Anda di halaman 1dari 22

MINI RISET

“ALAT UKUR CURAH HUJAN”

Oleh

KELOMPOK I

Anan Victor 5183550020

Andri Saputra Nababan 5182250006

Betty Septia Ayu Turnip 5181250008

Bonardo Toti Lubis 5183250016

Bonifasius Sagala 5183550026

Dina Wahyuni Nasution 5183550002

Fares Boyanul Idrak 5183250012

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S-1

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

1
KATA PENGATAR

Puji dan syukur tim penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis, sehingga tim penulis dapat
menyelesaikan Mini Risetini yang berjudul “Alat Ukur Curah Hujan” dengan tepat waktu

Mini Risetini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Hidrologi khususnya
Alat Ukur Curah Hujan, yang tim penulis sajikan berdasarkan buku yang tim penulis baca .

Tim penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu Hidrologi sebagai
pemberi materi sehingga tim penulis dapat menambah wawasan tentang Hidrologi lebih detail
lagi .

Dalam penyusunan Mini Riset ini tim penulis merasa belumlah sempurna mengingat
akan minimnya informasi dan pengetahuaan tim penulis, untuk itu demi penyempurnaan Mini
Risetini tim penulis sangat membutuhkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.

Akhir kata tim penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Mini Riset yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.

Medan, 10 November 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...………….i

DAFTAR ISI…………………………………………...……………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………….……………….................................1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..….……..…………..2

BAB III PENUTUP………………………………………………………………....……… 16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..17

DOKUMENTASI…………………………………......…………………………….……….18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Hakikat Riset Mini
Riset mini adalah riset sederhana yang minimal terdiri dari rumusan masalah (bentuk
pertanyaan), teori, instrumen, pengumpulan data, dan simpulan. Masalah yang diteliti
adalah masalah yang ada kaitannya dengan materi perkuliahan.

B. Tujuan Penugasan
Penugasan melaksanakan riset mini ini bertujuan untuk melatih mahasiswa melakukan
penelitian sederhana sehingga akan berimplikasi pada penelitian yang lebih besar.

C. Prosedur Kegiatan
Kegiatan riset ini dilakukan dengan prosedur berikut ini.
1) Mahasiswa memilih satu masalah sederhana yang ada kaitannya dengan materi
pembelajaran Hidrologi
2) Mahasiswa merumuskan masalah penelitian (dalam bentuk pertanyaan)
3) Mahasiswa mengumpulkan data yang terkait dengan masalah penelitian. Dalam hal ini,
data adalah sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh. Data yang terkumpul masih
harus dianalisis agar bermakna.
4) Mahasiswa memaparkan data yang ditemukan saat kegiatan pengumpulan data
dilakukan.
5) Mahasiswa menganalisis data untuk mendapatkan gambaran (makna) yang lebih jelas
tentang data yang telah terkumpul. Penganalisisan data dilakukan dengan tujuan untuk
menjawab masalah.
6) Mahasiswa menyimpulkan dan memberi saran perbaikan atas masalah yang terjadi.
Laporan penelitian dapat dibuat sebagai berikut.
A. Judul Penelitian
B. Rumusan Masalah
C. Pengumpulan Data
D. Analisis Data
E. Simpulan dan Saran

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Alat pengukur hujan manual yang paling banyak dipakai adalah tipe observatorium (obs)
yang disebut ombrometer. Pengukur hujan adalah instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan dan mengukur jumlah curah hujan pada satuan waktu tertentu. Curah hujan dari
pengukuran alat dihitung dari volume air hujan dibagi dengan luas mulut penakar.

Dalam pengamatan Observasi untuk keperluan tugas Mini riset matakuliah Hidrologi
dilaksanakan pada hari selasa, 5 oktober 2019. Berrtempat di kantor BMKG (Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) yang berlokasi di Jl. Meteorologi Raya No.17,
Tembung, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pada saat di lokasi,
Kondisi cuaca cerah dan mendukung kegiatan kami untuk melakukan observasi, walaupun pada
akhirnya kondisi cuaca agak sedikit mendung namun tetap tidak menghalangi kami untuk
melakukan observasi.

