Oleh :
NAMA : Rifaldi
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS KHAIRUN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Gambar Struktur Bangunan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang struktur bangunan
yang sering kita jumpai khususnya mengenai tentang dinding, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, serta pertolongan Allah SWT sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya bagi kami selaku penyusun dan umumnya
kita semua. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jau dari sempurna.
Untuk itu, kepada semua pembaca kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG…………………………………….
……………………………………
B. RUMUSAN MASALAH………………………...…………………………………
BAB 2 PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DINDING……………………………………………………
B. FUNGSI DINDING………………………………………..………………………
C. MACAM-MACAM DINDING…….…………………………………….…………….
D. BAHAN
DINDING…………………………………………………………………………..….
E. FINISHING DINDING….……………………………………………………………..
F. PERMASALAHAN PADA DINDING DAN SOLUSINYA………………………….
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dinding merupakan salah satu bagian yang penting di dalam sebuah konstruksi bangunan.
Pada era modern seperti saat ini semakin banyak macam-macam dinding yang ditinjau dari
bahan pembuatannya.
Atas dasar itu kami menyusun sebuah makalah tentang konstruksi dinding. Hal ini
menunjukan salah satu bukti kontribusi kami sebagai mahasiswa Teknik Sipil untuk memberi
pengetahuan tentang konstruksi dinding kepada mahasiswa lainnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DINDING
B. FUNGSI DINDING
1. Secara Umum
Sebagai pemikul beban diatasnya.
Sebagai pembatas ruang, mempunyai sifat : Privasi, Indah dan bagus dalam skala,
warna, tekstur, Dapat dibuat transparan, Sebagai peredam terhadap bunyi baik
dari dalam maupun dari luar.
Pelindung terhadap gangguan dari luar (sinar matahari, Isolasi terhadap suhu, air
hujan dan kelembapan, hembusan angin, dan gangguan dari luar lainnya).
C. MACAM-MACAM DINDING
1. Dinding Interior
Dinding interior adalah dinding yang dipakai didalam ruangan. Ada pemilik rumah yang
menginginkan rumahnya memiliki dinding permanen atau dinding massive, ada juga pemilik
yang menggunakan dinding bangunan yang mudah seperti menggunakan partisi. Dinding partisi
ini merupakan sekat pembatas yang dapat diangkat atau dipindahkan.
2. Dinding Exterior
Dinding exterior adalah dinding yang letaknya diluar ruangan. Karena terletak diluar
ruangan maka dinding exterior harus kuat, indah, dan tahan cuaca, terutama disesuaikan dengan
cuaca daerah sekitar. Disebut harus kuat karena dinding exterior tersebut mengalami kontak
langsung dengan kondisi lingkungan seperti perubahan cuaca. Di daerah yang sering terjadi
gempa, hujan, dan tingkat cuaca panasnya tinggi, pemilihan jenis materialnya untuk dinding
sangat berpengaruh terhadap kekuatan dinding tersebut. Sementara itu, disebut indah karena
penampakan dari luar akan menjadi nilai tambah pada sebuah rumah atau bangunan bila
penampilannya indah.
Bila dinding mempunyai fungsi khusus, tentu jenisnya disesuaikan dengan fungsi yang
harus diembannya. Misalnya dinding kedap suara, tentu dinding tersebut harus terbuat dari bahan
akustik yang disesuaikan dengan tingkat ambang kebisingan yang dapat ditoleran.
D. BAHAN DINDING
GRC atau dikenal sebagai GFRC adalah singkatan dari GlassFiber Reinforced
Concrete. GRC merupakan sejenis beton yang diperkuat serat. Produk ini juga dikenal sebagai
beton bertulang glass fiber, yaitu merupakan material komposit yang terdiri dari pasir halus,
semen, polimer akrilik, air, serta serat kaca tahan alkali yang dikenal berkekuatan tinggi.
GRC beberapa tahun ini menjadi favorit banyak orang dalam dunia arsitektur dan properti.
Namun, siapa sangka GRC ternyata telah digunakan sejak tahun 1940. Butuh beberapa dekade
sebelum bahan bangunan tersebut digunakan secara luas di masyarakat.
GRC sering kali dikenal dengan istilah papan semen. Meski tampak luarnya terlihat berat, GRC
dinilai mempunyai bobot yang ringan jika dibandingkan dengan material sejenisnya. Selain itu,
GRC memiliki daya tahan ekstra terhadap api dan air.
Kelebihan dinding GRC:
2. Dinding kaca
saat ini di kota-kota besar banyak bangunan, khususnya gedung bertingkat
tinggi, yang memilih kaca sebagai dinding non-struktural. Artinya, dinding yang tidak
menopang beban. Apabila dinding kaca ini dirobohkan, maka bangunan tetap berdiri.
Penggunaan dinding kaca ini memiliki banyak kelebihan. Material kaca yang lebih ringan
dibandingkan bata atau beton. Biaya yang lebih murah dan waktu pemasangan yang lebih
cepat.
Ada dua jenis kaca yang bisa digunakan sebagai pemasangan dinding, yaitu:
Kaca bening, yaitu jenis dinding kaca ini umumnya memiliki ketebalan 5 mm
sampai 8 mm dengan jenis tempered, sandblast, atau laminated.
Kaca cermin, yaitu jenis dinding kaca ini mampu memberikan efek pantul
yang lebih sehingga memberikan kesan luas. Penggunaan dinding kaca ini
biasanya pada ruang-ruang yang kecil.
Pemasangan dinding kaca lebih berfungsi sebagai pembatas ruangan, bukan sebagai
struktural. Jika digunakan sebagai struktural, kaca harus ditambah dengan rangka
tambahan dan ukuran tiap kacanya lebih kecil dari 120 cm x 240 cm dengan ketebalannya
lebih dari 8 mm.
Kelebihan dinding kaca:
Timbulnya efek panas karena sifat kaca yang mampu meneruskan kalor.
Penggunaan dinding kaca di daerah iklim tropis seperti Indonesia menyebabkan suhu
dalam ruang semakin tinggi dan terasa kurang nyaman.
Metode pemasangan fasade dinding kaca sendiri tergantung dari jenis kaca yang akan
digunakan. Namun, pada dasarnya semua pemasangan fasade dinding kaca memiliki
prinsip dan langkah-langkah yang tidak jauh berbeda, yaitu seperti berikut ini:
Marking
Penentuan titik-titik marking ini bertujuan agar bangunan dengan dinding kaca
atau curtain wall menjadi lurus dan sesuai dengan perencanaan, baik itu secara vertikal
maupun horizontal,
Braket
Pemasangan braket ini bertujuan untuk menopang dan mengikat mullion (rangka
frame vertikal). Braket ini dipasang pada lantai atau tepi lantai sesuai dengan garis
marking yang sudah dibuat sebelumnya.
Mullio
Mullion adalah sebuah rangka frame vertikal yang terbuat dari batang aluminium
dan berbentuk panjang seperti stick atau tongkat, dengan ukuran dan model yang
bermacam macam. Pemasangan mullion ini nantinya akan digunakan sebagai tempat
untuk pemasangan kaca.
Transoms
Transoms adalah ambang atau palangan yang terbuat dari aluminium dan
dipasang dipasang horizontal di antara batang-batang mullion.
Cara pemasangan transom tergolong cukup mudah, pekerja cukup menggunakan sebuah
screw yang dan sebuah siku aluminium. Pemasangannya, siku aluminium tersebut
dipasang di dalam transoms untuk menyambung antara mullion dan transoms.
Hal lain yang perlu dperhatikan adalah setiap lubang bekas screw atau pada screw itu
sendiri, sebaiknya dilakukan penutupan menggunakan sealant sehingga terhindar dari
kebocoran.
Pemasangan Kaca dan Sealant
Kaca akan dipasang pada rangka siku atau almunium berbentuk huruf “U” (susunan
mullions dan transoms), yang sebelumnya sudah ditambahkan setting block. Setting
block yang berbahan karet ini berfungsi sebagai penahan kaca.
Pembersihan
Jika semua langkah di atas sudah selesai dikerjakan dan kaca sudah terpasang
dengan rapi, maka langkah selanjutnya adalah pembersihan permukaan kaca.
Pembersihan dilakukan dengan alat bantu Gondola.
Itulah ulasan mengenai dinding kaca dan cara pemasangannya. Pada era Modern seperti
saat ini, struktur bangunan baja memungkinkan untuk membuat gedung bertingkat tinggi
dan dinding kaca menjadi pilihan utama untuk pencahayaan alami dan tampilan yang
sederhana. Dinding kaca yang digunakan sebagai elemen struktur akan mampu manahan
beban vertikal maupun horizontal, yang searah dengan arah perpanjangannya.
3. Dinding M Panel
2.Jaring kawat baja/ wiremesh yang terbuat dari kawat baja yang telah di galvanis yang
diletakkan di kedua sisi panel polyfoam dan saling terhubung satu dengan yang lainnya.
Diameter kawat yang digunakan bervariasi mulai dari 2,5-5mm, dengan kekuatan tarik
>600MPa. (PT Modern Panel Indonesia)
Kelebihan m panel:
Kekurangan m panel:
Pertama Pemasangan stek di pondasi, lalu pasangkan panel kemudian meluruskan panel
dan penempatan penahan panel, pemasangan penguatan di setiap bukaan pintu dan jendela.
Ikatlah panel ke stek, memasang instalasi pipa dan kabel listrik lanjut ikat dengan wiremesh
setelah terpasang kemudian dilaksanakan penyemprotan plester menggunakan mesin turbosal.
(PT Modern Panel Indonesia)
FINISHING DINDING
1. Pendahuluan
Dinding yang telah selesai dipasang perlu dilindungi (ditutup) dengan suatu lapisan dari
adukan spesi, agar tembok itu lebih rapi dan indah. Khusus bidang dinding bagian bawah yang
berhubungan langsung dengan tanah diplester kedap air setinggi ± 20 cm.
Pada sudut-sudut tembok sering terjadi cacat akibat benturan benda keras, adukan untuk
plester bagian sudut harus dibuat lebih kuat dari bagian lainnya. Sedangkan untuk bagian beton
bertulang, sebelum plesteran dimulai, permukaan beton sebaiknya diberi cairan semen kental.
Hal tersebut dimaksudkan agar antara plesteran dan bagian permukaan beton dapat menyatu
dengan kuat.
2. Pekerjaan Plesteran
Setelah dinding terpasang sampai atas, mulailah melakukan pelapisan penutup dinding
bata. Pelapisan dilakukan dengan diplester untuk dinding dalam. Dinding luar atau batas kavling
biasanya hanya disawut (plesteran tanpa dihaluskan serta tanpa diaci). Campuran adukan yang
dipakai untuk plesteran adalah 1 pc : 2 pasir untuk dinding bagian bawah (kedap air) dan 1 pc : 4
pasir untuk pekerjaan plester pada bagian tengah dan atas yang tidak berhubungan dengan air.
4. Pekerjaan Acian
Pekerjaan berikutnya adalah mengaci, untuk menutupi adanya keretakan alami akibat
penguapan. Acian adalah proses finishing setelah dilakukan pemlesteran. Acian berfungsi untuk
menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dan menghaluskan permukaan plesteran agar
terlihat lebih rapi.
Dinding yang sudah diaci,akan menjadi lebih halus dan siap dilakukan proses
pengecetan.Dinding jiga akan lebih terlindungi dan tidak mudah mengalami rembesan air dari
luar.salah membuat komposisi bisa menjadi dinding anda mengalami retak halus di kemudian
hari.
https://www.academia.edu/30941291/MAKALAH_DINDING