Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

BAHAN BANGUNAN

“BAHAN PEMBATAS DINDING”

Disusun oleh :

1. Abimanyu Kusuma Nur Fitri


2. Ahmad Charir
3. Meisa Ardiana Vebrian
4. Rizki Fadli
5. Ady Musyafa

ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2


Kata Pengantar ..................................................................................................... 3
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
PENGERTIAN BAHAN PEMBATAS DINDING.................................. 4
MACAM – MACAM BAHAN PEMBATAS DINDING ........................ 4
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 8
BATU BATA .............................................................................................. 8
BATAKO .................................................................................................. 14
PAGAR ..................................................................................................... 22
ALUMMUNIUM COMPOSIT PANEL ................................................ 25
BATUAN ALAM/ CETAK ..................................................................... 29
BAB III. PENUTUP ............................................................................................ 37
KESIMPULAN ......................................................................................... 37
SARAN ...................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 38
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Bahan Bangunan “Bahan
Pembatas Dinding”.

Adapun penyusun makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas Ibu


Adinda Septi Hendriani,ST,MT pada mata kuliah Bahan Bangunan . Kami
menyadari bahwa dalam penyusun makalah ini banyak kekurangganya.Karena itu
saran dan kritik yang membangun senantiasa kami harapkan.

Dalamkesempatan ini juga kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen
dan teman -teman yang telah memberikan bimbingan dan semangat sehingga
makalah ini dapat diselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wonosobo,9 Oktober 2019

Penyusun
BAB I. PENDAHULUAN

PENGERTIAN BAHAN PEMBATAS DINDING

Secara Istilah Material atau bahan adalah zat atau benda yang dari mana
sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat
sesuatu. Sedangkan Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan
kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan
dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi
ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka.

Setelah dijabarkan pengertian secara istilah di atas, bisa diambil kesimpulan


bahwa yang dimaksud dengan bahan pembatas dinding adalah bahan dasar yang
dibutuhkan untuk membuat sebuah dinding.

MACAM – MACAM BAHAN PEMBATAS DINDING

Berikut ini adalah macam – macam bahan yang digunakan untuk membuat
bahan pembatas dinding :
1. BATU BATA

Gambar 1. Batu Bata


Sumber : indotrading.com/product/bata-merah-p175205.aspx
2. BATAKO

Gambar2. Batako
Sumber : biswabuilddesign.blogspot.com/2014/01/batu-batako.html
3. BATA RINGAN

Gambar 3. BataRingan
Sumber : solusikonstruksi.com/products/harga-bata-ringan-hebel
4. PAGAR KAYU

Gambar 4. Pagar Kayu


Sumber : cdn.pixabay.com/photo/2017/03/19/18/15/barrier-
2157215_960_720.png

5. PAGAR BESI

Gambar 5. Pagar Besi


Sumber : rumahpedia.info/pagar-besi-minimalis
6. ALUMMUNIUM COMPOSIT PANEL

Gambar 6. Alummunium Composit Panel


Sumber : anzstudio.wordpress.com/2012/12/06/aluminium-composit-panel-acp
7. BATUAN ALAM/ CETAK
Gambar 7. Batuan Alam/ Cetak
Sumber : www.99.co/blog/indonesia/harga-batu-alam

8. BAMBU

Gambar 8. Bambu
sumber : id.wikipedia.org/wiki/Bambu
BAB II. PEMBAHASAN

BATU BATA

1. Pengertian Batu Bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat
dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna
kemerah-merahan

2. Pengunaan Batu Bata pada bangunan

Penggunaan batu bata pada dinding dapat digunakan pada dua macam
desain, yaitu batu bata dengan finishing plesteran dan bata yang dipasang
yang dipasang dengan sistem bata ekspos. Kedua desain dinding ini akan
mempengaruhi pemilihan jenis batu bata. Untuk itu kita mengenal batu bata
merah dan batu bata muka.

 Batu bata merah warnanya tidak selalu seragam, namun kebanyakan


adalah merah kecoklatan. Teksturnya agak kasar dan tidak rapi. Tingkat
kekerasannya juga tidak sama.Hal ini disebabkan karena tidak ada
standar baku dalam proses pembakarannya. Batu bata ini sering dipakai
untuk membuat dinding yang dipasang dengan finishing plesteran.

Contoh foto batu bata merah


 Sedangkan batu bata muka, permukaannya lebih halus dan licin.
Warnanya relatif lebih homogen, meskipun tidak sama persis. Pada
umumnya batu bata jenis ini dipakai untuk membuat dinding bata
dengan sistem bata ekspos, baik untuk dinding interior maupun
eksterior.

Contoh foto batu bata muka

3. Kelebihan dan kekurangan menggunakan bahan material Batu Bata

Kelebihan:

 Lebih tahan lama dan lebih kuat dibandingkan batako berkat adanya
pembakaran dalam proses pembuatannya.Lebih mudah diangkut karena
ukuran batu bata tidak besar.
 Mudah dipasang, siapapun bisa memasang batu bata tanpa
pengetahuan khusus.
 Batu bata lebih mampu menyesuaikan diri dengan suhu di luar rumah,
sehingga suhu ruangan akan lebih nyaman.
 Tahan api.
 Pemasangan batu bata tidak memerlukan perekat khusus.
 Jarang terjadi retak rambut pada dinding yang terbuat dari batu bata.
Kekurangan:

 Membutuhkan lebih banyak campuran semen dan pasir untuk


merekatkannya. Ketebalan semen minimal 2 cm untuk merekatkan batu
bata.
 Pemasangan batu bata membutuhkan waktu lebih lama karena ukuran
batu bata lebih kecil daripada batako. Selain itu, batu bata harus
direndam dulu sebelum dipasang, sehingga lebih banyak waktu yang
terbuang.
 Batu bata kurang cocok sebagai material rumah dua lantai ke atas,
karena akan membebani kolom sebagai struktur utamanya.
 Untuk membuat tampilan dinding batu bata ekspos diperlukan batu bata
jenis khusus, karena permukaan batu bata biasa umumnya kasar dan
gampang pecah.

