Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


(KBG)

GURU PEMBIMBING
Arum Fajar V, S.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
1. Ariyanto (07)
2. Atika Daulia (08)
3. Faza Aulia Fahrunisa (17)
4. Fery Fajar Ariawan (18)
5. M. Deny Rofiansyah (27)
6. Nais Sukmawati (28)
7. Rizqita Aulia Putri (34)

SMK NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG


TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON 2
2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah konstruksi bangunan gedung yang
meliputi konstruksi dinding batako dan bata ringan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena, itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah konstruksi bangunan gedung yang meliputi
konstruksi dinding batako dan bata ringan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Semarang, 03 Oktober 2018

Kelompok 4

1|Konstruksi Dinding
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3
A. LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 3
C. TUJUAN........................................................................................................................... 3
D. MANFAAT ...................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 4
A. KONSTRUKSI DINIDNG BATAKO ............................................................................. 4
B. PEMBUATAN BATAKO................................................................................................ 4
C. JENIS-JENIS BATAKO .................................................................................................. 5
D. PENGERJAAN BATAKO ............................................................................................... 6
E. KONSTRUKSI DINDING BATA RINGAN .................................................................. 8
F. PEMBUATAN BATA RINGAN ..................................................................................... 9
G. PENGERJAAN BATA RINGAN .................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 11
A. KESIMPULAN ................................................................................................................ 11
B. KRITIK DAN SARAN .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12

2|Konstruksi Dinding
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area.
Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang
dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam
terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas
(boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit,
membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup
dinding privasi, dinding penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit
dibedakan dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan,
atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/membentuk
ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/pengisi
(tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural (bearing wall). Dinding
pengisi/partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat dengan rangka (untuk kayu) dan kolom
praktis-sloof-ringbalk (untuk bata). Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam material sesuai
kebutuhannya, antara lain :
a. Dinding batu buatan : bata dan batako
b. Dinding batu alam/ batu kali
c. Dinding kayu: kayu log/ batang, papan dan sirap
d. Dinding beton (structural - dinding geser, pengisi - clayding wall/beton pra cetak)
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan konstruksi dinding batako?
2. Bagaimana cara pembuatan batako?
3. Apa saja jenis-jenis batako?
4. Bagaimana pengerjaan dinding batako?
5. Apa yang dimaksud dengan konstruksi dinding bata ringan?
6. Bagaimana cara pembuatan bata ringan?
7. Bagaimana pengerjaan dinding bata ringan?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini, adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui arti dari konstruksi dinidng dan macam-macamnya.
2. Untuk mengidentifikasi spesifikasi antara batako dan bata ringan.
3. Untuk menambah wawasan mengenai pembuatan batako dan bata ringan.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis batako
5. Agar dapat membedakan pengerjaan dinding batako dan bata ringan.
D. MANFAAT
1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan konstruksi bangunan gedung.
2. Mengenalkan siswa dengan konstruksi dinding batako maupun bata ringan.
3. Menambah pengetahuan mengenai pengerjaan konstruksi dinidng batako maupun bata
ringan.
3|Konstruksi Dinding
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konstruksi Dinding Batako
1. Supribadi menyatakan bahwa batako adalah “Semacam batu cetak yang terbuat dari
campuran tras, kapur, dan air atau dapat dibuat dengan campuran semen, kapur, pasir dan
ditambah air yang dalam keadaan pollen (lekat) dicetak menjadi balok-balok dengan
ukuran tertentu”.
2. Menurut Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (1982) pasal 6, “Batako adalah
bata yang dibuat dengan mencetak dan memelihara dalam kondisi lembab”.
3. Menurut SNI 03-0349-1989, “Conblock (concrete block) atau batu cetak beton adalah
komponen bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau pozolan, pasir, air dan
atau tanpa bahan tambahan lainnya (additive), dicetak sedemikian rupa hingga memenuhi
syarat dan dapat digunakan sebagai bahan untuk pasangan dinding”.
4. Frick Heinz dan Koesmartadi berpendapat bahwa: ” Batu-batuan yang tidak dibakar,
dikenal dengan nama batako (bata yang dibuat secara pemadatan dari trass, kapur, air)”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan tentang pengertian batako adalah
material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak dibakar. Terdiri dari
campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena dimensinya lebih besar dari
bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat plesteran 75%, berat tembok
50% - beban pondasi berkurang. Selain itu apabila dicetak dan diolah dengan kualitas yang
baik, dinding batako tidak memerlukan plesteran+acian lagi untuk finishing.

