Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEKERJAAN DINDING

DI SUSUN OLEH :
Nama : DIONNA AURELIA WINAYU

Kelas : X MIPA 2

No Absen : 12

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SLEMAN

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SLEMAN

JL. Pramuka Sidoarum Godean Sleman Yogyakarta

2019
PENGESEHAN

JUDUL KARYA TULIS

“PEKERJAAN DINDING”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Keterampilan Desain Dinding Bangunan Tahun 2019 /
2020

DI SUSUN OLEH :

DIONNA AURELIA WINAYU

Disusun

Dionna Aurelia Winayu

Disahkan

Nur Prihantara H, Spd


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT yang hingga saat ini masih
memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya di beri kesempatan yang luar biasa ini
yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah tentang “Desain Dinding”

Rasa terima kasih saya ucapkan kepada bapak Nur Prihantara H, Spd selaku guru yang telah
memberikan banyak masukan serta saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyelesaian
makalah ini. Saya juga sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar
karya tulis ini bisa menjadi lebih sempurna.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar
– besarnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Yogyakarta, Februari 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….....

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. RUMUSAN MASALAH

BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN / DEFINISI
B. MACAM JENISNYA
C. ALAT YANG DIGUNAKAN
D. BAHAN YANG DIPAKAI
E. LANGKAH KERJA
F. FOTO – FOTO / GAMBAR

BAB 3 PENUTUP ………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dindingsebuah merupakan salah satu bangunan yang penting dalam kontruksi bangunan.
Banyak macam – macam dinding yang di tinjau dari bahan pembuatannya.
Atas dasar itu saya menyusun sebuah makalah tentang konstruksi dinding. Hal ini
menunjukkan salah satu bukti kontribusi saya sebagai siswi.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun masalah masalah yang akan di bahas makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Apaitu dinding?
2. Apa saja macam – macam dinding?
3. Apa saja bahan – bahan dinding?
4. Bagaimana langkah kerja nya
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN DINDING

Dinding adalah konstruksi vertikal pada bangunan yang melingkupi,memisahkan dan


melindungi ruangan – ruangan interiornya. Dinding dapat berupa struktur penopang dengan
konstruksi homogen atau komposit yang direncanakan untuk mendukung beban dari lantai
dan atap. Pola dinding dan kolom – kolom penopang ini harus dikordinasikan dengan layout
ruang – ruang interior suatu bangunan.

B.MACAM – MACAM DINDING

1. Dinding Interior
Dinding interior adalah yang dipakai didalam ruangan.
Beberapa pemilik rumah ada yang menginginkan rumahnya menggunakan dinding
permanen atau massive , ada juga pemilik yang menggunakan dinding bangunan yang
mudah seperti menggunakan partisi. Dinding partisi merupakan dinding yang dapat di
angkat atau dipindahkan.

2. Dinding Exterio
Dinding Exterio adalah dinding yang letaknya diluar ruangan.
Karena itu maka dindingini harus kuat , indah dan tahan cuaca , terutama dengan cuaca
daerah sekitar. Di daerah yang sering terjadi gempa , hujan , dan tingkat cuaca panasnya
tinggi pemilihan jenis materialnya untuk dinding tersebut. Disebut indah karena
penampakkan dari luar akan menjadi nilai tambah pada sebuah rumah atau bangunan
penampilannya indah.
3. Dinding Plesteran
adalah pilihan yang cocok untuk eksterior dengan permukaan besar dan geometri
sederhana. Material ini tersedia dalam pilihan sintetik dan alami, selain itu juga cocok
untuk rumah dengan desain modern hingga kontemporer.
4. Dinding Bata
Tahan lama dan hampir tidak membutuhkan pemeliharaan yang berarti, menjadikan bata
sebagai material dinding rumah paling ideal. Bata tersedia dalam berbagai ukuran, tekstur,
dan warna. Bata juga dapat ditumpuk dan diletakkan dalam berbagai pola. Selain itu bata
juga bisa digunakan dalam desain tradisional hingga kontemporer.
5. Dinding Batu
Seperti batu bata, dinding dari batu itu tahan lama dan rendah pemeliharaan. Selain itu
material batu tersedia dalam berbagai warna, tekstur, dan ukuran. Batu mudah
beradaptasi dengan berbagai jenis estetika yang Anda inginkan.
6. Dinding Beton
Penggunaan blok beton sudah dikenal sejak jaman pembangunan piramid-piramid di
Mesir, kuil-kuil tua Yunani dan dinding-dinding bangunan Kerajaan Romawi. Dan seperti
yang kita ketahui, bangunan-bangunan tua yang didirikan dengan blok beton ini banyak
yang masih bertahan dengan kokoh hingga saat ini. Ini menunjukkan salah satu kelebihan
blok beton dibandingkan dengan material bangunan lainnya.
7. Dinding Dari Papan
Dinding jenis ini tersedia dalam bentuk kayu dan semen fiber. Dinding rumah dari papan
merupakan pilihan tepat untuk rumah dengan desain tradisional. Dinding jenis ini disusun
secara vertikal untuk menciptakan tampilan rumah lebih tinggi. Susunan bagian sisi
dengan plank dan papan pada eksterior yang sama menciptakan tampilan yang nyaman
dan menginspirasi.
8. Dinding Sirap
Tersedia dalam bentuk vinyl (polymer), kayu dan semen fiber, sirap sangat cocok untuk
rumah dengan desain tradisional yang memiliki sirap, kerajinan tangan atau estetika
Kerajinan dan Kesenian.

