Anda di halaman 1dari 6

A.

JUDUL
Pembuatan Meja Kayu

B. PENDAHULUAN
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras
karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat
akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.
(wikipedia.co.id)
Meja adalah sebuah mebel atau perabotan yang memiliki permukaan datar dan kaki-
kaki sebagai penyangga, yang bentuk dan fungsinya bermacam-macam. Meja sering
dipakai untuk menaruh barang atau makanan. Meja umumnya dipasangkan
dengan kursi atau bangku. (wikipedia.co.id)

C. TUJUAN
1. Agar mahasiswa mengetahui proses membuat meja kayu.
2. Agar mahasiswa bisa membuat meja kayu dengan baik dan benar.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Bahan :
a. Kayu
b. Lem kayu
c. Paku
3. Alat :
a. Penggaris siku
b. penggaris
c. Meteran
d. Pensil khusus kayu
e. Mesin ketam dan perata
f. Mesin pemotong
g. Alat penyetel
h. Gergaji potong
i. Gergaji belah
j. Mesin pelubang
k. Palu karet
l. Palu kayu
m. Palu besi
n. Pahat
o. Kikir
E. LANGKAH KERJA
1. Membuat sketsa gambar
Sebelum membuat meja kayu maka harus dipersiapkan terlebih dahulu gambar
atau sketsanya. Sketsa meja dibuat menggunakan aplikasi autocad dangan ukuran
yang sudah diskala. Sketsa gambar terdiri dari gambar bentuk meja dan detil-detil
sambungan yang akan digunakan.
2. Mempersiapkan alat dan bahan
a. Mempersiapkan bahan
1. Memilih jenis kayu yang akan digunakan
2. Kemudian menyiapkan beberapa kayu sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan.
3. Menyiapkan lem dan paku.
b. Menyiapkan alat yang akan digunakan untuk membuat meja tersebut.
3. Mengukur kayu
a. Mengukur bahan sesuai ukuran menggunakan meteran.
b. kemudian memberi tanda pada kayu yang dipotong menggunkan pensil
khusus kayu, pemberian tanda ini digunakan agar pada saat memotong kayu
tidak salah ukuran dalam memotong kayu.
c. Tanda tersebut diperpanjang menggunakan garis siku agar lurus dan pensil
khusus kayu.
4. Setelah kayu diberi tanda, kemudian kayu dipotong menggunakan mesin
pemotong yang telah disipakan. Langkah-langkah sebagai berikut:
a. Kayu diletakkan di mesin pemotong
b. Peletakan tanda pada kayu disesuaikan dengan mata mesin pemotong
c. Kemudian mengunci kayu agar pada saat proses pemotongan kayu tidak
bergeser.
d. Setelah itu mesin dihidupkan.
e. Kemudian arahkan mata mesin pemotong tepat pada tanda kayu tersebut,
dengan cara menekan terus tombol turn on pada pegangan mesin, karena
tombol berada dibawah pegangan mesin tersebut.
f. Pemotongan kayu dilakukan sampai kebutuhan kayu tercukupi.
5. Menghaluskan kayu dengan menggunakan mesin ketam
Langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menghidupkan mesin ketam
b. Kayu diletakkan pada mesin terebut.
c. Kemudian ketam kayu dengan posisi kayu tegak lurus dan menempel pada
dinding mesin, agar kayu tersebut memiliki sudut siku.
d. Mengetam dilakukan dengan cara didorong dengan perlahan, lakukan sampai
halus dirasa cukup.
e. Bagian kayu yang diketam hanya 2 sisi, yaitu sisi kanan dan bawah atau kiri
dan atas.
f. Pengetaman kayu dilakukan pada semua kayu yang akan digunakan untuk
membuat meja.
g. Cek kesikuan menggunakan penggaris siku.
6. Mengatur tebal kayu sesuai ukuran yang ditentukan.
Langkah-langkah sebagai berikut:Hidupkan mesin perata terlebih dahulu.
a. Mengatur ketebalan pada mesin.
b. Masukkan kayu yang sudah diketam ke mesin perata sesuai ukuran, lakukan
sampai ketebalan yang sudah ditentukan.
c. Perataan kayu dilakukan 2 sisi lain yang belum mengikuti proses pengetaman.
d. Lakukan perataan kayu ini pada semua kayu yang digunakan untuk membuat
meja.
7. Setelah itu membuat sketsa sambungan pada kayu yang digunakan, sambungan
yang digunakan adalah sambungan pen
Langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengukur panjang sambungan menggunakan penggaris siku, Ukuran panjang