B. Pembuatan Batako
Ada beberapa langkah dalam pembuatan batako sebagai berikut :
1. Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus dengan menggunakan mesin/manual.
2. Pasir tanpa diayak dan semen diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin
pengaduk/manual dan setelah rata ditambahkan air.
3. Adonan pasir, semen dan air tersebut diaduk kembali sehingga didapat adukan yang rata
dan siap dipakai.
4. Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak batako/paving block dengan
menggunakan sekop dan di atasnya boleh ditambahkan pasir halus hasil ayakan
(bergantung pada jenis produk batako/paving block yang akan dibuat).
5. Dengan menggunakan lempengan besi khusus tersebut dipres/ditekan sampai padat dan rata
mekanisme tekan pada mesin cetak.
6. Batako/paving block mentah.yang sudah jadi tersebut kemudian dikeluarkan dari cetakan
dengan cara menempatkan potongan papan di atas seluruh permukaan alat cetak.
7. Berikutnya alat cetak dibalik dengan hati-hati Skala produksi dan keunggulan produk akhir
sehingga batakolpaving block mentah tersebut keluar dari alat cetaknya.
8. Proses berikutnya adalah mengeringkan batako/paving block mentah dengan cara diangin-
anginkan atau di jemur di bawah terik matahari sehingga didapat batako/ paving block yang
sudah jadi.

4|Konstruksi Dinding
C. Jenis – Jenis Batako
Batako ada 2 macam, yaitu yang disebut batako putih dan batako press.
1. Batako Putih atau Tras

Batako Putih, biasa disebut juga dengan Batako Tras. Umumnya memiliki ukuran panjang
25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm. Batako putih dibuat dari campuran tras, batu
kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna
putih/putih kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi. Batako putih ini
banyak terdapat di daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur, misalnya di daerah
pantura Pulau Jawa. Untuk 1m² bidang dinding diperlukan batako putih sebanyak 20-25 buah.
Kelebihan dinding batako putih :
a) Pemasangan relatif lebih cepat.
b) Harga relatif murah.
Kekurangan dinding batako putih :
a) Rapuh dan mudah pecah.
b) Menyerap air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
c) Dinding mudah retak.
d) Penggunaan rangka beton pengaku relatif lebih banyak, yaitu setiap bidang dinding seluas
7,5-9 m.
2. Batako Press

Batako Press, umumnya memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 18-
20 cm. Batako pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu yang kemudian
dipress, baik secara manual (menggunakan tangan), maupun menggunakan mesin. Perbedaan
antara batako press manual dan press mesin bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.
Umumnya harga batako press mesin akan lebih tinggi.

5|Konstruksi Dinding
Spesifikasi teknis material batako press adalah sebagai berikut :
a) Ukuran panjang 36-40cm, tinggi 18-20cm, dengan tebal bervariasi, mulai 8-10cm.
b) Berat jenis normal : 1000 kg/m3
c) Kuat tekan : 5,5 N/mm2
d) Konduktifitas termis : 0,339 W/mK
e) Tebal spesi : 20-30mm
f) Ketahanan terhadap api : 4 jam
g) Jumlah kebutuhan bata ringan per 1 m2 :20 – 25 buah tanpa construction waste
h)

Kelebihan dinding batako pres :


a) Lebih kedap air sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya rembesan air.
b) Pemasangan lebih cepat daripada dinding bata merah ataupun dinding batako putih, karena
ukuran material yang lebih besar.
c) Membutuhkan rangka beton pengaku relatif lebih sedikit, yaitu antara 9-12 m² luas bidang
dinding
d) Ukuran material lebih presisi dan seragam, sehingga mengurangi pemakaian spesi, dan
material plester dan aci.
e) Ketersediaan material relatif terjamin, serta fluktuasi harga tidak terlalu tinggi karena
proses pembuatannya tidak terlalu dipengaruhi oleh musim.
Kekurangan dinding batako pres:
a) Harga relatif lebih mahal dibanding batako tras.
b) Mudah terjadi retak rambut pada dinding.
c) Dinding mudah berlubang karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya, sehingga
menyulitkan untuk pemasangan perabot pada dinding.
d) Insulasi panas dan suara tidak sebaik dinding batu bata.