4. Teknik pemasangan

 Pasangan batu bata untuk dinding – dinding luar pada bangunan


umumnya dapat dipakai pasangan batu bata ½ batu.
 Dinding Pengisi dari pasangan bata ½ bata harus diperkuat dengan
sloof, kolom praktis, rollag, dan ring balok yang berfungsi untuk
mengikat pasangan bata dan menahan/menyalurkan beban struktural
pada bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding bata tersebut.
Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar
tembok tidak mudah basah jika terkena air hujan. Dinding bata yang
memerlukan campuran kedap air misalnya tembok pada kamar mandi,
WC, tempat cuci, dan dapur, spesi nya 1 PC : 2 PS, artinya 1 takaran
semen dan 2 takaran pasir. Dinding bata yang tidak memerlukan
campuran kedap air, perbandingan spesi umumnya 1 PC : 3 PS :10 KP.
 Perkuatan dinding batu bata dengan kolom praktis. Kolom-kolom
praktis merupakan bagian kerangka yang membantu dan memperkuat
posisi dinding pasangan batu bata, dan pemasangan kolom ditempatkan
pada sudut pertemuan pasangan batu bata.
 Pasangan dan penempatan kolom-kolom praktis yang berukuran 13 x
13 atau 15 x 15 ditempatkan pada seluas bidang dinding tembok batu
bata 12 m2. Jadi penampang kolom praktis yang berukuran 15 x 15 cm
itu ditempatkan penulangan/pembesian diameter 4 – 12 mm dan
pemasangan sengkang/cincinnya dengan diameter 6 – 20 cm dan
terpasang pada dinding bata dengan jarak 3 – 4 m
 Untuk penempatan Kusen di bagian atas dari ambang atas kusen
dipasangkan batu bata berdiri atau disebut sebagai rollag dengan
adukan menggunakan perbandingan 1 PC: 2 Ps atau dipasang balok
latai 15/20 atau 13/20 dengan tujuan agar kusen tidak menerima beban
dari dinding diatasnya.Teknik Perawatan Batu Bata

5. Teknik Net Ubin

Nat ubin berfungsi untuk merekatkan sekaligus menjaga agar tidak ada
air yang masuk. Anda sebaiknya memanfaatkan nat untuk mengisi celah-
celah dinding bata untuk melindunginya dari kelembapan. Untuk
memperindah tampilan, berikan nat dengan warna berbeda dari warna bata,
tapi tetap serasi. Nat ini juga akan memunculkan efek warna yang dramatis
dan membuat dinding bata ekspos lebih indah.

 Teknik Sealer
Sealer adalah pelapis yang melindungi dinding bata ekspos agar
tidak mudah rusak, terkena debu, maupun menyerap air. Sealer
diperlukan karena dinding bata ekspos lebih rawan mengalami
kerusakan dibandingkan dinding yang dipalisi plasteran dan cat. Untuk
menciptakan tampilan yang lebih menawan, modern, dan tidak terkesan
lusuh, pilih sealer dengan glossy-finish-look yang akan menghasilkan
kilap dinding seperti dicat. Sealer yang tidak glossy juga tetap akan
melindungi dinding dari bakteri dan pengeroposan. Sealer tanpa glossy
menjaga tampilan dinding bata ekspos yang lebih natural dan cocok
untuk desain interior tertentu.
 Teknik Cat
Mengecat bukan hanya akan mengubah tampilan warna, tapi juga
meningkatkan perlindungan pada dinding bata . Pengecatan dinding
bata ekspos bisa disesuaikan dengan konsep interior. Misalnya warna
merah kehitaman untuk interior gaya punk, warna putih untuk interior
Skandinavia atau shabby chic, warna coklat beige untuk rumah bergaya
klasik. Bisa juga dicat secara lebih artistik sehingga seolah terdapat
bekas plasteran dan cat.
6. Bahan penyusun dan Proses pembuatan Batu Bata

Bahan :

 Tanah liat
 Pasir
 Air
 Sekam padi
 Kayu

Proses:

 Tanah liat dihaluskan menggunakan cangkul dan disiram air. Kemudian


diinjak-injak sampai menjadi lempung dan siap untuk dicetak;
 Sebelum dicetak, sedikit abu ditambahkan di media cetak batu bata,
agar batu bata tidak lengket setelah kering;
 Batu bata dikeringkan di bawah gubuk terbuka untuk menghindari
paparan sinar matahari langsung dan hujan. Tahap ini memerlukan
waktu selama 1 minggu agar batu bata basah benar-benar kering;
 Setelah kering, batu bata dimasukkan ke tungku pembakaran berbahan
bakar kayu dan sekam padi. Satu tungku pembakaran biasanya dapat
menampung 50 ribu batu bata. Proses pembakaran memerlukan waktu
5-8 hari nonstop.
7. Harga dan Ukuran

Spesifikasi Batu Bata Satuan Harga

Batako buah 3.500

Batu Bata Merah (biasa) buah 600

Batu Bata Merah (oven) buah 850

Batu Kali Belah m3 185.000

Split pick up 270.000

Split truk 1.270.000

Batu Knecker m3 210.000

Batu Candi (30 x 30) m2 120.000

Batu Andesit (30 x 30) m2 160.000

Batu Bali 10 kg 70.000

Tabel 1. Harga Batu Bata

Ukuran Standar Batu bata

Saat ini ukuran batu bata yang beredar dipasaran mempunyai


ukuran/dimensi bervariasi. Beragamnya ukuran ini dapat dijumpai dari
hasil pabrikasi (industri) maupun hasil pekerjaan lokal atau industri rumah
tangga (rumahan). Untuk bangunan, ukuran standard batu bata yang biasa
dipergunakan adalah :

 Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm


 Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm
BATAKO

1. Pengertian

Batako atau juga disebut bata beton ialah suatu jenis unsur bangunan
berbentuk bata yang dibuat dari campuran bahan perekat hidrolis atau
sejenisnya, air dan agregat, dengan atau tanpa bahan tambah lainnya yang
tidak merugikan sifat beton itu. Departemen Pekerjaan Umum 1989-
(SNI03-0348-1989).

2. Penggunaan (Aplikasi) Material pada bangunan

Pada umumnya material batako digunakan untuk pemasangan dinding


karena batako dianggap lebih mudah dalam menyusun pemasangannya
dan lebih murah dibandingkan dengan material lainnya. Selain itu, batako
juga lebih mudah dalam pembuatan dan pengeringannya.

