yang
terletak setelah balok sloof. Dinding sendiri dapat dikategorikan atas dua hal, yakni berdasarkan beban
yang bekerja padannya dan tipe konstruksi dinding.

Berdasarkan beban yang bekerja :


1. Dinding struktural dimaksudkan bahwa dinding yang dibangun mempunyai fungsi juga
sebagai pemikul beban vertikal di atasnya, selain menahan berat sendirinya. dinding struktural
ialah dinding yang berperan sebagai struktur penyusun konstruksi bangunan. Ini artinya
dinding struktural ikut berpartisipasi dalam menahan beban bangunan dan mendukungnya
agar dapat berdiri dengan kokoh dan stabil. Bersama-sama dengan struktur bangunan lainnya
seperti pondasi, balok, kolom, dan rangka, dinding akan menopang beban konstruksi bagian
atas lalu menyalurkannya ke tanah. Jika dinding struktural ini bermasalah, maka fungsi dari
struktur bangunan lainnya pun bakal ikut terganggu. Dinding tersebut harus dibuat
menggunakan bahan bangunan berkualitas tinggi yang disusun sedemikian rupa untuk
menghasilkan dinding yang kuat dan kokoh. Dinding ini juga wajib mampu menahan beban
baik secara terpusat, merata, maupun gabungan. Kebanyakan dinding yang permanen terbuat
dari pasangan batu yang dikombinasikan dengan kolom dan balok dari beton bertulang.
2. Dinding stabiliser diperlukan untuk ikut menahan beban horisontal dan miring pada
bangunan, dan tentunya juga berfungsi menahan beban vertikal dan berat sendiri dinding.
3. Dinding non-struktural direncanakan hanya menerima beban berat sendirinya, tidak untuk
menahan beban yang lain dalam bangunan. Dinding nonstruktural ialah dinding yang tidak
ikut terlibat sebagai salah satu struktur bangunan. Dinding ini sama sekali tidak ikut campur
menahan beban bangunan, terutama beban yang bersumber dari konstruksi bagian atas. Jadi
fungsi utama dari dinding struktural hanyalah sebagai partisi untuk membatasi ruangan.
Dinding kamar tidur dan dinding kamar mandi biasanya dibuat dengan konsep nonstruktural.
Selain dinding tersebut, bagian dari bangunan lainnya yang juga termasuk elemen
nonstruktural yaitu lantai, plafon, dan tangga. Dinding nonstruktural hanya menanggung
bebannya sendiri tanpa memikul beban dari struktur bangunan lainnya. Itu sebabnya, dinding
nonstruktural yang permanen umumnya cukup dibuat menggunakan pasangan setengah bata.
Selain itu, dinding ini juga bisa dibangun memakai kayu, bambu, gypsum, kaca, tripleks,
seng, dan sebagainya.
Berdasarkan tipe konstruksinya:
1. Dinding unitised merupakan dinding yang terbuat dari pasangan bata atau blok batako yang
saling direkatkan (dengan spesi) dan diperkuat dengan tulangan untuk menghindari retakan
atau perlemahan struktur.
2. Dinding homogen merupakan dinding yang terbuat dari bahan yang plastis dan dikeringkan
atau dibakar seperti tanah liat atau beton yang diperkuat dengan serat-serat alami atau
anyaman kawat/tulangan baja, atau tulangan dari kayu dan bambu. Semua bahan dinding
homogen harus tercampur dengan baik dan tidak mengalami segregasi ( pemisahan bahan-
bahan penyusun).
3. Dinding rangka terbuat dari konstruksi rangkan kayu/bambu, baja, beton atau aluminium
yang kemudian ditutup dengan pelat kayu, panel beton, baja atau material lain.

FUNGSI DINDING

Secara umum fungsi dinding adalah:


1. Sebagai pemikul beban di atasnya.
2. Sebagai Pembatas ruang, mempunyai sifat : privasi, indah dan bagus dalam skala,
warna, tekstur, dapat dibuat transparan, sebagai peredam terhadap bunyi baik dari dalam
maupun dari luar.
3. Perlindungan terhadap gangguan dari luar (sinar matahari, isolasi terhadap suhu, air
hujan dan kelembapan, hembusan angin, serta gangguan dari luar lainnya)
Fungsi dinding dilihat dari nilai kenyamanan, kesehatan dan keamanan:
1. Sebagai pemisah antar ruangan.
2. Sebagai pemisah ruang yang bersifat pribadi, dan bersifat umum
3. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan lain-lain yang bersumber dari alam.
4. Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperti dinding, lift,
resovoar dan lain-lain)
5. Sebagai penahan kebisingan
6. Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi, ruang
operasi, laboratorium, dan lain-lain.
7. Sebagai fungsi artistik tertentu dan penyimpan surat-surat berharga seperti brankas di
bank dan lain-lain.
Fungsi dinding dalam konstruksi adalah:
1. Dinding berfungsi sebagai pemikul. Itullah sebabnya konstruksinya harus kuat dan kokoh
agar mampu menahan beban super struktur, bebannya sendiri serta beban horizontal
2. Dinding berfungsi sebagai pembatas/partisi, tidak perlu kokoh tetapi harus kaku
sehingga perlu kolom penguat (kolom praktis)

PERSYARATAN SEBUAH DINDING


1. Kokoh dan cukup kaku
2. Mampu menjadi isolator suhu
3. Mampu meredam suara
4. Kedap air
5. Diusahakan seringan mungkin
6. Mudah dalam pemasangannya
7. Dapat memberikan bentuk-bentuk dan penampilan yang menarik

BAHAN PENYUSUN DINDING


1. Batu bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata
terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Seiring perkembangan
teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum,
bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara
arsitektur lebih indah.
Dinding bata merupakan dinding yang paling lazim digunakan dalam pembangunan gedung
baik perumahan sederhana sampai pembangunan gedung-gedung yang ukurannya besar. Batu bata
yang baik adalah yang keras, ditandai dengan warna merah kehitaman.Ciri-ciri batu merah yang baik
ialah permukaannya kasar, warnanya merah seragam (merata), jika dipukul bunyinya nyaring, dan
tidak mudah hancur atau patah.
Batu bata (bata merah),pada umurnnya merupakan prisma tegak (balok) dengan
penampang empat persegi panjang, ada juga batu. 55 bata yang berlubang-lubang, batu bata
semacam ini kebanyakan digunakan untuk pasangan dinding peredam suara. Ukuran batu bata di
berbagai tempat dan daerah tidak sama besamya disebabkan oleh karena belum ada
keseragaman ukuran dan teknik pengolahan. Ukuran batu bata umumnya berkisar 22 x 10,5 x
4,8 cm sampai 24 x 11,5 x 5,5 cm.
Pembuatan batu bata harus memenuhi peraturan umum untuk bahan bangunan di
Indonesia NI-3 dan peraturan batu merah sebagai bahan bangunan NI-10. Batu merah dibuat
dengan menggunakan bahan-bahan dasar :
1) Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50 % sampai dengan 70%.
2) Sekam padi, fungsinya untuk pencetakan batu merah, sebagai alas agar batu merah
tidak melekat pada tanah, dan permukaan batu merah akan cukup kasar. Sekam padi juga
dicampur pada batu merah yang masih mentah. waktu pembakaran batu merah akan
terbakar dan pada bekas sekam padi yang terbakar akan timbul pori-pori pada batu merah
3) Kotoran binatang, dipergunakan untuk melunakkan tanah, digunakan kotoran kerbau,
kuda dan Iain-lain. Fungsi kotoran binatang dalam campuran batu merah ialah membantu
dalam proses pembakaran dengan memberikan panasnya yang lebih tinggi di dalam batu
merah.
4) Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah. Lempung yang sudah dicampur
deng an sekam padi dan kotoran binatang kemudian direndam dengan air ini beberapa waktu lamanya.

Campuran itu direndam selama satu hari satu malam dengan kondisi yang sudah bersih dari batu-
batu kerikil atau bahan lain yang dapat menjadikan kualitasnya jelek. Kemudian dicetak dengan
menggunakan cetakan dari kayu, bisa juga digunakan cetakan dari baja. Untuk mempermudah
lepasnya batu merah yang dicetak, maka bingkai cetakan dibuat lebih besar sedikit ke bawah dan
dibasahi dengan air.
Batu merah yang belum dibakar juga disebut batu hijau. Sesudah keras bata dapat dibalik pada sisi
yang lain. Lalu ditumpuk datam susunan setinggi 10 atau 15 batu. Susunan ini terlindung dari sinar
matahari dan hujan. Pengeringan ini membutuhkan waktu selama 2 hari s/d7 hari.

Pembakaran batu hijau ini dilakukan setelah batu itu kering dan disusun sedemikian rupa,
sehingga berupa suatu gunungan dengan diberi celah-celah lobang untuk memasukkan bahan bakar.
Hasil batu merah yang baik bakarannya, tergantung dari banyaknya batu merah yang dibakar. Kalau
yang dibakar sedikit saja, persentase hasil pembakaran lebih banyak. Pada umumnya kerusakan batu
merah dalam proses pembakaran sekitar 20% sampai 30%. Bahan bakarnya menggunakan kayu atau
sekam padi. Setelah selesai proses pembuatan, batu merah selalu harus disimpan dalam keadaan
cukup kering. Bila tidak ada gudang, maka dilindungi dengan plastik terhadap air hujan.

Sebelum munculnya tungku-tungku modern, bata paling sering dibakar dengan cara
menumpuknya dalam jajaran longgar yang disebut sebagai tungku bata-lapangan dengan tanah atau
lempung, menyalakan api di bawah jajaran tersebut, dan mempertahankan api itu selama beberapa
hari. Setelah mendingin, tungku bata-lapangan itu dibongkar dan batanya dipilah sesuai dengan
derajat pembakaran yang telah dialaminya.
Batu bata yang berdekatan dengan api (bata klingker) sering mengalami kelebihan bakar dan
terdistorsi, yang membuatnya menjadi tidak menarik, dan oleh sebab itu tidak sesuai digunakan pada
pekerjaanbata ekspos. Bata-bata dalam zona tungku bata-Iapangan di dekat api akan terbakar
sempuma tetapi tidak terdistorsi, ini sesuai untuk bata lapis-muka di bagian luar dengan derajat daya-
tahan terhadap cuaca yang tinggi. Bata yang paling jauh dari api akan menjadi lebih lunak dan akan
dipinggirkan untuk digunakan sebagai bata belakang, sementara sejumlah bata dari sekitar keliling
tungku bata-lapangannya tidak cukup terbakar dan hasilnya tidak baik, bahkan tidak dapat digunakan
untuk keperluan apapun, bata yang seperti ini akan dibuang. Sebelum pengangkutan mekanik
ditemukan, bata untuk suatu bangunan biasanya diproduksi dari tanah yang diperoleh dari tapak
bangunan atau tidak jauh di sekitar lokasi yang akan didirikan bangunan.
Bahan : Tanah liat yang dicetak dan dibakar.
Ukuran : panjang 17 – 23 cm, lebar 7 – 11 cm, dan ketebalan 3 – 5 cm.
Per 1m2 membutuhkan : 30-35 buah.
Ketahanan terhadap api : 2 jam.
Harga : kisaran 500 perbuah.
KELEBIHAN DINDING BATA MERAH :
– Jarang terjadi rembesan air pada tembok akibat air hujan.
– Keretakan relatif jarang terjadi.
– Kuat dan tahan lama.
– Penggunanaan rangka beton lebih luas, antara 9 – 12 m2.
– Memberikan suhu yang tepat pada ruangan terutama yang memiliki iklim tropis. Saat cuaca panas,
bata merah akan mereduksi panas sehingga suhu ruangan lebih sejuk. Sedangkan pada saat angin atau
hujan, dinding bata tidak terlalu berpengaruh pada suhu ruang.
KEKURANGAN DINDING BATA MERAH:
- Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan bahan dinding lainnya.
– Biaya lebih tinggi saat proses pelapisan.
– Tahan api hanya 2 jam.
– Berat, sehingga menambah beban struktur bangunan.

