Anda di halaman 1dari 50

KONSTRUKSI BATU BATA

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH

ROSALINDA
BESSE MUTIARA
RISKAWATI
ANNA CELIA APRILIANA
SEPTA UTAMI DEWI
Sejarah Struktur Susunan Batu
 Susunan batu adalah material
pertama yang dikenal manusia
 Struktur pertama menggunakan
susunan batu terbuat dari material
berbahan lumpur yang dikeringkan
dengan sinar matahari
 Batu bata (sundiried brick) telah
dikenal sejak 9000 tahun yang lalu
 Kebudayaan Babylonia dan
Sumeria telah menggunakannya
untuk mendirikan tembok dan
zigurat (piramida berundak) http ://www.bible-
archaeology.info/ziggurats.htm
 Orang-orang Mesopotamia
membuat menara dengan susunan
bata sekitar 4000-600 SM
Material Susunan Batu Pertama
 Struktur susunan batu digunakan
untuk mendirikan pyramid, 2500
Sm
 Dimensi : 230 m × 230 m × 147 m
 Susunan batu ini TANPA
menggunakan mortar atau semen
atau sejenisnya
 Sejarah menunjukkan kebudayaan
kuno di China, Eropa, Amerika
Selatan, telah menggunakan struktur
susunan batu atau bata

http://www.sciencedaily.com/releases/2008/03/08032
8104302.htm
Konstruksi susunan Batu (Masonry
Construction)
Penggunaan susunan batu dalam konstruksi
 Kolom
 Balok
 Pelengkung
 Dinding
 Pondasi
Konstruksi Susunan Batu

 Jenis-jenis konstruksi :
 Solid (batu bata, beton ringan, batu alam), hollow
(kerawang, batako)
 Dengan tulangan (RM), tanpa tulangan (URM)

 Jenis-jenis material
 Berbahan tanah liat (bata)
 Berbahan beton (batako, Autoclaved Concrete – beton
ringan)
Dinding Pasangan Batu

 Ada Rule of Thump yang menyatakan bahwa perbandinga


minimum ketebalan dinding dan tingginya sekitar :
- h/t <25, misalnya kira-kira kalau dinding 15 cm, maka
maksimal ketinggiannya sekitar 3,75 m.
 Secara struktural, setiap penambahan lantai, maka ketebalan
dindingnya bertambah 10 cm
- Misalnya bangunan 3 lantai, maka idealnya kalau kita
menggunakan dinding pemikul beban dari pasangan kata :
 Lt 3 = ketebalan dinding = 15 cm
 Lt 2 = ketebalan dinding = 15+10=25 cm
 Lt 1 = ketebalan dinding = 25+10=35 cm
5 Jenis Batu Bata Paling Umum Digunakan

1. Batu Bata Merah


Jelas batu bata merah ini merupakan material bangunan yang
sangat umum kita jumpai di Indonesia sejak zaman dahulu. Bata
merah sudah menjadi bahan wajib dalam membangun rumah.
Selain sudah teruji kekuatannya, batu bata merah ini pun mudah
ditemui di pasaran.
Batu bata merah dibuat dari tanah yang dicetak berbentuk balok
persegi panjang dan dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi
benar-benar kering, mengeras dan memiliki warna yang kemerah-
merahan. Tanah yang digunakan pun bukan sembarang tanah,
bahan utama pembuatannya menggunakan tanah liat. Sehingga
dalam proses pembuatannya, batu bata merah dari tanah liat ini
bisa saling menyatu saat dicetak.
 Kelebihan dinding bata merah:
- Kedap air, sehingga jarang terjadi rembesan pada tembol
akibat air hujan.
- Keretakan relatif jarang terjadi.
- Kuat dan tahan lama.
- Penggunanaan rangka beton pengakunya lebih luas, antara
9 – 12 m2.

 Kekurangan dinding bata merah:


- Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan batako dan
bahan dinding lainnya.
- Biaya lebih tinggi.
2. Batu Bata Batako
Batako adalah bata yg dibuat dari campuran bahan perekat hidrolis
ditambah dengan agregat halus dan air atau tanpa bahan tambahan
lainnya.
Berdasarkan bahan pembuatannya batako dapat dikelompokkan ke
dalam 3 jenis, yaitu :
1. Batako putih (tras) Batako putih dibuat dari campuran tras,
batu kapur, dan air. Campuran tersebut dicetak.
2. Batako semen/batako pres Batako pres dibuat dari campuran
semen dan pasir atau abu batu. Ada yang dibuat secara
manual (menggunakan tangan) dan ada juga yang
menggunakan mesin. Perbedaanya dapat dilihat pada
kepadatan permukaan batakonya. Umumnya memliki
panjang 36-40 cm dan tinggi 18-20 cm.
3. Bata ringan dibuat dari bahan batu pasir kuarsa, kapur,
semen dan bahan lain yang dikategorikan sebagai bahan-
bahan untuk beton ringan.Berat jenis sebesar 1850 kg/m.
Kelebihan
1. Ukuran batako cenderung sama dan dapat dipotong lebih
rapi daripada batu bata merah.
2. Batako berukuran lebih besar, sehingga waktu
pemasangannya lebih singkat daripada waktu yang
dibutuhkan untuk memasang batu bata.
3. Lebih kedap air sehingga membantu mencegah
masuknya air hujan melalui dinding rumah.
4. Lebih ringan daripada batu bata berkat adanya rongga di
dalamnya, sehingga ideal sebagai material rumah dua lantai
atau bangunan lain yang berstruktur kolom.
5. Tidak perlu direndam sebelum dipasang.
Kekurangan

1. Rongga di tengah batako juga mengakibatkan dinding


batako lebih rentan mengalami retak rambut.
2. Kekuatannya lebih rendah daripada batu bata sehingga
kurang cocok untuk rumah satu lantai yang menggunakan
dinding sebagai elemen struktur.
3. Batako cenderung menyerap panas, sehingga suhu ruangan
akan menjadi panas di musim kemarau.
3. Batu Bata Hebel
Hebel bisa disebut sebagai Beton Ringan
Aerasi Hebel (Autoclaved Aerated Concrete) yang mempunyai
bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen, air,
ditambah dengan suatu bahan pengembang
Keistimewaan dari batu bata hebel ini adalah daya serap air yang
rendah dan tidak mudah menyerap rembesan air. Selain itu, batu
bata hebel lebih ringan daripada batu bata lainnya sehingga
memperkecil beban struktur sebuah bangunan. Batu bata hebel
juga nggak kalah kokoh dari batu bata merah.
Harganya jauh lebih mahal dari batu bata yang lain karena bata
ini merupakan produksi pabrik.
4. Batu Bata Berlubang
 Batu bata berlubang mengandung lubang silinder di dalam
ketebalannya dan tergolong ringan. Sebelum memasangnya pada
rangka suatu bangunan, kamu membutuhkan sedikit campuran tanah
liat. Batu bata jenis ini culup populer karena tergolong cepat dalam
pembuatan, terutama pada proses pembakaran dan pengeringannya.
 Biasa digunakan dalam konstruksi panel untuk struktur ringan dan
struktur berbingkai pada sebuah bangunan yang bertingkat,
batu bata berlubang memiliki berbagai macam bentuk; balok,
melingkar, dan melintang.
 Kalau ingin menggunakan batu bata jenis ini, sebaiknya jarak antara
sisi batu bata dengan tepi lubang-lubangnya tidak kurang dari 10mm.
Bata juga perlu direndam selama 24 jam dan dikeringkan selama
beberapa jam di bawah sinar matahari.
5. Batu Bata Purpose-Made
 batu bata purpose-made digunakan saat ada kesalahan
pembagunan yang harus segera diatasi. Batu bata ini dapat
terbuat dari campuran pasir dan tanah liat, biasanya dipasang
untuk membantu pemasangan kusen pintu dan jendela.
 batu bata ini terbuat dari campuran pasir dan tanah liat, ada
juga yang menyampurkan bahan-bahan kimiawi lainnya untuk
tujuan tertentu seperti pembuatan gedung besar. Batu bata ini
memiliki daya tahan dan kompresi tinggi dan untuk
menghadapi goncangan-goncangan tertentu. Namun, jenis batu
bata purpose-made biasanya jauh lebih mahal karena tidak
mudah didapat.
Batu Bata Expose (Ekspos)