3. Kelebihan dan Kekurangan

Berikut adalah kelebihan menggunakan bahan material batako :

 Ukurannya yang lebih besar daripada batu bata merah sehingga


jumlah yang dibutuhkan akan lebih sedikit dan dapat menghemat
biaya pembangunan.
 Ukurannya yang besar ini tentu akan mempermudah sekaligus
mempercepat waktu pemasangannya.
 Upah untuk membayar tenaga kerja pastinya akan lebih murah.
 Dalam proses pemasangannya ini akan tampak rapi dan yang pasti
bisa langsung diaci sehingga tak memerlukan diplester terlebih dahulu
atau cukup tipis saja.
 Bagian tengah batako yang berlubang ini digunakan sebagai isolasi
udara.
 Lebih kedap air daripada batu bata merah.
 Dapat dibuat dan dicetak sendiri dengan mudah dan tak perlu waktu
lama.
 Waktu pembongkaran kembali akan lebih cepat.
 Dapat dengan mudah didapat karena sudah banyak tersedia di toko
bangunan.

Di samping kelebihan yang sudah disebutkan di atas tadi, ada


beberapa kekurangan dari penggunaan batako antara lain sebagai berikut:

 Dinding akan mudah retak apa bila menggunakan bata dengan kualitas
yang tak bagus
 batu bata jenis ini kurang baik untuk dapat meredam suara bising serta
bobotnya yang cenderung berat sehingga kurang disarankan untuk
pembangunan gedung dengan tingkat tinggi.

4. Teknik Pemasangan

Berikut ini adalah teknik pemasangan material batako pada bangunan :

 Letakkan adukan semen ke tempat yang akan dipasang batako, cukup


untuk satu batako dulu.
 Letakkan batako di atas adonan semen secara perlahan dengan ujung
batako sedikit mendorong adonan.
 Sesuaikan posisi batako dengan gerakan menggeser bukan mengangkat.
 Ulangi cara tersebut pada tiap pemasangan batako hingga selesai satu
baris
 Agar pemasangan lebih lurus (dan harus lurus agar tidak mudah roboh)
gunakan tali untuk meluruskan dengan cara mengikat tali tersebut di
kedua ujung tembok.
 Semua siar vertikal, siar antar dinding, dan kolom maupun blok harus
terisi penuh.
 Sesuaikan ketebalan adukan siar pada kisaran 1 cm dengan variasai 3
mm.
 Setelah pemasangan batako pada dinding selesai, tutupi dinding
tersebut dengan terpal atau penutup lainnya agar terlindung dari hujan
dan terik matahari.
 Berikan percikan air setiap hari selama 1-2 hari.
 Terakhir, lindungi dinding dari pengaruh cuaca dengan memplester
dinding.

5. Teknik Perawatan

Berikut ini adalah cara merawat dinding batako :


 Bersihkan jamur dan lumut yang ada pada dinding dengan cara disikat.
Setelah itu bilas dengan air bersih.
 Oleskan larutan kaporit atau pemutih pakaian dengan air kemudian
biarkan sekitar 1 jam.
 Bilas dengan air bersih.

6. Bahan Penyusun dan Proses Pembuatan

Dalam pembuatan batako pada umumnya bahan yang digunakan adalah


pasir, semen dan air. Berikut ini akan dijelaskan sekilas mengenai bahan-
bahan yang digunakan dalam pembuatan batako.
 Portland Cement (PC)
Semen adalah bahan yang mempunyai sifat adhesif dan sifat kohesif
yang digunakan sebagai bahan pengikat (bonding material) yang
dipakai bersama dengan batu kerikil, pasir dan air. Portland semen
merupakan bahan utama atau komponen beton terpenting yang
berfungsi sebagai bahan pengikat anorganik dengan bantuan air dan
mengeras secara hidrolik.
Semen Portland adalah material yang mengandung paling tidak 75
% kalsium silikat (3CaO. dan 2CaO, sisanya tidak berkurang dari 5%
berupa Al silikat, Al ferit silikat, dan MgO. Pada dasarnya dapat
disebutkan 4 unsur yang paling terpenting dari Portland Cement adalah
: 2SiO2SiO)
a) Trikalsium Silikat (C3S) atau 3CaO.SiO2
b) Dikalsium Silikat (C2S) atau 2CaO.SiO2
c) Trikalsium Aluminat (C3A) atau 3CaO.Al2O3
d) Tetrakalsium Aluminoferit (CAAF) atau 4CaO.Al2O3.FeO3

Semen portland yang digunakan sebagai bahan struktur harus


mempunyai kualitas yang sesuai dengan ketepatan agar berfungsi
secara efektif. Pemeriksaan dilakukan terhadap yang masih berbentuk
kering, pasta semen yang masih keras dan beton yang dibuat darinya.

Sifat kimia yang perlu mendapat perhatian adalah kesegaran semen


itu sendiri. Semakin sedikit kehilangan berat berarti semakin sedikit
kesegaran semen. Dalam keadaan normal kehilangan berat sebesar 2%
dan maksimum kehilangan yang diijinkan 3%. Kehilangan berat terjadi
karena adanya kelembaban dan karbondioksida dalam bentuk kapur
bebas atau magnesium yang menguap.

 Pasir
Pasir merupakan bahan pengisi yang digunakan dengan semen untuk
membuat adukan. Selain itu juga pasir berpengaruh terhadap sifat tahan
susut, keretakan dan kekerasan pada batako atau produk bahan
bangunan campuran semen lainnya.
Pada pembuatan batako ringan ini digunakan pasir yang lolos
ayakan kurang dari 5 mm (ASTM E 11-70) dan harus bermutu baik
yaitu pasir yang bebas dari lumpur, tanah liat, zat organik, garam florida
dan garam sulfat. Selain itu juga pasir harus bersifat keras, kekal dan
mempunyai susunan butir (gradasi) yang baik. Menurut Persyaratan
Bangunan Indonesia agregat halus sebagai campuran untuk pembuatan
beton bertulang harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Pasir harus terdiri dari butir-butir kasar, tajam dan keras.
b) Pasir harus mempunyai kekerasan yang sama.
c) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%,
apabila lebih dari 5% maka agregat tersebut harus dicuci dulu
sebelum digunakan. Adapun yang dimaksud lumpur adalah bagian
butir yang melewati ayakan 0,063 mm.
d) Pasir harus tidak boleh mengandung bahan-bahan organik terlalu
banyak.
e) Pasir harus tidak mudah terpengaruh oleh perubahan cuaca.
f) Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat untuk beton.
(Wijanarko, W.2008)
 Air
Air yang dimaksud disini adalah air yang digunakan sebagai
campuran bahan bangunan, harus berupa air bersih dan tidak
mengandung bahan-bahan yang dapat menurunkan kualitas batako.
Menurut PBI 1971 persyaratan dari air yang digunakan sebagai
campuran bahan bangunan adalah sebagai berikut:
a) Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan-bahan
organik atau bahan lain yang dapat merusak dari pada beton.
b) Apabila dipandang perlu maka contoh air dapat dibawa ke
Laboratorium Penyelidikan Bahan untuk mendapatkan pengujian
sebagaimana yang dipersyaratkan.
c) Jumlah air yang digunakan adukan beton dapat ditentukan dengan
ukuran berat dan harus dilakukan setepat-tepatnya.