C..ALAT YANG DIGUNAKAN

ALAT UATAMA

 Cangkul (digunakan untuk membuat adukan plesteran)


 Cetok/sendok adukan (digunakan untuk menempelkan adukan plesteran pada dinding bata)
 Ember (digunakan untuk menakar adukan, mengambil air dan membawa adukan plesteran)
 Benang (digunakan sebagai alat bantu pekerja untuk memandu supaya dinding plesteran rata
dan tegak lurus)
 Paku (digunakan sebagai pengait benang dan acuan setelah selesai pengukuran)
 Palu (digunakan untuk menancapkan paku)
 Lot(digunakan sebagai alat bantu memastikan kedataran atau rata tegak lurus.
 Bak Air (digunakan untuk menampung air kebutuhan adukan plesteran)
 Ayakan Pasir (digunakan untuk menyaring pasir dari kotoran dan batu-batu)
 Ondrong (sebuah alat berfungsi untuk meratakan adukan plesteran ketika sudah menempel
pada dinding bata)
 Jedar (sebuah alat yang berfungsi untuk meratakan adukan plesteran yang sudah di
tempelkan menggunakan cetok atau sendok adukan, alat ini biasanya terbuat dari kayu
panjang segi empat, namun sekarang para pekerja mengunakan alat jedar dengan bahan
aluminium karena lebih halus dan ringan)

D.BAHAN YANG DIGUNAKAN

A. Batu bata merah

Bata merah adalah material dinding yang paling banyak digunakan oleh banyak orang.
Selain cocok digunakan sebagai cara membangun rumah dengan dana minim, material ini
juga memiliki daya tahan yang kuat serta mampu digunakan dalam jangka waktu yang
lama. Pemasangan material batu bata merah juga terbilang mudah. Salah satu alasan
mengapa material ini begitu populer digunakan dikalangan konsumen karena material ini
mampu mereduksi panas. Sangat cocok digunakan sebagai cara mengatasi udara panas di
dalam rumah. Batu bata merah juga tidak berpengaruh terhadap perubahan cuaca yang
terjadi. Namun kekurangan yang dimiliki oleh material ini adalah waktu pemasangannya
yang cukup memakan waktu.

B. Kayu

Dinding kayu-kayu memang material yang sangat populer dan multifungsi dalam
penggunaannya. Tidak hanya dimanfaatkan sebagai furniture rumah, namun kayu juga
dapat digunakan sebagai dinding. Akan tetapi Anda harus berhati-hati dalam memilih jenis
kayu kontruksi yang digunakan. Pilihlah jenis kayu yang tidak dimaka n rayap agar dapat
bertahan lama. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan rumah yang menggunakan
dinding kayu, Anda dapat membaca kelebihan rumah kayu.

C. Kaca

Dinding kaca menggunakan kaca sebagai dinding rumah memang terlihat begitu riskan.
Namun seiring perkembangan waktu, material kaca mulai banyak digunakan sebagai salah
satu macam-macam dinding rumah. Penggunaan material kaca dapat memberikan kesan
rumah elegan dan mewah. Penggunaan material ini dapat dimanfaatkan sebagai cara
menyulap rumah biasa menjadi mewah.

