Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SIFAT DAN KARAKTERISTIK BETON

MATA KULIAH :
TEKNOLOGI BAHAN KONTRUKSI

Disusun Oleh:
Muh. Ferry Muklasin
03120210137

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Andi Alifuddin, ST., MT., IPM

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVESITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR | 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas berkat rahmat dan karunia Allah
subhanahu wa ta’ala serta salam dan shalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Dengan segala ikhtiar yang dilakukan dan dengan digerakkannya hati dan
pikiran penulis oleh Allah subhanahu wa ta’ala sehingga mampu menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Sifat dan Karakteristik Beton”. Tugas ini disusun
sebagai salah satu persyaratan kelulusan pada mata kuliah Teknologi Bahan
Konstruksi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muslim
Indonesia.
Dalam menyelesaikan tugas ini terdapat berbagai macam hambatan dan
tantangan, namun semuanya dapat teratasi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kekurangan di dalamnya baik dari segi kualitas maupun kuantitas materi.
Sehingga penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan tulisan ini. Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Andi Alifuddin, ST., MT., IPM selaku
dosen pengampu mata kuliah Teknologi bahan konstruksi yang telah memberikan
tugas ini, sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu baru untuk penulis

Makassar, 26 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG.......................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH..................................................... 1
1.3. TUJUAN.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2
2.1. SIFAT BETON..................................................................... 2
2.1.1. BETON KERAS.................................................... 2
2.1.2. BETON SEGAR.................................................... 2
2.2. KARAKTERISTIK BETON................................................ 3
2.2.1. KUAT TEKAN BETON........................................ 3
2.2.2. WORKABILITAS BETON................................... 4
2.2.3. SUSUT BETON..................................................... 5
2.2.4. RONGGA UDARA............................................... 6
BAB III PENUTUP..................................................................................... 7
3.1. KESIMPULAN.................................................................... 7
3.2. SARAN................................................................................ 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Dalam dunia konstruksi, tentunya kita tidak asing dengan nama beton.
Beton sangat penting untuk membangun sebuah gedung. Beton adalah suatu
elemen dalam konstrusi yang merupakan struktur sederhana yang dibentuk
oleh campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar yang berupa batu pecah
atau kerikil, udara serta bahan campuran lainnya. Tidak hanya itu beton itu
juga memiliki kekuatan mumpuni, tahan terhadap temperatur yang tinggi serta
biaya pemeliharaannya yang murah.
Beton juga merupakan salah satu bahan yang tidak bisa dihilangkan dan
paling banyak dimanfaatkan dalam pembangunan. Beton juga memiliki
peranan penting dalam menentukan umur dan kekuatan suatu bangunan. Dari
mulai jalan, jembatan, bendungan, gedung, menara, hingga pencakar langin
pun sekarang banyak yang menggunakan bahan baku beton. Sehingga dalam
makalah ini saya akan membahas Sifat Dan Karakteristik Beton
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut :
1. Apa sifat yang dimiliki oleh beton?
2. Apa saja karakteristik yang dimiliki oleh beton?
1.3. TUJUAN
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini sebagai berikut :
3. Untuk mengetahui apa sifat yang dimiliki oleh beton
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik yang dimiliki oleh beton

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SIFAT BETON


Berdasarkan sifatnya, ragam beton dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
2.1.1. Beton Keras
Beton keras mempunyai sifat-sifat yang meliputi kekuatan tekan,
regangan dan tegangan, rangkak dan susut, keawetan yang tinggi, reaksi
terhadap temperatur, serta kekedapan terhadap air. Kekuatan tekan beton
merupakan sifat beton yang paling penting karena sangat mempengaruhi
kualitasnya, terutama mutu struktur yang diproduksi dari material ini.
Beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui kualitas beton keras di
antaranya uji kekuatan tekan, uji kekuatan tarik belah, uji kekuatan lentur, uji
lekatan antara beton dan tulangan, serta uji modulus elastisitas beton.

2.1.2. Beton Segar

Sifat-sifat yang dimiliki oleh beton segar ini berpengaruh besar terhadap
pemilihan alat-alat yang akan digunakan untuk pengerjaan dan pemadatan
beton selanjutnya. Sifat ini pula yang bakal menentukan karakteristik dari
beton tersebut ketika sudah mengeras nanti.

Terdapat dua persyaratan yang wajib dipenuhi dalam pembuatan beton


segar yakni :

1. Sifat-sifat yang harus dimiliki beton yang mengeras dalam jangka waktu
yang lama. Contohnya seperti kekuatan, kestabilan, dan keawetan.
2. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh beton ketika dalam kondisi plastis
yakni workabilitas demi mempermudah pengerjaan tanpa perlu bleeding
dan segregation.

2
Meskipun sifat workabilitas beton segar tidak dapat dibandingkan, tetapi
kontrol terhadap kualitas tetap menjadi pekerjaan yang penting sekali.

2.2. KARAKTERISTIK BETON


2.2.1. Kuat tekan beton
Menurut Mulyono kekuatan tekan adalah kemampuan beton untuk
menerima gaya tekan persatuan luas. Kuat tekan beton mengidentifikasikan
mutu dari sebuah struktur. Semakin tinggi kekuatan struktur dikehendaki,
semakin tinggi pula mutu beton yang dihasilkan.
Selain itu nilai kuat tekan beton didapat dari pengujian standar dengan
benda uji yang lazim digunakan berbentuk silinder. Dimensi benda uji standar
adalah tinggi 300 mm, diameter 150 mm seperti pada Gambar 1. Kuat tekan
masing-masing benda uji ditentukan oleh tegangan tekan tertinggi (fc') yang
dicapai benda uji umur 28 hari akibat beban tekan selama percobaan.