Air yang digunakan untuk proses pembuatan beton yang paling baik
adalah air bersih yang memenuhi syarat air minum. Jika dipergunakan
air yang tidak baik maka kekuatan beton akan berkurang. Air yang
digunakan dalam proses pembuatan beton jika terlalu sedikit maka akan
menyebabkan beton akan sulit dikerjakan, tetapi jika air yang
digunakan terlalu banyak maka kekuatan beton akan berkurang dan
terjadi penyusutan setelah beton mengeras.(Wijanarko, W. 2008)

 Sabut Kelapa
Sabut kelapa mempunyai struktur yang serupa dengan peredam yang
telah ada. Di sisi lain, kelapa dihasilkan di Indonesia dalam jumlah
besar. Menurut Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 1997, areal
perkebunan kelapa di Indonesia mencapai luas 3.759.397 ha. Dan
menurut humas Departemen Pertanian, produksi kelapa di Indonesia
pada tahun 2002 mencapai 85 juta ton kelapa kering (kopra).
Dari hasil panen kelapa yang melimpah di Indonesia, tentunya akan
dihasilkan produk sampingan berupa sabut kelapa yang sangat
melimpah. Karena sabut kelapa yang dihasilkan dari sebuah Kelapa
adalah sekitar 35% berat buah. Namun, belum semua sabut kelapa yang
ada dimanfaatkan dengan optimal.
Sabut kelapa mengandung lemak yang dapat membuat ikatan antara
semen, pasir dan air dengan sabut kelapa menjadi tidak kuat sehingga
dapat membentuk pori pada batako. Untuk itu diperlukan cairan NaOH
atau alkohol untuk dapat melepaskan lemak pada sabut kelapa tersebut.
Saat ini beton sangat umum dan telah dibuktikan oleh waktu sebagai
bahan dinding yang tahan gempa. Beton atau yang umum di kenal di
masyarakat dengan sebutan batako ini dapat di produksi dengan tangan
dan mesin.

Proses pembuatan batako:

Bahan – bahan yang diperlukan untuk membuat batako adalah :

a) Semen
b) Kerikil kasar
c) Pasir halus (ukuran 5mm)
d) Air
Bahan baku yang terdiri dari pasir, semen dan air harus memiliki
perbandingan 75:20:5. Perbandingan komposisi bahan baku ini adalah
sesuai dengan Pedoman Teknis yang di keluarkan oleh Departemen
Pekerjaan Umum tahun 1986.

Peralatan yang diperlukan :

a) Cetakan batako
b) Ayakan pasir
c) Kotak adukan
d) Sendok semen
e) Sekop
f) Cangkul
g) Ember dan ember penyiram
h) Plastik (untuk menjaga kelembaban)

Persiapan :

Siapkan perkakas, peralatan dan bahan. Ayak pasir pertama dengan


ayakan pasir 1 cm2 untuk memisahkan batu-batu yang besar. Lalu ayak
lagi dengan ayakan yang lebih kecil untuk mendapatkan pasir halus.
Pasir harus bersih dari kotoran, sampah dan lumpur.

Mengaduk Beton :

a) Taburkan sejumlah pasir yang telah diukur setebal 10 cm di kotak


adukan.
b) Tuang semen di atas pasir dan aduk keduanya secara bersama-sama
sampai warna keduanya tercampur.
c) Bentuk adukan menjadi gundukan, dan buat lubang seperti
cekungan di tengah.
d) Siram dengan sedikit air secara perlahan dan aduk sampai terbentuk
pasta yang merata.
e) Jika menggunakan kerikil, sekarang tambahkan dalam takaran yang
sesuai kerikil dan aduk hingga setiap kerikil terlapisi secara merata.
f) Periksa adukan: ambil segenggam penuh adukan dan bentuk seperti
bola kecil. Jika bola tersebut tidak retak, dan tangan sedikit basah,
adukan siap untuk dicetak.
g) Untuk perbandingan adukannya digunakan 1 bagian semen bermutu
baik + 2 bagian pasir sungai yang bersih + 3 bagian kerikil + Air
secukupnya.

Langkah selanjutnya adalah siapkan alat cetakan:

a) Masukkan adukan beton kedalam ember.


b) Tempatkan bagian bawah cetakan ke tempat yang benar (di bawah
atap atau tempat teduh lainnya).
c) Beri oli dibawah cetakan.
d) Tuang adukan beton kedalam cetakan.
e) Letakkan alat tekan cetakan di atas bagian bawah cetakan.
f) Tekan alat tekan lurus ke bawah hingga “bagian kakinya”
menyentuh lantai pada ke dua sisi.
g) Injak dengan kaki ke atas “kaki” alat tekan cetakan, tekan cetakan,
ambil pegangan bagian bawah cetakan, perlahan – lahan angkat
bagian atas cetakan.
h) Letakkan bagian bawah cetakan ke tanah secara perlahan.
i) Keluarkan peralatan tekan dari bagian bawah cetakan. pisahkan ke
samping.
j) Perlahan-lahan angkat bagian bawah cetakan ke atas, dan
tempatkan di samping batako yang baru jadi.
k) Biarkan batako yang baru selama 1 hari, jangan kena sinar matahari
langsung .
l) Setelah 1 hari, batako ditumpuk dan dilakukan curing selama
seminggu.
m) Bersihkan cetakan dari debu dan beri minyak lagi di cetakan dan
batako berikutnya siap dicetak. batako dipasaran

7. Harga dan UkuranBerikut adalah tabel harga Batako :

Jenis Batako Jumlah Harga

Press Franco 3 Lubang Biji Rp. 1.200

Batako Jogja Biji Rp. 3.600

Batako Press Lock Biji Rp. 2.100

Batako Putih Biji Rp. 3.600

Batako Semen Biji Rp. 3.100

Batako Murni Buah Rp. 2.900

Batako Press 3 Lubang Buah Rp. 1.200

Batako Reguler 2 Lubang Buah Rp. 3.900

Batako Reguler 3 Lubang Buah Rp. 3.700

Batako Conblock Murni Biji Rp. 4.500

Tabel 2. Harga Batako

Batako memiliki panjang 36 cm–40 cm, tinggi 18 cm–20 cm dan


tebal 8 cm–10 cm.

PAGAR

1. Pengertian

Pagar adalah struktur tegak yang dirancang untuk membatasi atau


mencegah gerakan melintasi batas yang dibuatnya, dan menciptakan sistem
keamanan yang lebih terjamin

2. Penggunaan (Aplikasi) pada bangunan


Pagar sering digunakan sebagai batas kepemilikan lahan. Dan yang tidak
kalah penting elemen ini jiga bisa menjadi hiasan eksterior dan membuat
tampilan serta gaya arsitektur bangunan terlihat lebih enak dipandang.

Saat ini ketika sedang pergi kesuatu komplek pemukiman terutama yang
ada di dalam kota, pada umumnya pagar tersebut dibuat dari logam besi atau
tembok. Sekarang sudah jarang ditemukan ada pagar yang terbuat dari kayu.
Padahal jika dibuatkan desain dengan cara yang lebih kreatif, pagar kayu
justru bisa membuat bangunan rumah yang ada di belakangnya terlihat lebih
menarik.

3. Kekurangan dan kelebihan


 Kelebihan
a) Harganya lebih murah
b) Proses pembuatannya lebih cepat sehingga bisa menghemat waktu
c) Jika memakai jasa tukang, maka dana yang dikeluarkan bisa
menjadi irit
d) Memunculkan kesan yang lebih lunak
 Kekurangan
a) Lebih cepat rusak serta keropos apabila terkena rayap
b) Mudah lapuk, seiring seringnya terkena air hujan dan panas
matahar

4. Teknik Pemasangan
 Menancapkan tiang langsung ke tanah , Cobalah cara ini jika tanahnya
padat. Anda bisa menancapkan tiang langsung ke tanah asal tanahnya
padat dan memiliki drainase yang baik. Pemasangan dengan cara ini
lebih membutuhkan kerja keras dan hasilnya kurang stabil jika
dibandingkan dengan beton, tetapi lebih murah dan (umumnya) cukup
tahan busuk.
 Pilihlah jenis kayu yang tahan lama untuk dijadikan tiang pagar.
Ikutilah saran dari ahli lokal jika memungkinkan karena iklim dan
ketersediaan bahan akan memengaruhi keputusan tersebut. Pemilihan
kayu yang kuat ini akan sangat bermanfaat untuk jangka panjang,
kecuali jika Anda tinggal di padang pasir yang kering dan tidak lembap
 Siapkan kayu agar tahan dari kelembapan (opsional). Ujung kayu yang
digergaji adalah bagian yang paling rentan terhadap kelembapan.
Pertimbangkan langkah pencegahan di bawah ini jika Anda tinggal di
iklim yang lembab:
a) Gergajilah bagian atas tiang membentuk kemiringan sudut 45º untuk
membuat air hujan langsung meluncur turun, atau pasanglah penutup
pada bagian atas tiang.[3]
b) Lindungi kedua ujung kayu dengan bahan antiair, oleskan bahan
pengawet kayu seperti tembaga naftenat. Bahan pengawet kayu
bersifat beracun, jadi ikuti petunjuk penggunaan yang aman pada
labelnya
 Galilah lubang. Lubang harus berukuran sedikit lebih besar dari ⅓ total
panjang tiang pagar. Jika Anda hendak menanam tiang langsung ke
tanah, maka sebisa mungkin diameter lubang tidak terlalu jauh berbeda
dari ukuran diameter tiang pagar. Jika Anda hendak memasang tiang
pagar dengan fondasi kerikil, galilah lubang sedikit lebih lebar, dengan
keliling kurang lebih 20 cm untuk ukuran tiang standar 10x10 cm.[5]
 Tuangkan kerikil ke dalam lubang. Taburkan batu koral atau batu
kerikil setinggi beberapa sentimeter untuk memperlancar drainase.
Padatkan ke bawah. Langkah ini penting terutama jika drainase di situ
jelek
 Masukkan tiang ke lubang. Letakkan tiang pagar di tengah-tengah
lubang dan ratakan hingga sejajar dengan tiang lainnya. Anda bisa
meminta bantuan seorang asisten untuk memegangi tiang agar tetap
berada pada tempatnya selama pemasangan.
 Isilah lubang dengan kerikil atau tanah padat. Kerikil akan
menghasilkan drainase yang lebih baik daripada tanah, dan bisa
membuat tiang lebih stabil sekalipun dipasang pada tanah yang tidak
padat. Masukkan kerikil atau tanah biasa setinggi 7 - 12 cm dalam sekali
waktu, padatkan setiap lapisnya hingga pepat.[6] Ulangi langkah ini
hingga lubang tersebut penuh.
a) Sebelum memadatkan, peganglah tiang pagar dan ratakan hingga
sejajar.
b) Jika Anda hendak menanam rumput di sekeliling tiang, tutuplah
lubang dengan tanah pada beberapa senti teratasnya, jangan dengan
kerikil Tutuplah dengan gundukan kecil. Buatlah gundukan tanah di
dasar tiang membentuk bukit kecil yang mengelilinginya.
 Area perbatasan antara tiang yang tertutup tanah dan yang tidak adalah
area yang paling mudah membusuk. Jadi area ini harus
memilikidrainase yang baik.
5. Teknik perawatan
 Menggunakan Bahan Anti Rayap
 Menggunakan Cairan Anti Jamur
 Menggunakan Pelapis atau Obat untuk Pagar Kayu
 Mengecat Ulang Pagar yang Sudah Kusam

ALUMMUNIUM COMPOSIT PANEL

1. Pengertian Alumunium Composit Panel

Alumunium Composite Panel (ACP) merupakan bahan perpaduan antara


plat alumunium dan bahan composite. Alumunium Composite Panel (ACP)
dapat digambarkan sebagai panel datar yang terdiri dari bahan non-
alumunium berupa bahan polytthylene yang disatukan di antara dua
lembaran alumunium. Lembaran Alumunium Composite Panel (ACP)
adalah lembaran yang kaku, kuat, tetapi memiliki berat yang relatif ringan.
Lembarannya tersedia dalam warna metalik dan warna non logam. Untuk
pemesanan khusus, permukaannya dapat dibuat dalam berbagai pola dengan
meniru bahan-bahan material lainnya seperti pola kayu, keramik, dan pola
lainnya. Lembaran Alumunium Composite Panel biasanya diproduksi
dengan ukuran ketebalan 1-10 mm, dan lebar 1.200-1.600 mm.

