Anda di halaman 1dari 3

Dipilih lantai 1 Gedung Galeri sebagai area pembahasan mengenai elemen cahaya alami.

Gedung galeri ISI Surakarta memanfaatkan pencahayaan alami dengan menggunakan beberapa
sistem pencahayaan, antara lain:
1. Multilateral lighting
Jendela pada gedung ini diletakkan di beberapa sisi. Pada lantai satu jendela difokuskan
dibagian depan (menghadap Utara) dan belakang (menghadap Selatan). Sedangkan
pada lantai 2 dan 3, jendela diletakkan memutar pada hampir semua sisi gedung yang
berbentuk segi 8. Tinggi jendela yang ada pada lantai 1 setara dengan pintu (kurang
lebih 210 cm). Tinggi jendela pada lantai 2 dan 3 kurang lebih setara pintu dan
diletakkan 70 cm di atas lantai. Menggunakan jendela berwarna gelap sehingga cahaya
matahari tidak langsung masuk tetapi diserap terlebih dahulu.

2. Clerestories
Jendela atas dengan ketinggian 210 cm di atas lantai diletakkan diseluruh sisi gedung,
mulai dari lantai 1 hingga lantai 3. Merupakan strategi yang baik untuk pencahayaan
setempat. Penempatan bukaan cahaya yang tinggi menghasilkan penyebaran cahaya
yang lebih ke dalam bangunan.

Faktor pencahayaan alami siang hari terdiri dari 3 komponen meliputi:


1. Sky component (SC), yaitu komponen pencahayaan langsung dari cahaya langit 

2. Externally reflected component (ERC), yaitu komponen pencahayaan yang berasal dari
refleksi benda-benda yang berada di sekitar bangunan yang bersangkutan. 

3. Internally reflected component (IRC), yaitu komponen pencahayaan yang berasal dari
refleksi permukaan-permukaan dalam ruangan.

Pada pengamatan selama 3 hari di gedung galeri ISI yang berada di Surakarta, gedung
mendapatkan sinar cahaya matahari sepanjang hari mulai pukul 06.00 – 18.00 (daerah
beriklim tropis). Gedung berada di puncak perbukitan sehingga posisi gedung tinggi
dan tidak ada gedung lain yang menghalangi cahaya matahari. Di sekeliling gedung
penuh dengan pepohonan yang secara tidak langsung berfungsi sebagai sun shading
alami. Penggunaan material keramik tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap
persebaran arah cahaya matahari sedangkan penggunaan material kaca berwarna gelap
sangat berkontribusi untuk menahan sinar matahari sehingga tidak langsung masuk ke
dalam ruangan.

Denah Lantai 1 :

Hitam : Pintu masuk


Abu : Clerestories
Biru : Multilateral lighting

Denah Lantai 2 :
Denah Lantai 3 :

Semakin banyak bukaan mengakibatkan banyaknya cahaya yang masuk, seperti pada
lantai 1 yang lebih banyak menggunakan bouvenly untuk bukaannya mengakibatkan cahaya
yang masuk tidak merata. Sedangkan pada lantai 2, bagian selasar tidak mendapat cahaya
langsung dari jendela karena terhalangi oleh dinding – dinding ruang yang ada. Untuk Lantai
3, cahaya yang masuk merata dengan baik karena cahaya masuk dan menyeluruh tanpa
dihalangi sekat maupun dinding.

Area Lantai Posisi Ruang Pengamatan lapangan Kesimpulan


(Cahaya yang masuk)
A 1 Selatan Baik Nyaman
B 1 Utara-Selatan Cukup Cukup nyaman
C 1 Barat Kurang Kurang nyaman
D 1 Timur Kurang Kurang nyaman
E 1 Utara Baik Nyaman
F 2 Utara-Selatan Kurang Kurang nyaman
G 2 Mengelilingi Baik Nyaman
H 3 Mengelilingi Baik Nyaman

Anda mungkin juga menyukai