D. Pengerjaan Batako

6|Konstruksi Dinding
Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan bata,antara
lain:
 Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.
 Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh
direndam dengan air.
 Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/ batu
yang lancip.
 Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir di tengah –
tengah.
 Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom dan balok
beton bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang pada sudut-
sudut, pertemuan dan persilangan.

Cara pemasangan batako :


1. Letakkan adukan semen ke tempat
yang akan dipasang batako, cukup
untuk satu batakodulu.
2. Lalu, letakkan batako diatas adonan
semen secara perlahan dengan ujung
batako sedikit mendorong adonan.
Sesuaikan posisi batako dengan gerakan
menggeser bukan mengangkat.
3. Ulangi cara tersebut pada tiap
pemasangan batako hingga selesai satu
baris agar pemasangan lebih lurus (dan
harus lurus agar tidak mudah
roboh)gunakan tali untuk meluruskan
dengan cara mengikat tali tersebut
dikedua ujung tembok.
4. Semua siar vertical, siar antar
dinding, dan kolom maupun balok harus
terisi penuh. Sesuaikan ketebalan
adukan siar pada kisaran 1cm dan
variasi 3mm.

5. Setelah pemasangan batako pada dinding selesai, tutup dinding tersebut dengan terpal atau
penutup lainnya agar terlindung dari hujan dan terik matahari.Berikan percikan air setiap
hari selama 1-2 hari.
6. Terakhir, lindungi dinding dari pengaruh cuaca dengan memplester dinding.

7|Konstruksi Dinding
E. Konstruksi Dinding Bata Ringan

Istilah ‘bata ringan’ sendiri sebenernya adalah salah kaprah, karena istilah untuk material
semacam ini adalah AAC (Autoclave Aerated Concrete) dan CLC (Cellular Lightweight
Concrete), yang lebih merujuk kepada material beton, sehingga lebih tepat bila disebut sebagai
‘beton ringan’. Tetapi masyarakat sudah terlanjur familiar dengan istilah ‘bata ringan’.
Baik AAC maupun CLC, dibuat dengan bahan utama semen, pasir, dan air. Keduanya
memakai prinsip yang hampir sama, yaitu menambahkan gelembung-gelembung udara pada
campuran beton, sehingga volume beton mengembang dan bersifat lebih perforated daripada
beton biasa. Otomatis bobotnya akan jauh lebih ringan daripada beton biasa, bahkan bisa
mengapung di air. Pada bata ringan AAC digunakan aluminium pasta sebagai pengembang, dan
pengerasan dilakukan di dalam bilik yang bertekanan dan bersuhu tinggi. Proses ini biasa
diterapkan pada industri skala besar. Sedangkan CLC, menggunakan foam agent yang
dicampurkan dengan mixer pada adukan beton untuk memunculkan micro bubble di dalam
adukan beton. Proses pendinginan dilakukan pada udara terbuka, sehingga biasa diterapkan
pada industri bata ringan skala kecil.
Material bata ringan yang berada di pasaran ada 2 macam, yang berwarna putih dan agak
abu-abu. Perbedaannya terletak pada jenis pasir yang menjadi bahan pembuatnya. Bata ringan
yang berwarna putih menggunakan bahan dasar pasir silika yang berwarna putih, sedangkan
bata ringan yang berwarna abu-abu menggunakan pasir biasa. Secara perbandingan kekuatan,
tidak terlalu jauh berbeda untuk keduanya.
Spesifikasi teknis material bata ringan adalah sebagai berikut :
i) Ukuran panjang 60cm, tinggi 20cm, dengan tebal bervariasi, mulai 7,5cm, 10cm, dan
seterusnya.
j) Berat jenis normal : 650 kg/m3
k) Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
l) Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
m) Tebal spesi : 3 mm (dengan semen instan), 5 mm (dengan semen biasa)
n) Ketahanan terhadap api : 4 jam
o) Jumlah kebutuhan bata ringan per 1 m2 : 8 – 9 buah
p) Harga Rp. 14.500 / bh untuk bata ringan dengan tebal 10cm
Kelebihan material bata ringan :