CARA MEMASANG BATU BATA :


Sebelum pekerjaan pemasangan dinding dimulai, terlebih dahulu dipersiapkan peralatan dan juga
bahan material yang akan digunakan, langkah-langkahnya adalah:
1. Persiapan Peralatan. Siapkan semua peralatan seperti: ayakan, pengki atau alat ukur material, alas
pengaduk atau box, sendok atau cetok, roskam, tempat rendaman bata, benang, mistar ukur, slang air
atau waterpass, plastik sebagai penutup adukan dan bahan yang akan di gunakan (batu bata atau
batako, semen, pasir).
2. Ayak pasir untuk memisahkan pasir dengan kerikil atau koral yang bisa mengganggu saat
pemasangan bata.
3. Perendaman Batu Bata. Rendam batu bata kira-kira 2-8 menit atau sampai jenuh, yaitu kondisi di
mana bata tidak menyerapnya air lagi
4. Pembuatan Adukan. Buat adukan mortar (campuran semen dan pasir) pada box pengaduk dengan
air secukupnya atau sampai didapat adukan yang pulen dengan perbandingan semen dan pasir sesuai
yang diinginkan, misalnya 1 : 5 (1 semen : 5 pasir) atau menyesuaikan kualitas pasir yang tersedia.
5. Adukan siap pakai. Tutup adukan yang telah siap pakai dengan plastik untuk mengurangi
penguapan air.
Setelah adukan siap, maka langkah selanjutnya adalah memulai pemasangan dinding bata, langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Pasang mistar pengukur lapisan bata secara tegak lurus, ukur dengan unting-unting.
2. Pasang benang penarik horizontal dan ukurlah dengan alat (water pas atau slang air).
3. Tentukan ketebalan speci lapisan arah vertikal pada mistar ukur sesuai ketebalan bata ditambah
tebal spesi (6-10 mm).
4. Bersihkan permukaan Bata. Pastikan bahwa permukaan bata dalam kondisi bersih dan bebas dari
debu agar adukan dapat merekat sempurna.
5. Mulailah pemasangan pada lapis pertama yang didahului pemasangan adukan atau spesi sebagian
dasar.
6. Lanjutkan lapis berikutnya dan kontrol ketegakan pasangan dengan alat unting-unting.
7. Bersihkan Sisa adukan. Bila terdapat sisa adukan yang menempel tidak sempurna (melebihi
ketebalan bata) maka bersihkan segera sebelum mengeras.
8. Lindungi dari sinar matahari. Rawat pasangan bata yang sudah selesai dengan melindungi dari sinar
matahari secara langsung, misalnya dengan menggunakan plastik atau penyiraman air.
Catatan penting:

 Pasang angkur (pengait) sepanjang 50 cm untuk pemasangan dinding bata yang menempel
pada kolom.
 Gunakan adukan speci dengan perbandingan semen : pasir adalah 1:5, untuk dinding yang
kedap air gunakan adukan 1:2

2. Bambu

Bambu adalah material ringan yang berongga.Banyak orang mengirabah warongga tengah bambu
merupakan kelemahan bagi bambu, padahal hal ini tidak benar. Bambu memang berongga, dan
rongga tengah pada bambu sebenarnya merupakan ciri khas kekuatan bambu dan berfungsi sebagai
bracer.Bracer dapat memperkuat bambu dan membuat elemen yang biasa digunakan sebagai struktur
menjadi lebih ringandan tidak kaku. Bambu juga memiliki karakter elastic dan tidak mudah pecah
sehingga struktur bambu menjadi lebih dapat diandalkan.
Dinding anyaman bambu digunakan pada rumah-rumah sederhana, biasanya di pedesaan. Dinding
berupa anyaman dari bambu yang disayat menjadi bentuk pita, atau anyaman bilah bambu. Dinding
ini tidak cukup kaku dan pemasangannya memerlukan penyokong. Dinding anyaman bambu yang
dibuat dari bagian kulit akan memiliki kekuatan dan keawetan yang lebih baik dibanding anyaman
yang tidak menyertakan kulit bambu. Bangunan rumah dengan dinding bambu biasa disebut dengan
bangunan non permanen. Kayu
Dinding kayu dapat berupa papan-papan yang dipasang saling bersebalahan sehingga membentuk
dinding, atau dari batang kayu yang ditumpuk dengan perkuatan pada arah vertikal.Papan penyusun
dinding dipasang pada arah vertikal maupun horisontal dengan metode penyambungan dan perkuatan
tertentu. Dinding kayu dapat memberikan penampilan yang alami, namun memerlukan usaha untuk
pengawetan. Teknik penyambungan pada dinding kayu menekankan agar air tidak masuk ke
permukaan bagian dalam dinding. Dinding kayu bila menggunakan jenis kayu dengan kualitas baik
dapat menjadi lebih mahal dibandingkan dinding pasangan bata. Baik digunakan pada daerah dengan
empat musim karena akan awet.
KEUNGGULAN BAMBU:
• bambu lebih kuat dari beton dalam struktur
•Memiliki sifat fisis dan mekanik yang baik
•Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk
•Seratnya elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk
•Rupanya artistik
•Relatif murah
•Tidak bersifat polutif
•Ramah lingkungan karena memiliki siklus hidup kurang dari 6tahun
•Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir
•Ringan
KEKURANGAN BAMBU:
•Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dan api
•Rawan terkena hama jamur, lumut, rayap, bubuk, dan sejenisnya
•Umurnya relatif pendek
•Dalam pengerjaannya, ada beberapa hal sulit, seperti teknik penyambungan antar bambu, atau
penyambungan dengan material lain
Teknik Menyambung Bambu Pada Bangunan
1. Teknik pertama, bambu disatukan dengan cara dipaku begitu saja. Sistem ini sering digunakan
pada bambu yang hanya dipakai untuk membuat tangga darurat saat proses pembuatan bangunan
sedang dikerjakan.
2. Untuk konstruksi bangunan, alat penyatunya berupa baut dengan ukuran minimal 12mm. Agar
tidak mudah pecah, sebelum baut dipasang, bambu diberi lubang terlebih dahulu dengan cara dibor,
baru kemudian baut dimasukkan dan dilengkapi dengan mur. Baut dapat diganti dengan pasak. Selain
lebih kuat, hasil sambungan dengan cara ini Juga lebih rapi. Kemudian,agar tampilannya terlihat
alami,hasil sambungan dapat ditutup dengan tali ijuk warna hitamatau tali dari serabut kelapa.
3. Teknik ketiga adalah dengan cara membuat lubang pada satu bambu. Ukurannya disamakan dengan
diameter bambu lain yang ingin disatukan. Lubang tersebut digunakan untuk memasukan bambu
kedua agar tidak mengalami pergeseran.Ada yang lubangnya hanya satu dan ada juga yang dua
sekaligus sehingga posisi bambu yang dimasukan jadi melintang. Agar posisinya makin kuat, teknik
penyambungan ini dapat dilengkapi dengan paku pasak.
4. Untuk proses penyatuan yang disusun secara berjajar, bisa digunakan batang bambu yang
ukurannya lebih besar. Caranya adalah dengan menyatukan dua ujung bambu yang ingin disatukan
dan disambung. Kemudian, bamboo tersebut tinggal dimasukan kedalam batang bamboo lain yang
ukurannya lebih besar.Namun, lubang atau rongga yang ada pada bagian dalam harus punya ukuran
diameter yang sama dengan ukuran diameter luar bambu yang ingin disatukan sehingga ujung bambu
tersebut bisa masuk dan tetap merekat dengan erat dan kencang.

3. Papan buatan dari gypsum (partisi)

Papan gipsum (gypsum board) yang juga dikenal sebagai drywall/sheetrock adalah material
pembentuk partisi/dinding dan plafon juga pelapis dinding bata pengganti plesteran. Sesuai dengan
namanya dinding partisi memang dikhususkan untuk sekat antar ruang. Karena di desain sebagai sekat
antara ruang satu dan yang lain, dinding ini memiliki desain konstruksi yang lebih praktis dan ringan
dibanding dengan konstruksi dinding yang lain. Bahan partisi untuk dinding jenis ini termasuk bagus
dan murah. Sayangnya dinding ini tidak bisa digunakan untuk dinding luar (eksterior). Ini disebabkan
sifat bahannya yang kurang menjamin faktor keamanan dari gangguan luar. Disamping tidak cocok
untuk konstruksi terbuka, dinding jenis ini juga tidak dirancang untuk memikul beban yang berat.
Dinding macam ini banyak digunakan sebagai bahan penyekat ruangan, terutama di perkantoran.
Bahan yang dipakai umumnya terdiri dari lembaran multiplek atau papan gipsum dengan
ketebalan 9-12 mm. Bahan lain yang bagus untuk partisi adalah papan semen fiber glass. Bahan
tersebut terbuat dari campuran semen dan fiber glass sehingga sangat kuat. Pemasangan ke rangka
(kayu atau hollow) menggunakan sekrup. Bahannya mudah dipotong hanya menggunakan gergaji.
Ketebalannya beragam mulai dari 4 mm, 6 mm, 9 mm, 12 mm, dan 15 mm. Panjang dan lebarnya
sama dengan ukuran lembaran tripleks, yaitu 122 cm x 244 cm. Dari segi beban terhadap bangunan,
dinding partisi dapat diabaikan. Secara umum pemakaian partisi selalu dibuat dua lapis, untuk luar
dan dalam. Bila dana terbatas, gunakan bahan partisi ini untuk pembatas ruangan. Jenis bahan
disesuaikan dengan selera dan besarnya biaya.
Penggunaan dinding partisi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan
perumahan dan perkantoran yang tidak hanya mempertimbangkan faktor biaya dan waktu yang
dihabiskan dalam membangun suatu bangunan. Dinding partisi ini diharapkan mampu menjawab
kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat di sektor real. Sementara ini dinding partisi
merupakan hasil dari pengembangan teknologi yang tepat guna. Dimana perkembangan teknologinya
selalu meningkat sejalan dengan inovasi produsen dinding partisi ini
KELEBIHAN GYPSUM :
1. Pemasangannya praktis
2. Bisa melapisi dinding bata
3. Ramah lingkungan
4. Mengurangi panas
5. Perawatan mudah
6. Bisa dibentuk melengkung
KEKURANGAN GYPSUM :
1. Tidak semua gypsum rentan air
2. Proses pemasangan memerlukan ketelitian yang lebih
3. Tempat pemasangan terbatas
4. Tidak kedap suara
CARA PEMASANGAN GYPSUM :
Pertama tama siapkan bahan dan alat untuk pemaangan dinding partisi ini. Bahan dan alatnya ialah :

 Papan gypsum
 Sekrup gypsum
 Material untuk rangka (kayu, besi hollow, atau metal furing),
 Angkur
 Mur-baut
 Textile tape
 Perekat penutup celah atau compound
 Ampelas
 Bahan finishing
 Steger
 Meteran
 Waterpass
 Unting-unting
 Gergaji besi dan kayu
 Gerinda
 Bor listrik yang dilengkapi obeng
 Scrape
Berikut ini tahapan yang perlu Anda lakukan untuk memasang dinding partisi gypsum.

1. Tahapan pengerjaan dimulai dari membersihkan lokasi pemasangan dari semua perabot dan
barang agar Anda leluasa dalam bekerja.
2. Ukur lebar dan tinggi ruangan, tandai titik-titik pada lantai dan dinding tempat akan dipasang
partisi gypsum sesuai desain Anda.
3. Potong rangka sesuai tinggi dan lebar, sesuai jarak ideal (60×60 cm).
4. Pasanglah rangka sesuai dengan tanda yang telah Anda buat, pastikan posisinya tegak lurus.
5. Pasang papan gypsum pada salah satu sisi rangka tersebut.
6. Gunakan sekrup gypsum untuk memperkuat, jangan lupa periksa juga permukaannya dengan
waterpass.
7. Pasang kembali papan gypsum pada kedua sisi rangka secara bertahap, dimulai dari salah satu
sisinya.
8. Pasang instalasi listrik, telepon, atau kelengkapan lain, misalnya saja material peredam
apabila Anda ingin ruangan kedap suara.
9. Rapikan kabel-kabel instalasi dengan cara mengikatnya.
10. Setelah selesai instalasi, pasanglah papan gypsum pada sisi sebaliknya. Jadi, instalasi tersebut
akan tertutupi.
11. Tempelkan textile tape pada setiap sambungan antar-gypsum, aplikasikan compound pada
sambungan tersebut juga pada kepala sekrup gypsum.
12. Setelah itu, haluskan bagian-bagian tersebut menggunakan ampelas.
13. Tahap akhir (finishing) bisa Anda lakukan dengan menggunakan cat atau bahan pelapis
lainnya.

4. Triplek

Kayu lapis atau yang sering juga disebut dengan tripleks merupakan sejenis papan
pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu (veneer kayu) yang direkatkan secara bersama-sama.
Triplek merupakan salah satu produk kayu yang paling sering digunakan karena bersifat
fleksibel, murah, dapat dibentuk, dapat didaur ulang, dan tidak memiliki teknik pembuatan yang
rumit.
Lapisan kayu lapis atau yang biasa disebut dengan veneer, direkatkan bersama dengan
sudut urat (grain) yang disesuaikan untuk menciptakan hasil yang lebih kuat. Biasanya lapisan
ini ditumpuk dalam jumlah yang ganjil untuk mencegah terjadinya pembelokan (warping) dan
dapat menciptakan konstruksi yang seimbang. Lapisan dalam jumlah genap dapat menghasilkan
papan yang tidak stabil dan mudah terdistorsi. Saat ini kayu lapis atau triplek telah tersedia
dalam berbagai ketebalan, mulai dari 0,8 mm hingga 25 mm dengan tingkat kualitas yang
berbeda-beda.

Jenis-Jenis Triplek
1. Particle Board
Particle board dibuat dengan mencetak serpihan-serpihan kayu sehingga membentuk papan.
Triplek jenis ini sebenarnya mempunyai kualitas yang tidak terlalu bagus karena rentan terhadap
air dan daya dukungnya sangat rendah. Namun, particle boardbanyak digunakan sebagai bahan
baku furnitur yang ekonomis.

2. Multiplek (Plywood)
Multiplek dibuat dari kulit kayu yang berlapis-lapis dan kemudian dipress menggunakan tekanan
yang sangat tinggi. Multiplek mempunyai tekstur yang rapat, kekuatan yang tinggi, dan tahan
terhadap air. Jika dirawat dengan baik, multiplek dapat bertahan hingga mencapai puluhan
tahun.

3. Blockboard
Blockboard tersusun dari tiga lapisan kayu yang digabung menjadi satu. Dua lapisan luarnya
memiliki ketebalan yang lebih tipis dibanding satu lapisan dalamnya dengan ukuran sekitar 0,5-2
mm. Bagian dalam triplek ini umumnya terbuat dari kayu akasia dan meranti yang solid
sehingga tidak dapat dilengkungkan.

4. Teakblock
Teakblock adalah lembaran papan kayu jati. Berbeda dengan kayu jati solid, teakb lock dibuat
dari lembaran-lembaran kayu jati yang ditumpuk menjadi satu kesatuan. Mengingat harganya
yang lumayan mahal, teakblock biasanya hanya digunakan sebagai bahan pelapis papan kayu.
Selain mempunyai kekuatan yang sangat bagus, teakblock juga unggul karena memiliki pilihan
motif yang beragam.

5. MDF (Medium Density Fiberboard)


MDF atau papan serat kayu merupakan triplek hasil campuran dari serat kayu lunak dan serat
kayu keras. Serat-serat kayu tersebut ditempelkan menggunakan lem atau lilin dan kemudian
dicetak di dalam mesin dengan temperatur dan tekanan yang super tinggi. Oleh karena itu,
susunan pori-pori MDF jauh lebih baik dibanding particle board. MDF biasanya digunakan
untuk pembuatan furnitur interior dan box loudspeaker.

6. Melaminto
Melaminto sering disebut juga sebagai decorative plywood. Hal ini dikarenakan melaminto
sering dipakai untuk memperindah tampilan sebuah papan kayu. Permukaan triplek ini biasanya
dilapisi dengan bahan polyester dan melamin yang membuatnya berwarna serta bertekst ur licin.
Kebanyakan melaminto diolah menjadi white board serta kitchen set.

KELEBIHAN TRIPLEK:
- Triplek merupakan produk olahan kayu yang penggunaannya sangat praktis dan gampang dibentuk
daripada produk-produk sejenis.
- Triplek mempunyai tingkat ketahanan yang tinggi terhadap penyusutan sehingga bentuk dan
ukurannya tidak gampang berubah.
- Triplek tersedia dalam berbagai pilihan ukuran dan ketebalan yang lebih bervariasi sehingga
memudahkan kita dalam memilih yang paling tepat.
- Triplek memiliki daya tahan yang tinggi terhadap perubahan cuaca yang ekstrim serta daya tekuk
yang dimilikinya lebih bagus dibandingkan produk kayu lainnya.
- Triplek mempunyai struktur yang kokoh sehingga cocok sekali digunakan untuk rangka utama
pembuatan furnitur.
- Triplek bersifat anti air atau setidaknya lebih tahan terhadap air ketimbang jenis-jenis kayu yang lain
berkat adanya lapisan keras yang menyelubungi permukaannya (kecuali MDF).
- Triplek dibuat dengan ukuran yang presisi dan seragam, serta tekstur pada lapisan permukaannya
pun sangat halus.
KEKURANGAN TRIPLEK:
- Daya tahan yang dimiliki oleh triplek terhadap cuaca yang ekstrim secara terus-menerus tidak lebih
bagus daripada kayu solid.
- Triplek tidak cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat dan perabotan rumah tangga
yang bersifat outdoor.
- Pengangkutan triplek dari tempat pembelian ke lokasi pengerjaan harus dilakukan dengan hati-hati
mengingat ukuran ketebalannya yang tipis.
- Kadang-kadang ditemukan triplek yang mempunyai permukaan kurang halus dan bergelombang.
- Penggabungan beberapa lembaran triplek harus memakai paku tembak agar hasilnya lebih maksimal
dan rapi.
- Tingkat presisi pada sisi ketebalannya kurang bagus, khususnya apabila permukaan triplek sudah
bergelombang.
- Dibutuhkan tingkat ketelitian yang tinggi untuk melakukan finishing pada triplek supaya hasilnya
sesuai keinginan.

CARA PEMASANGAN TRIPLEK :

Alat dan Bahan :

 Tripleks
 Kayu usuk
 Paku 2 cm
 Paku 7 cm
 Gergaji
 Martil
 Meteran
 Penggaris siku
 Tang

Langkah-langkah :

1. Menyiapkan Kayu dan Triplek

Di sini kita membutuhkan kayu usuk sebagai kerangka dinding. Sebaiknya Anda beli kayu usuk yang
berkualitas tinggi. Hindari membeli kayu yang masih muda atau kondisinya basah. Kayu yang
kualitasnya buruk biasanya akan melengkung setelah kondisinya mengering. Akibatnya yaitu
permukaan dinding triplek menjadi bergelombang dan tidak rapi. Sedangkan untuk pemilihan ukuran
triplek bisa disesuaikan dengan budget yang tersedia. Semakin tebal triplek yang dipilih, maka
dinding akan semakin kuat.

2. Memasang Kerangka Dinding

Anda bisa memulainya dengan memotong kayu usuk menjadi beberapa potongan sesuai ukuran yang
dibutuhkan. Untuk kerangka dinding, Anda membutuhkan kayu yang dipasang secara tegak/vertikal
dan tidur/horizontal. Tiang kayu yang berdiri tegak dipasang setiap jarak 1,5 m. Sementara untuk
kayu yang horizontal dipasang dengan jarak 50 cm. Kombinasi antara kedua barisan kayu ini nantinya
akan menciptakan kerangka yang sangat kokoh.

3. Memasang Dinding Triplek


Proses pemasangan triplek untuk dinding paling baik dilaksanakan di waktu siang hari saat kondisi
cuaca sedang terik. Tujuannya supaya permukaan dinding yang dihasilkan tidak melengkung
nantinya. Triplek bisa dipasang di kedua sisi kerangka, baik depan maupun belakang. Namun untuk
menghemat biaya, kebanyakan orang hanya memasang triplek ini di sisi kerangka bagian depan saja.
Mintalah bantuan orang lain untuk memegangi triplek tersebut selagi Anda memasang paku.
Hendaknya pasanglah paku untuk triplek dengan jarak 8-10 cm.

4. Mengecat Dinding Triplek

Tentunya Anda menginginkan dinding yang telah selesai dibangun mempunyai tampilan yang indah
dan mengesankan? Salah satu caranya yakni mewarnai dinding menggunakan cat. Di sini Anda bisa
memakai cat kayu untuk mengecat triplek. Sebelum digunakan, cat ini wajib dicampur dengan thinner
terlebih dahulu. Barulah kemudian Anda bisa menguaskan cat ke permukaan triplek. Usahkan buatlah
lapisan yang tipis. Setelah lapisan cat pertama selesai dan mengering, lanjutkan memberi cat lagi
hingga sebanyak 2-3 kali lapisan.

5. BATAKO

Batako adalah singkatan dari bata kosong. Batako dan blok beton, adalah batu buatan yang
dibuat dari campuran bahan mentah: tras+ kapur + pasir dengan perbandingan tertentu. Batu buatan
jenis ini bentuknya berlubang, model dan lubangnya dibuat bermacam variasi model. Blok beton,
adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan mentah: semen + pasir dengan perbandingan
tertentu, sama juga dengan bataco, blok beton ini juga berlubang. Umumnya dipakai untuk rumah
berbudget rendah, rumah kelas bawah.
Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar, bahannya dari tras dan
kapur, juga dengan sedikit semen portland, Pemakaiannya lebih hemat dalam beberapa segi, misalnya:
per m2 luas tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan, sehingga kuantitatif terdapat
penghematan. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian adukan sampai 75 %. Beratnya tembok
diperingan dengan 50 %, dengan demikian juga pondasinya bisa berkurang. Namun demikian masih
lebih mahal jika dibanding dengan bata kapur Bentuk batu batako yang bermacam-macam
memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan jika kualitas batu batako baik, dinding batako tidak
perlu diplester. Batu batako dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang sederhana
dan tidak perlu dibakar.

Jenis- jenis Batako :

- Batako Putih/Tras

Bahan : Dibuat dari campuran air, tras dan batu kapur yang dicetak. Tras adalah jenis tanah putih
(terkadang agak kecoklatan) berasal dari pelapukan batu batu gunung berapi. Cara pembuatannya
ialah Tras dan kapur dengan perbandingan 5 : 1 jika kualitas tras cukup baik, jika perlu ditambah
dengan sedikit semen portland, diaduk sebaik-baiknya dalam keadaan kering. Tempat pembuatan
adukan harus bersih dan terlindung dari hujan. Kemudian adukan yang kering diaduk dengan air
secukupnya. Untuk mengetahui kadar air dari suatu adukan dibuat bola-bola adukan, yang
digenggam-genggam pada telapak tangan. Apabila bola adukan dijatuhkan hanyasedikit berubah
bentuknya, maka kandungan air dalam adukan itu terlalu banyak, dan bila dilihat elapak tangan tidak
berbekas air, maka kadar air adukan tersebut kurang. Jikalau kadar air tercapai dengan tepat, perataan
dapat dimulai. Batu-batu yang baru dicetak disimpan dalam los agar terhindar dari panas matahari
maupun air hujan, kemudian diletakkan berderet di rak dengan tidak ditimbun.
Masa perawatan 3 hari sampai 5 hari, guna memperoleh pengeringan dan kemantapan bentuk. Biarkan
masih dalam los dan biarkan selama 3 minggu sampai 4 minggu untuk memperoleh proses
pengerasan. Di samping itu diusahakan agar di tempat sekitarnya udara tetap lembab.

Kelebihan penggunaan batako tras :


1. Pemasangan relatif lebih cepat
2. Harga relatif murah
3. Irit Perekat
4. Tidak memerlukan plesteran dan acian untuk finishing
Kekurangan penggunaan batako tras :
1. Rapuh dan mudah pecah
2. Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembap
3. Dinding mudah retak
4. Jumlah rangka beton pengaku lebih banyak, antara 7,5-9 m2

- Batako pres

Bahan : Dibuat dari campuran semen PC dicampur dengan pasir atau abu batu.
Bahan bangunan yang satu ini dibuat dari bahan campuran antara pasir dengan semen PC. Batako
Press biasanya mempunyai ukuran panjang antara 36 cm – 40 cm. Dengan tebal 8 cm – 10 cm dan
tinggi 18 cm – 20 cm. Batako press sendiri mempunyai 2 jenis batako, yakni batako press mesin dan
batako press manual. Perbedaan dari batako press mesin dan batako press manual adalah harganya.
Harga dari batako press mesin lebih mahal dibandingkan dengan harga batako press manual. Dan
tentunya kualitas dan kepadatan dari batako press mesin akan lebih bagus daripada batako press
manual. Harga dari batako press sendiri berkisar di 2300 – an / Buah. Sedangkan untuk kebutuhan
batako press untuk 1 meter persegi adalah sekitar 20 buah batako. Berarti untuk harga dari 1 bidang
dinding batako press dengan ukuran 1 meter persegi membutuhkan dana Rp. 46.000.
Ukuran : panjang 36 – 40 cm, tebal 8 – 10 cm, dan tinggi 18 – 20 cm.
Per m1 dinding membutuhkan : 15 buah.

