OLEH :
NAMA :BONARDO TOTI LUBIS
NIM :5183250016
MATA KULAH :TEKNOLOGI BAHAN
DOSEN PENGAMPU : 1. SYAHREZA ALVAN.,ST.,Msi.IPM
2. KINANTI WIJAYA.,M.Sc
Segala puji syukur kita panjatkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan, kemampuan, dan kesehatan serta kenikamatan yang telah diberikan
kepada Saya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan praktikum teknologi bahan ini. untuk
memenuhi tugas terstrukutur mata kuliah praktikum teknologi bahan. Saya berharap dengan
pembuatan laporan ini dapat menambah wawasan tentang syarat-syarat penggunaan pasir yang
diizinkan.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala kekurangan dan
kesalahan dari laporan praktikum ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Syahreza Alvan.,ST,M.Si.IPM dan
Ibu Kinanti Wijaya., M.Sc yang mengajar saya tentang materi ini. Dan asisten dosen yang
bertugas membimbing saya. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
Berat jenis adalah perbandingan berat suatu benda dengan berat air pada volume yang sama.
Berat jenis agregat kasar atau (kerikil) perlu diketahui untuk menentukan banyaknya agregat
yang digunakan dalam campuran beton maka diadakan lah percobaan untuk menentukan atau
mendapatkan harga :
® Berat jenis kerikil kering atau OD
®Berat jenis kerikil semu
®Berat jenis SSD (Saturated Surface Dry)
Berat jenis dari kondisi kerikil diatas dapat kita cari menggunakan rumus :
𝐴
®Berat jenis kering = 𝐵−𝐶
𝐵
®Berat jenis SSD = 𝐵−𝐶
𝐴
®Berat jenis semu = 𝐴−𝐶
Absorbsi kerikil perlu diketahui dalam penetuan banyaknya air yang di perlukan untuk suatu
agregat dalam campuran beton dapat dicari dengan rumus :
𝐵−𝐶
% Absorbsi = 𝐴
B. Tujuan
Menetukan berat jenis kering , berat jenis semu, dan berat jenis SSD kerikil.
C. Manfaat
1. Mengetahui berat jenis kerikil dalam keadaan kering, berat jenis semu, dan berat jenis SSD.
2. Mengetahui banyak absorbs air.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
1. SEKOP
4. Ayakan kerikil
5. Ember
6. Timbangan
7. Oven
BAB III
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Krikil diayak dengan ayakan 19,1 mm dan 4,76 mm . Lalu ambil krikil yang lolos di
ayakan 19,1 mm dan tertahan pada ayakan 4,76 lebih kurang 4 kg.
3. Kerikil yang telah direndam tersebut dikeringkan dengan sinar matahari atau
menggunakan kain lap hingga didapat kondisi kering permukaan (ssd).
4. Siapkan kerikil sebanyak 2 x 1500 gram untuk dua sampel
Atur keseimbangan air dan keranjang pada dunangan test set sampai jarum menunjukkan
kesetimbangan yaitu gelembung nivo berada di tengah pada saat air dan keranjang pada keadaan
tenang lalu catat hasilnya
5 .Masukkan kerikil yang telah mencapai kondisi ssd kedalam keranjang yang telah berisi air .
Lalu ukur setelah keranjang dan air tenang .
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka didapat hasil sebagai berikut:
Tabel berat kerikil
Keterangan (gram) Sampel I (gram) Sampel II (gram) Rata- rata (gram)
Berat kerikil ssd 1500 1500 1500
Berat kerikil dalam air 849 909 879
Berat kerikil oven 1494 1494 1494
SAMPLE I SAMPLE II
BERAT SSD=1500 gr BERAT SSD=1500 gr
BERAT OVEN=1494 gr BERAT OVEN=1494 gr
DALAM AIR=849 gr DALAM AIR=909 gr
A=BERAT OVEN
B=BERAT SSD
C=DALAM AIR
SAMPLE I
𝐴 1494
BERAT JENIS KERING= = 1500−849 =2,204 gr
𝐵−𝐶
𝐵 1500
BERAT JENIS SSD= = =2,304 gr
𝐵−𝐶 1500−849
𝐴 1494
BERAT JENIS SEMU= =1494−849 =2,316 gr
𝐴−𝐶
SAMPLE II
𝐴 1494
BERAT JENIS KERING= = =2,527 gr
𝐵−𝐶 1500−909
𝐵 1494
BERAT JENIS SSD= = 1494−909 =2,538 gr
𝐵−𝐶
𝐴 1494
BERAT JENIS SEMU= =1494−909 =2,553 gr
𝐴−𝐶
Pengujian berat jenis pada agregat kasar sangat penting dilakukan sebelum agregat di pakai pada
campuran bahan konstruksi . Menurut SN-M-10-1989-F agregat yang baik memiliki berat jenis
sebagai berikut
Agregat yang baik memiliki berat jenis >2,8
Agregat normal memiliki berat jenis = 1,20 – 2,80
Agregat ringan memiliki berat jenis 0,75 – 1,20
Penyerapan air <3%
Menurut SK SNI T-5 1990-03: Pada pengerjaan perencanaan canpuran beton, penyerapan air
agregat kasar adalah<1,63%.
Jika agregat yang diuji tidak memenuhi standar maka agregat tidak baik untuk digunakan, namun
jika berat jenis dari agregat yang dipakai itu melebihi standar boleh dipakai dalam
pelaksanaannya hanya saja akan boros karena agregat dengan berat jenis yang semakin bagus
semakin mahal.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian berat jenis dan penyerapan airdari agregat kasar maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Nilai berat jenis
Sampel 1
®Berat jenis kerikil kering atau OD = 2,304
®Berat jenis kerikil semu = 2,316
®Berat jenis SSD (Saturated Surface Dry) = 2,465
Absorbsi sebesar 0,40%
Sampel II
®Berat jenis kerikil kering atau OD = 2,542
®Berat jenis kerikil semu = 2,558
®Berat jenis SSD (Saturated Surface Dry) = 2,532
Absorbsi sebesar 0,40%
Agregat ini termasuk agregat yang normal hal ini dapat dilihat dari nilai berat jenis yang berada
diantara 1,20 – 2,80 .dari segi absorbsi air agregat ini termasuk agregat yang baik karena niali
absobsinya sebesar 0.40%.Agregat yang sudah di uji memenuhi syarat dapat dipakai untuk
campuran bahan konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA
1. SK SNI T-5 1990-03
2. SN-M-10-1989-F