minimal 1/2 lebar kayu dan maksimal panjang sama dengan lebar kayu.
Ketebalan pen 1/3 - 1/2 ketebalan kayu. Bisa lebih tebal tergantung komponen
lawan sebagai lubang. Lebar pen sama dengan lebar kayu. Jika harus
dikurangi karena posisi sambungan, maksimal pengurangan adalah 1/2 dari
ketebalan kayu. Lebar lubang maksimal 1/3 dari ketebalan kayu. Apabila
sambungan pada posisi sudut tanpa kelebihan panjang, lubang harus berada
minimal 1/2 ketebalan kayu dari ujung kayu. Kedalaman lubang sebaiknya
diberi kelebihan sebesar 2mm untuk tempat penumpukkan lem.
b. Tandai sedikit menggunakan pensil
c. Perpanjang garis menggunakan penggaris siku agar lurus dan pensil khusus.
d. Beri tanda yang akan dipotong atau sebaliknya agar tidak salah memotong.
8. Membuat sambungan yang telah ditandai
a. Membuat pen
Langkah-langkah sebagai berikut:
1) Arahkan gergaji kelukisan benda kerja dan gerakan gergaji secara teratur
kedepan kebelakang sampai kayu terbelah sesuai ukuran pen yang telah
ditentukan.
2) Potong hasil pembelahan untuk membuat dada pada pen.
3) Periksalah hasil pekerjaan dan cek kesikuanya.
b. Membuat lubang pen
Langkah-langkah sebagai berikut:
1) Gunakan mesin lubang.
2) Atur posisi kayu tepat dibawah mata mesin.
3) Atur kedalaman mata mesin sesuai dengan ukuran.
4) Lakukan secara bertahap sampai dengan kedalaman ukuran yang telah
ditentukan dengan berpedoman pada garis kerja dan luas yang sudah
ditentukan.
5) Bersihkan lubang yang telah dipahat sehingga kedalaman ukuran tepat.
6) Periksa hasil pekerjaan dan cek kedalaman dan kesikuan lubang.
9. Menghaluskan lubang pen dan pen dengan cara mengikir menggunakan alat kikir.
10. Menyetel bagian per bagian pada sambungan kayu
Langkah – langkah sebagai berikut :
a. Ambil lubang pen dan pen yang telah dibuat
b. Masukan pen pada lubang pen tujuannya untuk mengetahui pas atau tidak
ukurannya.
c. Jika tidak sesuai maka lubang pen dan pen harus di sesuaikan agar
tersambung dengan benar. Perlu diketahui setiap setelah proses membuat
lubang pen maupun pen harus dikikir.
d. Lakukan penyetelan ini pada semua sambungan
e. Penyetelan menggunakan alat penyetel dan penggaris siku.
f. Setelan sambungan di buka untuk di beri lem ( lem kayu ) peberian lem kayu
bertujuan untuk memperkuat sambungan kayu.
g. Selesai di lem sambungan di pasang kembali dengan disetel menggunakan
penyetel kayu agar posisi lurus dan siku.
h. Setelah itu pada sambungan – sambungan tersebut di perkuat dengan paku.
i. Lakukan langkah kerja no. 8 pada semua sambungan sampai terbentuk kaki
meja.
j. Setelah tahapan no. 8 selesai semua alat penyetel dibuka.
11. Memberi alas pada atas meja dengan menggunakan kayu papan
Langkah – langkah kerja sebagai berikut:
a. Ambil papan yang sudah di potong sesuai ukuran
b. Ukur jarak setiap sisi – sisi papan dengan jarak yang sama jadi kaki meja
terletak tepat tengah alas meja. Dengan cara membuat mal, penggunaan mal
sendiri dapat mempercepat pemasangan papan pada kaki meja.
c. Beri lem pada atas kaki meja yang akan menempel pada papan
d. Satukan papan dan kaki meja yang telah di beri lem, dengan cara memberi 2
mal di salah satu pojok, himpitkan 2 mal tersebut pada pojok kayu papan,
sehingga membentuk sudut 900 , beri paku yang kecil agar mal dapat
menempel pada kayu papan (hanya bersifat sementara). Jika sudah, maka
pasangkan kaki dengan meletakkan salah satu sisi pojok kaki kayu ke mal
yang sudah ditempel terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan sisi pojok yang
lainnya. Setelah sudah terpasang alas meja dan kaki meja, mal yang dipasang
tadi dilepaskan.
e. Kemudian dipaku agar lebih kuat.
F. LAMPIRAN
Lampiran : Gambar proses pengerjaan meja kayu

Gambar 1.1 proses pengerjaan

Gambar 1.2 proses pengerjaan

Gambar 1.3 Proses pengerjaan

Anda mungkin juga menyukai