2. Penggunaan (Aplikasi) Material Alumunium Composit Panel Pada


Bangunan

Fungsi dari aluminium composite panel (ACP) banyak digunakan pada


bangunan minimalis sebagai penutup permukaan dinding. Aluminium
composite panel juga dapat berfungsi memperindah bangunan atau
arsitektur dengan mengkombinasikannya, biasanya banyak
mengkombinasikan dengan kaca. Penggunaan aluminium untuk indoor
biasanya digunakan sebagai partisi penutup kolom renang dan juga untuk
plafoon artistik.

Aluminium composite panel (ACP) memiliki warna yang bervariasi


sehingga banyak kontraktor bangunan atau developer yang mempertegas
warnanya menjadi lebih nyata. Pemproduksian alumunium composite panel
ketebalan umumnya di produksi 4 mm. Penggunaan ACP dapat membuat
gedung lebih menawan dan terkesan mewah. Dan juga harga jual aluminium
composite panel cukup terjangkau sehingga banyak kontraktor yang tidak
ragu menggunakan material ini untuk memperindah bangunan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Bahan Material Alumunium


Composit Panel
 Kelebihan :
a) Permukaan yang rata dan halus
b) Mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap cuaca dan iklim
c) Bahan yang bagus untuk dekorasi baik eksterior maupun interior
d) Mudah diaplikasikan dalam berbagai desain konsep modern
e) Tersedia dalam berbagai macam warna dan pola
f) Composite mudah dibentuk, dilipat, dibor dan dilengkungkan
dengan menggunakan peralatan konvensional ataupun peralatan
sederhana lainnya
g) Bahan intinya terbuat dari polyetthylene sehingga lembarannya
tahan api

 Kekurangan :
a) Permukaan yang rata dan halus
b) Mempunyai daya tahan yang cukup tinggi terhadap cuaca dan iklim
c) Bahan yang bagus untuk dekorasi baik eksterior maupun interior
d) Mudah diaplikasikan dalam berbagai desain konsep modern
e) Tersedia dalam berbagai macam warna dan pola
f) Composite mudah dibentuk, dilipat, dibor dan dilengkungkan
dengan menggunakan peralatan konvensional ataupun peralatan
sederhana lainnya
g) Bahan intinya terbuat dari polyetthylene sehingga lembarannya
tahan api

4. Teknik pemasangan Alumunium Composit Panel


 Percayakan pengerjaan pada kontraktor composite panel yang memang
sudah ahli di bidangnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai
dengan keinginan kita
 Pastikan bahwa dinding plesteran sudah rapi dan siap untuk dipasangi
bracket
 Untuk cara pemasangan composite panel dan mendapatkan hasil yang
maksimal, usahakan untuk melakukan proses marking dengan seksama
dan teliti
 Pastikan bahan Alumunium Composite Panel yang kita pasang sesuai
dengan spesifikasi ruangan. Misalnya untuk area eksterior atau area luar
ruangan yang terkena hujan dan panas secara langsung sebaiknya
menggunakan Alumunium Composite Panel dengan finish PVDF.

5. Teknik Perawatan Material Alumunium Composit Panel


 Gunakan banyak air bersih untuk mencuci permukaan panel
 Gunakan kain lembut dengan detergen encer untuk megelap permukaan
aluminium composite panel dengan lembut
 Gunakan lagi banyak air untuk mencuci noda
 Periksa permukaan panel dan pembersihan khusus dengan detergen
diperlukan apabila beberapa bagian masih tidak bersih
 Gunkan air bersih untuk mencuci permukaan panel sampai semua noda
telah dibersihkan.
6. Bahan penyusun dan Proses Pembuatan Material Alumunium Composit
Panel
 Aluminium Composite Panel Alucopan merupakan bahan material
bangunan maupun pekerjaan konstruksi lainnya, biasanya berbentuk
panel datar yang terbuat dari bahan composite yaitu menggunakan dua
lapisan Aluminium yang disekat pada bagian tengahnya mengunakan
bahan lain (non-Aluminium). Disebut composite, karena
menggabungkan bahan-bahan yang berbeda pada proses
pembuatannya. Alucopan memiliki polyethylene core (inti poli etilen)
yang menjadi bahan penyekat di antara dua lempengan Aluminium yang
dilapisi dengan cat PVDF (Poly VinyliDene Flouride) atau lapisan cat
polyester.
 Penggabungan material bahan tersebut di atas yang menyebabkan
Aluminium Composite Panel Alucopan memiliki struktur bahan yang
aman, nyaman, ringan, kuat dan awet. Aman karena bersifat non-toksik
(tidak beracun), nyaman karena bisa mengurangi tingkat kebisingan
jika digunakan sebagai sekat dan mengurangi panas jika digunakan
sebagai canopy, kuat dan ringan karena berbahan utama alumumium,
dan awet karena memiliki lapisan cat polyester. Hal inilah yang
membuat alucopan menjadi primadona dalam pekerjaan konstruksi
yang membutuhkan bahan yang ringan tapi sekaligus kuat dan tahan
terhadap cuaca seperti papan billboard dan lain sebagainya.

7. Harga Ukuran dan Merk Material Alumunium Composit Panel

Tabel 3. Harga ACP


Sumber: sevensurabaya.co.id
BATUAN ALAM/ CETAK

1. Pengertian

Dalam geologi, batu adalah benda padat yang terbuat secara alami dari
mineral atau mineraloid. Batuan umumnya adalah 3 jenis, yaitu batuan
beku, sedimen, dan metamorf.

Dalam bangunan, batu merupakan material bangunan yang indah untuk


menghias bagian interior dan eksterior. Batu dapat dipotong dan disesuaikan
menjadi ukuran yang kita inginkan. Sebuah bangunan yang diberi ornamen
batu, biasanya memiliki kesan anggun, alami, serta kuat.