D. Batako

Material batako terbuat dari campuran bahan pasir dan juga semen yang kemudian
dicetak berbentuk balok. Material ini biasanya digunakan sebagai bahan pengganti batu
bata merah karena harganya yang lebih murah. Dari segi pemasangan pun batako
cenderung lebih cepat jika dibandingkan dengan pemasangan batu bata merah. Sebab
ukuran batako yang lebih besar memudahkan proses pekerjaan. Namun kekurangan yang
dimiliki material ini adalah mudah mengalami keretakkan dan daya tahannya cenderung
minim terhadap beban berat

E. GRC (Glassfiber Reinforce Cement)

Dinding grcMaterial GRC termasuk fleksibel dan memiliki banyak kegunaan, salah
satunya material ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan jenis kusen jendela.
Material yang terbuat dari serat fiber glass yang dicampurkan dengan pasir dan juga
semen ini memiliki sifat non permanen dan dapat dibongkar kembali apabila tidak terpakai.
Dengan kata lain, proses pemasangannya jauh lebih mudah dan bobot dari material GRC
ini juga ringan. Namun penggunaan material GRC harus tetap berhati-hati sebab material
ini tidak tahan terhadap benturan dan juga beban berat.

E.LANGKAH KERJA

Persiapan Adukan

Sebelum pekerjaan pemasangan dinding dimulai, sebelumnya terlebih dahulu dipersiapkan


peralatan dan juga bahan material yang akan digunakan, langkah-langkahnya adalah:

 Siapkan semua peralatan (ayakan, pengki/alat ukur material, alas pengaduk/box,


sendok/cetok, roskam, tempat rendaman bata, benang, mistar ukur, slang air/water pass,
plastik sebagai penutup adukan, yang akan digunakan) dan bahan yang akan di gunakan
(batu bata/batako, semen, pasir).
 Ayak pasir terlebih dahulu apabila pasir belum lembut atau masih bercampur dengan
kerikil/koral. Pengayakan ini bertujuan untuk memisahkan pasir dengan kerikil/koral, karena
nanti bisa mengganggu saat memasang bata.
 Rendam batu bata kira-kira 2-8 menit atau sampai jenuh, kondisi jenuh ditandai dengan tidak
menyerapnya air pada bata/batako pada saat disiram air.
 Buat adukan mortar (campuran semen dan pasir) pada box pengaduk dengan air secukupnya
atau sampai didapat adukan yang pulen dengan perbandingan semen dan pasir sesuai yang
diinginkan, misalnya 1 : 6 (1 semen : 6 pasir) atau menyesuaikan kualitas pasir yang tersedia.
 Tutup adukan yang telah siap pakai dengan plastik untuk mengurangi penguapan air.
Pelaksaan

Setelah adukan siap, maka langkah selanjutnya adalah memulai pemasangan dinding bata,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

 Pasang mistar pengukur lapisan bata secara tegak lurus, ukur dengan unting-unting.
 Pasang benang penarik horizontal dan ukurlah dengan alat (water pas atau slang air).
 Tentukan ketebalan lapisan arah vertikal pada mistar ukur sesuai ketebalan bata ditambah
tebal spesi (6-10 mm).
 Pastikan bahwa permukaan bata/batako dalam kondisi bersih dan bebas dari debu agar
adukan dapat merekat sempurna.
 Mulailah pemasangan pada lapis pertama yag didahului pemasangan adukan/spesi sebagian
dasar.
 Lanjutkan lapis berikutnya dan kontrol ketegakan pasangan dengan alat untin-unting.
 Bila terdapat sisa adukan yang menempel tidak sempurna (melebihi ketebalan bata) maka
bersihkan segera sebelum mengeras.
 Rawat pasangan bata yang sudah selesai dengan melindungi dari sinar matahari secara
langsung, misalnya dengan menggunakan plastik atau penyiraman air.

Demikian tadi langkah-langkah pemasangan dinding bata, mulai dari persiapan sampai dengan
pemasangan.

F.FOTO DAN GAMBAR


DAFTAR PUSTAKA

https://satriamadangkara.www.com

https://www.scribd.com

https://id.scgbuildingmaterials.com

https://www.99.co

www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai