BATU BATA
Sejarah Batu Bata
Suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan konstruksi bangunan dan yang dibuat
dari tanah dengan campuran bahan-bahan lain, dibakar dengan suhu yang cukup tinggi sehingga
tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air.
Standar Ukuran Batu Bata
Sejarah batako
Batako yang juga dikenal dengan nama concrete block, juga menyimpan kisah panjang. Material
beton sebagai cikal bakal batako diperkirakan sudah digunakan masyarakat kuno sejak awal
abad 1 SM. Bangsa Romawi Kuno menggunakan beton alami dari campuran kapur, pasir dan
abu vulkanik, batu-batu kecil dan air sebagai struktur dasar bangunan bersejarah Pantheon dan
Colosseum.
Proses Pembuatan Batako
1.) Bahan baku yang perlu disiapkan adalah pasir, semen Portland, dan air dengan perbandingan pasir
: semen Portland antara 7:1 sampai dengan 12:1;
3.) Adonan dimasukkan ke dalam cetakan sedikit demi sedikit. Setelah itu, adonan dipadatkan
dengan lempeng besi.
4.) Adonan dalam pencetak dipindahkan ke tempat pengeringan. Adonan dikeringkan dengan cara
diangin-anginkan di pondok terbuka dan terhindar dari panas matahari langsung.
Kelebihan Batako
1.) Ukuran batako cenderung sama dan dapat dipotong lebih rapi daripada batu bata merah.
2.) Batako berukuran lebih besar, sehingga waktu pemasangannya lebih singkat daripada waktu
yang dibutuhkan untuk memasang batu bata.
3.) Lebih kedap air sehingga membantu mencegah masuknya air hujan melalui dinding rumah.
4.) Lebih ringan daripada batu bata berkat adanya rongga di dalamnya, sehingga ideal sebagai
material rumah dua lantai atau bangunan lain yang berstruktur kolom.
5.) Tidak perlu direndam sebelum dipasang.
Kekurangan Batako
1.) Rongga di tengah batako juga mengakibatkan dinding batako lebih rentan mengalami retak
rambut.
2.) Kekuatannya lebih rendah daripada batu bata sehingga kurang cocok untuk rumah satu lantai
yang menggunakan dinding sebagai elemen struktur.
3.) Batako cenderung menyerap panas, sehingga suhu ruangan akan menjadi panas di musim
kemarau.
Standar Ukuran Batako
Batako di pasaran umumnya berukuran 10 x 20 x 40 cm, dan diperlukan sekitar 20 buah batako
untuk membangun dinding seluas 1 meter persegi. Saat ini telah ditawarkan beberapa varian
batako dengan harga yang berbeda, yaitu Rp 3500 per buah untuk batako putih, Rp 3300 per
buah untuk batako press, dan Rp 3100 per buah untuk batako semen.
Bata Ringan
Bata ringan adalah bahan bangunan yang sedang trendy saat ini. Bata ringan dipakai
dalam pembangunan gedung-gedung bertingkat bahkan juga rumah tinggal. Ini
menunjukkan adanya pergeseran dari penggunaan bata merah ke bata ringan sebagai
bahan baku utama pembuat dinding atau tembok.
2.) Karena bobotnya ringan, secara keseluruhan beban struktur bangunan jadi lebih rendah. Karena ringan,
transportasi dan pengangkutan jadi lebih mudah.
3.) Lebih presisi dan seragam baik ukuran maupun bentuknya. Bata ringan tidak dibentuk dengan dicetak satu
persatu seperti bata merah ataupun batako. Bata ringan dipotong dengan menggunakan mesin potong khusus
sehingga ukuran dan bentuknya presisi.
4.) Lebih kedap suara karena adanya rongga-rongga udara di dalam material bata ringan dan juga lebih tahan
rembesan air.
Kekurangan Bata Ringan
1.) Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak.
2.) Memerlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak hasilnya sangat
kelihatan tidak rapi.
5.) Hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini dan penjualannya pun dalam
volume besar.
Standar Ukuran Bata Ringan
Bata Ringan