2. Penggunaan (Aplikasi) Material Pada Bangunan

Batu merupakan bahan yang luar biasa - tahan lama serta estetika. Batu
alam dapat digunakan untuk di luar maupun di dalam ruang. Keuntungan
Batu alam adalah pertama-tama bahan dekoratif yang berarti dapat dengan
mudah dipoles serta diproses. Batu ini juga dapat digunakan untuk dekorasi
baik interior maupun eksterior, interior klasik atau modern, antara lain batu
yang umum di gunakan adalah :

Granit adalah batuan alam yang sangat cocok untuk membangun


interior dan eksterior. Granit adalah bahan keras yang menjamin eksploitasi
jangka panjang dari permukaan. Permukaan granit tidak bisa rusak, tetapi
memiliki resistensi khusus untuk siklus cuaca dingin serta karakteristik daya
tahan.

Gambar 6.Batu Granit


Sumber : www.arsitag.com/article/batu-alam-sebagai-bahan-bangunan

Marmer juga merupakan bahan bangunan alami. Hal ini lebih cocok
untuk dekorasi interior karena fakta bahwa efek negatif dari lingkungan
seperti hujan asam, sinar ultraviolet matahari berpengaruh pada struktur
serta warna dari batu tertentu. Penting untuk menyebutkan bahwa marmer
adalah 4-5 kali lebih lembut dari granit, sehingga dapat lebih mudah
diproses. Marmer digunakan untuk elemen interior seperti kusen jendela,
permukaan meja dan elemen perapian dekorasi.

Gambar 6.Batu Marmer


Sumber : www.arsitag.com/article/batu-alam-sebagai-bahan-bangunan

Sandstone, Batu pasir adalah batu yang dapat digunakan untuk


membuat, tenang santai, suasana yang harmonis cocok untuk istirahat dan
relaksasi. Jika menempelkan satu dari dinding kamar Anda akan batu alam,
menggantung beberapa rak kayu dan tempat mekar bunga, Anda akan dapat
menikmati sudut hidup sehingga disebut alam.

Batu Andesit adalah batu yang sangat fleksibel, bisa ditempatkan di


lantai maupun dinding. Karena selain kuat, jenis batuan alam andesit juga
tahan lumut. Andesit memiliki warna yang beragam, seperti andesit Cirebon
yang memiliki warna abu-abu gelap dan terang, motifnya ada yang
berbintik-bintik serta polos.
Gambar 6.Batu Andesit
Sumber : www.arsitag.com/article/batu-alam-sebagai-bahan-bangunan

3. Kekurangan dan Kelebihan

 Kelebihan Batu Alam


a) Terkesan natural, elegan, dan mewah
b) Tidak cepat rusak jika dipasang pada lantai
c) Jika ada yang rusak, lantai batu alam tidak akan terlihat jelek
d) Ukurannya fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan
e) Rumah dapat menjadi lebih berwarna
f) Harga jual rumah akan jauh lebih mahal
 Kekurangan Batu Alam
a) Warnanya tidak bisa seragam, namun justru di situlah keunikannya
b) Memiliki pori-pori yang besar sehingga harus ditutupi dengan bahan
khusus lagi
c) Penggunaan batu alam pada lantai dua harus memperhatikan
struktur bangunan
d) Materialnya cenderung berat sehingga saat distribusi dan
pemasangan cukup repot
e) Harganya lebih mahal dibandingkan dengan keramik.

4. Teknik Pemasangan

Ada 2 cara memasang batu alam yakni, cara basah dan kering.
 Cara basah bila pemasangannya melibatkan bahan air. pemasangan batu
dengan cara basah menggunakan adukan/ spesie. Untuk pemasangan
seperti ini, dinding bata dibiarkan tanpa diplester terlebih dahulu.
Sedangkan,
 Cara kering, pemasangannya tidak mengandung air (atau sedikit sekali
airnya). Konkretnya menggunakan acian. Pemasangan batu dengan cara
kering. Dinding diplester terlebih dahulu, kemudian batu ditempel
dengan acian.