Gambar 1. Benda Uji Silinder

Rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai kuat tekan beton berdasarkan
percobaan di laboratorium adalah sebagai berikut ini :
P
fc' =
A
Keterangan:
fc' = kuat tekan (MPa)
P = beban tekan (N)

3
A = luas penampang benda uji (mm2)
Beton akan mempunyai kuat tekan yang tinggi jika tersusun dari bahan
local yang berkualitas baik. Bahan penyusun beton yang perlu mendapat
perhatian adalah agregat, karena agregat mencapai 70-75% volume beton. Oleh
karena kekuatan agregat sangat berpengaruh terhadap kekuatan beton, maka
hal-hal yang perlu diperhatikan pada agregat adalah:
 Permukaan dan bentuk agregat,
 Gradasi agregat, dan
 Ukuran maksimum agregat.

Faktor-fakto yang mempengaruhi kekuatan beton


2.2.2. Workabilitas beton
Workabilitas adalah bahwa bahan-bahan beton setelah diaduk bersama,
menghasilkan adukan yang bersifat sedemikian rupa sehingga adukan mudah
diangkut, dituang / dicetak, dan dipadatkan menurut tujuan pekerjaannya tanpa
terjadi perubahan yang menimbulkan kesukaran atau penurunan mutu.
Beberapa parameter untuk mengetahui workabilitas beton segar adalah :
1. Compactible, yaitu kemudahan beton untuk dipadatkan dengan baik.
Pemadatan bertujuan untuk mengurangi rongga-rongga udara yang
terjebak di dalam beton sehingga diperoleh susunan yang padat dan
memperkuat ikatan antar partikel beton.

4
2. Mobilitas, yaitu kemudahan beton untuk mengalir atau dituang dalam
cetakan dan dibentuk. Adukan beton juga harus dapat mengisi ruang di
antara tulangan-tulangan .
3. Stabilitas, yaitu kemampuan beton untuk tetap stabil, homogen selama
pencampuran, serta tidak terjadi segregasi dan bleeding.
Kemudahan pengerjaan dapat dilihat dari nilai slump yang identik dengan
tingkat keplastisan beton. Semakin plastis beton semakin mudah
pengerjaannya. Unsur – unsur yang mempengaruhi nilai slump antara lain :
1. Jumlah air pencampur ; semakin banyak air semakin mudah dikerjakan
2. Kandungan Semen; Jika FAS tetap, semakin banyak semen berarti
semakin banyak kebutuhan air sehingga keplastisannya pun akan lebih
tinggi
3. Gradasi Campuran pasir-kerikil; Jika memenuhi syarat dan sesuai
dengan standar, akan lebih mudah dikerjakan
4. Bentuk butiran agregat kasar; Agregat berbentuk bulat – bulat lebih
mudah dikerjakan
5. Butir maksimum
6. Cara Pemadatan dan alat pemadat
2.2.3. Susut beton
Susut didefinisikan sebagai perubahan volume yang tidak berhubungan
dengan beban. Jika dihalangi secara merata proses susut dalam beton akan
menimbulkan deformasi yang umumnya bersifat menambah deformasi
rangkak. Kerugian yang didapat dari susut beton adalah menyebabkan beton
retak Pada umumnya, beton yang semakin tahan terhadap susut akan
mempunyai kecenderungan rangkak yang rendah, sebab kedua fenomena ini
berhubungan dengan proses hidrasi pasta semen. Nilai susut akan semakin
besar dengan meningkatnya nilai FAS dan kandungan semen. Demikian pula
semakin banyak agregat yang digunakan semakin sedikit susut yang terjadi.
Faktor – faktor yang mempengaruhi besarnya susut dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Sifat bahan dasar beton ( komposisi dan kehalusan semen, kualitas
adukan, dan kandungan mineral dalam agregat ),
2. Rasio air terhadap jumlah semen ( Water cement ratio )

5
3. Suhu pada saat pengerasan ( temperature )
4. Kelembaban nisbi pada saat proses penggunaan ( humidity )
5. Umur beton pada saat beban bekerja
6. Nilai slump ( slump test )
7. Lama pembebanan
8. Nilai Tegangan
9. Nilai Ratio permukaan komponen struktur
2.2.4. Rongga Udara (Air Content pada beton)
Pada umumnya beton mengandung rongga udara sekitar 1% - 2%, pasta
semen (semen dan air) sekitar 25% - 40% dan agregat (agregat halus dan
agregat kasar) sekitar 60% - 75%. (Tri Mulyono,2003).
Dengan banyaknya pori-pori yang mengandung udara tersebut, maka akan
mengakibatkan kekuatan beton akan semakin menurun. Dengan penambahan
bahan tertentu yang bersifat sebagai Filler akan mengisi rongga-rongga udara
sehingga beton lebih kedap air

6
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tentang sifat dan karakteristik beton, maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Sifat beton
Berdasarkan sifatnya, ragam beton dapat dibedakan menjadi dua
yaitu:
 Beton keras
 Beton segar
2. Karakteristik beton
 Kuat tekan beton
 Workabilitas beton
 Susut beton
 Rongga udara (Air content pada beton)
3.2. SARAN
Berdasarkan pembahan dan kesimpulan, penulis menyarankan untuk
memperhatikan kualitas beton yang akan digunakan. Karena sifat dan
karakteristik yang dimiliki oleh beton akan mempengaruhi kualitas dari beton
itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai