Anda di halaman 1dari 17

ACARA 1

PENGENALAN ALAT DAN METEOROLOGI

Disusun oleh:

Nama : Bayu Pramudya


NIM : 22185
Kelas : SPKS E
Co.Asst : Willson Charles Ri Cardo

LABORATORIUM KLIMATOLOGI
PRODI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN
YOGYAKARTA
2024
ACARA 1

PENGENALAN STASIUN METEOROLOGI

A. TUJUAN
1. Mengenal stasiun meteorologi pertanian dan alat - alat pengukur yang biasa
digunakan dalam bidang meteorologi pertanian.
2. Mempelajari prinsip kerja, cara penggunaan alat serta macam-macam data
dan kualitas data yang dihasilkan dari suatu alat pengukur analisis cuaca.

B. PENDAHULUAN
Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat untuk mengadakan
pengamatan secara terus-menerus dalam mengamati keadaan lingkungan sckitar
(atmosfer). Suatu stasiun Meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim
selama l0 tahun berturut-turut, sehingga akan didapatkan gambaran umum
mengenai rata-rata keadaan iklim suatu tempat (Budairi, 2010).

Agar diperoleh hasil pengamatan yang akurat, maka membutuhkan persyaratan-


persyartan seperti dibawah ini, antara lain :

1. Penempatan lokasi suatu stasiun Metcorologi harus mewakili keadaan lahan


yang luas.
2. Masing - masing alat harus dapat memberikan hasil pengukuran parameter cuaca
yang absah (tepat dan akurat), sederhana, kuat atau tidak mudah rusak, mudah
dalam pengunaan alat dan perawatan alat.
3. Pengamat harus dapat dipercaya, terlatih dan terampil. Suatu stasiun meteorologi
harus ditempatkan pada daerah terbuka dan representatif (mewakili) suatu lahan
yang luas. Secara umum, luas daerah terbuka bagi suatu stasiun Meteorologi
pertanian dengan peralatan dalam menganalisis cuaca yang lengkap sekitar 2 -
2,5 ha.

Informasi meteorologi pada dasarnya dibagi dalam tiga macam, yakni


informasi cuaca waktu lampau, informasi cuaca yang sedang berlangsung, dan
informasi cuaca yang akan terjadi pada waktu kemudian. Karena setiap kegiatan
mempunyai tanggap kepada cuaca berbeda-beda maka macam informasi yang
diperlukan juga berbeda. Oleh karena itu Pelayanan Meteorologi juga berbeda
untuk setiap kegiatan, baik materi maupun cara penyajiannya, sesuai dengan
kegiatannya. Berbagai macam pelayanan meteorologi antara lain pelayanan kepada
masyarakat penerbangan, pelayanan meteorologi kepada masyarakat kelautan,
pelayanan meteorologi kepada masyarakat pertanian, pelayanan meteorologi
kepada masyarakat umum (Swarinoto dan Soejadi, 2018).
Berbagai fenomena cuaca yang penting dalam pertanian adalah:
1. fenomena hidrometeor, misalnya kabut, hujan, salju, embun beku
2. fenomena litometeor, misalnya debu
3. fenomena elektrometeor, misalnya kilat, badai guntur.
penerapan prakiraan meteorologi pada bidang pertanian:Untuk mengatur
kegiatan operasional pertanian seperti : merencanakan waktu yang tepat untuk
pemupukan tanaman, pemanenan, perawatan, penanaman, pengendalian hama
terpadu,dll.Untuk pengembangan wilayah dan komunitas pertanian seperti
kesesuian lahan, perencanaan tata ruang, pemwilayaan agroekologi dan komoditi,
sisitem informasi geografi,dll.(Swarinoto dan Soejadi, 2018).
C. METODE