Cara pemasangan Batu Alam


 Rendam. Pertama yang harus dilakukan sebelum proses pemasangan
batu alam adalah rendam batu dengan air. Pori-pori besar dalam batu
alam membuat batu alam mudah lepas bila ditempel langsung.
 Kupas. Saat akan memasang batu alam pada dinding, kupas acak
permukaan dinding agar batu alam lebih kuat menempel pada dinding.
 Semen. Gunakan semen khusus atau semen instan agar batu alam lebih
kuat menempel.
 Presisi. Penyimpangan ukuran pada batu alam dapat mencapai 5 mm
dan kadang bisa mencapai 1 cm. Maka, perhatikan presisi batu saat
membeli agar pemasangannya bisa lebih mudah dan presisi.
 Berat. Mengingat bobot batu alam yang relatif berat, maka dibutuhkan
adonan lem yang baik dengan semen yang lebih banyak, serta mutu
pasir yang baik dan air yang bersih. Mutu adukan yang rendah akan
menyebabkan batu alam mudah terlepas. Aplikasikan semen secara
merata pada permukaan batu.
 Bersihkan. Batu alam memiliki sifat yang cepat kering sehingga jangan
biarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering karena akan
sangat sulit dihilangkan. Berikan juga lapisan coating setelah
pemasangan untuk menjaga kebersihan dan tampilan batu.
8. Teknik Perawatan
Cara membersihkan batu alam yang dapat Anda lakukan, yakni :
 Pembersihan batu berkarakter lunak
Setalah 2-3 bulan pertama berlalu sejak pemasangan batu alam di
rumah Anda, cobalah perhatikan apakah ada perubahan yang terjadi
terhadap batu alam tersebut. Untuk jenis-jenis batu tertentu seperti batu
paliman atau batu paras jogja akan mengalami perubahan dalam kurun
waktu tersebut. Batu akan mulai kusam atau dapat ditemukan tanda-
tanda munculnya lumut atau jamur. Jika suda begini segera bersihkan
batu tersebut dengan cara mengampelas halus permukaan batu yang
mengalami pelapukan. Setelah batu selesai di ampelas, jangan lupa
lakukan coating ulang supaya tampilan tetap cantik dan menarik.
 Pembersihan batu dengan cara dicuci
 Menggunakan cairan khusus untuk batu yang keras
 Menggunakan ampelas untuk batu lunak
 Membersihkan batu alam di lantai dengan disikat atau di amplas
 Membersihkan menggunakan kawat dan kuningan
Cara membersihkan batu alam yang memiliki permukaan kasar serta
pori-pori besar dapat dilakukan dengan cara menggosoknya.
Menggosok batu alam tersebut dibantu dengan sikat kawat atau
kuningan, menyesuaikan dengan tekstur permukaannya. Namun untuk
batu alam yang berkarakter halus dan lunak, dapat menggunakan sikat
berbulu plastik supaya tidak merusak batu alam tersebut.
 Hindari pembersih berbahan kimia
Penggunaan larutan pembersih untuk membersihkan batu alam
sebaiknya dihindari. Karena tidak semua batu alam memiliki daya tahan
yang baik terhadap cairan kimia. Untuk itu dapat menggunakan
detergen berwarna netral atau pun sabun. Selain sabun Anda juga dapat
memanfaatkan campuran air dengan tepung soda untuk membersihkan
bagian permukaan yang kotor.
9. HARGA,UKURAN DAN MEREK MATERIAL BATU ALAM
Harga Batu Alam Semua Jenis 2019
 Daftar Harga Batu Andesit Polos Bakar per meter persegi (m²)
Rata Alam (RTA) Tebal standar 1,4cm :
a) Ukuran 15x30cm = Rp.85.000,- /m²
b. Ukuran 20x40cm = Rp.90.000,- /m²
c. Ukuran 30x30cm = Rp.95.000,- /m²
d. Ukuran 30x60cm = Rp.100.000,- /m²
e. Ukuran 40x40cm = Rp.110.000,- /m²
f. Ukuran 40x60cm = Rp.130.000,- /m²
g. Ukuran 50x50cm = Rp. 150.000,- /m²
h. Ukuran 60x60cm = Rp.180.000,- /m²
 Daftar Harga Batu Andesit Bintik Bakar per meter persegi (m²)
Rata Alam (RTA) Tebal standar 1,4cm :
a. Ukuran 15x30cm = Rp. 90.000,- /m²
b. Ukuran 20x40cm = Rp. 95.000,- /m²
c. Ukuran 30x30cm = Rp. 100.000,- /m²
d. Ukuran 30x60cm = Rp. 105.000,- /m²
e. Ukuran 40x40cm = Rp. 115.000,- /m²
f. Ukuran 40x60cm = Rp. 135.000,- /m²
g. Ukuran 50x50cm = Rp. 155.000,- /m²
h. Ukuran 60x60cm = Rp. 185.000,- /m²
 Daftar Harga Batu Alam Andesit Polos & Bintik Susun sirih per meter
persegi (m²) tebal standar 1,4cm :
a. Ukuran 3x30cm = Rp.70.000,- /m²
b. Ukuran 3x40cm = Rp. 80.000,- /m²
c. Ukuran 5x30cm = Rp. 65.000,- /m²
d. Ukuran 5x40cm = Rp. 75.000,- /m²
 Harga Cobble Stone/Batu Kobel Andesit per meter persegi (m²)
a. 10x10x5cm = Rp. 145.000,- /m²
b. 10x10x3cm = Rp. 125.000,- /m²
 Daftar Harga Batu Sandstone Susun sirih per meter persegi (m²) tebal
standar 1,4cm :
a) Ukuran 3x30cm = Rp. 125.000,- /m²
b) Ukuran 3x40cm = Rp. 130.000,- /m²
c) Ukuran 5x30cm = Rp. 110.000,- /m²
d) Ukuran 5x40cm = Rp. 115.000,- /m²
 Harga Wall Cladding Batu Andesit & Batu Palem, tebal 2cm :
Ukuran 20x40cm = Rp. 170.000,- / m²
a) wall cladding batu andesit 2 cm
b) wall cladding batu palem 2 cm
 Harga Batu Koral Sikat per Kg :
a) Gb. no. 1 jenis batu koral sikat Pancawarna = Rp. 5.000,- / kg
b) Gb. no. 2 jenis batu koral sikat Hijau = Rp. 5.000,- / kg
c) Gb. no. 3 jenis batu koral sikat Orange = Rp. 5.000,- / kg
d) Gb. no. 4 jenis batu koral sikat Merah = Rp. 5.000,- / kg
e) Gb. no. 5 jenis batu koral sikat Hitam = Rp. 5.000,- / kg
f) Gb. no. 6 jenis batu koral sikat Putih = Rp. 5.000,- / kg
 Harga Pasir Granit :
a) Pasir Granit Putih = Rp. 5.000,- / kg
b) Pasir Granit Hitam = Rp. 5.000,- / kg
BAB III. PENUTUP

KESIMPULAN
Dari Semua yang sudah dijelaskan dari Bab I sampai dengan Bab II bisa
ditarik kesimpulan bahwa Bahan Pembatas dinding adalah bahan yang
digunakan untuk membuat dinding yang berfungsi untuk membatasi antar
ruang.

SARAN
 Diharapkan Pembaca dapat mengetahui bahan - bahan pembatas dinding
yang sudah dijelaskan di atas
 Diharapkan Pembaca dapat mengetahui cara membuat bahan – bahan
pembatas dinding
 Pembaca dapat mengetahui teknik pemasangan dan teknik perawatan bahan
pembatas dinding
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan

https://id.wikipedia.org/wiki/Dinding

Departemen Pekerjaan Umum 1989 - (SNI 03-0348-1989)

http://himindo.co.id/page/read_post/40/5/tips-memasang-menyusun-batako-yang-
baik

http://bagiilmusipil.blogspot.com/2017/02/makalah-batako.html

http://pipinsina-pipin.blogspot.com/2012/02/pembuatan-composite-metal-al-alloy-
nano.html

http://tukangbata.blogspot.com/2013/01/pengenalan-allumunium-composite-
panel.html

https://www.arsitag.com/aticle/mengenal-alumunium-composite-panel-acp

https://synergy.cvastro.com/aluminium-composite-panel-alucopan

https://www.homify.co.id/ideabooks/5079792/batu-bata-atau-batako-kelebihan-
dan-kekurangannya-sebagai-bahan-bangunan-rumah

https://id.wikipedia.org/wiki/Batu_bata

https://www.kompasiana.com/farid_wadjdi/54f84c06a33311f67d8b45b5/mengena
l-batu-bata-dan-penggunaannya
https://www.asdar.id/cara-pemasangan-dinding-pasangan-batu-bata-yang-benar-
dalam-konstruksi-bangunan/

https://www.batamerahgarut.com/ukuran-batu-bata/

https://www.sejasa.com/blog/daftar-harga-batu-bata-terbaru/

https://www.klopmart.com/article/detail/pembuatan-batu-bata-merah

https://distributorbatubatakebumen.blogspot.com/2015/07/proses-pembuatan-
batu-bata.html

Anda mungkin juga menyukai