Petugas mengarahkan kelompok kami ke lokasi dimana alat-alat untuk mengukur curah
hujan, intensitas cahaya, kecepatan angin, kelembapan udara, pengukur polusi udara,
penguapan dan masih banyak lagi mulai dari alat berbasis manual dan automatis. Petugas
menjelaskan setiap kegunaan dan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan alat yang berada di
kantor BMKG kurang lebih 1,5 jam. Setelah petugas selesai menjelaskan Fungsi dan kegunaan
semua alat-alat yang ada di sana, kami pun berswafoto bersama dengan petugas dan memohon
pamit untuk pulang.

B. Alat Ukur CuRAH hujan

Terdapat beberapa jenis alat pengukur hujan, antara lain adalah sebagai berikut:

1. THERMOMETER TANAH
a. Thermometer tanah gundul
Fungsi : Pengukur Suhu tanah gundul
 Satuan : Derajat Celcius
 Keterangan : Kedalaman 0 cm,2 Cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 30 Cm,50 Cm, 100 cm.

2
 Benda kuning pada thermometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang berfungsi agar
ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak berubah.
 Data suhu tanah ini digunakan dalam kegiatan pemupukan tanah.

b. Thermometer tanah berumput


Fungsi : Pengukur Suhu tanah Berumput
 Satuan : Derajat Celcius
 Keterangan : Kedalaman 0 cm,2 Cm, 5 Cm. 10 Cm, 20 Cm, 30 Cm,50 Cm, 100 cm.
 Benda kuning pada thermometer 50 cm dan 100 cm adalah parapin yang berfungsi agar
ketika alat tersebut dibaca maka suhu tidak berubah.
 Data suhu tanah ini digunakan dalam kegiatan pemupukan tanah.

3
2. Campbel Stokes
Fungsi : Mencatat lamanya penyinaran matahari
Cara Pengamatan :
 Satuan : Jam/ Prosentase ( % )
 Jenis pias 3 macam :
 Pias Lengkung Panjang : 11 Okt s/d 28 Peb
 Pias lurus : 11 Sep s/d 10 Okt dan 1 Mar s/d 10 April
 Pias Lengkung Pendek : 11 Apr s/d 10 Agus

3. Actinograph Bimetal
Fungsi : Alat pengukur/pencatat secara automatis Intensitas Radiasi Matahari.

4
4. Sangkar Meteorologi
Fungsi : Tempat meletakkan peralatan meteorologi (Psycrometer)
Cara Pengamatan :

 Keterangan : Berventilasi, doubel jaruci mengalirkan udara masuk-keluar.


 Kegunaan Sangkar Meteorologi :
o Menahan tiupan angin kencang
o Menghindari radiasi matahari
o Menghindari tetesan air hujan
o Menghindari penjalaran radiasi suhu lokal baik dari udara maupun dari tanah
 Hal yang perlu diperhatikan :
o Pintu sangkar menghadap utara selatan
o Sangkar dicat putih agar memantulkan cahaya (WMO)

5
5. ASRS (Automatic Solar Radiation System)/ Actinograph
Fungsi : alat untuk mengukur radiasi matahari. Alat ini memiliki
sensor sun treckeryang akan mengikuti arah matahari. Alat ini akan mengukur
langsung radiasi yang dihasilkan oleh sinar matahari tanpa terhalang awan. Alat ini
juga dilengkapi dengan sensor penangkap sinar pantulan.
Satuan : cal/cm2/menit
Jam Pengamatan : 18.00 WIB

6. Menara iklimikro
Fungsi: sebagai tempat alat - alat untuk mengukur profil iklim mikro pada ketinggian 4
m, 7 m, dan 10 m dari permukaan tanah. Pada masing - masing ketinggian terdapat
sangkar meteorologi dan cup counter anemometer. Dalam masing - masing sangkar,
juga dilengkapi dengan alat-alat yaitu thermometer bola basah, bola kering, maksimum,
minimum, dan piche evaporimeter .

6
7. HV Sampler (High Volume Sampler)
Fungsi : alat untuk mengetahui tingkat konsentrasi polutan. Didalam alat
ini terdapat kertas khusus yang akan menyaring partikel debu/polutan yang ada di udara.
Apabila kertas berubah warna dari putih ke hitam, maka tingkat polusi/ kondisi udara
pada daerah tersebut kotor.
Satuan : Mikrogram/m3
Jam Pengamatan : 6 hari sekali

7
8. Penakar Hujan Ombrometer Observatorium

Penakar hujan tipe observatorium adalah penakar hujan manual yang menggunakan gelas ukur
untuk mengukur air hujan. Penakar hujan ini merupakan penakar hujan yang banyak digunakan
di Indonesia dan merupakan standar di Indonesia. Penakar ombrometer observatorium memiliki
kelebihan, yaitu mudah dipasang, mudah dioprasikan, dan pemeliharaanya juga relatif mudah.

Kekurangannya adalah data yang didapat hanya untuk jumlah curah hujan selama periode 24
jam, beresiko kekurasakan gelas ukur, dan resiko kesalahan pembacaan dapat terjadi saat
membaca permukaan dari tinggi air di gelas ukur sehingga hasilnya dapat berbeda. Prinsip kerja
alat ini adalah:

 Saat terjadi hujan air masuk ke dalam corong penakar.


 Air yang masuk ke dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam tabung penampung.
 Pada jam-jam pengamatan air hujan yang tertampung diukur dengan menggunakan
gelas ukur.
 Apabila jumlah curah hujan yang tertampung melebihi kapasitas gelas ukur, maka
pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang tertampung dapat terukur
semua.

8
9 .Penakar Hujan Hellman

Cara kerja penakar hujan tipe ini yaitu:

 Jika hujan turun, air hujan masuk memalui corong, kemudian terkumpul dalam
tabung tempat pelampung
 Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik ke
atas
 Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannya selalu
mengikuti tangkai pelampung
 Gerakan pena dicatat pada pias
 Jika air di tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias
 Setelah air mencapai lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon
otomatis air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dan
tabung.
 Bersamaan dengan keluarnya air tangki pelampung dan pena turun dan
menggoreskan garis vertikal
 Jika hujan masih turun, maka pelampung akan naik kembali
 Curah hujan dihitung dengan menghitung garis-garis vertikal

9
10. Evaporimeter Panci Terbuka

Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas


permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang
sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.

a. Panci Bundar Besar


Terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat. Panci ini mempunyai garis tengah 122
cm dan tingginya 25,4 cm.

10
b. Hook Gauge
Suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci. Hook Gauge
mempunyai bermacam-macam bentuk, sehingga cara pembacaannya berlainan. Untuk
jenis cassella, terdiri dari sebuah batang yang berskala, dan sebuah sekrup yang berada
pada batang tersebut, digunakan untuk mengatur letak ujung jarum pada permukaan air
dalam panci. Sekrup ini berfungsi sebagai micrometer yang dibagi menjadi 50 bagian.
Satu putaran penuh dari micrometer mencatat perubahan ujung jarum setinggi 1 mm.
Hook gauge buatan Perancis mempunyai micrometer yang dibagi menjadi 20 bagian.
Dalam satu bagian menyatakan perubahan tinggi jarum 0,1 mm, berarti untuk
saputaran penuh, perubahan tinggi jarum sebanyak 2mm

11
c. Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum
Thermometer air merupakan jenis thermometer biasa yang dipasang tegak dengan
menggunakan klem. Letak bola thermometer di bawah permukaan air. Dengan
demikian suhu air dapat diketahui hanya pada waktu dilakukan pembacaan. Floating
maximum dan minimum thermometer digunakan untuk mencatat suhu maximum dan
minimumair yang terjadi dalam 24 jam. Pada umumnya alat ini terdiri dari sebuah pipa
gelas yang berbentuk huruf U dengan dua buah bola pada kedua ujungnya.
Thermometer dipasang pada rangka baja non magnetis yang terapung sdikit di bawah
permukaan air oleh pelampung aluminium. Kedua bola thermometer dilindungi
terhadap radiasi. Indeks dibuat dari gelas dengan sumbu besi dan mempunyai pegas
sehingga dapat dipengeruhi gaya magnet. Suhu maximum ditunjukkan oleh kanan
index dalam tabung atas. Suhu minimum ditunjukkan oleh ujung kanan indeks dalam
tabung bawah. Magnet batang digunakan untuk menyetel kedudukan index setelah
suhu dibaca

12
d. Cup Counter Anemometer
Alat ini dipasang sebelah selatan dekat pusat panci, dengan mangkok-mangkoknya
sedikit lebih tinggi. Terutama sekali digunakan untuk mengukur banyaknya angin
selama 24 jam.

11. ARWS (Auto Rain Water Sampler)

Adalah digunakan untuk mengoperasikan penakar hujan otomatis untuk


menampung sampel air hujan. Peralatan sensor yang dipakai ini sangat peka,
begitu saat hujan terjadi maka motor penggerak akan membuka tutup peralatan
pengumpul sampel air hujan secara otomatis yang kemudian sampel air hujan
dialirkan melalui selang ke botol plastik yang berbahan dasar polyethylene.

Sensor ini akan menutup secara otomatis selama tidak ada periode hujan (saat
hujan berhenti) yang bertujuan untuk menghindari atau mencegah
terkontaminasinya sampel air hujan oleh polutan yang terbawa saat periode
endapan kering (dry deposition) seperti debu yang dibawa oleh angin.

13
12 Cup counter anemometer
Fungsi : Pengukur Kecepatan Angin Rata-rata harian
Cara Pengamatan : Prinsip kerja seperti gerakan Spedometer sepeda motor dalam satuan
km/jam Kecepatan angin rata-rata harian selisih pembacaan angka dibagi 24 jam

14
13. Thermohygrograph
Fungsi : Pencatat Suhu udara dan Kelembaban Udara (Nisbi)
Cara Pengamatan :

 Keterangan : Pias harian atau Mingguan


 Satuan : Derajat Calcius & Prosentase (%).
 Sensor Suhu terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai dan menggerakan pena
keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena turun
 Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah
 Rambut memanjang dan bila udara kering rambut memendek.

15
14. Psycrometer Standar
Terdiri dari 4 buah thermometer :

 Thermometer Bola Kering


 Thermometer Bola Basar
 Thermometer Maksimum
 Thermometer Minimum

Fungsi Alat : Untuk mengukur suhu udara dan kelembaban udara dengan satuan derajat
celciun serta persen

Cara Pengamatan :

 Thermometer BK menunjukan suhu udara


 Thermometer BB digunakan mencari kelembaban udara dengan bantuan Table.
 Thermometer BB, bola air raksa harus selalu basah dengan menggunakan Kain muslin
yang selalu basah oleh air murni
 Thermometer maksimum digunakan untuk mencari suhu maksimum dalam sehari.
Pembacaan jam 12.00 UTC atau jam 20.00 Wita
 Thermometer minimum digunakan untuk mencari suhu minimum dalam sehari.
Pembacaan jam 00.00 UTC atau jam 08.00 Wita

16
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Alat pengukur hujan manual yang paling banyak dipakai adalah tipe
observatorium (obs) yang disebut ombrometer. Pengukur hujan adalah instrumen yang
digunakan untuk mendapatkan dan mengukur jumlah curah hujan pada satuan waktu
tertentu. Curah hujan dari pengukuran alat dihitung dari volume air hujan dibagi
dengan luas mulut penakar.

Terdapat beberapa jenis alat pengukur hujan, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Thermometer Tanah
2. Campbel Stokes
3. Actinograph Bimetal
4. Sangkar Meteorologi
5. Menara Iklimikro
6. Hv Sampler (High Volume Sampler)
7. Penakar Hujan Ombrometer Observatorium
8. Penakar Hujan Hellman
9. Evaporimeter Panci Terbuka
10. . Arws (Auto Rain Water Sampler)
11. 12 Cup Counter Anemometer
12. 13. Thermohygrograph
13. 14. Psycrometer Standar

B. SARAN

Dalam melakuan observasi perlulah perlu menjada ketertipa dalam pekasanaan


observasi. Demi menjaga alat – alat yang tersedia sehingga selain mendapat ilmuh
di lapangan tetapi kita dapat menunjukkan kualitas yang kita miliki.

17
DAFTAR PUSTAKA

Soemarto.,Hidrologi untuk Pengairan, ERLANGGA,Jakarta,1995.

18
DOKUMENTASI

19

Anda mungkin juga menyukai