Bata ekspos merupakan salah satu pilihan desain yang sering


diterapkan pada dinding untuk menciptakan hunian yang
bersuasana natural. Yang dimaksud dengan bata
ekspos adalah bata penyusun dinding yang dibiarkan polos tanpa
plester dan aci.
Sifat dari Batu Bata

 Batu bata adalah material yang cukup baik dalam menahan


panas dan lambat menghantarkannya, atau bisa disebut sebagai
isolator yang baik
 Jika sudah menerima panas dari sinar matahari selama siang
hari, maka biasanya dinding batu bata akan mengalirkan panas
tersebut ke dalam ruangan rumah secara perlahan pada malam
harinya.
 Hal ini akan terus-menerus berlanjut, sehingga efeknya rumah
yang menggunakan material batu bata akan terasa lebih dingin
di siang hari, dan akan terasa lebih hangat di malam hari.
 Selain itu batu bata juga lebih kuat dalam menghadapi serangan
cuaca, jika dibandingkan dengan menggunakan material seperti
kayu misalnya, sehingga waktu penggunaannya bisa lebih
panjang.
 Mungkin batu bata bukanlah material yang sangat kuat, tetapi jika
pengerjaan dan pemasangannya benar, maka batu bata sanggup untuk
menahan bebannya sendiri dan juga menahan beban dari material lain
yang dibebankan kepadanya

 Mungkin tingkat keawetan dari bangunan batu bata tidak sekuat


bangunan dari batu alam, tetapi jika hanya bertahan selama beberapa
ratus tahun saja, maka bangunan batu bata masih sanggup untuk
menahannya. Sebagai contohnya, mungkin anda dapat melihat
bangunan yang dibuat oleh bangsa Belanda yang ada di Indonesia, yang
masih kokoh berdiri sampai sekarang.
 Ukuran Batu Bata
Saat ini ukuran batu bata yang beredar dipasaran
mempunyai ukuran dimensi bervariasi baik yang dijumpai dari
hasil pabrikasi maupun hasil pekerjaan lokal atau industri rumah
tangga. Untuk bangunan, ukuran standard yang biasa
dipergunakan adalah :
Panjang 240 mm, Lebar 115 mm dan Tebal 52 mm
Panjang 230 mm, Lebar 110 mm dan Tebal 50 mm
Penyimpangan yang diijinkan untuk ukuran tersebut adalah :
Panjang maksimum 3%, Lebar maksimum 4 % dan Tebal
maksimum 5%.
Satuan ukuran batu bata adalah
 1 batu = streek
 ½ batu = kop
 Klasisifikasi Kekuatan Bata
A. Berdasarkan Kuat Tekan
Mutu Bata Kelas I : Kuat Tekan Rata – rata lebih besar dari
100 kg/cm2.
Mutu Bata Kelas II :Kuat Tekan Rata-rata 80 – 100 kg/cm2
Mutu Bata Kelas III : Kuat Tekan Rata-rata 60 – 80 kg/ cm2
B. Berdasarkan Compressive Strength (Bata Jenuh air ) dan
Penyerapan Air
Batu Bata Kelas A : Compressive strength diatas 69,0 N/mm2
dan nilai penyerapan tidak lebih 4,5 %
Batu Bata Kelas B : Compressive strength diatas 48,5 N/mm2
dan nilai penyerapan tidak lebih 7%
Simbol-simbol batu bata
Pasangan Bata

 Pasangan bata atau ikatan bata adalah susunan beberapa buah


bata yang diikat menjadi satu kesatuan dengan menggunakan
bahan perekat yang di sebut spasi.
 Tebal perekat pasangan bata umumnya tipis, yaitu antara 1 –
1,5 cm.
Perekat untuk Pasangan Bata

 Perekat untuk pasangan bata dapat dibuat dari campuran bahan


– bahan sebagai berikut :
a. Untuk pasangan batu biasa
1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir
b. Untuk pasangan bata keras
1 semen (PC) : 5 pasir
c. Untuk pasangan bata kedap air
1 semen (PC) : 2 pasir
Plesteran
 Plesteran adalah lapisan penutup pada pasangan bata
yang telah selesai dipasang.
 Pesteran berguna untuk melindungi bata-bata dari
kerusakan oleh alam maupun benturan-benturan dan
juga untuk keindahan.
 Bahan untuk plasteran adalah sama dengan bahan
untuk perekat, dengan ketebalan 1-1,5 cm.
Sponneng

 Sponneng adalah plasteran di sekitar gagang pintu


atau jendela dan pada ujung ujung tembok.
 Sedangkan Nat atau tali adalah bila pada bidang
plesteran tersebut ada cekungan kecil
Syarat Pekerjaan Bata

 Beberapa syarat yang harus dioerhatikan untuk pekerjaan


pasangan bata adalah sebagai berikut :
a. Bata yang akan dipasang dibasahi dulu dengan air
sampai kenyamg atau sampai gelembung udara dalam
bata keluar semua,
b. pecahan bata yang kurang dari separuh tidak boleh
digunakan,
c. pemasangan bata harus dimulai dari sudut- sudut
pertemuan, persilangan atau kolom kolom beton, agar
ikatan dan susunannya dapat tepat peraturan,
d. Tidak boleh ada perekat-tegak yang merupakan satu
garis lurus menerus dari bawah sampai atas,
e. Pekerjaan pemasangan bata dalam 1 hari sebaiknya
tidak lebih dari 1 meter tinggi, hal ini untuk
mencegah agar perekat datar yang berada di bawah
yang belum mengeras, tidak melorot keluar, dan
f. Pasangan bata yang masih baru harus selalu dibasahi
dengan air selama 1 minggu setelah bata dipasang,
hal ini untuk mencegah susut pengerasan dari bahan
perekat secara cepat.
Gambar perekat yang Benar dan Salah
Transraam
Adalah pasangan bata paling bawah yang kedap air untuk
mencegah naiknya air dari bawah secara kapiler ke atas.
Transraam dipasang setinggi 40 cm, yaitu 20 cm di bawah lantai
dan 20 cm di atas lantai.
Dinding Tembok

Kadang-kadang pekerjaan pasangan bata tidak dapat


diselesaikan dalam satu waktu, maka menghentikan
pekerjaan pasangan bata harus memenuhi beberapa
cara.
Gambar berikut ini adalah gambar tampak muka
pasangan bata pada dinding tembok.
Fungsi Dinding Bata Pada Rangka
Bangunan

 Penutup dari rangka bangunan adalah pasangan


dinding tembok bata yang mempunyai fungsi sebagai
pembatas antar ruangan.
 Pasangan dinding batu bata dibuat dengan pasangan ½
batu yang di susun bergigi atau bertangga dengan
menggunakan spesi adukan 1 Pc : 4Ps
 Atau satu bagian Portland cement berbanding empat
bagian pasir ditambahkan dengan air secukupnya.
Perkuatan Dinding Bata denagn Kolom Praktis

Untuk menjaga agar dinding pasangan batu bata dapat


kuat berdiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a. Mutu bahan batu bata
b. adukan harus merata dalam sistem
pemasangan
c. pemasangan kolom-kolom praktis
Gambar proses pemasangan Batu Bata
Batu Bata Merah
Batu Bata (Batako)
Batu Bata Hebel
Batu Bata Berlubang
Batu Bata Purpose-Made
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH
WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai