Anda di halaman 1dari 19

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI

“Bahan Pekerjaan Dinding”

DISUSUN OLEH:

IRON (41123001)
SYAHRA REZQIE AMALIA JAJJI (41123009)
AL ILMAN MUHAIMIN (41123016)

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG


TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam konstruksi bangunan, dinding merupakan elemen penting. Dinding merupakan


pembentuk utama suatu bangunan, dan berfungsi sebagai pemberi penampilan artistik dari
bangunan. Dalam perkembangannya, dinding yang terbuat dari bata merupakan salah satu
dinding yang paling disukai. Hal ini dapat terlihat pada sebagian besar gedung yang
menggunakan bata sebagai dinding. Kebutuhan akan bata ini mendorong munculnya inovasi
baru dalam pembuatan bata, salah satunya adalah bata ringan (Goritman, B dan Robby
Irwangsa).
Dinding dibagi menjadi 3 jenis yaitu dinding bangunan, dinding pembatas dan dinding
penahan. Dinding bangunan mempunyai fungsi utama sebagai penyokong atap dan langit-
langit atau melindungi dari intrusi cuaca. Dinding pembatas befungsi sebagai sebagai dinding
pribadi dan pembatas. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan
atau air dan lain sebagainya.
Sebagian besar bangunan rumah tinggal di Indonesia menggunakan dinding
konvensional atau pasangan batu bata sebagai dinding bangunan. Selain mudah didapat dan
murah, batu bata mempunyai sifat yang tahan terhadap suhu yang tinggi. Dinding merupakan
bagian bangunan yang sering terjadi kerusakan pada bangunan rumah tinggal 1 lantai akibat
bencana alam terutama di daerah rawan gempa, karena dinding telah ditetapkan (SNI 03-2847
2002) peraturan tingkat nasional sebagai bagian non-structural suatu bangunan sehingga tidak
direncanakan dengan baik. Kerusakan pada dinding batu bata yang sering terjadi karena tidak
adanya struktur yang cukup untuk menahan dinding terhadap gempa.
Pada bangunan bertingkat tinggi untuk memperkuat dinding dipasang perkuatan baja
yang dipasang menyilang. Pemasangan perkuatan yang sama pada dinding bertingkat tinggi
tidak memungkinkan untuk bangunan satu lantai karena membutuhkan biaya yang mahal dan
tenaga ahli sehingga perkuatan baja diganti balok beton diagonal dengan bracing bambu.
Perkuatan diagonal tulangan bambu diharapkan dapat menambah nilai positif dinding
pasangan bata dan dapat meminimalisasi kerusakan akibat gempa atau kecelakaan yang
terjadi pada dinding. Dalam penelitian ini dipilih tulangan bambu karena lebih murah dan
kurang diminati atau dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, bambu juga mempunyai nilai
kuat lentur yang cukup baik. Beton dengan perkuatan diagonal diharapkan mampu
mempertahankan kuat tekannya pada dinding.
KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kita
panjatkan kehadirat Allah Swt, atas limpahan rahmat, nikmat, serta karunianya sehingga kami
dapat merampungkan penyusunan tugas makalah dengan judul "Bahan Pekerjaan Dinding".
Penyusunan tugas makalah ini semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga kami dapat memperlancar penyusunannya. Untuk itu tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah membantu
kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca agar dapat menjadi pelajaran untuk kami
dan menjadi lebih baik untuk kedepannya.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari tugas makalah ini bisa
menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam Pendidikan khususnya dalam ilmu
pengetahuan Teknik Sipil dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relavan pada tugas-tugas selanjutnya.

Makassar, Oktober 2023

Kelompok 1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu dinding?
2. Apa Fungsi dinding?
3. Apa saja macam-macam dinding?
4. Bagaimana cara memfinishing dinding?

C. Tujuan
1. Untuk mengerti apa itu dinding.
2. Untuk mengerti apa saja jenis-jenis dinding.
3. Untuk mengerti apa saja macam-macam dinding.
4. Untuk mengerti bagaimana cara memfinishing dinding.