1. Alat pengukur curah hujan


Ombrometer tipe Observatorium dan Ombograf.
2. Alat pengukur kelembaban nisbi udara
Psikrometer Sangkar, Sling Psikrometer, Psikrometer Assman,
Higrometer dan Higrograf.
3. Alat pengukur suhu udara
Termometer Biasa (terpasang scbagai termometer bola kering pada
Psikrometer), Termometer Maksimum, Termometer, Minimum dan
Termometer Maksimum Minimum Six Bellani.
4. Alat pengukur suhu dan kelembaban nisbi udara
Termohigrometer dan Termohigrograf.
5. Alat pengukur suhu tanah.
Termometer Permukaan Tanah, Termometer Tanah Selubung Kayu (jeluk
10 cm), Termometer Tanah Tipe Bengkok (jeluk 20 cm), Termometer
Tanah Tipe simons (jeluk 50 cm), Stick Termometer (jeluk 100 cm) dan
Termometer Maksimum-Minimum Tanah.
6. Alat Pengukur suhu air
Termometer Maksimum - Minimum Permukaan Air.
7. Alat pengukur panjang penyinaran
Solarimeter Tipe Jordan dan Solarimeter Tipe Compbell Stokes.
8. Alat pengukur intensitas penyinaran
Aktinograf Dwi Logam
9. Alat pengukur kecepatan angin
Cup Anemometer, Hand Anemometer dan Biram Anemometer
10. Alat pengukur evaporasi
Piche Evaporimeter dan Panci Evaporasi Kelas A

Cara Kerja:
1. Praktikan mengamati alat - alat pengukur anasir cuaca atau iklim.
Kemudian mencatat nama dan kegunaan alat, bagian – bagian penting dari
alat, satuan dan ketelitian pengamatan, keterangan singkat dari prinsip dan
cara kerja kelebihan dan kekurangan masing - masing alat, cara
pemasangan serta cara pengamatan.
2. Dari hasil pengamatan kemudian dibuat uraian singkat mengenai
perbandingan kelebihan dan kekurangan antar alat yang diamati baik dari
segi ketelitian pengamatan maupun kepraktisan penggunaan alat.
3. Praktikan diperkenalkan stasiun Meteorologi khusus untuk bidang
pertanian serta dijelaskan tentang hal - hal yang berhubungan dengan
stasiun pengamatan.
D. HASIL
E. PEMBAHASAN
Alat – alat konvensional pada acara 1 terdapat 29 alat dengan fungsi dan
kegunaan yang berbeda beda di setiap jenisnya yaitu , Ombrometer dan ombrpgraf
berfungsi sebagai alat pengukur curan hujan. Psikometer sangkar, sling psikometer
,psikometer tipe assman ,higograf berfungsi sebagai alat untuk pengukur
kelembapan nisbi udara. Termometer biasa, termometer maksimum, termometer
minimum ,termometer max-min six bellani mempunyai fungsi sebagai alat untuk
pengukur suhu udara. Thermohigrometer, thermohigrograf berfungsi sebagai alat
untuk mengukur suhu dan kelembapan nisbi udara. Termometer tanah jeluk (0 cm),
termometer tanah jeluk (10 cm), termometer tanah jeluk (20 cm), termometer tanah
jeluk (50 cm ), stik termometer, termometer maksimum minimum tanah yang
mempunyai fungsi sebagai alat pengukur suhu tanah. Termometer maksimum
minimum air sebagai alat pengukur suhu permukaan air.
Solarimeter type Jordan, solarimeter type compbell- stokes berfungsi
sebagai alat untuk pengukur Panjang penyinaran sinar matahari. Aktinograf dwi
logam mempunyai fungsi sebagai alat pengukur intensitas penyinaran sinar
matahari. Cup anemometer, hand anemometer, biram anemometer mempunyai
fungsi sebagai alat untuk pengukur kecepatan angin. Piche evaporimeter, panci
evaporasi kelas A adalah alat yang berfungsi sebagai pengukur evaporasi. Lux
meter alat yang berfungsi sebagai pengukur intensitas penyinaran.
Termohigrometer digital adalah alat untuk pengukur suhu dan kelembapan udara
.(Wahyuning, 2017)
Curah Hujan adalah ketinggian air hujan yang terkumpul dalam penakar
hujan pada tempat yang datar ,tidak menyerap,tidak meseasap dan tidak
mengalir.Unsur hujan 1 milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada
tempat yang datar tertampung air hujan setinggi satu milimeter atau tertampung air
hujan setinggi 1 milimeter atau tertampung air hujan sebanyak 1 liter.
Jumlah hujan diukur menggunakan pengukur hujan atau ambrometer.
Satuan curah hujan menurut SI adalah milimeter,yang merupakan penyingkatan
dari liter per meter persegi. Definisi lain menyebutkan jumlah curah hujan adalah
banyaknya endapan yang tertampung pada alat penampung curah hujan dalam
periode atau jangka waktu tertentu yang dinyatakan dengan ukuran ketinggiannya
dengan ketentuan atau anggapan tidak ada air yang hilang karena penguapan atau
perembesan. Jumlah endapan yang sampai ke permukaan bumi dalam suatu periode
tertentu dapat digambarkan sebagai air yang menutup secara horizontal pada
permuaan bumi.(Safa, 2016)
Ombrometer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan
di suatu daerah. Alat pengukur hujan secara umum dinamakan penakar hujan. Pada
penempatan yang baik,jumlah air hujan yang masuk ke dalam sebuah penakar hujan
merupakan nilai yang mewakili untuk daerah di sekitarnya. Kerapatan penempatan
penakar di suatu daerah tidak sama, secara teori tergantung pada tipe hujan dan
topografi daerah itu sendiri.(Wahyuning, 2017).
Ombrograf adalah alat pengukur curah hujan yang masi manual. Prinsip
kerjanya yaitu curah hujan yang jatuh pada corong mengalir ke tabung penampung
sehingga permukaan air naik dan mendorong pelampung dimana sumbunya
bertepatan dengan sumbu pena. Tangkai pena bertinta ikut naik dan memberi bekas
garis pada kertas yang berskala, bergeraknya kertas searah putaran jam dan sesuai
dengan waktu yang ada.(Sulistyono, 2019)
Maksimalkan penangkapan air: Corong memiliki lubang atas yang besar
untuk menangkap sebanyak mungkin tetesan air hujan di atmosfer. Ukuran yang
lebih besar memungkinkan corong menampung lebih banyak air hujan dalam waktu
yang lebih singkat.Minimalkan penguapan: Dengan memperkecil lubang di dasar
corong, Anda dapat meminimalkan penguapan air di dalam corong. Hal ini penting
agar air yang ditangkap oleh corong tetap berada di dalam corong untuk diukur dan
tidak terbuang melalui penguapan yang banyak.Akurasi pengukuran: Desain
corong dengan bagian atas yang besar dan bagian bawah yang kecil membantu
mencapai pengukuran yang lebih akurat. Dengan mengontrol aliran air ke dalam
corong, pengukuran curah hujan menjadi lebih stabil dan andal.Mencegah
gangguan: Lubang kecil di bagian bawah corong membantu mencegah gangguan,
seperti serangga atau benda asing lainnya, memasuki corong dan mengganggu
pengukuran.(Pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas KELOMPOK
KOMPETENSI et al., 2016)
F. KESIMPULAN
Pada praktikum Klimatologi acara 1 pengenalan alat meteorologi dapat
diambil kesimpulan yaitu :
1. Dapat mengetahui berbagai alat klimatologi dan fungsinya di bidang
pertanian
2. praktikan menjadi tahu tentang alat-alat meteorology beserta fungsinya
sehingga dapat menggunakannya
3. Dengan alat klimatologi mampu memprediksi iklim dan cuaca sehingga
memudahkan kegiatan pertanian
4. Macam-macam alat klimatologi:
Camphbell stokes, termohigrograf, thermometer tanah, dan lain lain.
5. Klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kondisi jangka
Panjang dari dinamika fisik atmosfer.
DAFTAR PUSTAKA

Pelajaran Geografi Sekolah Menengah Atas KELOMPOK KOMPETENSI, M. C.,


Deti Hendarni, D., Dra Retno Kinteki, Mse., & Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ms. (2016).
MODUL GURU PEMBELAJAR Profesional: Geografi Fisik dan Sosial
Pedagogik: Permasalahan Penerapan Pembelajaran.
Safa, M. A. I. (2016). Peramalan Curah Hujan di Kabupaten Lamongan dengan
Menggunakan ARIMA Box-Jenkins. Tugas Akhir Program Studi Diploma III
Jurusan Statistika Fakutas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.
Sulistyono, A. (2019). Laporan Resmi Praktikum Agroklimatologi. 1–108.
https://www.coursehero.com/file/p2veihl/Semakin-tinggi-suhu-udara-
makakapasitas-untuk-menampung-uap-air-atau-uap-jenuh/
Wahyuning, S. E. (2017). Pengenalan Alat Stasiun Klimatologi Oleh : Surya Eko
Wahyuning Program Studi Teknik Pertanian.
Yuniasih, B., Si, S., Sc, M., R, I. U. K., Mawanda, H. G., & Sc, M. (2021). Buku
petunjuk praktikum klimatologi pertanian.

Yogyakarta, 13 Maret 2023

Mengetahui,

Co,Ass Praktikan

(Willson Charles Ri Cardo) (Bayu Pramudya)

Anda mungkin juga menyukai