Harga : Kisaran 1500 perbuah. Ketahanan terhadap api : 4 jam.


Ukuran : panjang 25 – 30 cm, tebal 8 – 10 cm, dan tinggi 14 – 18 cm.
Per m2 dinding membutuhkan : 25 buah.
Pemakaian batu batako diperhatikan hal-hal berikut:
a. Disimpan dalam keadaan cukup kering
b. Penyusunan batu cetak sebelum dipakai cukup setinggi lima lapis, untuk keamanan dan juga untuk
memudahkan pengambilan
c. Pada pemasangan tidak perlu dibasahi terlebih dahulu, serta tidak boleh direndam air
d. Untuk pemotongan batu batako dipergunakan palu dan tatah untuk membuat goresan pada batu
yang akan dipatahkan.
Kelebihan penggunaan batako semen :
1. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air
2. Pemasangan lebih cepat
3. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9-12 m2
Kekurangan Penggunaan Batako Semen :
1. Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras
2. Mudah terjadi retak rambut pada dinding
3. Mudah dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisinya

Aturan batu buatan yang tidak dibakar (batako) sebenarnya tidak berbeda dengan aturan batu
merah. Pada prinsipnya system pemasangannya menggunakan aturan pemasangan batu bata. Pada
sudut bangunan diberi papan mistar yang menentukan tinggi-nya lapisan masing-masing, sehingga
pada tiap-tiap pemasangan lapisan dapat diberi tali pelurus.Pemasangan batu batako terakhir selalu di
tengah-tengah. Untuk memperkuat dinding batu batako juga digunakan rangka pengkaku yang terdiri
dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor di dalam lubang-1ubang batu batako. Kolom beton
ini selalu dipasang di sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding. Jika dinding bersilangan salah
satu dinding terdiri dari batu batako yang tidak berlubang, maka digunakan angker besi beton 3/8".
KELEBIHAN BATAKO :
– Pemasangan lebih mudah dan cepat
– Harganya dianggap murah
– Batako memiliki ketahanan terhadap api selama 4 jam.
– Apabila pengerjaan rapi, tidak perlu diplester.
– Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air.
– Lebih mudah dipotong sesuai kebutuhan.
– Ukuran yang besar bisa menghemat waktu dan ongkos.
KEKURANGAN BATAKO:
– Bahan batako tres tidak kedap air. jadi mudah membuat dinding menjadi lembab (lebih baik pilih
pres)
– Bahan dari batako menyebabkan ruangan lebih terasa hangat, pengap dan panas.
– Mudah timbul retak rambut jika plesteran kurang bagus.
– Kekuatan dari batako yang kurang sehingga menyebabkan dinding mudah berlubang.
– Penggunaan kolom dan sepatu harus lebih banyak.
– Kurang kedap suara.
PEMASANGAN BATAKO :
Alat dan bahan yang dapat digunakan untuk melakukan pemasangan batako yaitu :

 Palu
 Paku
 Centong semen
 Benang
 Slang air
 Water machine
 Cangkul
 Ember
 Troli sorong
 Semen
 Pasir
 Air

Cara pemasangannya :

 Letakkan adukan semen ketempat yg akan di pasang batako/bata, cukup untuk satu batako
dulu.
 Letakkan batako/bata di atas adonan semen perlahan ,ujungnya mendorog sedikit adonan
seperti pesawat sedang mendarat.
 Sesuaikan posisi batako/bata dengan menggeser tanpa mengangkat.
 Cara tersebut di ulang setiap pemasangan batak / bata hingga selesai satu baris
 Agar pemasangan lebih lurus (dan harus lurus agar tidak mudah roboh) gunakan tali untuk
meluruskan dengan cara mengikat tali tersebut di ujung ujung tembok.
 Semua siar vertikal, siar antar dinding, dan kolom maupun blok harus terisi penuh.
 Sesuaikan ketebalan adukan siar pada kisaran 1 cm dengan variasai 3 mm.
 Seelah pemasangan batako pada dinding selesai ,tutupilah dinding tersebut dengan terpal atau
yg lainnya agar terlindung dari hujan dan terik matahari dan di perciki dengan air setiap hari
selama 1 s/d 2 hari.
 Terakhir ,lindungi dinding dari pengaruh cuaca dengan memplester dinding tersebut.

6. KACA

Kaca adalah material padat yang merupakan zat cair yang sangat dingin karena molekul-
molekulnya tersusun seperti air, namun kohesinya membuat bentuknya menjadi stabil. Hal ini terjadi
karena proses pendinginan yang sangat cepat. Ini juga yang membuat kaca menjadi transparan atau
tembus pandang. Kaca adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening dan transparan
(tembus pandang), biasanya juga rapuh atau mudah pecah.
Kaca yang digunakan dalam bangunan bersifat tembus pandang sehingga dapat meneruskan
cahaya dan panas matahari. Namun, dalam aplikasinya, kaca tidak selalu dibuat tembus padang. Kaca
dapat juga dibuat menjadi semi tembus pandang atau sama sekali tidak tembus pandang.
Jenis-Jenis Kaca
 Kaca Bening
Kaca ini sering juga disebut sebagai float glass. Kaca ini tidak berwarna serta memiliki
permukaan yang sangat bersih dan rata. Kaca ini banyak digunakan pada eksterior maupun interior
bangunan, baik rumah tinggal atau gedung bertingkat. Kaca ini juga dapat digunakan untuk perabot
rumah tangga. Kaca ini tidak berwarna, memiliki permukaan yang sangat bersih, rata dan bebas
distorsi. Karena sifat kacanya yang tidak berwarna, jenis kaca ini memberikan tingkat transmisi yang
tinggi (lebih dari 90%) serta memberikan bayangan yang sempurna. Kaca ini banyak digunakan untuk
eksterior maupun interior bangunan, baik rumah tinggal maupun gedung bertingkat.
Namun kaca ini tidak direkomendasikan untuk ektserior bangunan bertingkat karena kemampuan
menahan panas matahari yang rendah.Kaca ini juga dapat digunakan untuk perabot rumah tangga,
misalnya lemari, table top, dinding dekorasi, akuarium dan sebagainya. Ketebalan kaca ini bervariasi,
yang umum dipakai mulai dari 5mm, 6mm, atau 8mm. Pemilihan ketebalan kaca disesuaikan dengan
bentang kaca yang akan dipasang. Untuk rumah tinggal dan interior gedung, biasanya digunakan kaca
tebal 5mm, 6mm atau 8mm tergantung bentangnya.
 Kaca Warna
Kaca ini biasa disebut dengan kaca riben atau tinted glass. Kaca ini merupakan kaca float yang
diberi warna dengan sedikit menambahkan logam pewarna. Dengan warna pada kaca, maka sifat
tembus pandang kaca menjadi lebih rendah sehingga dapat memberikan privasi kepada penghuninya.
Kaca ini lebih banyak dipakai pada eksterior bangunan, baik untuk pintu, jendela, atau curtain wall.
Pada produk Asahimas, menggunakan istilah panasap glass.
Kaca panasap merupakan kaca float yang diberi warna dengan menambahkan sedikit logam
pewarna seperti kobalt, besi, silenium, dan sebagainya pada bahan baku kaca. Kaca panasap mampu
menyerap 55% panas matahari, sehingga akan mengurangi beban pendingin ruangan dan memberikan
rasa nyaman pada penghuni bangunan. Dengan warna kaca tersebut, maka sifat tembus pandang kaca
menjadi rendah, sehingga memberikan kebebasan privasi bagi penghuni bangunan. Warna yang
tersedia pada kaca panasap adalah blue green, dark blue, euro grey, dark grey, bronze dan green.
Karena warna yang terkandung pada kaca, maka semakin tebal kaca, akan warnanya akan semakin
gelap dan tingkat penyerapan panas matahari akan semakin tinggi. Kaca jenis ini dapat digunakan
baik untuk eksterior maupun interior bangunan.
Namun dalam penerapannya, jenis kaca ini lebih banyak dipakai pada eksterior bangunan, baik
untuk pintu dan jendela, maupun pada curtain wall. Untuk pintu da jendela, biasa digunakan tebal
kaca 6mm. Sedangkan pada curtain wall, digunakan tebal kaca 8mm atau 10mm, tergantung bentang
kaca dan hasil perhitungan beban angin.
 Kaca Es
Kaca es merupakan kaca dengan tekstur pola tertentu pada salah satu sisinya. Karakter dari kaca
ini memberikan efek dekoratif, efek pencahayaan, dan efek pembayangan yang menarik, serta mampu
mereduksi silau secara maksimum. Kaca es, adalah kaca yang terdapat tekstur dengan pola tertentu
pada salah satu sisinya. Pada produk Asahimas, jenis kaca ini disebut dengan kaca Indofigur. Kaca
jenis ini diproduksi dengan cara yang disebut roll-out process, di mana leburan ahan baku kaca
dialirkan melalui sepasang rol dengan satu rol memiliki pola tertentu, sehingga pada salah satu
permukaan kaca akan tercetak pola sesuai dengan pola pada rol.
Karakter jenis kaca ini, memberikan efek dekoratif, efek pencahayaan dan efek pembayangan
yang menarik, serta memiliki kemampuan mereduksi silau secara maksimum. Penggunaan kaca ini
lebih banyak dipakai pada interior bangunan, yaitu untuk partisi, dinding, pintu perabot rumah dan
kaca pada kamar mandi.
 Kaca Tempered
Secara singkat, kaca tempered merupakan jenis kaca yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi,
dibandingkan dengan kaca biasa. Kaca tempered adalah kaca yang diperkeras dengan cara
memanaskan kaca float biasa hingga mencapai temperatur 700 derajat celcius, kemudin didinginkan
mendadak dengan menyemprotkan udara secara merata merata pada kedua permukaan kaca. dengan
proses ini, maka terjadi perubahan fisik kaca, yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan gaya tarik pada
kaca, tapi secara visual tidak terjadi perubahan.Dengan ketebalan yang sama, kekuatan kaca ini
mampu mencapai 3-5 kali lipat dari kekuatan kaca biasa. Kaca ini tahan terhadap beban angin,
tekanan air, benturan, dan perubahan temperatur yang tinggi (thermal shock). Kaca tempered juga
lebih aman karena akan menjadi butiran halus bila pecah.
Penggunaan kaca tempered terutama untuk bukaan-bukaan atau dinding kaca pada bangunan yang
menuntut tingkat keamanan yang tinggi. Penggunaan lain adalah untuk pintu-pintu tanpa rangka
(frameless), seperti pintu utama maupun partisi kamar mandi. Selain itu kaca tempered juga
digunakan untuk railing kaca pada tangga dan void, eskalator dan lift.
Catatan:
kaca tempered tidak boleh diganggu oleh proses-proses lebih lanjut seperti pemotongan, penggosokan
tepi, pembuatan lubang dan lain-lain. Proses-proses ini akan melemahkan kekuatan kaca, bahkan
dapat menyebabkan pecahnya kaca itu sendiri. Untuk itu semua ukuran dan jenis aksesoris harus
sudah dapat ditentukan dengan pasti sebelum proses tempered dilakukan.
 Kaca Laminated
Kaca laminated terdiri dari komposisi satu atau lebih lebih lembaran polifinil yang transparan,
fleksibel dan sangat kuat, dengan satu atau lebih lembaran kaca float, dan disatukan melalui proses
pemanasan dan pengepresan. Kaca ini merupakan jenis kaca dengan tingkat keamanan dan
perlindungan yang tinggi terhadap penghuni. Jika terjadi sesuatu yang menyebabkan pecahnya kaca,
kaca laminated tidak akan berhamburan, tetapi hanya retak dan sangat sulit untuk ditembus.
Karakteristik kaca ini adalah pecahan kaca tidak akan jatuh atau berhamburan, tetapi tetap melekat
pada filmnya, dan kaca akan tetap terpasang pada rangkanya.
Kaca laminated yang sudah pecah, tetap suit sekali ditembus oleh manusia sehingga memberikan
tingkat keamanan yang sangat tinggi bagi penghuninya.
Penggunaan kaca laminated terutama untuk atap kaca, skylight, dinding kolamm renang dan lain-
lain, di mana tidak diinginkan adanya reruntuhan kaca jika pecah. Kaca laminated juga digunakan
untuk lemari pajang barang-barang berharga (anti pencuri)
Catatan:
hindari proses lanjut pada kaca laminated seperti pemotongan, pembuatan lubang dan aksesoris lain,
walaupun mungkin dapat dikerjakan, tapi akan sangat sulit dan tidak rapi. Semua ukuran dan
aksesoris harus sudah tepat, sebelum proses laminate dikerjakan. Kaca laminated yang terdiri dari dua
lembar kaca biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan. Sedangkan yang terdiri lebih dari dua
lembar biasanya untuk penggunaan-penggunaan khusus seperti kaca taha peluru, kaca akuarium yang
besar dan kaca pesawat terbang.
 Kaca Reflektif
Kaca reflektif adalah jenis kaca yang mampu memantulkan cahaya dan mereduksi sifat tembus
pandang dari sisi luar, sehingga sering pula disebut dengan kaca one way. Pada produk Asahimas
kaca ini disebut dengan istilah kaca stopsol. Dalam pembuatannya, kaca ini dilapisi dengan pelapis
transparan tipis dari oksida logam (sebagai lapisan pemantul) melalui proses pyrolysis.
Lapisan kaca refletif ini bersifat memantulkan cahaya dan panas, serta mampu memberikan
penampilan yang mewah, sekaligus menurunkan beban energi pengkodisian udara.Lapisan coating
reflektif ini dapat dilapiskan pada kaca clear maupun panasap (warna) blue, dark blue, grey dan green.
Kaca ini biasa digunakan pada bukaan pintu atau jendela dinding luar, yang diharapkan
berpenampilan mewah pada bangunan. Untuk bangunan bertingkat, terutama digunakan digunakan
pada tipe dinding kaca eksterior (curtain wall).
KELEBIHAN KACA :
- Sifatnya yang mampu meneruskan cahaya membuat rumah dengan dinding kaca lebih hemat energi
karena pencahayaan pada siang hari cukup dengan sinar matahari.
- Mampu memaksimalkan pemandangan di luar ruangan.
- Walaupun mudah kotor, tetapi mudah juga untuk dibersihkan.
- Memberikan kesan luas pada ruangan sempit.
- Memberikan kesan tidak ada sekat antara ruangan satu dengan yang lainnya.
- Kedap suara
- Kedap air
- Memberikan kesan modern pada hunian
KEKURANGAN KACA:
- Harganya cukup mahal, baik dari segi harga material maupun biaya pemasangan
- Pemasangannya rumit dan butuh tenaga profesional dengan keahlian dan teknik tinggi.
- Tidak tahan terhadap getaran.
- Beberapa jenis kaca cenderung mudah pecah
- Dinding kaca tidak termasuk dinding struktural sehingga tidak mampu menahan beban berlebih.
- Mudah kotor, dibutuhkan perawatan yang rutin.
- Jika tergores, sulit untuk memperbaikinya.
- Jenis kaca bening tidak cocok untuk ruangan privasi.
- Perlu aksesoris tambahan seperti tirai walaupun hal ini opsional.
- Jika retak atau pecah tidak bisa diperbaiki, tetapi harus diganti.
Cara Memasang Kaca Tanpa Kusen
- Untuk pemasangan kaca ukuran kecil, persiapan pengerjaan plesteran dinding harus
disekoneng dari dalam ruangan dengan cara tebal dinding dibagi 2.
- Sekoneng luar harus lebih tinggi dari sekoneng dalam karena kaca akan dipasangkan dari
dalam ruangan.
- Kaca dipasang pada tahap plafon, acian tembok, dan keramik sudah selesai terpasang
- Pasang kaca yang sudah disiapkan menggunakan lem sealant
- Pergunakan lem sesuai warna kaca
- Pasangkan lem tersebut ke ujung dan pinggiran kaca yang sudah menempel
- Lakukan pengeleman di luar dan di dalam untuk menjaga tidak ada bocoran air
- Lem harus tebal
-
7. GRC
Fiber glass reinforced concrete atau GFRC adalah jenis beton yang diperkuat serat. Produk ini
juga dikenal sebagai beton bertulang glassfibre atau GRC dalam bahasa pasar internasional. GRC
adalah beton serat kaca yangdigunakan dalam panel –panel pada fasad bangunan dan sebagai beton
pracetak.GRC merupakan material komposit yang terdiri pasir halus,semen, polimer akrilik, air,
agregat, serta kaca serat tahan alkali.
GRC terdiri dari serat kaca tahan alkali berkekuatan tinggi yang dimasukan dalam campuran
beton. Dalam bentuk ini, baik serat dan beton mempertahankan identitas fisik dan kimianya dan
menawarkan kombinasi sifat sinergis yang tidak dapat dicapai bila komponen bekerja sendiri.
Kekuatan Bahan GRC
Secara umum, serat adalah bagian yang menahan beban utama, sementara matriks beton di
sekitarnya menyimpannya di lokasi dan orientasi yang diinginkan, bertindak sebagai media transfer
beban antara serat dan melindunginya dari kerusakan lingkungan. Serat memberikan penguatan untuk
beton dan fungsi lainnya dalam material komposit yang diperkuat serat. Serat kaca dapat dimasukkan
ke dalam matriks beton baik dalam susunan yang kontinu atau terputus-putus.
Panel GRC memiliki tampilan umum seperti panel beton pra-cetak, tetapi berbeda dalam
beberapa hal yang signifikan. Misalnya, panel GFRC, rata-rata, beratnya jauh lebih ringan dari panel
beton pra-cetak dan lebih tipis. Bobotnya yang rendah mengurangi beban pada komponen struktural
bangunan sehingga membuat konstruksi rangka bangunan lebih ekonomis.
KEUNGGULAN GRC :
•GRC termasuk bahan yang ringan dan kuat, sehingga tidak membebani struktural
•Tahan terhadap cuaca, kelembaban dan panas
•Tidak mudah terbakar api sehingga aman
•Tahan lama, tidak mengalami pembusukan
•Pemasangan GRC yang lebih cepat sehingga lebih efisien dari segi waktu
•Permukaannya yang halus sehingga hasilnya akan lebih rapi
•Mudah difinishing, hasil yang lebih rapi dan cocok untuk eksterior dan interior
•GRC termasuk mudah dalam perawatannya sehingga menghemat biaya maintenance
•Jika ada yang rusak, cukup mengganti satu panel saja
•Pengerjaan GRC lebih bersih sehingga tidak mengotori lokasi proyek
•Biaya upah hemat karena pemasangan yang mudah dan cepat
KEKURANGAN GRC :
•Pembuatan GRC harus melalui pabrik, sulit dibuat manual tanpa ahli yang handal
•Bentuk GRC tidak bisa dibuat custom, harus dipesan dengan jumlah tertentu
•Beberapa tempat di Indonesia mungkin belum tersedia bahan ini
•Harga GRC relatif lebih mahal dibandingkan dengan beton konvensional
Aplikasi GRC:
Ada banyak sekali bagian bangunan yang bisa menggunakan bahan GRC ini. Berikut adalah daftar
penggunaan bahan GRC pada bangunan :
•Panel Dekoratif
•Cladding Eksterior (shell)
•Dinding Interior
•Penutup Lantai
•Penutup Plafon
•LisplangAtap
•Pagar Rumah
•Loster / LubangAngin
CARA MEMASANG GRC :
- Langkah awal – sediakan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pemasangan
GRC board untuk dinding rumah, bahan dan alat-alatnya sebagai berikut:

1. Palu
2. Paku untuk GRC board
3. Kronis (dampul)
4. Cat tembok warna
5. Plamer
6. Scrab (alat untuk proses pelamer dinding)
7. Air
8. Wadah ember
9. Kuas
10. Serta perkakas bagunan yang dibutuhkan lainnya

- Langkah kedua – setelah alat – alat siap, selanjutnya tinggal menyiapkan dinding rumah
yang akan dilapisi oleh GRC board atau fiberflat, bersihkan terlebih dahulu sebelum ditutup
dengan material GRC board atau fiberflat.
- Langkah ketiga – siapkan satu keping GRC dan ukur ketinggian dan lebar. Setelah terasa
cukup bagi anda, pasang GRC board atau fiberflat pada dinding rumah dengan menggunakan
paku ukuran sedang.
Tips – dalam pemasangan paku, agar GRC tidak mudah goyang atau menimbulkan retakan
yang jelas pada saat terkena goncangan, sebaiknya berikan pemasangan paku dengan rapat
dengan jarak 5 - 7 cm, hal in berfungsi untuk menghasilkan pemasangan yang rapi dan
terhindar dari retakan dikemudian hari ketika sudah diberi dempul (kronis) dan plamer, jika
timbul retakan yang panjang pada bagian sambungan tentu terkesan bukan menggunakan
bahan bangunan beton melainkan GRC atau fiberflat. Lakukan proses pemasangan dengan
rapi serta pasang paku dengan baik agar GRC tidak goyang dan dapat menyatu pada
dinding-dinding rumah.
- Langkah keempat – lakukan proses pada langkah ketiga hingga seluruh dinding rumah
tertutupi oleh GRC board atau fiberflat, pada saat proses penyambungan antara GRC yang
satu dengan yang satunya, pastikan jaraknya agark dirapatkan serapat-rapatnya agar
sambungan tidak terlihat begiut jelas.
- Langkah kelima – jika rumah anda memiliki tinggi dinding yang tidak sama dengan panjang
dari GRC board atau fiberflat, maka kamu harus menambahkan potongan GRC board atau
fiberflat secara horizontal pada bagaian atas. Proses pemasangannya sama pada langkah
nomor tiga.
- Langkah keenam – setelah bagian dinding rumah anda sudah tertutupi dengan GRC board
atau fiberflat, selanjutnya kita masuki kelangkah penutupan atau memberik dempul (kronis)
pada tiap-tiap sambungan. Caranya campurkan bahan kronis dengan air secukupnya,
masukkan dalam wadah aduk hingga merata, ambil alat scrab dan tempelkan atau dempul
permukaan antara tiap – tiap sambungan GRC board yang ada.
Tips – pada saat pemberian kronis lakukan dengan baik dan rapi, perhatikan tiap lubang –
lubang yang masih terlihat pada tiap – tiap sambungan, serta jangan sampai telihat ujung –
ujung pemukaan paku, tetupi semua dengan zat kronis hingga tidak terlihat sama sekali bekas
sambungan antara GRC board yang satu dengan yang lainnya.
- Langkah ketujuh – diamkan hingga zat kronis mongering dan menyatu dengan GRC board.
Langkah selanjutnya siaplan bahan plamer campurkan dengan air sukupnya, agar dapat
mengetahui perbandingannya baca kemasan zat pelamer yang kamu beli, karna beda merek
beda pula jumlah takaran yang dibutuhkan. Tempelkan dan olesakan zat pelamer pada seluruh
permukan dinding – dinding GRC board hingga tertupi semua, ratakan dengan scrab hingga
sama rata, jika sudah selesai, hasil akhirnya tinggal menunggu zat pelamer mengering dan
menyatu dengan dinding GRC board.
- Langkah kedelapan – sekarang dinding rumah anda terlihat seperti terlihat dengan rumah
beton sampai sulit membedakan mana bahan material semen dan mana bahan material GRC
board, agar mendapat sentuhan yang indah tinggal tahap pemberian warna rumah sesuai
selera anda, padukan dengan berbagai warna hingga menghasilkan gradasi warna yang
mewah pada rumah anda. Selamat bekerja dan bekreasi di rumah anda.

8. BATU BATA RINGAN

Bata ringan adalah batu bata yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada bata pada
umumnya. Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular
Lightweight Concrete (CLC). Keduanya didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan
gelembung udara ke dalam mortar akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis.
Perbedaan bata ringan AAC dengan CLC dari segi proses pengeringan yaitu AAC mengalami
pengeringan dalam oven autoklaf bertekanan tinggi sedangkan bata ringan jenis CLC yang mengalami
proses pengeringan alami. CLC sering disebut juga sebagai Non-Autoclaved Aerated Concrete
(NAAC).

Bata celcon atau hebel, terbuat dari pasir silika. Harganya lebih mahal dari pada bata merah.
Ukuran umumnya 10 cm x 19 cm x 59 cm. Dinding bata hebel atau celcon adalah bahan bangunan
pembentuk dinding dengan mutu yang relatif tinggi. Penjualan bata jenis inipun tidak diretail pada
setiap agen atau toko material Pembelian biasanya harus dengan memesan terlebih dahulu. umumnya
berukuran 10 cm x 19 cm x 59 cm. Bahannya terbuat dari pasir silika. Bata jenis ini harganya lebih
mahal kurang lebih 16,5 % dari harga dinding bata merah untuk setiap 1 m2 terpasang. Dinding jenis
ini sering digunakan pada rumah-rumah mewah, hotel, apartemen, monumen dan gedung-gedung
mewah yang lain.

Bata ringan (Hebel/Celcon) memiliki keunggulan tersendiri daripada jenis bata yang lain karena
dapat mengurangi beban struktur dari sebuah bangunan, mempercepat proses pembangunan, yang
disertai dengan harga yang lebih tinggi.
Bahan Campuran terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta
sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna,
nantinya akan mengembang selama 7-8 jam.
Ukuran : panjang 60 cm, tinggi 20 cm dengan ketebalan antara 8 cm -10 cm.
Per 1 m2 membutuhkan : 7-9 buah bata ringan.
Ketahanan terhadap api : 4 jam.
Harga : kisaran Rp.7000-8000 perbuah.
KELEBIHAN BATA RINGAN (HEBEL/CELCON) :
– Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi.
– Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat.
– Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur.
– Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
– Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
– Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.
– Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
– Mempunyai kekedapan suara yang baik.
– Kuat tekan yang tinggi.
– Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
KEKURANGAN BATA RINGAN (HEBEL/CELCON) :
– Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan.
– Jika bata ringan basah terkena air, dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa, untuk kering.
– Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
– Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini.
– Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar.
Jarak pemasangan kolom penguat sama dengan yang disyaratkan pada bata merah. Pemesanan tidak
dilakukan secara unit, melainkan dalam ukuran 1 m3. Untuk 1 m3 bata jenis ini bisa digunakan untuk
pasangan dinding seluas 11,5 m2. Namun hal ini tergantung juga dengan ketebalan dinding, bisa saja
kurang dari 11,5 m2 bila ketebalannya lebih besar.
PEMASANGAN BATU BATA RINGAN :
- Pertama, siapkan material berupa bata ringan, semen instan, serta air.
- Kemudian, gunakan benang untuk menentukan arah kerataan dinding.
- Buat pasta untuk perekat bata ringan dari campuran air dengan semen instan. Rasio campuran
adalah 9,5 – 10,5 liter air untuk 40 kg semen instan. Gunakan air bersih agar daya rekat
semen instan dapat maksimal.
- Rendam bata ringan dalam air untuk mencegah pengerasan semen terlalu cepat. Bata ringan
cukup direndam beberapa saat saja.
- Siapkan perekat dengan ketebalan 3 mm pada tiang kolom serta 10-20 mm untuk bagian alas
bata ringan. Pasang mulai dari sudut dinding. Gunakan palu untuk meratakan pemasangan
dengan cara mengetok-ngetok bata ringan.
- Gunakan perekat setebal 3 mm antar pasangan bata. Pastikan pasangan bata terpasang dengan
rapi dan rata. Gunakan waterpass untuk memastikan kerataan pasangan bata.
- Diamkan bata selama 24 jam agar mengering sempurna sebelum siap untuk diplester.
9. DINDING BETON RINGAN

Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan daripada beton pada
umumnya. Beton ringan bisa disebut sebagai beton ringan aerasi (Aerated Lightweight
Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC) yang mempunyai
bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen, air, ditambah dengan suatu bahan
pengembang yang kemudian dirawat dengan tekanan uap air. Tidak seperti beton biasa, berat beton
ringan dapat diatur sesuai kebutuhan. Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600
kg/m3. Karena itu keunggulan beton ringan utamanya ada pada berat, sehingga apabila digunakan
pada proyek bangunan tinggi (high rise building) akan dapat secara signifikan mengurangi berat
sendiri bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada perhitungan pondasi.

Untuk elemen non struktural bangunan, lebih diinginkan bahan yang ringan dengan kekuatan
yang mencukupi saja. Dinding dapat memberikan sumbangan beban mati yang besar, sehingga
kecendurungan saat ini diusahakan dinding menggunakan bahan-bahan yang ringan. Penggunaan blok
beton sudah dikenal sejak jaman pembangunan piramid-piramid di Mesir, kuil-kuil tua Yunani dan
dinding-dinding bangunan Kerajaan Romawi. Dan seperti yang kita ketahui, bangunan-bangunan tua
yang didirikan dengan blok beton ini banyak yang masih bertahan dengan kokoh hingga saat ini. Ini
menunjukkan salah satu kelebihan blok beton dibandingkan dengan material bangunan lainnya.

KELEBIHAN BETON RINGAN:


 Dimensi elemen struktural tidak terlalu besar
 Pondasi tidak mendukung beban yang terlalu berat
 Pada analisis gempa, beban mati yang kecil akan membuat struktur lebih tahan menerima gaya
gampa
Beton ringan dibuat dengan mengganti agregat kasar (kerikil) dengan bahan lain dengan tujuan
mengurangi beratnya.
- Bata ringan memiliki sifat yang tahan api. Tidak hanya api, bata ringan juga bersifat tahan terhadap
cuaca ekstrim. Entah itu badai, panas menyengat, angin kencang, hingga cuaca di bawah nol derajat.
- Untuk penggunaan rumah, dinding bata ringan juga bebas lumut, jamur, ngengat, dan tentunya bebas
pengeroposan.
- Dinding yang terbuat dari beton ringan juga kedap suara, sehingga cocok untuk Anda yang
memiliki rumah di daerah perkotaan yang cenderung lebih bising.
- Dinding beton terbilang berukuran besar, namun membuat bangunan lebih cepat selesai didirikan.
Tanpa terasa bangunan Anda pun sudah setengah jadi.
KEKURANGAN BETON RINGAN:
- biaya transportasi tinggi
- tambahan masalah teknis dan biaya di lapangan
- Perlu alat pengangkat berat

PEMASANGAN DINDING BETON RINGAN :


1. Pertama disiapkan dahulu pondasi dan lantai kerja. Jika rumah yang dibuat hanya 1 lantai maka
pondasinya tidak memakai batu kali cukup sloof saja, lebih hemat bukan. Jika rumah yang dibuat
memiliki 2 lantai atau lebih maka pondasinya normal seperti biasa.
2. Selesai menyiapkan pondasi, selanjutnya memasukkan stag dengan cara dibor sedalam 15 cm ke
dalam lantai dan tersisa di bagian luar sepanjang 40 cm. Jarak
antara sesama stag sekitar 20 cm. Fungsi stag ini untuk menjepit Panel Dinding agar dapat berdiri
tegak.
3. Setelah semua stag siap, selanjutnya Panel Dinding dipasang diantara stag. Antara Panel Dinding
yang satu dan yang lain dirapatkan dengan cara dibendrat atau distaples menggunakan alat khusus.
Tampak semua bahan Panel Dinding untuk lantai satu selesai dipasang dalam waktu singkat. Dalam
waktu 8 jam kerja dapat menyelesaikan pemasangan Panel dinding seluas 400 meter persegi. Ini
karena bahan Panel adalah bahan prefabrikasi yang sudak dicutting di pabrik sesuai ukuran tinggi
dinding yang diinginkan kemudian di bawa ke site project untuk pemasangannya. Sangat jauh berbeda
dengan pemasangan bata ringan atau batu bata yang lama karena disusun satu per satu.
4. Pada bukaan jendela dan pintu dipasang asesoris untuk perkuatan di setiap sudutnya yaitu Flat
Mesh. Cara pemasangannya dengan cara dimiringkan 45 derajat, dipasang di sisi luar dinding dan sisi
dalam.
5. Tampak aplikator mulai memasang asesoris berupa Angular Mesh. Asesoris ini berbentuk siku-siku
yang nantinya dimanfaatkan sebagai tempat dudukan Dak lantai 2.
6. Setelah Angular mesh siap, kemudian Dak lantai 2 diletakkan di atasnya dan dibendrat atau di
staples dengan alat khusus. Bentuk dan spesifikasi bahan Panel untuk Dak lantai berbeda dengan
Panel untuk dinding.
7. Selanjutnya aplikator menyiapkan jalur untuk listrik dan plumbing menggunakan hotgun. Alat ini
dapat melumerkan bahan Polysterene sehingga pipa jalur listrik dan plumbing dapat diselipkan di
bawah Wire Mesh.
8. Di bawah Dak di selipkan juga pipa untuk saluran air.
9. Setelah jalur plumbing siap, kemudian dilakukan pengecekan plumbing berfungsi normal atau tidak
dengan menggunakan kompresor. Wire mesh yang terbuka karena memasukkan pipa plumbing
kemudian ditutup lagi dengan menggunakan flat mesh.
10. Jalur listrik pun selesai dipasang. Kemudian akan masuk ke tahap plasteran Panel Dinding.
11. Dengan bahan Panel, perbandingan adukan semen adalah 1 : 4. Jika mau memakai bahan
readymix dianjurkaan yang type nya K-175 untuk dinding dan K-300 untuk Dak.
12. Setelah adukan semen siap, lalu disemprotkan ke Panel menggunakan sprayer khusus. Daya
semprot kompresornya 8 Barr sehingga semen akan melekat sempurna dan mengisi alur-alur di Panel
Dinding. Semen ini akan mengikat ke Wire Mesh bukan di bahan polysterene.
13. Setelah layer pertama semen kering, dilanjutkan dengan spray untuk layer kedua lalu di aci.
Ketebalan plester + aci di sisi luar dan dalam dinding masing-masing 3,5cm sehingga total tebal
dinding 15cm. Jika Panel difunsikan sebagai partisi maka tebal plester + aci hanya 2,5cm.
14. Setelah plesteran dinding lantai 1 selesai, dilanjutkan dengan pengecoran dak lantai 2.
Sebelumnya Dak diberi perkuatan berupa bekisting yang jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan
dengan penggunaan bahan konvensional. Ini dikarenakan bahan Panel yang sangat ringan (hanya
3Kg / meter persegi).
15. Aplikator berada di atas Dak lantai 2 memasang Angular Mesh di sisi atas Dak. Juga sekalian
memasang stag sebagai penjepit Panel untuk dinding lantai 2.
16. Setelah stag terpasang, lalu memulai pengecoran sisi atas Dak.

10. DINDING SIRAP

Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian
terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan
lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar
ukuran 1”) pada papan atau reng, dengan 2 – 4 lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap ± 55 –
60 cm).
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam penyesuaian
terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik terhadap iklim, tahan
lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat dipaku (paku kepala datar
ukuran 1”) pada papan atau reng, dengan 2 – 4 lapis tergantung kualitas sirap. (panjang sirap ± 55 –
60 cm). Untuk bangunan kayu, dinding sirap merupakan penutup dinding yang paling ideal, karena
dapat disesuaikan rnenyusut dan mengembangnya pada bidang konstruksi dinding tanpa berakibat
tidak baik.
KELEBIHAN SIRAP:
- Sirap memiliki kelebihan dari sisi bentuk fisik. Setiap lembar sirap memiliki warna, lebar, ketebalan
dan potongan yang unik sehingga terlihat alami.
- Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena sifatnya yang alami.
- Sirap yang berbahan kayu ulin cenderung awet.
- Sirap kokoh namun tetap ringan.
- Dapat menciptakan suasana hangat dan natural
- Bahan mudah diperoleh
- Mudah dibentuk dan ringan
KEKURANGAN SIRAP:
- Bahan sirap susah didaptkan.
- harga sirap cenderung lebih mahal.
- pemasangannya lebih susah
- perawatan harus teratur
- Kayu lebih mudah lapuk jika terkena panas dan hujan
- Rentan serangan rayap untuk daerah tropis seperti negara kita ini
- Mudah terbakar
CARA PEMASANGAN :
- Dinding sirap dipasangkan pada papan atau pada reng.
- Sirap dipaku dengan paku berkepala datar ukuran 1″.
- Sirap yang dipotong lurus lebih baik daripada yang dipotong runcing. Sirap berujung runcing ini
menyalurkan air melalui alur sambungan daun sirap yang di bawahnya.
- Sirap berujung runcing ini menyalurkan air melalui alur sambungan daun sirap yang di bawahnya.
Dengan menggunakan sirap yang panjangnya 55 – 60 cm, diperoleh deretan sirap yang berjarak 14
cm.
- Pemakuan deretan sirap dilakukan dengan rnenggunakan benang yang direntangkan. Untuk bidang
yang sempit dapat ditarik garis dengan pensil melalui sebuah mistar.
- Untuk penampilan yang lebih baik, dinding kayu sebaiknya diberi finishing, baik papan kayu solid
maupun panel kayu. Finishing selain memberikan hasil akhir penampilan yang bagus, juga berfungsi
sebagai pengawet dan pelindung kayu dari kerusakan akibat goresan, air, zat-zat kimia maupun
binatang (rayap dan kutu busuk). Diberi finishing dari pelitur dari bahan konvensional, melamik,
maupun polyurethane, cat.
PERAWATAN :
- Untuk Membersihkan Debu Yang Rajin Menempel Pada Permukaan Dinding Kayu, Anda Cukup
Menggunakan Lap Atau Serbet Yang Lembut Dan Kering.
- Anda Juga Boleh Sesekali Membersihkan Permukaan Kayu Menggunakan Lap Lembab Seperti
Chamois Yang Biasa Digunakan Untuk Lap Mobil.

FINISHING DINDING

1. Pekerjaan Plesteran

Setelah dinding terpasang sampai atas, mulailah melakukan pelapisan penutup dinding bata. Pelapisan
dilakukan dengan diplester untuk dinding dalam. Dinding luar atau batas kavling biasanya hanya
disawut (plesteran tanpa dihaluskan serta tanpa diaci). Sebaiknya saat memulai suatu pekerjaan
plesteran hendaknya dinding batu bata disiram terlebih dahulu dengan air agar plesteran cepat
menempel di dinding.
Setelah seluruh dinding diplester, diamkan beberapa hari agar kadar airnya cepat hilang. Biasanya
setelah kadar air seluruhnya telah menguap, plesteran akan terlihat retak-retak kecil. Pekerjaan plester
itu biasanya dilakukan pada bidang dinding dan pada bagian atas pondasi (trasram/semenram).
Pekerjaan trasram untuk mencegah agar kaki tembok tidak mengisap lembab (air) dari tanah.
Adukannya dibuat rapat air yaitu dengan eampuran 1 Semen : 2 pasir. Diantara bagian bawah tembok
dengan bagian atas pondasi, sekarang banyak dipasangi balok beton bertulang (sloof) dengan maksud
untuk meratakan beban bangunan yang diterima oleh pondasi yang sekaligus berfungsi sebagai
trasram.

Syarat-Syarat Memplester Tembok:

 Tembok yang akan diplester harus datar.


 Sebelum memulai memplester tembok harus digaruk dengan sapulidi dan dibersihkan dengan
air tawar (air minum).
 Tebal lapis plester hanya 1 @ 1,5 cm.
 Adukan yang dipakai : 1 kapur : 1 tras : 3 pasir, bila perlu dapat dibuat 1 semen: 3 pasir.

Persyaratan Bahan
 1) Pasir yang digunakan adalah pasir yang berasal dari sungai (pasir kali) yang bersih,
tidak mengandung tanah, lumpur dan kotoran-kotoran lain serta sebelum digunakan harus
disaring/ diayak terlebih dahulu.
 2) Pasir yang digunakan adalah pasir yang tidak mengandung bahan-bahan organis, garam
dan tidak tercampur tanah atau bahan-bahan lain.
 3) Semen yang digunakan merk HOLCIM/ GRESIK/ TIGA RODA atau setara.
 4) Campuran pasir (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan
bebas dari segala macam kotoran.

Pelaksanaan Memplester Tembok:

 Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian (petakpetak).


 Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala menonjol .± 3 cm dari bidang
tembok, untuk merentangkan benang.
 Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang menempel pada benang, maka
temboknya harus dipahat dulu supaya didapat plester sama tebal dan rata.
 Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan benang dibuat plester utama yang
berhimpit dengan benang-benang tadi, sebagai standar tebal plester.
 Plester utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00 meter. Setelah ini selesai, benang
dapat dilepas.
 Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan, kemudian digores dengan
penggaris besar dan lurus mulai dari bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.
 Kemudian bidang yang paling luar dilapisi dengan lapisan encer (kapur + semen merah + air)
sambil digosok dengan papan gosok supaya permukaan standar yang rata, ini disebut
mengaci.
 Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus merupakan sudut siku ( = 90°) dan ini
harus diplester dengan adukan 1 semen : 3 pasir untuk permukaan beton dan 1 pc : 5 psr
untuk pasangan batu bata, Sedangkan untuk bagian lainnya di gunakan perbandingan 1 Pc : 4
Ps.
 Setelah lapis ini betul-betul kering, bidang permukaannya disapu dengan kapur tohor
sebanyak 3 kali
 Lakukan penyiraman selama 7 hari, supaya penyusutan massa plesteran berlangsung bertahap
dan membuat plesteran terhindar dari keretakan

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :


 Bahan adukan plester seperti pasir, tras dan kapur yang telah dicampur rata harus diayak dulu,
supaya butiran-butiran kasar
tidak ikut bercampur.
 Usahakan jangan menggunakan adukan bekas tembok lama karena daya lekatnya kurang.
 Pada pekerjaan mengaci, bila dalam ember kapur tadi air kapumya sudah habis, hanya tinggal
butiran-butiran kasar yang harus dibuang dan diganti dengan campuran yang sarna dan baru.

2. Pekerjaan Acian
Pekerjaan berikutnya adalah mengaci. Acian adalah penutup dinding yang sudah di pletser
yang berfungsi menutup pori - pori yang terdapat di dinding yang baru di plester agar terlihat lebih
halus lagi. Untuk menutupi adanya keretakan alami akibat penguapan. Sebelum di Aci, maka
permukaan yang akan di Aci harus dibersihkan terlebih dahulu dengan sikat baja yang dibasahi
dengan air. Selanjutnya lakukan penyiraman agar acian mudah melekat pada plesteran. Bila pekerjaan
acian telah selesai maka perlakuannya sama dengan pekerjaan plesteran.
Mempersiapkan alat dan bahan:
- bahan yang digunakan adalah bahan semen dengan mutu baik yang memenuhi persyaratan sebagai
bahan Acian serta telah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan.
- Sementara air yang digunakan dalam campuran harus bebas dari kotoran debu minyak dll yang dapat
menghambat terjadinya ikatan antara bidang Acian dengan pasangan/beton.

Bagian Acian harus selalu dijaga dan dipelihara kelembabannya jangan sampai terkena
matahari secara langsung untuk menghindari penguapan air yang terlalu cepat sehingga akan
menurunkan kekuatan dari Acian itu sendiri. Pelaksanaan pekerjaan Acian dilaksanakan dengan
volume 104,70 M2 dengan kapasitas produksi tenaga kerja per hari adalah 17,40 M2 waktu rencana 6
Hari Kalender atau 1 Minggu dimulai pada minggu ke Empat Belas di bulan ke Empat.

Pelaksanaan acian :
- Pastikan dinding benar-benar kering. Usia ideal dinding plesteran ialah 2-3 minggu
- siapkan alat dan bahannya yakni semen, air , dan trowel khusus acian
- bersihkan permikaan plesteran dari kotoran, debu dan minyak
- basahi plesteran dengan air secukupnya
- campur semen dengan air hingga menghasilkan adonan yang encer namun dengan kekentalan yang
cukup
- lakukan pengacian dengan cara melapiskan semen yang sudah dicampur air dengan roskam baja dan
berikan tekanan agar merekat sempurna. Lakukan sampai mencapai lebar tertentu. Lalu ratakan
dengan roskam kayu dengan gerakan melingkar
- ketebalan acian yang baik adalan 1mm-3mm
- perhalus permukan acian dengan cara menggosok permukaan acian dengan roskam baja searah
- lakukan pekerjaan sampai selesai pada tap dinding agar tidak menampilkan sambungan
- Setelah terjadi pengeringan, akan timbul secara alami keretakan yang disebut retak-retak rambut.
Setelah proses pengacian selesai, pekerjaan selanjutnya adalah menutupi pari-pari atau retak-retak
rambut. Secara umum arang akan memakai wall sealer (plamur tembak).
- Plamur tembak diencerkan dengan air secukupnya. Kemudian diratakan pada permukaan dinding
dengan alat perata. Plamur tembak dapat dijumpai di setiap taka-taka bangunan dengan berbagai
merek. Secara umum bahan ini lebih banyak dipakai di perumahan perkampungan. Plamur tembak
tipe ini agak sedikit mahal karena pengerjaannya akan banyak memakan waktu sehingga menambah
biaya pelaksanaan. Selain itu, pada waktu akan dilakukan pengecatan, dinding harus diamplas terlebih
dahulu.
- Di sini banyak dijumpai adanya bilur-bilur bekas guratan alat perata (kape atau alat perata lainnya)
sehingga pengamplasannya juga akan memakan waktu serta banyak memakai kertas amplas. Bagi
mereka yang tetap akan memakai plamur tembok jenis ini ada beberapa cara yang cukup baik untuk
membuat plamur tembok yang lebih murah dan mudah dibuat sendiri.
- Cara lain untuk melapisi keretakan acian adalah memakai plamur tembok jenis lainnya yang disebut
under coat (Iapisan dasar). Bahan ini diproduksi oleh pabrik cat terkenal dengan berbagai merek.
Secara teknik pemakai bahan tipe ini akan lebih menguntungkan, karena pelaksanaannya memakai rol
cat dinding. Bahannya harus dibuat seencer mungkin sehingga bidang sasaran akan jauh lebih banyak.
Pengerjaannya pun bisa lebih cepat. Keuntungannya akan dapat menekan biaya pelaksanaan. Dibuat
encer bertujuan agar seluruh bahan tersebut dapat sempurna mengisi celah-celah retak rambut acian.
Bila dibuat kental, akibatnya pada saat mengering bahan tersebut akan naik ke permukaan celah-celah
yang retak. Selain itu, lebih boros pemakaian bahannya. Jadi, pekerjaan pengamplasan akan lebih
lama dan boros kertas amplas serta menambah biaya pengerjaan.

3. Pekerjaan Pengecatan

Ada dua jenis cat solid yang digunakan dalam finishing dinding, yaitu cat dasar dan cat finish. Selain
itu, ada juga cat transparan.
a) Cat dasar ( meni, zink cromat )
Cat yang biasanya dipakai sebagai cat dasar pada kayu adalah cat meni dan pada besi adalah zink
cromat. Fungsi cat meni untuk kayu sebagai pengisi pori sehingga tidak boros dalam pemakaian cat
finish. Ini berbeda dengan zink cromat yang fungsinya bukan untuk mengisi pori-pori pada besi,
melainkan hanya untuk menahan karat sehingga dapat membuat besi lebih awet. Untuk cat dasar pada
tembok atau dinding biasanya menggunakan plamur tembok. Fungsi plamur tembok ini sama dengan
meni kayu, yaitu mengisi lubang-lubang atau retak rambut pada dinding. Setiap kilogram plamur
tembok dapat dipergunakan untuk menutupi seluas 4 – 6 m2 bidang tembok.
b) Cat finish
Cat finish untuk tembok atau kayu olahan umumnya dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu cat interior, cat
exterior, dan cat dekoratif. Namun, bila dilihat dari bahan dasarnya maka cat finish dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu berbahan dasar air (water based) dan berbahan dasar minyak (solvent based).
Kedua jenis cat tersebut memang dapat digunakan untuk interior, exterior, atau dekoratif. Namun
hasil dan umurnya akan berbeda-beda. Untuk bagian luar yang memerlukan ketahanan cukup kuat
dari terpaan cuaca dan mudah dibersihkan dengan lap basah, maka cat yang digunakan adalah cat
exterior weater shealt. Sementara untuk bagian dalam, jenis cat exterior juga dapat digunakan, tetapi
harganya dua kali lipat dari cat biasa. Cat finish untuk besi dan kayu sering disebut cat minyak (cat
solid). Dalam penggunaannya, cat minyak ini perlu dicampur dengan minyak cat atau disebut tinner.
c) Cat transparan (politur, melamik, ultran dll)
Sebagai cat finishing permukaan kayu seperti meubel, kusen, daun pintu, daun jendela atau partisi
yang ingin ditampilkan atau ditonjolkan tekstur serat kayunya, maka diperlukan jenis cat transparan.
Ada beberapa jenis cat transparan yang dapat digunakan, di antaranya ialah politur, melamik atau
melamin, polyurethane, vernis, dll.

4. Finishing Batu Alam

1. Acid
Sesuai dengan namanya, bentuk finishing batu alam ini menggunakan asam dalam proses
pembuatannya. Fungsi asam adalah untuk membuat macam-macam tekstur. Berbagai macam
tekstur dapat dibuat berdasarkan komposisi asam yang digunakan. Bentuk finishing batu alam ini
biasanya digunakan untuk batu marmer. Dengan finishing acid, batu terlihat mengkilap walaupun
bertekstur kasar. Dinding, lantai, dan teras merupakan elemen bangunan yang banyak
menggunakan bentuk finishing acid.
2. Bushhammer
Finishing bushhammer dibuat untuk memunculkan kesan alami atau natural. Pembuatannya bisa
dilakukan dengan manual atau mesin. Pembuatan secara manual menggunakan palu bergerigi,
sehingga permukaan batu tidak rata. Hampir semua jenis batu alam dapat di-finishing
bushhammer. Kesan kokoh pun tergambar dari elemen bangunan yang menggunakan finishing
bushhammer. Dinding, pilar, pagar, carport, dan garasi merupakan elemen bangunan yang cocok
menggunakan batu dengan finishing bushhammer.
3. Graveer (Alur Mesin)
Batu alam yang di-finishing graveer ada banyak ragamnya. Bentuk ini dibuat menggunakan mesin
dan secara manual. Pembuatan yang dilakukan oleh mesin antara lain graveer alur lurus (stonker),
alur acak, kubus, segitiga, dan European style. Sementara Japanese style dibuat manual dengan
garpu. Untuk graveer alur lurus (stonker), alur acak, kubus, dan segitiga hanya dapat diaplikasikan
pada batuan solid atau beku, seperti andesit, candi, pacitroso, dan lain-lain. Sementara graveer
European style dan Japanese style lebih cocok diaplikasikan pada batuan sedimen seperti paras
jogja. Rumah-rumah dengan gaya minimalis banyak yang menggunakan bentuk finishing graveer.
Dinding, pilar, pagar, hingga kolam (wall pond) banyak memanfaatkan batu alam dengan finishing
graveer.
4. Poles (Polished)
Batu alam dengan finishing poles menghasilkan kesan halus dan licin. Cara ini dilakukan dengan
menggunakan mesin yang dilengkapi diamond pad. Batuan beku dan solid saja yang bisa di-
finishing poles. Batu alam yang dipoles banyak diaplikasikan untuk elemen eksterior dan interior
bangunan. Batu alam yang dapat dipoles antara lain batu andesit, curi, pacitroso, sukabumi,
baligreen, dan lain-lain.
5. Semipoles (Honed)
Finishing batu alam semipoles hampir sama dengan finishing poles. Bedanya, finishing batu alam
semipoles terkesan doff atau blur. Cara pengerjaannya pun sama, tetapi menggunakan mesin
yang diamond pad-nya lebih sedikit daripada mesin yang digunakan
pada finishing poles. Finishing batu alam ini cocok diaplikasikan untuk elemen eksterior maupun
interior, seperti dinding, lantai, teras, dan lain-lain.
6. Sun Blasted
Pembuatan finishing sun blasted dengan cara menyemprotkan pasir kuarsa pada batu alam dengan
tekanan tinggi. Hasilnya mirip dengan finishing semipoles, tetapi lebih kasar. Hampir semua jenis
batu dapat di-finishing sun blasted. Finishing batu alam ini cocok diaplikasikan untuk elemen
eksterior maupun interior, seperti dinding, lantai, teras, dan lain-lain.
7. Rata Bakar (Flamed)
Rata bakar menyebabkan kulit batu kasar, tetapi terlihat lebih natural. Finishing batu alam ini
dilakukan dengan cara membakar batu alam menggunakan gas elpiji dan oksigen. Batuan yang
bisa dibakar antara lain batu andesit, granit, pacitroso, dan diorite. Finishing batu alam ini cocok
untuk diaplikasikan untuk elemen eksterior maupun interior, seperti dinding, lantai, teras, carport,
dan lain-lain.
8. Rata Alam (RTA)
Finishing rata alam dilakukan secara manual dengan dikeprek. Alat yang digunakan adalah palu
dan paku bobok. Tujuannya sama dengan rata bakar, yaitu untuk memunculkan kesan natural.
Bedanya, rata alam bentuknya lebih “ekstrim” atau permukaannya sangat tidak beraturan. Hampir
semua jenis batu dapat di-finishing dengan rata alam. Finishing rata alam biasanya diaplikasikan
pada elemen eksterior bangunan seperti dinding, pilar, dan pagar.
9. Rata Mesin (RTM)
Sudah tentu finishing rata mesin menggunakan mesin dalam pengolahannya. Ciri khas
dari finishing ini adalah alami, halus, tetapi tidak mengkilap. Hampir semua jenis batu alam dapat
di-finishing dengan rata mesin. Elemen interior dan eksterior sangat cocok menggunakan batu
alam yang di-finishing rata mesin.
Perawatan
Batu alam yang digunakan sebagai elemen terluar bangunan rentan terhadap kondisi cuaca, tidak
terkecuali elemen interior. Agar penampilannya selalu terlihat cantik maka perlu perawatan secara
berkala dan rutin. Untuk batu alam yang dipasang pada elemen eksterior, lakukan perawatan berkala
dengan meng-coating tiap enam bulan sekali, sedangkan untuk elemen eksterior cukup satu tahun
sekali. Untuk batu alam yang tidak di-coating, cukup dibersihkan dengan cara disikat menggunakan
detergen. Untuk batu alam pada elemen interior, cukup dibersihkan dengan vacuum cleaner hingga
debu-debu yang menyebabkan batu kusam dan lumut hilang. Cara ini juga berlaku untuk batu alam
pada elemen eksterior.

5. Finishing Wallpaper

Wallpapernya dapat tahan terhadap air dan tidak mudah sobek. Wallpaper dapat tahan terhadap air
karena permukaannya mengkilat, sedangkan tidak mudah sobek karena mengandung vinil.
Cara Memasang Wallpaper dinding dengan benar:
1. Siapkan peralatannya
Alat-alat dan perlengkapan yang lazimnya dibutuhkan untuk memasang Wallpaper dinding antara
lain: meteran, alas berupa plastik besar, tangga A, benang dengan pemberat untuk memastikan lurus-
tidaknya pemasangan Wallpaper dinding, 2 bak untuk mengaduk lem, spon, kuas lem, serta amplas
dan kape/kapi untuk membersihkan dinding. Tentunya jangan lupa juga untuk mempersiapkan
Wallpaper dinding yang sudah Anda beli.
2. Bersihkan ruangan
Bersihkan ruang di sekitar dinding yang akan dipasangi Wallpaper dinding. Jika dinding yang akan
dipasangi adalah semua sisi di ruangan tersebut, maka ada baiknya kalau Anda memindahkan sejenak
seluruh perabotan ke ruangan lain yang aman. Dengan ruangan yang bersih dan lapang, pemasangan
Wallpaper dinding akan lebih cepat dan mudah.
3. Siapkan dindingnya
Dinding yang akan dipasangi Wallpaper dinding sebaiknya sudah dibersihkan. Singkirkan sejenak
segala jenis aksesoris dinding seperti jam, foto, kalender, gantungan baju, dan hiasan dinding lainnya.
Tentukan bagian mana saja dari dinding yang akan dipasangi Wallpaper dinding. Wallpaper dinding
bisa saja dipasang di salah satu sisi dinding. Bahkan Wallpaper dinding juga sangat menarik untuk
dipasang di sebagian sisi saja sebagai aksen interior. Setelah itu, tandai mana saja bagian yang akan
dipasangi Wallpaper dinding, bila perlu, buat garis membujur. Ratakan dinding yang agak kasar atau
bergelombang. Berikan juga tambalan pada bagian dinding yang berlubang akibat lubang paku atau
hal lainnya. Pastikan juga bahwa dinding yang akan dipasangi Wallpaper dinding ini bebas dari
rembesan air saat hujan, karena kelembaban yang tinggi bisa membuat Wallpaper dinding Anda cepat
mengelupas.
4. Baca petunjuk pemotongan dan pemasangannya
Banyak orang kurang memperhatikan hal ini, sehingga salah kaprah saat harus memasang Wallpaper
dinding sendiri. Ingat, ya. Sebelum Anda mulai memotong, terlebih dahulu harus paham betul cara
memotongnya. Pahami cara memasang dengan benar. Ikuti instruksi yang ada. Jangan ragu tanya
pada penjual Wallpaper dinding. Jika ragu-ragu, jangan segan untuk meminta pertolongan jasa
pemasangan yang biasanya disediakan oleh penjual tersebut. Perhatikan juga cara menyerasikan motif
antar sambungan Wallpaper dinding, apakah perlu ditumpuk atau tidak.
5. Lakukan pengukuran
Saat Anda membeli Wallpaper dinding, bisa jadi Anda hanya memberikan perkiraan ukuran ruangan
saja dengan beberapa ukuran lebih, agar Wallpaper dinding nantinya tidak kurang. Sebelum dipasang,
baiknya Anda ukur lagi dengan pasti dan presisi, berapa lebar dan tinggi dinding. Lalu berapa lembar
Wallpaper dinding yang harus dipasang. Bila perlu, buat garis acuan dengan pensil tipis agar Anda
lebih percaya diri saat memasangnya dan tidak khawatir terjadi kesalahan atau pemasangan yang
miring. Atau gunakan benang yang diberi pemberat untuk memastikan bahwa garis petunjuk
pemasangan Wallpaper dinding sudah lurus
6. Memotong Wallpaper dinding
Potong gulungan Wallpaper dinding sesuai dengan lebar dan tinggi dinding ruangan. Untuk bagian
samping paling terakhir, berikan kelebihan beberapa cm untuk bagian sambungan. Hal ini perlu
dilakukan jika sambungan Wallpaper dinding perlu ditumpuk agar bisa serasi. Bila perlu, beri nomor
Wallpaper dinding di bagian belakang kertas agar Anda tidak salah dalam memasang sesuai
urutannya. Sambil memotong Wallpaper dinding, periksa juga apakah ada bagian yang cacat atau
sobek. Potongan kedua tidak bisa digunting begitu saja. Anda mesti harus memperhatikan polanya
terlebih dahulu. Jangan sampai nanti polanya tidak bisa tersambung dengan benar. Untuk mengetahui
apakah pola antara potongan yang satu dengan lainnya sudah tersambung dengan baik, Anda perlu
menyejajarkan antara bagian pertama yang sudah dipotong dengan gulungan yang belum dipotong.
Posisikan sampai terbentuk motif pola yang benar, lalu tandai Wallpaper dinding sebelum dipotong.
Barulah kemudian Anda bisa memotongnya, disesuaikan dengan tinggi dinding yang diinginkan.
Lakukan hal ini sampai jumlah potongan dirasa cukup untuk melapisi semua permukaan.
7. Siapkan lemnya
Dalam memasang Wallpaper dinding setidaknya ada 2 adonan lem yang dibutuhkan, yaitu lem untuk
meratakan permukaan Wallpaper dinding, dan lem untuk sambungan antar-Wallpaper dinding. Lem
sambungan ini biasanya lebih kental, jadi tidak perlu banyak tambahan air. Lem yang lebih kental
juga digunakan pada bagian tepi dinding agar pemasangan Wallpaper dinding nantinya lebih rekat dan
awet. Larutkan lem pada wadah yang sudah disediakan. Lalu diamkan selama beberapa saat.
8. Sapukan lemnya
Siapkan Wallpaper dinding yang sudah dipotong-potong di atas meja panjang atau di atas lantai yang
sudah dilapisi plastik bersih tadi. Sapukan lem yang sudah Anda siapkan pada Wallpaper dinding
pertama. Jangan sampai terlalu basah, karena akan mengakibatkan gelembung atau permukaan tidak
rata. Sapukan lem dengan hati-hati. Di bagian tepi yang berbatasan dengan sudut dinding, sapukan
adonan lem yang lebih kental tadi. Lakukan pemulasan lem ini dengan menggunakan roller. Tapi jika
tidak ada, Anda boleh menggunakan kuas. Tapi usahakan agar lem benar-benar merata.
9. Tempelkan Wallpaper dinding ke dinding
Siapkan tangga A di dekat dinding. Rekatkan Wallpaper dinding ke dinding dengan sangat hati-hati.
Ikuti petunjuk atau tanda pensil yang tadi sudah dibuat. Tempelkan perlahan-lahan sambil diratakan
dan direkatkan dengan penggaris mika.
10. Menyambung Wallpaper dinding selanjutnya
Setelah Wallpaper dinding pertama, sapukan lem ke potongan Wallpaper dinding berikutnya. Ingat,
lem pada bagian sambungan adalah lem yang lebih kental. Kembali tempelkan Wallpaper dinding ke
dinding dengan hati-hati, lalu ratakan dengan penggaris mika.
11. Cek kerapiannya
Apakah sudah benar-benar rapi? Apakah sudah rata tanpa ada kerutan atau gelombang? Apakah masih
ada sisa lem sambungan yang terlihat? Bereskan semua masalah kerapian tersebut, Anda dinding
Anda benar-benar terlihat menawan dan rapi. Potong bagian yang berlebih di bagian atas, samping,
maupun bawah dinding yang terdapat sisa Wallpaper dinding.

NOTASI DINDING DAN PARTISI PADA DENAH

Anda mungkin juga menyukai