8|Konstruksi Dinding
a) Ukuran material sangat presisi, sehingga adukan pasangan dan acian bisa sangat tipis.
Dimungkinkan tanpa plesteran.
b) Bata ringan mudah dipotong, sehingga meminimalkan construction waste.
c) Pada proses pemasangan dan aci, sama sekali tidak memerlukan pasir, sehingga lingkungan
kerja jauh lebih rapi, karena tidak ada dropping pasir dan pengadukan campuran.
d) Ukuran besar, sehingga waktu konstruksi akan jauh lebih cepat.
e) Ringan, sehingga akan jauh mengurangi beban pada konstruksi bangunan.
f) Insulasi panas dan suara sangat baik.
Kekurangan material bata ringan :
a) Harga material mahal. Untuk satu bidang dinding diperlukan bata ringan seharga 8 x Rp.
14.500 = Rp. 116.000,-
b) Perlu tukang dengan keahlian khusus untuk memasang bata ringan. Kalau dipasang asal-
asalan, kepresisian akan hilang.
c) Beberapa jenis bata ringan harus dipasang dengan semen khusus (semen instan), walaupun
ada beberapa jenis yang bisa dipasang dengan semen biasa. Tanyakan hal ini pada supplier
bata ringan pada saat membeli.
d) Tidak bisa dipaku karena material bersifat perforated. Bila ingin menggantung lukisan atau
furniture di dinding dengan bata ringan, harus menggunakan baut dengan fisher.

F. Pembuatan Bata Ringan


Bahan Pembuatan Bata Ringan :
Bahan baku pembuatan Bata Ringan Block ini antara lain :
1. Semen (segala jenis semen dengan kandungan yang memenuhi persyaratan teknis)
2. Kapur (Kapur atau gamping yang dihaluskan)
3. Pasir Silika (adalah pasir khusus yang mempunyai kandungan bahan silica)
4. Alumunium powder (bubuk alumunium yang diimpor khusus dari China)
5. Bahan baku tersebut diatas (kecuali alumunium powder) didapat di dalam negeri dan
merupakan bahan baku yang mudah didapat.
6. Air, Tidak kalah pentinya bahan baku berupa air mendominasi bentuk campuran sebagai
bahan baku yang menentukan. Kualitas air yang diperlukan adalah standar umum dengan
nilai kejernihan 95% air tanah yang tidak mengandung garam.
Bahan Pembantu
1. Pallet
2. Steel Shapping
3. Cutting Wire
4. Bahan Grinda
Pembuatan Bata Ringan
1. Proses pertama adalah penggilingan pasir silica agar dapat dijadikan “Slurry” tepung silica.
2. Slurry dimasukan dalam tempayan pengaduk luluh slurry dimana slurry dicampur dengan
air dan diaduk menjadi adonana luluh/permik.
3. Adonan luluh dituangkan dalam tangki penyimpan luluh/permik.