D. Manfaat
1. Dapat memahami apa itu dinding.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis dinding.
3. Dapat mengetahui apa saja yang macam-macam dinding.
4. Dapat memahami bagaimana cara memfinishing dinding.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dinding
Dinding adalah konstruksi vertikal pada bangunan yang melingkupi,
memisahkan, dan melindungi ruangan-ruangan interiornya. Dinding dapat berupa struktur
penopang dengan konstruksi homogen atau komposit yang direncanakan untuk mendukung
beban dari lantai dan atap. Dinding bias juga terdiri dari kolom-kolom dan balok-balok
yang membentuk suatu rangka dengan panel non-struktur yang diisikan diantaranya. Pola
dinding dan kolom-kolom penopang ini harus dikordinasikan dengan layout ruang-ruang
interior suatu bangunan.
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan
langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding
pembatas mencakup dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding
jenis ini kadang sulit dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai
penghadang gerakan tanah, batuan, atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun
internal suatu bangunan.

Gambar 1. Dinding (Arsitur)


Dinding juga suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu
area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya,
membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau
membatasi suatu ruang di alam terbuka.
2. Fungsi Dinding
➢ Secara Umum
a) Sebagai pemikul beban diatasnya.
b) Sebagai pembatas ruang, mempunyai sifat : Privasi, Indah dan bagus dalam
skala, warna, tekstur, Dapat dibuat transparan, Sebagai peredam terhadap bunyi
baik dari dalam maupun dari luar.
c) Pelindung terhadap gangguan dari luar (sinar matahari, Isolasi terhadap suhu,
air hujan dan kelembapan, hembusan angin, dan gangguan dari luar lainnya).

➢ Dilihat dari Nilai Kenyamanan, Kesehatan, dan Keamanan


a) Sebagai pemisah antar ruangan.
b) Sebagai pemisah ruang yang bersifat pribadi, dan bersifat umum.
c) Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir dan lain-lain yang bersumber dari
alam.
d) Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi tertentu seperti dinding,
lift, resovoar dan lain-lain).
e) Sebagai penahan kebisingan untuk ruang yang memerlukan ambang kekedapan
suara tertentu seperti studio rekaman atau studio siaran.
f) Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu seperti pada ruang radiologi,
ruang operasi, laboratorium, dan lain-lain.
g) Sebagai fungsi artistik tertentu dan penyimpan surat-surat berharga seperti
brankas di bank dan lain-lain.

➢ Menurut Konstruksi
a) Dinding berfungsi sebagai pemikul. Itulah sebabnya konstruksinya harus kuat
dan kokoh agar mampu menahan beban super struktur, bebannya sendiri serta
beban horizontal.
b) Dinding berfungsi sebagai pembatas/partisi, tidak perlu kokoh tetapi harus kaku
sehingga perlu kolom penguat ( kolom praktis ).
C. Macam-macam dinding
1. Dinding Interior
Dinding interior adalah dinding yang dipakai didalam ruangan. Ada
pemilik rumah yang menginginkan rumahnya memiliki dinding permanen atau
dinding massive, ada juga pemilik yang menggunakan dinding bangunan yang
mudah seperti menggunakan partisi. Dinding partisi ini merupakan sekat
pembatas yang dapat diangkat atau dipindahkan.

Gambar 2. Dinding Interior (Achify)

2. Dinding Eksterior
Dinding exterior adalah dinding yang letaknya diluar ruangan. Karena
terletak diluar ruangan maka dinding exterior harus kuat, indah, dan tahan cuaca,
terutama disesuaikan dengan cuaca daerah sekitar. Disebut harus kuat karena
dinding exterior tersebut mengalami kontak langsung dengan kondisi
lingkungan seperti perubahan cuaca. Di daerah yang sering terjadi gempa, hujan,
dan tingkat cuaca panasnya tinggi, pemilihan jenis materialnya untuk dinding
sangat berpengaruh terhadap kekuatan dinding tersebut. Sementara itu, disebut
indah karena penampakan dari luar akan menjadi nilai tambah pada sebuah
rumah atau bangunan bila penampilannya indah.
Gambar 3. Dinding Eksterior (Mosaicart)

3. Dinding Fungsi Khusus


Bila dinding mempunyai fungsi khusus, tentu jenisnya disesuaikan
dengan fungsi yang harus diembannya. Misalnya dinding kedap suara, tentu
dinding tersebut harus terbuat dari bahan akustik yang disesuaikan dengan
tingkat ambang kebisingan yang dapat ditoleran.

Gambar 4. Dinding Fungsi Khusus (Alibaba)

D. Cara Memfinishing Dinding


1.Pendahuluan
Dinding yang telah selesai dipasang perlu dilindungi (ditutup) dengan
suatu lapisan dari adukan spesi, agar tembok itu lebih rapi dan indah. Khusus
bidang dinding bagian bawah yang berhubungan langsung dengan tanah
diplester kedap air setinggi ± 20 cm.
Pada sudut-sudut tembok sering terjadi cacat akibat benturan benda keras,
adukan untuk plester bagian sudut harus dibuat lebih kuat dari bagian lainnya.
Sedangkan untuk bagian beton bertulang, sebelum plesteran dimulai,
permukaan beton sebaiknya diberi cairan semen kental. Hal tersebut
dimaksudkan agar antara plesteran dan bagian permukaan beton dapat menyatu
dengan kuat.
2. Pekerjaan Plesteran
Setelah dinding terpasang sampai atas, mulailah melakukan pelapisan
penutup dinding bata. Pelapisan dilakukan dengan diplester untuk dinding
dalam. Dinding luar atau batas kavling biasanya hanya disawut (plesteran tanpa
dihaluskan serta tanpa diaci). Campuran adukan yang dipakai untuk plesteran
adalah 1 pc : 2 pasir untuk dinding bagian bawah (kedap air) dan 1 pc : 4 pasir
untuk pekerjaan plester pada bagian tengah dan atas yang tidak berhubungan
dengan air.

Gambar 5. Pekerjaan Plasteran (AquaProof)

3. Plaster dan Acian Bidang Tembok


➢ Syarat-Syarat Memplaster Tembok
a) Tembok yang akan diplaster harus datar.
b) Sebelum memulai memplaster tembok harus digaruk dengan sapu
lidi dan dibersihkan dengan air tawar (air minum).
c) Tebal lapis plester hanya 1,5 cm.
d) Adukan yang dipakai : 1 kapur : 1 tras : 3 pasir, bila perlu dapat
dibuat 1 semen: 3 pasir.

4. Pelaksanaan Memplaster Tembok


a. Tembok yang akan diplester dibagi dalam beberapa bagian (petak-
petak).
b.Pada keempat sudut petak tembok dipasang paku dengan kepala
menonjol .± 3 cm dari bidang tembok, untuk merentangkan
benang.
c. Jarak benang dari sisi tembok 1,5 cm dan bila ada tembok yang
menempel pada benang, maka temboknya harus dipahat dulu
supaya didapat plester sama tebal dan rata.
d. Di tempat-tempat tertentu yaitu pada paku dan rentangan benang
dibuat plester utama yang berhimpit dengan benang-benang tadi,
sebagai standar tebal plester.
e. Plaster utama yang vertikal ini dibuat tiap-tiap jarak 1,00 meter.
Setelah ini selesai, benang dapat dilepas.
f. Diantara 2 lajur plester utama di isi penuh dengan adukan,
kemudian digores dengan penggaris besar dan lurus mulai dari
bawah ke atas untuk memperoleh bidang yang rata.
g.Kemudian bidang yang paling luar dilapisi dengan lapisan encer
(kapur + semen merah + air) sambil digosok dengan papan gosok
supaya permukaan standar yang rata, ini disebut mengaci.
h. Rusuk-rusuk dan sudut pertemuan plester tembok harus merupakan
sudut siku ( = 90°) dan ini harus diplester dengan adukan 1
semen : 3 pasir supaya tahan benturan-benturan ringan.
i. Setelah lapis ini betul-betul kering, bidang permukaannya disapu
dengan kapur tohor sebanyak 3 kali, dan agar terlihat indah kapur
ini dicampur dengan zat pewarna yang sesuai dengan selera
pemilik bangunan.

5. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan


Bahan adukan plester seperti pasir, tras dan kapur yang telah dicampur
rata harus diayak dulu, supaya butiran-butiran kasar tidak ikut bercampur.
• Usahakan jangan menggunakan adukan bekas tembok lama
karena daya lekatnya kurang.
• Pada pekerjaan mengaci, bila dalam ember kapur tadi air
kapumya sudah habis, hanya tinggal butiran-butiran kasar
yang harus dibuang dan diganti dengan campuran yang sama
dan baru.

6. Pekerjaan Acian
Pekerjaan berikutnya adalah mengaci, untuk menutupi adanya
keretakan alami akibat penguapan.

Gambar 6. Pekerjaan Acian (E-Katalog)

Kelebihan dinding bata merah:


Batu bata merah kedap air sehingga jarang terjadi rembesan pada tembok.
Keretakan relatif jarang terjadi.
Kuat dan tahanlama karena batu bata tahan terhadap cuaca panas, cuaca dingan
dan udara lembab.
Penolak panas yang baik.
Batu bata mampu membuat di dalam rumah terasa dingin walau diluar rumah
cuaca panas.
Warna yang unik.
Harganya Murah.
Tanah liat yang merupakan bahan utama batu bata mudah didapat
dan persediaannyacukup banyak.

Kekurangan dinding bata merah:


Waktu pemasangannya lebih lamadibandingkan materialdinding bangunan
yang lain.
Jika proses pembakarannya kurang matang, bata mudah retak dan pecah.
Biaya lebih tinggi dari dinding batako.
➢ PERMASALAHAN PADA DINDING DAN SOLUSINYA
1. Rembesan air pada dinding biasa disebabkan oleh atap rumah yang bocor.
Solusinya :
Tutupi tembok yang retak-retak tersebut dengan adukan semen dan aqua proof.
Perbaiki genteng. Mulai dari nok atap hingga dudukan genteng secara
keseluruhan.
2. Retakan karena kualitas beton dinding basement jelek, tebal plesteran dan acian
tidak sempurna sehingga dinding mudah retak, karena beban terpusat (atap : dapat
dihindari dengan balok ring), penyusutan dan pemuaian kusen kayu dan factor
alam. Solusinya :
Injection (grouting); memasukkan bahan yang bersifat encer kedalam celah
atau retakan pada beton, kemudian diinjection dengan tekanan, sampai terlihat
pada lubang atau celah lain telah terisi atau mengalir keluar.
Epoxy injection. Menyiapkan cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan
cepat kering (epoxy), selanjutnya suntikkan/grouting pada daerah retakan.
Mengganti plesteran yang lama dengan yang baru.
3. Efflorescence (Kotoran Putih Berbentuk Bunga-bunga); terjadi saat dinding
mengering pertama kali, dapat diminimalisasi dengan mengefektifkan pengaman
kelembaban, menghindari penggunaan batu bata yang mengandung garam,
membiarkan batu bata mongering terlebih dahulu sebelum dipasang dan menutup
dinding setiap hari sebelum pekerjaan benar-benar selesai. Untungnya
efflorescence normalnya akan hilang pada saat hujan dan tidak perlu perawatan
khusus.
4. Noda; seperti efflorescence terapi tidak bisa hilang saat hujan, biasanya akibat
tumpukan kapur. Penanganannya adalah sebagai berikut :
Bersihkan dinding dengan air bersih.
Disikat dengan sikat dan ditambah cairan tertentu.
Setelah noda dibersihkan, bersihkan lagi dengan air bersih.
Dilakukan perawatan secara teratur untuk membersihkan noda.
5. Lumut, jamur dan tumbuhan lainnya Solusinya dengan membersihkan secara
periodic atau menggunakan cairan tertentu seperti sodium ortho
pentachlorophenate.

Bahan penyusun dinding yaitu :


1. Tanah liat
2. Bambu
3. Kayu
4. Papan buatan dari gypsum (partisi)
5. Batu bata
6. Batako
7. Blok dari beton ringan
Persyaratan sebuah dinding yaitu :
1. Kokoh dan cukup kaku
2. Mampu menjadi isolator suhu
3. Mampu meredam suara
4. Kedap air
5. Diusahakan seringan mungkin
6. Mudah dalam pemasangannya
7. Dapat memberikan bentuk-bentuk dan penampilan yang menarik

❖ Bahan Penyusun Struktur Dinding

Berikut bahan penyusun struktur dinding yang dibedakan sesuai jenisnya:


1. Bahan Penyusun Dinding Batu Bata

Gambar 7. Pasangan Batu Bata (Tjatatan)


Pemasangan batu bata memiliki seni tersendiri dalam sistem pemasangannya
dalam konstruksi dinding.
Bahan dasar pembuatan batu bata merah:
• Lempung (tanah liat), yang mengandung silika sebesar 50% sampai 70%.
• Sekam padi. Berfungsi untuk membuat rongga-rongga pada dinding bata.
• Kotoran binatang, berfungsi untuk melunakkan tanah dan membantu proses
pembakaran dengan memberikan panas yang lebih tinggi di dalam batu bata.
• Air, digunakan untuk melunakkan dan merendam tanah.

2. Bahan Penyusun Dinding Batako

Jika kualitas batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batako dapat dibuat
dengan mudah dengan alat atau mesin sederhana dan tidak perlu dibakar. Pada prinsipnya,
sistem pemasangan batako menggunakan aturan pemasangan batu bata. Pada sudut bangunan
diberi papan mistar untuk menentukan tinggi lapisan masing-masing. Sehingga pada setiap
pemasangan lapisan dapat diberi tali pelurus.

Gambar 8. Pemasangan Batako

Pemasangan batu batako terakhir selalu berada di tengah-tengah. Untuk memperkuat


dinding batako, digunakan juga rangka pengaku. Rangka pengaku terdiri dari kolom atau
balok beton bertulang yang dicor di dalam lubang-lubang batu batako.

Kolom beton ini selalu dipasang pada sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding
bangunan. Jika dinding bersilangan dan salah satu dinding terdiri dari batu batako yang tidak
berlubang, maka menggunakan angker besi beton.

3. Bahan Penyusun Dinding Bata Ringan atau Hebel

Jarak pemasangan dinding bata ringan sama seperti yang disyaratkan pada bata merah.
Pemesanan dilakukan dalam ukuran 1 meter kubik. Untuk 1 meter kubik bata jenis ini dapat
digunakan untuk pasangan dinding seluas 11,5 meter persegi. Namun tergantung juga pada
ketebalan dinding, bisa saja kurang dari 11,5 meter persegi bila ketebalannya lebih besar.

Gambar 9. Pemasangan Bata Ringan\ Hebel (Parket)


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dinding adalah konstruksi vertikal pada bangunan yang melingkupi, memisahkan, dan
melindungi ruangan-ruangan interiornya. Dinding dapat berupa struktur penopang dengan
konstruksi homogen atau komposit yang direncanakan untuk mendukung beban dari lantai
dan atap. Dinding bias juga terdiri dari kolom-kolom dan balok-balok yang membentuk
suatu rangka dengan panel non-struktur yang diisikan diantaranya. Pola dinding dan
kolom-kolom penopang ini harus dikordinasikan dengan layout ruang-ruang interior suatu
bangunan.
Dinding yang telah selesai dipasang perlu dilindungi (ditutup) dengan suatu lapisan
dari adukan spesi, agar tembok itu lebih rapi dan indah. Khusus bidang dinding bagian
bawah yang berhubungan langsung dengan tanah diplester kedap air setinggi ± 20 cm.
Jarak pemasangan dinding bata ringan sama seperti yang disyaratkan pada bata merah.
Pemesanan dilakukan dalam ukuran 1 meter kubik. Untuk 1 meter kubik bata jenis ini
dapat digunakan untuk pasangan dinding seluas 11,5 meter persegi.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/262319312/pengertian-dinding-pada-interior
https://www.rumah.com/panduan-properti/struktur-dinding-58645
https://www.academia.edu/23132020/Bahan_Bangunan_Untuk_Dinding
Anonim, Petunjuk Perrencanaan Beton Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk
Rumah dan Gedung (Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum, 1987).
https://www.kumpulengineer.com/2018/03/jenis-bahan-material-untuk-dinding.html
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ............................................................................ Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 15

BAB I PENDAHULUAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ................................................................. Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................................ 2

D. Manfaat .............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 2

A. Dinding ............................................................................................................................. 2

B. Fungsi Dinding ................................................................ Error! Bookmark not defined.

C. Macam-Macam Dinding.................................................................................................... 5

1. Dinding Interior .......................................................................................................... 5

2. Dinding Eksterior ....................................................................................................... 6

3. Dinding Fungsi Khusus .............................................................................................. 7

D.Cara Memfinishing Dinding .............................................................................................. 8

BAB III PENUTUP .................................................................. Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Dinding (Arsitur)................................................... Error! Bookmark not defined.


Gambar 2. Dinding Interior (Achify) ........................................................................................ 5
Gambar 3. Dinding Eksterior (Mosaicart) ................................................................................ 6
Gambar 4. Dinding Fungsi Khusus (Alibaba) .......................................................................... 6
Gambar 5. Pekerjaan Plasteran (Aquaproof) ............................................................................ 7
Gambar 6. Pekerjaan Acian (E-Katalog) .................................................................................. 8
Gambar 7. Pasangan Batu Bata (Tjatatan) ................................................................................ 9
Gambar 8. Pemasangan Batako .............................................................................................. 11
Gambar 9. Pemasangan Bata Ringan (Parket) ........................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 10. Konstruksi bahan dasar pozzolan portland (IndonusaConblock, 2017).............. 12

Anda mungkin juga menyukai