9|Konstruksi Dinding
4. Luluh permik dimasukan dalam bejana dimana diadakan pencampuran luluh permik
dengan semen dan kapur setelah itu dituangkan Alumuinium Powder.
5. Setelah memenuhi waktu pencampuran yang cukup maka campuran tersebut melalui
saluran-saluran khusus menuju kotak-kotak cetakan silicon.
6. Diperlukan waktu sejenak untuk pengukuhan/pengerasan balok-balok silicon.
7. Balok silicon dikirim ke ruang pemotongan untuk dipotong-potong sesuai ukuran yang
ditentukan.
8. Agar memenuhi ukuran yang tepat/akurat, diadakan pemotongan ke dua untuk menjadi
Bata Ringan Block dan bersihkan sisa-sisa/bekas-bekas pemotongan.
9. Selanjutnya Bata Ringan Block dimasukan ke dalam Auto Claved selama 12 jam diberi
tekanan uap dengan tekanan 12 BAM dan temperatur 193OC. Dalam tekanan uap tersebut
akan mebentuk reaksi pembakaran sampai produk Bata Ringan matang dengan sempurna.
10. Bata Ringan Blocks dinyatakan “Jadi” dan di tumpuk dalam gudang penumpukan yang siap
untuk dikirim.
G. Pengerjaan Bata Ringan
Cara pemasangan bata ringan mirip dengan pemasangan bata biasa atau batako.
Perbedaannya adalah seluruh proses pemasangan harus sangat teliti, bila tidak maka tingkat
kepresisian tidak akan tercapai sehingga pasangan dan acian menjadi boros. Jidar aluminium
dan waterpass mutlak harus dipergunakan. Untuk menjaga supaya adukan pasangan (baik
dengan semen instan maupun semen biasa) bisa mempunyai ketebalan yang sama, maka
digunakan sendok khusus yang mempunyai gigi-gigi persegi di ujungnya yang biasa disebut
roskam. Dengan roskam ini akan diperoleh pasangan setebal 3-5 mm. Beda dengan bata merah
dan batako, pasangan ini hanya menggunakan campuran semen dan air saja, tanpa pasir.
Setelah dinding bata ringan terpasang, tidak perlu diplester. Bisa langsung diaci dengan
semen instan atau semen biasa. Biasanya acian diaplikasikan setebal 5-7mm. Sebetulnya
dinding bata ringan boleh-boleh saja diplester, tetapi justru kelebihan material ini adalah
kepresisian yang tinggi sehingga diharapkan dinding yang dihasilkan sudah akan langsung rata
dan bisa langsung diaci. Tunggu 3-4 hari hingga acian kering betul, barulah diaplikasikan
finishing dinding seperti cat dan wallpaper.

10 | K o n s t r u k s i D i n d i n g
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1.1 Konstruksi Dinding Batako
Batako identik dengan rumah sederhana, karena banyak orang meyakini bahwa biaya
konstruksi dinding batako akan lebih murah daripada konstruksi dinding dengan batu bata.
Benarkah begitu ?. Untuk 1 m2 dinding, diperlukan 20 bh batako press berukuran
40x20x10cm yang dipasang secara berdiri. Harga batako berkisar Rp. 1500/bh, sehingga
dibutuhkan batako seharga Rp. 30.000 untuk satu bidang dinding seluas 1m2. Sedangkan
dinding bata membutuhkan batu bata sebanyak 60 bh dengan harga Rp.400/bh. Jadi untuk
dinding bata hanya membutuhkan material batu bata seharga Rp. 24.000/m2.
Jadi sebenarnya, dinding batako dianggap lebih murah daripada dinding batu bata apabila
dinding tersebut tidak menggunakan plester dan aci. Ukuran batako lebih presisi daripada bata,
sehingga dinding batako polos menghasilkan dinding yang lebih rapi secara visual apabila
dibandingkan dengan dinding pasangan batu bata polos (tanpa plester dan aci). Tetapi bila
sama-sama diplester dan diaci, maka dinding batako jatuhnya akan lebih mahal daripada
dinding bata, karena dapat dipastikan, dinding batu bata akan membutuhkan material plesteran
yang lebih banyak daripada dinding batako karena ukuran material batu bata yang kurang
seragam.
1.2 Konstruksi Dinding Bata Ringan
Material bata ringan sangat cocok bila dipakai pada bangunan yang bertingkat banyak (3
lantai ke atas). Karena sangat ringan, akumulasi bobot material pada jumlah lantai yang
banyak akan jauh lebih ringan daripada material bata biasa, sehingga mengurangi beban
struktur. Bobot yang ringan juga akan jauh mempermudah delivery material ke lantai-lantai
atas. Pengerjaan yang cepat akan mereduksi beban tenaga kerja. Jadi harga material dasar bata
ringan yang lebih mahal akan terkonversi dalam desain struktur yang lebih murah (karena
beban lebih ringan) dan biaya tenaga kerja yang lebih murah karena waktu pengerjaan lebih
singkat.

B. SARAN
1. Dibutuhkan waktu yang lama untuk memastikan lapisannya benar-benar kering sebelum
proses plesteran dimulai. Supaya tidak timbul bercak kuning pada permukaan plesteran.
2. Seluruh proses pemasangan harus sangat teliti, bila tidak maka tingkat kepresisian tidak
akan tercapai sehingga pasangan dan acian menjadi boros.
3. Untuk menjaga supaya adukan pasangan (baik dengan semen instan maupun semen biasa)
bisa mempunyai ketebalan yang sama, maka digunakan sendok khusus yang mempunyai
gigi-gigi persegi di ujungnya yang biasa disebut roskam.
4. Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah di
kemudian hari.

11 | K o n s t r u k s i D i n d i n g
DAFTAR PUSTAKA

http://sabenatamsis.blogspot.com/2015/03/kontruksi-dan-struktur-bagunan.html?m=1

http://rudiniaciel.blogspot.com/2012/05/konstruksi-dinding-bangunan.html?m=1

http://www.hdesignideas.com/2011/01/mengenal-batako-sebagai-pengganti.html?m=1

https://septanabp.wordpress.com/2013/06/05/memilih-bahan-konstruksi-dinding-bagian-2-batako/

http://majalahasri.com/material-yang-tepat-untuk-dinding-bata-merah-atau-hebel/

https://septanabp.wordpress.com/2013/06/05/memilih-bahan-konstruksi-dinding-bagian-3-bata-
ringan/

12 | K o n s t r u k s i D i n d i n g
PERTANYAAN
1. Berdasarkan bahan bakunya batako dibagi menjadi 2 sebutkan, dan jelaskan!
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari batako press?
3. Keuntungan apa saja yang didapat jika menggunakan bata ringan?
4. Apa alasan orang orang lebih memilih bata ringan dibanding bata merah?
5. Bagaimana cara pemasangan dinding batako?
6. Apa fungsi utama dari dinding bangunan?
7. Apa campuran yang digunakan untuk membuat batako?
8. Menurut SNI 03-0349-1989 apa perngertian dari batako?
9. Bagaimana proses pembuatan batako yang baik dan benar?
10. Apa kelebihan batako putih dibandingkan dengan batako press?
11. Mengapa batako tidak dibakar?
12. Mengapa pemasangan batako dilakukan dari ujung2?
13. Apa saja sifat sifat yang dimiliki dari hollow block?
14. Berdasarkan SNI 03-0349-1989 berapa penyerapan air maksimum yang disarankan?
15. Apa kekurangan batako putih?
16. Apakah cocok bila material bata ringan digunakan pada bangunan bertingkat banyak ?
17. Batako identik dengan rumah sederhana, karena banyak orang meyakini bahwa biaya
kontruksi dinding batako lebih murah daripada batu bata. Benarkah begitu?
18. Apa tujuan dinding batako lebih dipilih daripada batu bata untuk bangunan bertingkat
banyak?
19. Apa akibat bila lapisan pada hebel belum benar benar kering sebelum proses plesteran
dimulai?
20. Berapa kebutuhan batako untuk dinding 1m²?
21. Apa saja material yang dibutuhkan untuk membuat bata ringan sehingga beratnya jauh lebih
ringan dari beton biasa ?
22. Mengapa setelah dinding bata ringan terpasang tidak perlu diplester?
23. Mengapa pemasangan bata ringan harus lebih teliti dibandingkan pemasangan bata biasa?
24. Sebutkan alat-alat yang dibutuhkan dalam pemasangan bata ringan !
25. Air sangat penting dalam pembuatan bata ringan, adakah standar air yang dibutuhkan dalam
pembuatan bata ringan ? Jika ada air yang bagaimana yang memenuhi standar?
26. Apa pengertian batako?
27. Apa kelebihan dari batako sehingga sekarang sering digunakan oleh banyak orang?
28. Pengujian apa saja yang dilakukan dalam memproduksi batako?
29. Apa saja campuran yang digunakan dalam pembuatan batako trass?
30. Mengapa dinding batako lebih ringan dibandingkan dengan dinding bata ?
31. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan batako?
32. Apa saja hal yang harus diperhatukan dalam pembuatan bata ringan?
33. Dimanakah kita banyak menemukan tempat pembuatan batako putih?
34. Apa yang dimaksud CLC dan AAC ?
35. Mengapa batako harus disimpan dalam keadaan benar benar kering?

13 | K o n s t r u k s i D i n d i n g

Anda mungkin juga menyukai